Anda di halaman 1dari 15

PENENTUAN ZONA PROSPEK MELALUI ANALISIS PETROFISIKA

PADA SUMUR SOUTH BARROW, ALASKA UTARA MENGGUNAKAN


METODE VOLUMETRIC ANALYSIS (VOLAN)

Sarah Hillman, Sismanto


Geofisika, Universitas Gadjah Mada

ABSTRACT
Alaskan South Barow petrophysic analysis consists SB 17, SB 18, SB 19,
and SB 20 had been done. The open source data is from United State government.
In the stratigraphic report mentions that the formation in this research area
contain glauconite mineral. This matter become the base of the research to be
done for deciding the prospect zone using Volumetric Analysis (VolAn) method
which visualize neutron log and density log in formation evaluation. The early
essential processes in this research are correcting the gamma ray log, density and
neutron due to bad hole and washout which are visible in caliper log. The
purposes of the research are: (1) analyzing glauconite mineral effect which is
contained in rock layer in the research well, (2) determining the prospect zone
beneath the wells base on the parameter of petrophysics, (3) determining well
correlation in prospect zone.
Reservoir evaluation is done by VolAn method which water saturation in
sandstone is calculated using Simandoux Modified equation. The result of
calculation using gamma ray log in conventional method is used for comparison
and quality control for the VolAn method. Propect zones are determined by cut-off
vaue of shale contain, porosity and water saturation.
Environment correction result could be used to fix the log value at bad
hole area which are visualized from caliper log. VolAn method shows better result
in analyzing South Barrow well, it can be seen from lower Vsh value (average
10% lower than using conventional method), and higher porosity value (20% for
total porosity and 3% for effective porosity). Prospect zones are determined by
Vsh cut-off with value at 0.65 and Sw at 0.8. Prospect zones are obtained at each
formation which could be correlated at each well and obtained the presence of
uplifting structure at SB 19 and down structure trend at SB 17 which is showed at
whole formation

Keyword: bad hole, environment correction, glauconite mineral, VolAn method,


prospect zone, correlation

-1-
PENDAHULUAN lapangan ini bertumpu pada
perhitungan dengan log sinar gamma.
Data petrofisika yang digunakan Oleh karena itu, penelitian ini
dalam penelitian ini adalah data open menerapkan metode volumetric
source yang berasal dari Lapangan analysis (VolAn) yang melibatkan
Alaska yang dieksplorasi sekitar gambar silang log densitas dan
tahun 1980. Apabila dilihat secara neutron.
menyeluruh, eksplorasi ini mencakup
daerah yang luas dengan sumur yang Menurut Indriyani, 2015, hasil
menyebar meliputi South Barrow, dari Metode VolAn menunjukan
Tulageak, Walakpa, Lisburne, perbedaan yang kontras yang terlihat
Seabee, Tunalik, dan Kugrua jelas dari hasil perhitungan volume
(Gambar 1) dengan panjang serpih (Vsh) dibandingkan dengan
melintang mencapai 180 mil. hasil volume serpih yang
menggunakan persamaan linear log
sinar gamma. Hal tersebut
dikarenakan pembacaan log densitas-
neutron tidak dipengaruhi oleh
keberadaan mineral tertentu,
sedangkan nilai log sinar gamma
dipengaruhi oleh keberadaan mineral
tertentu. Salah satu mineral yang
mempengaruhi nilai log sinar gamma
adalah mineral glaukonit yang kaya
unsur radioaktif potassium.

TINJAUAN PUSTAKA
Gambar 1. Lokasi sumur South
Barrow 17 North Slope berada di lempeng
Arctic Alaska yang mencakup bagian
Peneliti telah melakukan tinjauan utara Alaska dan sebagian dari barat
pustaka pendahuluan dan mendapati Laut Kanada dan timur Laut Siberia.
bahwa data ini telah diangkat menjadi Meskipun batasan dan asal dari
beberapa penelitian Skripsi. Sejauh fragmen serta hubungannya dengan
pengamatan oleh peneliti, belum elemen tektonik lainnya masih
didapati penelitian terdahulu yang diperdebatkan (Moore dkk, 1992),
mengkompensasi adanya mineral sebuah interpretasi umum
glaukonit yang terdapat pada daerah menyatakan bahwa fragmen ini lepas
penelitian. kemudian bergerak menjauh dari
Mineral glaukonit adalah mineral lempeng Amerika Utara dan berotasi
yang mengandung potassium saat bergerak menuju lokasi saat ini.
sehingga akan menyebabkan Dalam periode Paleozoic sampai awal
pembacan log sinar gamma menjadi Mesozoic, lempeng Arctic Alaska
bias, sedangkan analisis petrofisika adalah bagian dari batas dari lempeng
terdahulu yang dilakukan pada benua pasif yang kemungkinan
merupakan bagian dari benua

