Anda di halaman 1dari 36

IT 1 - EWS February 15, 2021

Modalitas Penunjang
Diagnostik
ELEKTROKARDIOGRAFI (EKG)

{Konduksi Jantung}
EKG: Alat untuk merekam aktivitas listrik jantung.

 Sumber listrik jantung: Susunan saraf pusat (otak).


 Listrik berjalan melalui medulla spinalis yang bertegangan tinggi.
 Dari medulla spinalis, keluar berkas-berkas saraf. Berkas saraf
khusus ke jantung itu diatur oleh saraf otonom.
 Saraf otonom masuk ke jantung melalui 2 gardu, yaitu SA Node
dan AV Node.
 SA Node terletak di dekat muara vena cava superior.
 Berkas yang berjalan di sepanjang atrium kiri dan kanan yaitu
Internodal Pathway/Fiber.
 AV Node yaitu gardu kedua yang akan mendistribusikan impuls
listrik menuju Bundle His, kemudian Bundle Branch (Left and
Right), lalu berakhir di Purkinje Fibers.

Perjalanan Impuls Listrik


IT 1 - EWS February 15, 2021
 Impuls listrik dikeluarkan oleh SA Node
 Impuls listrik berjalan di sepanjang atrium kiri dan kanan
 Impuls listrik diterima oleh AV Node, kemudian ke Bundle His
 Impuls listrik disebarkan oleh Bundle Branch kiri dan kanan
 Impuls listrik berakhir di Purkinje Fibers

Impuls-impuls ini akan membuat perubahan pada sel-sel otot atrium


maupun ventrikel. Sepanjang impuls berjalan di atrium, maka akan
terjadi depolarisasi atrium, yang pada EKG terlihat sebagai gelombang
P. Sesampainya impuls di Purkinje, maka akan terjadi depolarisasi
ventrikel, yang pada EKG akan terlihat sebagai gelombang QRS.
Depolarisasi ventrikel akan diikuti oleh repolarisasi ventrikel yang
pada EKG tergambar sebagai gelombang T. Repolarisasi juga terjadi
pada atrium, tapi overlapping dengan gelombang QRS yang lebih kuat.
Sehingga, irama normal jantung adalah irama sinus, karena impuls
berasal dari SA Node (P-QRS-T).
IT 1 - EWS February 15, 2021
SA Node

SA Node memiliki kemampuan untuk mengeluarkan impuls listrik


(intrinsic rate) sebesar 60-100x/menit. Dari sinilah asal HR normal
jantung.

AV Node

Impuls dari Internodal Pathway diterima oleh AV Node. Seandainya SA


Node tidak berfungsi, maka impuls jantung akan dihasilkan oleh AV
Node (tidak ada gelombang P). Akan tetapi, intrinsic ratenya hanya
sebesar 40-60x/menit.

Purkinje

Impuls listrik berakhir di serabut Purkinje yang terletak di terminal


Bundle Branch. Seandainya SA Node berfungsi dengan baik, tapi AV
Node tidak berfungsi dengan baik (impuls putus), maka yang berperan
untuk menghasilkan impuls listrik adalah serabut Purkinje. Akan tetapi,
intrinsic ratenya hanya sebesar 20-40x/menit.
IT 1 - EWS February 15, 2021

{12 Sadapan Standar EKG}


EKG: Gambaran gelombang dengan defleksinya baik itu positif maupun
negative yang mencerminkan aktivitas listrik dari “tempat-tempat
tertentu”. Tempat tertentu itu disebut sebagai sadapan atau lead
sebagai suatu elektroda yang ditempatkan di posisi tubuh yang berbeda.
Sadapan ini ditempatkan di bagian tubuh yang berbeda untuk melihat
impuls jantung dari sudut pandang yang berbeda sesuai dengan letaknya.
Perubahan amplitudo dan voltase akan dilihat pada grafik EKG.

