Anda di halaman 1dari 25
REPUBLIK NOCNESIA KEPUTUBAN KEPALA BADAN KOORDINAS! PENANAMAN MODAL "UBLIK INDONESIA Nowor $K.93 /.1/ FLAME /2020 ‘TBNTANG, PERPANJANGAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT ATAS NAMA Menimbang Ds PT, JAWA POWER |AN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL fbahwa berdasarkan ketentuan Peraturan Menteri Lingktangan Hidup dan Kehutanan Nomar P-102/ Menlhic/Setjen/KUm.1/11/2018 tentang Tata Cara PeriginanPembuangan Air Limbah melalui Pelayanan Perisinan Serusaha Terintegrasi secara Elektronil, ditetapkan: 1} Pasal "2: Pelaku Usaha yang melalukan keegiatan: a. pembuangan air limbeh Ke laut; Bipembuangan air limbeh ke air permukaan Gau/ataa c pemanfestan air limboh ceeara faplitast ke "tanah,wajib | memiliki Tain Pembuangan Air Limbah dari Menter gabernur, atau bupati/wall Kota sesuai dengan ewenangannya: 2) Pasal 3 ayat (2): Pelaku Usaha mengajukan permohonan tzin Pembuangan Air_Limbah melalu Lembaga OSS; 3) Passi 3 ayat_(2|; Terhadsp permohonan Sebagaimana dimaksud pada ayat (i), Lembaga (O88 menerbitkan Iain Pembuangan Air Limbah dengan Kemitmen; 4) Pasa B ayat (0) buruf a: Berdasarkan berita facara, Direktur Jenderal, Kepala instansi lingleungan bidup provins! atau kepala instant Jingkungan hidup' kabupaten/iota sesuai dengan kewenangannya menerbitkan surat rekomendasi telah terpenubinya komitmen; 5) Pasal 9 ayat (1) huruf ar Surat rekomendasi sebagaimana dimakeud dalam Pasal 8 ayat (3) frenjadi dasar Menten, euberaur, dan bupati/ tralikotasesual dengan kewenangannya ‘nenerbitkan lzin Pembuangan Air Limbah Mengingat -2 bbehwa berdasarkan —_-Keputusan—Menteri Lingkuangan Hidup Nomor 362 Tahun 2013 tanggal 11 Oktober 2013, Kepada PT Jawa Power telah diberikan lzin Pembuangan Air Limbah ke Laut, ‘untule jangka wake selama 5 ima) tahun dan {elah berakhir pada tanggal 11 Oktober 2018; bahwa Presiden Direktur PT, Jawa Power sesuai surat Nomor J24465 tanggal 10 Juli 2018 fengajukan permohonan — perpanjangan — Izin Pembuangan Ait Limbah ke Laut Dbahwa berdasarkan: 1}, asi verifieasi administrasi oleh Unit Pelayanan ‘Terpadu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sesuai Regstrast_ Nomor R2018071 10021 tanggal 11 Juli 2018; 2) hasil pembshasanteknis tindak lanjut permohonan perpanjangan len Pembuangan Air Limbah ke Laut PT. Jawa Power sesua Berita cara Nomor BA-6#/PPKPL-10/2018 tanggal 19 Oktober 2018; 9) hasilverifkasi lapangan _permohonan. perpanjangan lin Pembuangan Air Limbah ke Taut PT. Jawa Power sesuai Berita Acara Nomor BA-77/PPKPL-PKL-1/12/2018 tanggal 4 Desember 2018; bbahwa Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS pada tanggal 07 September 2018 menerbitkan Izin Komersial/Operasional berupa in Pembuangan ‘ir Limba ‘tas nama PT. Jawa Power dengan Nomor Induk Berusaha 8120000980479; bbahwa berdasarkan Izin Komersial/Operasional sebagaimana dimaksud huruf d, Direktur Jenderal PengendalianPencemaran ‘dan Kerusakan Lingluingan menerbitkanrekomendasi telah terpenuhinya komitmen scbagaimana Rekomendasi Has Penilainn —Perayaratan Teknis (RHP) Perpanjangan lain Pembuangan Ar Limbah ke Laut Pr. Jawa Power Nomor” RHP.7/PPKL/PPKPL/ PKL.1/2/2020 tanggal 6 Februari 2020; Dbahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a sampa dengan ural f, feria menetapkan Keputusan Kepala Badan Roordinasi Penanaman Modal tentang lain Pembuangan Air Limbah ke Laut atas nama PT. awa Power; Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingleungan Hidup; Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 1909 tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau Perusakan Laut; Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang lain Lingkungan; 10. nL. 12 14 15, <3 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Felayanan Periginan Berusaha Terintegrasi Ssecara Elektronik, Peraturar Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi Kementerian Negara; Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet Indonesia Maja Perinde Tahun 2019-2024; KKeputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup [Nomor 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut Sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 179 Tahun 2008; Peraturan Menteri Negara LingkunganHidup Nomor. 