-2-
Amerika Utara. Pada periode dipertimbangkan sebagai sistem yang
Jurassic-Cretaceous, rifting terjadi telah diketahui. Total dari 26
disepanjang batas ini dan membentuk akumulasi hidrokarbon mewakili 98%
lempeng yang terpisah. Pergeseran minyak dan gas North Slope yang
dan rotasi arah berlawanan jarum jam sudah ditemukan dipercaya
dari lempeng ini membentuk basin merupakan bagian dari sistem ini.
Kanada dan batas pasif Beaufort. Walaupun tidak ada data relasi antara
Berseberangan dengan area gas dengan batuan induk, akumulasi
pemekaran lempeng Arctic Alaska, gas ini sementara waktu termasuk
kolisi dengan busur samudra sebagai bagian dari petroleum system
membentuk orogen Brooks Range Ellesmerian. Reservoir yang
dan cekungan Colville (Bird, 2000). mengandung akumulasi minyak dan
Sebagian besar North Slope gas berada di umur Mississipian
terbentuk saat Crestaceous-Tertiary sampai awal Tersier yang
karena adanya gaya kompresi di mengandung setidaknya dua batuan
selatan dan ekstensi di utara. Brooks induk dan paling tidak lima unit
Range dan batuan yang terdeformasi reservoir. Untuk menyederhanakan,
di daerah yang berada di kaki bukit nama Ellesmerian dipilih karena
terbuat dari sebuah lipatan dan jalur sistem ini sebagian besar batuan
anjakan (fold-thrust belt). Brooks termasuk dalam sekuen Ellesmerian
Range adalah subduksi benua (Bird, 2000).
orogenic belt yang ditandai oleh Kristianto (2007) melakukan
struktur east-trending dan north- evaluasi formasi pada sumur South
vergent (Bally and Snelson, 1980). Barrow 17 dengan melakukan zonasi
Bagian barat dari Range ini, dengan tiap formasi dan didapatkan tiga
arah 1480W, terbentuk dari thrust formasi yaitu Pebble Sand, Kingak
packages (allochthons) yang ditandai Shale dan Sag River. Ketiga formasi
oleh lipatan-lipatan kompleks dan tersebut kemudian diinterpetasi lebih
imbricate thrust faults. Bagian timur lanjut menghasilkan beberapa zona
laut menampakkan struktur dengan prospek dengan rincian sebagai
trend ke arah timur laut yang berikut:
didominasi lipatan-lipatan oleh batuan a. Pebble Sand
pre-Carboniferous yang Pebble Sand I (490m-495m) dan
menggambarkan daerah utara dari Pebble Sand II (504m–509m)
struktur vergent duplex (Moore dkk, memiliki kandungan serpih relatif
1992). sedikit yakni kurang dari 15%,
Sistem petroleum Ellesmerian porositas dikategorikan baik yakni
mencakup source rock dan akumulasi antara (10-18)%, kualitas reservoir
hidrokarbon dari Barrow-Prudhoe. baik dengan golongan batupasir A
Minyak bumi ini telah dikorelasikan dengan kandungan serpih <10%
secara geokimia dengan formasi dan porositas >14%, saturasi air
Shublik dan batuan induk Kingak sangat rendah yakni <10%
Shale serta pada Hue Shale. Karena sehingga saturasi hidrokarbon
korelasi antara minyak dan batuan dalam formasi sangat tinggi yang
induk yang baik, sistem ini

