Anda di halaman 1dari 18

PAPER

ANALISIS JURNAL ASUHAN KEPERAWATAN


ANESTESIOLOGI SISTEM PENCATATAN DAN
PELAPORAN DALAM EPIDEMIOLOGI
Untuk Memenuhi Tugas Belajar Mata Kuliah Epidemiologi Klinik Yang Diampu
Oleh Dosen Madyo Maryoto, Ns. MNS

Disusun Oleh :
Kelompok 1

Nabila Azizah Yurindani : 190106102


Nanda Aisyia Pontoh : 190106103
Novaldi Fhajerin : 190106108
Novi Yulianti Nuraeni : 190106109
Panji Wicaksono Aji : 190106113

PRODI D4 KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS HARAPAN BANGSA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian
apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Purwokerto, 6 Juli 2021

Penyusun

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i

KATA PENGANTAR............................................................................................ii

DAFTAR ISI.........................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................4

A. Latar Belakang....................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................5

C. Tujuan.................................................................................................6

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................7

A. Pencatatan dan Pelaporan......................................................................7

1. Pengertian........................................................................................7

2. Tujuan Pencatatan dan Pelaporan...................................................9

3. Sistem Pencatatan dan Pelaporan....................................................9

4. Sistematika Pencatatan dan Pelaporan Epidemiologi...................11

B. Pencatatan dan Pelaporan Kasus Angka Kematian Ibu (AKI).............14

1. Kesederhanaan...............................................................................14

2. Fleksibilitas ..................................................................................15

3. Kualitas Data..................................................................................16

4. Akseptabilitas................................................................................16

BAB III PENUTUP..............................................................................................17

A. Kesimpulan...........................................................................................17

B. Saran ....................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Epidemiologi merupakan studi (ilmiah, sistematis, berbasis data) dari


distribusi (frekuensi, pola) dan determinan (penyebab, faktor risiko) yang
berhubungan dengan kesehatan di suatu Negara dan kejadian/masalah
kesehatan (bukan hanya penyakit) pada populasi tertentu dan penerapannya
dalam mengendalikan masalah kesehatan. (CDC, 2012). Peranan
epidemiologi dalam masalah ini adalah untuk mengidentifikasi berbagai
faktor dan distribusi masalah kesehatan dalam upaya mencari penyebab, serta
menyediakan informasi maupun gambaran untuk melakukan perencanaan,
pengevaluasian program kesehatan, dan mengambil keputusan intervensi
sebagai upaya pengendalian masalah kesehatan pada masyarakat.
Maka dalam hal ini perlu dilakukan surveillance, yang mana
Surveilans adalah suatu kegiatan sistematis dan berkesinambungan, mulai
dari kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasikan data
yang selanjutnya digunakan untuk landasan esensial dalam membuat
perencanaan, implementasi dan evaluasi suatu kebijakan masyarakat (CDC,
2003).
Untuk mendokumentasikan semua itu perlu dilakukan pencatatan dan
pelaporan agar data lebih konkrit lagi, dan dalam jurnal yang kami ambil
berisi tentang pencatatan dan pelaporan kasus Kesehatan Ibu pada PWS-KIA
karena angka kematian ibu yang meningkat khususnya di provinsi Jawa
Timur.
Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator yang
dapat menggambarkan situasi derajat kesehatan masyarakat pada suatu
negara, sehingga meningkatkan kesehatan ibu dijadikan tujuan ke-5 dari
Millenium Development Goals (MDGs). Hasil SDKI 2007, AKI secara
nasional menunjukkan angka yang tergolong tinggi yaitu 228/100.000 KH
dan masih jauh dari target MDGs adalah 102/100.000 KH. Selain itu,
berdasarkan hasil SDKI 2007 menunjukkan bahwa AKI di Indonesia adalah
tertinggi di antara Negara seASEAN (Kemenkes RI, 2010).
Upaya penurunan AKI di Indonesia terus diupayakan dan terus
mengalami penurunan. Pada tahun 1991 AKI sebesar 390/100.000 KH, tahun
1997 sebesar 334/100.000 KH, tahun 2002 sebesar 307/100.000 KH, tahun
2007 sebesar 228/100.000 KH, dan tahun 2009 sebesar 226/100.000 KH.
Namun, berdasarkan kecenderungan Nasional dan proyeksi AKI 1991–2025
dengan penurunan yang telah terjadi selama ini maka akan sulit untuk bisa
mencapai target MDGs di tahun 2015. Sehingga, diperlukan perhatian khusus
pada masalah kematian ibu (BAPPENAS, 2010).
Perhatian khusus juga harus diberikan kepada Provinsi jawa Timur,
karena mengalami peningkatan tren AKI dalam 4 tahun terakhir ini. Pada
tahun 2007 AKI sebesar 72/100.00 KH, tahun 2008 sebesar 83/100.000 KH,
tahun 2009 sebesar 90,7/100.000 KH, tahun 2010 sebesar 101,4/100.000 KH,
dan tahun 2011 sebesar 104,3/100.000 KH. Hal ini mengkhawatirkan karena
berkecenderungan untuk terus meningkat (Dinkes Prov. Jatim, 2011b).
Salah satu kabupaten di Jawa Timur yang memiliki jumlah kasus
kematian ibu tertinggi selama 3 tahun berturut-turut yaitu tahun 2009– 2011,
sedangkan di tahun 2012 jumlah kasusnya menduduki peringkat kedua adalah
Kabupaten Jember. Pada tahun 2009 memiliki 51 kasus kematian ibu, tahun
2010 memiliki 55 kasus kematian ibu, tahun 2011 memiliki 54 kasus
kematian ibu, dan tahun 2012 memiliki 43 kasus kematian ibu (Dinkes Kab.
Jember, 2012).
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah di atas maka, penulis


