REVISI To Prediksi 101-150 November 2020
REVISI To Prediksi 101-150 November 2020
B. Peritonitis ec apendisitis
perforata
Pembahasan
Diagnosa?
• Laki-laki, 30 tahun
– Nyeri perut sebelah kanan bawah sejak 2 hari
– Awalnya dirasakan di daerah pusar kemudian dirasakan berpindah ke bagian kanan bawah, lalu
dirasakan di seluruh area perut
• Nyeri alih +
• PF: KU lemah, TD 100/70 mmHg, nadi 110 x/menit, RR 24x/menit, suhu 37,8°C
• Perut sedikit cembung, bising usus menurun, perkusi timpani, perut nampak seperti
papan, defans muskular (+), nyeri tekan di seluruh regio abdomen
Appendisitis
Total skor = 5
A. Peritonitis ec koledokolitiasis
B. Peritonitis ec apendisitis perforata
C. Peritonitis ec ulkus peptikum
D. Peritonitis ec pankreatitis akut
E. Peritonitis ec kolelitiasis
102
Laki-laki usia 24 tahun datang ke poliklinik rumah sakit dengan keluhan mual
sudah 1 minggu ini disertai pusing dan lemas. Pasien merupakan seorang
peternak sapi dan gemar memakan daging sapi setengah matang. Pada
pemeriksaan feses didapatkan gambaran telur seperti pada gambar berikut.
Apakah diagnosis pasien tersebut?
A. Taeniasis
B. Schistostomiasis
C. Ancylostomiasis
D. Necatoriasis
E. Ascariasis
Jawaban
A. Taeniasis
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 24 tahun
– Mual, pusing dan lemas sudah 1 minggu
– Seorang peternak sapi
– Gemar memakan daging sapi setengah matang
• Pemeriksaan darah
– Eosinofilia, leukositosis, dan peningkatan LED
Pemeriksaan Penunjang
• Ascariasis
B. Schistostomiasis
C. Ancylostomiasis
D. Necatoriasis
E. Ascariasis
103
Bayi baru lahir usia 3 jam, lahir cukup bulan, BBL 3000 gram, memiliki benjolan
di perut dengan dasar umbilikus, diameter benjolan 8 cm. Selama hamil, ibu
pasien tidak ada riwayat minum jamu ataupun obat-obatan lain. Benjolan
berupa organ abdomen yang dilapisi peritoneum. Apakah diagnosis yang
mungkin pada pasien ini?
A. Gastroskisis
B. Tumor abdomen
C. Omfalokel
D. Hernia diafragmatika
E. Hernia umbilikalis
Jawaban
C. Omfalokel
Pembahasan
Diagnosis?
• Bayi baru lahir, usia 3 jam, lahir cukup bulan, BBL 3000
gram
– Benjolan di perut dengan dasar umbilikus, diameter
benjolan 8 cm
– Benjolan berupa organ abdomen yang dilapisi
peritoneum masih ada peritoneum omfalokel
Dua Jenis Defek Dinding Abdomen
Omfalokel Gastroskisis
Fungsi GI lumayan Fungsi GI lebih
baik, Tapi biasanya buruk,Tapi lebih
banyak defek genetik sedikit defek genetik
lain, Survival rate lebih lain, Survival rate lebih
buruk, usus masih di baik. Usus udah di
dalam O. luar G.
Tatalaksana Defek Dinding Abdomen
C. Ileus mekanik
Pembahasan
Diagnosis?
• Seorang wanita 45 tahun mengeluh nyeri perut setiap selesai makan
sejak 2 hari yang lalu. Pasien juga mengeluh mual tapi tidak muntah.
• Pada pemeriksaan fisik didapatkan tanda vital dalam batas normal,
abdomen cembung distensi, metallic sound (+), nyeri tekan (+). Pada
foto polos abdomen didapatkan pre fat peritoneal line jelas, distribusi
udara usus tidak merata, gambaran herring bone appearance, dan air
fluid level berpola step ladder obstruksi
Illeus
C. Ileus mekanik
D. Appendisitis akut
D. STEMI inferior
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 45 tahun
– Nyeri dada yang menjalar ke lengan kiri
• Indigestion
B. NSTEMI inferior
C. Infark miokard
D. STEMI inferior
E. STEMI lateral
107
Anak usia 2 tahun mengalami sesak sejak 1 bulan lalu. Pasien tidak
pernah biru sebelumnya. Pada pemeriksaan, terdengar systolic murmur
pada upper left sternal border dan fixed split S2. Diagnosis kasus ini
adalah ...
A. ASD
B. VSD
C. Tetralogy of Fallot
D. PDA
E. Koarktasio aorta
Jawaban
A. ASD
Pembahasan
Diagnosis?
• Anak usia 2 tahun
– Tidak pernah biru sebelumnya
– Sesak sejak 1 bulan lalu
B. VSD
C. Tetralogy of Fallot
D. PDA
E. Coarcatio aorta
108
Laki-laki usia 30 tahun datang dengan keluhan nyeri pada dada kiri sejak 3 jam yang lalu.
Nyeri dirasakan pasien terutama saat pasien menarik napas dan menjalar hingga
punggung. Pasien merasa nyeri agak berkurang apabila pasien duduk agak membungkuk.
Pada pemeriksaan ditemukan adanya suara friction rub dan EKG menunjukkan ST
elevasi hampir di semua sadapan. Apa kemungkinan diagnosis pasien ini?
D. STEMI anterolateral
E. Perikarditis
Jawaban
E. Perikarditis
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 30 tahun
– Nyeri dada kiri sejak 3 jam yang lalu
– Nyeri memberat saat menarik nafas dan tembus ke punggung
posisional
– Nyeri berkurang saat duduk atau membungkuk
• PF auskultasi friction rub
• EKG ST elevasi di seluruh lead
– Khas untuk perikarditis
Perikarditis
• Peradangan pada perikardium yang dapat disebabkan oleh infeksi (bakteri,
virus, jamur), autoimun, keganasan, radiasi, trauma, dan lainnya.
• Klasifikasi (waktu)
3. Perikarditis rekuren
4. Perikarditis konstriktif
Tanda & Gejala
• Nyeri dada tiba-tiba, di area retrosternal, memberat bila bergerak
atau menarik napas, berkurang bila duduk membungkuk
• Demam
• Pericardial friction rub
• Pulsus paradoksus (penurunan TD sistolik ≥10 mmHg saat inspirasi
ditemukan pada tamponade jantung atau pericarditis konstriktif)
• Beck’striad-pada tamponade kordis (suara jantung menjauh,
hipotensi, peningkatan tekanan vena sentral)
Perikarditis
EKG Perikarditis
ST elevasi hampir
di seluruh lead!!
