Anda di halaman 1dari 16

Cintya dan Yunita

Menit 1:20:00
PU : Pembukuan sesuai dengan aturan yang ada
S : Revisi keluar 27 Januari 2021
H : Apakah keterangan yang anda jelaskan itu benar atau tidak?
S : Iya benar yang mulia
PU : Loh perjanjian tadi yang 10% jawab saja iya betul atau tidak. Tahu tidak
terkait itu. Saya langsung saja ada tidak perjanjian itu
S : Iya ada
PU : Nah, iya itu ibu suruh kan itu. Kalau ibu memberikan keterangan dengan
sebenarnya pasti tidak dipersulit seperti ini

Menit 1:22:00
PU : Satu lagi apakah ada pihak yang pernah mengancam dan berkomunikasi
Bu Nuningsih? Karena Bu Nuningsih ketakutan kalau IMB tidak keluar
tetapi disini beliau tidak mengakuinya.
S : Betul seperti yang sudah disebutkan
PU : Karena disini terdapat keterkaitan antara keterangan saudara ini, apakah
anda sudah berkomunikasi dengan bu nuningsih untuk memberikan
keterangan seperti ini?
S : Tidak ada
PU : Jadi semua masing-masing disini memberikan keterangan berdasar apa
yang diketahui? Mohon maaf sebelumnya saya akan membacakan isi
BAP saksi sebagai berikut bahwa uang sebesar 3,2 milyar sebagai fee
koordinasi kepada main kontraktor adalah benar lalu diberikan kepada
perusahaan sub kontraktor tetapi jika diberikan kepada pihak walikota
adalah tidak benar karena sudara nuningsih ketakutan apabila uang 3,2
milyar tersebut tidak diberikan maka izin IMB tidak akan diberikan. Nah
lalu apakah betul hal tersebut?
S : Betul, pada saat pertemuan tanggal 20 September 2019
PU : Berarti saksi Cyntia ada waktu itu? Lalu apa yang disampaikan?
S : Iya ada, mohon maaf pada saat pertemuan tersebut tidak ada
pembahasan tentang lingkungan yang kami bahas hanya fee koordinasi
kepada saudara Ajai
Menit 1:24:00
PH : Mohon ijin yang mulia, tadi yang disampaikan saudara Joni bahwa
pertemuan mereka bertiga ada saudara joni, cyntia dan nuningsih dapat
dikonfirmasi beliau. Apakah benar pernyataan saudara joni tersebut dapat
dijelaskan oleh Bu nuningsih
PU : Nah maka dari itu disini dibahas terkait BAP yang berisi kalau tidak
diberikan fee koordinasi maka IMB tidak akan keluar karena ada
ketakutan bu Nuningsih IMB tidak keluar. Jadi saya hanya
mengcrosscheck apakah benar padahal kenyataanya IMB baru keluar
setelah ditandatangani karena ada benar merah di kasus ini

Menit 1:26:00
S : Jadi pada saat pertemuan di rumah sakit saya bersama bu
nuningsih membahas IMB dan menandatangani invoice dan jika
kami mempersulit masalah fee koordinasi maka akan dipersulit.
Seperti itu yang disampaikan Bu nuningsih
PU : Lalu dari segi apa anda bisa menyampaikan pernyataan seperti itu?
S : Tidak benar yang mulia, saudara joni menyampaikan hal yang salah
PH : Dimana sebenarnya pertemuan saudara ningsih, Cyntia dan joni, apakah
di rumah sakit atau di noah cafe?
S : Di noah cafe, pada waktu invoice itu pak joni tidak bertemu saya

Menit 1:28:00
PU : Berarti bukan di rumah sakit ya pertemuanya?
S : Iyaa bukan di rumah sakit
H : Saya mohon ya tolong berikan keterangan yang sejujurnya, karena kalau
tidak jujur kita akan melakukan sidang lanjutan.. tolong ya. Saling
menghormati persidangan ini ya. Saya ingatkan ya kita saling
memberikan ruang untuk berpendapat saling menghargai satu sama lain.
Lalu diantara keterangan beberapa saksi ini harus dibuktikan mana yang
paling konkrit pernyataanya

