Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2 :

IKE OKTI FELINDIA


ASRILA NOVIRMA
ASTINA
SALMAWATI
ROMADONI

RAGAM BAHASA

A. Pengertian Ragam Bahasa


Bahasa,bicara tentang kata satu ini tentunya tak ada habisnya untuk selalu
kita pelajari ,kita gali,serta kita terapkan pada kehidupan sehari hari,dikarenakan
secara kasat mata bahasa dapat diartikan oleh orang orang awam sebagai sutu alat
berkomunikasi,berinteraksi,serta bersosialisasi.Bicara tentang bahasa juga dapat
kita pahami jika dilihat dari negara kita yaitu indonesia,yaang memiliki berbagai
ragam atau macam bahasa daerah,seperti yang kita ketahui dimana setiap
daerah,suku,serta wilayah pasti memiliki bahasa yang berbeda,tapi hal tersebut
tidak pernah mempersulit antara daerah,suku,serta wilayah dalam
berkomunikasi,berinteraksi,serta bersosialisasi.Dikarenakan negara kita
mempunyai suatau dasar negara yang salah satunya adalah persatuan
indonesia,dimana dengan beragama bahasa yang ada tidak menjadi masalah bagi
kita dikarenakan kita mempunyai bahasa persatuan yakni bahasa Indonesia.
Nah untuk mempelajari apa arti bahasa itu sesungguhnya,kita tidak lah bisa
menerka atau menyimpulkan suatu hal tersebut tanpa ada ilmu yang mendampingi
argumen tersebut.Maka dari itu definisi dari arti kata bahasa dapat kita simpulkan
setelah mempelajari beberapa pendapat atau argumen para ahli yang memamng
sudah di akui buakan hanya suatu daerah,wilayah,atau negara saja,tetapi argumen
dari para ahli ini juga harus diakui oleh dunia secara luas,seperti beberapa
pendapat seperti:
Jeans Aitchison (2008 : 21) “Language is patterned system of arbitrary
sound signals, characterized by structure dependence, creativity, displacement,
duality, and cultural transmission”,bahasa adalah sistem yang terbentuk dari
isyarat suara yang telah disepakati, yang ditandai dengan struktur yang saling
tergantung, kreatifitas, penempatan, kualitas dan penyebaran budaya.Nah masih
berkaitan dengan argumen tersebut yakni dimana Jeins Aitchison tentang bahasa
menurutnya adalah suatu sistem suara,kemudian didukung oleh Harimurti
Kridalaksana.
Menurut Kridalaksana (2008: 24) bahasa adalah sistem lambang bunyi
yang arbitrer yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama,
berinteraksi dan untuk mengidentifikasikan diri.Dari argumen Harimurti
Kridalaksana yang inti dari argumen nya adalah juga masih berkaitan dengan
argumen dari Jeans Aitchison yang menyatakan bahwa arti bahasa berkaitan
dengan suara,Begitu juga dengan argumen yang disampaikan Harimurti
Kridalaksana tentang kata bahasa tersebut berkaitan dengan suatu bunyi,yang
mana sama sama kita ketahui bahwa antara suara dan bunyi itu mempunyai makna
yang hampir sama.Ahli ternama gorys Kerap juga menyatakan hal yang hampir
sama dengan dua tokoh sebelumnya.Menurut Kridalaksana (2008: 112) yang
kemudian menamakan kata pinjaman menyatakan bahwa kata pinjaman adalah
kata yang dipinjam dari bahasa lain dan kemudian sedikit banyaknya disesuaikan
dengan kaidah bahasa sendiri.
Menurut Keraf (1997:1) bahasa adalah alat komunikasi antara anggota
masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.
Berdasarkan beberapa pengertian bahasa di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer dan bahasa adalah alat utama
untuk berkomunikasi.Seperti yang kita ketahui,bahwa argumen dari gorys keraf
tidak jauh berbeda dengan argumen yang dinyatakan oleh Jeans Aitchison dan
Menurut Kridalaksana (2008: 112) yang kemudian menamakan kata pinjaman
menyatakan bahwa kata pinjaman adalah kata yang dipinjam dari bahasa lain dan
kemudian sedikit banyaknya disesuaikan dengan kaidah bahasa sendiri.
Harimurti Kridalaksana,dimana disini gorys keraf beragumen bahwa arti
kata bahasa menurutnya adalah simbol bunyi,yang dimana simbol bunyi masih
sangat erat kaitannya dengan suara yg dinyatakan oleh Jeans Aitcishon serta bunyi
yang diartikan oleh Harimurti Kridalaksana.
Bahasa adalah suatu sistem simbol lisan yang arbitrer yang dipakai oleh
anggota suatu masyarakat bahasa untuk berkomunikasi dan berinteraksi antar
sesamanya,berlandaskan pada budaya yang mereka miliki bersama
(Djarjowidjojo, 2003: 16).Sama seperti pengertian yang telah disampaikan oleh
Kridalaksan dinyatakan bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbitrer
yang digunakan oleh suatu anggota masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi
dan untuk mengidentifikasikan diri.

