DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah manajemen dan kepemimpinan manajemen perencanaan (POAC) di kamar
bedah.
Makalah ilmiah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang limbah dan manfaatnya
untuk masyarakan ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………….2
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………4
A. Latar Belakang………………………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah………………………………………………………………………13
C. Tujuan……………………………………………………………………………………13
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….14
A. DEFINISI………………………………………………………………………………….14
B. EPIDEMILOGI…………………………………………………………………………….14
C. ETIOLOGI………………………………………………………………………………….14
D. DIAGNOSA…………………………………………………………………………………16
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………..21
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..22
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam fenomena manajemen dunia perumah sakitan saat sekarang ini telah
menumbuhkan polemik baru dari segi filosofis yaitu apakah Rumah Sakit di
kelola secara bisnis dalam artisuatu instansi yaitu profit marking. Meskipun
demikian dalam perkembangan dewasa ini Rumah Sakit tidak mungkin di kelola
secara sosial.
Dalam keadaan sekarang, seluruh Rumah Sakit swasta menghadapi realita
kehidupan yang makin matrelialistis. Rumah Sakit harus membayar teknologi
kedokteran, listrik, air, dapur dan bahkan imbalan jasa dokter dan paramedis
dengan mengikuti harga pasar. Dalam keadaan inilah keperluan manajemen dalam
mengelola Rumah Sakit adalah mutlak. Satu manajemen dalam satu rumah sakit
adalah manejemen manajemen kamar operasi.
Kamar operasi adalah salah satu fasilitas yang ada di rumah sakit dan termasuk
sebagai fasilitas yang mempunyai banyak persyaratan. Fasilitas ini dipergunakan
untuk pasien-pasien yang membutuhkan tindakan operasi, terutama untuk tindakan
operasi besar. Proses operasi meskipun sebuah operasi yang kompleks akan terbagi
menjadi 3 periode yaitu 1. Prior Surgery 2. During Surgery 3. After Surgery.
Kegiatan pada periode prior surgery dapat dilakukan di ruang perawatan atau di
ruang persiapan operasi untuk kasus-kasus One Day Care Surgery. Kegiatan pada
periode during surgery tentu saja berada di kamar operasi. Sedangkan kegiatan
pada periode After Surgery , pasien yang telah selesai dilakukan tindakan operasi
akan dipindahkan ke ruang pemulihan tahap 1 sealam 1 atau 2 jam. Setelah pasien
siuman dapat dipindahkan ke ruang perawatan yang tentunya tergantung dari
kondisi pasien itu sendiri, jika pasien dalam keadaan baik maka akan dipindahkan
4
ke bangsal perawatan biasa, apabila pasien perlu mendapatkan perawatan intensive
maka akan di relokasi ke ICU. Sedangkan pasien yang dilakukan tindakan operasi
dengan system one day care maka akan dipindahkan ke ruang pemulihan tahap 2
sebelum pasien ini pulang ke rumah.
B Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan manajemen?
b. Seberapa besar peran manajemen dalam dunia kesehatan?
c. Apa saja manajemen yang ada di rumah sakit?
d. Bagaimana penerapan manajemen dalam kamar operasi?
C. TUJUAN
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN MANAJEMEN
Masalah manajemen pada rumah sakit akhir-akhir ini banyak di sorot. Tidak
saja atas keluhan masyarakat yang merasa kecewa dengan pelayanan rumah sakit,
baik dari segi mutu, kemudahan dan tarif dan perkembangan zaman yang memang
sudah mendesak ke arah perbaikan-perbaikan. Setidaknya ada beberapa alasan
untuk meningkatkan kemampuan manajemen rumah sakit.
Manajemen Administrasi
Manajemen Pelayanan
Manajemen Kamar Operasi
Manajemen SDM
6
C. MANAJEMEN KAMAR OPERASI
7
3. Perletakan dan Peruangan Kamar Operasi
- Zona Publik
Area mempunyai akses cepat dan langsung terhadap lingkungan luar
misalnya unit gawat darurat, poliklinik,administrasi,apotik,rekam medik,dan
kamar mayat.
- Zona Semi Publik
Area yang menerima beban kerja dari zona publik tetapi tidak lagsung
berhubungan dengan lingkungan luar, misalnya laboratorium,radiologi,dan
rehabilitasi medik.
- Zona Privasi
Area yang menyediakan dan ruang perawatan dan pengelolaan pasien,
misalnya gedung operasi,kamar bersalin,ICU,ICCU, dan ruang perawatan.
-Zona Pelayanan
Area yang menyediakan dukungan terhadap aktivitas rumah sakit misalnya
ruang cuci,dapur,bengkel, dan CSSD.
8
kenyamanan fisik dan kenyamanan non fisik. Yang dimaksud dengan kenyamanan
fisik dapat dicapai dengan memenuhi persyaratan sebuah kamar operasi dan
membuat desain bangunannya memberikan kenyamanan visual, termal dan audio.
Sedangakan kenyamanan non fisik dapat dicapai dengan memberikan ruangan
sesuai dengan kebutuhan. Kenyamanan hidup manusia dan mendesain ruangan
agar bersuasana yang tidak membuat bosan. Contohnya dengan memberikan ruang
tunggu bagi dokter dokter sebelum atau sesudah melakukan operasi, dimana
ruangan tersebut dilengkapi dengan fasilitas sofa yang ergonomis, view natural
atau artifisial, internet connection, bed dan pantry semi steril misalnya.
9
d. Ruang yang cukup untuk menyimpan peralatan,linen,obat farmasi
termasuk bahan narkotik
e. Ruang atau tempat pengumpulan/pembuangan peralatan dan linen bekas
pakai operasi
f. Ruang ganti pakaian pria dan wanita terpisah
g. Ruang istirahat untuk staf yang jaga
h. Ruang operasi hendaknya tidak bising dan steril,
kamar ganti hendaknya ditempatkan sedemikian rupa terhindar dari area
kotor setelah ganti dengan pakaian operasi. Ruang perawat hendaknya
terletak pada lokasi yang dapat mengamati pergerakan pasien.
i. Dalam ruang operasi diperlukan 2 ruang tindakan, yaitu tindakan elektif
dan tindakan cito
j. Alur terdiri dari pintu masuk dan keluar untuk staf medik dan para
medik; pintu masuk pasien operasi : dan alur perawatan
k. Harus disediakan spoelhock untuk membuang barang barang bekas
operasi
l. Disarankan terdapat pembatasan yang jelas antara:
- Daerah bebas, area lalu lintas dari luar termasuk pasien
- Daerah semi steril, daerah transisi yang menuju koridor kamar operasi dan
ruangan semi steril
- Daerah steril, daerah prosedur steril diperlukan bagi personil yang harus
sudah berpakaian khusus dan masker
- Setiap 2 kamar operasi harus dilayani oleh 2 kamar scrub up
- Harus disediakan pintu keluar tersendiri untuk jenazah dan bahan kotor yang
tidak terlihat oleh pasien dan pengunjung
10
m. Syarat Kamar Operasi:
- Pintu kamar operasi harus selalu tertutup
- Lebar pintu minimal 1,2 m dan tinggi minimal 2,1 m terdiri dari 2 daun
pintu
- Pintu keluar masuk harus tidak terlalu mudah dibuka dan ditutup
- Sepertiga bagian pintu harus dari kaca tembus pandang
- Paling sedikit salah satu sisi dari ruang operasi ada kaca
- Ukuran kamar operasi minimal 6x6 m2 dengan tinggi minimal 3m
- Dinding, lantai dan langit-langit dari bahan yang tidak berpori
- Pertemuan lantai,dinding dan langit-langit dengan lengkung
- Plafon harus rapat, kuat dan tidak bercelah
- Cat/dinding berwarna terang
- Lantai terbuat dari bahan yang kuat,kedap air,mudah dibersihkan dan
berwarna terang, ditutup dengan vinyl atau keramik
- Tersedia lampu operasi dengan pemasangan seimbang, baik jumlah lampu
operasi dan ketinggian pemasangan
- Pencahayaan 300-500 lux, meja operasi 10.000-20.000 lux
- Ventilasi menggunakan AC sentral atau semi sentral dengan 98%steril dan
dilengkapi saringan. Ventilasi harus dengan sistem tekanan positif/total
pressure.