merumuskan permasalahan yakni :
1. Apa itu pencatatan dan pelaporan?
2. Seperti apa hasil pencatatan dan pelaporan pada kasus AKI di Jawa
Timur?
C. Tujuan

Untuk mengetahui pencacatan dan pelaporan dalam epidemiologi


pada kasusu Angka Kematian Ibu (AKI) khususnya di Provinsi Jawa Timur
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pencatatan dan Pelaporan

1. Pengertian

Pencatatan dan Pelaporan merupakan kegiatan yang harus


diperhatikan oleh tenaga kesehatan (khususnya Epidemiolog) dalam
rangka memberikan pelayanan yang lebih baik bagi individu, keluarga dan
masyarakat.
Menurut Kron dan Gray, Pencatatan dan pelaporan adalah
Mengkomunikasikan secara tertulis kepada Tim Kesehatan lain yang
memerlukan data kesehatan atau data Epidemiologi secara teratur.
Adapun Pengertian Pencatatan dan Pelaporan menurut Kozier dan
ERB Pencatatan dan pelaporan merupakan Dokumen Formal dan Legal
yang dibuat secara tertulis tentang data – data kesehatan.
Berdasarkan pengertian - pengertian tersebut, maka dapat pula
disimpulkan bahwa Pencatatan dan Pelaporan merupakan :
1) Suatu kegiatan mencatat dengan berbagai alat/media tentang data
kesehatan yang diperlukan sehingga terwujud tulisan yang bias dibaca
dan dapahami isinya.
2) Salah satu kegiatan administrasi kesehatan yang harus dikerjakan dan
dipertanggungjawabkan oleh petugas kesehatan (khususnya
Epidemiolog).
3) Kumpulan Informasi kegiatan upaya pelayanan kesehatan yang
berfungsi sebagai alat/sarana komunikasi yang penting antar petugas
kesehatan.
Untuk dapat melakukan kegiatan Pencatatan dan Pelaporan dengan
baik, maka dibutuhkan Data dan Informasi yang Tepat dan Akurat, karena
tanpa adanya hal tersebut hasil kegiatan pencatatan dan pelaporan tersebut
akan sangat diragukan kebenarannya.
2. Tujuan Pencatatan dan Pelaporan

Menurut Potter dan Perry tujuan pencatatan adalah :


