Anda di halaman 1dari 9

Vol. 07, No.

04, Desember 2018 Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan


ARTIKEL PENELITIAN

Pengendalian Diri, Lingkungan dan Sumber


Informasi terhadap Perilaku Seksual Remaja
Anak Jalanan
Nina1, Ajeng Setianingsih2
1 Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat
2 Program Studi Diploma III Administrasi Rumah Sakit
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju,
Gedung HZ Jl. Harapan No. 50, Lenteng Agung - Jakarta Selatan 12610, Telp: (021) 78894043-45
1 2
Email: naninna62@gmail.com, ajeng.alysha@gmail.com

Abstrak
Dinas Sosial tahun 2015, mencatat jumlah anak jalanan di Jawa Barat mencapai 6.899 anak dan 525 anak diantaranya
berada di Kota Depok. Berdasarkan hasil studi pendahuluan ditemukan 8 dari 10 anak jalanan mengaku pernah dan
telah berpacaran dengan bentuk perilaku seksual yang dilakukan antara lain; perpegangan tangan, berpelukan,
berciuman dan 6 dari 10 anak jalanan mengaku telah melakukan hubungan seksual dengan partner seks mereka.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pengendalian Diri, Lingkungan dan Sumber Informasi Terhadap
Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan di Kota Depok Tahun 2017. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif
dengan desain studi cross sectional dan analisa data secara univariat dan bivariat. Populasi adalah seluruh anak
remaja jalanan di Kota Depok usia 10-19 tahun pada tahun 2017 yang telah terdata oleh Dinas Sosial Kota Depok
yaitu sebanyak 333 orang, dipilih menggunakan metode accidental sampling dengan jumlah sampel sebanyak 41
orang mulai tanggal 4-11 Mei 2018 diberbagai titik disekitar Kota Depok seperti terminal, lampu merah, stasiun dan
tempat yang sering dijadikan tempat berkumpulnya anak jalanan di Kota Depok. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui ada hubungan antara pengendalian diri (p-value= 0.006), sumber informasi (p-value= 0.021) dan lingkungan
(p-value= 0.014) Terhadap Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan di Kota Depok Tahun 2017. Diperlukan kerjasama
berbagai elemen masyarakat untuk meningkatkan perilaku seksual remaja anak jalanan di Depok yang lebih baik,
melalui peningkatan pengetahuan dan keberadaan sumber informasi diharapkan mampu meningkatkan pengendalian
diri remaja anak jalanan serta adanya penjaringan kesehatan pada kelompok berisiko sedini mungkin untuk
menghindari penyebaran penyakit seksual serta faktor risiko lainnya.
Kata kunci : Pengendalian diri, Lingkungan, Sumber informasi, Perilaku Seksual, Anak Jalanan

Abstract
Social department 2015, noted the number of children the streets in west java reached 6.899 children and 525 children are
in depok .Findings introduction found 8 out of 10 street children admitted ever and have dated the form of sexual behavior
have included; perpegangan hand , embraced , kiss and 6th of 10 street children claimed to have have sexual intercourse
with partner their sex .Research aims to understand relations self-control , the environment and of information to sexual
behavior teenagers street children in depok 2017. The research is quantitative research with the design the study of cross
sectional and analysis of the data univariat and bivariat .Percent of the population is that an entire kind an adolescent boy
the roads around town the depok the age of 10-19 in in 2017 that has been registered by depok dept of social affairs with
the rest of teachers 333 people , had been selected based on uses the method accidental the sampling method of with the
total number of samples from 41 people started to the date of mt gas bali on may 4-11 2018 diberbagai the point of all
around the city of depok like a terminal , a red light , security posts in the station a place that is frequently however bee n
used as a drink and thereof ye could a street kid in the city of depok .Based on the research done sub districts were known
as there was a correlation between self control ( p-value = 0.006 ) , the source of any information ( p-value = 0.021 ) and
the environment ( p-value = 0.014 ) sexual to school every tuesday and be in the low teens a street kid in the city of depok
years 2017. Required cooperation of various elements in the society to increase sexual behavior teenagers street children in
depok better, through increasing the knowledge and the existence of a source of information expected to increase the
control teens street children and the penjaringan health in group risky as early as possible to curb the spread of sexual
disease and other risk factors.
Keywords : Self-Control , Environment , Source Of Information, Sexual Behavior, Homeless Kid

218
Nina & Setianingsih A Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pendahuluan bidang ekonomi bagi orangtua anak