12 Tahun 2006 tentang Persyaratan dan ‘Tata Cara Perizinan Pembuangan Air Limbah ke Laut: Peraturan Menteri Lingleungan Hidup Nomor 08 ‘Tahun 2309 tentang Baku Mutu Air Limbah Bag Usaha danfatay Kegiatan Pembangkit Listrke ‘Tenaga Termal; Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 05 Tahun 2014 tentang Baku Mutu Air Limbah; Peraturar MenteriLingkungan Hidup dan Kehutanen Nomor P.68/Menlhk/Setjen/Kum.1/ 8/2016 tentang Baku Mutu Air Limbsh Domestik; Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan. Kehutanan Nomor P,18/MeaLHK-11/2015 tentang COrganisesi dan Tata Kerja Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Peraturan MenteriLingkungan — Hidup dan Kehutanan Nomor .22/Menlhk/Setjen/Kum.1/ 7/2018 tentang Norma, Standar, Prosedur, dan kiteria Pelayanan Perizinan Terintegrasi Secara Elektronik Lingieup Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri-Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.5/Menlhk/Setjen/Kum.1/1/ 2020; Peraturen MenteriLingkungan Hidup dan Kehutaran Nomor P.102/Menlhk/Setjen/Kum.1/ 11/2018 tentang Tata Cara Perizinan Pembuangan Alt Limba mlalui Pelayanan Peririnan Beracaha. ‘Terintegrasi secara Elektronik; Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.6/Menlbk/Setjen/Kum.1/ 1/2020 tentang _Pelimpahan Kewenangan Penerbilan Perizinan Berusaha Bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan kepada Kepala Badan Kootdinasi Penanaman Medal; ‘Memperbatikan Menetapkan kesitu kepua 1, Surat Sekretaris Jenderal atas ama Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 594/0115/ SJ1/1996" tanggal 26. Februari 1996 hal Persctujuan Studi Andal, RKL dan RPL PLTU Paiton ‘Swasta Tahap II di Kabupaten Probolinggo, Propinst Jakarta: 2, Surat Kepala Badan Lingkungan Provinsi Jawa ‘Timur Nomor 660/572/207.1/2016 tanggal 30 September 2016 perihal Penetapan Kelayakan Lingkungan Perubahan RKL-RPL, Pemanfaatan Sludge IPAL (WWTP Sludge) PT Jawa Power, 3. lein Lingltungan Nomor P2T/62/17.05/01/x/2016 tanggal 3 Oktober 2016 yang diterbitkan oleh Kepala Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Timur atas nama Gubernur Jawa Timur; ‘MEMUTUSKAN KEPUTUSAN _KEPALA_BADAN —_KOORDINAS! PENANAMAN MODAL TENTANG PERPANJANGAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT ATAS NAMA PT. JAWA POWER Memberikan izin pembuangan air limbab ke laut eepada: Ty Nama Badan Usaha: PT. Jawa Power ddan /atou kegiatan 2. Bidang Usaha PembangkitListrik dan/atau Kegiatan Tenaga Uap (PLTU} 3, Nomor Induk 8120000980479 Berusaha 4, Nama Penanggung > Wichard Von Harrach Jawab Uscha an/atau Kegiatan 5 Jabatan Presiden Direktur 6 Lokasi Usaha Jalan Raya Surabaya ddan/ataw kegistan —_Situbondo Km. 141 Desa Bhinor, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probelinggo, Jawa Time ‘Telepon 0335-73100 Falesimile 0395-773161 Pembusngan air limbah sebagaimana dimaksud dalam mar KESATU, bersumber dari {air limbah beraaat dari drainage laboratorium, drainage unit pembangkit listrik, air buangan hasil Pencucian alat pemindah panas udara (gas air heater, kolam pemisah minyak (oil separator, Grainase sistem pembuangan abu bawah [bottom KETIGA kpEMPAT KELIMA ash), blowdoun dart boiler, dan drainase air bujan {ru off dari tempat penyimpanan batu bara, diolah peda IPAL proses utama/ Waste Water Treatment Plant (WWTP); 2. air limbah domestik yang berasal dari kegiatan Derkantoran yang diolah di instalast pengolahan air fimbah domestic, dilakukan pengolahan pada ‘Sewage Treatment Plant (STP) sebelum dibuang ke laut 3, air limbah busngan dari Reverse Osmosis (RO), ‘ibuang langsung: 4, air limbah Flue Gas Desuffurzation (FGD), Gilakuikan nettalisas sebelum dibuang; dan 5 air bahang yang berasal dari proses pendingin Kondensor, air pendingin tertutup dan air pendingin Gilakukan netralisasi sebelum dibuang ke laut. Pembuangan air limbah ke laut _sebegaimana Gimakaud dalam Amar KEDUA waiib memenuhi ketentuar: Tr lokast pembuangan air limbah sesusi dengan pets Tokasi pembuangan air Iimbah sebagaimana fereantum dalam Lampiran [ huraf A Keputusan 2, air limbah sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDUA dilengkap: dengan tit koordinat penastan air limba (effluent) sebagaimana tercancum dalam Lempiran | huraf B Keputusan ini 3. air limbah sebagaimana dimaksud pada sngka 2 Giouang ke laut pada tte koordinat pembuangan fir limba (autfal) dan pada kedalaman laut Sebegaimana tercantum dalam Lampiran f huruf C Keputusan ini; dan 4, pemantauan iualitas air laut dilakukan pada title foordinat penta kualitas air laut sebagaimana Gimaksud dalam Lampiren ! huruf D Kepatusan Air limba sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDUA sebelum dibuang ke laut wajib diolah terlebih Gahulu melalui proses pengolaltan air limbah Sebegaimana tercantum dalam Lampiran 1 huruf A ‘Reputusan in Dalam mengolah air limbah sebagaimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT, Penanggung Jawab Usaha ‘dan /atau Kegiatan wait: Yo melakakan pengukuran debit air limbah dengan Imenggunakan lat ular debit atau laju alir alr limbah, melakukan pencatatan debit harian air limbah; dan KETUUH KEDBLAPAN ‘KESEMBILAN 2, melakukan pemantauian kualitas air limbah pada titi Koordinat penaatan sebagaimana dimaksud dalam Amar KETIGA angka 2. paling sedikit Gilalaukan 1 {satu} kali dalam I (satu) Bulan. Pemantauan kuslitas air limbah sebagaimana fimakeud dalam. Amar -KELIMA™ angka 2 ajo fmemenuhi kadar Konsentrasi parameter air limbah Sebagaimana tercantum dalam Lampiran Ut burut B Keputusan ini dengan menggunakan laboratorium yang terakeeditas. Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan dalam felaksanakanpembuangan air limbah ke laut Sebagaimana dimaksud dalam Amar KETIGA, wajib ‘menaati ketentuan: 1. membuang air limbah ke laut yang merupakan air limbah hasil pengolahan yang telah memenuhi aia mutu air imbah sebagelmana dimaksud dalam Amar KEENAM; 2. membuang air limbah dengan debit air limbah paling tinggi harian sebagaimana tercantum dalam Lampiran It huraf C Keputusan int 3, menghitung beban air limbah bi koordinat -penaatan (outlet) air produksi dan utiitas dengan menggunakan rumus Sebagaimana tereantum dalam Lampiran It huruf D ‘Keputusan ini; 4. melakuken pengukuran kadar air limbah di titik Inet sebelum diolah di unit pengolaban air imbah setiap 1 (satu) Kali dalam 1 (satu) bulan; 5, menghitung beban sir limbah bulanan dari inlet air Unit pengolahan air limbah dengan menggunakan fumus sebagaimana tercantum dalam Lampiran I shuraf & Keputusan ini; dan 6. menghitung efisiensi pengolahan air limbah setiap 1 fsatu) bulan sekals dengan menggunakan ramus sebagaimana tereantum dalam Lampiran Il huruf F Keputusan ini Pemantauan kualitas air laut sebagaimana dimaksud dalam Amar KETIGA angka 4 wajb dilalukan paling sedikit 1 (eatu) kali dalam 6 (enam) bulan dengan ‘meniggunakan laboratorium terakreditast Pemantauan sebagaimana dimaksud dalam Amar KEDELAPAN wajib memenubi parameter baku muta air laut sebagaimana tercantam dalam Lampiran Il hhuruf G Keputusan ini KBSEPULUH KESEBELAS KEDUA BELAS KETIGA BELAS Penanggung Jawab Useha dan/atau kegiatan wajib imelaporkan tata. kelola Kegiatan pembuangan air limbah ke laut eebagsimana dimaksud dalam Amar KEDUA sampai dengan Amar KETUJUH paling sedikit 1 featu) kali dalam 3 (tiga) bulan dan Amar KEDELAPAN paling sedikit 1 (eatu) kali dalam 6 (enam) Bulan epee Menteri Lingkungan Hidup dan Kebutanan melalui Direltar Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusalean Lingkungan; 2. Gubemnur Jawa Timur melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur; dan 3. Bupati Probolinggo melalui Kepala Dinas Lingktungan Hidup Kabupaten Probolinggs, alam pelaksanaan Kegiatan pembuangan air limbah kee laut, Penangeung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan dlilerang: 1. melakukan pembuangan air timbah selain di Koordinat penaatan dan lokasi pembuangan yang telah ditetapkan eebagaimana dimaksud dalam ‘Amar KETIGA angka 2 dan angka 3; 2. melakukanpembuangan air limbah tanpa engolahan sebagsimana dimaksud dalam Amar KEEMPAT; 3, melakukan pengenceran air limbah yang dibuang kee laut, 4, melampaui kadar bau mutu alt limbah Sebagaimana dimakeud dalam Amar KEENAM: dan 5. melampaui debit” pembuangan air limba Sebaguimana dimaleud dalam Amar KETUCH angka 2 Dalam al kadar balea mutu kualitas air limbah terlampaui yang diakibatkan oleh terhentinya sebagian atau seluruh Kegistan operasi dan sampai dimulainya Kembali kegiatan operasi, Penanggung Jawab Usaha Gan/atau Kepiatan waji melaporkan kepada: 1. Menteri Lingleangan Hidup dan Kebutanan melalui Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkunga 2, Gubernur Jawa Timur melalui Kepala Dines Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur; dan 3. Bupati Probolinggo melalui Kepala Dinas Lingkungan Hicup Kabupaten Probolinggo, Dalam hal terjadi pencemaran dan/atau perusakan lingkeungan bid, Penarggung Jawab Usaha dan/atau Kewatan wali melakukan penanggulangan dan pemulinan fungs lingkungan hidup. KEEMPAT BEIAS. KBLIMA BELAS KEENAM BELAS KETUJUH BELAS KEDELAPAN BELAS. KESEMBILAN BELAS: KEDUA PULUH KEDUA PULUH SATU: 3. Penanggulangan pencemaran dan/atau__perusskan Tingleungan hidup sebagaimane dimaksud dalam Amar KEDUA BELAS dilaukan dengan menerapkan tata Gere penanganan Kondisi darurat yang dimiliki oleh Penanggung Jawab Usaha dan/atau Kegiatan ‘sebagamana tereantum dalam Lampiran Ill Keputusan Pemalihan fungsi lingkungan hidup sebagsimana Simaksad dalam Amar KETIGA BELAS dilaksanakan Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan Seluruh biaya penanggulangan pencemaran dan/atau: perusakan lingkungan bidup serta pemulihan fungs) Engkungan hidup dibebankan kepada Penanggung Jawab Jsaha dan/atau Kegiatan. Dalam hal proses pengolahan air limbah terjadi kondisi darural dan/atau tidale beroperasi tidak normal dalam Jangke wal paling lama 1 x 24 (satu kali dua puluh fempat) penanggung jawab usaha dan/atau kepiatan ‘vajib melaporian terjadinya Kondisi darurat kepada: T''Mentert-Lingleangan Hidup dan Kebutanan melatui Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Linglungas 2, Gubernur Jawa