Bahasa adalah satu sistem,sama dengan sistem- sistem lain, yang sekaligus
bersifat sistematis dan bersifat sistemis. Jadi,bahasa itu bukan merupakan satu
sistem tunggal melainkan dibangun oleh sejumlah substansi (sub sistem fonologis,
sintaksis,dan leksikon). Sistem bahasa ini merupakan satu lambang,sama dengan
sistem lambang lalu lintas,atau sistem lambang lainnya. Hanya,sistem lambang
lalu lintas, atau sistem lambang atau tanda lain; dan bunyi itu adalah bunyi bahasa
yang dilahirkan oleh alat ucap manusia. Sama dengan sistem lambang lain, sistem
lambang bahasa ini juga bersifat arbitrer. Artinya, antara lambang yang berupa
bunyi itu tidak memiliki hubungan wajib dengan konsep yang dilambangkannya
(Chaer, 2003: 30).
Perkiraan jumlah dari bahasa-bahasa di dunia beragam antara 6.000-7.000 bahasa.
Namun, perkiraan tepatnya bergantung kepada suatu perubahan sembarang antara
perbedaan bahasa, dan dialek. Bahasa alami adalah bicara atau bahasa isyarat, tapi
setiap bahasa dapat disandikan ke dalam media kedua menggunakan stimulus
audio, visual, atau taktil, sebagai contohnya, dalam tulisan grafis, braille, atau
siulan. Hal ini karena bahasa manusia adalah modalitas-independen. Bila
digunakan sebagai konsep umum, “bahasa” bisa mengacu pada kemampuan
kognitif untuk dapat belajar, dan menggunakan sistem komunikasi yang
kompleks, atau untuk menjelaskan sekumpulan aturan yang membentuk sistem
tersebut, atau sekumpulan pengucapan yang dapat dihasilkan dari aturan-aturan
tersebut. Semua bahasa bergantung pada proses semiosis untuk menghubungkan
isyarat dengan makna tertentu.
Sedangkan bahasa menurut kamus besar Bahasa Indonesia (Hasan Alwi,
2002: 88) bahasa berarti sistem lambang bunyi yang arbitrer, yang digunakan oleh
semua orang atau anggota masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan
mengidentifikasi diri dalam bentuk percakapan yang baik, tingkah laku yang baik,
sopan santun yang baik
Kesimpulan Pengertian Bahasa menurut ahli

Berdasarkan beberapa pengertian bahasa tersebut maka dapat diambil


kesimpulan bahwa pengertian bahasa adalah sistem yang teratur berupa lambang-
lambang bunyi yang digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan pikiran
bahasa tersebut.