Anak jalanan khususnya remaja jalanan.Rumah singgah merupakan sebagai
biasanya hidup dibawah tekanan terus alternatif untuk melatih keterampilan dan
menerus dan banyak sekali keterbatasan pendidikan bagi anak jalanan.4
dalam kehidupannya seperti mendapatkan Berdasarkan data UNESCO (United
makanan, tempat untuk tinggal dan sumber Nations Educational scientific and
daya untuk bertahan hidup sehari-hari dan Cultural Organization) tahun 2016
tak jarang juga anak jalanan sebagai terdapat sekitar 150 juta anak jalanan di
sasaran kekerasan dan korban seksual di seluruh dunia.5 Berdasarkan data dari Pusat
lingkungannya.Remaja jalanan yang lebih Data dan Informasi Kesejahteraan Sosial
senior sering menjadikan remaja jalanan Kementerian Sosial jumlah anak jalanan
lebih muda sebagai pelampiasan seksual di seluruh Indonesia pada Tahun 2006
secara anal sebagai ritual melindungi sebanyak 232.894 anak, tahun 2010
remaja dan anak-anak jalanan yang lebih 159.230 anak, tahun 2011 67.607 anak,
muda. dan tahun 2015 sebanyak 33.400 anak.6
Kecenderungan memiliki perilaku Berdasarkan data Dinas Sosial tahun
seksual di kalangan remaja juga 2015, jumlah anak jalanan di Jawa Barat
menempatkan mereka pada risiko tinggi mencapai 6.899 anak tersebar di berbagai
untuk terkena HIV dan infeksi menular di 26 kabupaten dan kota. Salah satu kota
seksual lainnya (Atmajaya, 2016). yang mempunyai masalah pada anak
Berbagai risiko yang dihadapi anak jalanan adalah Kota Depok dengan jumlah
jalanan, seperti penggunaan tato, tindik, anak pada tahun 2015 sebanyak 525 anak,
hubungan seksual, menempatkan mereka letaknya yang berbatasan dengan ibu kota
sebagai kelompok yang rentan terkena membuat Kota Depok menjadi kota yang
infeksi HIV.Bahkan dari data Kementerian sangat strategis penyebaran anak jalanan.
Kesehatan Republik Indonesia tahun 2010, Sebagian besar remaja termasuk ke dalam
dari 144.889 anak jalanan sekitar 8.581 usia 10-19 tahun dengan presentase 63,5%
anak terinfeksi HIV.1 yaitu berjumlah 333 anak, sisanya usia
Pemerintah Kota Depok pun sekolah 6-11 tahun dengan 192 anak atau
melakukan penertiban di berbagai titik sebesar 36,5%.2
penyebaran di berbagai daerah di wilayah Faktor yang berperan penting dalam
Depok, di berbagai Kecamatan di Depok remaja melakukan perilaku seksual, faktor
dan selanjutnya setelah ditindak lanjuti. pengendalian diri atau biasa disebut
Pemerintah kota Depok menyerahkan anak dengan kontrol diri menurut Hurlock
jalanan tersebut ke Dinas Kesehatan untuk seorang remaja harus mempunyai
dilakukan tes kesehatan, apakah anak kemampuan untuk mengontrol prilakunya
jalanan tersebut terjangkit suatu penyakit sendiri, agar tidak asal mengikuti kemauan
yang membahayakan seperti HIV/AIDS orang lain yang bertentangan dengan
atau penyakit menular seksual, setelah kehendak aturan yang berlaku dalam
dinyatakan aman para anak jalanan masyarakat, kemampuan tersebut bisa
tersebut dierahkan kepada Dinas Sosial disebut kontrol diri. Kecenderungan remaja
untuk selanjutnya diberikan pembinaan.2 yang sedang dalam tahap pencaran
Banyak upaya yang dilakukan oleh identitas diri adalah senang mencoba hal
pemerintah Kota Depok mengenai yang baru bukan hanya satu hal yang
fenomena anak jalanan seperti melakukan positif saja, tetapi sering mencoba hal-hal
penertiban atau penjaringan wilayah yang negatif yang bertentangan dengan hukum.
dianggap rawan dan menjadi titik Memang pada remaja sedang terjadi
kumpulnya anak jalanan. Hasil dari perkembangan yang sangat pesat pada
penertiban diserahkan kepada panti sosial aspek kognitif, fisik, kematangan seksual
atau di rehabilitasi dan pemberdayaan di dan emosional.7