Timur melalui Kepala Dinas Lingcungan Hidup Provinsi Jawa Timur; dan 3. Bupati Probolinggo melalui Kepala Dinas, Lingsungan Hidup Kabupaten Probolinggo. Dalam pelaksanaan tein Pembuangan Air Limbah ke laut sebagaimana dalam Keputusan ini, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan menugaskan Kepeda Pejabat Pengawas Lingkungan Hidup untuk rmelakukan pengawasan. Dalam hal berdasarican basil pengawasan sebagsimana dimakesud dalam Amar KEDELAPAN BELAS ditemakan pelanggaran, kepada Penanggung Jawab Usaha Gan/atau Kegiatan dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, Sanks. sebagaimana dimaksud dalam Amar KESEMBILAN BELAS tidak membebaskan Penanggung ‘Tawab Usaha dan/atau Kegatan dari tanggung jewab pemulihan fungs! ingkungan hidup. ‘Keputusan ini mulai berlaku: pada tanggal 11 Oktober 2018 untuk jangka wakta 5 (lima) tahun dan dapat Giperpanieng dengan mengajukan permohonan perpanjangan izin kepada Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, paling lambat 60 (enam puluh) kart kerja sebelum jangka wake iin berakhir. KEDUA PULUH DUA: Apabila dikemudian hari terdapst Kcekeliruar. dalam Keputusan ini, akan dilakukan perbaikan sebsgsimana Ditetapkan i Jalearta da tanggal pada tenes" 2.6 MAY 2020 ‘a.n, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN REPUBLIK INDONESIA, Salinan Keputusan ini disampalkan Kepada Vth Menter Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Menter Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Sekretaris Jenderal Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan; Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan; Direktcr Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan; Direktur Jenderal Penegakan Hukum Lingleungan Hidup dan Kehutanan; Guberrur Jawa Timur; Bupati Probolingzo: ‘Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinst Jawa Timur; 10. Kepala Dinas Linglungan Hidup Kabupaten Probolinggo; 11. Presiden Direktur PT. Jawa Power. LAMPIRAN 1 ‘KEPUTUSAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR $k.92 /1/ FLHK /2020 TENTANG PERPANJANGAN IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT ATAS NAMA PT, JAWA POWER |A. TATA LBTAK / LAYOUT PEMBUANGAN AIR LIMBA a ato cow QO _ ose Ose” OReenims hecta ne | 1B, TITIK KOORDINAT PENAATAN AIR LIMBAH (OUTLET) [Ro | Jens Ai Ginbah | — Wana Tk Uinang Selatan! Bujur Timur] iy |e deaa] | Pen = (arta 1 TPaL/wwre —|outerIPAL =| 7 42'51,1" | 119°34°56,2 Proses Utama iz eae | eer 7° 42'44,67" | 113° 34° 56,06" 3. [Reject Water | Reverse Osmosis [Outlet Reject 7+ 4158.5 | 119" 34' 39" Ro} alae Air Uinba Flue [Ie Air Laut BEF TE Denulpharizaton |Nevraigs Units) 7 “2 S565" | 110" 2452.09 (rap) Quite Kolam oe ay gaa 119° 5 Netraltas! Unie] 7” 4284.48" | 119" 94° 48,987 5. ‘irBahang [Outlet Kolam pending Netralisaai Unit | 7° 42'55,65" | 113° 3452.00" Kondeser [Outer Kora |Netralisasi Unit 6) 7" 42' 54,48" 113° 34° 48,95 C. TITIK KOORDINAT PEMBUANGAN AIR LIMBAH (OUTFALL) [No] Nama Titik | Koordinat Tuk | pogsnaw|. Pembuangan Pembuangen _Rnerima_Kedelaman i Penerima oars Banang 2 | Ouspa air | limban Reverse Osmosis (RO) S| Ousfal air PAL | 7742515" | 113°35'83,1 Proses Us LautJawa| 0 Ourfal air limbah Flue Gas De-sulphurization (FG - 5 Ousfall air eee tenia Himbah domestik | 7"4241,50"| 113°S01,36 “3 1D. TITIK KOORDINAT PANTAU KUALITAS AIR LAUT Kode Te iakasi Pemantau (Seaton Sti Persian df sear Outer ‘Aah Disposal Run Of Pond | 78299," | 119°3997.5 frre Sr | Resin decker Cool | razz | iseesie - ton Energy StS |Peraran disekiariety | azaa.n | 11334366 Sea) Praia oh kta? Suppor sity Jawa Power SES] | Persean oh sletar int Canal See Perairan di etary ‘milike PT. PUB dan PT. Jawa | 7*42'37,26" | 113°34'26,94" Power Se7 Persian dakar kash Denimbunan batbara mile 7924599" | 119°34'95,02 BR PB dan Pr Jawa Power SEB] Periran oi sekitar Oe? Canal | “] Gtk pantau salinitas air laut ee paneau SOe™ 774298,8" | 113°95' 04,26 razso.r | 113°38'18,2" Taysis' | 113°35S3,1" an, MENTERI LINGKUNGAN HIDUP DAN LAMPIRAN ‘L KEPUTUSAW KEPALA BADAN KUUKUINAS! PENANAMAN MULAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR $¥.92 /1/KLHK /2020 PERPANJANGAN IZIN PEMBUANOAN AIR LIMBAH KE LAUT ATAS NAMA PT. JAWA POWER A. SISTEM PEMBUANGAN AIR LIMBAH 1. Neraca Massa Ai Deskrins 1, Sumber sir yang diguaakan olzh PLTU Paiton Unit 50 & 60 adalah air laut yang dialrkan melalu Intake Canal Total terdapat enam bush pompa ait Bendingin 3 ftign) pomoa uni) dan dua pompa untuk unit pengolahan si 2. Rata-rata kebutuhan air untuk Unit 50 & 60 adalah 99.805 m?/jam per nit dimana sebagien besser (90.805 m/jam|digunakan ‘untule ‘ir pendingln Kondensor Unit 50 & 60. 