Pilihan Lain
• Angina pektoris stabil
– Nyeri dada akibat penyumbatan pembuluh koroner yang muncul saat
beraktivitas
• Unstable angina
– Nyeri dada akibat penyumbatan pembuluh koroner yang tidak hilng saat
istirahat
• STEMI anterior ekstensif
– ST elevasi di V1-V6
• STEMI anterolateral
– ST elevasi di V3-V6
A. Angina pektoris stabil
B. Unstable angina
D. STEMI anterolateral
E. Perikarditis
109
Perempuan usia 25 tahun datang ke UGD dengan keluhan badan panas dan sesak sejak 3 hari yang
lalu. Seminggu sebelumnya pasien memiliki riwayat abses pada sekitar gigi sehingga harus
melakukan pencabutan gigi tanpa pemberian antibiotik sebelumnya. Pasien juga mempunyai
gangguan pada septum ventrikel belum dikoreksi. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 100/70
mmHg, HR 96 kali/menit, RR 28 kali/menit, suhu 38,9 C, dan murmur jelas pada daerah apeks.
Diagnosis yang paling tepat pada kasus diatas adalah...
A. Miokarditis
C. Septikemia
D. Endokarditis infektif
E. Perikarditis akut
Jawaban
D. Endokarditis infektif
Pembahasan
Diagnosis?
• Wanita 25 tahun
– Panas dan sesak sejak 3 hari
– Riwayat cabut gigi Faktor Risiko
– Gangguan septum ventrikel sebelumnya Faktor risiko
• Pemeriksaan fisik
– TD 100/70 mmHg, HR 96x/menit, RR 28x/menit, Suhu 38,9oC
– Murmur di apeks
Kriteria Duke untuk Diagnosis
Endokarditis Infektif (EI)
www. Medcomic.com
Faktor Risiko EI
C. Septikemia
D. Endokarditis infektif
E. Perikarditis akut
110
Laki-laki usia 53 tahun datang dengan keluhan nyeri dada kiri sejak beberapa
jam yang lalu dan dari pemeriksaan fisik didapatkan metallic sound dan murmur.
Gambaran EKG didapatkan irama sinus dan dokter mendiagnosis pasien
sebagai endokarditis. Pemeriksaan lanjutan pada pasien adalah…
A. Elektrokardiografi
B. Ekhokardiografi
C. MRI jantung
E. Urinalisis
Jawaban
B. Ekhokardiografi
Pembahasan
Pemeriksaan lanjutan?
• Laki-laki 53 tahun
– Nyeri dada kiri
• Lesi khas berupa vegetasi, yaitu massa yang terdiri dari platelet,
fibrin dan mikroorganisme dan sel radang dengan ukuran
yang bervariasi.
Etiologi
c. Kultur darah positif satu kali untuk coxiella burnetil atau kadar antibody IgG fase
1 > 1:800
Ekokardiografi positif untuk EI:Vegetasi, abses, terdapat regurgitasi katup yang baru.
Kriteria Minor
5. Bukti mikrobiologi: kultur darah positif tetapi tidak memenuhi kriteria mayor
ataupun bukti serologis dari infeksi aktif dengan organisme yang konsisten dengan
EI.
Diagnosis Endokarditis Infektif
Endokarditis Infektif Definitif : 2 kriteria mayor; atau 1 kriteria mayor dan 3 kriteria minor; atau 5
kriteria minor.
Endokarditis infektif possible: 1 kriteria mayor dan 1 kriteria minor; atau 3 kriteria minor
Disadur dari panduan praktik klinis (PPK) dan Clinical Pathway (CP)
Penyakit Jantung dan Pembuluh darah PERKI 2016
PENGEN INGAT CEPAT?
Apa itu Roth Spot?
Vaskulitis karena
adanya endokarditis
bakterialis
Apa itu Osler’s Node?
Apa itu Janeway lesion?
Metallic Heart Sound
B. Ekhokardiografi
C. MRI jantung
E. Urinalisa
111
Laki-laki usia 40 tahun datang dengan keluhan sesak napas sejak satu hari, yang
dirasakan semakin memberat. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD 80/60
mmHg, nadi 130 kali/menit, napas 28 napas/menit, dan suhu 36,8 C. Terdengar
ronkhi di 1/3 lapangan paru bilateral, gallop + dan ekstremitas bawah teraba
dingin. Tatalaksana awal pada kasus ini adalah...
A. Dobutamin
B. Dopamin
C. Noreprinefrin
D. Sulfat atropin
E. Adrenalin
Jawaban
B. Dopamin
Pembahasan
Terapi?
• Laki-laki 40 tahun
– Sesak napas sejak satu hari, semakin memberat
• Pemeriksaan fisik
– TD 80/60 mmHg, nadi 130 kali/menit, napas 28 napas/menit, dan
suhu 36,8 C, ekstremitas bawah teraba dingin syok
– Terdengar ronkhi di 1/3 lapangan paru bilateral dan gallop
ADHF
Syok pada ADHF
– Pompa
• Inotropik dobutamin, dopamin
• Vasopresor norepinefrin
Algoritma
ACLS
Edema Paru
Pilihan Lain
• Dobutamin digunakan jika TD 70-100 tanpa
tanda syok
• Norepinefrin digunakan jika TD <70 atau pada
syok sepsis
• Sulfas atropin untuk bradikardia simtomaatik
• Adrenalin untuk cardiac arrest
A. Dobutamin
B. Dopamin
C. Noreprinefrin
D. Sulfat atropin
E. Adrenalin
112
Laki-laki berusia 61 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak napas sejak 3 hari dan
memberat sejak 3 jam yang lalu. Sesak dirasakan berkurang bila duduk dan memberat bila
berbaring. Penderita mempunyai riwayat hipertensi sejak 10 tahun yang lalu. Penderita juga
adalah seorang perokok. Pemeriksaan fisik menunjukkan tekanan darah 180/100 mmHg, nadi
125 kali/menit, napas 32 kali/menit, dan ronkhi di kedua lapang paru. Apa langkah pertama
yang paling tepat diberikan pada penderita tersebut?
– M morfin
– N nitrat
– O Oksigen
– P Posisi duduk
• Gejala edema pulmonal pasien tanpa disertai syok maka terapi loop diuretik IV
(Furosemide) dapat diberikan untuk mengurangi kongesti. Pada pasien ini TD 180/100 maka
Nitrat (IV) dapat dipertimbangkan bagi pasien kongesti paru, dimulai dosis IV 10mcg/menit.
