Anda di halaman 1dari 8

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Pendidikan yang diampu oleh

Aflich Yusnita Fitrianna, M.Pd.

Nama : Ahmad Zaeni

NIM : 19220104

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA

INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (IKIP) SILIWANGI


A. Pengawasan

Pengawasan adalah hal yang esensial dalam kehidupan sebuah organisasi yang bertujuan
untuk menjaga agar kegiatan yang dijalankan tidak melenceng dan rencana yang telah
ditetapkan berjalan sesuai. Pengawasan akan diketahui keunggulan dan kelemahan dalam
pelaksanaan manajemen, sejak dan awal, selama dalam proses, dan akhir proses manajemen.
Istilah pengawasan dalam proses organisasi bersifat umum sehingga terdapat beberapa
pengertian yang sangat bervariasi seperti mengadakan pemeriksaan secara terinci, mengatur
kelancaran, membandingkan dengan standar, mencoba mengarahkan atau menugaskan, serta
pembatasannya atau pengekangannya.

Adapun pengertian lain menurut pengawas pendidikan sering disebut supervisor.


Sementara, pengawas sekolah adalah guru pegawai negeri sipil yang diangkat dalam jabatan
pengawas sekolah. Pengawasan adalah kegiatan pengawas sekolah dalam menyusun program
kepengawasan, melaksanakan program, dan melaksanakan pembimbingan dan pelatihan
profesional guru . Selain itu, pengawasan mempunyai dua unsur pokok yaitu :

1) pengawasan menekankan kepada proses

2) pengawasan diarahkan kepada koreksi dan membandingkan dengan tujuan.

Terdapat delapan fungsi supervisi dalam satuan pendidikan, antara lain :

1) Mengkoordinasi semua usaha yang ada di sekolah.


2) Memperlengkapi kepemimpinan di sekolah.
3) Memperluas pengalaman serta pengalaman guru-guru.
4) Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
5) Memberi fasilitas dan penilaian yang terus-menerus.
6) Menganalisis situasi belajar dan mengajar.

Pelaksanaan pengawasan di sekolah harus mencakup pengendalian yang bersifat


administratif dan akademik dalam proses pengajaran. Ada beberapa teknik yang digunakan
supervisor dalam membantu guru dalam melaksanakan supervisi, antara lain:

1) Kunjungan kelas.
2) Pertemuan pribadi.
3) Rapat antara supervisor dengan guru di sekolah.
4) Kunjungan antarkelas dan antarsekolah.
5) Pertemuan-pertemuan di kelompok kerja guru, kepala sekolah, dan para pengawas.

Kesimpulan dari penjelasan di atas bahwa seorang pengawas periu memiliki sikap
profesionalitas kerja yang mampu mendukung fungsi dan perannya dengan memiliki
pemahaman terhadap substansi pengawasan yang telah diuraikan tersebut di atas, dan
pemahaman serta penguasaan terhadap supervisi pengajaran.

B. Nilai Satuan Pendidikan

Penilaian yaitu proses mengumpulkan dan pengolahan sebuah informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik.

Penilaian pendidikan merupakan suatu proses penentuan nilai atau keputusan dalam
bidang pendidikan atau segala sesuatu yang ada hubungannya dengan bidang pendidikan.

Penilaian harus memperhatikan prinsip-prinsip berikut.

1) Sah
2) Objektif
3) Adil
4) Terpadu
5) Terbuka
Penilaian dapat dipenuhi bila penilaian dilakukan secara sahih, objektif, adil, dan terbuka.
HUBUNGAN MASYARAKAT & PENGELOLAANNYA

A. Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat ialah kegiatan untuk menumbuhkan dan memperoleh pengertian,
kepercayaan, penghargaan dari sesuatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya.
Adapun pengertian lain menyebutkan bahwa hubungan masyarakat adalah aktivitas
komunikasi dua arah dengan publik (perusahaan/organisasi), yang bertujuan untuk
menumbuhkan saling pengertian, saling percaya, dan saling membantu/ kerjasama.
Fungsi hubungan masyarakat adalah sebagai berikut.
1) Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan,
tertulis, melalui gambar kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar
tentang organisasi atau perusahaan, tujuan, serta kegiatan yang dilakukan.
2) Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau
masyarakat.
3) Memperbaiki citra organisasi.
4) Tanggung jawab sosial.

5) Komunikasi.

bahwa pada dasarnya proses kegiatan hubungan masyarakat ditempuh melalui lima tahap,
yaitu:

1) Persiapan
2) Pelaksanaan
3) Pengecekan tanggapan masyarakat
4) Penilaian dan pengontrolan hasil
5) Pemberian saran kepada pimpinan

Dalam melaksanakan hubungan dengan masyarakat tentunya sekolah harus


memperhatikan hal yang dapat mendorong tercapainya tujuan atau sasaran yang telah
ditetapkan.

