Anda di halaman 1dari 13

MANAJEMEN SUPERVISI TEMAN SEJAWAT DALAM

MENINGKATKAN KINERJA GURU PADA MA NU BANAT


KUDUS
MANAGEMENT OF PEER SUPERVISION IN IMPROVING
TEACHER’S PERFORMANCE ON MA NU BANAT KUDUS
Abdul Hadi, Barowi, Moh Nasuka, Munasir
Pascasarjana UNISNU Jepara
Email: pasca@unisnu.ac.id
Email: a.barowi@gmail.com
Email: mohnasuka@unisnu.ac.id
Email: munasir@unisnu.ac.id

Abstract
Purpose of this research is to know planning, implementation, evaluation, and
factors which influence peer supervision in improving teacher’s performance on MA
NU Banat Kudus. This research is field research by using qualitative approach. The
techniques of data collection are observation, interview, and documentation. Then data
is analyzed through three steps, data reduction, data presentation, and drawing
conclusion or verification. Results of this research are: 1) Planning of peer supervision
program held systematically by involving all of school parts. 2) Implementation of peer
supervision includes before instructional stage, instructional stage, and evaluation
stage. 3) Evaluation of peer supervision includes component of learning evaluation
which is summative evaluation, formative evaluation, reporting result of analysis, and
remedial program. 4) There are five factors which influence peer supervision in
improving teacher performance at MA NU Banat Kudus which are harmonic relation,
analysis of needs, strategy and media, evaluation, and revision.
Keywords: Teacher Performance; management; peer supervision

Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan,
evaluasi, serta faktor yag mempengaruhi supervisi teman sejawat dalam meningkatkan
kinerja guru pada MA NU Banat Kudus. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan
dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan datanya adalah
observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data kemudian dianalisis melalui tiga tahapan,
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil dari
penelitian ini adalah: 1) Perencanaan program supervisi teman sejawat dilakukan secara
sistematis dengan melibatkan semua komponen sekolah. 2) Pelaksanaan supervisi
teman sejawat meliputi peningkatan kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran
yang langkahnya adalah tahap pra instruksional, tahap instruksional, dan tahap evaluasi.
3) Evaluasi supervisi teman sejawat meliputi unsur dalam evaluasi pembelajaran yaitu
evaluasi sumatif, evaluasi formatif, laporan hasil evaluasi, dan program perbaikan dan
pengayaan. 4) Ada lima faktor yang mempengaruhi supervisi teman sejawat dalam
meningkatkan kinerja guru pada MA NU Banat Kudus yaitu, hubungan yang harmonis,
analisa kebutuhan, strategi dan media, penilaian, dan revisi.
Kata Kunci: Kinerja Guru; Manajemen; Supervisi Teman Sejawat

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 51


mempelajari bagaimana orang
PENDAHULUAN melaksanakan tanggung jawabnya
Peningkatan kualitas SDM dengan sebaik-baiknya melalui kerja
merupakan pra syarat mutlak untuk sama dengan orang lain (Nawawi,
mencapai tujuan pembangunan. Salah 1991:30).
satu wahana untuk meningkatkan kualitas Dalam pendidikan sumber daya
sumber daya manusia (SDM) tersebut manusia yang dimaksud adalah guru atau
adalah pendidikan. Sehingga kualitas pendidik. Guru merupakan titik sentral
pendidikan harus senantiasa ditingkatkan. dalam pembaharuan dan peningkatan
Dalam rangka membantu meningkatkan mutu pendidikan. Dengan kata lain salah
mutu pendidikan, para pengelola satu persyaratan penting bagi
pendidikan dituntut untuk memperkaya terwujudnya pendidikan yang bermutu
wawasan pengetahuan, kemampuan, adalah apabila pelaksanaanya dilakukan
yang relevan dengan pekerjaannya, dan oleh pendidik-pendidik yang
sebagai faktor penentu keberhasilan keprodesionalannya dapat diandalkan.
pembangunan. Pada tempatnyalah Tinggi rendahnya mutu hasil belajar
kualitas SDM ditingkatkan melalui siswa banyak tergantung pada
berbagai program pendidikan kemampuan mengajar guru. Apabila guru
dilaksanakan secara sistematis dan memiliki kemampuan yang baik, maka
terarah berdasarkan kepentingan yang akan membawa dampak peningkatan
mengacu pada kemajuan ilmu iklim belajar mengajar yang baik
pengetahuan dan teknologi (iptek) dan (Krismiyati, 2017:45).
dilandasi oleh keimanan dan ketaqwaan Guru atau pendidik dalam proses
(imtaq). pembelajaran tidak dapat terlepas dari
Memahami dan mengenal etika, norma dan tata krama, adat
berbagai aspek manajemen pendidikan kebiasaan dan nilai-nilai budaya kerja
sekolah merupakan salah satu dalam suatu lembaga. Sesuai dengan
kemampuan dasar yang harus dimiliki tuntutan perubahan masyarakat, profesi
oleh setiap guru, karena tugas guru guru juga menuntut profesionalisme.
disamping tugas pokoknya sebagai Tugas guru profesional meliputi tiga
pendidik ia juga berfungsi sebagai bidang utama yaitu: bidang profesi,
manajer pendidikan di sekolahnya. bidang kemanusiaan, dan
Manajemen dapat diartikan kemasyarakatan (Tilaar, 2012:88).
sebagai segenap perbuatan Terdapat banyak faktor yang
menggerakkan sekelompok orang-orang mempengaruhi kinerja mengajar guru
dan fasilitas dalam suatu kerjasama untuk antara lain: kompetensi guru, sertifikasi
mencapai tujuan tertentu. Dalam guru, kerja, kemampuan kerja, komptensi
manajemen terdapat 3 unsur, yaitu guru, dan supervisi guru.
mengelola orang, proses mengorganisasi Peningkatan kualitas pendidikan
memakai sumber-sumber untuk di sekolah memerlukan pendidikan
menyelesaikan tujuan dan pengambilan profesional dan sistematis dalam
keputusan. Atas dasar unsur-unsur mencapai sasarannya. Efektivitas
manajemen tersebut, setiap organisasi kegiatan kependidikan di suatu sekolah
atau lembaga dalam rangka mencapai dipengaruhi banyaknya variabel (baik
sasaran yang dituju tidak bisa lepas yang menyangkut aspek personal,
dengan aktivitas manajemen. Oleh karena operasional, maupun material) yang perlu
itu ada pendapat yang mengatakan bahwa mendapatkan pembinaan dan
manajemen adalah ilmu yang pengembangan serta berkelanjutan.