Definisi Gagal Jantung berdasarkan
PERKI
Framingham Criteria
Kriteria Mayor Kriteria Minor
• Sesak napas tiba-tiba pada malam hari • Edema ekstremitas
(paroxysmal nocturnal dyspneu)
• Batuk malam
• Distensi vena-vena leher
• Dyspneu d’effort (sesak ketika
• Peningkatan tekanan vena jugularis
beraktifitas)
• Ronki basah basal
• Hepatomegali
• Kardiomegali
• Efusi pleura
• Edema paru akut
• Gallop (S3) • Penurunan kapasitas vital paru
• Refluks hepatojugular positif sepertiga dari normal
• Takikardi >120 kali per menit
A. Adenosin
B. Bisoprolol
C. Lidokain
D. Amiodaron
E. Magnesium
Jawaban
A. Adenosin
Pembahasan
Tata laksana lanjutan?
• Pasien
– Berdebar-debar, tidak sesak, tidak nyeri
• Pemeriksaan fisik
– TD 130/80 mmHg, HR 120 x/menit GCS 15
• Gambaran EKG tampak gambaran SVT. Dilakukan
vagal maneuver tapi gagal
– Takikardi stabil
SVT
• QRS sempit, reguler Khan MG. Rapid ECG interpretation 3rd Ed. Totowa: Humana Press; 2003
Algortima Takiartimia
B. Bisoprolol
C. Lidokain
D. Amiodaron
E. Magnesium
114
Laki-laki 50 tahun datang dalam keadaan tidak sadar setelah kejang. Dari pemeriksaan tidak teraba nadi
dan telah dilakukan resusitasi jantung paru. Pemeriksaan EKG terlihat pada gambar. Apa penanganan
yang tepat?
C. Injeksi epinefrin
E. Injeksi amiodaron
Jawaban
Tatalaksana?
• Laki-laki 50 tahun
– Tidak sadar, nadi (-)
• EKG VF
Pembahasan
C. Injeksi epinefrin
E. Injeksi amiodaron
115
Laki-laki usia 58 tahun datang memeriksakan kesehatan ke poliklinik. Pasien memiliki
riwayat DM sejak 20 tahun yang lalu. Dari pemeriksaan fisik didapatkan TD: 160/90
mmHg dan konjungtiva anemis, Dari hasil laboratorium didapatkan Hb: 8 g/dL, Ur: 100
mg/dL, dan Cr 4.1 mg/dL. Apakah obat anti-hipertensi yang sebaiknya
diberikan?
A. Captopril
B. Amlodipin
C. Verapamil
D. Bisoprolol
E. Metildopa
Jawaban
A. Captopril
Pembahasan
Obat yang direkomendasikan ?
• Laki-laki 58 tahun
– Riwayat DM sejak 20 tahun yang lalu
• TD: 160/90 mmHg hipertensi
• Konjungtiva anemis
• Hb: 8 g/dL anemia
• Ur: 100 mg/dL, dan Cr 4.1 mg/dL
– Gagal ginjal
Antihipertensi
Riwayat Risiko
Gagal Riwayat
serangan tinggi DM CKD
jantung stroke
jantung PJK
Diuretik X X
β-Bloker X X
ACE-
inhibitor
ARB X X X
CCB X X X X
Antagonis X X X X
aldosteron
X = tidak direkomendasikan
Kombinasi Antihipertensi
Keterangan
Hijau : Kombinasi Aman
Hitam : Kombinasi lini 2
Merah : Tidak boleh
dikombinasi
Krisis Hipertensi
• Krisis hipertensi dibagi menjadi dua, yaitu
– Hipertensi urgensi
• Sistolik >180 mmHg atau Diastolik >120 mmHg, tanpa
tanda keterlibatan kerusakan organ
– Hipertensi emergensi
• Ada keterlibatan organ (jantung, otak, mata,
ginjal)
Pilihan Lain
• Amlodipin CCB
• Verapamil CCB
B. Amlodipin
C. Verapamil
D. Bisoprolol
E. Metildopa
116
Laki-laki, 23 tahun, datang dengan keluhan demam sejak 3 hari lalu diikuti
batuk dan pilek. Pada pemeriksaan tanda vital didapatkan tekanan darah
130/80 mmHg, laju nadi 100 kali/menit, laju napas 26 kali/menit, dan suhu 390C.
Pada pemeriksaan toraks didapatkan ronki basah kasar di hemitoraks kiri. Pada
anamnesis lanjutan, ditemukan ada riwayat kontak dengan unggas yang mati
mendadak. Diagnosis yang paling tepat adalah…
A. Pneumonia komunitas
B. Avian influenza
C. SARS
D. MERS
E. Swine flu
Jawaban
B. Avian influenza
Pembahasan
Etiologi?
• Laki-laki 23 tahun
– Batuk, pilek, demam ISPA
• Etiologi influenza A
• Kasus suspek
• Kasus probabel
• Kasus konfirmasi
Pengobatan
– Batuk
– Petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama dengan pasien ISPA berat
– Ada perburukan perjalanan klinis yang mendadak walaupun telah mendapat obat yang tepat
b. Seseorang dengan ISPA ringan hingga berat yang memiliki kontak erat dengan
kasus konfirmasi atau kasus probable infeksi MERS-CoV dalam waktu 14 hari
sebelum sakit
Klasifikasi Kasus MERS-CoV
Kasus probabel
Stockman LJ, Bellamy R, Garner P. SARS: Systematic Review of Treatment Effects; 2006.
Pilihan Lain
A. Pneumonia komunitas
B. Avian influenza
E. Influenza
A. Pneumonia komunitas
B. Avian influenza
C. SARS
D. MERS
E. Swine flu
117
Anak laki-laki usia 6 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan sesak dan batuk yang
bertambah parah sejak 3 hari ini. Keluhan tersebut membuat pasien tidak bisa tidur dan
sulit bicara. Keluhan juga disertai dengan demam sejak 5 hari yang lalu. Dari
pemeriksaan didapatkan RR 50 kali/menit, nadi 140 kali/menit, dan suhu 38,9 C.
Pemeriksaan fisik didapatkan retraksi suprasternal dan intercostal. Terdapat ronkhi
kasar halus bilateral, dan wheezing -/- . Apa diagnosis pasien ini?
A. Asma akut berat
B. Pneumonia
C. Bronkitis akut
D. Bronkiolitis
E. Asma akut sedang
Jawaban
B. Pneumonia
Pembahasan
Diagnosis?
