Anda di halaman 1dari 2

PENTINGNYA PHYSICAL DISTANCING MENURUT ILMU

MATEMATIKA

Apa itu Physical Distancing ?


Physical Distancing atau pembatasan jarak fisik adalah upaya yang dilakukan untuk mengendalikan
penyebaran infeksi virus Corona dan mencegah Covid-19.

Saat menjalani physical distancing, Anda diminta untuk tidak berpergian ke tempat yang ramai,
misalnya mal, restoran, pasar serta gym atau pusat kebugaran. Sebisa mungkin hindari juga
menggunakan commuter line, busway, atau tranportasi umum lainnya yang padat penumpang.

Anda juga perlu membatasi kontak langsung, seperti berjabat tangan, dan menjaga jarak aman
minimal 1 meter ketika berinteraksi dengan orang lain, terlebih jika orang tersebut sedang sakit atau
beresiko tinggi terinfeksi covid-19.

Tetapi penyebaran wabah covid-19 masih terus mengalami peningkatan setiap harinya. Pemberlakuan
kebijakan physical distancing yang dikeluarkan oleh pemerintah ternyata belum mampu menekan
angka penularan yang terjadi di lapangan, hal ini didukung dengan masih kurangnya kesadaran
masyarakat dalam penerapan physical distancing ini.

Lalu seberapa efektifkah physical distancing bila kita semua benar-benar menjalankannya ?

Ternyata pentingnya physical distancing ini dapat ditinjau dari hitungan matematika lohhhh…
Seorang Youtuber Jerome Polin dengan channelnya “Nihongo Mantappu” yang saat ini tengah
melaksanakan studinya di Waseda University of Tokyo di Jepang, menjelaskan pentingnya Physical
Distancing menggunakan rumus matematika sederhana.

Nh+ x=(1+ R . P) x Nh

Dimana :
Nh = Jumlah pasien positif per hari
x = Jumlah pasien positif di hari ke – x
R = Jumlah rata-rata orang yang bertemu dengan pasien covid-19
P = Peluang orang tertular setelah bertemu dengan pasien covid-19

Untuk mengetahui penerapan rumus tersebut, akan dipaparkan dua contoh kasus untuk
mendeskripsikan ketika kita tidak melakukan physical distancing dan ketika kita melakukan physical
distancing.
Ketika tidak melakukan physical distancing, jumlah rata-rata orang bertemu dengan pasien covid-19
akan sangat banyak. Sehingga, jika jumlah 40 orang yang secara tidak sadar sudah bertemu dengan
pasien positif covid-19. Peluang mereka tertular virus ini dimisalkan hanya 1% dan jumlah pasien
yang positif terinfeksi covid-19 ini berjumlah 100 orang. Maka jumlah pasien positif covid-19 pada
hari ke – 15 akan menjadi ?
Jadi kalau kita masukkan permasalahan tersebut ke dalam rumus tadi, maka:
Diketahui :
Nh = 100 orang
R = 40 orang
P = 1 % = 0,01
Ditanyakan : Jumlah pasien positif di hari ke – 15 ?
Jawab :
x
Nh+ x=( 1+ R . P ) Nh
¿ ( 1+40 . 0,01 )15 .100
15
¿ ( 1,4 ) .100
¿ 15.557 orang

Ketika melakukan physical distancing, jumlah rata-rata orang bertemu dengan pasien covid-19 akan
terus menurun. Sehingga, jika jumlah 15 orang bertemu dengan pasien positif covid-19. Peluang
mereka tertular virus ini hanya 1% dan jumlah pasien yang positif terinfeksi covid-19 ini berjumlah
100 orang. Maka jumlah pasien positif covid-19 pada hari ke – 15 akan menjadi ?
Jadi kalau kita masukkan permasalahan tersebut kedalam rumus tadi, maka:
Diketahui :
Nh = 100 orang
R = 15 orang
P = 1 % = 0,01
Ditanyakan : Jumlah pasien positif di hari ke – 15 ?
Jawab :
x
Nh+ x=( 1+ R . P ) Nh
¿ ( 1+15 .0,01 )15 .100
15
¿ ( 1,15 ) .100
¿ 814 orang

Nahhhh dapat disimpulkan ada perbedaan yang sangat signifikan ketika kita benar-benar melakukan
physical distancing ini. Dapat dilihat hasil dari dua kasus di atas, terdapat penurunan jumlah orang
yang terinfeksi Covid-19. Dengan begitu, peranan physical distancing sangat berpengaruh untuk
memutus rantai penyebaran Covid-19.

Dengan menjaga kebersihan, melakukan cuci tangan dengan menggunakan sabun, dan menggunakan
masker ketika berinteraksi diluar, maka akan mempengaruhi penurunan peluang penularannya.
Maka dari itu, ayo kita sama-sama mematuhi kebijakan yang sudah dikeluarkan pemerintah, dengan
kesadaran penuh mari kita putus rantas penyebaran Covid-19 dan tentunya dengan tetap berdo’a
kepada Allah SWT. Lindungi diri sendiri, lindungi keluarga dan lindungi negara.

Anda mungkin juga menyukai