Menit 1:30:00
PU : Satu saja yang mulia dari kami, ini terkait dari keterangan bu nuningsih
tadi bahwa seluruh BAPnya sudah dicampuri tertulis dalam BAP lanjutan
bahwa nuningsih pada tanggal 11 februari 2020 pada BAP nomor 29
saksi menyatakan dengan tegas tentang masalah pemberian uang fee
koordinasi secara jelas diminta langsung oleh pihak ajai yang merupakan
kepala daerah cimahi karena pada saat itu saksi sedang mengurus izin
IMB, saksi menyatakan takut jika tidak memberikan izin tersebut maka
pengurusan IMB akan dipersulit. Jadi kesimpulanya keterangan saksi
nuningsih ini lebih jelas daripada apa yang dijelaskan saudara joni
S : Izin yang mulia mau menjelaskan bahwa BAP hanya sebagai dasar
dan keterangan saksi dalam persidangan merupakan fakta

Menit 1:32:00
PU : Selanjutnya Bu Cyntia ya, apakah betul bapak joni menandatangani
invoice?
S : Iya betul pak
PU : Berarti pembayaran dulu baru keluar invoice seperti itu?
S : Iyaa betuk pak
PU : Selanjutnya bu Yanti ya, bu Yanti ini apa hubunganya dengan pak ajai?
S : Saya karyawan dari pak ajai
PU : Lalu pak ajai dari 2017-2020 jabatanya sebagai apa?
S : Sebagai walikota Cimahi

Menit 1:34:00
PU : Apakah saudara tau tentang kejadian ini?
S : Sebelumnya saya tidak tau, setelah saya beberapa kali dipanggil
KPK sedikit-sedikit tau
PU : Berarti posisinya saudara terakhir [01:34:15]
S : Tanggal 27 november 2020
PU : Kenapa alasan saudara melakukan itu?
S : Saya menerima uang dari Bu cyntia
PU : Siapa bu cyntia itu?
S : Sebelumnya saya tidak tau soalnya saya tidak pernah fokus sama
apa yang disampaikan, saya tau karena saya membaca KTP
PU : Saudara pernah menerima uang dari bu cyntia berapa kali? Dan kapan
saudara menerima?
S : 4 kali, di rumah makan sederhana buah batu tanggal 28 september
2020
PU : Bagaimana proses saudara bisa menerima, apa ada komunikasi
sebelumnya?
S : Sebelumnya saya komunikasi sama bu cyntia, pada tanggal 22
september saya ditelpon sama bu cyntia akan ada pembayaran
senilai 1 milyar

Menit 1:36:00
PU : Ini ya nomornya bu cyntia?
S : Iyaa betul yang atas pak
S : Haloo ini bu yanti ya, ini saya cyntia dari rumah sakit kasih bunda
cimahi. Waktu hari sabtu kemarin saya bertemu bapak bu [01:37:20].
H : Itu suara siapa ya itu?
S : Itu suara saya dan bu cyntia

Menit 1:38:00
PU : Bu Cyntia betul itu suaranya?
S : Iya betul
PU : Baik,tadi yang di maksud bu yanti terkait transaksi itu masalah apa?
S : Saya tidak tau
PU : Bu yanti bisa dijelaskan apa maksut transaksi itu?
S : Transaksi pembayaran fee koordinasi
PU : Lalu proses selanjutnya apa setelah transaksi itu?
S : Setelah bu cyntia telpon karena saya belum tau maksutnya. Saya
masih bingung saya diam saja, besoknya bu cyntia telpon lagi
belum dijelaskan terkait apa

Menit 1:40:00 – 30 menit


PU : Lalu apa anda ditemani ajudan pak eko tersebut? Terus anda baru
mengetahui maksut terkait hal ini kapan?
S : Iya, pada saat bertemu pak ajai beliau menyampaikan akan
ditransfer uang senilai 1 milyar dan akan ditransfer ke bank bisnis
[01:40:42]
PU : Kenapa di transfer ke bank tersebut?
S : Saya tidak tahu kalau itu
PU : Lalu akhitna anda bertemu dengan bu cyntia?
S : Setelah bertemu dengan pak ajai saya janjian dengan bu cyntia di
kantor
PU : Apa kemudian yang dibahas dengan bu cyntia ini?
S : Bu cyntia mengatakan kalau uang 5 milyar itu apa bisa dicicil 5x
PU : Terus setelah itu anda melaporkan kepada pak ajay?
S : Iya saya melaporkan setelah itu