- Suhu kamar idealnya 20-26 C dan harus stabil
- Kelembaban ruangan 50-60%
- Arah udara bersih yang masuk kedalam kamar operasi dari atas kebawah
- Tidak dibenarkan terdapat hubungan langsung dengan udara luar, untuk itu
harus dibuat ruang antara
11
- Hubungan dengan ruang scrub-up untuk melihat kedalam ruang operasi
perlu dipasang jendela kaca mati, hubungan keruang steril dari bagian alat
steril cukup dengan sebuah loket yang dapat dibuka/ditutup
- Pemasangan gas medik secara sentral diusahakan melalui atas langit-langit
- Dibawah meja operasi perlu adanya kabel anti petir yang dipasang dibawah
lantai
- Ada sistem pembuangan gas anestesi yang aman
4. Gambar Kamar Operasi
12
Lay Out Kamar Operasi
13
Sarana fisik minimal yang diperlukan untuk mendukung pelayanan anestesiologi
dan reaminasi:
14
- Memenuhi kebutuhan klien memberi dukungan mental dan orientasi klien
Selama pembedahan
- Mengkoordinasi aktivitas
- Mengimplementasikan NCP
- Membantu anastesi
- Mndokumentasikan secara lengkap drain,kateter dll.
Nurse Scrub
15
1. Anasthesia Umum
Adalah keadaan kehilangan kesadaran yang reversible karena inhibisi
impulse saraf otak.
Misalnya: bedah kepala,leher, klien yang tidak kooperatif
Stadium anasthesia
- Stadium 1: relaksasi
Mulai klien sadar dan kehilangan kesadaran secara bertahap
- Stadium 2: excitement
Mulai kehilangan kesadaran secara total sampai dengan pernapasan yang
irregulair dan pergerakan anggota badan tidak teratur.
- Stadium 3: anasthesia pembedahan
Ditandai dengan reaksi rahang, respirasi teratur penurunan pendengaran dan
sensasi nyeri
- Stadium 4: bahaya
Apnoe, cardiapulmonarry arrest dan kematian
16
D. Pengkajian
17
1. Sistem pernafasan
2. Sistem cardiovasculer
3. Sistem keseimbangan cairan dan elektrolit
4. Sistem persyarafan
5. Sistem perkemihan
6. Sistem gastrointestinal
7. Sistem integumen
8. Drain dan balutan
9. Pengkajian nyeri
10.Pemeriksaan laboratorium
2. Diagnosa Keperawatan
- Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan efek sisa anasthesia,
imobilisasi, nyeri.
- Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan luka pembedahan, drain dan
drainage
- Nyeri berhubungan dengan incisi pembedahan dan posisi selama
pembedahan
- Resiko injury berhubungan dengan efek anasthesi,sedasi,analgesi
- Kehilangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan intra dan
post operasi
18
Cara pembersihan kamar operasi ada 3 macam:
9. Penanganan limbah
Pembuangan limbah dan penanganan limbah kamar operasi, tergantung jenis
limbah dengan prinsip, limbah padat ditangani terpisah dengan limbah cair:
1. Limbah cair dibuang ditempat khusus yang berisi larutan desinfektan
yang selanjutny mengalir ketempat pengelolaan limbah cair rumah sakit.
2. Limbah pada/anggota tubuh ditempatkan dalam kantong/tempat tertutup
yang selanjutnya dibakar atau dikubur dirumah sakit sesuai ketentuan
yang berlaku, atau diserah terimakan keapada keluarga pasien bila
memungkinkan.
3. Limbah non infeksi yang kering dan basah ditempatkan pada tempat yang
tertutup serta tidak mudah bertebaran dan selanjutnya dibuang ke tempat
pembuangan rumah sakit.
4. Limbah infeksi ditempatkan pada tempat yang tertutup dan tidak mudah
bocor serta diberi label warna merah “untuk dimusnahkan”
19
BAB III
PENUTUP
Penerapan manajemen dan rumh sakit salah satunya adalah manajemen kamar
operasi. Manajemen kamar operasi adalah pengkoordinasian aktifitas kerja
beberapa orang atau merupakan bagian integral yang penting dari pelayanan suatu
rumah sakit berbentuk suatu unit yang terorganisir dan sangat terintegrasi, dimana
didalamnya tersedia sarana dan prasarana penunjang untuk melakukan tindakan
pembedahan.
Oleh karena itu sangat penting dalam suatu pelayanan kesehatan menerapkan
manajemen untuk dapat melakukan perencanaan, pengorganisasian, fungsi kontrol
dan pelaksanaan sehingga tercapai tujuan yang di harapkan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Olds dan Daniel, 1987, Child Healt Care Facilities, association for the Care
of children’s Health
21