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 52


Proses pembinaan dan pengembangan karakteristik supervisi meliputi: 1)
kesuluruhan situasi merupakan kajian merencanakan program supervisi
supervisi pendidikan. akademik dalam rangka meningkatkan
Pengawasan industri diadopsi profesionalisme guru, 2) melaksanakan
oleh pendidikan. Di dunia industri supervisi akademik terhadap guru dengan
pengawasan terfokus pada hasil dan menggunakan pendekatan dan teknik
produk. Sedangkan dalam pendidikan supervisi yang tepat, 3) menindak lanjuti
pengawasan terfokus kepada output atau hasil supervisi akademik terhadap guru
lulusan dari suatu lembaga pendidikan. dalam rangka peningkatan
Pengawasan dalam pendidikan dilakukan profesionalisme guru (Marmoah,
oleh supervisor terhadap guru lebih 2016:127).
bersifat teknis administratif. Satori (2006:5) dalam Maralih
Dari sisi pendidikan dapat (2014:183) mengemukakan secara
dipahami bahwa supervisi pendidikan sederhana supervisi memiliki 4 fungsi
merupakan usaha dan atau layanan utama yaitu: 1) fungsi penelitian, 2)
pemberian bantuan pembinaan yang fungsi penilaian, 3) fungsi perbaikan, 4)
diberikan oleh supervisor kepada guru fungsi peningkatan.
dalam upaya meningkatkan kualitas Kemudian untuk menindak lanjuti
pembelajaran. Kepala sekolah merupakan stigma negatif dalam kegiatan supervisi
supervisor bagi para gurunya. Ia maka diputuskan melakukan
memegang peranan penting dalam pendampingan pada kepala sekolah
membantu para guru untuk meningkatkan dalam pelaksanaan supervisi akademik
kemampuan profesionalitas mereka. bagi peningkatan kualitas pembelajaran
Namun, meski beberapa kepala sekolah dengan menempatkan guru sebagai
dalam kapasitasnya sebagai supervisor subyek buka sebagai obyek supervisi.
telah berupaya melakukan tugas dan Dengan posisi sebagai subyek, guru
tanggung jawabnya dalam kegiatan diberi kesempatan untuk berpartisipasi
supervisi kepada para guru, hasilnya aktif dalam melakukan perencanaan dan
masih jauh dari yang diharapkan. analisis hasil supervisi. Guru perlu diberi
Kehadiran supervisor terkesan seperti motivasi agar mau terbuka dalam
momok tersendiri bagi sebagian guru. menghadapi supervisi akademik. Guru
Hal ini karena sikap superior supervisor akan bisa memanfaatkan hasil supervisi
yang memaksakan kehendak, mencari- dengan baik apabila ada keterbukaan,
cari kesalahan, arogan, dan sikap negatif memiliki motivasi, dan merasa dilibatkan
lainnya. Stigma negatif tersebut dalam kegiatan supervisi. Berdasarkan
menjadikan guru merasa inferior, tidak permasalahan di atas maka dilaksanakan
berdaya. Kondisi ini pada gilirannya akan supervisi akademik dengan
berdampak negatif pada motivasi para membudayakan guru yaitu dengan
guru dalam mengembangkan kreativitas evaluasi diri guru (self evaluation)
mereka dalam proses pengejaran (Sola, (Herawati, 2016:20-21).
2018:131). Selain self evaluation, guru juga
Pada hakikatnya supervisi bisa melakukan supervisi antar teman
merupakan salah satu upaya peningkatan sejawat. Dalam supervisi teman sejawat,
kualitas guru yang merupakan komponen yang melakukan supervisi adalah teman
sumber daya manusia yang harus dibina seprofesi. Penilaian berdasrkan kriteria
dan dikembangkan secara komprehensif yang ditentukan oleh lembaga yang
dan kontinyu. Kompetensi supervisi disupervisi. Penilaian dilakukan bukan
kepala sekolah yang menjadi semata-mata dari luar lembaga tetapi apa