Menit 1:42:00
PU : Ini nomor siapa 46475?
S : Nomor pak ajai
PU : Itu suara siapa? Dan apa yang dibicarakan?
S : Terkait pembiacaraan masalah uang tersebut diberikan secara tunai
saja

Menit 1:44:00
PU : Saudara sarankan ke siapa yang secara tunai tersebut?
S : Ke pak ajai
PU : Kemudian anda sampaikan tentang ini ke bu cyntia?
S : Tidak saya sampaikan
PU : Kapan akhirnya uang tersebut anda terima dari bu cyntia?
S : Tanggal 28 september 2020 senilai 250juta di rumah makan
sederhana

Menit 1:46:00
PU : Selanjutnya ya terkait BAP nomor 29 poin B bu yanti mengatakan bahwa
saya mengatakan kepada ajai bahwa terkait uang senilai 1milyar apa bisa
dicicil 5kali, namun saya lupa mengatakan bahwa dicicil 5x tersebut dicicil
dihari yang sama, lalu ajai mengatakan kepada saya setelah menerima
uang langsung disetorkan ke rekening bank bisnis atas nama mila insan
priyatna? Siapa bilal itu?
S : Iya betul, mila adalah anak pak ajai
PU : Kemudian setelah menerima uang 250juta tadi, anda langsung setorkan
ke bank bisnis?
S : Tidak, saya simpan dulu di kantor baru besoknya saya transfer 29
september di bank bisnis cabang pulau batu
PU : Lalu yang kedua kapan bu?
S : Yang kedua di noah cafe senilai 400juta
PU : Lalu siapa sih bu yang menentukan tempat pertemuan dari awal itu?
S : Bu cyntia yang menentukan
Menit 1:48:00
PU : Lalu apa saudara tau alasan atau tujuan menyerahkan uang di tempat-
tempat tersebut?
S : Saya tidak tau alasanya apa
PU : Kemudian uang 400juta itu diberikan dibungkus atau gimana?
S : Iya dibungkus kantong paper bag
PU : Lalu setelah anda terima uangnya diapakan?
S : Dimasukan ke bank bisnis
PU : Kenapa sebenarnya di bank bisnis itu?
S : Itu saya pembayaran maksutnya kurang tau sepertinya pak ajai
sering menggunakan produk bank tersebut
PU : Apakah waktu 22 september itu bu cyntia menjelaskan pertemuan
berikutnya?
S : Iya sudah terjadwalkan

Menit 1:50:00 – 40 menit


PU : Selanjutnya uang senilai 350juta disetorkan kembali ke bank bisnis?
S : Iya betul
PU : Kemudian diketerangan saudara di BAP nomor 9 poin 6 bahwa sebelum
tanggal 12 oktober 2020 pak ajai menanyakan transferanya kemudian
anda menanyakan kepada pihak cyntia, betul?
S : Iya betul, saya menanyakan minta rincian apa
PU : Apa saat itu bu cyntia memberitau?
S : Iya bu cyntia memberikan rincianya angka 3milyar

Menit 1:52:00
PU : Jadi betul ya anda pernah menerima uang dari pak joni kemudia anda
serahkan ke pak ajai? Dimana?
S : Iya betul, tapi saya tidak tau nominalnya berapa di kantor
PU : Kemudian setelah apakah cyntia menyampaikan mengenai sisa uang
yang belum diberikan?
S : Cyntia bilang sisanya minta ditransfer tanggal [01:53:00]
PU : Lalu cyntia mengatakan sisanya kurang 2,47 milyar dan masih ada 5x
tahap pembayaran tapi saudara ajai meminta 3x saja, betul?
S : Iya betul
PU : Sehingga pemberian berikutnya tanggal 27 november 2020 ajai meminta
minimal 800juta, betul?
S : Iya betul
Menit 1:54:00
PU : Selanjutnya pertemuan tanggal 27 november 2020 dimana?
S : Di cafe ultra awalnya saya datang duluan, saya masuk mencari bu
cyntia tapi tidak ada
PU : Lalu bu cyntia sendiri apa ada orang lain?
S : Bu cyntia sendiri
PU : Saudara saat itu langsung ditangkap oleh petugas KPK?
S : Iya betul
PU : Jadi semua uangnya langsung ibu setorkan ke bank bisnis atas nama
anak pak ajai? Lalu ibu tau apa saja terkait uang tersebut?
S : Iya betul, saya tidak tau sama sekali

