Anda di halaman 1dari 8

PRAKTIKUM KIMIA BAHAN ALAM FARMASI

PENGENALAN ALAT

HARI/TANGGAL: SELASA/ 23 FEBRUARI 2021

NAMA: PUTRI NOVIANTY

NIM: 61608100819073

KELAS: 2.A

DOSEN: SRI HAINIL, M. FARM

LABORATORIUM KIMIA BAHAN ALAM FARMASI

PROGRAM STUDI SARJANA FARMASI

INSTITUT KESEHATAN MITRA BUNDA

BATAM

2021
A. Tujuan Percobaan
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk memperkenalkan pembakar gas dan alat gelas dan
fungsinya dalam praktikum kimia.

B. Dasar Teori
Definisi ilmu kimia adalah ilmu yang mempelajari bagaimana benda atau materi di alam
raya dapat diubah dari bentuk yang ada dengan sifat-sifat tertentu menjadi bentuk-bentuk
lain dengan sifat-sifat berbeda. Sebagai contoh, ilmu kimia memberikan pengetahuan
yang memungkinkan untuk perubahan bentuk minyak alami menjadi berbagai bahan
bakar dan sejumlah besar plastik, obat-obatan dan pestisida (Petrucci dkk, 1987: 1)

Praktikum di laboratorium merupakan sarana yang efektif untuk melatih dan


mengembangkan aspek kognitif dan psikomotorik praktikan serta jiwa kerjasama antar
praktikan. Pengamatan dan percobaan menghasilkan data kualitatif yang didapat melalui
pengukuran. Dalam mengukur harus memerhatikan keabsahan yang menyangkut alat
ukur, dan kuantitas pengukuran yang menyangkut kecermatan dan ketelitian. Data hasil
pengukuran harus menggunakan satuan dengan aturan-aturannya (Tim Dosen Teknik
Kimia, 2009:1).

Dalam praktikum, analisis yang baik biasanya cermat dalam hal kerapian. Mahasiswa
dengan meja praktikum yang tertib kecil kemungkinan mencampuradukkan sampel, salah
menambah reagensia, menumpahkan larutan dan memecahkan alat kaca. Kerapian dalam
laboratorium tentu saja harus melebar mulai dari meja praktikumnya sendiri ke rak
dimana tersedia bahan-bahan untuk seluruh kelas. Banyak waktu terbuang untuk mencari
sebuah benda kecil dalam kumpulan alat kaca yang berantakan atau untuk mencuci suatu
botol reagensia tertentu yang salah ditaruh pada rak samping. Kerapian hendaknya
mencakup juga pemeliharaan perabot laboratorium yang permanen seperti oven, lemari
asam, bak meja. Bahkan korosif yang tumpah harus segera dikeringkan dari peralatan,
bangku ataupun lantai. Penting bahwa saluran pembuangan disterilkan dengan
mengguyur asam dan basa dengan banyak air (Day and Underwood, 1999:1)

Analisis tidak boleh dilakukan dengan alat kaca yang tidak bersih. Alat kaca yang
tampaknya bersih belum tentu bersih dari sudut pandang seorang analisis. Permukaan
yang tampaknya tak ada kotoran sering masih tercemari oleh lapisan tipis, tak tampak
yang berminyak. Bila air dituangkan dari dalam suatu wadah yang tercemar, air tidak
terbuang secara seragam dari permukaan kaca, tetapi menyisakan tetesan yang kecil,
yang merepotkan atau kadang-kadang mustahil dipulihkan. Alat kaca yang bisa dimasuki
sikat seperti bekker dan erlenmeyer paling baik dibersihkan dengan sabun atau detergen
sintetik. Pipet, buret, atau labu volumetri mungkin memerlukan larutan detergen panas
untuk bisa benar-benar bersih. Jika permukaan kaca itu masih membuang airnya secara
seragam, mungkin perlu digunakan larutan pembersih, yang sifat oksidasi kuatnya dapat
memastikan kebersihan permukaan kaca keseluruhan. Setelah dibersihkan, alat itu
hendaknya dibilas beberapa kali dengan air kran, kemudian dengan sedikit air suling, dan
akhirnya mengering sendiri (Day and Underwood, 1999: 577-578).

C. Alat Praktikum

No Gambar alat Fungsi


1. Untuk mengurangi paparan zat atau mikroorganisme berbahaya terhadap
personel yang bekerja.

Lemariasam
2. Sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan, seperti ekstraksi logam
dari bijih (peleburan) atau di kilang minyak dan pabrik kimia lainnya, misalnya
sebagai sumber panas untuk pipa distilasi fraksional .

furnace
3. salah satu alatl aboratorium yang digunakan untuk menimbang massa sejumlah
bahan kimia hingga ukuran miligram.

