Anda di halaman 1dari 13

PELAPORAN DOKUMENTASI ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS

PADA KELUARGA

(Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kebidanan Komunitas)

Dosen Pengampu

Vita Natalia, SST,. M.Keb

Oleh:

DEA AGUSTINA

2019.A.10.0795
YAYASAN EKA HARAP PALANGKARAYA

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN

TAHUN 2021

TUGAS KOMUNITAS :

Buatlah pelaporan dokumentasi asuhan kebidanan komunitas pada keluarga

Prioritas masalah:

1. Absensi 1-13
a) Ibu hamil G1P0A0 usia kehamilan 20 minggu dengan anemia ringan, HB 9 gr%
b) Ibu tidak suka makan sayur
c) Belum pernah memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan
Pelaporan Asuhan Dokumentasi Asuhan Kebidanan Komunitas Pada Keluarga

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA

TN. K DI DESA JABIREN KABUPATEN PULANG PISAU TANGGAL 30 JUNI


2021

A. PENGKAJIAN KELUARGA
1. Struktur dan Sifat Keluarga
a. Struktur Keluarga
Nama : Tn. K
Umur : 27
Agama : Kristen
Suku/Bangsa : Dayak/Indonesia
Pendidikan Terakhir : SMA
Penghasilan perbulan : Rp 2.000.000
Pekerjaan : Wiraswasta
Pertemuan ke : Pertama
Alamat : Jalan Garuda VI No.4

Usia Pertama Kali Menikah : 26 Tahun, KK Sehat, Belum memiliki BPJS


Jarak Rumah Dengan Pelayanan Kesehatan : Kurang lebih 1 Km
Alat Transportasi Keluarga : Sepeda Motor/Roda dua
No Nama/Usia/Jenis Hub. Pendidika Pekerjaa Gol. Penyakit yang Kondis Pengobata Jenis
. Kelamin Keluarg n n Dara sedang/perna i saat n yang jaminan
a h h di derita, ini dilakukan kesehatan
kapan?
1. Deana 24 Istri SMA IRT B Saat ini sedang Anemia - -
Tahun/Perempua hamil anak Ringan
n pertama,
dengan anemia
ringan

Status Imunisasi Anggota Keluarga


No. Nama Status Imunisasi (Hanya untuk Keluarga Yang Memiliki Balita)
BCG TT DPT Hepatitis Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

Tahap Perkembangan Keluarga

a. Riwayat Keluarga Inti :