219
Vol. 07, No. 04, Desember 2018 Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan

Berdasarkan hasil studi pendahuluan adalah seluruh anak remaja jalanan di Kota
yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal Depok usia 10-19 tahun pada tahun 2017
8 Mei 2017 kepada anak jalanan disekitar yang telah terdata oleh Dinas Sosial Kota
terminal Kota Depok didapatkan 8 dari 10 Depok yaitu sebanyak 333 orang.
anak telah memiliki pacar dan berpacaran Sampel adalah bagian dari jumlah
lebih dari satu kali, saat mereka sedang dan karakteristik yang dimiliki oleh
berpacaran, berpegangan tangan, populasi tersebut. dalam pengambilan
berpelukan dan berciuman merupakan hal sampel penelitian ini digunakan cara-cara
yang biasa bagi mereka, 6 dari 10 anak atau teknik-teknik tertentu, sehingga
telah melakukan hubungan seksual dengan sampel tersebut sedapat mungkin mewakili
partner seksualnya yaitu pacar mereka dan populasinya.10 Populasi dalam penelitian
sering kali berganti-ganti pasangan. ini berjumlah 333 orang dan pengambilan
Menurut mereka (anak jalanan) mengaku sampel dilakukan dengam menggunakan
melakukan hal tersebut atas dasar teknik accidental sampling sebanyak 40
penasaran, ingin dianggap gaul dan karena orang responden.
paparan dari media atau ajakan dari teman. Analisis ini digunakan untuk
Berdasarkan latar belakang diatas mendapatkan gambaran distribusi
maka dapat disimpulkan bahwa tujuan frekuensi atau besarnya proporsi menurut
penelitian ini adalah untuk mengetahui berbagai karakteristik yang diteliti yaitu
gambaran Perilaku Seksual Remaja serta variabel independen dan variabel
mengetahui Hubungan Pengendalian Diri, dependen. Analisis ini digunakan untuk
Lingkungan Dan Sumber Informasi melihat hubungan antara 2 variabel, yaitu
Terhadap Perilaku Seksual Remaja Anak variabel independen dan variabel
Jalanan Di Kota Depok Tahun 2017. dependen. Digunakan uji Chi-Square
karena data pada variabel independen dan
Metode variabel dependen merupakan data
Metode yang digunakan dalam katagorik.
penelitian ini adalah kuantitatif dengan Uji statistik menggunakan uji kai
desain studi yang digunakan adalah disain kuadrat karena data penelitian kategori.
studi cross sectional. Desain ini digunakan Penelitian kesehatan sering kali peneliti
untuk mengetahui hubungan antara perlu melakukan analisis hubungan
Variabel independen: Pengendalian Diri, variabel kategorik dengan variabel
Lingkungan dan Sumber Informasi dengan kategorik. Analisis ini bertujuan untuk
Perilaku Seksual Remaja sebagai Variabel menguji perbedaan proporsi dua atau lebih.
Dependen menggunakan pendekatan Kelompok sampel, dalam hal ini uji yang
observasi atau pengumpulan data sekaligus cocok digunakan adalah uji kai kuadrat.
pada satu saat (point time approach).8 Untuk penelitian bidang kesehatan
Penelitian/ pengambilan data pada biasanya digunakan nilai α sebesar 5%
tanggal 4 – 11 Mei 2018. Penelitian ini (0,05). Melalui uji statistik akan diperoleh
dilakukan diberbagai titik disekitar Kota nilai p, dimana didalam penelitian ini
Depok seperti terminal, lampu merah, digunakan tingkat kemaknaan sebesar 5%
stasiun dan tempat yang sering dijadikan (0,05). Penelitian antara dua variabel
tempat berkumpulnya anak jalanan di Kota dikatakan bermakna jika mempunyai nilai
Depok. p ≤ 0,05 yang berarti Ho (hipotesis null)
Populasi adalah wilayah generalisasi ditolak atau Ha (hipotesis alternatif)
yang terdiri atas objek/ subjek yang diterima artinya ada hubungan, sedangkan
mempunyai kualitas dan karakteristik dikatakan tidak bermakna jika mempunyai
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk nilai p >0,05 yang berarti Ho diterima atau
dipelajari dan kemudian ditarik Ha ditolak artinya tidak ada hubungan.11
9
kesimpulan. Populasi dari penelitian ini