Timbangananal
itik
4. Sebagai sebuah wadah untuk menampung reaksi kimia dalam skala medium.

Tabungreaksi
5. Sebagai tempat untuk meletakkan tabung reaksi yang berjumlah banyak.

Rak tabung
reaksi
6. Digunakan untuk mengukur volume cairan.

Gelas ukur
7. Sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak butuh ketelitian tinggi,
misalnya pereaksi/reagen untuk analisis kimia kualitatif atau untuk pembuatan
larutan standar sekunder pada analisis titrimetri/volumetri.

Beker glass
8. Digunakan untuk memindahkan larutan dari suatu wadah kewadah lain dengan
jumlah yang sangat sedikit dan dengan tingkat ketelitian pengukuran volume
yang sangat rendah.

Pipet tetes
9. Untuk menyimpan dan memanaskan larutan serta menampung proses titrasi

erlenmeyer
10. Untuk mengeluarkan larutan dari volume tertentu

buret
11. Untuk mengaduk cairan didalam gelas kimia

Batang
pengaduk
12. Untuk membuat dan mengencerkan larutan dengan ketelitian yang tinggi.

Labu ukur
13. Untuk menampung aquadest

Botol semprot
14. Untuk menyimpan sampel atau mengetahu iph

Plat tetes
15. Untukmenjepittabungreaksisaatpemanasan

Penjepit
tabung reaksi
16. Digunakan untuk menginkubasi atau menumbuhkan mikroorganisme seperti
bakteri pada suatu kondisi.

inkubator
17. Digunakan untuk mensterilkan alat-alat laboratorium setelah digunakan.

autoklaf
18. Berfungsi untuk memanaskan atau pun mengeringkan.

oven
19. Untuk memanaskan larutan yang mudah terbakar, dan untuk menghomogenkan
larutan.

Hot plate
20. Penutup gelas kimia ketika tengah proses pemanasan sampel (penguapan),
sebagai tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator, sebagai tempat
benda yang tengah berada dalam proses pengamatan

Kaca arloji
21. Digunakan untuk menampung senyawa kimia pada proses pemanasan yang
menggunakan temperatur yang sangat tinggi.

krush
22. Berfungsi sebagai sendok kecil yang juga digunakan untuk mengambil bahan
kimia.

spatel
23. Statif adalah stand sebagai tempat untuk meletakkan klem. Sedangkan klem
sendiri merupakan sebuah alat jepit yang berbuat dari besi dan digunakan untuk
menjepit alat gelas kimia.

Statif dan klem


24. Sebagai alat bantu untuk memindah / memasukkan larutan kewadah / tempat
yang mempunyaai dimensi pemasukkan sampel bahan kecil.

corong
25. Untuk memisahkan suatu pelarut(solvent) dari sebuah larutan, sehingga akan
menghasilkan ekstrak dengan kandungan atau konsetrasi lebih pekat atau sesuai
kebutuhan

Rotary
evaporator
26. Sebagai penahan kawat kasa dan penyangga ketika proses pemanasan.

Kaki tiga
27. Untuk menahan beaker atau labu ketika proses pemanasan menggunakan
pemanas Bunsen atau pemanas spiritus.

Kawat kasa
28. Menumbuk zat padat menjadi serbuk yang lebih baik.

Lumpang dan
aliu
29. Digunakan untuk mengalirkan gas ketempat lain, alat ini juga digunakan sebagai
penentuan titik lebur pada suatu zat.

Pipa kapiler
30. Sebuah wadah yang bentuknya bundar dan terbuat dari plastic atau kaca yang
digunakan untuk membiakkan sel.

Cawan petri
DAFTAR PUSTAKA

Anonim1, 2009,
http://menlh.go.id/apec_vc/en/bcal/water_23.html.
    Diakses tanggal 23 Oktober

Anonim2,2009,
http://kimia.upi.edu/utama/belajar/kuliah_web/2008/2009SriRatisah05428/materi.html
    Diakses tanggal 23 Oktober

Brady, James. E, 1999, Kimia Universitas Asas dan Struktur, hlm 325 dan 331,
Binarupa Aksara, Jakarta.

Day, R.A. Jr dan A. L Underwood,1998, Analisa kimia kuantitatif, Edisi Revisi,


 Terjemahan R.Soedoro dkk, hlm 1-5 Erlangga, Jakarta.

Harjadi, W, 1990, Ilmu Kimia Analitik Dasar, Penerbit Gramedia Indonesia, Jakarta.

Petrucci, Ralph. H, 1999, Kimia Dasar Prinsip dan Terapan Modern, jilid II,
    hlm 29 dan 337, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Syukri, S, 1999, “Kimia Dasar” , Penerbit ITB, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai