Millna Apriani (181710037) Hukum Dagang
Millna Apriani (181710037) Hukum Dagang
Nim : 181710037
PERTANYAAN
1. Jelaskan pengertian pengangkutan
2. Jelaskan tentang klasifikasi angkutan
3. Jelaskan fungsi dan kegunaan pengangkutan
4. Jelaskan asas-asas hukum pengangkutan
5. Jelaskan prinsip-prinsip tanggung jawab pengangkut dalam hukum pengangkutan
6. Jelaskan sumber hukum pengangkutan
7. Jelaskan ruang lingkup hukum pengangkutan
JAWABAN
2. Transportasi atau pengangkutan dapat dikelompokan menurut macam atau moda atau
jenisnya (modes of transportation) yang dapat ditinjau dari segi barang yang diangkut, dari
segi geografis transportasi itu berlangsung, dari sudut teknis serta dari sudut alat
angkutannya.
3. Pengangkutan dilakukan karena nilai barang akan lebih tinggi di tempat tujuan daripada
di tempat asalnya. Nilai yang diberikan adalah berupa nilai tempat (place utility) dan nilai
waktu (time utility).
4. Asas-asas hukum pengangkutan yang bersifat publik, yaitu: (1) Asas manfaat, (2) asas
usaha bersama dan kekeluargaan, (3) asas adil dan merata, (4) asas keseimbangan, (5) asas
kepentingan umum, (6) asas keterpaduan, (7) asas kesadaran, (8) asas percaya pada diri
sendiri, dan (9) asas keselamatan penumpang. Sedangedangkan asas-asas hukum
pengangkutan bersifat perdata, yaitu: (1) asas konsensual, (2) asas koordinatif, (3) asas
campuran, dan (4) asas pembuktian.
5. Dalam hukum pengangkut terdapat tiga prinsip dalam menentukan tanggung jawab
pengangkut, yaitu: (1) prinsip tanggungjawab atas dasar kesalahan, (2) prinsip
tanggungjawab atas dasar praduga, dan (3) prinsip tanggungjawab mutlak (no fault, atau
strict liability, absolute liability principle).
6. Sumber hukum pengangkutan secara umum terdapat dalam KUHD. Namun secara
khusus dilihat dari klasifikasi jenis pengangkutan, yaitu:
a. Pengangkutan Darat, diatur di dalam Pasal 91-98 KUHD dan semisal Undang-undang
Nomor 14 Tahun 1992 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.
b. Pengangkutan Laut, diatur di dalam Buku II Bab V KUHD, dan semisal Undang-undang
Nomor 22 Tahun 1992 Tentang Pelayaran
c. Pengangkutan udara, yaitu semisal Undang-undang Nomor 15 Tahun 1992 tentang
Penerbangan.
Selain hukum positif nasional, juga terdapat beberapa ketentuan- ketentuan internasional,
antara lain: Konvensi Warsawa (Warsaw Convention) 1929, Konvensi Geneva, Konvensi
Roma 1952, Protokol Hague 1955, Konvensi Guadalajara 1961, dan Protokol Guatemala