Menit 1:56:00
PU : Sebelumnya saya tanya apa saudara benar tidak tahu yang dibicarakan
masalah apa atau masalah uang?
S : Saya tidak tau
PU : Lalu di BAP nomor 30 disebutkan bahwa rekaman tanggal 27 november
2020 antara cyntia pada saat uang disetorkan maka langsung diberikan
ke pakar, apa itu pakar kenapa tidak dijawab?
S : Itu pakar yang disebutkan tadi
PU : Nah maka dari itu disini disebutkan bahwa pakar adalah rumah anak pak
ajai di resort dago pakar
S : Iya betul, memang sebelumnya saya tidak tau karena waktu di TKP
saya ditangkap KPK waktu berita acara pertama
PU : Tapi di BAP ini disebutkan bahwa yang menjelaskan pakar adalah rumah
adalah suadara, tolong katakan sejelasnya
S : Iya betul pakar adalah rumah
H : Saudara yanti anda tau tidak kenapa saudara sintia memberikan
sejumlah uang beberapa kali kepada anda
S : Saya tidak tau

Menit 1:58:00
H : Pernah bertanya kepada ajai kenapa ada perintah tersebut?
S : Saya tidak bertanya
H : Kalau revisi IMB anda pernah dengar?
S : Tidak pernah dengar
H : Jadi uang ini anda terima tanpa tau tujuan dan maksutnya apa?
S : Iya betul
Menit 2:00:00 – 50 menit
Menit 2:02:00
Menit 2:04:00
PH : Baik saudara pernah [02:04:27]. Terkait BAP anda yang berisi bahwa
surat tersebut merupakan surat saya beserta bapak ajai, maksut dari
pembicaraan tersebut adalah ajai menanyakan kepada saya apakah
uangnya sudah ditransfer, kemudian saya jawab belom diberikan tetapi
saya membuat rincian pembayaranya, dan sisa pembayaranya kurang
2milyar, iya betul?
S : Iya betul

Menit 2:06:00
H : Baik, berarti pak ajai menyebutkan bahwa uang yang ditransfer tidak
perlu diserahkan ke pak joni, kenal pak joni? Apa hubunganya dengan
pak ajai?
S : Pak joni itu teman bapak. Iya beliau bilang kepada saya untuk
diberitau ke bu cyntia
H : Betul itu bu cyntia? Pernah menerima permintaan tersebut dari bu yanti?
S : Iya betul
H : Kemudia terkait kejadian 18 november, pernah saudara diperintahkan
oleh pak ajai untuk memberitau ke pak dokter jangan dicicil 5x tapi 3x
saja? Maksutnya apa itu?
S : Iya pernah, maksutnya yang sisa pembayaran tadi dicicil 3x saja
H : Kemudian anda menyampaikan hal tersebut ke bu sintia tanggal 28
november?
S : Iya betul

Menit 2:08:00
PH : Baik yang mulia, ada sedikit saudari saksi tadi atas pertanyaan yang
terhormat jaksa penuntut umum saudari mengatakan kenal joni, sejak
kapan saudari kenal joni?
S : Sejak awal bapak menjadi walikota cimahi
PH : Apakah sebelum menjadi walikota saudari pernah kenal dengan joni?
S : Tidak pernah tau
PH : Apakah saudara saksi pernah mengetahui tentang hubungan antara pak
ajai dengan pak joni?
S : Tahun 2019 ada obrolan pak joni tentang proyek rumah sakit, dan
memberitau bapak untuk membuka rekening di bank mandiri
PH : Dimana itu saudara tau obrolan tersebut dan waktunya kapan?
S : Pak joni yang bilang di kantor sebelum tanggal 6 februari 2019
PH : Apakah sebelum saudara ajai menjadi walikota ada projek kerjasama
dengan saudara joni?
S : Saya tidak tau

Susanto Ongkowidjojo
Menit 1:20:00
PH : Saudara saksi, kami hanya mempertegas beberapa poin dari pernyataan
saudara saksi.. pada jawaban saudara tadi terhadap jaksa penuntut
umum tadi terdapat penegasan beberapa poin terkait persepsi saudara
bahwa ada ajakan atau telpon dari yonatan untuk bertemu, anda
mempersepsikan bahwa ada sesuatu yang tidak benar, ini asumsi atau
fakta anda dapatkan?
S : Kan pas saya ditanya, saya bilang sakit tetap diajak jadi saya fikir
tidak benar
PH : Jadi ini hanya asumsi belaka karena anda tidak mengetahui
kebenaranya.