a. Komunikasi : sebagai alat komunikasi yang efektf antar petugas
kesehatan, sehingga kesinambungan informasi dan upaya pelayanan
kesehatan dapat tercapai.
b. Pendidikan : sebagai informasi tentang gambaran penyakit atau
masalah kesehatan dan pemecahannya
c. Pengalokasian Dana : dapat digunakan untuk merencanakan tindakan
dan kegiatan yang tepat dengan dana yang tersedia.
d. Evaluasi : sebagai dasar ntuk melakukan evaluasi terhadap hasil
intervensi yang diberikan.
e. dokumen yang sah : sebagai bukti nyata dan legal yang dapat
digunakan bila didapatkan adanya penyimpangan serta bila diperlukan
untuk keperluan pengadilan.
f. Jaminan Mutu : dapat memberikan jaminan kepada masyarakat
terhadap mutu layanan kesehatan yang diberikan.
g. Penelitian : merupakan sumber data yang sangat bemanfaat untuk
kepentingan penelitian atau riset.
h. Analisis : merupakan dasar analisis masalah kesehatan pada individu,
keluarga maupun masyarakat.
i. Feed Back : dapat digunakan sebagai umpan balik dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
3. Sistem Pencatatan dan Pelaporan
a. Pencatatan
Sistem Pencatatan secara umum terbagi dalam 2 (dua) bagian,
yaitu Sistem Pencatatan Tradisional dan Sistem Pencatatan Non-
Tradisional. Sistem Pencatatan Tradisional adalah system pencatatan
yang memiliki catatan masing-masing dari setiap profesi atau petugas
kesehatan, dimana dalam system ini masing-masing disiplin ilmu
(Dokter, Bidan, Perawat, Epidemiolog, Ahli Gizi dsb) mempunyai
catatan sendiri – sendiri secara terpisah. Keuntungan system ini adalah
Pencatatan dapat dilakukan secara lebih sederhana. Kelemahan system
ini adalah data tentang kesehatan yang terkumpul kurang menyeluruh,
koordinasi antar petugas kesehatan tidak ada dan upaya pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan tuntas sulit dilakukan.
Sistem Pencatatan Non-Tradisional adalah Pencatatan yang
berorientasi pada Masalah (Problem Oriented Record /POR).
Keuntungan system ini adalah kerja sama antar tim kesehatan lebih
baik dan menunjang mutu pelayanan kesehatan secara menyeluruh.
Setiap petugas kesehatan dituntut untuk membuat pencatatan tentang
data kesehatan sebaik mungkin. Adapun system criteria system
pencatatan data kesehatan yang baik mencakup hal – hal di bawah ini :
1) Pencatatan Harus Sistematis, Jelas, Ringkas dan mengacu pada
respon pasien terhadap kejadian penyakit atau intervensi yang
diberikan.
2) Ditulis dengan Baik dan menghindari kesalahan.
3) Tepat Waktu, ditulis segera setelah tindakan/kegiatan dilakukan.
4) Ditulis secara Terperinci mencakup What, Why, When, Where,
Who and How
5) Menghindari kata-kata yang sulit diukur
6) Mencantumkan nama jelas dan tanda tangan setelah melakukan
pencatatan.
b. Pelaporan
Pelaporan merupakan cara komunikasi petugas kesehatan yang
dapat dilakukan baik secara tertulis maupun lisan tentang hasil dari
suatu kegiatan atau intervensi yang telah dilaksanakan.
1) Laporan Lisan
 Kelemahan : Kemungkinan yang dilaporkan hanyalah hal-hal
yang baik-baik saja dan bersifat subyektif.
 Keuntungan : Hasil dari kegiatan/intervensi yang telah
dilakukan dan data yang telah terkumpul dapat segera
ditindaklanjuti dalam waktu yang lebih cepat.
2) Laporan Tertulis
 Kelemahan : memakan waktu dan biaya yang lebih.
 Keuntungan : bisa lebih bersifat Objektif dan lebih terperinci
serta pelaporan dapat bersifat positif maupun negative
4. Sistematika Pencatatan dan Pelaporan Epidemiologi
Sistematika Pencatatan dan Pelaporan Epidemiologi, baik yang
berupa hasil penelitian, survey maupun hasil penyelidikan epidemiologi
pada umumnya terdiri atas :
1. Judul Laporan
Judul Laporan hendaknya dapat menjawab pertanyaan – pertanyaan
berupa :
a) Penelitian/Penyelidikan/Survey Epidemiologi apa yang telah
dilaksanakan ? (WHAT)
b) Di mana Penelitian/Penyelidikan/Survey Epidemiologi tersebut
dilaksanakan ? (WHERE)
c) Kapan Penelitian/Penyelidikan/Survey Epidemiologi tersebut
dilaksanakan ? (WHEN)
2. Pendahuluan
a. Latar Belakang
