Anda di halaman 1dari 13

THE FOCUS OF ETHICH IS HUMAN ACTION

“Fokus Etika Adalah Tindakan Manusia”

KELOMPOK

Ditulis Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Matakuliah Etika Administrasi Publik

Oleh:

Samsul Bahri H.S (21901091015)

Marlinda Devita Sari (21901091024)

Alfanul Mutakin (21901091041)

M.Maulidi Syahrul.A. (21901091166)

UNIVERSITAS ISLAM MALANG


FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
PRODI ADMINISTRASI NEGARA
2021
BAB I

Pendahuluan

Etika menurut filosofis Skolastik adalah sebuah ilmu filosofis yang digunakan untuk
membimbing suatu tindakan manusia untuk lurus dan sesuai akan prisip prinsip utama
manusia dan akal manusia. Administrasi Publik bergantung pada akal manusia untuk
menemukan standar perilaku atau moralitas yang berlaku untuk semua manusia.

Etika dan tindakan manusia bisa disimpulkan sebagai usaha manusai untuk mencari
pedoman dalam bertindak dan perperilaku secara etis layaknya seorang manusia
normal.Sebagai ilmu etika mencari kebenaran dan sebagai filsafat etika mencari keterangan
(benar) yang sedalam-dalamnya. Dalam hal tertentu, etika mencari ukuran baik dan buruk
bagi tingkah laku manusia. Ukuran ini bersifat umum, ia tidak hanya berlaku untuk sebagian
manusia saja, tetapi untuk semua manusia.

Etika bisa digambarkan sebagai manusia dan Tindakan manusia dilakukan secara
sengaja menjadi objek formal .Sedangkan sija manusia tersebut melakukan dengan tidak
sengaja , maka tidak ada penilaian baik dan buruk. Kesengajaan ini merupakan pilihan yang
berarti adanya penentuan dari pihak manusia itu sendiri untuk bertindak atau tidak bertindak.
Penentuan manusia bagi tindakannya disebut dengan kehendak atau kemauan, yang mana
kehendak atau kemauan ini memiliki kebebasan.

Etika dalam administrasi publik adalah suatu keharusan dan suatu wujud akan kontrol
terhadap pelaksanaan tugas pokok,fungsi,dan wewenang dan administrasi publik.Tindakan
manusia akan perilaku yang baik dikatakan baik, maka dalam menjalankan tugas pokok,
fungsi dan kewenangannya harus menyandarkan pada standar yang berlaku di etika
administrasi publik.Tujuan akan etika dalam administrasi negara adalah untuk melihat
bagaimana tindakan manusia dalam berperilaku dipublik dan sebagai pedoman, acuan,
referensi administrasi publik, dapat pula digunakan sebagai standar untuk menentukan sikap,
perilaku, dan kebijakannya dapat dikatakan baik atau buruk.

Oleh sebab itu,peran etika sangatlah penting dalam organisasi menuju keberhasilan
mencapai tujuan .Selain itu, Etika berhubungan dengan bagaimana sebuah tingkah laku
manusia sehingga bisa dipertanggungjawabkan. Dalam melaksanakan tugas-tugas yang ada
di dalam administrasi publik, maka seorang administator harus mempunyai tanggung jawab
kepada publik.
Rumusan Masalah

Rumusan Masalah dibawah ini digunakan untuk sebagai dasaran dalam menentukan
isi pembahasan makalah sehingga pada saat melakukan penulisan makalah memiliki batasan
dalam penulisan. Maka dari pemaparan latar belakang diatas ada beberapa hal yang akan
dikajinantinya, antara lain:

1) Definisi etika dan tujuan dari adanya etika


2) Definisi akan tindakan manusia dan hubungan akan etika

Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan makalah sebagai berikut:

1) Sebagai penilaian Mata Kuliah Etika Administrasi Publik .


2) Mengetahui definisi dari etika dalam administasi publik
3) Mengetahui apa hubungan antara etika dalam tindakan manusia
4) Mengetahui fungsi dan tujuan dari etika dalam bertindak

Manfaat penulisan

1) Memberikan pengetahuan tentang etika dalam tindakan manusia


2) Bisa mengetahui bagaimana cara menulis yang baik dan benar.
BAB III

PEMBAHASAN

1. Definisi Etika dan Tujuan akan Etika

Jonsen Dan Hellegern menggambarkan etika sebagai suatu resep dan larangan yang
berisi suatu yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan atau suatu hal yang bisa membawa
beban dalam menjalani kehidupan.Mereka juga menambahkan disiplin akademis,
seperangkat proposisi sistematis yang membentuk instrumen intelektual untuk analisis
moralitas.