Enam Sadapan Ekstremitas

1. Tiga sadapan standar (Bipolar Lead: Untuk mendapatkan


gambaran EKG, diperlukan 2 elektroda, yaitu positif dan negatif)
a. Sadapan I
IT 1 - EWS February 15, 2021
b. Sadapan II
c. Sadapan III

*Ada elektroda tambahan ketiga (ground electrode) netral yang


diletakkan di kaki kanan untuk meminimalisir aktivitas listrik dari
tempat lain.

*Eletroda dipasang di tangan kanan, tangan kiri, dan kaki kiri. Ini
disebut sebagai Segitiga Einthoven, dimana 2 diantaranya akan
menjadi elektroda positif dan negatif.

Dari 3 elektroda,
menghasilkan 6 sadapan
ekstremitas.

Sadapan 1
+: LA
-: RA
Sudut: 0 derajat
Sadapan II
+: LL
-: RA
Sudut: 60 derajat
Sadapan III
+: LL
-: LA
IT 1 - EWS February 15, 2021
Sudut: 120 derajat

2. Tiga sadapan tambahan (Unipolar Lead: Hanya memerlukan 1


elektoda untuk mendapatkan gambaran EKG, yaitu elektroda
positif saja, dan elektroda lain berperan sebagai ground electrode)
a. Sadapan aVL: DIhasilkan dari LA sebagai elektroda positif
dan jantung sebagai kutub lainnya.
b. Sadapan aVR: DIhasilkan dari RA sebagai elektroda positif
dan jantung sebagai kutub lainnya
c. Sadapan aVF: DIhasilkan dari LL sebagai elektroda positif
dan jantung sebagai kutub lainnya.

Enam Sadapan Prakordial (Unipolar Lead atau Sadapan Dada)

1. V1: ICS 4 Parasternalis kanan


2. V2: ICS 4 Parasternalis kiri
3. V3: Antara V2 dan V4
4. V4: ICS 5 Midclavicularis kiri
5. V5: Antara V4 dan V6
6. V6: ICS 5 Midaxillaris kiri
IT 1 - EWS February 15, 2021
IT 1 - EWS February 15, 2021

 Gambaran EKG akan ditangkap oleh mesin sebagai aktivitas listrik


dan akan terlihat di oscilloscope, lalu dikeluarkan sebagai gambar
di kertas EKG.
 Voltase standar yaitu 0,1 mV (1 kotak kecil).
 Kecepatan standar yaitu 25 mm/detik.
 Sekarang, EKG sudah dilengkapi dengan computer dengan AI
untuk menerjemahkan dan menginterpretasikan EKG. Akan tetapi,
dokter harus bisa membaca EKG, sedangkan hasil dari computer
hanya untuk perbandingan saja.
IT 1 - EWS February 15, 2021
 Dari 12 sadapan standar EKG, kita bisa menilai apakah terjadi MI,
hipertrofi, kelainan irama, pembesaran atrium, gangguan elektrolit,
dan sebagainya.
 Penting: Jangan mengobati hasil EKG, tapi obati symptoms pasien.
EKG hanya sebagai pemeriksaan penunjang saja.

