Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 4 PERMODELAN STRUKTUR DAN METODE KONSTRUKSI

1. Penentuan panjang tiang pancang??


JAWABAN :
Menurut K. Basalt Suryolelono (1994), secara umum pondasi tiang digunakan

bila dijumpai kedalaman dan kondisi sebagai berikut:

a. Bila dijumpai kondisi tanah dasar pondasi merupakan tanah baik atau tanah

dengan kuat dukung tinggi terletak pada kedalaman cukup dalam ( D/B > 10 )

sedangkan tanah yang terletak di atas tanah baik kurang mampu mendukung

beban yang bekerja atau merupakan tanah lunak,

b. Dasar pondasi sering mengalami erosi akibat gerusan air, misal pada pondasi pilar

jembatan, sehingga dasar pondasi perlu ditempatkan lebih dalam dari pengaruh

gerusan paling dalam,

c. Jika suatu konstruksi menerima beban horisontal maupun tarik yang cukup besar.

Untuk mengimbangi beban tersebut dapat diatasi dengan konstruksi pondasi tiang,

misalnya konstruksi dermaga, pemecah gelombang, tanggul pelabuhan dan

sebagainya,

2. Jenis jenis Pondasi tiang pancang ?


JAWABAN :
Jenis pondasi tiang dapat dibedakan terhadap cara tiang meneruskan beban yang
diterima ke tanah dasar, yaitu :

a) Point Bearing Pile/ End Bearing Pile


Point Bearing Pile/ End Bearing Pile yaitu bila ujung tiang mencapai tanah
keras atau tanah baik dengan kuat dukung tinggi, maka seluruh beban yang
dipikul oleh tiang akan diteruskan ketanah dasar melalui ujung tiang.
b) Friction Pile
Friction Pile yaitu bila tiang dipancang pada tanah berbutir dengan nilai kuat
gesek tinggi (jenis tanah pasir), maka beban yang diterima oleh tiang akan
ditahan berdasarkan gesekan antara tiang dengan tanah sekeliling tiang.

c) Cohesion Pile
Cohesion Pile yaitu bila tiang dipancang pada tanah tanah berbutir halus atau
tanali lunak yang mempunyai nilai kohesi cukup tinggi (jenis lempung). maka
beban yang akan diterima oleh tiang akan ditahan oleh pelekatan antara tiang
dengan tanah sekeliling dan peraiukaan tiang. (K. Basah Suryolelono,1994)
3. Jenis jenis sambungan tiang pancang ?
JAWABAN :
Tiang pracetak atau tiang yang dibuat di pabrik memerlukan penyambungan di
lapangan, bila panjangnya lebih dari 12 m. Hal ini dikarenakan akibat bermacam-macam
keterbatasan dalam proses pembuatan di pabrik, maupun dalam masalah pengangkutan di
darat.
Menurut Suyono Sosrodarsono (1983), penyambungan tiang pancang di lapangan
dapat diklasifikasikan sebagai berikut :
 sambungan dengan paku keling.
 sambungan dengan las titik,
 sambungan dengan baut.
 sambungan dengan las lumer

4. Apa keuntungan menngunakan sambugan las daripada sambungan lainnya ?


JAWABAN :
Menurut Welding Handbook (1976) proses pemgelasan adalah proses
penyambungan bahan yang menghasilkan peleburan bahan dengan memanasi hingga
suhu yang tepat dengan atau tanpa pemberian tekanan dan dengan atau tanpa pemakaian
bahan pengisi. Proses pengelasan yang umum, terutama untuk mengelas baja struktural,
memakai energi listrik sebagai sumber panas adalah busur listrik.
Keuntungan sambungan las antara lain:
 Sambungan ini lebih bersih tampaknya sehingga memberi kesan lebih sederhana
dibanding dengan menggunakan baut.
 Memberikan keleluasaan kepada perencana untuk memilih penampang bentukan
dikarenakan sambungan las lebih mudah diterapkan
 Tidak memerlukan lubang pada batang kecuali untuk tujuan pemasangan karena
lubang akan membatasi perencanaan batang tarik
 Menghasilkan batang dengan penampang lintang yang kecil
 Sambungan las juga dapat mengurangi biaya konstruksi di lapangan, karena
batang-batang dapat disesuaikan untuk menanggulangi kesalahan yang kecil
dalam fabrikasi atau pemasangan

5. Cara pembuatan tiang pancang pre-cast?


JAWABAN :
Dibawah ini merupakan langkah-langkah untuk membuat tiang pancang.
1. Pasanglah Sebuah cetakan dibawa plastik ke Ujung bawah cetakan alas kaki
fiberglass anda. Anda harus memasang tepi tabung tepat di atas pangkal serta
mengunci pada posisinya. Anda juga harus menurunkan kedua bentuk ke dalam
lubang tersebut. kemudian campuran beton sesuai dengan instruksi dari pabrik,
lalu tuangkan ke dalam cetakan. Anda harus mengisi dari dasar cetakan dengan
seperempat bagian bawa tabung. Gunakanlah sotong agar dapat mencampurkan
beton ke dalam Sebuah cetakan dan agar dapat menempel dengan benar. Ulangi
proses proses tersebut sambil mengisi seperempat tabung hingga selesai. Saat
Anda hampir mencapai bagian dari atas tabung, anda perlu memasukkan lembar
baja nomor 4 sebanyak 2 sampai 4 kali
2. Selanjutnya Letakkan potongan kayu bekas di atas mulut tabung, dan gunakanlah
tali untuk mengikat setiap potongan lembar sehingga menjadi rata dan
ditempatkan secara merata. Masukkan setiap potongan lembar tersebut ke dalam
tanah di bawah tumpukan di kedalaman sekitar 6 inci dengan palu atau Hammer
yang anda siapkan. Istilah tabung dengan biasa semen serta biarkan beton
mengering sesuai dengan instruksi dari pabrik. Pasanglah  perangkat keras agar
dapat menahan apapun yang diperlukan untuk ujung atas bagian tiang pancang
beton. Yang terakhir Anda harus mengulangi proses tersebut.

6. Apakah jumlah pemukulan pada tiang pancang berpengaruh dengan kekuatan tiang
pancang tersebut?
7. Lebih efektif pembuatan tiang pancang yang sudah jadi (pre-cast) atau yang dilakukan
setelah pengeboran ?
8. Apakah kekuatan tiang pancang yang sudah di cetak (pre-cast) dengan tiang yang
dicetak langsung ke tanah tersebut sama?
9. Adakah kasus, setelah tiang pancang tersebut di pukul ke tanah mengalami kerusakan/
keretakan??
10. Bagaimana mengatasi keretakan pada tiang pancang yang telah tertancap ke dalam tanah?
11. Tes apa saja yang dilakukan untuk mengecek kualitas tiang pancang tersebut baik atau
tidak?
12. Berapa kah kekuatan yang baik untuk sebuah tiang pancang???

Anda mungkin juga menyukai