Kata etika sendiri berasal dari , Etika berasal dari kata ethos (bahasa Yunani) yang
berarti kebiasaan atau watak. Etika menurut bahasa Sansekerta lebih berorientasi kepada
dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Etika menurut Bertens dalam
Yuningsih adalah kebiasaan, adat atau akhlak dan watak.Sedangkan dilangsir dari
Aksaragama.com ,Etika adalah sistem prinsip-prinsip moral yang mempengaruhi bagaimana
orang membuat keputusan dan menjalani hidup mereka.

Menurut K. Bertens Etika bisa didefinisikan sebagai nilai nilai atau norma dalam
moral yang dijadikan pegangan pegangan bagi seorang atau suatu kelompok dalam mengatur
tingkah lakunya.arti ini dapat juga disebut sistem nilai dalam hidup manusia perseorngan
atau hidup bermasyrakat. K. Bertens juga berpendapat bahwa sebuah etika juga bisa
diibaratkan sebuah kumpulan asas dan nilai moral yang berisi akan kode etik yang dipakai
untuk menilai seseorang baik ataupun buruk.

Bisa disimpulkan bahwa etika adalah suatu kebiasaan ,adat,atau akhlak manusia (atau
individu) yang mencerminkan kebiasaan yang baik dan bisa mencerminkan kebiasaan yang
buruk .kebiasaaan baik bisa digambarkan dengan kebiasaan yang sepatutnya dilaksanakan
oleh manusia ,sedangkan kebiasaan buruk adalah sesuatu yang tidak patut atau tidak
sepatutnya.

Etika adalah suatu hal yang penting yang harus diterapkan dalam keseharian untuk
menciptakan suatu kehidupan yang lebih baik dan bermoral.Beberapa orang berpendapat
bahwa etika hanyalah ssesuatu yang hanya untuk dipahami saja dan bukan sesuatu yang harus
melekat menjadi bagian dari diri kita.Etika seharusnya benar benar harus diterapkan dan
dimiliki oleh kita semua sebagai modal utama moralitas kita pada kehidupan yang menuntut
kita berbuat baik.Karena etika manusia mencerminkan manusia yang baik dan beretika
sedangkan manusia yang buruk sebaliknya.
Tujuan dari adanya etika adalah sebagai suatu standar mengenai penilaian baik dan
buruknya perilaku atau tindakan manusia dalam ruang dan waktu tertentu,etika juga
bertujuan untuk menjadikan manusia menjadi masyarakat yang harmonis, tertib, teratur,
damai dan sejahtera,mengajak orang bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan
secara otonom,etika sebagai sarana dalam kemandirian dan tanggung jawab terhadap
hidupnya dan mengantarkan menajadi manusia yang se bagaimana menjadi baik.

A. Macam Macam Etika

Etika terdiri atas dua bagian yakni etika umum dan etika khusus.Macam macam etika
dijelaskan sebagai berikut:

a) Etika Umum

Etika umum adalah jenis etika yang mengembangkan prinsip prinsip umum tentang
suatu moralitas dalam tindakan suatu manusia.Etika menerapkan prinsip-prinsip umum yang
dikembangkan dalam etika umum pada perilaku orang terhadap dirinya sendiri, manusia lain,
masyarakat, dan negara. Etika umum juga berkaitan dengan cara-cara manusia mengambil
keputusan etis dan teori-teori dalam etika serta prinsip moral dasar sebagai pegangan manusia
dalam berbuat.

Dalam mencapai prinsip-prinsip umum, etika umum bergantung pada pengalaman


dan psikologi. Ia melihat manusia sebagai makhluk komposit, terdiri dari tubuh dan jiwa,
diberkahi dengan pidato yangdigunakan dapatuntuk berkomunikasi dan kebutuhan, beberapa
di antaranya dapat dipenuhi. Melalui kombinasi penalaran deduktif dan pengalaman, etika
melihat masyarakat sebagai sesuatu yang alami bagi umat manusia.

b) Etika khusus

Etika ini berprinspip pada prinsip moralitas tindakan secara tertentu dan khusus.
Tindakan ini dapat menjadi orang-orang individu, masyaraka administrator, legislator,
dokter, pengusaha dan sejenisnya. Etika khusus dibagi menjadi dua jenis, yakni etika
individual dan etika sosial.