• Anak laki-laki usia 6 tahun
– Sesak dan batuk yang bertambah parah sejak 3 hari ini
– Tidak bisa tidur dan sulit bicara
– Demam sejak 5 hari yang lalu
• RR 50 kali/menit, nadi 140 kali/menit, dan suhu 38,9 C. Pemeriksaan fisik
didapatkan retraksi suprasternal dan intercostal. Terdapat ronkhi
kasar halus bilateral, dan wheezing -/-
– Pneumonia berat
Pneumonia
A. Asma akut berat
B. Pneumonia
C. Bronkitis akut
D. Bronkiolitis
B. Kloramfenikol IV 4x1gr
D. Ceftriakson IV 3x1gr
A. Streptomisin
Pembahasan
B. Etambutol
C. Isoniazid
D. Pirazinamid
E. Rifampisin
121
Laki-laki 25 tahun datang dengan keluhan batuk lama disertai penurunan berat badan. Pada
bagian leher terdapat benjolan dengan dasar ulkus. Pada pemeriksaan histopatologi
didapatkan sel datia Langhans. Pasien mengaku sering berganti-ganti pasangan. Pasien
penderita HIV dengan hasil pemeriksaan jumlah CD4 400. Pasien belum memulai ARV.
Bagaimana terapi pemberian ARV dan OAT yang benar pada pasien ini?
A. ARV bersamaan dengan OAT
B. ARV diberikan setelah selesai pengobatan TB fase intensif
C. ARV diberikan setelah pengobatan TB selesai
D. ARV diberi setelah OAT ditoleransi (2-8 minggu)
E. ARV dan OAT diberikan selang-seling
Jawaban
• Laki-laki 25 tahun
– Batuk lama disertai penurunan berat badan
• Ditemukan pada
berbagai penyakit
granulomatosa, salah
satunya tuberkulosis
A. ARV bersamaan dengan OAT
B. ARV diberikan setelah selesai pengobatan TB fase
intensif
C. ARV diberikan setelah pengobatan TB selesai
D. ARV diberi setelah OAT ditoleransi (2-8
minggu)
E. ARV dan OAT diberikan selang-seling
122
Perempuan usia 24 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan batuk darah sejak 5 hari
yang lalu. Keluhan disertai dengan keringat malam hari dan penurunan berat badan
dalam 1 bulan terakhir. Dilakukan pemeriksaan dahak dan didapatkan hasil BTA (+).
Pasien memiliki riwayat berobat tuberkulosis selama tiga bulan dan berhenti berobat
karena keluhan sudah membaik. Manakah diagnosis yang paling tepat?
B. TB default
C. TB kambuh
D. TB MDR
E. TB ekstra paru
Jawaban
B. TB default
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan 24 tahun
– Batuk darah sejak 5 hari
– Keringat malam hari
– Penurunan berat badan dalam 1 bulan terakhir
• BTA (+)
• Riwayat berobat TB 3 bulan berhenti
Klasifikasi TB
• Berdasarkan riwayat pengobatan :
– Pasien baru TB : belum pernah atau sudah pernah menelan OAT namun kurang dari 1 bulan (˂ dari 28
dosis)
– Pasien yang pernah diobati TB : sebelumnya pernah menelan OAT selama 1 bulan atau lebih (≥ dari 28
dosis)
• Pasien ini selanjutnya diklasifikasikan berdasarkan hasil pengobatan TB terakhir :
• Pasien kambuh : pernah dinyatakan sembuh atau pengobatan lengkap dan saat ini didiagnosis TB berdasarkan hasil
pemeriksaan bakteriologis atau klinis (baik karena benar-benar kambuh atau karena reinfeksi)
• Pasien yang diobati kembali setelah gagal : pernah diobati dan dinyatakan gagal pada pengobatan terakhir.
• Pasien yang diobati kembali setelah putus berobat (lost to follow-up): pernah diobati dan dinyatakan lost to
follow up putus berobat /default
• Lain-lain : pernah diobati namun hasil akhir pengobatan sebelumnya tidak diketahui
– Kategori 2 : 2(HRZE)S/(HRZE)/5(HR)3E3
• Pasien TB ekstraparu
• Kategori 2 :
– Paduan obat kategori 1 untuk pasien BTA positif yang pernah diobati
sebelumnya :
• Pasien kambuh
B. TB default
C. TB kambuh
D. TB MDR
E. TB Ekstra Paru
123
Anak laki-laki usia 3 bulan datang ke RS dengan keluhan napas bersuara ngik-
ngik, batuk, dan demam sejak 3 hari yang lalu. Dari pemeriksaan toraks
didapatkan suara tambahan bronkovesikuler, wheezing, dan stridor inspirasi.
Diagnosis yang paling mungkin pada kasus ini adalah...
A. Croup
B. Pneumonia
C. Bronkhitis akut
D. Bronkhiolitis akut
E. Asma bronkial
Jawaban
D. Bronkhiolitis akut
Pembahasan
Diagnosis?
PPK Anak.2015
Anamnesis
Usia <2 tahun
Mengi
Poor feeding
PPK Anak.2015
Pemeriksaan Fisik
PPK Anak.2015
Pemeriksaan Penunjang
• Gambaran radiologis :
– Normal atau menunjukkan hiperinflasi paru,
diameter anteroposterior meningkat pada foto lateral,
diafragma mendatar, penonjolan daerah retrosternal
dan pelebaran interkostal
PPK Anak.2015
Diagnosis Banding
• Berdasarkan manifestasi klinis, pemeriksaan fisik dan gambaran
radiologis, perlu dipertimbangkan beberapa penyakit lain, yaitu
:
– Asma bronkial
– Bronkopneumonia
– Penyakit jantung kongestif
– Pertusis
– Fibrosis kistik paru
PPK Anak.2015
Tatalaksana
B. Pneumonia
C. Bronkhitis akut
D. Bronkhiolitis akut
E. Asma bronkial
124
Laki-laki berusia 35 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak sejak 10 hari yang
lalu. Dahak berwarna kuning kecoklatan. Pasien juga mengeluhkan nyeri pada dada
kanan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan dada kanan tertinggal saat inspirasi, perkusi
redup pada lapang tengah hemitoraks kanan, suara napas bronkial, dan ronki basah pada
hemitoraks kanan. Pada pemeriksaan rontgen ditemukan kavitas berdinding tebal
dengan gambaran air fluid level. Diagnosis yang mungkin adalah...
A. TB
B. Bronkiektasis
C. Bronkitis
D. Abses paru
E. Pneumonia
Jawaban
D. Abses paru
Pembahasan
Diagnosis ?