Nah dalam arti dari pengertian bahasa tersebut, hal ini menonjolkan beberapa segi
sebagai berikut:
Bahasa adalah sistem. Maksudnya bahasa itu tunduk kepada kaidah-kaidah
tertentu baik fonetik, fonemik, dan gramatik. Dengan kata lain bahasa itu tidak
bebas tetapi terikat kepada kaidah-kaidah tertentu.
Sistem bahasa itu sukarela (arbitary). Sistem berlaku secara umum, dan
bahasa merupakan peraturan yang mendasar. Sebagai contoh: ada beberapa
bahasa yang memulai kalimat dengan kata benda seperti Bahasa Inggris, dan ada
bahasa yang mengawali kalimatnya dengan kata kerja. Dan seseorang tidak dapat
menolak aturan-aturan tersebut baik yang pertama maupun yang kedua. Jadi tidak
tunduk kepada satu dialek tertentu.
Bahasa itu pada dasarnya adalah bunyi, dan manusia sudah menggunakan
bahasa lisan sebelum bahasa lisan seperti halnya anak belajar berbicara sebelum
belajar menulis. Di dunia banyak orang yang bisa berbahasa lisan, tetapi tidak
dapat menuliskannya. Jadi bahasa itu pada dasarnya adalah bahasa lisan
(berbicara), adapun menulis adalah bentuk bahasa kedua. Dengan kata lain bahasa
itu adalah ucapan dan tulisan itu merupakan lambang bahasa.
Bahasa itu simbol. Bahasa itu merupakan simbol-simbol tertentu. Misalnya kata
”rumah” menggambarkan hakikat sebuah rumah. Jadi bahasa itu adalah lambang-
lambang tertentu. Pendengar atau pembaca meletakkan simbol-simbol atau
lambang-lambang tersebut secara proporsional.
JENIS JENIS RAGAM BAHASA

Bahasa merupakan suatu alat komunikasi seseorang dengan lawan


bicaranya. Bahasa digunakan untuk mengutarakan maksud kita, agar orang lain
dapat mengerti. Setiap Negara memiliki bahasa persatuan seperti bahasa
Indonesia. tidak hanya itu di Indonesia juga terdapat berbagai macam bahasa
daerah seperti bahasa betawi, bahasa sunda, bahasa jawa, bahasa batak, dan lain-
lain.

Pada kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai jenis jenis bahasa,
jenis-jenis bahasa diantaranya yaitu : bahasa lisan/tulisan, bahasa isyarat, bahasa
pemrograman, bahasa batin. Adapun pengertian dari keempat jenis bahasa
tersebut :

1. Bahasa Lisan yaitu suatu komunikasi anatar manusia untuk mengutarakan


maksudnya melalui kata kata yang terucap dari mulut.

2. Bahasa Tulisan merupakan suatu bentuk komunikasi yang terbentuk dari


berbagai kosa kata yang disusun sehingga terbentuk suatu kalimat yang memiliki
arti dan dituangkan kedalam bentuk tulisan.

3. Bahasa Isyarat merupakan suatu bentuk komunikasi yang menggunakan


anggota tubuh seperti tangan dan gerak bibir. Biasanya yang menggunakan jenis
bahasa ini adalah kaum tunarungu mereka mengkombinasikan antara gerakan
tangan, gerak bibir, dan ekspresi wajah agar lawan bicaranya mengerti apa yang ia
maksud.

4. Bahasa Pemrograman yaitu suatu bahasa yang digunakan untuk memerintah


komputer dengan menggunakan syntax syntax yang telah diatur oleh bahasa
pemrograman itu sendiri, tujuannya agar komputer mampu menjalankan apa yang
kita perintahkan.
5. Bahasa Batin merupakan suatu interaksi mental secara langsung menggunakan
isi hati kita, bahasa batin tidak memerlukan sarana kata kata seperti jenis bahasa
yang lainnya. Istilah yang lebih mirip dengan komunikasi bahasa batin yaitu
telepati.

Sedangkan jenis-jenis bahasa secara sosiolinguistik berkaitan dengan


faktor – faktor eksternal bahasa diantaranya sosiologis , politis , dan kultural .

1. Jenis Bahasa Berdasarkan Sosiologis yaitu standarisasi terhadap penerimaan


suatu bahasa akan seperangkat dengan kodifikasi dan penerimaan terhadap
sebuahbahasa oleh masyarakat pemakai bahasa itu akan seperangkat kaidah atau
norma yang menentukan pemakaian bahasa yang benar

2. Jenis Bahasa Berdasarkan Sikap Politik Bahasa berdasarkan sikap politik


dapat       dibedakan adanya bahasa nasional, bahasa resmi, bahasa Negara, bahasa
persatuan. Perbedaan ini dikatakan berdasarkan sikap politik karena sangat erat
sekali hubungannya dengan kebangsaan. Ada kemungkinan keempat sistem itu
memiliki keterkaitan yang sama,mungkin juga tidak .

Sebagai sistem linguistik disebut sebagai bahasa nasional kalau sistem


linguistik itu diangkat oleh suatu bangsa sebagai suatu identitas bangsa itu, bahasa
melayu yang diangkat oleh bangsa Indonesia pengangkatansebuah system
linguistik menjadi bahasa nasional berkat sikap dan pemikiran politik yaitu agar
dikenal sebagai sebuah bangsa berbeda dengan bangsa lain .Bahasa Negara adalah
sebuah sistem linguistik yang secara resmi dalam undang-undang dasar sebuah
Negara ditetapkan sebagai sebagi sebuah alat komunikasi resmi sebuah Negara
artinya segala urusan kenegaraan ,administrasi kenegaraan, dan kegiatan kegiatan
kenegaraan dijalankanmenggunakan bahasa tersebut .

3. Bahasa resmi adalah sebuah sebuah sistem linguistic yang ditetapkan untuk
digunakan dalam suatu pertemuan sepertiseminar konferensi, rapat, dan
sebagainya. Dalam sidanginternasional PBB bahasa Inggris, Prancis , Spanyol,
Chinadan bahasa Arab ditetapkan sebagai bahasa persidangan Pengangkatan
bahasa persatuan adalah dilakukan oleh suatu bangsa dalam kerangka perjuangan
dimana bangsa yangberjuang itu merupakan masyarakat yang multilingual tujuan
dari pengangkatan bahasa persatuan adalah untuk mempersatukan suatu bangsa
tersebut

Jenis Bahasa berdasarkan Tahap Pemerolehan Berdasarkan tahap


pemerolehannya dapat dibedakan adanya bahasa ibu , bahasa pertama, bahasa
kedua dan seterusnya. Bahasa ibu lazim juga disebut sebagai bahasa pertama
karenabahasa itu yang pertama dipelajarinya. Kalau si anak mempelajari bahasa
lainya maka lazim disebut bahasa kedua.Dan begitu seterusnya di Indonesia
biasanya bahasa ibu mereka adalah bahasa daerahnya masing masing. Sedangkan
bahasa asing pasti menjadi bahasa kedua mereka.

Lingua Franca Adalah bahasa sementara yang digunakan partisipan yang


mempunyai bahasa ibu berbeda. Pemilihan suatu sistem linguistik menjadi sebuah
lingua franca adalah berdasarkan adanya kesalingpahaman di antara mereka.
Karena dasar pemilihan lingua franca adalah keterpahaman atau kesaling
pengertian dari partisipan yang saling menggunakannya, maka bahasa, baik
sebuah lagu, pijin, maupun kreol, dapat menjadi sebuah lingu franca itu .

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN RAGAM TULIS DAN LISAN


1.  Ragam Bahasa Lisan
Ragam Bahasa Lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan,
terkait oleh ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu
pemahaman.  
1.1  Ciri-ciri ragam bahasa lisan diantaranya:
  Memerlukan kehadiran orang lain,
  Unsur gramatikal tidak dinyatakan secara lengkap,
  Terikat ruang dan waktu dan Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara.

1.2  Kelebihan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:


  Dapat disesuaikan dengan situasi.

  Faktor  efisiensi.

  Faktor kejelasan karena pembicara menambahkan unsur lain berupa tekan dan gerak
anggota badan agar pendengar mengerti apa yang dikatakan seperti situasi, mimik
dan gerak-gerak pembicara.

  Faktor kecepatan, pembicara segera melihat reaksi pendengar terhadap apa yang
dibicarakannya.