2, Sistem Air Pendingin “ertutup (Closed Cooting Wate) dan untuk keperiuan Jain (proses netralisaa lebih lanjut sir imbah FGD) sebesar 9.000 m'/jam per unit 4. Untuk mencegah pertumbuhan mikzoorganisme dalam sistim perpipasn air pendingin, maka i Irake Canal dinjexslkan laratan Sodium Hypochlonte yang dihasilkan dari Electro Chlorination Plant (ECP). Air laut dar Intake Canal dipompe dengan menggunalean Circulating Water Pump (CWP), ke Kondensor dan sebagian ke Alat Penukar Panas (Heat Exchanger) pada Sistim Air Pendingin Tersatup [Closed Cooling Water Systen/CCW}, serta Sisanya langsung dialrkan ke Kolar Netralisas) untule proses nevalisast Tobin lant ai imbah FG. 5, Air yang keluar dari Kondensor dan Alat Penukar Panas (Heat Exchanger\ pada Sistem Pendingin Tertatup [Closed Cooling Water Systen/CCM 15.200 digunakean sanuk proses absorbsi gas SO: [yang terkandung dalam gas buangl ai Unit Fenangkap Sullor (Fue Gas Desulphurzation. Plant Bop, dan sisanya dilirkan ke Kolam Netralisasi, Air Keluaran dari FGD, Gialtkan ke ‘Kolamn. Netrlisaaiuntule proses netralisasi lon. sulfat ‘mengeunakean aikaliney yg ada dt ai laut sendin, dan selanjatnya éibuang ike laut metals Outlet Sonal 6. Untuk memenuhé kebutuhan aie; i PLTU Palton Unit 50 & 60 dblengkapi ‘dengan Unit Pengolainan Ai (Water Treatment Plant / WTP), dimana unit ini Imengolah air laut menjaci air tawar air sevice dan potable| dan air demin ‘dengan menggunakar sistim reverse osmosis (RO). A dari Intake Canal {200 mm /javal cipompe dengan mengguinakan Seawater Feed Pump menu Unit Pengolahan air [Water Treatment Pant/WTP), menghaslksn alr bersih sebesar 60 m/jam dan reject water sebesar 140 m3/jam dibuang melalul Seal Pit Unit 50 & 60. WTP juga mengolah air dart buangan air service fsebesar 30 m°/jam, air limbah IPAL 8 m'/jam, sehingga ketereediaan air bersih sebesar 98 mia, 7. Air bersih sebesar sebssar 98 m*/jam digunakan utuk, fair demin water srbesar 29 m'/jam, air demin digunakan sebagai air ‘otapan boiler Unit 50 8 60, make up sistem pendinginan tertatup [closed fooling water sebeesr 12 m/jam selanjutaya ait limbah dialirkan ke TPAL/WWIP dan sebagian juga digunakan Untak proses regenerasi resin penvkar ion menguap sebesar 17 m/jam b. air service [Seruce watey sebesar 33 m'/jam —digunakan untuk Dendubkung mesin-mesin unit SO dan 60 tntvle unit SCC 5 m'/jam, Ghtuk unit Ol sparator 23 1!/jam dan 30 m'/jam dikembabkan ke wTP, 6. ait potabel keperluan tilet dan dapur sebesar 5 m/jam semua menjadi ‘a limbah diolah pada IPAL Domestik +3 4. digunakan untule penyediaan ir bersih Kapal Batutera scbesar 9 m?/jam 8. IPAL/WWTP mengolah air limbah dari : Blowdown boiler unit 50 dan unit 60, ssebesar 12 em/jam, air imbah mengandung minyak 23 m/jam, ai limba SSC 5 m'jjam, sir limbah batubara 28 r/jam dan air resin dari WTP 2-m'/jam. Total air limbah yang diolah di IPAL sebesar 70 m°/jam dibuang ke laut sebesar 44 m?/jam dan sisanya direuse untuk coal plant 8 m?/jam, reuse untuk ash disposal 5 m/jam, recycle ke WTP 5m atkeup S800 3 m/jarm jam dan reuse 2. Pengolahan Ar Limbah IPAL Proses Utama (Waste Water Treatment Plant/ WWTP) Se eee ene |} ee | te | = | feed came) | See} —=| -_ - rin Deskrips Air Limbah Instalasi Pengolahan Air Limbah Proses (PAL) adalah air limbsh Yang sebelum dibuang ke laut, diproses melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (Waste Water Treatment Ban), Air imibah ini berasal deri ooroses regenerasi resin di Water Treatment Plant, © drainase laboratoriuen; © drainase unit xembangkit listrik; © air buangan hasil pencucian alat pemindah panas udara (Gas Air Heater; © ieolam pemisanan minyak (ol separator; Grsinase sistem pembuangan abu bawah (bottom ash); blow down dari Boiler; drainage air hajan (run of) dari tempat penyimpanan batu tara, Instalasi pengolahan air limbsh (IPAL), dirancang untuk menampung dan mengolah air limbah melalui proses koagulasi, dengan pengadukar cepat. Dalam proses int ditambahkan NaOH (kaustik soda) untuie menjadikan pH Tarutan limba menjadi 8 - 9 dan PAC (poly ahumintum chloride) sebagai zat peng-koagulasinya, ‘Kemudian dilanjutkan aerasi dengan penghembusan udara. Proses selanjutnya ‘adalah flohulast dengan penambahan zat polymer sebagai flokulan ¢) SCU {Solid Contact Unig, Padatan tersuspensi akan menjadi besar di tank SCU dan rmengendag sebagai sludge, sementara air bersih akan mengalir ke permukaan ‘dan menuju unie penvaringan, Hasil penyaringam dengan media anuhrle ae ‘Pasir, ditampuing di kolam penyesuaian pH dengan penambahan HCl (asam Klorida). ‘Semua proses tersebut di atas dilskukan untuk mendapatkan kualitas air ‘mbah yarg dapat memenuhi syarat untuk dibuang ke Kanal pembuang air aut sesua dengan peraturan lingkungan yang betlaku. Untuk memenuhi ‘persyaratan lingiungan unit ini dirancang dengan memperhatiken daur ‘Konsumsi secara keseluruhan di lingkungan pembangkitlistik ‘nstalasi Pengolahan Air Limbab terdiei atas "Dus ko'am