• Laki-laki 35 tahun
– Batuk berdahak kuning-kecoklatan 10 hari disertai nyeri pada dada kanan. sputum + darah
• PF:
– Dada kanan tertinggal saat inspirasi
– Perkusi redup pada lapang tengah hemitoraks kanan
– Suara napas bronkial
– Ronkhi basah pada hemitoraks kanan massa paru kanan
• Rontgen: kavitas berdinding tebal dengan gambaran air fluid level khas abses
paru
Abses Paru
Abses paru merupakan salah satu komplikasi dari
infeksi paru (pneumonia, TB)
Gejala dan hasil pemeriksaan fisik yang ditemukan
beragam, sesuai dengan infeksi yang mendasarinya.
Diagnosis abses ditegakkan berdasarkan
pemeriksaan penunjang. Pada Xray, ditemukan
kavitas dengan air fluid level.
Pilihan Lain
• TB: batuk lama, dapat menyebabkan komplikasi
berupa abses paru
• Bronkiektasis: gambaran rontgen berupa honey
comb appearance
• Bronkitis: salah satu bentuk dari PPOK
• Pneumonia: trias batuk, sesak, demam.
A. TB
B. Bronkiektasis
C. Bronkitis
D. Abses paru
E. Pneumonia
125
Laki - laki usia 58 tahun datang dengan keluhan batuk berdahak memberat sejak 1
minggu yang lalu. Pasien memiliki riwayat batuk berulang sejak 2 tahun yang lalu. Batuk
disertai dahak produktif berwarna kehijauan terutama pada pagi hari. Pada pemeriksaan
fisik didapatkan nadi 100 kali/menit, napas 24 kali/menit, dan suhu 37,5 C. Dari
pemeriksaan radiologi didapatkan gambaran honey comb appearance. Apakah
diagnosis pasien tersebut ?
A. Bronkiektasis
B. Pleuropneumonia
C. TB paru
D. Tumor Paru
E. Bronkopneumonia
Jawaban
A. Bronkiektasis
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki, 58 tahun
– Batuk berdahak warna hijau memberat sejak 1 minggu,
berulang sejak 2 tahun
Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II, edisi VI, 2015
Gejala khas
• Batuk, dapat disertai darah
Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II, edisi VI, 2015
Terapi
• Terapi hanya untuk mengobati infeksi, namun
tidak dapat mengembalikan bentuk bronkus
– Antibiotik golongan makrolid
– Obat-obatan simptomatik
• Ambroksol
• Bronkodilator
• Antipiretik
Buku ajar ilmu penyakit dalam jilid II, edisi VI, 2015
A. Bronkiektasis
B. Pleuropneumonia
C. TB paru
D. Tumor Paru
E. Bronkopneumonia
126
Perempuan usia 20 tahun datang dengan keluhan utama sesak napas disertai
dengan napas berbunyi. Keluhan muncul akhir-akhir ini di saat tetangganya
sedang memperbaiki rumah. Pasien punya riwayat keluhan sesak disertai napas
berbunyi sejak kecil. Keluhan demam tidak ada. Apa mekanisme keluhan
pasien ini?
A. Udara mengisi pleura paru
B. Inflamasi parenkim paru
C. Bronkospasme karena eksaserbasi asma
D. Bronkospasme karena eksaserbasi PPOK
E. Bronkospasme karena tumor paru
Jawaban
C. Bronkospasme karena
eksaserbasi asma
Pembahasan
• Perempuan 20 tahun
– Sesak nafas dengan nafas berbunyi
B. Fraktur kosta
Pembahasan
Yang bukan komplikasi ?
B. Fraktur kosta
C. Pneumomediastinum
D. Alkalosis respiratorik
E. Pneumotoraks
129
Laki-laki usia 67 tahun datang ke UGD RS dengan keluhan sesak napas memberat sejak 4 hari yang
lalu. Pasien sudah merasakan sesak sejak 1 tahun terakhir. Keluhan saat ini disertai demam, batuk
berdahak, dan nafsu makan menurun. Riwayat merokok 12 batang per hari selama 40 tahun. Pada
pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 100/70 mmHg, denyut nadi 72 kali/menit, napas 37
kali/menit, bentuk dada barrel chest, dan terdapat ronkhi basah pada lapangan paru kanan disertai
wheezing pada kedua lapang paru. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan Hb 10,5 g/dL, leukosit
19.000 sel/µL. Apakah diagnosis pada pasien ini?
A. Bronkhitis kronik
B. TB paru
C. Tumor paru
D. Pneumonia
E. PPOK eksaserbasi akut
Jawaban
Faktor Pejamu
• Faktor genetik
• Anatomi saluran napas
Faktor Pajanan
• Merokok
• Status sosioekonomi
• Hipereaktivitas saluran napas
• Pekerjaan
• Polusi lingkungan
• Kejadian saat perinatal
• Infeksi bronkopulmoner rekuren, dsb.
257
Diagnosis
• Pertimbangkan pada pasien dengan:
– Sesak napas
– Batuk kronis
– Ekspektorasi kronis
– Riwayat merokok
– Riwayat terpapar gas atau partikel iritan
• Laju respirasi istirahat >20 kali/menit dan pola napas lebih dangkal karena
hipoksemia dan hiperkarbia
• Wheezing karena diameter jalan napas yang mengecil
Penilaian PPOK
• Derajat limitasi aliran udara
– Pada pasien dengan VEP1/KVP <70%:
• GOLD 1 VEP1 80% nilai prediksi
• GOLD 2 VEP1 antara 50%-80% nilai prediksi
• GOLD 3 VEP1 antara 30%-50% nilai prediksi
• GOLD 4 VEP1 < 30% nilai prediksi
– Mukolitik
– Kortikosteroid
Tata Laksana PPOK Eksaserbasi
• Perburukan gejala pada pasien PPOK, kebanyakan
karena infeksi saluran pernapasan atas
• Derajat
– Ringan bronkodilator kerja singkat
– Sedang bronkodilator kerja singkat + antibiotik +
kortikosteroid PO
– Berat rawat inap
A. Bronkhitis kronik
B. TB paru
C. Tumor paru
D. Pneumonia
A. Defisiensi surfaktan
C. Aspirasi mekonium
A. Defisiensi surfaktan
Pembahasan
Patofisiologi?
• Bayi usia 4 jam
– Sesak nafas
– Usia kehamilan ibu 28 minggu, berat badan bayi saat lahir 1100 gram
• Pernapasan 60 kali/menit, nadi 170 kali/menit, dan suhu 38 C
• Sianosis, nafas cuping hidung (+), retraksi substernal (+), dan retraksi
interkosta (+)
• Pengembangan paru kurang dengan gambaran bell shaped thorax,
ground glass dengan granuloretikular dan air bronchogram (+)
Kriteria Berat Lahir
• Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), berat lahir 1500-2499 gram
• Bayi Berat Lahir Sangat Rendah (BBLSR), berat lahir <1500 gram
• Bayi Berat Lahir Ekstrim rendah (BBLER), berat lahir <1000 gram
• Sesuai Masa Kehamilan (SMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB di antara persentil
ke-10 dan ke-90 kurva pertumbuhan janin.
• Besar Masa Kehamilan (BMK) yaitu jika bayi lahir dengan BB di atas persentil ke-
90 pada kurva pertumbuhan janin.
Ukuran Sesuai Masa Kehamilan
• Gunakan kurva
pertumbuhan dan
perkembangan
intrauterin dari Batanglia
dan Lubhenco
• Pasien berada pada
persentil 10-90
• Sesuai masa kehamilan
(SMK)
Diagram Cepat Distress Respirasi
• Preterm:
– < 6 jam Hyaline
Membrane Disease
– > 6 jam Pneumonia
• Term: PHP – TTP
– < 6 jam Transient Takipnea
Neonates Born (TTNB) atau
6–6
aspirasi meconium
– > 6 jam Pneumonia
Preterm
• Lahir hidup sebelum usia kehamilan tepat 37
minggu (WHO).
• Dibagi menjadi:
– Preterm ekstrem (<28 minggu)
– Sangat preterm (<32 minggu)
– Preterm sedang hingga akhir (32 sampai <37
minggu)
Hyaline Membrane Disease (HMD)
• Nama lain:
– Infant respiratory distress syndrome (IRDS)
2. Menjaga kehangatan
3. Surfaktan
– Bisa diberikan jika ada staf yang terkualifikasi dan fasilitas NICU, serta fasilitas lab untuk pemantauan.
– Diberikan 24 jam pertama melalui pipa endotrakea per 6-12 jam dengan total 2-4 dosis
4. Antibiotik
– Spektrum luas, umumnya ampisilin dan gentamisin. Dihentikan bila terbukti tidak ada infeksi.
C. Aspirasi mekonium
lemparan bola kaki saat bermain 2 hari lalu. Tampak regio pinna hiperemis dan
C. Perikondritis
E. Furunkel
Jawaban
C. Perikondritis
Pembahasan
Diagnosis ?
• Laki-laki 35 tahun
– Telinga kiri terkena bola trauma
C.Perikondritis
E. Furunkel
132
Anak berusia 16 tahun datang diantar orangtuanya dengan keluhan
telinga gatal dan nyeri saat mengunyah dan membuka mulut. Pada
pemeriksaan didapatkan nyeri tekan tragus dan liang telinga sempit,
membran timpani tidak dapat dieksplorasi. Diagnosis pada kasus
diatas adalah ...
A. Otitis media akut (OMA)
B. Otitis media efusi (OME)
C. Otitis eksterna (OE)
D. Otitis media supuratif kronik (OMSK)
E. Otomikosis
Jawaban
Diagnosis ?
• Anak 16 tahun
– Otalgia, nyeri saat mengunyah dan membuka mulut
Otitis
Eksterna
Akut
Otitis Otitis
Eksterna Eksterna
Sirkumskripta Difusa
Otitis Eksterna
OE Sirkumkripta OE Difusa
Peradangan folikel rambut pada Peradangan pada lapisan bawah
1/3 luar MAE (pars cartilagines) = epitel/subepitel (2/3 dalam MAE)
tipe furunkel
Steptococcus
Staphylococcus aureus
Gejala :
Gejala : • Otalgia
• Gatal • Tuli Konduksi
• Otalgia • Tinnitus
• Trismus • Gejala umum : febris
• Tuli konduksi
Pemeriksaan fisik : MAE sempit, edem,
Pemeriksaan fisik : edem pada MAE, hiperemis
ditemukan furunkel
Terapi :
Terapi :
• Antibiotik jika liang telinga sempit
• Abses aspirasi steril
bisa memakai tampon Burowi
• Antibiotik topikal : Polimiksin B
• Analgesik
• Analgesik
Otitis Eksterna
OE Sirkumkripta OE Difusa
Penanganan OE
E. Otomikosis
133
Perempuan 23 tahun datang dengan keluhan gatal pada telinga kanan.
Setelah dilakukan pemeriksaan otoskopi didapatkan sekret berwarna putih.
Pada pemeriksaan laboratorium ditemukankan hifa dan spora.
Mikroorganisme apa yang kebanyakan menjadi penyebab kasus di
atas?
A. Candida albicans
B. Aspergillus niger
C. Aspergillus fumingatus
D. Aspergillus flavus
E. Pseudomonas sp
Jawaban
B. Aspergillus niger
Pembahasan
Mikroorganisme ?
• Perempuan 23 tahun
– Gatal pada telinga kanan
– Otoskopi: sekret berwarna putih jamur
Etiologi tersering
• Pada 80% kasus otomikosis disebabkan oleh Aspergillus, diikuti dengan
Candida sebagai penyebab kedua tersering pada otomikosis.
• Spesies Aspergillus yang paling sering ditemukan adalah Aspergillus niger
• spesies jamur lain: Aspergillus flavus, Aspergillus fumigatus, Aspergillus terreus,
Candida albicans, dan Candida parapsilosis
Gejala Klinis
• Rasa gatal
• Otorrhea
• Otalgia
• Tinnitus
• Penurunan pendengaran Hifa dan debris pada liang telinga kanan pasien dengan
keluhan gatal pada liang telinga kanan sejak 6 hari
(disadur dari Otomikosis Auris Dekstra pada Perenang, J
• Rasa penuh pada telinga Medula Unila Desember 2016)
• Pemeriksaan fisik
– Debris berwarna putih,
kehitaman, atau membran abu-
abu yang berbintik-bintik di
liang telinga.
– Dapat ditemukan pula
pertumbuhan hifa
berfilamen yang berwana
putih dan panjang dari
permukaan kulit
Pemeriksaan penunjang
• memeriksa sampel debris atau swab bercak pada kaca preparat yang
difiksasi dengan larutan KOH 10%.
• mikroskop: tampak hifa lebar, berseptum, kadang dapat ditemukan
spora kecil
Terapi:
• Topikal klotrimazole, miconazole
• Oral triazole, itraconazole
B. Aspergillus niger
C. Aspergillus fumingatus
D. Aspergillus flavus
E. Pseudomonas sp
134
Seorang laki-laki datang dengan keluhan telinganya tersumbat. Hal ini dirasakan
ketika dia pulang berenang dan semakin memberat ketika dia berupaya
mencongkel telinganya. Diagnosis pada pasien ini adalah…
A. Presbiakusis
B. Serumen prop
C. OE
D. OMA
E. OMSK
Jawaban
B. Serumen prop
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki
– Telinganya tersumbat
• Pendengaran berkurang
Faktor Risiko
B. Serumen prop
C. Otitis eksterna
• Laki-laki 27 tahun
– Keluar cairan dari telinga sejak 1 hari yang lalu.
Faktor Risiko
• Penyelam
Klasifikasi
Aman
Maligna
Kolesteatoma
Tatalaksana OMSK tipe aman
Antibiotik
– Amoxicillin 3x500 mg
– Ciprofloxacin 2x500 mg
– Anak:
• Cefadroxil 25 – 50 mg/kgBB/hari
Tatalaksana OMSK tipe aman
C. Abses Bezold
Pembahasan
Diagnosis?
• Laki-laki 38 tahun
– Nyeri belakang telinga sebelah kiri
– Riwayat keluar cairan dari telinga kiri, berbau
• Otoskopi perforasi atik membran timpani
• Pemeriksaan lokalis leher kiri benjolan sepanjang leher
hingga ke atas klavikula, hipermis, tampak fluktuatif, dan
nyeri tekan
Abses Bezold
• Komplikasi dari mastoiditis
• Infeksi dari telinga menyebar ke mastoid, dan
menyebar lagi ke m.sternokleidomastoideus.
Sehingga terbentuk abses di leher yang disebut
abses bezold.
• Gejala: nyeri di area sekitar mastoid, kesulitan
menelan, sakit tenggorokan, sesak, dan demam
Abses Bezold
A. Mastoiditis Akut
C. Abses bezold
D. Abses postaurikuler
E. Abses temporal
138
Perempuan usia 32 tahun mengeluh penurunan pendengaran di kedua telinga.
Pasien juga mengeluh telinga berdenging. Pemeriksaan penala menunjukkan tes
Rinne (-) di kedua telinga dan schwabach memendek di kedua telinga. Pada
otoskopi ditemukan Scwartze’s sign (+). Diagnosis pasien adalah...
A. OMA bilateral
C. Prebiaskusis
D. OMSK
E. Otosklerosis
Jawaban
E. Otosklerosis
Pembahasan
Diagnosis ?
• Perempuan 32 tahun
– Penurunan pendengaran di kedua telinga, telinga berdenging
B. NIHL
C. Prebiaskusis
D. OMSK
E. Otosklerosis
139
Anak laki-laki berusia 3 tahun bersama orang tuanya datang ke puskesmas dengan
keluhan belum bisa bicara. Ada riwayat persalinan lama dan ditolong oleh dukun. Pasien
tidak menjawab ketika dipanggil dan tidak berespon jika mendengar suara yang keras.
E. Tuli sensorineural
kongenital
Pembahasan
Diagnosis?
• Anak laki-laki 3 tahun
– Belum bisa bicara
– Riwayat persalinan lama dan ditolong oleh dukun
– Tidak menjawab ketika dipanggil dan tidak berespon
jika mendengar suara yang keras
Etiologi Non-genetik:
• Prematuritas
• Infeksi post-natal
• Obat ototoksik
• Infeksi maternal CMV atau rubella
A. Tuli konduktif
B. Tuli campuran
C. Tuli sensorineural
D. Tympanometry
E. Play audiometry
Jawaban
Pemeriksaan?
• Laki-laki 69 tahun
– Penurunan pendengaran
• Tympanometry:
– untuk mengukur keutuhan dan mobilitas dari telinga tengah
• Play audiometry:
– untuk anak 2 tahun – 3 tahun
A. Audiometri nada murni
D. Tympanometry
E. Play audiometry
141
Perempuan usia 25 tahun mengeluh pusing berputar sejak 2 hari yang lalu
disertai mual dan muntah. Pusing berputar dipicu oleh gerakan kepala.
Pemeriksaan penunjang yang dilakukan pada pasien ini adalah…
A. Tes Dix-Hallpike
B. Tes Rinne
C. Tes Weber
D. Tes Schwabach
E. Tes Romberg
Jawaban
A. Tes Dix-Hallpike
Pembahasan
Pemeriksaan?
• Perempuan 25 tahun
– Pusing berputar sejak 2 hari
B. Tes Rinne
C. Tes Weber
D. Tes Schwabach
E. Tes Romberg
142
Perempuan usia 46 tahun datang dengan nyeri kepala berputar. Keluhan
telinga berdenging dan penurunan pendengaran tidak ada. Mual dan
muntah (+). Apa diagnosis yang tepat?
A. Penyakit Meniere
B. Hipotensi orthostatik
C. Neuritis vestibular
D. Mielopati
E. Artrosis servikalis
Jawaban
C. Neuritis vestibular
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan 46 tahun
– Pusing berputar
– Tinitus (-)
– Pendengaran normal
• Mielopati paresis/paralisis
B. Hipotensi orthostatik
C. Neuritis vestibular
D. Mielopati
E. Artrosis servikalis
143
Perempuan usia 30 tahun merasakan mual dan muntah setiap naik
kereta api. Pada pemeriksaan, tanda vital dalam dan keseimbangan batas
normal. Apa terapi lini pertama pada pasien tersebut?
A. Difenhidramin
B. Scopolamine
C. Omeprazole
D. Lansoprazol
E. Ondansetron
Jawaban
B. Scopolamine
Pembahasan
Terapi?
• Perempuan 30 tahun
– Mual dan muntah setiap naik kereta api
D. Rhinitis ozaena
Pembahasan
Diagnosis?
• Perempuan, 35 tahun
– Kedua hidung tersumbat sejak 3 bulan rhinitis kronik
– Hidung berbau
– Cairan kuning kehijauan kental dari hidung
– Riwayat alergi (-) menyingkirkan rhinitis alergi
– Riwayat pilek berulang infeksi berulang
• PF: sekret kehijauan, krusta, mukosa hiperemis, konka atrofi
Rhinitis
Rhinitis akut
Rhinitis vasomotor
B. Rhinitis medikamentosa
C. Rhinitis vasomotor
D. Rhinitis ozaena
E. Rhinitis alergi
145
Anak laki-laki berusia 2 tahun dibawa ibunya ke poliklinik RS dengan
hidung tersumbat sebelah kanan disertai sekret yang bau sejak 2 hari
yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapatkan rongga hidung kanan
tampak lendir dan krusta. Apakah terapi yang paling tepat?
A. Cuci hidung
B. Antibiotik
C. Irigasi sinus
D. Polip ekstraksi
E. Ekstraksi benda asing
Jawaban
• Umur ≤ 5 tahun
B. Antibiotik
C. Irigasi sinus
D. Polip ekstraksi
D. Aspergillus
Pembahasan
• Microorganisme apakah yang menjadi etiologi?
– Mata merah 1 hari SMRS, pasca terkena ranting
– Nyeri dan disertai rasa gatal, penglihatan buram disertai
secret mucopurulent
– PF: VOS 6/12. Pada pemeriksaan kornea terdapat lesi
bentuk satelit.
• Keratitis fungal
Differential diagnosis in Eye Diseases
Penyakit
Mata
Mata
Mata merah
tenang
Uveitis posterior,
Konjungtivitis, Glaukoma akut, uveitis, Katarak, glaukoma ablasio retina, oklusi
trakoma, skleritis, keratitis, panoftalmitis, kronik, retinopati, arteri atau vena,
episkleritis, mata endoftalmitis, kelainan refraksi, perdarahan
kering, pterigium, keratokonjungtivitis retintis pigmentosa vitreous, neuritis
pinguekula optik, iatrogenik
Keratitis vs Konjungtivitis vs Keratokonjungtivitis
• Kornea Keratitis
• Konjungtiva Konjungtivitis
Bowling B. Kanski's Clinical Ophthalmology A Systematic Approach 8th ed. Australia: Elsevier; 2016
Jawaban Lainnya
A. Chamydia trachomatis bakteri gram negatif, transmisi secara
seksual, manifestasi berupa trakoma (dikarenakan kontak dengan
penderita lain), LV, PID
B. Trichophyton rubrum jamur, umumnya menimbulkan manifestasi
pada kulit (athlete foot, onikomikosis, tinea kruris)
C. Epidermophyton jamur umumnya menimbulkan manifestasi pada
kulit (athlete foot, onikomikosis, tinea kruris)
E. Microsporum jamur, umumnya menimbulkan manifestasi kulit
(contoh M. canis pada tinea capitis)
A. Chamydia trachomatis
B. Tricophyton rubrum
C. Epidermophyton
D. Aspergillus
E. Microsporum
147
Seorang anak usia 8 bulan datang dengan pandangan kabur dan sering
menabrak benda di rumah saat senja. Pada pemeriksaan kedua mata ditemukan
lapisan konjungtiva bulbi kering, kecokelatan, terdapat bercak busa putih,
kornea jernih. Anak tampak kurang gizi. Apakah diagnosis dan
pemberian tatalaksana lanjutan pada pasien?
A. Xeroftalmia 1A, pemberian vitamin A100.000 unit
B. Xeroftalmia IB, pemberian vitamin A 100.000 unit
C. Xeroftamia 1B, pemberian vitamin A 50.000 unit
D. Xeroftalmia IA, pemberian vitamin A 50.000 unit
E. Xeroftalmia 2, pemberian vitamin A 100.000 unit
Jawaban
Faktor Risiko:
• Malnutrisi
• Gangguan absorpsi vitamin A: alkoholisme kronis, fibrosis kistik, sirosis bilier, reseksi
usus
Gejala dan Tanda
Buta Senja Karena Defisiensi Vitamin A
• Kekeringan (xerosis) konjungtiva bilateral.
• Bercak bitot pada konjungtiva.
• Xerosis kornea.
• Ulkus kornea dan sikatriks kornea.
• Kulit tampak xerosis dan bersisik.
• Nekrosis kornea difus atau keratomalasia.
Manifesasi Defisiensi Vitamin A
Mata Ekstra-okular
• Ulkus kornea
• Keratomalasia
• Lubrikasi kornea
A. Pinguekula
Pembahasan
Diagnosis?
B. Skleritis
C. Lipoma konjungtiva
D. Pterigium
E. Episkleritis
149
Perempuan 44 tahun datang ke klinik dengan keluhan mata merah sejak 2 hari.
Tidak ada gangguan penglihatan, mata berair, keluar kotoran, ataupun rasa
nyeri. Pasien baru menyadarinya saat bercermin. Kejadian ini sudah berulang 3x
dan selalu hilang dengan sendirinya 1-2 minggu. Apakah faktor risiko yang
dapat menyebabkan penyiakt ini?
A. Peningkatan usia
B. Vena tersumbat
C. Diabetes Melitus
D. Tekanan intraokular meningkat
E. Hipertensi
Jawaban
E. Hipertensi
Pembahasan
Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasyankes Primer. Edisi Revisi 2014.
Tatalaksana
• Self-limiting jika tidak ada infeksi atau trauma
parah
• Boleh diberi air mata buatan 4-6x/hari
• Kompres dingin pada 1 jam pertama untuk
menghentikan perdarahan
A. Peningkatan usia
B. Vena tersumbat
C. Diabetes Melitus
E. Hipertensi
150
Seorang laki-laki, usia 26 tahun datang ke poliklinik dengan keluhan sulit melihat jarak
jauh. Pada pemeriksaan fisik didapatkan VOD 6/12 dengan koreksi S+0.5 C-1.0 aksis 90,
visus menjadi 6/6. VOS 6/7.5 dengan koreksi C-0.5 aksis 40, visus menjadi 6/6. Apakah
diagnosis dari pasien tersebut?
A. OD Astigmatisma miopia simpleks, OS Astigmatisma mixtus
B. OD Astigmatisma mixtus, OS Astigmatisma miopia kompositus
C. OD Astigmatisma mixtus, OS Astigmatisma miopia simpleks
D. OD Astigmatisma hipermetropi simpleks, OS Astigmatisma miopia simpleks
E. OD Astigmatisma hipermetropi simpleks, OS Astigmatisma miopia kompositus
Jawaban
C. OD Astigmatisma mixtus,
OS Astigmatisma miopia
simpleks
Pembahasan
• Diagnosis dari pasien tersebut
– Laki-laki, usia 26 tahun, keluhan sulit melihat jarak jauh
– PF:
• VOD 6/12 dengan koreksi S+0.5 C-1.0 aksis 90, visus
menjadi 6/6
• VOS 6/7.5 dengan koreksi C-0.5 aksis 40, visus menjadi 6/6
– Astigmatisma
Astigmat
• Ada 2 jenis klasifikasi besar, Reguler dan ireguler. Sebagian
besar untungnya reguler.
• Reguler ketika kornea berbentuk bola rugby sehingga kedua
meridien tegak lurus, ireguler ketika bentuknya tidak
beraturan.
• Tipe astigmat reguler tergantung dari bagaimana letak dua
bayangan meridien ini jatuh terhadap retina.
Ada 5 Tipe Astigmat Reguler
Kapan perlu transposisi?
HANYA JIKA lensa sferis dan
silindris berlawanan (+ vs -).
• Transposisi
• Resep awal: S1 C1 x A1
• Resep setelah transposisi: S2 C2 x A2
• S2 = S1 + C1
• C2 = (-1) * (C1)
• A2 = pilih saja mau tambah atau kurang 90° dari A1 yang penting
hasilnya kurang dari 180°
Transposisi pada Kasus