Ragam Bahasa Kelompok 2
Ragam Bahasa Kelompok 2
RAGAM BAHASA
Bahasa adalah satu sistem,sama dengan sistem- sistem lain, yang sekaligus
bersifat sistematis dan bersifat sistemis. Jadi,bahasa itu bukan merupakan satu
sistem tunggal melainkan dibangun oleh sejumlah substansi (sub sistem fonologis,
sintaksis,dan leksikon). Sistem bahasa ini merupakan satu lambang,sama dengan
sistem lambang lalu lintas,atau sistem lambang lainnya. Hanya,sistem lambang
lalu lintas, atau sistem lambang atau tanda lain; dan bunyi itu adalah bunyi bahasa
yang dilahirkan oleh alat ucap manusia. Sama dengan sistem lambang lain, sistem
lambang bahasa ini juga bersifat arbitrer. Artinya, antara lambang yang berupa
bunyi itu tidak memiliki hubungan wajib dengan konsep yang dilambangkannya
(Chaer, 2003: 30).
Perkiraan jumlah dari bahasa-bahasa di dunia beragam antara 6.000-7.000 bahasa.
Namun, perkiraan tepatnya bergantung kepada suatu perubahan sembarang antara
perbedaan bahasa, dan dialek. Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tapi
setiap bahasa dapat disandikan ke dalam media kedua menggunakan stimulus
audio, visual, atau taktil, sebagai contohnya, dalam tulisan grafis, braille, atau
siulan. Hal ini karena bahasa manusia adalah modalitas-independen. Bila
digunakan sebagai konsep umum, “bahasa” bisa mengacu pada kemampuan
kognitif untuk dapat belajar, dan menggunakan sistem komunikasi yang
kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem
tersebut, atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan
tersebut. Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan
isyarat dengan makna tertentu.
Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi,
2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh
semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik,
sopan santun yang baik
Kesimpulan Pengertian Bahasa menurut ahli
Nah dalam arti dari pengertian bahasa tersebut, hal ini menonjolkan beberapa segi
sebagai berikut:
Bahasa adalah sistem. Maksudnya bahasa itu tunduk kepada kaidah-kaidah
tertentu baik fonetik, fonemik, dan gramatik. Dengan kata lain bahasa itu tidak
bebas tetapi terikat kepada kaidah-kaidah tertentu.
Sistem bahasa itu sukarela (arbitary). Sistem berlaku secara umum, dan
bahasa merupakan peraturan yang mendasar. Sebagai contoh: ada beberapa
bahasa yang memulai kalimat dengan kata benda seperti Bahasa Inggris, dan ada
bahasa yang mengawali kalimatnya dengan kata kerja. Dan seseorang tidak dapat
menolak aturan-aturan tersebut baik yang pertama maupun yang kedua. Jadi tidak
tunduk kepada satu dialek tertentu.
Bahasa itu pada dasarnya adalah bunyi, dan manusia sudah menggunakan
bahasa lisan sebelum bahasa lisan seperti halnya anak belajar berbicara sebelum
belajar menulis. Di dunia banyak orang yang bisa berbahasa lisan, tetapi tidak
dapat menuliskannya. Jadi bahasa itu pada dasarnya adalah bahasa lisan
(berbicara), adapun menulis adalah bentuk bahasa kedua. Dengan kata lain bahasa
itu adalah ucapan dan tulisan itu merupakan lambang bahasa.
Bahasa itu simbol. Bahasa itu merupakan simbol-simbol tertentu. Misalnya kata
”rumah” menggambarkan hakikat sebuah rumah. Jadi bahasa itu adalah lambang-
lambang tertentu. Pendengar atau pembaca meletakkan simbol-simbol atau
lambang-lambang tersebut secara proporsional.
JENIS JENIS RAGAM BAHASA
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai jenis jenis bahasa,
jenis-jenis bahasa diantaranya yaitu : bahasa lisan/tulisan, bahasa isyarat, bahasa
pemrograman, bahasa batin. Adapun pengertian dari keempat jenis bahasa
tersebut :
3. Bahasa resmi adalah sebuah sebuah sistem linguistic yang ditetapkan untuk
digunakan dalam suatu pertemuan sepertiseminar konferensi, rapat, dan
sebagainya. Dalam sidanginternasional PBB bahasa Inggris, Prancis , Spanyol,
Chinadan bahasa Arab ditetapkan sebagai bahasa persidangan Pengangkatan
bahasa persatuan adalah dilakukan oleh suatu bangsa dalam kerangka perjuangan
dimana bangsa yangberjuang itu merupakan masyarakat yang multilingual tujuan
dari pengangkatan bahasa persatuan adalah untuk mempersatukan suatu bangsa
tersebut
Faktor efisiensi.
Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak
anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik
dan gerak-gerak pembicara.
Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang
dibicarakannya.
Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa
yang dituturkan oleh penutur.
Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi
audit, visual dan kognitif.
Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase
sederhana.
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media
tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur
sampai pada sasaran secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis,
kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.
Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang
menarik dan menyenangkan.
Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada
akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.
Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti
kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.
Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu
dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.
Berdasarkan beberapa cirri serta kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh
ragam bahasa lisan maupun tulis, berikut ini dapat kita tarik beberapa perbedaan
diantara kedua ragam bahasa tersebut.
Bahasa tulis dapat menyimpan informasi tanpa bergantung pada ruang dan waktu.
Bahasa tulis dapat memindahkan bahasa dari bentuk oral ke bentuk visual,
memungkinkan kata-kata lepas dari konteks aslinya.
Sintaksis bahasa lisan kurang terstruktur dibandingkan dengan sintaksis bahasa tulis.