Menit 1:22:00
PH : Jadi ini hanya asumsi belaka karena anda tidak mengetahui
kebenaranya. Saudara saksi adalah pemegang saham, apakah saudara
mengetahui apa hak dan kewajiban pemegang saham dan apa kewajiban
dan hak direksi dalam suatu perusahaan?
S : Pada dasarnya saya tidak paham karena saya diam saja hanya
pemegang saham
PH : Apakah saksi mengetahui bahwa di dalam UU perusahaan bahwa yang
berhak menjalankan perusahaan itu siapa?
S : Pasti direkturnya pak
PH : Nah, jadi haknya pemegang saham apa?
S : Sampai saat ini yang saya tau pemegang saham ya diam saja pak
PH : Artinya kewajiban direksi menjalankan perusahaan berdasar RUPS kan,
artinya tidak ada kewajiban direksi melaporkan perusahaan setiap waktu
ke pemegang saham
S : Iya tidak ada
PH : Selanjutnya saya ingin anda mengingat apakah di dalam telpon itu
disebutkan nomor 1 atau namanya walikota yang disebutkan?
S : Seingat saya tidak pernah disebutkan hal seperti itu pak
PH : Selanjutnya dalam proses pembangunan yang anda katakan tadi anda
bersama-sama ke bank dalam proses peminjamanya ber empat memiliki
kapasitas selaku apa?
S : Seingat saya pas mau pengucuran pinjaman berempat hadir di
depan notaris BCA untuk tanda tangan dokumen-dokumen.

Menit 1:24:00
PH : Tanda tangan tersebut atas permintaan BCA?
S : Iya persyaratanya pak
PH : Tadi saudara jaksa penuntut umum menunjukan kepada saudara ada
akte yang di bulan oktober dimana ada perubahan direksi, artinya
saudara mengetahui terdakwa menjadi direksi sejak kapan?
S : Iya betul sejak oktober 2019
PH : Nah sebelumnya berarti?
S : Posisi Yonata sebagai komisaris
PH : Berarti sebelumnya ibu nuningsih itu?
S : Iya betul
PH : Saudara saksi kapasitasnya sebagai pemganag saham perseroan, saat
ini saudara saksi berdomisili dimana?
S : Saya di jakarta
PH : Domisili PT. MMS ini di Bandung atau Cimahi?
S : Di Cimahi
PH : Apakah saudara saksi setiap hari itu day to day ke kantor PT.MMS atau
RS KB?
S : Tidak pak tidak pernah
PH : Apakah saudara saksi selaku pemegang saham selalu terlibat dalam
pengambilan keputusan?
S : Tidak pernah pak

Menit 1:26:00
PH : Apakah saudara saksi pernah menandatangani suatu perjanjian atau
kontrak antara PT. MMS atau RS KB dengan pihak ketiga?
S : Tidak pernah pak
PH : Apakah setiap hari saudara melihat progres pembangunan gedung ini
atau hanya mendapat laporan saja?
S : Pertama mendapat laporan dari bapak yonata kedua dari konsultan
kalau melihat setiap hari tidak melihat progres
H : Saudara ini selaku pemegang saham, selaku direktur kasih bunda yang
terkena masalah terhadap fee koordinasi sampai dipersidangan saat ini.
Apa yang menjadi dasar atau alasan [01:27:45]
S : Mohon maaf apakah bisa diulang karena tidak terdengar dengan
jelas

Menit 1:28:00
H : Bapak sebagai saksi mencermati kasus ini [01:28:06].
S : Tidak tahu pak
H : Sekarang saudara sebagai pemegang saham, berarti diajak oleh pak
direktur toh? Berarti untuk menemui pak walikota ya, betul?
S : Iya pak betul
H : Nah asumsi-asumsi bapak tadi itu bagaimana bisa muncul?
S : Iya karena saya diajak terus dan teman ngajak saya pada kondisi
sakit, makanya saya langsung berasumsi saja mungkin ada hal yang
gak baik
H : Makanya saya tanya sampai kasus saat ini saudara paham tidak apa
yang menjadi permasalahanya?
S : Iya kurang mengerti pak karena dokter nuning selaku direktur utama
tidak pernah membahas itu