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 53


yang ada pada lembaga tersebut dikaitkan pada MA NU Banat Kudus, 4)
dengan kriteria yang telah ditentukan mengetahui faktor yang mempengaruhi
oleh lembaga yang bersangkutan. supervisi teman sejawat dalam
Supervisor tidak membandingkan hasil meningkatkan kinerja guru pada MA NU
yang diperoleh antara lembaga satu Banat Kudus.
dengan yang lain karena setiap lembaga
memiliki standar yang berbeda. Kondisi METODOLOGI
ini memungkinkan timbulnya persentase Penelitian ini termasuk dalam
pencapaian sama, tetapi belum tentu penelitian lapangan (field research), yaitu
tingkat keberhasilannya sama (Prasojo & kegiatan penelitian yang dilakukan di
Sudiyono, 2015:20-22). lingkungan tertentu guna mendapatkan
Reni Herawati (2016) dalam data yang sesuai dengan permasalahan
jurnalnya yang berjudul “Optimalisasi yang dibahas (Koentjaraningrat,
Supervisi Akademik Melalui Peer 2002:16).
Observation” menemukan bahwa peer Penelitian ini menggunakan
observation atau observasi antar teman pendekatan kualitatif, di mana masalah
memberikan hasil positif yaitu perbaikan yang diteliti berupa kajian deskriptif
persepsi guru terhadap supervisi. analitik yang bersifat fenomenologis
Implementasi peer observation juga interpetatif. Yaitu suatu penelitian yang
memberikan perbaikan yang signifikan akan berdiskusi tentang suatu objek
pada keprofesian guru dalam kajian dengan memahami inti
melaksanakan peer observation diukur pengalaman dari suatu fenomena. Peneliti
dari empat indikator: 1) aspek “paham akan mengkaji secara mendalam isu
bagaimana melakukan” mengalami sentral dari struktur utama suatu objek
kenaikan sebesar 33,3%, 2) aspek “dapat kajian (Alimandan, 1985:45).
melakukan” sebesar 58,1%, 3) aspek Penelitian kualitatif adalah
“mau melakukan” memberi konstribusi penelitian yang bermaksud untuk
sebesar 36,1%, 4) dan aspek “mau memahami fenomena tentang apa yang
mengembangkan” meningkat sebesar dialami oleh subyek penelitian secara
50%. Itu berarti bahwa peer observation holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
memberikan hasil positif untuk bentuk kata-kata dan bahasa pada suatu
mengoptimalkan supervisi akademik. konteks khusus yang alamiah dan dengan
Berdasarkan dari latar belakang di memanfaatkan berbagai metode alamiah
atas maka penelitian ini akan difokuskan (Moleong, 1991:5-6).
pada bagaimana manajemen supervisi Jadi dalam penelitian ini peneliti
teman sejawat pada MA NU Banat menggunakan jenis penelitian kualitatif
Kudus, mulai dari perencanaan, yang bersifat deskriptif yaitu peneliti
pelaksanaan, evaluasi, serta faktor yang hanya mendeskripsikan, menganalisis
mempengaruhi supervisi teman sejawat. fenomena, peristiwa dan aktivitas yang
Maka tujuan penelitian ini adalah: 1) dilakukan berkaitan dengan supervisi
mengetahui perencanaan supervisi teman teman sejawat terhadap peningkatan
sejawt dalam meningkatkan kinerja guru kinerja guru di MA NU Banat Kudus.
pada MA NU Banat Kudus, 2) Kemudian untuk mengumpulkan
mengetahui pelaksanaan supervisi teman data ada tiga teknik yang digunakan
sejawat dalam meningkatkan kinerja guru dalam penelitian ini yaitu, observasi,
pada MA NU Banat Kudus, 3) wawancara, dan dokumentasi. Dalam
mengetahui evaluasi supervisi teman penelitian kualitatif analisis data
sejawat dalam meningkatkan kinerja guru dilakukan sejak sebelum memasuki

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 54


lapangan, selama di lapangan, dan setelah sebagai pusat keunggulan yang mampu
selesai di lapangan. Nasution menyiapkan dan mengembangkan SDM
sebagaimana dikutip Sugiyono yang berkualitas di bidang IMTAQ dan
(2007:336) menyatakan analisis telah IPTEK yang Islamy dan Sunni”. Misi
mulai sejak merumuskan masalah, madrasah “Menyelenggarakan
sebelum terjun ke lapangan, dan pendidikan yang berorientasi kualitas,
berlangsung terus sampai penulisan hasil baik akademik, moral maupun sosial
penelitian. Analilsis sebelum di lapangan sehingga mampu menyiapkan dan
dilakukan terhadap data hasil studi mengembangkan SDM berkualitas di
pendahuluan, atau data sekunder yang bidang IMTAQ dan IPTEK dalam rangka
akan digunakan untuk menentukan fokus mewujudkan baldatun thayyibatun
penelitian. warabbun ghafur”.
Analisis data berlangsung secara Tujuan Madrasah Membekali
simultan yang dilakukan bersamaan peserta didik agar: 1)Mampu memahami
dengan proses pengumpulan data dengan ilmu agama dan umum. 2) Mampu
alur tahapan: pengumpulan data (data mengaplikasikan ilmu yang diperoleh
collection), reduksi data (data reduction), dalam kehidupan sehari-hari. 3) Memiliki
penyajian data (data presentation), dan ilmu ketrampilan sebagai bekal hidup di
kesimpulan atau verifikasi (drawing masyarakat. 4) Mampu berkomunikasi
conclusion and verification). sosial dengan modal bahasa asing praktis
(bahasa Arab dan bahasa Inggris. 5)
HASIL DAN PEMBAHASAN Mampu memahami ilmu-ilmu yang
Madrasah Aliyah NU Banat dibutuhkan untuk melanjutkan
Kudus merupakan salah satu lembaga pendidikannya ke jenjang yang lebih
pendidikan di Kudus yang seluruh tinggi.
peserta didiknya adalah perempuan. Artinya, salah satu upaya dalam
Keberadaan Madrasah Aliyah NU Banat meningkatkan kualitas sumber daya
Kudus sebagai upaya mewujudkan cita- manusia di madrasah adalah supervisi,
cita para pendirinya yaitu ingin dengan kata lain, peran yang sangat
mengangkat derajat perempuan melalui menonjol dilakukan oleh kepala
pendidikan yang memiliki intelektual dan madrasah adalah peran supervisi
akhlaqul karimah sesuai dengan ajaran akademik, karena berhasil tidaknya
agama Islam Ahlussunnah Waljama’ah. program pengajaran di madrasah banyak
Pada tanggal 03 Januari 1971 berdiri MA ditentukan oleh kepala madrasah sebagai
Banat NU dengan siswi berjumlah 7 pemimpinnya. Kepala madrasah
(tujuh) pada awal berdirinya. Tahun demi mengatur kebijaksanaan dan pelaksanaan
tahun berkembang sehingga saat ini program pendidikan secara keseluruhan
tahun pelajaran 2018-2019 tertampung yang membutuhkan pengawasan atau
1061 peserta didik, kelas X berjumlah supervisi (Subaidi & Sutain, 2019:149).
351 peserta didik, kelas XI berjumlah Supervisi akademik merupakan
356 peserta didik, kelas XII berjumlah membantu upaya guru-guru
355 peserta didik. mengembangkan kemampuannya
MA NU Banat Kudus terletak mencapai tujuan pembelajaran. Dengan
sekitar 1,5 km dari pusat kota, tepatnya di demikian, berarti, esensi supervisi
jalan KHM. Arwani Amin Krandon. akademik itu sama sekali bukan menilai
Madrasah tersebut berdiri di atas tanah unjuk kerja guru dalam mengelola proses
wakaf seluas 5183 m2. Visi madrasah melainkan membantu pembelajaran, guru
adalah “Terwujudnya Madrasah putri