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 19 Tahun


2007, standar pengelolaan bidang humas sebagai berikut:

1) Sekolah atau madrasah melibatkan warga dan masyarakat pendukung sekolah/madrasah


dalam pengelolaan pendidikan.
2) Warga sekolah/madrasah dilibatkan dalam pengelolaan akademik.
3) Masyarakat pendukung sekolah/madrasah dilibatkan dalam pengelolaan non-akademik.
4) Keterlibatan peran serta warga sekolah/madrasah dan masyarakat dalam pengelolaan
dibatasi pada kegiatan tertentu yang ditetapkan.
5) Setiap sekolah/madrasah menjalin kemitraan dengan lembaga lain yang relevan, berkaitan
dengan input, proses, output, dan pemanfaatan lulusan.
6) Kemitraan sekolah/madrasah dilakukan dengan lembaga pemerintah atau non-pemerintah.
7) Kemitraan SD/MI/SDLB atau yang setara dilakukan minimal dengan SMP/MTs/SMPLB
atau yang setara, serta dengan TK/RA/BA atau yang setara di lingkungannya.

8) Kemitraan SMP/MTs/SMPLB atau yang setara dilakukan minimal


dengan SMA/SMK/SMALB, MA/MAK, SD/MI atau yang setara, serta dunia usaha
dan dunia industri.

SISTEM INFORMASI DAN PENGELOLAANNYA

A. Sistem Informasi

Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur atau aturan yang diorganisasikan secara
integral untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah
dan pengambilan keputusan. Tujuan dan dibangunnya informasi berupa aplikasi system
informasi sebagai berikut.

1) Membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dengan memberikan


informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga sekolah
menengah umum atau yang setara dengannya.
2) Memberikan sarana agar seluruh bagian yang berperan dalam dunia pendidikan yang ada
di provinsi/kota kabupaten agar dapat berperan aktif dalam usaha memajukan usaha
pendidikan.
3) Petanggungjwaban public yaitu dengan memberikan informasi secara transparan tentang
kebijakan dan pemakaian sumber daya yang dialokasikan untuk dunia pendidikan.
4) Meningkatkan pengetahuan guru dan murid tentang dunia informatika serta manfaat yang
dapat diambil melalui beberapa pelatihan.
5) Memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik dan murid mengenai
ilmu pengetahuan dan informasi pendidikan lainnya.
Pengelola pendidikan menganggap bahwa informasi adalah salah satu sumber daya yang
paling berharga dalam pengembangan organisasi pendidikan, karena salah satu tugas
pengelola adalah mengelola sumber daya informasi pendidikan menjadi kekuatan dalam
mencapai tujuan informasi organisasi pendidikan. Diantaranya sebagai berikut.

1) Media dan model pembelajaran serta kurikulum


2) Proses belajar mengajar
3) Sarana dan prasarana
4) Siswa
5) Keuangan
6) Tenaga pendidik dan kependidikan
7) Pengelolaan serta penilaian

B. Pengelolaannya

Ada tiga kegiatan yang dapat dilakukan dalam mengembangkan sistem informasi
manajemen, yaitu perencanaan, implementasi, dan penilaian. Perencanaan sistem informasi
manajemen adalah pendeskripsian secara komprehensif tentang informasi manajemen yang
merupakan penstrukturan database yang diperlukan, pendefinisian, alur informasi, dan
penetapan laporan-laporan yang diperlukan.
PERMASALAHAN DARI POIN-POIN DI ATAS

Dalam keadaan pandemi saat ini untuk pengawasan pendidikan dalam pembelajaran
daring tentu sangat memiliki banyak kendala, karena sekolah harus memantau perkembangan
peserta didik selama pembelajaran dari rumah. Bahkan, masalah yang didapatkan banyak
sekali orang tua yang mengeluh ketika hal ini berlangsung alasannya karena anak mereka
kesulitan ketika belajar mandiri dan orang tua tidak memiliki pengetahuan yang mumpuni
untuk membimbing atau mengajari anaknya dalam semua mata pelajaran. Hal tersebut juga
mengacu pada penilaian, banyak siswa atau pun mahasiswa sekalipun yang lebih memilih
belajar secara tatap muka karena ketika daring semangat belajar mereka turun hingga dalam
pengerjaan tugas ataupun hadir di berbagai aplikasi yang mendukung proses pembelajaran
tidak memberikan semangat yang tinggi. Alasannya karena ketika belajar secara tatap muka
dapat berdiskusi secara langsung, materi dapat dipahami dengan mudah karena dapat
bertanya pada tenaga pendidik, bahkan proses pembelajaran dapat berlangsung dengan penuh
semangat karena dapat menerapkan atau mengikuti berbagai model pembelajaran sehingga
proses belajar mengajar dapat berjalan efektif dan efisien.

Untuk hubungan masyarakat dan sistem informasi yang dapat diambil adalah antara pihak
sekolah dengan pihak orang tua. Karena di keadaan pandemi seperti saat ini, orang tua dan
pendidik memerlukan peran khusus. Sehingga memerlukan pelatihan, karena sistem
informasi yang digunakan saat ini sangat bergantung kepada teknologi.

Anda mungkin juga menyukai