Menit 1:30:00
H : Itu saudara kan pemegang saham [01:30:02]
S : Iya betul
H : Bagaimana menurut saudara terkait pembangunan dan permohonan izin
S : Semenjak kasus ini ya pak, saya hanya menerima informasi bahwa
pengurusan perizinan biasa tidak ada hal yang aneh
H : Lalu pembiayaanya?
S : Yang saya tangkap terakhir mengenai pembiayaan juga sesuai
dengan instruksi pengurusan pada saat diskusi
H : Berarti pengurusan izin dan pembiayaan sampai saat ini.. [01:31:25]
S : Iya sudah pak
H : Ada masalah tidak?
S : Saya tanya pada bagian pengurusan tidak ada masalah pak
H : Jadi hanya tau masalah biaya waktunya tidak normal?
S : Iya waktunya tidak normal

Menit 1:32:00
PH : Waktu diajak urus perizinan [01:32:40] apakah ada yang dipersulit?
S : Tidak pak tidak ada
PH : Tidak mau ya [01:32:15]
S : Tidak ada pak
PU : Waktu diajak urus izin bangunan ada dipersulit [01:32:44]
S : Seingat saya tidak ada
PU : Mungkin bapak pernah diajak [01:33:15]
S : Enggak pernah kenal pak
PU : Baik pak ya sebagai saksi, ini kan kasus ini terkait adanya masalah revisi
izin pembangunan
S : Iya betul bu

Menit 1:34:00
PU : Ini saya kan disini sebagai pemegang saham butuh banyak tau mulai dari
niat untuk membangun rumah sakit, tadi dibilang tidak ada masalah. Jadi
saya ingin bertanya perizinan tersebut sudah lengkap setelah dibangun
apa sebelum dibangun?
S : Kalau spesifiknya saya tidak tau ya bu tapi kalau pengucuran dana
menurut saya pasti sudah dicek oleh
PU : Yang suadara ketahui saja perizinanya sudah ada atau tidak sebelum
membangun itu? Sudah ada perizinan belum dari walikota?
S : Kalau saya mendapat informasi sudah ada
PU : Sudah pasti ada?
S : Cuman itu yang diinformasikan kepada saya, Seingat saya tidak
pernah disebutkan hal seperti itu pak
PU : Oke informasi itu saudara melihat tidak dokumen perizinanya?
S : Tidak saya tidak melihat dan tidak terlalu paham mengenai itu
PU : Saudara kan sebagai pemegang saham disini, masalahnya terkait
perizinan tersebut belum siap dan sudah dilaksanakan pembangunan
PH : Izin yang mulia terkait izin tersebut sudah ada, jadi perizinan
pembebasan pembangunan ini di tengah jalan artinya 79 meter
didapatkan atau berhasil dibeli saat proses berjalanya perizinan 12 lantai
tersebut

Menit 1:36:00
PH : Jadi karena itu izinya ini tidak ada karena tanah yang 179 itu belom dapat
maka izin dan gambarnya itu berbentuk L yang mulia, tapi setelah proses
pembuatan lahan si pemilik lahan mau menjualnya sehingga ada
perubahan struktur desain dari L jadi kotak persegi sehingga perlu diurus
perubahan atau revisi dari IMB, jadi mulai pekerjaan itu sudah memiliki
izin
PU : Kita sekarang fokusnya pada masalah izin revisi saja pak, dari awal
sudah dijelaskan disitu mulainya ada masalah revisi tadi. Saya tidak perlu
mengulangi lagi apakah izin tersebut sudah ada?
S : Dikatakan sudah beres semua
PU : Tapi anda lihat tidak?
S : Tidak lihat sama sekali
PU : Biasanya izin itu dipegang oleh siapa?
S : Disimpan oleh pihak rumah sakit
PU : Ada kah perintah untuk mengecek ketika izin bangunan dilaksanakan ini
saudara tau ada perubahan revisi bangunan?
S : Tidak, saya tidak mendapat arahan

Menit 1:38:00
PU : Saudara mengetahui tidak terkait adanya pemberian uang kepada
walikota?
S : Saya tidak paham
PH : Ada gak dikasih tau oleh terdakwa bahwa akan ada pemberian uang?
S : Seingat saya tidak ada
H : Bapak pernah cerita sama saya [01:38:55]
S : Saya itu sebelum pertemuan waktu dipanggil walikota, saya itu di
hubungan oleh Joni bahwa bapak pingin ketemu saya menolak.
Kemudian pada waktu bulan september saya ditelpon oleh ajudanya
beliau saya sebelumnya tidak punya nomor pak ajai yang ditelpon
ajudanya bapak ingin ketemu kata saya kepentingan apa katanya
pingin ketemu aja, masak saya sebagai warga menolak ajakan beliau
kemudian beliau mengajak bertemu di rumahnya saya menolak
karena ada masalah apa seperti itu.