-3-
diinterpretasikan reservoir ini DASAR TEORI
mengandung gas.
b. Kingak
Upper Barrow Sand (619m–636m) Porositas
memiliki kandungan serpih sangat Porositas adalah bagian dari
besar antara (20-40)%, porositas volume total suatu batuan yang tidak
relatif rendah antara (7-11)%, terisi oleh material padat (Serra dan
kualitas reservoir dalam golongan Serra, 2004). Porositas (ϕ) biasanya
batupasir B dengan kondisi dinyatakan dalam fraksi desimal
kandungan serpih (10-40)% dan (tanpa satuan) atau dikalikan seratus
porositas (7-14)%, saturasi air bila dinyatakan dalam persen (%).
sangat tinggi yakni >60% sehingga Porositas dinyatakan dalam rumus
diinterpretasikan bahwa zona ini 𝑉$
merupakan zona air. 𝜙=
Lower Barrow Sand (639m–650m) 𝑉%
memiliki kandungan serpih relatif dengan ϕ = porositas, Vp = volume
rendah antara (2-4)%, porositas pori (m3) VT = volume total , volume
yang baik antara (10-23)%,
kualitas reservoir dalam golongan matriks dan volume pori batuan (m3)
batupasir A, saturasi air relatif Penentuan porositas dapat
rendah yakni <35%. dibedakan menjadi dua cara yaitu
c. Sag River secara langsung yaitu dengan
Sag River (693m–714 m) memiliki melakukan analisis batuan inti (core)
kandungan serpih relatif sedikit yang dilakukan dengan pengukuran di
antara (1-35)%, porositas laboratorium serta secara tidak
bervariasi antara (9-25)%, kualitas langsung yaitu dengan analisis data
reservoir dalam golongan batupasir log misalnya dengan log densitas dan
A, saturasi air pada zona ini log neutron.
bervariatif yakni (15-45)% pada
kedalaman sekitar 699m dan 702m
yang mengindikasikan zona gas Resistivitas
karena saturasi airnya relatif
rendah, kemudian dibawahnya Resistivitas adalah kemampuan
terdapat saturasi air sebesar 52% batuan atau medium untuk menahan
yang mengindikasikan sebagai aliran arus listrik. Kemampuan tiap
zona air. material dalam menahan aliran arus
listrik berbeda-beda (Rider, 2002).
Titik perforasi yang diperkirakan
oleh Kristianto terdapat tiga titik Resistivitas merupakan
yakni 643 m pada Lower Barrow dasar dari pengukuran saturasi fluida
Sand serta 700m dan 703m pada Sag reservoir dan merupakan fungsi dari
River. porositas, tipe fluida (hidrokarbon, air
tawar, air garam), banyaknya fluida
dan tipe batuan. Karena air garam
bersifat lebih konduktif dibandingkan
dengan batuan dan hidrokarbon yang
berperan sebagai insulator maka

-4-
pengukuran resistivitas dengan alat logging (Serra dan Serra, 2004).
logging dapat digunakan untuk
mendeteksi hidrokarbon dan
memprediksi porositas suatu Log calliper
reservoir. Log caliper merupakan log
Persamaan berikut diturunkan mekanik yang mengukur bentuk dan
dari percobaan Archie yang diameter lubang bor di sepanjang
menunjukan bahwa resistivitas dari lubang bor atau pada interval tertentu
formasi yang terisi air (Ro) dapat sepanjang lubang bor. Defleksi kurva
dihubungkan dengan resistivitas dari log caliper dapat menunjukan respon
air yang mengisi formasi (Rw): dari alat terhadap litologi batuan saat
diterobos.
𝑅(
𝐹=
𝑅)
Log sinar gamma
dengan F = faktor resistivitas formasi,
Ro = resistivitas formasi yang Log sinar gamma merekam
terisi air (ohmm), Rw = resistivitas air tingkat radioktivitas yang dipancarkan
formasi (ohmm) secara kontinu oleh peluruhan unsur
radioaktif yang tekandung secara
alami dalam formasi batuan (Harsono,
Saturasi air 1997). Unsur-unsur radiokatif dalam
formasi batuan diantaranya adalah
Saturasi air adalah prosentase uranium (U), thorium (Th) dan
volume pori pada batuan yang terisi potassium (K).
oleh air formasi. Saturasai air
biasanya dinyatakan dalam fraksi
desimal (tanpa satuan) atau dikalikan Log resistivitas
seratus bila dinyatakan dalam persen
Log resistivitas merupakan log
(%) dan dinyatakan dengan simbol
listrik yang merekam resistivitas
Sw. Saturasi dinyatakan dalam rumus
formasi sepanjang sumur bor.
𝑉) Resistivitas batuan merupakan
𝑆) =
𝑉$ kemampuan suatu batuan untuk
dengan Sw = saturasi air, Vw = volume menghambat jalannya arus listrik
air formasi yang mengisi pori, Vp = yang mengalir melalui batuan
volume rongga pori dalam batuan. tersebut. Satuan untuk resistivitas
batuan dinyatakan dengan ohmmeter
(Ωm).
Logging
Logging adalah metode atau Log densitas
teknik untuk mengarakterisasi formasi
di bawah permukaan dengan Log densitas mengukur bulk
pengukuran parameter-parameter fisis density (ρb atau RHOB) pada formasi
batuan dalam lubang bor, sedangkan secara kontinu seperti yang
log adalah hasil rekaman dalam ditampilkan pada gambar 3.6. (Rider,
fungsi kedalaman terhadap proses 2002). Densitas total adalah seluruh

