Tugas Remedial
Tugas Remedial
Abstract
Ecosystem is an ecological system formed by an inseparable interrelationship between living things and their
environment. Ecosystem can also be said as a whole and comprehensive order of unity among all elements of
the environment that influence each other. Ecology is the science of the interrelationships between living
things with each other and with non-living things around them. This writing is intended to find out clear
information about the ecological relationship with the environment and proper conservation of the
environment. The discourse on environmental conservation has become an actual issue amid the threat of the
global environmental crisis. Because the environmental crisis is considered to be the biggest problem of this
century which has an impact on the inhabitants of the present world and future generations. Experts have
mapped that the environmental crisis has caused various disasters, climate change, global warming, reduced
quality of life and the threat of future destruction of the earth. Therefore, people throughout the world
continue to look for joint solutions to overcome this crisis. Formulating environmental conservation from the
point of view of the current situation is important. Therefore based on the science of environmental
conservation ecology is very influential on each other.
Keywords: Ecology, Environment, Conservation.
Abstrak
Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem bisa dikatakan juga suatu tatanan kesatuan secara utuh dan
menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling memengaruhi. Ekologi adalah ilmu tentang
hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan benda-benda tidak hidup di
sekitarnya. Penulisan ini ditujukan untuk mengetahui informasi secara jelas tentang hubungan ekologi
dengan pelestarian lingkungan. Diskursus konservasi lingkungan telah menjadi isu aktual di tengah ancaman
krisis lingkungan global. Karena krisis lingkungan dianggap sebagai masalah terbesar abad ini yang
berdampak pada penghuni dunia sekarang dan generasi masa depan. Para ahli telah memetakan bahwa krisis
lingkungan telah menyebabkan berbagai bencana, perubahan iklim, pemanasan global, menurunkan kualitas
hidup dan ancaman kehancuran bumi di masa depan. Karena itu, manusia di seluruh dunia terus mencari
solusi bersama untuk mengatasi krisis ini. Merumuskan konservasi lingkungan dari sudut pandang pada
keadaan saat ini merupakan hal yang penting. Maka dari itu berdasarkan ilmu ekologi, ekologi dengan
konservasi lingkungan sangatlah berpengaruh satu sama lain.
Kata kunci: Ekologi, Lingkungan, Konservasi.
PENDAHULUAN
Manusia merupakan bagian dari alam yang harus menjaga keseimbangan ekosistem untuk
kelangsungan hidupnya. Selama ini manusia beranggapan bukan bagian dari alam sehingga bebas
memanfaatkan segala sesuatu yang ada di alam. Lingkungan mempengaruhi hidup manusia dan sebaliknya
manusia dipengaruhi oleh lingkungan hidupnya. Manusia ada dalam lingkungan hidupnya dan tidak dapat
terpisahkan dari padanya. Dengan demikian lingkungan hidup menjadi bagian penting dari kehidupan
manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sedangkan lingkungan merupakan salah satu sumber daya
alam bagi seluruh mahluk hidup. Sumber daya alam merupakan bagian tak terpisahkan dari suatu ekosistem,
yaitu suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan timbal balik tak terpisahkan antara makhluk hidup
dengan lingkungannya. Eksploitasi secara besar-besaran terhadap SDA yang ada tanpa memikirkan efek
jangka panjang mengakibatkan rusaknya lingkungan.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta tumbuhnya industri yang begitu pesat pada saat
ini juga menimbulkan pengaruh tersendiri baik itu yang menyangkut dampak positif maupun dampak
negatifnya. Dampak negative yang terjadi yaitu kerusakan lingkungan. Kerusakan lingkungan terjadi karena
dua faktor, yaitu faktor alami dan faktor aktivitas manusia. Faktor alami berasal dari bencana alam dan cuaca
yang tidak menentu. Bencana alam seperti banjir, tanah longsor, tsunami, gunung meletus, ataupun gempa
bumi selain berbahaya bagi keselamatan manusia dan makhluk hidup juga dapat mengakibatkan rusaknya
lingkungan. Faktor aktivitas manusia berasal dari pengambilan sumber daya alam secara berlebihan untuk
pemenuhan kebutuhan hidup ataupun aktivitas manusia yang tidak ramah lingkungan seperti penebangan
hutan dan alih fungsi hutan, pertambangan, maupun pencemaran udara, air, dan tanah.