220
Nina & Setianingsih A Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Hasil dari analisis kemudian seksual dan memiliki perilaku seksual yang
dibandingkan dengan teori dalam tinjauan baik, sedangkan ada 10 (62,5%) responden
pustaka dan hasil penelitian-penelitian tidak dapat mengendalikan dirinya pada
sebelumnya, kemudian dibuatlah suatu perilaku seksual dan memiliki perilaku
kesimpulan serta saran yang membangun seksual yang tidak baik. Hasil uji hipotesa
dan sesuai dengan kondisi di lapangan. chi square diperoleh p-Value sebesar
Data dalam penelitian ini disajikan dalam 0,006, maka dapat disimpulkan bahwa ada
beberapa bentuk yaitu : penyajian data hubungan pengendalian diri terhadap
dalam bentuk teks dilakukan untuk perilaku seksual remaja anak jalanan di
mendeskripsikan atau memberikan Kota Depok tahun 2018. Selain itu,
penjelasan dari data yang telah disajikan diperoleh nilai Odds Ratio (OR) sebesar
dalam bentuk tabel. Penyajian data secara 8,750, artinya responden yang mampu
tabular yaitu memberikan keterangan mengendalikan dirinya pada perilaku
berbentuk angka.11 seksual mempunyai peluang sebesar 8,750
(9) kali untuk memiliki perilaku seksual
Hasil yang baik dibandingkan dengan responden
Tabel 1. Distribusi Frekuensi Variabel yang tidak dapat mengendalikan dirinya
Perilaku Seksual, Pengendalian pada perilaku seksual.
Diri, Sumber Informasi dan Dari Tabel 2. diketahui bahwa 21
Lingkungan Remaja Anak
Jalanan
(80,8%) responden mengetahui perilaku
seksual bersumber dari media dan
Variabel Kategori n % memiliki perilaku seksual yang baik,
Perilaku Baik 27 65,9 sedangkan ada 9 (60,0%) responden
Seksual Tidak Baik 14 34,1 mengetahui perilaku seksual bersumber
Pengendalian Terkendali 25 61,0 dari non media dan memiliki perilaku
Diri Tidak Terkendali 16 39,0
Sumber Media 26 63,4
seksual yang tidak baik. Hasil uji hipotesa
Informasi Non Media 15 36,6 chi square diperoleh p-Value sebesar
Lingkungan Baik 24 58,5 0,021, maka dapat disimpulkan bahwa ada
Tidak Baik 17 41,5 hubungan sumber informasi terhadap
perilaku seksual remaja anak jalanan di
Berdasarkan hasil penelitian pada Kota Depok tahun 2018. Selain itu,
tabel 1. diketahui bahwa mayoritas remaja diperoleh nilai Odds Ratio (OR) sebesar
anak jalanan di Kota Depok memiliki 6,300, artinya responden yang mengetahui
perilaku seksual yang baik, yaitu sebanyak perilaku seksual bersumber dari media
27 (65,9%) responden. Tabel 1. diketahui mempunyai peluang sebesar 6,300 (6) kali
bahwa lebih banyak remaja anak jalanan di untuk memiliki perilaku seksual yang baik
Kota Depok mampu mengendalikan dibandingkan dengan responden yang
dirinya pada perilaku seksual, yaitu mengetahui perilaku seksual bersumber
sebanyak 25 (61,0%) responden. Tabel 1. dari non media.
diketahui bahwa lebih banyak remaja anak Dari Tabel 2. diketahui bahwa 20
jalanan di Kota Depok mengetahui (83,3%) responden berada di lingkungan
perilaku seksual bersumber dari media, remaja yang baik dan memiliki perilaku
yaitu sebanyak 26 (63,4%) responden. seksual yang baik, sedangkan ada 10
Tabel 1. diketahui bahwa lebih banyak (58,8%) responden berada di lingkungan
remaja anak jalanan di Kota Depok berada remaja yang tidak baik dan memiliki
di lingkungan remaja yang baik, yaitu perilaku seksual yang tidak baik. Hasil uji
sebanyak 24 (58,5%) responden. hipotesa chi square diperoleh p-Value
Berdasarkan Tabel 2. diketahui sebesar 0,014, maka dapat disimpulkan
bahwa 21 (84,0%) responden mampu bahwa ada hubungan lingkungan terhadap
mengendalikan dirinya pada perilaku perilaku seksual remaja anak jalanan di

221
Vol. 07, No. 04, Desember 2018 Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan

Tabel 2. Hubungan Pengendalian Diri, Sumber Informasi dan Lingkungan Terhadap Perilaku Seksual
Remaja Anak Jalanan di Kota Depok Tahun 2018

Perilaku Seksual
P
Variabel Kategori Baik Tidak Baik OR
Value
n % n %
Pengendalian diri Terkendali 21 84,0 4 16,0 8,750
0,006
Tidak Terkendali 6 37,5 10 62,5 (2,007-38,144)
Sumber Informasi Media 21 80,8 5 19,2 6,300
0,021
Non Media 6 40,0 9 60,0 (1,522-26,081)
Lingkungan Baik 20 83,3 4 16,7 7,143
0,014
Tidak Baik 7 41,2 10 58,8 (1,685-30,271)

