PDGK4107 MODUL 1
MAKHLUK HIDUP
IV. Dasar teori: Tumbuhan sebagai mahluk hidup juga melakukan gerak. Namun,
gerak yang dilakukan oleh tumbuhan tidak seperti yang dilakukan oleh hewan
maupun manusia. Gerakan pada tumbuhan sangat terbatas. Gerakan yang
dilakukan oleh tumbuhan hanya dilakukan pada bagian tertentu. Misalnya
bagian ujung tunas, bagian ujung akar, ataupun pada bagian lembar daun
tertentu (Ferdinand, 2003 dalam Rumanta, 2019). Gerak yang disebabkan
rangasangan gaya gravitasi disebut geotropisme. Karena gerak akar
diakibatkan oleh rangsangan gaya tarik bumi (gravitasi) dan arah gerak
menuju arah datangnya rangsangan, maka gerak tumbuh akar disebut
geotropisme positif. Sebaliknya gerak organ tumbuhan lain yang menjauhi
pusat bumi disebut geotropisme negatif (Campbell, 2004 dalam Rumanta,
2019). Nasti adalah gerak bagian tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh
rangsang. Gerak ini disebabkan oleh adanya perubahan tekanan turgor akibat
pemberian rangsang. Karena tidak dipengaruhi oleh arah sehingga tidak ada
nasti positif atau negatif.
Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan
berupa getaran. Daun putri malu saat disentuh akan menutup, reaksi
menutupnya daun putri malu dikarenakan adanya perubahan tekanan
turgor akibat pemberian rangsang. Dengan jenis sentuhan yang
berbeda, maka reaksi daun putri malu pun berbeda-beda. Jika disentuh
secara halus, daun putri malu menutup secara perlahan mulai dari
pangkal daun sampai ujung daun. Saat disentuh dengan sentuhan
sedang, daun langsung menutup dari pangkal daun hingga tengah
disusul dengan bagian ujung. Sedangkan jika disentuh dengan
sentuhan kasar, daun dan tangkai langsung menutup sekaligus.
Tabel 1.2
Hasil pengamatan seismonasti
Reaksi daun putri
No Jenis sentuhan pada putri malu Keterangan
malu
1 Halus Daun akan Daun cepat
menutup sedikit membuka kembali
saja dan lambat
2 Sedang Daun menutup Daun akan
agak cepat membuka kembali
kurang lebih 2 menit
3 Kasar Daun menutup Daun akan
dengan cepat membuka kembali
kurang lebih 4 menit
Tabel 1.3
Hasil pengamatan Niktinasti
Reaksi daun putri malu
No Pot Putri Malu
Mula-mula ½ jam kemudian
1 Disimpan di tempat terang Daun terbuka Daun terbuka
2 Ditutup dengan penutup yang kedap Daun terbuka Daun tertutup
cahaya
3
Tabel 1.4
Hasil pengamatan geotropisme negatif
Jenis Pengamatan hari ke - Keterangan
Pot 1 2 3 4 5 6 7
A 0,5 1,2 2,1 3 3,5 4 4,7 Batang tegak
B 0.7 1,5 2,3 3,1 4,6 5,3 6,2 Batang membelok
mengikuti arah
cahaya matahari
IX. Pembahasan
Berdasarkan data hasil pengamatan, gerak seismonasti, gerak niktinasti dan gerak
geotropisme negatif pada tumbuhan.
1. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak pada tumbuhan karena adanya rangsangan berupa
getaran. Daun putri malu akan menutup bila disentuh. Perlakuan sentuhan
yang berbeda, pengaruhnya juga berbeda. Jika sentuhan halus, proses
menutupnya sebagian saja daunnya dan lambat. Bila disentuh dengan sedang,
reaksinya agak cepat menutup. Dan jika disentuh dengan kasar akan dengan
cepat menutup daun dan tangkainya.
2. Niktinasti
Niktinasi (nyktos = malam) merupakan gerak nasti yang disebabkan oleh
suasana gelap, sehingga disebut juga gerak tidur. Selain disebabkan oleh
suasana gelap, gerak “tidur” daun-daun tersebut dapat terjadi akibat perubahan
tekanan turgor di dalam persendian daun.Pengamatan niktinasti pada
tumbuhan putri malu, dengan menyimpan putri malu di tempat terang atau
terbuka dan membandingkannya dengan putri malu yang diletakkan di tempat
tertutup atau kedap cahaya. Pada tumbuhan putri malu yang berada di tempat
kedap cahaya, daun-daun putri malu tersebut mulai mengatup. Hal-hal yang
menyebabkannya sama seperti yang terjadi pada saat gerak tidur pada
tumbuhan putri malu.
3. Geotropisme negatif
Geotropisme adalah gerak bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi bumi.
Jika arah geraknya menuju rangsang disebut geotropisme positif, misalnya
gerakan akar menuju tanah. Jika arah geraknya menjauhi rangsang disebut
geotropisme negatif, misalnya gerak tumbuh batang menjauhi tanah. Pada
pengamatan percobaan, pot A mengalami pertumbuhan batang secara normal
menuju ke atas. Pada pot B yang diletakkan horizontal pertumbuhan batang
membelok dari horizontal menuju arah vertikal secara bertahap selama 7 hari.
Hal ini terjadi akibat gerak tumbuh batang menjauhi tanah dan mengikuti arah
cahaya.
X. Kesimpulan