Dalam perkembangannya, tatanan lingkungan hidup maupun lingkungan sosial hendaknya
senantiasa diperhatikan agar tidak mendatangkan berbagai jenis bencana. Salah satu cara agar menumbuhkan
kesadaran akan pentingnya menjaga lingkungan hidup serta pelestarian lingkungan adalah dengan
menanamkan pemahaman konsep ekologi dan etika lingkungan. Dengan demikian makin tinggi seseorang
memahami konsep ekologi dan makin tinggi pemahaman etika lingkungan, maka makin tinggi pula
partisipasi seseorang dalam melestarikan lingkungan. Sebaliknya semakin rendah pemahaman konsep
ekologi seseorang dan makin rendah pemahaman etika lingkungan, semakin rendah pula partisipasi
seseorang dalam melestarikan lingkungan.
PEMBAHASAN
Gambar 2.1.1
Gambar 2.1.2
1. Molekul
Molekul merupakan sekumpulan unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa kimia. Molekul akan
menyusun organel-organel sel, seperti: membran sel plasma yang tersusun dari molekul-molekul
protein.
2. Organisme
Organisme adalah jasad hidup atau makhluk hidup, yang merupakan kumpulan sistem organ yang
membentuk individu.
3. Populasi
Populasi adalah kelompok mahkuk hidup satu spesies yang hidup pada suatu habitat yang sama.
Habitat merupakan tempat hidup suatu makhluk hidup. Dalam populasi terjadi interaksi antara
spesiesnya, seperti: berkembang biak, melakukan perkawinan, perlindungan satu sama lainnya, dan lain
sebagainya.
4. Komunitas
Keragaman spesies merupakan variasi berbagai jenis organisme yang membentuk komunitas.
Sedangkan Komunitas adalah kumpulan populasi berbagai spesies makhluk hidup yang saling
berinteraksi dan menempati lingkungan yang sama (Campbell. 2010).
Konsep dari ekologi sendiri merupakan hubungan keterkaitan dan ketergantungan antara seluruh
komponen ekosistem harus dipertahankan dalam kondisi yang stabil dan seimbang (homeostatis).
Homeostatis adalah kecenderungan sistem biologi untuk menahan perubahan dan selalu berada dalam
keseimbangan. Ekosistem mampu memelihara dan mengatur diri sendiri seperti halnya komponen
penyusunnya yaitu organisme dan populasi. Dengan demikian, ekosistem dapat dianggap suatu cibernetik
dialam (Darwis dkk. 2017).
Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam mempelajari ekologi tumbuhan, yaitu autekologi dan
sinekologi. Autekologi (ekologi spesies) adalah kajian tentang sejarah hidup suatu spesies tumbuhan,
perilaku, dan adaptasinya terhadap lingkungan; sedangkan sinekologi (ekologi komunitas) adalah kajian
tentang kelompok organisme tumbuhan yang tergabung dalam satu kesatuan dan saling berinteraksi dalam
daerah tertentu (Jayadi. 2015). Adapula pembagian ekologi menurut habitatnya yaitu:
Ekologi bahari atau kelautan, salah satu ekologi bahari adalah Ekologi laut tropis.
Ekologi estuaria, Estuaria adalah bagian dari lingkungan perairan yang merupakan daerah
percampuran antara air laut dan air tawar yang berasal dari sungai, sumber air tawar lainnya (saluran
air tawar dan genangan air tawar).
Ekologi padang rumput
Pengertian tentang lingkungan hidup manusia atau sering disebut lingkungan hidup, sebenarnya
berakar dari penerapan ekologi. Lingkungan merupakan penelaahan terhadap sikap dan perilaku manusia
dengan tanggungjawab dan kewajibannya dalam mengelola lingkungan hidup. Pengertian lingkungan hidup
menurut UU Nomor 23 Tahun 1997, adalah sistem kehidupan yang merupakan kesatuan ruang dengan
segenap benda, keadaan, daya dan mahluk hidup termasuk manusia dengan perilakunya yang
mempengaruhi kelangsungan peri kehidupan dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya.
Menurut Otto Soemarwoto dalam buku hukum lingkungan dan ekologi pembangunan. Lingkungan
adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati yang mempengaruhi
kehidupan kita. Lingkungan adalah suatu sistem kompleks yang berada di luar individu yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organisme.
Paradigma ilmu lingkungan (environmental science) adalah metode ilmiah guna menghadapi
kehidupan manusia yang kompleks di bawah tatanan alam semesta, sehingga merupakan kombinasi hukum
manusia dan hukum alam berdasarkan teori, perangkat dan aplikasinya mengacu pada komponen nilai
kemanusiaan melalui keterampilan profesional dan sistematika ilmiah (Armour dan Lang 1975;
Soerjani:1997). Atas dasar pengertian ini, ilmu lingkungan merupakan ilmu pengetahuan murni yang
monolitik.