Kota Depok tahun 2018. Selain itu, antara Kontrol Diri dengan Perilaku
diperoleh nilai Odds Ratio (OR) sebesar Seksual Remaja pada Siswa SMK
7,143, artinya responden yang berada di Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda,
lingkungan remaja yang baik mempunyai dengan nilai P-Value 0,000 (<0,05) yang
peluang sebesar 7,143 (7) kali untuk artinya terdapat ada hubungan antara
memiliki perilaku seksual yang baik kontrol diri dengan kecenderungan
dibandingkan dengan responden yang perilaku seksual.12
berada di lingkungan remaja yang tidak Pengendalian diri (Kontrol diri)
baik. menurut Roberts adalah sebagai suatu
jalinan yang secara utuh atau terintegrasi
Pembahasan antara Individu dengan lingkungannya.
Hubungan Pengendalian Diri Terhadap Individu yang memiliki kontrol diri tinggi
Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan berusaha menemukan dan menerapkan
Berdasarkan hasil penelitian cara yang tepat untuk berperilaku dalam
diketahui bahwa 21 (84,0%) responden situasi yang bervariasi. Marvin R.
mampu mengendalikan dirinya pada Goldfried dan Michael Merbaum
perilaku seksual dan memiliki perilaku berpendapat bahwa kontrol diri secara
seksual yang baik, sedangkan ada 10 fungsional didefinisikan sebagai konsep
(62,5%) responden tidak dapat dimana ada atau tidak adanya seseorang
mengendalikan dirinya pada perilaku memiliki kemampuan untuk mengontrol
seksual dan memiliki perilaku seksual yang tingkah lakunya yang tidak hanya
tidak baik. Hasil uji hipotesa chi square ditentukan cara teknik yang digunakan
diperoleh p-Value sebesar 0,006, maka melainkan berdasarkan konsekuensi dari
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan apa yang mereka lakukan.13
pengendalian diri terhadap perilaku seksual Menurut asumsi peneliti bahwa
remaja anak jalanan di Kota Depok tahun pengendalian diri sangat mempengaruhi
2018. Selain itu, diperoleh nilai Odds Ratio perilaku seorang remaja. Pengendalian diri
(OR) sebesar 8,750, artinya responden yang tinggi cenderung akan membuat
yang mampu mengendalikan dirinya pada perilaku seksual remaja individu baik dan
perilaku seksual mempunyai peluang sebaliknya, rendahnya pengendalian diri
sebesar 8,750 (9) kali untuk memiliki akan menyebabkan perilaku seksual
perilaku seksual yang baik dibandingkan menjadi kurang baik. Remaja yang berada
dengan responden yang tidak dapat pada fase dimana tingkat keingintahuan
mengendalikan dirinya pada perilaku yang besar serta keberanian mencoba hal-
seksual. hal baru tanpa mempertimbangan risiko.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Perilaku seksual bebas akan sangat
hasil penelitian yang dilakukan oleh Rizali berisiko terhadap kualitas kesehatan
pada tahun 2015 dengan judul Hubungan reproduksi serta kualitas hidup terutama