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 55


mengembangkan kemampuan supervisor akan berbincang dengan guru
profesionalismenya (Mulyana, 2019:5). berkenaan tentang hasil observasi dan
Supervisi memiliki 7 prinsip: 1) bersama-sama mengemukakan saran
Praktis, artinya supervisi dapat dilakukan untuk perbaikan pembelajaran (Supardi,
dengan mudah. 2) Objektif, berarti 2014:95-96).
pelaksanaan supervisi dilakukan Kegiatan supervisi yang
berdasarkan apa adanya. 3) Kooperatif, dilaksanakan guru-guru senior di sekolah,
supervisi dilakukan dengan saling adalah pemberian bantuan/layanan, baik
sharing di antara kepala sekolah dan para berupa bimbingan, arahan danmotivasi
guru untuk solusi terbaik. 4) kepada semua guru dalam melaksanakan
Kekeluargaan, tidak kaku, dan kegiatan pembelajaran didalam kelas
menggunakan bahasa semi formal. 5) dengan sebaik-baiknya, dan bukan
Demokratis, berarti kepsek dan guru sebaliknya, mencari kesalahan,
menjujung tinggi asas musyarah dan kekurangan kelemahan para guru yang
diskusi, memiliki jiwa kekeluargaan yang disupervisi. Dari kegiatan supervisi ini
kuat, sanggup menerima pendapat orang juga sangat diharapkan agar para guru
lain dalam memecahkan. 6) termotivasi memperbaiki dan
Komprehensif, artinya pelaksanaan dapat meningkatkan kualitas proses
meningkatkan profesionalisme guru, pembelajaran didalam kelas. Situasi
memotivasi guru, dan pengawasan proses pembelajaran yang baik,
kualitas guru. 7) Berkesinambungan, menyenangkan bagi peserta didik, akan
artinya supervisi dilaksanakan terus memotivasi mereka untuk belajar
menerus (Karsiyem & Wangid, mengikuti proses pembelajaran dengan
2015:208). baik pula, dan akan berdampak pada
Teknik supervisi teman sejawat kualitas hasil belajar peserta didik itu
adalah bagian dari supervisi kelompok. sendiri. Tugas supervisor teman sejawat
Teknik supervisi kelompok adalah teknik adalah melaksanakan supervisi yang
yang dilakukan oleh beberapa orang atau meliputi aspek perencanaan, supervisi
secara bersama-sama. Teknik kelompok pelaksanaan pembelajaran, analisis data ,
terdiri atas, pertemuan orientasi bagi guru umpan balik bagi guru dan kegiatan
baru, panitia penyelenggara, rapat guru, tindak lanjut (Supardi, 2014:95-96).
tukar menukar pengalaman, lokakarya,
diskusi panel, seminar, simposium, Perencanaan Supervisi Teman Sejawat
demonstrasi mengajar, perpustakaan Sebelum melaksanakan supervisi
jabatan, buletin supervisi, membaca teman sejawat, supaya fungsi dan tujuan
langsung, organisasi profesi, dan dari supervisi itu mencapai sasaran yang
perjalanan sekolah (Juliani, 2011:9-10). diharapkan, tentunya harus memiliki
Supervisi teman sejawat perencanaan program supervisi.
dilakukan oleh teman sejawat sendiri. Supervisi teman sejawat adalah
Teman membantu teman lain dan serangkaian kegiatan membantu guru
bertindak membantu diantara satu sama mengembangkan kemampuannya
lain. Supervisi ini tidak bersifat menilai, mengelola proses pembelajaran untuk
tetapi mengutamakan kerjasama. Disini mencapai tujuan pembelajaran. untuk
teman yang bertindak sebagai supervisor mewujudkan tujuan kegiatan supervisi
akan memberikan informasi dan tersebut, maka diperlukan perencanaan,
berbincang dengan guru yang akan pelaksanaan, dan tindak lanjut/evaluasi.
disupervisi sebelum proses supervisi Semua itu akan terwujud apabila semua
dilakukan. Selepas supervisi diajalankan, komponen bersatu padu menjalankan