Konservasi
Konservasi mempunyai arti sebagai usaha pelestarian lingkungan yang juga merupakan upaya
pemeliharaan dan pemanfaatan sumber daya alam secara bijaksana. Pemanfaatan sumber daya alam untuk
tujuan pembangunan dan peningkatan kualitas dan kesejahteraan penduduk hendaknya dilakukan dengan
pertimbangan ekologis. Dengan pertimbangan itu maka lingkungan dapat menjamin kelangsungan
tersedianya sumber daya alam (MacKinnon, 1990). Konservasi dapat dilakukan secara kreatif dan inovatif
untuk menjadikan bumi dan sumber daya alamnya produktif dan bermanfaat bagi kesejahteraan manusia
secara berkelanjutan (Basuni, 2012).
Kegiatan konservasi sumber daya alam, meliputi; pemanfaatan sumber daya alam yang rasional
termasuk pemanfaatannya kembali melalui daur ulang, serta perlindungannya dari kerusakan. Konservasi
juga merupakan bentuk kegiatan manusia dalam pengelolaan organisme dan ekosistemnya sedemikian rupa
agar pemanfaatannya dapat berkelanjutan. Untuk mencapai pemanfaatan organisme dan ekosistem yang
berkelanjutan, maka kegiatan konservasi meliputi; perlindungan, pemeliharaan, rehabilitasi, restorasi dan
peningkatan populasi serta ekosistem (Anon, 1993). Hal ini berkenaan pula dengan beberapa dasar penerapan
konservasi dalam pengertian moderen, yaitu; pemeliharaan, perbaikan, pemanfaatan, pengubahan, efisiensi,
daur ulang, dan integrasi (Owen, 1985).
Paradigma konservasi sumber dayaalam hayati adalah pengelolaan penggunaan sumber dayaalam
hayati secara berkelanjutan dan berwawasan lingkungan untuk kemanfaatan bagi generasi kini dan
mendatang. Adapun aktivitasnya adalah memanfaatkan sumber dayahayati, mendistribusikan manfaat
sumber dayaalam hayati, dan tidak merusak sumber dayaalam hayati (Basuni, 2012).Restorasi ekosistem
merupakan upaya mengembalikan kondisi hutan atau bentang alam dengan tujuan memperoleh kembali
keanekaragaman hayati dan non-hayati, dan terjadi keseimabgan hayati dan ekosistemnya.
Tujuan konservasi sumber daya alam yang akan dilakukan adalah (1) Mempertahankan adanya kualitas
lingkungan dengan memperhatikan estetika dan kebutuhan ekowisata maupun hasilnya dan (2)
Mempertahankan adanya kelanjutan dari pemanfaatan hasil tanaman, hewan dan bahan yang bermanfaat
lainnya, dengan menciptakan siklus yang seimbang antara masa tanam atau pembiakan dengan pertumbuhan
individu baru atau pembaharuan material. Oleh karena itu konservasi yang dilakukan juga meliputi kegiatan
perlindungan terhadap sistem kehidupan, preservasi sumber daya genetik serta pemanfaatan flora dan fauna
secara berkelanjutan.
KESIMPULAN
Berdasarkan pada pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa ekologi adalah suatu ilmu tentang
hubungan timbal balik antar mahluk hidup dengan sesamanya dan dengan benda-benda tidak hidup
disekitarnya (Winanrno. 1992). Dengan pemahaman konsep ekologi yang lebih mendalam serta pemahaman
tentang etika lingkungan dapat menumbuhkan kesadaran dalam upaya melakukan kegiatan konservasi.
Kegiatan konservasi dapat juga meliputi pemanfaatan sumber daya alam secara rasional, mempertahankan
adanya kualitas lingkungan dengan memperhatikan estetika dan kebutuhan ekowisata maupun hasilnya dan
mempertahankan adanya kelanjutan dari pemanfaatan hasil tanaman, hewan dan bahan yang bermanfaat
lainnya, dengan menciptakan siklus yang seimbang antara masa tanam atau pembiakan dengan pertumbuhan
individu baru atau pembaharuan material.
TUGAS REMEDIAL
(Lembar Kerja Tugas Remedial)
C. Refleksi
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
Ekologi Padang
Rumput
Daftar materi
1. Produktivitas Biologis
bidang studi yang
2 2. Homeostatis
sulit dipahami
pada modul 3. Environmental Science