Tipe Keluarga : Merupakan keluarga inti
b. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Hubungan dengan keluarga suami dan istri harmonis
c. Pola Komunikasi keluarga :
Keluarga biasanya berkomunikasi saat makan bersama, saat berkumpul bersama,
saling terbuka satu sama lain, Bpk. K selalu menanyakan pendapat keluarga untuk
mengambil keputusan.
d. Struktur kekuatan keluarga :
Keluarga Bpk. K tidak berlatar belakang pendidikan yang tinggi namun mengetahui
dan berupaya ke puskesmas atau rumah sakit apabila ada yang sakit dan mengambil
tindakan yang tepat untuk mengupayakan/ meningkatkan status kesehatan anggota
keluarga.
e. Struktur peran (formal dan informal) :
Bpk. K berperan sebagai kepala keluarga yang harus memenuhi kebutuhan istri.
Bpk. K bekerja sebagai salah satu karyawan di sebuah perusahaan swasta. Namun
selama pandemi, pemasukan dan gajinya semakin menurun. Ibu berperan sebagai
ibu rumah tangga dirumah yang mengurus semua pekerjaan dirumah.
f. Nilai dan Norma keluarga :
Tidak ada penerapan peraturan khusus di dalam keluarga Bpk. K. Aturan yang
sudah biasa dijalankan hanyalah saling menghormati, sopan santun dalam keluarga
dan saling terbuka satu sama lain saat ada masalah atau pengambilan keputusan.
g. Fungsi Keluarga :
1) Fungsi Pendidikan/Afektif :
Bpk. K ingin memberikan pendidikan tinggi untuk anaknya kelak, agar menjadi
anak yang berguna dan dapat hidup mandiri serta bermanfaat bagi masyarakat.
2) Fungsi Sosialisasi :
Bpk. K menjalin komunikasi yang baik, menghormati dan mengasihi sesama
anggota keluarga dan berperilaku baik di rumah dan di masyarakat.
3) Fungsi Ekonomi :
Pemenuhan kebutuhan pokok ekonomi keluarga bertumpu pada suami, istri
hanya berperan sebagai ibu rumah tangga.
4) Fungsi Pemenuhan (Perawatan/Pemeliharaan Kesehatan) :
a) Mengenai Masalah Kesehatan
Saat ini bapak dan ibu mengetahui jika kehamilan ini memang direncanakan
dan diharapkan, sehingga apabila ada masalah yang terjadi bapak dan ibu
akan khawatir.
b) Mengambil Keputusan Mengenai Tindakan Kesehatan :
Berdasarkan cerita dan penyampaian keluarga membuktikan bahwa keluarga
kurang begitu mengenal tanda bahaya kehamilan karena Ibu mengalami
anemia ringan pada masa kehamilannya, sedangkan selama hamil ibu
mengatakan tidak suka makan sayur, serta keluarga belum pernah
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan.
c) Kemampuan Merawat Anggota Keluarga yang Sakit :
Bpk. K sebenarnya bisa saja merawat anggota keluarganya yang sakit,
namun karena ia harus bekerja maka ia memerlukan bantuan dari orangtua
untuk membantu merawat.
d) Kemampuan Keluarga Memelihara/Memodifikasi Lingkungan Rumah yang
Sehat :
Kondisi rumah Bpk. K termasuk golongan rumah yang sehat, karena semua
fasilitas rumah dalam keadaan yang baik, diantaranya ventilasi udara yang
baik (udara dapat keluar masuk dengan baik), keadaan rumah bersih, dan
saluran pembuangan yang tertutup.
e) Kemampuan Menggunakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan :
Ini merupakan kali pertama Bpk. K membawa ibu ke fasilitas kesehatan,
karna sebelumnya Bpk. K Belum pernah membawa istrinya untuk
memeriksakan kehamilannya ke tenaga kesehatan/ puskesmas.
h. Fungsi Religius
Bpk. K dan Ibu pergi beribadah ke gereja setiap minggu.
i. Fungsi Rekreasi
Keluarga Bpk. K jarang melakukan rekreasi di luar rumah, terlebih saat ini istri
dalam keadaan hamil.
j. Fungsi Reproduksi
Keluarga Bpk. K sangat mengharapkan dan merencanakan kehamilan ini, apapun
jenis kelamin keluarga menerima. Merencanakan memiliki anak 2, dengan jarak
setelah anak 3 tahun
k. Pengambil keputusan dalam Keluarga: adalah suami, namun akan didiskusikan
dengan istri
l. Kepemilikan Jamban Sehat: keluarga memiliki jamban sehat, tersedia air bersih,
suami
perokok aktif
m. Pendapat tentang Fasilitas Kesehatan Jelaskan Berdasarkan Opini Kepala
Keluarga): posyandu dan puskesmas baik dalam memberikan pelayanan kesehatan.
n. Penghasilan KK tetap per Bulan (status sosial ekonomi keluarga): kurang dari UMR
o. Pengetahuan KK tentang Program-Program Kesehatan
1) Desa Siaga : keluarga belum mengetahui desa siaga, menurut kelg penting
2) Tumpeng Gizi Seimbang : tidak tahu, hanya tahu 4 sehat 5 sempurna
3) PHBS : Tahu, hanya sulit menerapkan khususnya merokok
4) Penggunaan garam beryodium? Ya
p. Kepemilikan Kendaraan : Punya motor, jika ada kegawatdaruratan pinjam dari
tetangga

Pengetahuan tentang kesehatan umum, KIA, sumber informasi dan Implementasinya

No. Komponen pengetahuan Tahu Tidak Implementasi


1. Cuci Tangan  Sebelum dan setelah makan,
sebelum & setelah
beraktifitas
2. Persalinan dengan nakes  Nakes
3. Merokok dalam rumah  Tidak di dalam rumah, diluar
4. Penggunaan air bersih  Sumur
5. Asi Ekslusif  Ya
6. Menimbang bayi dan balita  Belum, tapi jika sudah lahir
akan menimbang bayi di
posyandu
7. Makan buah dan sayur setiap  Tidak, karena mahal
hari seminggu sekali, hanya
sayur saja
8. Memberantas jentik nyamuk  Ya, dengan menguras bak
mandi
9. Ventilasi rumah  Cukup
10. Melakukan aktivitas fisik  Hanya pekerjaan rumah
setiap hari
11. Lantai rumah  Semen dilapis karpet plastik
12. Pengelolaan limbah rumah  Dibuang
tangga
13. Sistem pengelolaan air  Dimasak/direbus terlebih
minum dahulu
14. Jarak kandang ternak dengan Tidak memiliki ternak
rumah
15. Penggunaan jamban sehat Ada

2. Pola kebiasaan sehari-hari


Kebiasaan makan
Pola makan keluarga : makanan pokok berupa nasi, sayur, ikan dan ayam.
Frekuensi makan : 3x dalam sehari
3. Faktor Lingkungan
a. Rumah
Keluarga menempati rumah pribadi dengan bentuk rumah permanen dengan
ukuran 6x6, kontruksi dari bata.