 Alasan Penelitian/Penyelidikan/Survey Epidemiologi itu
dilakukan. Misalnya : Meningkatnya angka kematian ibu
disuatu wilayah, terjadinya suatu KLB penyakit tertentu, dll.
 Tempat atau wilayah terjadinya kasus-kasus yang sedang
diselidiki/ diteliti/disurvey.
 Kapan hal itu terjadi
 Siapa pelaksana Penelitian/Penyelidikan/Survey
Epidemiologi itu.
 Kapan Penelitian/Penyelidikan/Survey Epidemiologi itu
dilakukan.
 Bagaimana karakteristik geografisnya : misalnya daerah
pantai, pegunungan, pedesaan dll.
 Karakteristik Demografi : jumlah penduduk, distribusi
berdasarkan usia, jenis kelamin, pendidikan, ras dsb.
 Karakteristik Sosial Ekonomi : Tingkat penghasilan, jeis
pekerjaan, adat istiadat dsb.
b. Permasalahan
Dalam bahasan ini perlu dituliskan permasalahan dari
laporan hasil survey atau penyelidikan epidemiologi yang telah
dilakukan. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa timbulnya
masalah tersebut karena adanya kesenjangan antara apa yang
seharusnya terjadi sesuai dengan kaidah atau teori yang ada
dengan kenyataan yang terjadi dalam masyarakat.
c. Tujuan penelitian/survey/penyelidikan epidemiologi
Isi dalam tujuan ini dapat berupa apa tujuan Penelitian/
Penyelidikan/ Survey Epidemiologi tersebut, khususnya yang
berkaitan dengan KIA atau Kebidanan.
3. Metode
Dalam bagian ini mencakup hal – hal sebagai berikut :
a) Jenis penyelidikan atau penelitian epidemiologi yang telah
dilakukan, apakah survey deskriptif kuantitatif, apakah penelitian
induktif dengan sampling ataukah eksperimental dsb.
b) Siapa atau apa populasinya, termasuk subjek penelitiannya atau
respondennya.
c) Hal-hal yang berkaitan dengan sample, seperti bagaimana cara
pengambilan samplenya, berapa besar samplenya atau sample
apa yang akan diambil/diteliti.
d) Peralatan apa saja yang digunakan.
e) Kapan waktu pelaksanaan Penelitian/Penyelidikan/Survey
Epidemiologi tersebut.
4. Hasil
Dalam bagian ini disajikan semua data, baik data primer
maupun sekunder dalam bentuk table atau grafik termasuk peta dan
data demografi lainnya. Setiap table, grafik ataupun peta harus
diberikan penjelasan yang lengkap.
5. Pembahasan
Semua yang telah dipaparkan dalam uraian hasil
Penelitian/Penyelidikan/Survey Epidemiologi dibahas pada bagian
ini termasuk analisis dari perhitungan statistic yang diperlukan.
6. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan :
Kesimpulan berupa pernyataan singkat dari hasil
Penelitian/Penyelidikan/Survey yang
telah dilakukan. Sebagai contoh hal-hal yang perlu dituliskan dalam
kesimpulan :
 Apakah yang diteliti itu benar-benar merupakan KLB atau
bukan.
 Perlu dituliskan Incidence Rate nya.
 Hasil Penghitungan Case Fatality Rate (CFR)
 Perbandingan hasil penghitungan dengan standard/Angka
Nasional (Depkes) bahkan Internasional (WHO).
 Hal-hal lain yang sangat penting untuk dikemukakan dari hasil
Penelitian/Penyelidikan/ Survey.
Saran :
Semua hal-hal penting yang perlu disarankan dipaparkan
dibagian ini secara singkat, misalnya :
 Cara pencegahan dan penanggulangan terjadinya wabah atau
kejadian penyakit lainnya khususnya yang berkaitan dengan
KIA atau Kebidanan.
 Mengatasi masalah pembiayaan dan ketenagaan.
 Metode perbaikan dari pencatatan dan kegiatan-kegiatan
sebelumnya agar lebih teliti, akurat, efektif dan efisien.
7. Ringkasan
Ringkasan disini berbeda dengan kesimpulan, dimana dalam
ringkasan ini mencakup keseluruhan isi/hasil
Penelitian/Penyelidikan/Survey yang telah dilakukan dengan bahasa
yang singkat dan jelas (Inti Sari). Isi ringkasan ini mencakup :
 Latar belakang : yang menunjukkan adanya kesenjangan.
 Permasalahan
 Tujuan dan Manfaat
 Metode
 Deskripsi singkat hasil pembahasan tentang apa yang telah
dilakukan.
 Hasil-hasil yang didapatkan dari penyelidikan yg telah
dilakukan.
8. Kepustakaan
Dalam bagian ini dituliskan semua referensi yang dipakai
sebagai rujukan dalam penulisan menurut kaidah tertentu yang
ditetapkan seperti Sistem Havard atau Vancouver atau yang lainnya,
yang penting konsisten. (Sutomo, Machfoedz, et al. 2010)