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 56


program supervisi tersebut secara e. Guru senior atau supervisor
kolektif dalam forum MGMP internal memeriksa KKM (Kriteria Ketuntasan
MA NU Banat. Minimal).
Mengetahui tingkat kesiapan guru Proses perencanaan supervisi
dalam mempersiapkan administrasi teman sejawat di MA NU Banat Kudus
pembelajaran oleh guru senior melalui meliputi:
supervisi perencanaan, berarti memberi a. Merumuskan tujuan pembelajaran
ruang terbuka antara supervisor dan guru berdasarkan standar kompetensi (SK)
yang disupervisi untuk berdiskusi dan dan kompetensi dasar (KD).
supervisor dapat memberikan masukan b. Merumuskan tujuan pembelajaran
terhadap perbaikan administrasi yang disesuaikan dengan kebutuhan
pembelajaran yang sudah disiapkan guru, belajar peserta didik.
dan guru dapat terus menerus untuk c. Memilih materi pembelajaran yang
memperbaiki dan bahkan meningkatkan sesuai dengan potensi peserta didik.
kesiapannya dalam mempersiapkan d. Merancang materi pembelajaran yang
administrasi pembelajaran sebelum sesuai dengan konteks kehidupan dan
kegiatan pembelajaran di dalam kelas. perkembangan IPTEK.
Guru juga perlu mengetahui dan e. Merancang materi pembelajaran
memahami konsep perencanaan supervisi dengan menggunakan sumber yang
teman sejawat yang telah disusun karena bervariasi.
mereka terlibat di dalam pelaksanaan f. Mengorganisir materi pembelajaran.
supervisi teman sejawat di madrasah. g. Mengembangkan materi pembelajaran
Program supervisi teman sejawat yang sesuai dengan potensi peserta
merupakan acuan dalam melaksanakan didik.
bagian supervisi kepala madrasah. h. Memilih metode pembelajaran yang
Supervisi teman sejawat di dapat memudahkan pemahaman
madrasah dalam perencanaan peserta didik.
pembelajaran dalam mensupervisi i. Memilih metode pembelajaran yang
kemampuan perencanaan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan
guru senior atau supervisor kognitif, afektif, dan psikomotorik
memperhatikan beberapa hal, antara lain: peserta didik.
a. Guru senior atau supervisor j. Memilih sumber belajar atau media
memeriksa guru dalam membuat pembelajaran yang dapat
garis-garis besar penyelenggaraan memudahkan pemahaman peserta
pembelajaran, yang meliputi didik.
perhitungan efektif dan silabus Pemeriksaan perencanaan
pembelajaran. pembelajaran dilakukan secara periodik
b. Guru senior atau supervisor melihat oleh guru senior atau supervisor.
kesesuaian analisa materi pelajaran Sebelum proses belajar mengajar guru
yang disampaikan guru. sudah mempersiapkan rencana
c. Guru senior atau supervisor pembelajaran yang akan dilakukan setiap
memeriksa penyusunan program tahun ajaran baru. Sehingga sebelum
semester dan program tahunan. proses belajar mengajar guru sudah
d. Guru senior atau supervisor mempersiapkan rencana pembelajaran
meemriksa RPP (Rancangan yang akan dilakukan pada semester itu.
Pelaksanaan Pembelajaran) oleh guru. Untuk selanjutnya secara periodik
diperiksa oleh guru senior atau supervisor
teman sejawat. Perencanaan

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 57


pembelajaran ini dibuat sebagai pedoman meliputi: pembuatan silabus,
seorang guru mengajar. Dengan membuat pembuatan rencana pelaksanaan
perencanaan pembelajaran maka kinerja pembelajaran, pembuatan program
guru akan meningkat. semester, pembuatan program
Langkah-langkah yang dapat tahunan. Dalam kemampuan ini
meningkatkan kinerja guru dalam sebagian besar guru sudah sesuai
membuat persiapan pembelajaran di MA dengan ketentuan yang berlaku.
NU Banat Kudus adalah sebagai berikut: b. Kemampuan guru dalam proses
1) guru senior atau supervisor belajar mengajar, di mana kemampuan
memberikan format supervisi dan jadwal ini meliputi: tahap pra instruksional,
supervisi pada awal tahuan pelajaran atau tahap instruksional, tahap evaluasi.
awal semester. Pelaksanaan supervisi Dalam tahap pra intruksional guru
tidak hanya dilakukan sekali. 2) guru memeriksa kesiapan peserta didik,
senior selalu menanyakan perkembangan melakukan kegiatan apersepsi. Tahap
pembuatan perangkat pembelajaran instruksional guru MA NU Banat
(mengingat betapa pentingnya perangkat Kudus menunjukkan penguasaan
pembelarajan). 3) satu minggu sebelum materi pembelajaran dengan sangat
pelaksanaan supervisi perangkat baik, mengaitkan materi dengan ilmu
pembelajaran, supervisor atau guru senior pengetahuan yang relevan dalam
menanyakan format penilaian. 4) kegiatan sehari-hari, menggunakan
supervisor memberikan catatan-catatan waktu secara efektif dan efisien, serta
khusus pada lembaran untuk diberikan menggunakan metode yang media
kepada guru yang akan disupervisi yang sesuai. Tahap evaluasi dan
tersebut. 5) supervisor dalam menilai tindak lanjut yang dilakukan guru MA
perangkat pembelajaran penuh perhatian NU Banat Kudus yaitu dengan
dan tidak mencerminkan sebagai penilai. memantau kemajuan belajar selama
Supervisor membimbing dan proses, melakukan penilaian akhir,
mengarahkan guru yang belum bisa melakukan refleksi, melaksanakan
tetapi supervisor juga menerima argumen tindak lanjut dengan memberikan
guru yang positif. Dengan adanya itu arahan, kegiatan, atau tugas sebagai
terciptalah hubungan yang akrab antara bagian remidi atau pengayaan.
guru dan supervisor. c. Kemampuan guru dalam evaluasi
pembelajaran, di mana kemampuan ini
Pelaksanaan Supervisi Teman Sejawat meliputi: evaluasi sumatif, evaluasi
Pelaksanaan adalah realisasi atau formatif, laporan hasil evaluasi,
perwujudan dari apa-apa yang telah program perbaikan dan pengayaan.
direncanakan sebelumnya. Dalam Evaluasi formatif dilakukan setelah
pelaksaannya guru yang akan disupervisi proses belajar mengajara, evaluasi
di awasi oleh guru senior atau supervisi sumatif dilakukan di akhir semester,
yang telah ditentukan sebelumnya. Guru laporan hasil evaluasi diberikan
senior atau supervisor mensupervisi setelah melaksanakan ulangan harian,
pelaksanaan proses belajar mengajar ulangan akhir semester, program
yang dilakukan guru-guru MA NU Banat perbaikan dan pengayaan diberikan
Kudus. Dalam melaksanakan supervisi setiap ulangan harian dan ulangan
teman sejawat, guru senior atau akhir semester yang nilainya belum
supervisor meninjau: mencapai kriteria ketuntasan minimal.
a. Kemampuan guru dalam merencakan Supervisi teman sejawat yang
pembelajaran, di mana kemampuan ini dikoordinasi oleh guru senior/supervisor