▪ Etika individual :adalah bentuk etika yang menyangkut kewajiban dan sikap
manusia terhadap dirinya sendiri.
▪ Etika sosial :adalah bentuk etika berfokus pada kewajiban, sikap dan pola
perilaku manusia sebagai anggota masyarakat.
▪ Etika deskriptif :Etika deskriptif adalah jenis etika yang berupaya untuk
membidik secara kritis dan rasional tingkah laku dan perilaku
manusia serta apa yang dicari oleh manusia dalam kehidupan
sebagai sesuatu yang mempunyai nilai.
▪ Etika normative :Etika normatif adalah jenis etika yang berusaha menetapkan
berbagai tingkah laku dan pola perilaku baik yang seharusnya
dimiliki oleh manusia dalam kehidupan sebagai sesuatu yang
mempunyai nilai moral.

B. Manfaat Etika
Beberapa manfaat etika menurut Qohar (2012), adalah sebagai berikut:
a) Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
b) Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana
c) yang boleh dirubah.
d) Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
e) Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai.

2. Etika dalam Tindakan Manusia

Manusia bertindak dan harus bertindak. “Harus bertindak” artinyabahwa tindakan itu
harus memenuhi standar atau kriteria normative tertentu.Bahwa manusia bertindak, itu
normal (harus dengan sendirinya). Bertindakadalah ciri khas setiap makhluk hidup. Bahwa
manusia “harus” bertindak,itu melukiskan eksistensi manusia secara mendalam, karena
tindakan manusia tidak hanya berkaitan dengan eksistensinya sebagai makhluk
hidup,melainkan juga mencetuskan nilai-nilai manusiawi.

Selain yang palin umum, tindakan manusia juga merupakan reperentasi dirinya secara
memersonalkan. Fokus dari definisi etika adalah berfokus kepada tindakan manusia dan
moralitas manusia itu sendiri.Hal ini berhubungan dengan perilaku moralitas terhadap
perilaku manusia. Syarat akan suatu tindakan manusia didasari oleh tiga persyaratan yang
harus ada saat menjadi seorang manusia,tindakatn tersebut ialah harus adanya keterlibatan
pengetahuan didalamnya,Harus adanya kesukarelaan,dan dan tindakan tersebut harus
dilakukan secara bebas.Jika salah satu dari unsur tersebut hilang maka dalam tindakan
tersebut bukanlah tindakan manusia, dan oleh karena itu ia bukan subjek yang cocok untuk
etika.

Pengetahuan sebagai suatu subjek, etika berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh
individu ataupun kelompok untuk menilai apakah tindakan-tindakan yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, baik atau buruk. Dengan begitu dalam proses
penilaiannya ilmu sangat berguna dalam menentukan arah dan tujuan masing-masing orang.
Pengetahuan adalah salah atu syarat wajib dalam seluruh tindakan manusia.Kita bisa
melakukan apa yang kita inginkan kecuali kita mengetahuinya terlebih dahulu apa yang kita
inginkan itu baik ataupun buruk. Etika sebagai ilmu ketertiban di mana pokok masalah
moralitas dipelajari. Singkatnya ilmu tata susila adalah ilmu moralitas.

Ilmu secara moral harus ditujukan untuk kebaikan manusia tanpa merendahkan
martabat seseorang. Masalah moral tidak dapat dilepaskan dengan tekad manusia untuk
menemukan kebenaran, sebab untuk menemukan kebenaran dan juga mempertahankan
kebenaran diperlukan keberanian moral.Etika memberikan semacam batasan maupun standar
yang mengatur pergaulan manusia di dalam kelompok sosialnya. Etika ini kemudian di
rupakan ke dalam bentuk aturan tertulis yang secara sistematik sengaja di buat berdasarkan
prinsip-prinsip moral yang ada dan pada saat di butuhkan dapat difungsikan sebagai alat
untuk menghakimi segala macam tindakan yang logika-rasional umum (common sense) di
nilai menyimpang dari kode etik. Ilmu sebagai asas moral atau etika mempunyai kegunaan
khusus yakni kegunaan universal bagi umat manusia dalam meningkatkan martabat
kemanusiaan.