Pada MI

 MI adalah serangan jantung yang disebabkan oleh tersumbatnya


pembuluh darah coroner secara tiba-tiba, dimana terjadi perubahan
otot-otot ventrikel itu tidak mendapat suplai darah, sehingga terjadi
injury bahkan kematian otot jantung.
 Secara klinis, MI akan menyebabkan serangan jantung yang
ditandai dengan nyeri dada.
 Melalui EKG, kita bisa menentukan lokasi dari MI.
 Misalnya: Pasien dengan nyeri dada, keringat dingin, dan pingsan.
Pada EKG ditemukan ST elevasi pada II, III, dan aVF. Ini disebut
sebagai inferior MI, dimana terjadi sumbatan pada right coronary
artery.
 Misal: Infark Anteroseptal: Terjadi ST elevasi pada V1, V2, V4,
dan V4, dan sumbatan pada left anterior descendens dari cabang
left coronary artery (suplai ventrikel kiri).
 Left coronary artery
o Left anterior descendens (ke depan)
IT 1 - EWS February 15, 2021
o Left circumflex (melingkar ke belakang)
 Pada kasus MI, butuh banyak sadapan untuk mengetahui lokasi
dari MI. Semakin banyak area jantung yang terkena, maka semakin
luas dampak untuk pasien, dan bisa menyebabkan cardiogenic
shock.
 Sadapan resiprokal: Sadapan yang berlawanan dengan area MI,
misalnya MI di V1, V2, V3, V4. Maka sadapan resiprokalnya yaitu
I, II, dan aVF, begitu juga dengan sebaliknya.
 Jika terjadi elevasi pada ST segmen, maka kita harus memberikan
informasi RS untuk menyiapkan obat thrombolytic atau
percutaneous coronary intervension (PCI) untuk membuka
sumbatan.

Wajib: P-R Interval, Q-T Interval, QRS Interval


IT 1 - EWS February 15, 2021
Wajib: T-P Segment, P-Q Segment, S-T Segment (Pada MI akan naik,
pada iskemi akan turun)

{Kertas EKG}
 Garis vertical adalah amplitudo atau voltase
 Garis horizontal adalah waktu (time)
 Kotak kecil: 1 mm bernilai amplitudo 0,1 mV dan waktunya 0,04
detik
 Kotak besar: Tersusun dari 5 kotak kecil, 5 mm, bernilai amplitudo
0,5 mV dan waktunya 0,2 detik
 Kecepatan keluarnya kertas EKG: 25 mm/detik, sehingga dalam 1
menit keluar 1500 kotak kecil atau 300 kotak besar
 Waktu P-R Interval normalnya 0,12-0,20 detik
 Waktu QRS interval <0,12 detik. Jika lebih, disebut QRS
kompleks melebar atau wide complex
IT 1 - EWS February 15, 2021

ECHOCARDIOGRAPHY

Echocardiography: Modalitas khusus untuk menilai bagaimana jantung


bekerja, fungsi sistolik, fungsi kontraktilitas, fungsi diastolic, tebal otot,
dan pembesaran.
{Indikasi}
Indikasi Umum:
1. Skrining untuk mendeteksi kelainan jantung pada pasien high risk.
2. Monitoring terapi.
3. Evaluasi pre dan post terapi intervensi untuk menilai hasil dan
komplikasi, misalnya sebelum memulai kateterisasi jantung, lihat
IT 1 - EWS February 15, 2021
dulu fungsi jantung, pompa, kontraktilitas, besar chamber jantung,
ada thrombus/tidak, dsb.
4. Pemeriksaan dasar pada pasien yang berisiko terkena penyakit
jantung maupun perburukan dari penyakit yang telah ada, misalnya
pada pasien dengan heart failure, kita bisa menilai apakah ada
perbaikan atau perburukan dari jantungnya setelah pengobatan.

Indikasi Klinis:

1. Gagal jantung: Echocardiography merupakan pemeriksaan baku


emas dari pasien gagal jantung.
2. Penyakit jantung katup: Apakah ada stenosis (katup jantung tidak
bisa membuka dengan baik), regurgitasi (katup jantung tidak bisa
menutup dengan baik sehingga masih ada leakage), prolapse katup
jantung (katup itu tidak menutup di bidang anulusnya, tetapi
menyebabkan protrusi di chamber setelahnya saat menutup), atau
untuk persiapan intervensi penyakit katup jantung (sebelum
operasi jantung), dan evaluasi katup jantung buatan.
3. Penyakit jantung iskemia/MI: Melihat bagian mana yang infark.
Misal, dari EKG didapat infark inferior (ST-elevasi di II, III, dan
aVf), maka kita menilai di segmen inferior, dimana segmen
inferior ini menjadi disgenetik, akinetik, atau hipokinetik.
4. Penyakit jantung hipertensif: Didasari oleh long-standing
hypertension, maka kita bisa menilai adanya hipertrofi ventrikel
kiri, dilatasi, disfungsi sistolik/diastolic.
IT 1 - EWS February 15, 2021
5. Kardiomiopati
6. Kelainan perikard: Apakah ada cairan atau tidak
(ringan/sedang/berat), disertai dengan tamponade atau tidak.
7. Endokarditis infektif: Akan terlihat gambaran vegetasi, abses, atau
fistula.
8. Penyakit jantung kongenital: ASD, VSD, PDA, PS, Tetralogy of
Fallot, Sindroma Eissenmenger
9. Tumor Intrakardiak: Myxoma