222
Nina & Setianingsih A Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

pada kelompok anak jalanan. Minimnya hipotesa chi square diperoleh p-Value
pengetahuan, bimbingan dan pengawasan sebesar 0,021, maka dapat disimpulkan
dari orang tua atau lingkungan sekitar bahwa ada hubungan sumber informasi
membuat kelompok ini merasa dibenarkan terhadap perilaku seksual remaja anak
mencoba hal-hal baru tidak terkecuali jalanan di Kota Depok tahun 2018. Selain
perilaku seksual bebas. Pengendalian yang itu, diperoleh nilai Odds Ratio (OR)
tinggi sebesar 6,300, artinya responden yang
Pengendalian diri yang baik mengetahui perilaku seksual bersumber
didukung dengan bekal pengetahuan yang dari media mempunyai peluang sebesar
baik diantaranya tentang bahaya perilaku 6,300 (6) kali untuk memiliki perilaku
seksual bebas mencakup risiko penularan seksual yang baik dibandingkan dengan
penyakit seksual, kehilangan masa depan responden yang mengetahui perilaku
dan hal-hal lain yang menjadi risiko dan seksual bersumber dari non media.
mengancam kelompok anak jalanan. Peran Penelitian ini sejalan dengan hasil
keluarga sebagai pertahanan awal untuk penelitian yang dilakukan oleh Alfarista
menjauhkan kelompok remaja dari bahaya yang berjudul Hubungan Sumber
perilaku seksual bebas, adalah hal yang Informasi dengan Perilaku Seksual
sering terabaikan dan tidak terpenuhi pada Beresiko Remaja di Kecamatan
kasus kelompok anak jalanan. Berdasarkan Sumbersari Kabupaten Jember Tahun
observasi lapangan diketahui sebagian 2013. Hasil penelitian tersebut menunjukan
besar anak jalanan berasal dari keluarga bahwa ada hubungan sumber informasi
yang tidak utuh atau mempunyai masalah dengan perilaku seksual beresiko remaja di
sehingga mereka memilih untuk mencari Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember
kebebasan sebagai anak jalanan. Hal ini Tahun 2013 dengan nilai P-Value 0,042.14
tentu saja menjadi tugas besar untuk Hasil penelitian yang dilakukan oleh
meningkatkan peran Pemerintahan dalam Andriani pada tahun 2016 dengan judul
hal ini melalui Dinas Sosial, Dinas Hubungan Pengetahuan, Akses Media dan
Kesehatan, masyarakat tidak terkecuali Peran Keluarga Terhadap Perilaku Seksual
akademisi untuk menjalin kerjasama guna Pada Siswa SMK Negeri 1 Kendari Tahun
membantu meningkatkan pengetahuan 2016 diperoleh hasil bahwa ada hubungan
sekaligus pengendalian diri pada anak antara akses media dengan perilaku seksual
jalanan. Pengetahuan yang baik tentang pada siswa SMK Negeri 1 Kendari dengan
risiko perilaku seks akan mendorong nilai P-Value 0,010.15
peningkatan pengendalian diri pada arah Informasi dapat diartikan sebagai
yang lebih baik. Pembekalan pengetahuan segala sesuatu yang dapat memberikan
yang cukup kepada anak jalanan tambahan pengetahuan dan wawasan
diharapkan mengurangi risiko atau dampak seseorang atau banyak orang.16 Sumber
negatif yang timbul akibat perilaku seksual informasi adalah segala sesuatu yang jadi
yang kurang baik pada kelompok ini. perantara dalam menyampaikan informasi,
media informasi untuk komunikasi massa.
Hubungan Sumber Informasi Terhadap Sumber informasi dapat diperoleh dari
Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan media cetak (surat kabar, majalah) media
Berdasarkan hasil penelitian elektronik (televisi, video,dan internet) dan
diketahui bahwa 21 (80,8%) responden melalui kegiatan tenaga kesehatan seperti
mengetahui perilaku seksual bersumber pelatihan yang diadakan (dokter, perawat,
dari media dan memiliki perilaku seksual bidan).17
yang baik, sedangkan ada 9 (60,0%) Media informasi adalah segala hal
responden mengetahui perilaku seksual yang digunakan oleh seseorang sehingga
bersumber dari non media dan memiliki mengetahui tentang hal baru, dan
perilaku seksual yang tidak baik. Hasil uji mempunyai ciri-ciri yaitu dapat dilihat,