penampungan [Big & Small Basin) Dus pompa pemasok limbah eair pe sentrfugal. Satu kolam pencampur cepat dengan alat pengaduk mekanik (Repid Moe Tank, Sat tangki reaksi dengan lat difusi udara dan penghembus udara (Reactin Tank, Satu unit kontak bahan pada dengan pengaduk (Solid Contact Unit ‘Tiga unit kolam Htrasi secara gravitas (Gravity iter Tank), Satu. femampat lumpur tipe gravitasl dengan pengeruknya (Studge Thickener Tank Dua pompa lumpur padat. Satu iter press lumpur. Pada tahun 2016 telah diimplementasikan program baru, yaitu pemanfastan produle air olahan WWTP (WWTP effiuent) untuk air servis, eehingea. emanfaatan air WWTP Outlet menjadi bertambah. Berikut ini adalah selurah program pemanfastan air WWIP effluent yang telah diterapkan sampai saat ini (e018 ‘untuk Sistim Dust Suppression di tempat penampungan batubera; = unt keperluan air di area penimbusan abu (Ask Lagoon); 1 Untuk cir make up peralatan SCC (Submerged Serapper Chain Conveyor ‘untuk sir servis (Service Water) “Total ar inbah yang dibuang ke laut sebesar 44 m/jam. 2, Pengolahan Air Limbah Domestik i Sewage Treatment Plant (STP) WP wag [eresiaeg co el Lat | | soem | [See Deskeripsi ‘Nir Liban Domest adalah air imbah yang berasal dari kegiatan perkantoran yang diolah oleh Insialasi Pengolahan Air Limbah Domest (Sewage Treatment Plant) sebesar 0,80 "?/jam. A limbah dari seluruh toilet dialirkan ke dalam ‘Tangki Penarmpung yang ada di Unit Pengolahan Air Limbah Domestik (Sewage Treatment Plant. Dari Tangki Penampung tersebut kermudian dipompa ke Tangkd Penampuing Sementara (Equalizing Tank), selanjutnya dialirkan ke Tangki Aerasi (Aeration Tank). Dalam tangki aerasi, ditambahkan udara ke dalam air limbah agar bakteri aerobik dapat berkembang biak dengan balk. Dari Tangld Aerssi kemudian air limbah dialirken ke dalam Tank Pengendapan untuk memisahkan lumpur (shidge) dengan air limbeh yang Jernih. Sebagian shige dart tangl pengendapan dipompa kembali ke Tange Penampung, sedangcan sir keluaran dan proses pengendapan dimasulkcan Ke dalam Clear Well Tank untuk kemudian dibuang ke laut sebesar 1,5 m3/jam. -6 “4, Pengolahan Air Laut Menjadi Air Bersih Reverse Osmosis (RO) at onal] oo] Deskeripsi roses’ Reverse Osmosis adalah proses desalinasi air laut menggunakan membrane semipermiable. Dalam proses ini air laut dialirkan melewati ‘membrane semipermiable menggunakan pompa bertekanan ting. Scbagian besar garam mineral dari air laut umpan akan tertahan oleh pori-pori ‘membrane semipermiable dan keluar bersama aliran Reject. Sebagai hasilnya ‘adalah air produk yang memiliki sifat air war untuk diolah ibih lanjut dan Gigunakan ‘untuk kebutuhan proses pembangkitan listdk (Air Demin, Air Service, dan Air Potable) ‘Tahapan proses dalam sistem Reverse Osmosis sebagai berikut: 1) Air laut deri intake Canal dipompa ke Unit Pengolaan Air (Water Treatment Flant)sebesar 196 m/jam dan dari air reject reverse osmosis sebesar 4 m2/jam, Selanjutnya air diewatkan melalui Multi Media Filter {fltresi) untuk mengurangi kandungan pengotor terkoloid dan Tersuspensi Selanjutnya air laut ini diflter lebih lanjut cengan cartridge {iter 5 micron untuk mengurangi lebih lanjut pengotor tersuspensi tersebut 2) Air bersih yang sudah diflter ini selanjutaya dipompa te unit Reverse Osmosis [RO] Tahap 1 (Desalination Reverse Osmosis) sebesar 60 m3/jam, Produk dari Reverse Osmosis Tahap I kemudian dimasuklan ke dalam Tangled Penampuing untuk diproses lebih lanjut menjadi air demain ddan air untae penggunaan lain (Service dan Potable Wares, 43) Air buangaa (reject dari Reverse Osmosis Tahap 1 sebesar 140 mi/jam diatirkan ke Kolam Netralisasi sehingga pH nya memenuhi baku mutt ipH 6-9) selanjutnya dialirkan ke dalam kolam netralisas! sebelum ddibuang ke laut melalui Outlet Canal, Sedangkan untuk air reject dari RO ‘Tahap I, diolah Kembali eebagai air umpan RO Tahap 1 5, Pengolahan Air Limbah FGD (Flue Gas Desulphurization| en oo Deskeipsi ‘Air Limbah Flue Gas Desulphurization (RGD), adalah air limbah yang berasal asi Kegiatan penangkapan Sulfur dari Unit FGD. Gas sulfur (802) yang terkandung dalam gas hasil pembakaran batubara di boiler di tangkap dengan menggunakan air laut Keluaran dari Kondensor, Air laut keluaran dari Kondensor dipompa ke FGD kemuidian di-spray kan ke dalam tangki FGD, dimana dalam tangki FOD tersebut terdapat aliran gas buang dari boiler. Didalam tangki FGD gas SO» akan bereaksi menjadi ion bisulfit dan selanjuinya akan dinetralkan di Kolam Netralisasi menjadi sulfat dengan ‘memanfaatkan kandungan alkalinity dari air laut 6. Pengolahan Air Bahang ine ae eae rn sane | Deskcipsi Ar laut dari Intake Canal (199.610 m?