{Ekokardiografi}
 Layar
 Keyboard
 Tempat Transducer
 Printer
 VCD untuk record
 Transducer: Plugnya
bervariasi, ada yang transesophageal (dewasa dan anak), dan
transthorakal (konveks untuk abdomen, linear untuk vaskuler,
transvaginal, mata, transcranial, dan untuk jantung).

Posisi pasien saat diperiksa:

 Dokter di sebelah kanan


pasien
IT 1 - EWS February 15, 2021
 Plug ditempelkan di tubuh pasien
 Hasil terlihat di layer
 Ada juga yang posisi dokter di kiri

Transducer Transthorakal

 Bagian anterior
jantung: Ventrikel
1
kanan (1)
 Posterolateral:
35
6
Ventrikel kiri, ini
2 7
septum atau 4

ototnyanya lebih tebal (2)


 Katup mitral daun anterior (3)
 Katup mitral daun posterior (4)
 Aorta (5)
 Katup aorta (6)
 Atrium kiri (7)
 Katup aorta tertutup, katup mitral terbuka: Fase diastolik
(pengisian)
 Katup mitral tertutup, katup aorta terbuka: Fase sistolik

Parasternal Long Axis


IT 1 - EWS February 15, 2021

 Ini adalah gambaran Parasternal Long Axis View: Posisi


transducer ada di sternum, biasanya di ICS ¾, tepatnya di linea
IT 1 - EWS February 15, 2021
parasternalis kiri. Disebut long axis karena memotong jantung
secara memanjang.
 Jika ada free echo space di pericardium: Pericardial effusion

Parasternal Short Axis

Trikuspid A. Pulmonalis

Septum Interatrial

Septum Interatrial

 Posisi transducer: Sama di parasternal kiri ICS 3 atau 4 tapi diputar


180 derajat, sehingga potongannya memendek.
 Potongan short axis bertepatan dengan katup aorta.
 Pada short axis, katup pulmonal terpotong memanjang.
IT 1 - EWS February 15, 2021

Apical 4 Chamber

 Transducer diletakkan di bagian apeks, yaitu di linea


midclavicularis ICS 5..
 Yang paling dekat dengan transducer adalah apex jantung.

Apikal 2 Chamber
IT 1 - EWS February 15, 2021

 Rotasi transducer dari Apikal 4 Chamber.


 Bisa melihat anterior wall dan inferior wall, untuk melihat pada
pasien infark.

M-Mode (Motion Mode)

RV
Ao
Daun katup aorta
LA

 Pada M-Mode, jantung dinilai dalam kondisi bergerak dan


digunakan untuk pengukuran.
 Ada garis potong yang memotong RV, Aorta, dan LA.
IT 1 - EWS February 15, 2021
 Digunakan parasternal long axis.
 Dari atas RV- LV- Aorta- LA.
 Itu gambaran sistolik, kenapa? Karena daun katup aorta membuka.