223
Vol. 07, No. 04, Desember 2018 Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan

dibaca, dan dipelajari, teliti dikaji dan Hasil penelitian ini sejalan dengan
dianalisis, dimanfaatkan dan dikmbangkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Indah
dalam kegiatan-kegiatan pendidikan pada tahun 2016 dengan judul penelitian
penelitian, dan diinformasikan pada orang Hubungan Antara Lingkungan Dengan
lain.17 Perilaku Seksual Remaja Di Desa Kenteng
Kemajuan teknologi dan kebebasan Tahun 2016 diperoleh hasil bahwa ada
mengakses berbagai informasi hubungan antara lingkungan dengan
memudahkan siapa pun mengakses perilaku seksual remaja di Desa Kenteng
informasi yang dibutuhkan tanpa dibatasi tahun 2016 dengan nilai P-Value 0,011.18
apapun. Kehidupan anak jalanan yang Lingkungan adalah segala sesuatu
cenderung jauh dari pengawasan orang yang ada di sekitarnya berupa benda hidup,
yang lebih tua dr dalam maupun luar benda mati, benda nyata maupun abstrak,
lingkungan keluarga membuat risiko termasuk manusia lainnya, serta suasana
kelompok ini mendapatkan informasi yang yang terbentuk olehkarena adanya interaksi
keliru atau sebaliknya menyalahgunakan diantara elemen-elemen di alam tersebut.
akses sumber informasi untuk hal-hal Lingkungan itu sangat luas, oleh karenanya
negatif seperti pornografi. Kelompok anak sering dikelmpokkan untuk mempermudah
jalanan pun memiliki risiko lebih besar pemahamannya.19 Menurut Zoer’aini:
untuk mendapatkan informasi non media Lingkungan adalah suatu sistem kompleks
yang salah dari teman sebaya ataupun yang berada di luar individu yang
lingkungan sekitar yang hanya membuat mempengaruhi pertumbuhan dan
mereka melihat dan meniru tanpa perkembangan organisme, Ngalim,
pengawasan, sehingga informasi tersebut menyatakan lingkungan sosial adalah
justru membuat kelompok anak-anak semua orang/manusia lain yang
jalanan merasa tertantang untuk melakukan mempengaruhi kita. Pengaruh lingkungan
hal-hal baru yang baru diketahui dengan sosial tersebut ada yang kita terima secara
mencontoh lingkungan sekitar. langsung dan tidak langsung.20
Lingkungan sangat mempengaruhi
Hubungan Lingkungan Terhadap gaya hidup seseorang. Gaya hidup
Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan merupakan pola hidup seseorang yang
Berdasarkan hasil penelitian diekspresikan dalam aktivitas, minat dan
diketahui bahwa 20 (83,3%) responden opininya. Gaya hidup menggambarkan
berada di lingkungan remaja yang baik dan keseluruhan diri seseorang dalam
memiliki perilaku seksual yang baik, berinteraksi dengan lingkunganya.
sedangkan ada 10 (58,8%) responden Kehidupan kelompok anak jalanan
berada di lingkungan remaja yang tidak sebagian besar dipengaruhi oleh
baik dan memiliki perilaku seksual yang lingkungan sosial yang tanpa pengawasan
tidak baik. Hasil uji hipotesa chi square membuat kelompok ini berisiko memiliki
diperoleh p-Value sebesar 0,014, maka role model salah dan mendorong keinginan
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan meniru perilaku seksual yang cenderung
lingkungan terhadap perilaku seksual bebas. Lingkungan keluarga yang
remaja anak jalanan di Kota Depok tahun cenderung sudah ditinggalkan atau
2018. Selain itu, diperoleh nilai Odds Ratio mengabaikan keberadaan kelompok ini
(OR) sebesar 7,143, artinya responden membuat tidak lagi ada pengawasan dari
yang berada di lingkungan remaja yang keluarga. Kelompok anak jalanan
baik mempunyai peluang sebesar 7,143 (7) cenderung menganggap lingkungan sosial
kali untuk memiliki perilaku seksual yang sekitarnya adalah keluarga baru dan
baik dibandingkan dengan responden yang panutan yang selalu benar. Perlunya
berada di lingkungan remaja yang tidak bimbingan dan arahan dari pihak
baik. berwenang untuk menanamkan