Sukarelaan Artinya segala sesuatu yang saya ketahui hanya berhak menuntut
ketaatan, sejauh sesuai dengan suara hati . Jadi kewajiban moral dasarnya adalah, agar
manusia tidak pernah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan suara hatinya.

Kebebasan berarti tidak ada pemaksaan. Akan tetapi kebebasan juga menyangkut
pilihan-pilihan yang ada di depannya. Kehendakakan kebebasan berarti bahwa manusia bisa
memiliki pilihan. Meskipun beberapa tindakan manusia bersifat sukarela, di mana aktor
melakukan tindakan tersebut, tidak setiap tindakan sukarela itu bebas. Setiap tindakan bebas
bersifat sukarela dalam arti bahwa aktor tanpa pengekangan melakukan tindakan tersebut,
tetapi tidak setiap sukarela tindakan itu bebas.

Kebebasan pertama bersifat positif, sebagai suatu kemampuan yang ada pada
manusia. Kebebasan yang kedua bersifat negatif, sebagai tidak adanya pembatasan. Kedua
segi kebebasan itu perlu dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan: kedua-duanya merupakan
satu kebebasan manusia. Dalam arti setiap orang yang melakukan tindakan kebebasan itu
harusdipertanggungjawabkan, bukan hanya melakukannya lalu dibiarkan dengan begitu saja,
apapun yang telah di lakukan atau di perbuatkan harus bertanggungjawab.

Ketiga hal diatas berhubungan satu dengan yang lain,suatu tindakan harus didasari
akan suatu manusia tersebut sudah cukup akan kriteria pengetahuan,kesukarelaan,dan
kebebasan dalam bertindak.Jika seorang manusia ingin mencapai tujuan haruslah ada
pengetahuan sebagai dasar akan pemahaman dan maksud tujuan tersebut.Setelah itu,adanya
kesukarelaan Kesukarelaan didefinisikan tidak hanya sebagai memiliki prinsip di dalam
agen, tetapi juga Menyiratkan pengetahuan.

Seperti bisa diibaratkan seekor anjing yang paham akan tindakanya .Jika suatu hari
seekor anjing tersebut melihat tulang ,si anjing kemungkinan akan mengejar tulang tersebut
.Anjing itu memiliki apa yang dijelaskan filsuf pengetahunan yang tidak sempurna yang
menyebabkan tindakan tersebut menjadi tindakan spontan tanpa ada pemikiran.Di sisi lain,
jika aktor tidak memiliki semua pengetahuan tentang akhir atau tujuan dari tindakan
itu,tindakan adalah alami. tindakan Tampaknya pohon dan tumbuhan saat mereka tumbuh
tidak memiliki pengetahuan tentang tujuanmereka, dan oleh karena itu tindakan menanam
adalah wajar. Suatu tindakan tidak disengaja ketika aktor tidak memiliki semua pengetahuan
tentang tujuannya, atau bertindak dengan pengetahuan tetapi tidak sesuai dengan tindakan
kehendak.

3. Hambatan Manusia Untuk Bertindak

Dalam bertindak manusia dihadapkan pada beberapa faktor yang menyebabkan


tindakan manusia tersebut tidak tercapai atau bahkan salam dalam pelaksanaanya.Suatu
tindakan akan salah jika berbenturan dengan Jika salah satu dari ketiga syarat itu tidak ada,
dan menyebabkan perbuatan itu tercela dimata manusia dan tidak tunduk pada pemeriksaan
etika.Ada beberapa faktor yang mempengaruhi manusia bertindak yakni:

A. Ketidaktahuan
Kembali ke syarat terjadinya suatu tindakan yakni suatu pengetahuan.Pengetahuan
adalah syarat penting dalam menilai apakan tindakan manusia tersebut tergolong baik atau
tidak.Ketidaktahuan ini memiliki subjek adanya kurangya pengetahuan pada subjek atau
tidak adanya pengetahuan pada subjek.Bila diibaratkan kita memiliki prosesor komputer ,kita
hanya punya saja akan tetapi didalamnya tidak diprogram data base atau gerbang
logika,prosesor tersebut tidak akan berjalan (pengetahuan prosesor tersebut tidak ada).Sama
halnya dengan seorang manusia atau yang lebih dekat dengan kita ,seorang manager publik
tidak memiliki kemampuan dan pengetahuan akan prinsip managerial bisa dibilang dia
adalah diibaratkan sebuah prosesor kosong yang tidak ada gunaya jika tidak diisi gerbang
logika (pengetahuan).

Unsur akan ketidaktahuan adalah ketidaktahuan dari manusia itu bisa saja
mengalahkan kesukarelaan dalam bertindak.Manusia tersebut tidak tahu atau tidak dapat
mengetahui kebenaran tentang tindakannya, dan sehingga ketidaktahuan tak terkalahkan
menghancurkan salah satu unsur penting dari tindakan manusia. Tindakan yang dilakukan
melalui ketidaktahuan yang tak terkalahkan bukanlah tindakan manusia, dan manusia tidak
bertanggung jawab atas konsekuensi dari tindakan tersebut.

Tindakan ketidaktahuan yg dpt diatasi tidak merusak sukarela karena jika sang
manusia memiliki ketidaktahuan dan tidak mengambil langkah-langkah yang cukup untuk
menghilangkan kebodohan tersebut maka manusia tersebut harus menerima konsekuensi dari
tindakan. Suatu tindakan yang dilakukan karena ketidaktahuan yang dapat dikalahkan
bersifat sukarela dan, sebagaimana dinyatakan di atas, cenderung mengurangi kesukarelaan
atau membuat manusia kurang bertanggung jawab daripada jika dia secara langsung
menghendaki tindakan tersebut.

B. Gairah

Gairah manusia bisa mengpengaruhi tindakan manusia.Kesukaan adalah sesuatu di


dalam diri manusia yang menyebabkan emosi emosi yang kuat atau selera melompat dari
berpura-pura sesuatu yang dianggap baik atau jahat.Perubahan kesukaan ini bisa
diperlihatkan dengan bentuk tubuh atau mimik wajah yang berbeda seperti Gairah termasuk
selera manusia, seperti kemarahan, kesedihan, cinta, kebencian atau keserakahan.

Nafsu yang memuncak bisa menghalalkan segala cara agar tindakan manusia tersebut
bisa terlaksana. Jika nafsu mendahului tindakan tidak sengaja terangsang, seperti kemarahan
tiba-tiba atau sedang marah, mereka membantu meningkatkan pergerakan selanjutnya dari
akan bertindak, tetapi sekaligus mengurangi kebebasan kehendak.

Perbuatan ini tetaplah masuk dalam tindakan manusia karena masih termasuk dalam
perbuatan perbuatan manusia sejauh kebebasan berkehendak dapat diukur.Jika manusia
membangkitkan gairah sebelum bertindak, itu adalah menggamabarkan bahwa sifat sukarela
aksi juga meningkat akan tetapi ke arah yang bertentangan dengan etika bertindak manusia
hal itu adalah gairah yang disengaja dan sangat bertentangan dengan etika.Sebagai contoh
Psikopat ,Dia memiliki gairah untuk membunuh seseorang ,dan dia pun tau perilakunya
bertentangan dengan etika dan dia pun memiliki kebebasan untuk mencari kesenangan
mereka dengan cara membunuh seseorang.Akan tetapi tindakan tersebut tetaplah tergolong
salah meskipun memenuhi kriteria bertindak.

C. Ketakutan

Ketakutan dapat mempengaruhi tindakan manusia sejauh menjadikannya bukan


manusia, agak manusiawi atau sepenuhnya manusia. Ketakutan adalah kegelisahan mental
atau reaksiemosional yang timbul dari bahaya yang akan datang.
Ada dua jenis rasa takut dalam diri manusia yakni:ketakutan mendalam yakni
ketakutan yang dimiliki manusia dan bisa mempengaruhi orang lain disituasi yang
sama.Kedua adalah ketakutan ringan ketakutan yang tidak akan mempengaruhi seseorang
dengan keberanian biasa dalam situasi yang sama. Ketakutan mungkin datang dari sumber di
luar diri kita untuk dari dalam.

Jika seseorang memiliki rasa takut yang begitu tinggi dalam melakukan suatu
tindakan hal itu pasti akan berdapak pada tindakan yang akan dilakukanya atau lebih
parahnya bisa menghancurkan hak pilihan kebebasan dan juga menghancurkan sukarela dari
tindakan itu .Hal ini janganlan sampai terjadi karena tinakan itu pasti akan merugikan diri
kita dan orang lain.Akan tetapi jika rasa takut tersebut masih ringan maka kebebasan manusia
akan sedikit berdanpak akan tetapi tidak sampai menghancurkan kebebasan manusia dan
proposi jumlah sukarela.

