Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Skor
No Tugas Tutorial Maksima
l
1 Jelaskan dengan menggunakan grafik, bagaimana pengaruh kebijakan 30
pemerintah yang berupa kontrol harga terhadap surplus konsumen dan
surplus produsen !
Jawab:
N Jawaban
o
1 Kebijakan pemerintah dapat menimbulkan dampak bagi kesejahteraan
masyarakat. Untuk melihat sejauhmana dampak yang ditimbulkan dapat
menggunakan analisis surplus konsumen dan produsen. Keuntungan dan
kerugian pada surplus konsumen dan produsen dapat berubah dengan adanya
intervensi dari pemerintah. Adapun hal tersebut dapat digambarkan dengan
grafik di bawah ini.
Nama: Izza Alfaiza
Dalam gambar tersebut dapat kita lihat adanya perubahan pada surplus
konsumen dan surplus produsen yang disebabkan oleh kebijakan pemerintah
mengenai kontrol harga. Sebagian konsumen keluar dari pasar dikarenakan
kontrol harga, dan produksi serta penjualan mengalami penurunan dari Q0
menjadi Q1. Untuk konsumen yang masih bisa membeli barang hanya dapat
melakukan pembelian pada harga yang lebih rendah sehingga dapat menikmati
kenaikan dalam surplus konsumen yang diwakili daerah A. sedangkan
konsumen yang lain yang tidak bisa melakukan pembelian akan mengalami
kerugian atas surplus konsumen yang diwakili daerah B maka perubahan bersih
/ net change surplus konsumen, A – B bernilai positif.
Produsen yang masih berada dalam pasar dan memproduksi sejumlah Q1,
sekarang menerima harga yang lebih rendah untuk output-nya sehingga mereka
kehilangan surplus produsen yang diwakili daerah A. Total produksi juga
menurun, hal ini menunjukkan kerugian tambahan dari surplus produsen yang
diwakili daerah C. Oleh karena itu, perubahan total surplus produsen adalah -A-
C. Hal ini menunjukkan produsen mengalami kerugian yang disebabkan oleh
kontrol harga.
Kerugian produsen yang disebabkan kontrol harga tidak digantikan oleh
keuntungan konsumen, karena hasil kontrol harga dalam kerugian bersih / net
loss dari surplus total disebut dengan kerugian harga mati / deadweight loss.
Karena surplus konsumen = A – B, surplus produsen =-A-C, jadi total perubahan
dalam surplus adalah (A-B) + (-A-C) = -B-C. Terdapat kerugian harga mati yang
diwakili daerah B dan C. Kerugian harga mati ini adalah sesuatu yang tidak
efisien yang disebabkan oleh kontrol harga di mana kerugian surplus produsen
melebihi keuntungan surplus konsumen. Jadi dengan adanya kebijakan
pemerintah mengenai kontrol harga, surplus konsumen dan produsen akan
berubah. Baik surplus konsumen dan produsen sama-sama mengalami
kerugian.
Sumber: BMP ESPA 4221/ Modul 4/ Halaman 4.37 s.d. 4.40
2 Pasar monopolis adalah suatu pasar yang penawaran terhadap suatu jenis
barang di pasar dikuasai oleh satu penjual. Monopolis merupakan penguasa
pasar yang dapat mengontrol keseluruhan jumlah output yang ditawarkan untuk
dijual. Namun bukan berarti monopolis dapat menentukan harga setinggi
Nama: Izza Alfaiza
mungkin karena seperti yang kita ketahui bersama bahwa tujuan dari hampir
semua perusahaan ialah memaksimumkan laba atau profit yang akan
didapatkan. Baik itu pasar persaingan sempurna maupun pasar monopolis
sama-sama dapat memaksimalkan laba/profit pada tingkat output yang
terbentuk atas perpotongan kurva MR dan MC (MR=MC).
Dalam rangka memaksimalkan laba dapat dilakukan dengan menentukan
karakteristik permintaan pasar, begitu juga harganya. Pengetahuan tentang
permintaan dan biaya sangat penting untuk membuat keputusan ekonomi
sebuah perusahaan. Setelahnya monopolis harus memutuskan berapa banyak
yang akan diproduksi dan dijual. Monopolis dapat menentukan harga dan
kuantitas yang akan dijual dengan harga yang mengikuti kurva permintaan
pasar.
Monopolis dalam menentukan harga selain memilih tingkat output maksimal
profit, juga memperhatikan pendapatan dan biaya marginalnya. Monopolis
membebankan harga yang melebihi biaya marjinal, tetapi dengan sejumlah yang
berbanding terbalik dengan elastisitas permintaan. Seperti yang ditunjukkan
dengan persamaan (P-MC)/P=-1/Ed jika permintaan sangat elastis, Ed menjadi
angka negatif yang besar, dan harga akan sangat mendekati biaya marjinal,
sehingga pasar yang termonopolisasi akan terlihat seperti sebuah persaingan.
Kenyataannya, saat permintaan sangat elastis, hanya sedikit keuntungan
menjadi monopolis.
Sumber: BMP ESPA 4221/ Modul 5/ Halaman 5.4 s.d. 5.11
3 Inti dari model Cournot adalah setiap perusahaan memperhitungkan tingkat
output dari kompetitornya seakan sudah ditetapkan dan kemudian memutuskan
berapa banyak tingkat output yang akan diproduksi.
Pada saat keseimbangan Cournot, setiap duopoli memproduksi sejumlah
tertentu produk yang dapat memaksimisasi laba yang dipengaruhi oleh jumlah
yang diproduksi oleh kompetitornya sehingga tidak satu pun dari duopoli
mempunyai pengeluaran untuk mengubah output-nya. Ketika menggunakan
model Cournot, harus diyakinkan mengenai perilaku perusahaan dalam
keseimbangan.
Jadi dapat diketahui bahwa pada saat keseimbangan kecenderungan duopoli
akan melakukan produksi yang dapat memaksumasi profit dengan tetap
memperhatikan produksi kompetitor.
Nama: Izza Alfaiza