  Lebih bebas bentuknya karena faktor situasi yang memperjelas pengertian bahasa
yang dituturkan oleh penutur.

Penggunaan bahasa lisan bisa berdasarkan pengetahuan dan penafsiran dari informasi
audit, visual dan kognitif.

1.3  Kelemahan ragam bahasa lisan diantaranya sebagai berikut:

  Bahasa lisan berisi beberapa kalimat yang tidak lengkap, bahkan terdapat frase-frase
sederhana.

 Penutur sering mengulangi beberapa kalimat.

  Tidak semua orang bisa melakukan bahasa lisan secara baik.

  Aturan-aturan bahasa yang dilakukan seringkali menggunakan ragam tidak formal.

2.   Ragam bahasa tulis

Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media
tulis, tidak terkait ruang dan waktu sehingga diperlukan kelengkapan struktur
sampai pada sasaran secara visual atau bahasa yang dihasilkan dengan
memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis,
kita berurusan dengan tata cara penulisan dan kosakata.

2.1  Ciri-ciri ragam bahasa tulis adalah sebagai berikut:


  Tidak memerlukan kehadiran orang lain.

  Unsur gramatikal dinyatakan secara lengkap.

  Tidak terikat ruang dan waktu

  Dipengaruhi oleh tanda baca atau ejaan.

2.2  Kelebihan dari ragam bahasa tulis diantaranya:

  Adanya penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.

 Informasi yang disajikan bisa dipilih untuk dikemas sebagai media atau materi yang
menarik dan menyenangkan.

Umumnya memiliki kedekatan budaya dengan kehidupan masyarakat.

Sebagai sarana memperkaya kosakata.

Dapat digunakan untuk menyampaikan maksud, membeberkan informasi atau


mengungkap unsur-unsur emosi sehingga mampu mencanggihkan wawasan
pembaca.

2.3Kelemahan dari ragam bahasa tulis siantaranya sebagai berikut:

  Alat atau sarana yang memperjelas pengertian seperti bahasa lisan itu tidak ada
akibatnya bahasa tulisan harus disusun lebih sempurna.

  Tidak mampu menyajikan berita secara lugas, jernih dan jujur, jika harus mengikuti
kaidah-kaidah bahasa yang dianggap cenderung miskin daya pikat dan nilai jual.

  Yang tidak ada dalam bahasa tulisan tidak dapat diperjelas/ditolong, oleh karena itu
dalam bahasa tulisan diperlukan keseksamaan yang lebih besar.

Berdasarkan beberapa cirri serta kelebihan dan kelemahan yang dimiliki oleh
ragam bahasa lisan maupun tulis, berikut ini dapat kita tarik beberapa perbedaan
diantara kedua ragam bahasa tersebut.

  Bahasa tulis dapat menyimpan informasi tanpa bergantung pada ruang dan waktu.
  Bahasa tulis dapat memindahkan bahasa dari bentuk oral ke bentuk visual,
memungkinkan kata-kata lepas dari konteks aslinya.

  Sintaksis bahasa lisan kurang terstruktur dibandingkan dengan sintaksis bahasa tulis.

  Bahasa tulis banyak mengandung penanda metalingual yang menghubungkan antara


frasa-klausa.

  Struktur bahasa tulis umumnya subjek-predikat, bahasa lisan memiliki struktur


‘topik-sebutan’ (topic-comment)(Givon).

  Bahasa lisan jarang menggunakan konstruksi pasif.

  Bahasa lisan sering mengulangi bentuk sintaksis.

  Bahasa lisan dapat diperhalus sambil terus berbicara.


DAFTAR PUSTAKA
NAMA. TAHUM. JUDUL. KOTA. PENERBIT
Gorys,Keraf.1997.Fasih Berbahasa Indonesia SMS Kelas 1.Makassar:Erlangga
Harimurti,Kridalaksana.2008.Kamus linguistik.Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Aitechison,jeans.2008.Language ia patterned system of arbitrary sound
signals.Jakarta:Gramedia pustaka Utama.

Anda mungkin juga menyukai