RV
Septum

LV Diastole LV Sistole

Posterior Wall

 Garis potong melewati RV, Septum interventrikel, LV, dan


posterior wall
 Kita bisa menilai ketebalan otot septum, posterior wall, dan otot
ventrikel kanan.
 Terlihat perubahan dari chamber LV saat systole dan saat diastole,
bisa dilihat saat diastole, septum dan posterior wall menjadi tebal,
tapi diameter chamber mengecil karena darah dikeluarkan.
 Dari mesin didapatkan fraction shortening, yaitu LV inner
diameter saat diastole dan LV inner diametes saat diastolik
(LVIDd dan LVISd) Fraction shortening yaitu LVIDd-
LVISd/LVIDd untuk menilai fungsi sistolik normal atau tidak.

{Apa itu Echo?}


IT 1 - EWS February 15, 2021
 Echo: Mesin berbasis ultrasound.
 Sama seperti USG lain, tapi disebut Ekokardiografi karena
memiliki modalitas untuk memeriksa jantung, dinding jantung,
pembuluh darah, dan katup.
 Modalitas Doppler dapat menilai hemodinamik, stroke volume,
cardiac output.

Apa saja yang dapat Echo nilai pada Heart Failure (HF)?

 Apakah ada kelainan katup? Jika iya, primer atau sekunder?


 Apakah ada disfungsi sistolik?
 Bagaimana kelainan dinding jantung?

{Contoh Kasus}
Patent Ductus Arteriosus (PDA)

 Yang ditunjuk: Katup aorta


 Arteri pulmonalis
bercabang
A. Pulmo menjadi kanan
dan kiri

Kanan
RA
Kiri
LA

 PDA: Terlihat aliran antara arteri pulmonalis dan aorta


IT 1 - EWS February 15, 2021
Aortic Regurgitation

 Dilihat dari Parasternal


Long Axis
 Pada saat diastoilik, katup
aorta tertutup, tapi masih
ada aliran dari aorta ke
ventrikel kiri
 Terlihat jett regurgitasi

{Parameter}
 EDD (End Diastolic Diameter)
 ESD (End Systolic Diameter)
 IVS (Interventricular Septum) Thickness
 PW (Posterior Wall) Thickness
 FS (Fraction Shortening)
 EF (Ejection Fraction)
 A0 (Aorta) Diameter
 LA (Left Atrium)
 LVM (Left Ventricular Mass)
IT 1 - EWS February 15, 2021
 LVMI (Left Ventricular Mass Index): LVM dibagi luas permukaan
tubuh
 RWT (Right Ventricular Wall Thickness)
 BSA (Body Surface Area)

ULTRASONOGRAFI - DOPPLER VASKULER

 Vaskuler: Pembuluh darah di luar jantung (Ekstremitas, Dada,


Abdomen, Kepala, Leher).
IT 1 - EWS February 15, 2021
 Transkranial Doppler: Pemeriksaan saraf di pembuluh darah leher
atau intracranial.
 Di leher: Untuk menilai arteri carotis, common carotis arteri
bercabang menjadi arteri carotis interna dan eksterna.
 Di kaki: Arteri femoralis comunis, superficial, profunda, poplitea,
dorsalis pedis, dsb. DI vena, banyak terjadi kelainan PTA
(sumbatan pada sistem vena), pada tungkai disebut Deep Vein
Thrombosis, dan ada juga Superficial Vein (di tungkai bawah).
Pada arteri itu Peripheral Artery Disease atau Critical Limb
Ischemic.

 Di organ: Arteri iliaca


 Bisa menilai Cardiovascular Event (serangan jantung, serangan
perifer seperti stroke atau tersumbatnya arteri di intracranial, Acute
IT 1 - EWS February 15, 2021
Limb Ischemic atau tersumbatnya arteri di tungkai, Acute
Coronary Syndrome atau tersumbatnya arteri coroner) tiba-tiba.
 Acute itu tiba-tiba, awalnya mengalir, terus tiba-tiba tersumbat.

{Deep Vein Thrombosis}


 Misalnya di iliaca kiri ada thrombosis sehingga aliran balik dari
tungkai ke jantung terhambat. Ini disebut sebagai DVT.
 DVT biasanya terjadi pada kondisi imobilitas, misalnya pasien
yang terbaring lama, bahkan kondisi statis perjalanan pesawat,
apalagi orang-orang dengan risiko seperti DM, hipertensi, usia
lanjut, riwayat DVT sebelumnya, riwayat DVT pada keluarga, dsb.