B. Pencatatan dan Pelaporan Kasus Angka Kematian Ibu(AKI)

1. Kesederhanaan
Kesederhanaan dai suatu sistem dinilai berdasarkan kemudahan
dalam hal struktur, alur pelaporan, dan pengoperasiannya. Jenis dan
sumber data yang digunakan dalam kegiatan pencatatan dan pelaporan
pemantauan ibu di Puskesmas Kaliwates, dapat ditampilkan sebagai
berikut: tabel di atas menunjukkan bahwa pada seluruh data yang
dipergunakan alam pemantauan ibu, 9 di antaranya bersumber dari
Register Kohort.

Jenis Data Sumber Data


Jumlah sasaran Ibu Hamil Data proyeksi penduduk
Jumlah ibu bersalin Register kohort ibu
Jumlah ibu nifas Register kohort ibu
Jumlah bumil risti Register kohort ibu dan kartu ibu
Jumlah K1 Register kohort ibu dan kartu ibu
Jumlah K4 Register kohort ibu dan kartu ibu
Jumlah persalinan di tolong nakes Register kohort ibu
Jumlah ibu nifas yang dilayani 3x oleh nakes Register kohort ibu
Jumlah bumil, bulin, bufas, dengan faktor Register kohort ibu
resiko/komplikasi dideteksi oleh masyarakat
Jumlah kasus komplikasi obstetri Register kohort ibu

2. Fleksibilitas
Fleksibilitas Fleksibilitas dilihat berdasarkan kemampuan sistem
dalam menyesuaikan dengan perubahan informasi tanpa disertai
peningkatan yang berarti akan biaya, tenaga, dan waktu. Berdasarkan hasil
wawancara dan studi dokumen, perubahan definisi operasional pernah
terjadi pada kegiatan pemantauan kesehatan ibu di tahun 2012, yaitu
perubahan pada indikator kunjungan ibu nifas. Perubahan indikator
kunjungan nifas dapat ditampilkan sebagai berikut:

Definisi Operasional Waktu


Kunjungan nifas Kunjungan Nifas
DO Lama DO Baru
KF 1 6 jam-3 hari 6 jam-3 hari
KF 2 8-14 hari 4-28 hari
KF 3 36-42 hari 29-42 hari
3. Kualitas Data
Kualitas data dilihat berdasarkan kelengkapan jumlah dan
kelengkapan data pada formulir pencatatan dan pelaporan pemantauan
kesehatan ibu pada PWS KIA. Berdasarkan hasil studi dokumentasi
didapatkan bahwa kelengkapan jumlah formulir Kartu Ibu hanya memiliki
persentase sebesar 20,057%, Register Kohort Ibu sebesar 100%, Laporan
bulanan PWS KIA (Indikator Ibu) wilayah sebesar 100%, dan laporan
bulanan PWS KIA (Indikator Ibu) Puskesmas sebesar 100%. Sedangkan,
kelengkapan data dilihat berdasarkan jawaban kosong dan jawab tidak
jelas/tidak lengkap.

Jenis Formulir Pencatatan dan Pelaporan


Laporan Laporan PWS
Persentase
Kartu Register PWS KIA KIA (Indikator
Pengisian Formulir
Ibu Kohort (Indikator Ibu)
Ibu Ibu) Wilayah Puskesmas
Lengkap/tidak 18,74 59,83 61,087 100
Jelas/tidak lengkap 15,54 19,99 0 0
Kosong 65,72 20,18 38,913 0

4. Akseptabilitas
Akseptabilitas menggambarkan kemauan seseorang atau unit lain
untuk berpartisipasi dalam melaksanakan dan memanfaatkan hasil
pemantauan. Dalam pelaksanaan sistem, Bidan Desa dibantu oleh
masyarakat setempat, seperti Kader Posyandu dan Pemerintah Daerah.
Selain itu, data hasil sistem juga dimanfaatkan oleh lintas program, yaitu
program gizi (data bumil KEK dan Fe) dan imunisasi (imunisasi TT), dan
lintas sektoral, yaitu pihak kecamatan dan pihak kelurahan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kegiatan pemantauan kesehatan ibu pada sistem PWS KIA di


