Anda di halaman 1dari 4

Oralit sebenarnya sudah banyak dijual di apotik dalam bentuk sachet, tidak perlu membuat sendiri

apabila kesulitan. Cara membuat larutan gula garam rumahan untuk mengganti cairan adalah dengan
mencampurkan setengah sendok teh garam dicampur dengan delapan sendok teh gula dan dilarutkan
dalam satu liter (1000 cc) air. Oralit buatan rumah ini bisa disimpan selama 24 jam, jika ada sisa harus
dibuang. Pada orang dewasa, oralit diminum 300-400 cc setiap sehabis BAB cair.

Kebanyakan diare bisa sembuh sendiri dalam 2-4 hari. Diare itu sendiri adalah mekanisme tubuh untuk
mengeluarkan kuman penyakit atau racun dalam saluran pencernaan. Tetaplah mengganti cairan
dengan meminum cairan/oralit sehabis BAB. Jika diare Venta menyebabkan Venta sangat lemas, selalu
merasa kehausan, mual dan muntah terus menerus, bahkan sampai mengalami gangguan kesadaran,
lebih dari 10 kali dalam 24 jam, BABnya berlendir atau bercampur darah, Venta harus segera ke IGD.

Berikut ini adalah cara yang dapat mencegah Venta terkena diare kembali:

Mencuci tangan sebelum makan

Memilih makanan yang bersih dan dari bahan makanan segar

Pisahkan makanan yang mentah dan yang matang dalam penyimpanan

Tidak membiarkan makanan di dalam suhu ruangan dalam waktu yang lama

1. Diare akut

Diare akut berlangsung selama kurang lebih 3 hari hingga seminggu. Kebanyakan orang mengalami
mencret jangka pendek karena adanya infeksi pada saluran pencernaan.

2. Diare kronis

Diare kronis berlangsung lebih dari 4 minggu atau bahkan lebih. Kondisi ini kurang umum dan biasanya
disebabkan oleh kondisi medis, alergi, obat-obatan, atau infeksi kronis.
1. Keracunan makanan

Makanan yang tidak steril dan terkontaminasi bakteri adalah penyebab diare. Makanan ini dapat
menyebabkan sakit perut melilit, mual, dan buang-buang air.

Hal ini terjadi karena racun yang dikeluarkan bakteri menginfeksi organ dalam sistem pencernaan Anda.

2. Infeksi bakteri, parasit, virus

Kuman yang dapat menyerang pencernaan sampai menyebabkan diare adalah bakteri (C. difficile, E. coli,
Salmonella, Shigella, dan Campylobacter), parasit atau amuba (Giardia dan Entamoeba histolytica), dan
virus (Rotavirus, norovirus, adenovirus, dan astrovirus)

Kuman-kuman tersebut dapat masuk ke dalam pencernaan melalui makanan dan air yang
terkontaminasi.

3. Intoleransi laktosa

Laktosa adalah gula alami yang ditemukan dalam susu dan produk olahan susu. Intoleransi laktosa
merupakan gangguan sistem pencernaan yang terjadi ketika tubuh tidak mampu memecah gula alami
tersebut. Kondisi ini adalah salah satu penyebab dari diare.

Ketika gangguan pencernaan ini terjadi, laktosa yang tidak bisa dicerna akan masuk ke usus besar.
Bakteri di usus besar akan berinteraksi dengan laktosa sehingga menyebabkan gejala seperti kembung
dan mencret.

Risiko intoleransi laktosa dapat meningkat seiring bertambahnya usia. Ini karena kadar enzim yang
membantu mencerna laktosa turun setelah masa kanak-kanak.

4. Fruktosa
Fruktosa adalah gula yang ditemukan secara alami dalam buah-buahan dan madu. Terkadang
ditambahkan sebagai pemanis untuk minuman tertentu.

Fruktosa yang tidak dicerna dengan baik adalah satu penyebab diare pada orang-orang tertentu.

5. Pemanis buatan

Mengonsumsi sorbitol dan manitol atau pemanis buatan lainnya adalah pemicu diare. Pemanis buatan
tersebut banyak ditemukan pada permen karet dan produk permen lainnya.

6. Mengonsumsi obat tertentu

Mencret dapat terjadi karena efek samping mengonsumsi beberapa jenis obat. Obat yang dapat
menimbulkan gangguan pencernaan tersebut, antara lain:

Antibiotik

Antasida

Obat untuk kemoterapi

Obat jantung

Antidepresan

Obat tekanan darah tinggi

Obat diuretik

Obat pencahar yang mengandung magnesium apabila disalahgunakan juga dapat menyebabkan
mencret. Kondisi ini juga dapat terjadi setelah operasi bariatrik atau pengangkatan kandung empedu.

7. Penyakit radang usus (IBD)

Penyakit Crohn dan kolitis ulserativa adalah kondisi yang bisa menyebabkan diare kronis. Selain
mencret, Anda juga bisa mengalami sakit perut, perdarahan yang keluar dari anus, demam, dan
penurunan berat badan.
Pada balita, lanjut Dyan Mega Inderawati, diare paling sering terjadi akibat infeksi virus, Sedangkan
pada orang dewasa, diare umumnya terjadi akibat konsumsi makanan yang kotor dan terkontaminasi
kuman dari lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai