Analisis Kualitas Pelayanan Umum 2
Analisis Kualitas Pelayanan Umum 2
ARTICLE INFORMATION A B S T R A K
Article history:
Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis tingkat kualitas pelayanan
dan menentukan prioritas perbaikan. Metode yang digunakan adalah service
Received: October 11, 2018
quality (SERVQUAL) yang dikombinasikan dengan konsep fuzzy untuk
Revised: December 11,2018
mengetahui gap antara harapan dan persepsi konsumen melalui lima dimensi
Accepted: December 26, 2018
yaitu tangible, reliability, responsiveness, assurance dan empathy. Konsep
fuzzy digunakan dalam mempresentasikan ketidakpastian atas penilaian
responden terhadap kuisioner yang bersifat subyektif. Selanjutnya, untuk
menentukan prioritas perbaikan, digunakan metode Index Potential Gains
Kata Kunci: Customer Value (IPGCV). Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan
dengan metode fuzzy-Servqual, diketahui bahwa dimensi Tangible memiliki
Fuzzy-Servqual gap -0,13, dimensi Reliability memiliki gap -0,13, dimensi Responsiveness
Harapan memiliki gap -0,14, dimensi Assurance memiliki gap -0,12, dimensi Empathy
Index PGCV memiliki gap -0,11. Nilai negatif pada penilaian fuzzy-Servqual dapat diartikan
Persepsi bahwa pelayanan secara keseluruhan belum memenuhi harapan pelanggan.
Capaian tingkat kualitas yaitu sebesar 0,8606 menunjukkan bahwa kualitas
pelayanan yang selama ini diberikan memerlukan perbaikan, karena tingkat
kualitas pelayanan kurang dari 1 (Q<1). Berdasarkan pengolahan
menggunakan Index PGCV, diketahui layanan yang mendapat prioritas
utama adalah karyawan yang mendapat dukungan memadai dari institusinya
sehingga dapat melaksanakan tugasnya dengan baik.
A B S T R A C T
This study aims to analyze the level of service quality and prioritize
Keywords: improvements. The method that used in this study is service quality
(SERVQUAL) combined with fuzzy concepts to find out the gap between
Expectation expectations and consumer perceptions through five dimensions namely
Fuzzy-Servqual tangible, reliability, responsiveness, assurance, and empathy. Fuzzy concepts
Perception are used to present uncertainties over respondents' assessment of subjective
PGCV Index questionnaires. To determine the priority of improvement, used the Customer
Value Index Potential Gains (IPGCV) method. Based on processing data
results by using fuzzy-servqual method, it is known that the Tangible
*Corresponding Author dimension has a gap of -0.13, the Reliability dimension has a gap of -0.13,
Wahyu Oktri Widyarto the Responsive dimension has a gap of -0.14, the dimension of Assurance
has a gap of -0.12, Empathy dimension has a gap of -0.11. The negative
E-mail: woktri@gmail.com
value on fuzzy-servqual assessment can be interpreted that the overall
service has not met customer expectations. Achievement of the quality level
is equal to 0.8606 which is indicates the quality of services still need
improvement because the level of service quality is less than 1 (Q <1). Based
on calculation using the PGCV Index, it is known that services which have the
highest priority are employees who have adequate support from their
institutions so that they can carry out their duties properly.
ACV = I x P (4)
Jika Q ≥ 1, maka kualitas pelayanan dikatakan
baik. ACV : Nilai pencapaian konsumen
Jika Q < 1 maka kualitas pelayanan dikatakan I : Nilai rata-rata untuk ekspektasi
P : Nilai rata-rata untuk kinerja
kurang baik.
Instrumen yang digunakan pada penelitian ini Desain kuesioner didasarkan pada hasil studi
yaitu kuesioner yang disebarkan pada 100 literatur dari penelitian-penelitian sebelumnya
responden. Penentuan jumlah sampel responden yang dirangkum pada tabel 1.
dengan menggunakan formula Slovin [23].
Bukti Fisik
(Tangible)
2 T2 0,62 0,87 0,97
3 T3 0,64 0,89 0,98 T2 0,69 0,82 -0,13
T3 0,75 0,84 -0,08
4 T4 0,61 0,86 0,97 T4 0,72 0,81 -0,09
5 R1 0,64 0,89 0,97 R1 0,69 0,83 -0,15
(Reliability)
Keandalan
R2 0,67 0,83 -0,16
6 R2 0,63 0,88 0,97 R3 0,74 0,83 -0,10
7 R3 0,64 0,89 0,97 R4 0,71 0,83 -0,12
R5 0,71 0,84 -0,13
8 R4 0,64 0,89 0,97
Daya Tanggap
RV1 0,65 0,82 -0,17
(Responsive)
9 R5 0,64 0,89 0,98 RV2 0,71 0,82 -0,12
10 RV1 0,62 0,87 0,98 RV3 0,72 0,84 -0,12
(Assurance)
Jaminan
A2 0,72 0,82 -0,10
13 RV4 0,62 0,87 0,97 A3 0,75 0,84 -0,10
14 A1 0,61 0,86 0,97 A4 0,71 0,82 -0,11
15 A2 0,62 0,87 0,97 E1 0,68 0,82 -0,14
16 A3 0,65 0,90 0,98 E2 0,76 0,85 -0,09
(Empathy)
Empati
Prioritas
Variabel
2 T2 -0,13 5,787
PGCV
UDCV
ACV
Ps
P
3 T3 -0,08 4,893
4 T4 -0,09 4,567
5 R1 -0,15 4,893
1 T1 3,15 3,67 11,6 5 18,3 6,77 3
6 R2 -0,16 4,567
2 T2 3,42 3,67 12,5 5 18,3 5,79 7 7 R3 -0,10 5,402
8 R4 -0,12 6,033
3 T3 3,67 3,67 13,4 5 18,3 4,90 18
9 R5 -0,13 5,028
4 T4 3,67 3,42 12,5 5 17,1 4,57 20 10 RV1 -0,17 4,893
11 RV2 -0,12 4,893
5 R1 3,67 3,67 13,4 5 18,3 4,90 14
12 RV3 -0,12 4,893
6 R2 3,67 3,42 12,5 5 17,1 4,57 19 13 RV4 -0,15 5,402
14 A1 -0,15 5,925
7 R3 3,42 3,42 11,7 5 17,1 5,40 11
15 A2 -0,10 5,787
8 R4 3,15 3,27 10,3 5 16,3 6,03 5 16 A3 -0,10 3,815
17 A4 -0,11 7,865
9 R5 3,63 3,67 13,3 5 18,3 5,03 12 18 E1 -0,14 6,348
10 RV1 3,67 3,67 13,4 5 18,3 4,90 13
19 E2 -0,09 7,492
20 E3 -0,12 4,211
11 RV2 3,67 3,67 13,4 5 18,3 4,90 15 21 E4 -0,11 4,893
12 RV3 3,67 3,67 13,4 5 18,3 4,90 16
22 E5 -0,11 5,652
13 RV4 3,42 3,42 11,7 5 17,1 5,40 10 Dari pengolahan data indeks PGCV, terdapat 5
prioritas perbaikan yang memiliki indeks paling
14 A1 3,27 3,42 11,1 5 17,1 5,93 6 tinggi. Oleh karena itu, layanan tersebut perlu
mendapat perhatian untuk dilakukan perbaikan.
15 A2 3,42 3,67 12,5 5 18,3 5,79 8 Tabel 11menunjukkan 5 prioritas variabel
pelayanan untuk perbaikan berdasarkan hasil
16 A3 3,67 2,86 10,5 5 14,3 3,82 22 analisis IPGCV.
17 A4 2,25 2,86 6,4 5 14,3 7,87 1 Tabel 11. Prioritas Perbaikan Berdasarkan
IPGCV
18 E1 3,27 3,67 12,0 5 18,3 6,35 4
Prioritas PGCV Variabel Kode Atribut
19 E2 2,55 3,06 7,8 5 15,3 7,50 2 1 7,865 17 A4
Hosp. Manag., vol. 26, no. 3, pp. 698– Statistik (Pendekatan Kuantitatif dalam
710, 2007. Manajemen Kualitas). Yogyakarta: Andi,
[15] M. M. Ulkhaq and M. P. B. Barus, 2004.
“Analisis Kepuasan Pelanggan dengan [22] B. Wicaksono, N. W. Setyanto, and O.
Menggunakan SERVQUAL: Studi Kasus Oktavianty, “Analisis Kepuasan
Layanan IndiHome PT. Telekomunikasi Pelanggan Pada Pelayanan Kesehatan
Indonesia, Tbk, Regional 1 Sumatera,” J. Dengan Menggunakan Metode Potential
Sist. dan Manaj. Ind., vol. 1, no. 2, pp. 61– Gain in Customer Value (Pgcv) Dan
67, 2017. Entropy (Studi Kasus: Rumah Sakit Mardi
[16] Z. Yamit, Manajemen Kualitas Produk dan Waluyo Kota Blitar),” J. Rekayasa dan
Jasa. edisi pertama, cetakan kedua, Manaj. Sist. Ind., vol. 2, no. 3, pp. p637-
Yogyakarta: Ekonisia, 2002. 647, 2014.
[17] S. Kusumadewi and H. Purnomo, Aplikasi [23] H. Umar, Metode penelitian untuk skripsi
Logika Fuzzy untuk pendukung dan tesis bisnis. Jakarta: PT RajaGrafindo
keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu, Persada, 2008.
2010. [24] S. P. Astuti, W. Wilasari, and D. E. Utami,
[18] A. Parasuraman, V. A. Zeithaml, and L. L. “Meningkatkan Kualitas Pelayanan Di
Berry, “Servqual: A multiple-item scale for Bank Syariah Penelitian Dengan Fuzzy
measuring consumer perc,” J. Retail., vol. Servqual Dan Dimensi Carter,” Int. Res. J.
64, no. 1, pp. 12–40, 1988. Bus. Stud., vol. 2, no. 1, pp. 47–58, 2012.
[19] F. Sá, Á. Rocha, and M. P. Cota, “From [25] N. N. Fajriyah, U. Effendi, and I. Santoso,
the quality of traditional services to the “Analisis Kepuasan Pelanggan dengan
quality of local e-Government online Menggunakan Metode Fuzzy Servqual
services: A literature review,” Gov. Inf. Q., pada Restoran X di Kota Malang,” TIP
vol. 33, no. 1, pp. 149–160, 2016. UB, 2014.
[20] L. Lee, M. J. Lee, and B. Dewald, [26] X. Papadomichelaki and G. Mentzas, “A
“Measuring the customers’ perception of multiple-item scale for assessing e-
tangible service quality in the restaurant government service quality,” in
industry: an emphasis on the upscale International Conference on Electronic
dining segment,” J. Foodserv. Bus. Res., Government, 2009, pp. 163–175.
vol. 19, no. 1, pp. 21–38, 2016.
[21] D. W. Ariani, Pengendalian kualitas