Bagaimana menilainya dengan USG Doppler Vasculer?

Yang ditunjuk: Arteri

Sebelahnya: Vena
A
V

Misal: Kaki besar sebelah, lebih merah,


dan hangat, mungkin itu terjadi DVT. Untuk mengeceknya,
dilakukan USG dengan melakukan kompresi melalui
transducer, terlihat kulitnya memendek.
IT 1 - EWS February 15, 2021
Normalnya: Tekanan arteri tetap terbuka karena tegangannya tinggi,
sedangkan vena kolaps.

Pada DVT: Terhadap thrombosis,


kemudian ketika dilakukan kompresi,
vena tidak kolaps.

Jika arteri tersumbat, maka sepanjang tungkai akan menjadi dingin


seperti es, karena tidak ada aliran darah. Pada vena, hangat, karena
banyak darah mengumpul.

{Gambaran
Doppler: Spectral
Doppler}
Ciri arteri: Pulsatil
IT 1 - EWS February 15, 2021
Arteri femoral: Triphasic (atas, bawah, atas lagi)

Vena: Lebih monophasic

{Carotid Artery}
 Bisa menilai: Apakah ada sclerosis, stenosis, penebalan IMT,
plaque, aliran, dan velocity.
 Kanan: Dari aorta, kemudian arteri brachiocephalic, lalu bercabang
menjadi arteri carotis dan subclavia, ada bulbus.
 Kiri: Langsung dari aorta, kemudian menjadi arteri carotis kiri.
IT 1 - EWS February 15, 2021

 ICA: Lebih tinggi pada bagian distolik dibandingkan ECA


 Bisa juga menilai Intima Media Thickness (ketebalan dinding
pembuluh darah)
 Penebalan IMT: DIsebut sebagai sclerosis (atherosclerotic plaque).
Jika pecah, maka akan menyebabkan pembuluh darah pecah dan
terjadi thrombus. DI intracranial, ini menjadi stroke.

TREADMILL TEST
IT 1 - EWS February 15, 2021

 Disebut juga sebagai stress test, atau exercise ECG, graded


exercise test, atau stress ECG.
 Fungsi: Menilai respon jantung terhadap exercise berdasarkan
grading, dan speed.
 Metode: Menilai perubahan EKG, HR, tekanan darah (pre
exercise, exercise, recovery) dengan Metode Bruce.

 Ada tombol merah. Kapan test dihentikan? Ketika sudah mencapai


target HR untuk menilai respon iskemik, jika pasien mengeluh
pusing, chest pain, menjelang sinkop, atau capek, jika ada ST
elevasi atau depresi.
 Risikonya banyak, sehingga harus melakukan inform consent
tentang risiko, dan manfaatnya.
 Pasien rheumatic, high risk of cardiac arrest, serangan jantung, dan
sudah jelas secara EKG, tidak boleh dilakukan Treadmill Test,
karena Treadmill test itu berfungsi untuk memacu, dan
memunculkan kelainan-kelainan.
IT 1 - EWS February 15, 2021

{Protokol}
 Yang paling sering: Bruce atau Modified Bruce

Bruce Protocol

 Kecepatannya berubah setiap 3 menit secara otomatis


o Stage 1
o Stage 2
o Stage 3 (pasien umumnya)
o Stage 4
o Stage 5 (atlet)

 Pertama, tentukan terlebih dahu;u THRnya


 MET: Metabolim Equivalent
 Exersice meningkatkan kebutuhan nutrisi dan oksigen meningkat.
Yang memenuhi kebutuhan itu adalah jantung dengan
meningkatkan HR. Akan tetapi, jika ada stenosis pada arteri
coroner, walaupun HR sudah meningkat, demandnya tetap tidak
terpenuhi, sehingga muncul perubahan pada EKG.
IT 1 - EWS February 15, 2021
 Sensitivitas: Sekitar 70%