Menit 1:40:00
H : Sudah langsung saja dari apa yang bapak ketahui [01:40:15]
S : Nah setalah saya ditelpon ajudanya tersebut, secara spontan saya
menelpon saudara susanto, saya seabagai pemegang saham harus
ditemani
PH : Dari situ bapak susanto tidak mau?
S : Iyaa karena bapak susanto tidak mau saya mengajak sekertaris itu
aja jadi intinya tidak ada pertemuan itu kepentingan apa
H : Jadi cuman begini tadi ibu yanti bertanya apakah pengurusan izin itu
setelah atau sebelum pembangunan, nah katanya sudah ada tapi
faktanya belum [01:41:34]
S : Jadi sebenarnya motivasi pak walikota mengajak ketemu saya juga
tidak paham sampai saat ini

Menit 1:42:00
H : Selanjutnya pak jaksa menyebutkan bahwa pada BAP nomor 7
pembangunan gedung dilaksanakan dengan kontraktor PT Ledino, pada
saat revisi izin pembangunan gedung bulan mei tanah yang dibeli juga
akan dibangun gedung 10 lantai, sehingga pelaksanaan perizinan
pembangunan bersamaan dengan [01:42:35] ini artinya kalimat apa?
S : Setau saya perizinan yang awal bentuk L itu perizinanya sudah ada
menurut saya sudah pasti dan pengucuran dana. Dan setelah ada
perubahan pembelian tanah maka ada revisi tersebut dan itu diurus
gitu, namun prosesnya berjalan apa tidak itu saya kurang paham
PH : Berarti terkait hal tersebut perizinan [01:43:33] berarti perizinanya belom
ada?
S : Saya kurang paham kalau itu, saya bingung ngomongnya gimana
tapi saya tanya ke pengurus bahwa sudah beres perizinanya
Menit 1:44:00
H : Jadi saudara sebagai pemegang saham tidak memiliki kepentingan
masalah perizinan?
S : Tidak pak
PU : Saya ingin menambahkan sedikit mengenai pernyatan saksi yang
berulang ada pernyataan bahwa pemberian koordinasi itu, makanya saksi
tau tipe koordinasi dan saksi yang menerangkan itu [01:44:56]
S : Jadi izinanya masalah koordinasi itu pertama oleh PT. DPI.
Pemberian uang dilaporkan, karena pemberian fee koordinasi itu
terkait adanya pekerjaan sub kontraktor yang diawasi PT Lidino.
Jadi pekerjaan itu dibagi dua dari RAB 43M tersebut.

Menit 1:46:00
S : Jadi yang 11M dikerjakan langsung oleh PT. Lidino tanpa fee
koordinasi dan sisanya 32M dikerjakan sub kontraktor atas
persetujuan main kontraktor. Dan kemudian diatur dalam perjanjian-
perjanjian, sudah ada pekerjaan bajak ada berapa fee koordinasi
berapa persen karena udah ada kesepakatan
PU : [01:46:40] lalu pernah cerita tidak?
S : Kalau masalah fee koordinasi itu kan mulai digulirkan bulan mei
2020
PH : Ijin yang mulia saya membacakan BAP dari sudara saksi nomor 9 dimana
jawabanya pada awal tahun 2019 saudara yonatan pernah
menyampaikan kepada saya bahwa nanti pada saat pembangunan
gedung RS KB akan ada fee koordinasi bagi PT Lidino karena sebagai
kontraktor utama, namun terkait kerjasama antara PT MMS saya tidak
dikoordinasi mengenai fee koordinasi dan seingat saya masalah fee
tersebut tidak menjadi bahasan pada notulen rapat pembangunan
gedung yang diinfokan seminggu sekali hari kamis pada rapat kontraktor

Menit 1:48:00
PU : Tidak tau ya berarti?
PH : Iyaa betul, jadi dia taunya hanya sekilas
PH : Jadi ya pak apa yang dijelaskan [01:48:29]

Anda mungkin juga menyukai