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 58


dalam pelaksanaan pembelajaran yang siap membantu guru tersebut. 2)
dilakukan dengan menggunakan selama pelaksanaan supervisi di kelas,
pedoman yang telah dibuat, meliputi: (1) guru tidak menganggap supervisor
tahap pra instruksional, yaitu memeriksa sebagai penilai. 3) supervisor mencatat
kesiapan peserta didik, melakukan semua peristiwa yang terjadi di dalam
kegiatan apersepsi; (2) tahap pembelajaran, baik yang positif maupun
instruksional, yaitu penguasaan materi, yang negatif. 4) supervisor selalu
pendekatan strategi pembelajaran, memberi contoh pembelajaran yang
pemanfaatan sumber belajar, berorientasi pada modern learning. 5)
pembelajaran yang memicu dan jika ada guru yang kurang jelas tujuan,
memelihara keterlibatan peserta didik, penyajian, dan umpan baliknya,
penilaian dan hasil keta, penggunaan supervisor memberikan contoh
bahasa; dan (3) tahap evaluasi dan tindak bagaimana menjelaskan tujuan
lanjut, yaitu refleksi atau membuat menyajikan, dan memberi umpan balik
rangkuman dengan melibatkan peserta pada guru tersebut. 6) setelah guru diberi
didik dan melaksanakan tindak lanjut contoh pembelajaran modern, supervisor
dengan memberikan arahan, atau setiap dua atau tiga minggu mengunjungi
kegiatan, atau tugas sebagai bagian atau mengikuti guru tersebut dalam
remidi pengayaan. proses pembelajaran.
Unsur-unsur yang disupervisi
guru senior atau supervisor dalam Evaluasi Supervisi Teman Sejawat
pelaksanaan supervisi teman sejawat Upaya peningkatan kinerja MA
yaitu: NU Banat Kudus secara informal cukup
a. Kemampuan guru dalam ekslusif dibanding dengan madrasah pada
merencanakan pembelajaran meliputi: umumnya. Hal yang membedakan itu
pembuatan silabus, pembuatan antara lain terdapat forum koordinasi
rencana pelaksanaan pembelajaran, yang dikelola dengan baik dan dapat
pembuatan program semester, dijalankan sesuai peran dan fungsinya.
pembuatan program tahunan. Forum-forum itu pada intinya
b. Kemampuan guru dalam pelaksanaan memberikan kesempatan kepada kepala
pembelajaran meliputi: tahap pra madrasah untuk melakukan suatu
instruksional, tahap instruksional, dan kebijakan agar kebijakan yang ditempuh
tahap evaluasi. dapat diterima oleh berbagai kalangan
c. Kemampuan guru dalam evaluasi dan meminimalisir permasalahan yang
pembelajaran meliputi: evaluasi muncul di kemudian hari. Sejumlah
sumatif, evaluasi formatif, laporan lembaga yang dikoordiansi itu antara
hasil evaluasi, program perbaikan dan lain:
pengayaan. a. Forum seniman merupakan forum
Hampir semua guru di MA NU briefing bagi kepala madrasah dan
Banat Kudus mampu melaksanakan para wakil kepala untuk mengambil
pembelajaran dengan baik. Hal ini kebijakan terkait permasalahan yang
terbukti dari hasil supervisi. Langkah- muncul selama sepekan. Forum ini
langkah yang dilakukan untuk diselenggarakan tiap hari Senin.
meningkatkan pelaksanaan pembelajaran Pembicaraan yang sering muncul
berdasarkan penelitian tindakan ini dalam forum seniman ini adalah
adalah sebagai berikut: 1) supervisor melengkapi tenaga kependidikan
yang mengamati guru mengajar tidak selain guru (putakawan, guru, BP/BK,
sebagai penilai tetapi sebagai rekan kerja tenaga laborat) di madrasah dengan

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 59


jumlah dan kualitas yang memadai fiqih, nahwu, shorof, balaghah,
disertai dengan penyebaran yang musyawafahah al-Qur’an, faraidh,
proporsional sesuai dengan bidang arudh, hujjah ahlussunnah wal jamaah,
garapan dang tanggung jawab yang ilmu jiwa, keterampilan dan praktik
diperlukan. mengajar.
b. Forum koordinasi guru piket dan wali Guru senior/Supervisor teman
kelas dimaksudkan agar guru piket sejawat dalam melakukan evaluasi yang
melaksanakan tugas dan tanggung meliputi: Evaluasi sumatif, dilaksanakan
jawabnya, antara lain mengisi setiap 6 bulan sekali. Evaluasi formatif,
administrasi yang berhubungan diberikan setiap guru MA NU BANAT
dengan presensi guru dan karyawan, KUDUS setelah melakukan proses
surat ijin untuk meninggalkan belajar mengajar dan diserahkan
pelajaran bagi siswa dan guru, dan sepenuhnya kepada guru tersebut.
menerima tamu yang hadir di Laporan hasil evaluasi, yaitu setiap
madrasah. Sedangkan wali kelas juga melaksanakan evaluasi sumatif atau
perlu melakukan koordiansi dengan formatif hasilnya dilaporkan kepada
kepala madrasah secara rutin agar Kepala Madrasah melalui Guru
dapat melaksanakan program kerja, senior/supervisor teman sejawat dan
melaksanakan tugas dan tanggung Wakil Kepala Madrasah Bidang
jawabnya, juga agar dapat memajukan Kurikulum. Pelaksanaan program
kelas yang dibimbingnya. Kebijakan perbaikan, di mana kegiatan ini
yang perlu ditempuh melalui forum dilakukan apabila peserta didik belum
koordinasi guru piket dan wali kelas mencapai nilai kriteria kemampuan
adalah melaksanakan telaah, kajian, minimal yang harus diperoleh.
dan “restrukturisasi madrasah” sesuai Dalam melakukan supervisi oleh
dengan tuntutan perkembangan Tim MGMP dalam supervisi teman
masyarakat, mengembangkan sistem sejawat ini menfokuskan pada
organisasi kelembagaan pendidikan kompetensi profesional guru, yang
yang profesional efektif dan efisien, meliputi perencanaan pembelajaran,
standarisasi kelembagaan yang pelaksanaan pembelajaran, dan evaluasi
didukung oleh sarana dan prasarana pembelajaran, karena ketiga hal ini
minimal dan kualifikasi personel yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang
sesuai dengan bidang keahlian serta tidak dapat dipisahkan untuk
beban pekerjaanya. meningkatkan kompetensi profesional
c. Forum koordinasi guru mata pelajaran guru, karena kompetensi profesional guru
muatan lokal yang terdir dari semua dalam perencanaan, pelaksanaan serta
guru pengampu mata pelajarn muatan evaluasi pembelajaran merupakan satu
lokal dipandu oleh bagian kurikulum kesatuan yang utuh yang tidak dapat
dan koordianator muatan lokal mampu dipisahkan. Dengan melakukan supervisi
meningkatkan efektifitas sistem terhadap ketiga komponen tersebut, akan
pembelajaran khususnya mata diketahui kompetensi guru secara
pelajaran muatan lokal. Dengan lengkap, utuh dan terencana dalam
diselenggarakannya forum setiap melaksanakan proses pembelajaran.
tanggal 27 ini MA NU Banat Kudus Pernyataan di atas, memberikan
mampu mempertahankan penguatan bahwa MA NU BANAT
keunggulannya pada muatan mata KUDUS selalu meningkatkan dalam
pelajaran lokal seperti: ke-NU-an, kinerja guru. Beberapa yang telah
tauhid, akhlak tasawuf, kajian kitab dilaksanakan, diantaranya: Untuk