{Indikasi}
 Membuktikan ada tidaknya abnormalitas
 Melihat kapasitas fungsional
 Melihat prognosis penyakit jantung coroner
 Pasien ragu apakah ada penyakit jantung coroner atau tidak
 Penilaian terapi penyakit jantung coroner, misalnya pasca PCI

{Kontraindikasi}
 Jika sudah jelas infark
 Unstable angina
 Artimia tidak terkontrol, takutnya menjadi aritmia ganas sehingga
menyebabkan cardiac arrest
IT 1 - EWS February 15, 2021
 Decom
 Stenosis aorta berat
 Acute pulmonary embolism
 Acute myocarditis
 Physical disability, misal osteoarthritis

{Monitoring}
 Setiap stage dinilai: TD, gambaran EKG, dan indikasi untuk distop
(nyeri dada, pusing, capek) karena takut terjadi MI atau cardiac
arrest.
 Selama recovery: Bisa saja tanda-tanda muncul saat recovery,
monitor HR, BP, EKG, dan gejala-gejala, targetnya semuanya
kembali ke baseline, tidak ada keluhan. Rekam EKG setiap 1 menit
sampai 6 menit, jika sudah kembali ke baseline maka dapat distop.
Iskemik dinilai dari keluhan dan gambaran EKG.
IT 1 - EWS February 15, 2021

Teknik:

1. Sebelum treadmill, pasien tidak boleh minum alcohol, kopi,


merokok paling tidak 3 jam sebelum test, memakai pakaian
nyaman, stop obat-obatan kecuali jika test untuk menilai respon
pengobatan.
2. Buat EKG saat istirahat.
3. Menilai pasien layer exercise atau tidak.
4. Inform consent agar pasien tidak stress.
5. Persiapan alat.
6. Room temperature sebaiknya 18-24.
7. Contohkan kepada pasien bagaimana berjalan.
8. Ukur HR, BP, dan EKG setiap stage.
9. Minimal 3 sadapan perlu diperlihatkan terus-menerus di monitor.
IT 1 - EWS February 15, 2021
10. Alat resusitasi, defibrillator, dan obat jantung (antiaritmia),
infus, dan obat emergency lain harus dipersiapkan.

Kapan berhenti?

1. Ada keluhan nyeri dada


2. Pusing
3. Pasien pucat atau sianosis
4. Sustained ventricular takikardi
5. ST elevasi lebih dari 1 mm
6. ST depresi lebih dari 2 mm
7. TD sistolik turun lebih dari 10 mm tanpa iskemi
8. Muncul heart block atay brady aritmia
9. TIdak bisa dimonitor ECG atau BP
10. Kelelahan, sesak, wheezing, atau kram kaki

Jika keluhan tidak ada, maka teruskan sampai HR maksimalnya tercapai,


yaitu 220-umur, atau minimal 85% dari cardiac HR (nanti di monitornya
ada).

Pasien dengan pemberian B-blocker, maka targetnya adalah 70% dari


MHRnya.
IT 1 - EWS February 15, 2021

 Sensitivitasnya sekitar 70%, artinya jika positif, masih ada 30%


kemungkinan normal.
 Untuk pasien jelas dengan Multivessel CAD, sensitivitasnya 80%.

a. Normal
b. ST depresi abstruktif (turun lalu ke atas)
c. Minor ST depression (sedikit lebih rendah)
d. Mayor ST depression (lebih dari 2 mm)
e. Slow upsloping (abstruksi sedikit)
IT 1 - EWS February 15, 2021
f. Horizontal (lebih bermakna, ST elevasi sedikit)
g. Downsloping (ST depresi turun)
h. ST elevasi: Hati-hati, bisa sudah terjadi MI
i. Wave dengan ST elevasi.

Anda mungkin juga menyukai