Denah rumah

Dapur Ruang Tamu


Kamar Mandi Kamar

4. Keadaan Kesehatan Keluarga


a. Ibu sejak kecil, SD disuntik imunisasi
b. Keluarga berencana : ibu belum pernah KB, karena setelah menikah sudah
berencana memiliki anak.
c. Riwayat persalinan : kehamilan pertama, sudah masuk usia 5 bulan
5. Pemeriksaan Fisik
Sehubungan dengan keadaan kesehatan keluarga didalam pemeriksaan fisik
sebagai berikut :
a. Keadaan membaik
b. Tanda-tanda vital dalam batas normal

Pengkajian psikososial
- Status emosi
Tingkat emosional keluarga cukup baik, apabila ada masalah
diselesaikan dengan/secara baik-baik.
- Konsep dini
Bapak cenderung menjadi kepala keluarga, mencari nafkah untuk
menghidupi keluarga
- Pola interaksi
Pola interaksi baik, berbahasa Indoesia.
- Pola pertahanan keluarga
Saling memahami, bila ada masalah diselesaikan dengan baik,
begitupula dengan masalah dengan saudara/tentangga.
6. Pengkajian Pengetahuan tentang kesehatan
Keluarga sudah mengetahui tentang pentingnya pemeriksaan kehamilan, namun
belum mengetahui tanda bahaya kehamilan.
Pemeriksaan Umum Keluarga

Yang diperiksa KK Istri


KU Baik Baik
Kesadaran CM CM
TD 120/70 110/70
Nadi 86x/m 80x/m
HR 86x/m 80x/m
Respirasi 24x/m 24x/m
Suhu 35,5 ᵒC 36 ᵒC
Tinggi Badan 170 cm 155 cm
Berat Badan 67 kg 56 kg
Status Gizi Normal Normal

B. ANALISIS DATA
Dari analisa data timbul masalah pada keluarga yang disebabkan kurangnya
pengetahuan keluarga dan ibu hamil tentang Anemia, lalu masalah ibu yang tidak
suka makan sayur dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu tentang nutrisi selama
kehamilan, kurangnya kesadaran keluarga dan ibu hamil untuk memeriksakan
kehamilan ke tenaga kesehatan untuk mengetahui tanda bahaya pada kehamilan.
C. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan permasalahan di keluarga adalah sebagai berikut :
1) Kurangnya pengetahuan tentang Anemia
2) Kurangnya pengetahuan tentang nutrisi selama kehamilan 
3) Kurangnya kesadaran keluarga dan ibu hamil untuk memeriksakan kehamilan
ke tenaga kesehatan.
D. PRIORITAS MASALAH
Sesuai data yang diperoleh saat pengkajian terhadap masalah kesehatan yang terjadi
yaitu :
1) Kurangnya pengetahuan tentang Anemia

2) Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran

1. Sifat masalah 2/3x1 2/3 Sifat masalah merupakan


ancaman kesehatan ancaman kesehatan karena
kehamilan dengan anemia
mempengaruhi keselamatan
ibu dan bayi

2. Kemungkinan 1/2x2 1 Masalah yang dapat diubah


masalah yang adalah dengan memberikan
dirubah hanya KIE pada ibu mengenai gizi
sebagian ibu hamil. Untuk
meningkatkan kadar
hemoglobin.
3. Potensi masalah 2/3x1 2/3 Masalah ibu hamil dengan
untuk dirubah anemia dapat dicegah dengan
rendah memberikan KIE pada ibu
mengenai gizi ibu hamil,
untuk meningkatkan kadar
hemoglobin. Selain itu
masalah ibu hamil dengan
resiko tinggi dapat dicegah
dengan rutin
melakukan pemeriksaan
kehamilan.

4. Menonjolnya 2/2x1 2/2 Kehamilan dengan Anemia


masalah tidak dan risiko tinggi pada ibu
dirasakan
hamil ditangani karena dapat
mempengaruhi keselamatan
ibu dan bayi,
saat ini kehamilan ibu telah
memasuki usia kehamilan
Trimester II sehingga
diperlukan pemantauan oleh 
bidan atau tenaga kesehatan
terdekat.
Total skor 3 1/3

2) Kurangnya Pengetahuan tentang nutrisi selama kehamilan 

No Kriteria Bobot Perhitungan Skore Pembenaran


1. Sifat Masalah: 2 2/3 x 1 2/3 Sifat masalah
Tidak/kurang sehat merupakan ancaman
kesehatan karena
kurangnya nutrisi
yang sehat dapat
mempengaruhi
kesehatan ibu hamil
dan pertumbuhan
bayi .
2. Kemungkinan masalah 2 2/2 x 1 1 Masalah dapat
yang didapat: dapat diubah dengan
diubah dengan mudah mudah karena
setelah diberikan
penyuluhan tentang
makanan bergizi ibu
bersedia makan
makanan yang
bergizi khususnya
sayur.
3. Potensi untuk 3 3/3 x 1 1 Potensi masalah
mengubah masalah: untuk diubah tinggi
Tinggi karena dapat
dicegah hanya
dengan memberikan
penyuluhan tentang
makanan bergizi.
4. Menonjolkan: Masalah 0 0/2 x 1 0 Menonjolnya
Tidak dirasakan masalah tidak
dirasakan karena ibu
dan keluarga merasa
kehamilanya tidak
ada masalah
Jumlah 2
3
3

Anda mungkin juga menyukai