224
Nina & Setianingsih A Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

pengetahuan dan kontrol diri yang baik sebagai acuan untuk menjadi bahan
pada kelompok anak jalanan sehingga pertimbangan bagi pengembangan program
pengaruh negatif lingkungan dapat dalam rangka peningkatan pengetahuan
dikontrol dalam pengaruhnya kepada gaya anak jalanan mengenai dampak perilaku
hidup dan sikap dalam kehidupan sehari- seksual, dan dapat melakukan kerja sama
hari termasuk pada perilaku seksual remaja dengan pihak-pihak terkait seperti
anak jalanan. akademisi, LSM yang bergerak di bidang
anak jalanan dan kesehatan reproduksi,
Kesimpulan guna meningkatkan upaya pencegahan
Berdasarkan hasil penelitian diatas seks berisiko untuk menurunkan angka
diketahui bahwa ada hubungan antara perilaku seksual pada anak jalanan
pengendalian diri, sumber informasi dan khususnya di Kota Depok, seperti
lingkungan terhadap perilaku seksual memberikan penyuluhan mengenai
remaja anak jalanan di Kota Depok tahun dampak perilaku seksual dan lebih
2018. Diperlukan adanya peningkatan menanamkan pelajaran norma-norma
pengetahuan mengenai dampak perilaku agama.
seksual yang tidak baik pada kelompok
anak jalanan melalui kegiatan ssosialisasi Daftar Pustaka
maupun promosi kesehatan yang bertujuan 1. Atmajaya. Jumpa Pers Hasil Penelitian Awal
untuk meningkatkan pengendalian diri Kekerasan Seksual Pada Anak Jalanan.
Diakses pada tanggal 21 Juni 2016 dari arc-
pada masing-masing individu agar dapat atmajaya.org/jumpa-pers-hasil-penelitian-
lebih bertanggung jawab atas segala awal-kekerasan-seksual-pada-anak-jalanan/;
pilihan perilaku yang mereka buat. Selain 2016.
itu, melalui peningkatan pengetahuan dan 2. Hasil wawancara dengan Drs. Ade Pamudji,
pembinaan berkelanjutan dari Dinas MM selaku Sie Rehabilitasi Kesejahteraan
Sosial DISNAKERSOS Kota Depok pada
Kesehatan, Dinas Sosial, Akademisi Tanggal 07 November 2016.
maupun masyarakat diharapkan Kelompok 3. UNESCO. Anak Jalanan diakses dari
Anak Jalanan di Kota Depok memiliki http://www.unesco.org/new/en/social-and-
pertahanan diri yang baik atas pengaruh- human-sciences/themes/fight-against-
pengaruh negatif yang berasal dari discrimination/education-of-children-in-
need/street-children/ pada tanggal 7 Agustus
lingkungan maupun sumber informasi 2016
yang dapat diakses tanpa adanya 4. http://news.okezone.com/read/2013/11/29/501
pengawasan dan pembinaan. /904789/jumlah-anak-terlantar-di-depok-
meningkat.
Saran 5. Kemensos. Anak Jalanan Di Kota Besar.
Jakarta: Kemensos; 2016.
Bagi remaja anak jalanan diharapkan 6. Kemensos. Anak Jalanan Rentan Eksploitasi.
pada anak jalanan meningkatkan motivasi Melalui
akan pengetahuan bahaya perilaku seksual https://rehsos.kemsos.go.id/modules.php?nam
dan diharapkan pula pada anak jalanan e=News&file=article&sid=1954 (Diakses
agar dapat membina hubungan baik dengan pada tanggal 18 Agustus 2016).
7. Hurlock EB. Perkembangan Anak. Jilid 2.
orang tua, dan hendaknya berusaha untuk Edisi ke-6 (Alih Bahasa Oleh Med. Meitasari
mencari dan mengakses informasi yang Tjandrasa dan Muslichah Zakarsih).Jakarta:
sumbernya dapat dipertanggungjawabkan. Erlangga; 2013.
Sehingga anak jalanan dapat lebih 8. Notoadmojo S. Metodelogi Penelitian
membentengi dirinya dalam melakukan Kesehatan Cetakan Kedua. Jakarta: Rineka
Cipta; 2010.
perilaku seksual. 9. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan
Bagi Dinas Sosial dan Rumah Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta;
singgah Diharapkan bagi Dinas Sosial, 2012.
pihak Rumah singgah dan lembaga sosial 10. Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu
lainnya, untuk menjadikan penelitian Pendekatan Praktik.Jakarta: Rineka Cipta;
2006

225
Vol. 07, No. 04, Desember 2018 Perilaku Seksual Remaja Anak Jalanan

11. Hastono. Analisa Data Kesehatan. Jakarta: Kesehaan Masyarakat Universitas halu Oleo;
Universitas Indonesia; 2012. 2016.
12. Rizali N. Hubungan Antara Kontrol Diri 16. Subiakto, Hendry. Komunikasi Politik Media
Dengan Perilaku Seksual Remaja Pada Siswa dan Demokras.Jakarta: Prenadamedia Group;
SMK Istiqomah Muhammadiyah 4 Samarinda. 2013.
Skripsi. Yogyakarta. Universitas 17. Sutisna I. Pemanfaatan Media informasi
Muhammadiyah Yogyakarta. Dalam kehidupan.Jakarta: EGC; 2010
13. Ghufron M.Nurdan rini Risnawati Teori-Teori 18. Indah S. Hubungan antara Lingkungan dengan
Psikologi. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media; 2015. Perilaku Seksual Remaja Di Desa Kenteng
14. Alfarista. Hubungan Sumber Informasi Tahun 2016. Skripsi STIKES Ngudi Waluyo
Dengan Perilaku Seksual Beresiko Remaja Di Ungaran; 2016.
Kecamatan Sumbersari Kabupaten 19. Soemitra J. Kesehatan Lingkungan.
Jember.Jember : Program Studi Ilmu Yogyakarta : Gajah Mada University Press;
Kepeerawatan Universitas Jember; 2014. 2009.
15. Andriani H, dkk. Hubungan Pengetahuan, 20. Zoer'aini D. Prinsip-Prinsip Ekologi Dan
Akses Media dan Peran Keluarga Terhadap Organisasi Ekologi. Komunitas dan
Perilaku Seksual Pada Siswa SMK Negeri 1 Lingkungan. Jakarta: Bumi Aksara; 2006.
Kendari Tahun 2016. Kendari: Fakultas

226

Anda mungkin juga menyukai