/jam) dipompa dengan menggunakan Circulating Water Pump (CWP) ke Unit Condenser Unit 50 dan 60 sebagai air pendingin untuk proses kondensasi usp yang keluar dari Low Pressure Turbine {LP Turbine) dalam sielus uap-air pembangkitan listik. Proses Kondensasi usp ari LP Turbine dengan air pendingin dari Intake Canal ini berlangsung tanpa fadanya kontak secara langsung. Air pendingin hanya lewat melalui penukar ppanas Condenser (once tough) dan keluar langsung dari Unit Condenser ke ‘Outlet Canal, Sebagian air laut dari Intake Canal ini dialirkan sebagai pendingin pada sistem pendingin tertutup (Closed Cooling Water dan sebagian keeil lain dalirkan ke unit ECP (Blectro Chlorination Pland) untuk memproduksi sodium hypochlorite yang akan diinjeksikan ke Intake Canal untuk. ‘mengendaliken pertumbuhan microorganisme di sista air pendingin. Sisanya Gialirkean ke Kolam Netraligasi untuk proses netralisasi air limbah FGD, Air bahang yang keluar dari Condensor dan Sistem Pendingin Tertutup ‘ebagian digunakan sebagai air untuk proses absorbsi SOs di Unit Penangkap Sulfur (Flue Gas Desulphurization Plant j FOD), dan sebagian besar lain langsung keliar ke Outlet Canal melalui Kolam Netralisasi. Selanjutnya air Keeluaran dati FGD, dialirkan ke Kolam Netralisasi untuk proses netralisa sebelum dibuang ke laut melalui Canal dengan debit sebesar 199.610 m®/hari. B. BAKU MUTU AIR LIMBAH YANG DIIZINKAN DIBUANG KE LAUT 1. Air Limba Bs ang ada Paling Tint | No. Parameter satuan | “Yang dibecikars Tip = 2. Temperature x '3.__Total Residu Chlorine ——_|_mg/L ‘Keierangan +") larg elaklan olone shocking eb dae jam o,| Parameter par 2. | Tss 23, Air Limbah (PAL /WWTP (Waste Water Treatment Plant Proses Utama Ne Parmer satuen | Kad Maksimam er [ass mg 30 (3. [tos [omer 1500 n mets 5 [mes i | otal esidual chon rg oa 7 Nat) mg/L 3 8. | Besi (Fe) mg/L L airlaut 5. Air Limbah Domestil or anuan | Kader Paling Tinggi yang Se Parame S diberikan 1 - 6-9 2 [zoD. gL 30. 3__[ cop, ‘mail 00) 4__[Tss g/L 30 S| Minyak dan Lema mg/L 5 | Amoniak mg/L 10 (Total Coliform Sim [100 3000 B, So. [a [Sena a) nei] 2 "10, | Chrom hexavalent (G7) g/l on Air Limba Fiue Gas Desufrsaton(FOD) ada Pang Tina yan No.) Parameter | Satuan ating Tn 1 eTa Tau ‘lam 30: mg/l 2 Outlet Netraisast ; 69 Kenaikan kadar paling banyak %% | parameter sulfat 4% dibanding | Keadar sulfat tik 2enaatan Inlet (©, DEBIT PALING TINGGI HARIAN AIR LIMBAH YANG DIUZINKAN DIBUANG Kew No] totaal Tk Penetan [Jeni Ar Limbah | >©¥E Fling Tne "Dui Pat Poses Ar Limbah Poses a Baa Stam 2 ult PAL it Linbab Domest 5 Bement SP (Sewage ieainen a Outer ject Ar bah Ree 0 eter Reverse | Somes 0) a Baer iewateast Unt [Ar Lintal Poe Gas] 18200 % Desufineton ©60) [Unit 50 | Sue eas Unita inbah Fue Gas) 15200 B | Bean 0) Chive 5 Ba Kanal Unit 30 At Bahang Kondenear 75.605 ite 7 Baa Rana Unie «Oi Babang Kondeneor 75605 Sure i -10- ‘D, PERHITUNGAN BEBAN AIR LIMBAH BULANAN DARI OUTLET Laut ~ Q rata-rata bulanan x out ‘Keterangan Low ‘beban pencemaran air imbah outlot Qintavota balanan = Debitratarata bulanen sr mba Cau pas ji parameter a limba Blanan yang divkur oleh [borstoram di outlet E.PERHITUNGAN BEBAN AIR LIMBAH BULANAN DARI INLET Lin = Qratsvatabulanan xCin bbeban pencemaran airlimbab inlet Qrate-rata bolanan Debit atarrata bulanan air limba cin = has uj parameter ait imbah bulanen yang diukur oleh lnboratorm diet, F._ PERHITUNGAN BFISIENS! PENGOLAHAN AIR LIMBA Tm bet 9mm | Efe © ——_—— rr | Ketcangan Sine efisiens pengslahan iin Hi 1 RS Sey neh ot te ‘an Fenccnaren i ta let’ 6. BAKU MUTU alR LAUT [Nel Parametsr [Satu —[ Bau ue le | Ty s 2 [Kebauan Tidak beau 3 [Padataniemunpensi | mg 20 | Sampah Si 5 [Suhule e ‘Arm 6 [Rapin mina shiv | [Ria 1. [pit oi=85m 2. | Salinas %e sani | |'3. [Ammonia total (NHa-N) I mg/L 0.3 4 [Salida 28) [git 008 | Hidrokarbon al git i [6 [Senyavafenal tial |e 3000 [Cr [PCB total potenti [wail — 201 ene Satwan Baka Mute g/L MBAS 1 9. Minyale dan lemak ‘mg/L 5 To. [rar (eributitin gl (TogamTerlarut 1, | Raksa (He) may 5,005 2. Kadmium (Ca mg/L 0.01 3. Tembaga (Cul mg/L 0.05 4. Timbal (>) - mg/L 0.05 3. |Seng Zn} mg/L oa Biolog! (i. [Coliform feta” ———~«|SMPN/100m!_ ‘Loom Keterangan: Nihil adalah tidak terdeteksi dengan batas deteksi alat yang digunakan (sesuai dengan meted yang digunakan}. 2.Metade analisa mengacu pada metode analisa untuk air laut yang telah fda, baile internasional maupun nasional 3, Alamni adalah kondist normal suate linglcangan, bervariasi setiap saat (siang, malam, dan musim) 4. Pengamatan oleh manusia (visual), 5) Pengamatan oleh manusia (visual), Lapisan minyak yang diacu adalah lapisan tipis (thin ayer) denganketebalan 0,01 mm, 6.BT adalah zat anti fouling yang biasanya terdapat pada cat Kapa. '2 Diperbolehican terjaci perubahan sempai dengan<10 9% kedalaman ‘euphotic. b, Diperbolehkan terjadi perubahan sampai dengan <10 % konsentrasi «, Diperbolehian tej perubahan sampat dengan <2 C dari subu alam 4. Diperbolehican terjdi perubshan sampal dengan <0,2 satuan pl © Diperbolehkan terjadiperubahan sampai dengan =58% salinites rata f. Diperbolehkan terjadi perubshan sampai dengan <10% konsentrasi LAMPIRAN IIL EPUTUSAN KEPALA BADAN KOORDINAS! PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9.92 /4/ KLMK /2020 TENTANG IZIN PEMBUANGAN AIR LIMBAH KE LAUT ATAS NAMA PT. JAWA POWER ‘TATA CARA PENANGANAN KONDISI DARURAT Penanganan bila terjadi kondisi darurat Pencemaran Air Limbah adalah sebagai berikut 1. Air limbah bahang telah dilengkapi dengan alat pemantauan secara kontinyu untuk paremeter pH dan temperatur. 