D. Kekerasan
Kekerasan adalah suatu hal atau tindakan yang diberikan seseorang kekuatan fisik
eksternal maupun internal.Jika seseorang melawan kekerasan tersebut hal itu masih baik
tindakan yang dilakukan dalam keadaan ini tidak bebas dan karenanya bukan tindakan
manusia.Jika dia tidak menawarkan banyak perlawanan mungkin, yang tindakan dilakukan
mungkin kurang bebas dan bersenandung sebuah sebanding dengan resistensi tidak
diberikan. Kekerasan ini bisa menyebabkan suatu tindakan akan gagal karena kembali lagi
adanya dorongan nafsu negatif dari luar yang menyebabkan kebebasan dan gairah untuk
bertindak berkurang atau bahkan menghilang.Hal ini jangan sampai terjadi karena tindakan
untuk menuju tujuan akan sukar terlaksana dan bahka batal dalam pelaksanaanya.

E. Kebiasaan

Kebiasaan atau habbit’s adalah sesuatu yang sudah terbiasa dalam melakukan suatu
hal, entah positive entah negative.Atau bisa diartikan sebagai pengulangan yang sering yang
memungkinkan subjek untuk bertindak dengan mudah dan segera.Kebiasaan ini bisa berasal
dari lingkungan sekitar sang manusia tersebut.Sebagai contoh kita berada pada suatu
komunitas yang didalamnya berisi manusia denan kebiasaan baik ataupun buruk
kemungkinan besar kita akan melakukan hal yang sama agar dianggap normal atau sekedar
ikut ikutan. Tindakan ini setidaknya sukarela di sebab dan tunduk pada penilaian yang sama
dan kebiasaan ini menjadi pilihan setiap orang dalam bertindak.
F. Tempramen
Temperamen adalah sifat-sifat yang berhubungan dengan emosi (perasaan). Misalnya
pemarah, penyabar, periang, pemurung, introvert, dan sebagainya. Sifat emosional ini adalah
bawaan (keturunan), sehingga bersifat permanen dan tipis kemungkinan untuk dapat
berubah.
Sifat tempramen ini juga bisa mempengaruhi kesukarelaan dalam bertindak karena
adanya kecendurang alami kecenderungan yang diperoleh seseorang, seperti kebiasaan.
Temperamen dan karakter terkadang dapat mengurangi kesukarelaan tindakan, tetapi tidak
pernah menghancurkannya.

G. Keadaan Patologis

Ketika manusia menghadapi sebuah patalogi hal itu bisa menyebabkan terganggunya
sukarelaan dalam bertindak , karena mereka mengaburkan pengetahuan dan melemahkan
kemauan.Sebagai contoh sebuah pengacara akan selalu memperhatikan mentalnya karena
jika seorang pengacara ini cedera atau penyakit, dan demensia, atau gangguan dalam sekali
maju, pikiran jelas mempengaruhi sukarela dan bisa berdanpak pada hasil dari tindakan yang
akan diambil.Penyakit mental seperti Kegilaan, psikoneurosis, psikosis, skizofrenia dan
sejenisnya bisa sangat berdanpak padan juga kesukarelaan tindakan manusia. Tapi selalu ada
pertanyaan apakah kondisi ini cukup dihapus akal manusia untuk membuat bukan manusia
tindakan.

Dalam kasus lain seorang psikopat atau seorang pembunuh seperti di Conjuring : The
Conjuring: The Devil Made Me Do It,bisa saja dalam persidangan tersangka beralasan
dengan penyakit mental atau kegilaan untuk menutupi kesalahanya di persidangan
pembunuhan.Hal itu sah sah saja karena aktor (pembunuh ) memiliki alibi akan etika
tindakan alasan yang dimiliki aktor ketika pembunuhan itu dilakukan.