Puskesmas Kaliwates menunjukkan banyaknya form pencatatan dan
pelaporan, kurang praktisnya Register Kohort Ibu dan Kartu Ibu karena
bentuknya terlalu besar dan banyak tumpukan data, penggunaan buku bantu,
pembersihan data dengan waktu yang cukup lama, NPP kasus rendah, sistem
tidak dapat memenuhi kebutuhan pemantauan individu, kelengkapan jumlah
Kartu Ibu sebesar 20,057%, kelengkapan data laporan PWS KIA wilayah
61,087%, register kohort ibu 59,83%, dan kartu ibu 18,74%, sistem tidak
mampu memantau perubahan tren jumlah dan penyebab kasus risti, tidak
dapat mendistribusikan kasus berdasarkan orang, tempat, dan waktu, serta
memiliki realibilitas dan availabilitas yang rendah.
Alternatif penyelesaian masalah yang dapat dilakukan adalah
membudayakan Bidan Desa dalam menganalisis rutin hasil pemantauan dan
membuat rencana tindak lanjut, meningkatkan kualitas pemeriksaan data rutin
terhadap kelengkapan jumlah dan ketepatan pemeriksaan form pemantauan
kesehatan ibu, melengkapi buku pedoman PWS KIA di Puskesmas,
mengadvokasi pihak Dinkes dalam membuat juknis pengisian form di sistem
PWS KIA secara detail, mengadvokasi pihak Dinkes dalam mengembangkan
sistem surveilans lain untuk pemantauan kasus secara spesifik, membentuk
tim surveilans KIA, menyempurnakan format absensi, dan melakukan
pengumpulan, pengolahan, dan pelaporan data secara komputerisasi serta
pelatihan sistem operasional komputerisasi.
B. Saran
Pada jurnal ini bahasa yang dipakai sedikit banyak susah di mengerti
dan kurang teraturnya sistem penulisan.
DAFTAR PUSTAKA

Ambarwati, M.R., Yuliana, R. & Wisnu, N.T., 2011. Gambaran Faktor Penyebab
Ibu Hamil Risiko Tinggi Tahun 2005–2010 (di Polindes Sambikerep
Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk). Forikes, II(Khusus HKN), pp.
1–8. http://suaraforikes. webs.com/volume2%20nomorkhusus-HKN.pdf
(sitasi 17 Juni 2013).
BAPPENAS, 2010. Laporan Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium di
Indonesia 2010, Jakarta: BAPPENAS.
Barr, et. al., 2011. A Process Evaluation of an Active Surveillance Systems for
Hospitalized 2009–2010 H1N1 Infl uenza Cases. 17(1), pp. 4–11. http://
www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21135655 (sitasi 22 Juni 2013).
Camoni, L. et al., 2010. An improved data-collection form for the surveillance of
HIV infection in Italy. JPH, Volume 7, pp. 28–33. http://ijphjournal.
it/article/view/5743/5485 (sitasi 19 Juni 2013).
CDC, 2003. Public Health Surveillance Applied to Reproductive Health. Atlanta:
CDC.
CDC, 2012. Principles of Epidemiology Public Health Practice Series Module 1.
3rd ed. Atlanta:
CDC. http://www.cdc.gov/osels/scientifi c_edu/ss1978/SS1978.pdf (sitasi 15
Desember 2012).
Dewi, W.K. & Suharto, G., 2011. Hubungan Antara Pengetahuan Dokter Tentang
Rekam Medis Dengan Kelengkapan Pengisian Data Rekam Medis
Dokter yang Bertugas di Bangsal Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang
Periode 1–31 Agustus 2010. http://eprints.undip.ac.id/37424/1/
Wahyu_Kumala_Dewi.pdf (sitasi 13 Juli 2013).
Dinas Kesehatan Kabupaten Jember. 2012. Rekapitulasi Kematian Maternal 2012,
Jember: Dinas Kesehatan Kabupaten Jember.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur, 2011a. Pedoman Pemantauan Wilayah
Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS KIA), Surabaya:
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur,
2012. Pemetaan Laporan dan Pencatatan KIA 2012, Surabaya: Dinas
Kesehatan Provinsi Jawa Timur.
Egger, J.R. et al., 2012. Evaluation of Clinical and Administrative Data to
Augment Public Health Surveillance. ISDS. http://ojphi.org/ojs/index.
php/ojphi/article/view/4474/3515 (sitasi 20 Juni 2013).

Anda mungkin juga menyukai