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 60


meningkatkan kinerja guru dalam mengolah, menganalisis, menyimpulkan,
pembuatan perencanaan pembelajaran, menyusun laporan,dan memperbaiki soal.
antara lain: sharing dengan guru yang Langkah-langkah yang dilakukan
bersangkutan setelah melaksanakan dalam supervisi secara periodik ini dapat
monitoring sambil memberikan masukan, meningkatkan kinerja guru adalah
memfasilitasi serta memberikan motivasi sebagai berikut. (1) supervisor berdiskusi
kepada guru untuk senantiasa mau dengan guru dalam pembuatan perangkat
meningkatkan kemampuan dalam penilaian sebelum dilaksanakan
pembuatan perangkat pembelajaran supervisi. (2) guru melaksanakan
dengan mengikutsertakan dalam MGMP penilaian sesuai dengan aturan yang telah
(Musyawarah Guru Mata Pelajaran). ditetapkan bersama supervisor, sebagai
Untuk meningkatkan kinerja guru kolaboratif dalam pembelajaran. (3) guru
dalam pelaksanaan pembelajaran, antara membuat kriteria penilaian yang
lain: dengan memberikan masukan berkaitan dengan penskoran,
setelah melaksanakan monitoring pembobotan, dan pengolahan nilai, yang
pelaksanaan pembelajaran, memberikan sebelum pelaksanaan supervisi
kesempatan kepada sesama guru untuk didiskusikan dengan supervisor. (4) guru
saling mengadakan pengamatan saat menganalisis hasil penilaian dan
pembelajaran dan mendiskusikan melaporkannya kepada urusan
hasilnya serta saling memberikan kurikulum. (5) supervisor dan guru
masukan memberikan motivasi dan bersama-sama membuat program tindak
pemahaman pentingnya untuk senantiasa lanjut hasil penilaian. (6) guru
meningkatkan kualitas pembelajaran, senior/supervisor memberi contoh
dalam rapat. Memberikan motivasi untuk pelaksanaan tindak lanjut, yang akhirnya
selalu mengembangkan pengetahuan dan dilanjutkan oleh guru dalam pelaksanaan
penerapan masalah metode dan media yang sebenarnya. (3) supervisor atau
pembelajaran dengan memanfaatkan guru senior mengajak diskusi pada guru
kemajuan teknologi. yang telah membuat, melaksanakan, dan
Untuk meningkatkan kinerja guru menganalisis program tindak lanjut.
dalam evaluasi pembelajaran, antara lain Payung hukum MGMP pada
dengan cara memberi kesempatan madrasah. PMA Nomor 60 Tahun 2015
berdiskusi dengan teman sejawat melalui Tentang Perubahan atas Peraturan
musyawarah guru mata pelajaran Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013
(MGMP) di Madrasah Aliyah NU Tentang Penyelenggaraan Pendidikan
BANAT KUDUS, memberikan Madrasah. Jika pada PMA nomor 90
kesempatan melakukan pelatihan, Tahun 2013 pasal 47 hanya mengatur
memberikan masukan tentang pembuatan adanya pembentukan Kelompok Kerja
soal yang baik, memberi kesempatan Madarasah (KKM), pada PMA Nomor
berdiskusi dengan teman sejawat melalui 60 Tahun 2015 ini diantara pasal 47 dan
musyawarah guru mata pelajaran pasal telah disisipkan adanya
(MGMP) tersebut. penambahan 2 (dua) bagian yakni bagian
Kinerja guru meningkat dalam Keempat dan Bagian Kelima serta 2
menilai prestasi belajar siswa. Pada (dua) pasal yakni pasal 47A dan pasal
penelitian ini ternyata pelaksanaan 47B (Kementerian Agama, 2015).
supervisi secara periodik memberikan
dampak positif terhadap guru dalam Faktor yang Mempengaruhi Supervisi
menyusun soal/perangkat penilaian, Teman Sejawat
melaksanakan, memeriksa, menilai,