Masalah lainnya adalah berjalan sambil tidur. Jika berjalan dalam tidurmembunuh
orang lain atau melakukan kejahatan, dia bersalah dan sampai sejauh mana? Dari apa yang
telah dikatakan, jika orang yang berjalan dalam tidur benar-benar tertidur dan tidak memiliki
semua pengetahuan, kesukarelaan atau kebebasan, tindakan tersebut bukanlah tindakan
manusia; itu termasuk dalam kategori actus hominis. Namun, jika ada beberapa alasan atau
pengetahuan yang terlibat, etika akan menilai sifat tindakan berdasarkan faktor tersebut.
Kondisi lain yang berdampak pada kesukarelaan tindakan manusia disebabkan obat-obatan
dan alkohol. Zat-zat ini dapat merusak penalaran dan pengetahuan manusia.
BAB IV
KESIMPULAN

Etika dalam suatu tindakan manusia adalah suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari
seorang manusia.Etika berdasarkan penjelasan diatasadalah usaha manusai untuk mencari
pedoman dalam bertindak dan perperilaku secara etis layaknya seorang manusia normal.
Etika bisa dibilang sebagai rules atau pedoman untuk manusia agar manusia memiliki tolak
ukur dalam baik dan buruk bagi tingkah laku manusia. Ukuran ini bersifat umum, ia tidak
hanya berlaku untuk sebagian manusia saja, tetapi untuk semua manusia.

Tindakan manusia harus berasaskan pada etika manusia dan bermoral dan berasaskan
pada tiga syarat tindakan manusia yakni adanya keterlibatan pengetahuan didalamnya,Harus
adanya kesukarelaan,dan dan tindakan tersebut harus dilakukan secara bebas.Pengetahuan
sebagai pedoman akan menilai apakah etika dan tindakan manusia ini yang telah
dikerjakannya itu salah atau benar, baik atau buruk.Oleh sebab itu pengetahuan harus
menjadi dasaran dalam bertindak dan penilaiannya ilmu sangat berguna dalam menentukan
arah dan tujuan masing-masing orang.

Sukarelaan Artinya segala sesuatu yang saya ketahui hanya berhak menuntut
ketaatan, sejauh sesuai dengan suara hati . Jadi kewajiban moral dasarnya adalah, agar
manusia tidak pernah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan suara hatinya.
Kebebasan dalam bertindak tanpa adanya paksaan. Manusia dalam bertindak memiliki suatu
kebebasan dalam bertindak Meskipun beberapa tindakan manusia bersifat sukarela, di mana
aktor melakukan tindakan tersebut, tidak setiap tindakan sukarela itu bebas. Setiap tindakan
bebas bersifat sukarela dalam arti bahwa aktor tanpa pengekangan melakukan tindakan
tersebut, tetapi tidak setiap sukarela tindakan itu bebas. Kebebasan yang dimasud adalah
kebebasan yang positif dan tidak bertentangan pada etika manusiaDalam arti setiap orang
yang melakukan tindakan kebebasan itu harus dipertanggungjawabkan, bukan hanya
melakukannya lalu dibiarkan dengan begitu saja, apapun yang telah di lakukan atau di
perbuatkan harus bertanggungjawab.

Dari penjelasan diatas kalau kita masukan kedalam administrasi publik,suatu


kebijakan atau pun tindakan yang dilaksanakan oleh birokrat haruslah berasaskan pada tiga
hal diatas yakni Pengetahuan akan apakah kebijakan dan tindakan tersebut benar dan tindak
bertentangan dengan etika.Kedua,sukarelaan yakni sebagai pemimpin hanya bertujuan untuk
memberikan kinerja yang baik untuk masyarakat dan berbakti pada masyarakat bukan karena
pansos dll.Ketiga kebebasan dalam mengabil sebuah tindakan ,pengambil kebijakan harus
berasaskan kembali lagi kesukarelaan dari dalam hati buka karena intervensi dari golongan
atau pun dari diri sendiri yang bersifat negatif.
DAFTAR PUSTAKA

Sheeran, Patrick J. 1993.Ethics in public administration: A philosophical approach.


Greenwood Publishing Group.

TRI, Yuniningsih.(2018).Etika Administrasi Publik. E-jurnal:


admpublik.fisip.undip.ac.id.Diakses:7/6/21

Hulu,Silferius.Etika dan Moral.(2020). https://pustakabergerak.id/ moral.Diakses:8/6/21

Dwiyadiyanti, Sindi.(2018).Etika Filsafat. https: //www.kompasiana. com/sindidwi


/.Diakses:8/6/21.

Dewi, Yuliana. (2019).Tindakan Dalam Kehidupan Sehari hari Untuk Menjaga


Kelestarian Negara Indonesia Dikaitkan Dengan Teori Etika Moral.E-Jurnal:
osf.io.com. Diakses:7/6/21

Anda mungkin juga menyukai