2. Jika temperatur air limbah bahang mencapai 40°C, maka akan ada falarm peringatin dan Kemudian operator harus melaleukan Penambshan volume air pendingin edalam Kolam Netralisasi (eutratization basin), b. Jka pH <6 atau pH >9 maka akan ada alarm yang memperingatkan, “dimana operator harus melaisalean asi untake memulibkan kondisi pH air limbah tersebut ke kondisi pH norma (6-8) yaitu antara lain dengan: S“melakukan grab sampling untuk memastikan kondisi tersebut benar adanya (actual; - menambah persentase buksan valve aliran air pendingin ke kolam netralisasi, 2. Untuk air limbah FOD (Flue Gas De-sulphurzation) pemantauan kuaitas air limbah telah dilskukan secara kontinyu untuk parameter pH beserta flarm peringatannys, Reaksi terakhir proses penyerapan SOz teyjadi di Kolam Netralisasi, dimana kondisi abnormal/darurat terkait hal ini (pH abnormal) telah eielaskan dalan poin 1.b. a Jka terjadi kebscoran di Tangki Peayerapan (Absorber Tank), maka operator harus segera melaporkan ke bagian pemeliharaan'untule Gilakukan perbaikan secepatnya, kemudian melaisuken optimasi operasi(miesinya menuninkan level air dalam tangki) untuk ‘mengurangi volume air limbah yang bocor. Jika kebocorannya semakin Desar, maka jika diperlukan (setelah tindakan koreksi tidak dapat ‘menanggulang), maka operator bisa menghentikan operasional FGD; 'b, Melaktukan insprksi rutin terhadap pompa pengurasan (sump pump) di area FGD, untuk memastkan kesiapan pompa jka terjad kebocoram 3. Untuk air imbah reserve osmosis (RO}, pemantauan kuslitas air limbeh telah dilakukan secara kontinys untuk parameter pH. Kondisi abnormal/ arurat yang mungkin terjadi yaitu. kebocoran pada sistem perpipaan Untule mencegah hal ini terjadi maka dilakukan mitigasi yaitu dengan rmelakukan inspeksi dan pemeliharaan rutin terhadap sistem perpipaan, dan bila terjadi Kebocoran yang besar, maka operator dapat menghentikan ‘perasional sistim RO schingga dampak kebocoran dapat dikurang) dan {juga tindakcan perbakan/ pemeliharaan bisa segera dlaksanakan. 4, Air limbah keluarar (outlet) Instalasi Pengolahan Air Limbah (PAL) telah Gilakukan pemantauan secara kontinyu untuk parameter pH, Kekeruhan (turbidity, dan daye hantar listrik (conductivity. Jika kualitas air limbah IPAL tidale memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan dalam sistem operasional IPAL, take akan muncul alarm peringatan, dimana operator hharus melakukan tindakan antara lain: ‘a, memastikan sir limbah IPAL tersebut tidak terbuang ke dengan me-recyce ke Bak Penampungan (Big/Small Basin}, ', memastikan kondisi abnormal tersebut benar adanya (actual melalui grab sampling dan kemudian sample air limbah tersebut dianalisa di laboratorium internal; c. melakukan inspeksi untuk mencari penyebab kondisi abnormal fersebut dan bila” memungkinkan segera melakukan tindakan perbaikans 4d. melaporiaan ke tagian pemeliharaan jiea memang diperlskan tindakan perbaikan lebih anja; ‘¢. ienghentikan operasional IPAL, bilamana kondisi abnormal dan/atau arurat ters berlanjut dan membutuhlan perbaikan peralatan lebih Janjut (misal pe-baikan alat mengharuskan ‘lat dalam kondisi tidak Deroperasi Untule air limbah domestik, pemantauan kualitas air limbah dilalukan secara manual. Kondisi abnormal /darurat yang mungkin terjadi yait f& timbulnya bau tidak sedap akbat tidak beroperasinya blower sehingga supply dara ke sistem pengolahan.berkurang. Kondist ini telah dlilakakan mitigasi yaitu dengan memasang alarm, dimena alarm akan bberbuny jika aver tiba-tiba tidak beroperasi atau ti; b. kebocoran pada tangki pengolahan dan sistem perpipaannya. Untuk ‘mencegah hal ii terjadt maka telah dilakukan mitigasi yaitu dengan melakukan inspeksi dan pemeliharaan rutin terhadap kondist tangki dan sistem perpioaannya, Setiap personel di area PLTU Paiton Unit 5 & 6 yang menemukan adanya fumpatian/kebocoram bahan-bahan berbahaya (ol, bahan kimi limbah, dan lain-lan) yang berpotensi menimbulkan pencemaran harus segera melaporcan ke Central Control Room (CCR) melalui radio channel 1 atau telepon nomor #444, ingkungan, fan, MENTERI LINGKUNGAN IDUP DAN 'REPUBLIK INDONESIA, KOORDINAS]

Anda mungkin juga menyukai