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 61


Dalam pelaksanaan supervisi mengimplementasikan program
teman sejawat tentu ada beberapa faktor supervisi teman sejawat yang telah
yang mempengaruhi. Faktor adalah hal, dirancang kembali pada masa
keadaan, peristiwa, yang ikut berikutnya.
menyebabkan atau mempengaruhi
terjadinya sesuatu (Badan Pengembangan PENUTUP
dan Pembinaan Bahasa Pustaka, 2008). Berdasarkan hasil penelitian
Ada lima faktor yang mempengaruhi mengenai manajemen supervisi teman
supervisi teman sejawat dalam sejawat dalam meningkatkan kinerja guru
meningkatkan kinerja guru pada MA NU MA NU Banat Kudus maka dapat
Banat Kudus yaitu: disimpulkan bahwa perencanaan program
1. Hubungan kerja yang harmonis antara supervisi teman sejawat dilakukan secara
guru-guru, serta semua pihak yang sistematis dengan melibatkan semua
terkait dengan program supervisi komponen sekolah. Pelaksanaan
teman sejawat keterampilan supervisi teman sejawat meliputi
pembelajaran guru. peningkatan kemampuan guru dalam
2. Analisa kebutuhan yang hakiki. pelaksanaan pembelajaran yang
Analisa kebutuhan merupakan upaya langkahnya adalah tahap pra
menentukan perbedaan antara instruksional, tahap instruksional, dan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap tahap evaluasi. Evaluasi supervisi teman
yang dipersyaratkan dan yang secara sejawat meliputi unsur dalam evaluasi
nyata dimiliki, artinya dalam pembelajaran yaitu evaluasi sumatif,
penyusunan program supervisi teman evaluasi formatif, laporan hasil evaluasi,
sejawat didasarkan pada kebutuhan dan program perbaikan dan pengayaan.
nyata pengemban profesioanal guru di Kemudian ada lima faktor yang
madrasah. mempengaruhi supervisi teman sejawat
3. Strategi dan media untuk menunjang dalam meningkatkan kinerja guru pada
supervisi teman sejawat MA NU Banat Kudus yaitu, hubungan
4. Penilaian; penilaian merupakan proses yang harmonis, analisa kebutuhan,
sistematik untuk menentukan tingkat strategi dan media, penilaian, dan revisi.
keberhasilan yang dicapai. Dalam
DAFTAR PUSTAKA
konteks supervisi teman sejawat di
Alimandan. (1985). Sosiologi
MA NU Banat Kudus, penilaian
Masyarakat Sedang Berkembang.
merupakan proses sistematik untuk
CV. Rajawali.
menentukan tingkat keberhasilan yang
Badan Pengembangan dan Pembinaan
dicapai dalam supervisi teman
Bahasa Pustaka. (2008). Kamus
sejawat.
Besar Bahasa Indonesia (4th ed.).
5. Revisi; revisi ini dilakukan
Balai Pustaka.
seperlunya, sesuai dengan hasil
Herawati, R. (2016). Optimalisasi
penilaian yang telah dilakukan.
Supervisi Akademik Melalui Peer
Langkah-langkahnya adalah: a) me-
Observation. Jurnal Ilmiah Guru
review rangkuman hasil penilaian, b)
“COPE,” 02.
apabila ternyata tujuan supervisi
Juliani, R. D. (2011). Model, Pendekatan,
teman sejawat tidak dicapai, maka
dan Teknik Supervisi Pendidikan di
dilakukan penilaian ulang terhadap
Perguruan Tinggi. 3(September),
pengetahuan, keterampilan dan sikap
18–46.
guru, c) merancang kembali program
Karsiyem, & Wangid, M. N. (2015).
untuk masa berikutnya, d)
Pelaksanaan Supervisi Akademik

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 62


Dalam Peningkatan Kinerja Guru Jurnal Manajemen Pendidikan,
Sekolah Dasar Gugus Iii Sentolo 2(1), 130–140.
Kulon Progo. Jurnal Akuntabilitas https://doi.org/10.24252/idaarah.v2i
Manajemen Pendidikan, 3(2), 201– 1.5406
212. Subaidi, & Sutain. (2019). Supervisi
https://doi.org/10.21831/amp.v3i2.6 Akademik Kepala Madrasah dalam
337 Meningkatkan Kinerja Guru pada
Kementerian Agama. (2015). Madrasah Tsanawiyah Nahdlatul
Kementerian Agama telah Ulama Banat Kudus. ISEMA: Jurnal
menerbitkan PMA Nomor 60 Tahun Islamic Education Manajemen, 4(2),
2015 Tentang Perubahan atas 147–162.
Peraturan Menteri Agama Nomor Sugiyono. (2006). Metode Penelitian
90 Tahun 2013 Tentang Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif,
Penyelenggaraan Pendidikan Kualitatif, dan R&D. Alfabeta.
Madrasah. Supardi. (2014). Kinerja Guru. Rajawali
http://storage.abdimadrasah.com/20 Pers.
16/01/download-pma-nomor-60- Tilaar, H. A. R. (2012). Membenahi
tahun-2015.html Pendidikan Nasional. Rineka Cipta.
Koentjaraningrat. (2002). Metode-metode
Penelitian Masyarakat. PT
Gramedia.
Krismiyati. (2017). Pengembangan
Sumber Daya Manusia dalam
Meningkatkan Kualitas Pendidikan
di SD Negeri Inpres Angkasa Biak.
Jurnal Office, 3(1).
Maralih. (2014). Peranan Supervisi
Dalam Peningkatan Kualitas
Pendidikan. Jurnal Qathruna, 1(1),
179–192.
http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.p
hp/qathruna/article/view/251
Marmoah, S. (2016). Administrasi dan
Supervisi Pendidikan Teori dan
Praktek. Deebpublish.
Moleong, L. J. (1991). Metodologi
Penelitian Kualitatif. Remaja
Rosdakarya.
Mulyana, N. (2019). Modul
Pengembangan Kemampuan
Supervisi Akademik Bagi Kepala
Sekolah. Edu Publisher.
Nawawi, H. (1991). Administrasi
Pendidikan. Gunung Agung.
Prasojo, L. D., & Sudiyono. (2011).
Supervisi Pendidikan. Gava Media.
Sola, E. (2018). Ada Apa Dengan
Supervisi Pendidikan? Idaarah:

Jurnal Intelegensia - Vol. 07 No. 2 Juli-Desember 2019 | 63

Anda mungkin juga menyukai