-5-
densitas formasi yang diukur alat METODE PENELITIAN
yaitu fraksi padat dan fluida. Nilai
densitas total akan menurun seiring Data penelitian ini merupakan
dengan bertambahnya ruang pori, data open source yang diperoleh dari
karena ruang pori akan cenderung USGS Open File Report 00-200,
diisi oleh fluida dengan densitas yang National Petroleum Reserve, Alaska
bernilai lebih kecil dari densitas (http://energy.cr.usgs.gov/OF00-
matriks. Densitas diukur dalam gram 200/WORKSHOP.HTM).
per meter kubik atau g/cm3 (juga Region Alaska Utara memiliki
dalam kg/m3) dan di lambangkan banyak sumur yang menyebar
dengan huruf Yunani ρ (rho). mencakup South Barrow, Tulageak,
Walakpa, Lisburne, Seabee, Tunalik,
dan Kugrua. Untuk melakukan
Log neutron penelitian yang komprehensif maka
penelitian difokuskan pada kelompok
Log neutron menghasilkan
sumur yang berdekatan dengan
rekaman reaksi formasi terhadap
karakter geologi yang masih sama
penembakan neutron dengan
yakni sumur-sumur South Barrow.
kecepatan tinggi. Rekaman secara
Data yang digunakan adalah data
kontinu pengukuran log neutron
sumur-sumur produksi South Barrow
menghasilkan respon log
yang terdiri dari South Barrow 17
(SB17), South Barrow 18 (SB18),
Metode volumetric Analysis South Barrow 19 (SB19) serta South
Barrow 20 (SB20).
Metode VolAn adalah program
interpretasi oleh komputer yang Data log yang digunakan untuk
dirancang untuk litologi gugusan penelitian ini merupakan data log
klastis (clastic sequence) dan yang sudah terkalibrasi meliputi:
karbonat. Program VolAn juga 1. Log sinar gamma
dirancang dengan menggunakan 2. Log caliper
gambar silang log neutron-densitas 3. Log resistivitas
yang memiliki lima titik data, yaitu 4. Log densitas
titik MA (matriks), W (water atau 5. Log neutron
air), DSH (dry shale atau serpih Kelima log tersebut diproses
kering yang nilainya berdasar jenis lebih lanjut untuk menentukan nilai
serpih dan geologi setempat), SH yang digunakan dalam memperoleh
(shale atau serpih dengan nilai sinar parameter sumur untuk mencari zona
gamma dan NDSEP tertinggi, prospek.
merepresentasikan zona 100%
serpih), WSH (wet shale atau serpih Koreksi kedalaman
basah, diambil dari data clay bound Koreksi kedalaman yang
water). Log NDSEP adalah selisih dilakukan dalam penelitian ini adalah
dari Log Densitas dan Log Neutron di koreksi kedalaman yang tertera dalam
mana selisih besar menunjukan zona log terhadap ketinggian Kelly
kaya serpih. Bushing (KB) sebagai referensi
dengan tujuan untuk mengoreksi

-6-
perbedaan kedalaman yang terekam standar deviasi yang sama, dan
dalam log pada sumur yang berbeda. memiliki distribusi yang lebih merata
daripada distribusi nilai log sinar
gamma sebelum normalisasi.
Koreksi lingkungan
Koreksi lingkungan merupakan
tahapan yang harus dilakukan untuk Analisis crossplot
mengoreksi kurva log terhadap Beberapa parameter dapat
pengaruh lingkungan pemboran, ditentukan dengan menggunakan
seperti pengaruh ukuran diameter crossplot, seperti crossplot neutron-
lubang sumur dan jenis lumpur bor densitas untuk menentukan parameter
yang digunakan. Ukuran diameter densitas dan neutron dari wet clay
lubang sumur diperoleh dari selisih yaitu serpih yang tersaturasi air
nilai log caliper terhadap bit size. hingga jenuh dan dry clay yakni
Koreksi lingkungan yang matriks serpih tanpa fluida, crossplot
dilakukan adalah koreksi terhadap neutron-sinar gamma untuk
kurva log sinar gamma dengan tujuan memperoleh nilai sinar gamma
untuk memperbaiki pembacaan log maksimum, dan crossplot resistivitas-
akibat ukuran diameter lubang sumur. sinar gamma untuk menentukan
Pembacaan log sinar gamma sensitif resistivitas serpih (Rsh). Crossplot
terhadap ukuran lubang bor, sehingga dilakukan karena tidak ada rumus
ukuran lubang bor yang tidak normal matematis yang dapat digunakan
(terjadi kondisi tertentu seperti untuk menurunkan parameter-
washout dan mudcake) akan parameter interpretasi.
mempengaruhi nilai log sinar gamma.
Apabila hal ini tidak diperhatikan Penentuan kandungan serpih
maka kondisi lingkungan ini dapat dengan log GRN (Vsh_GR)
membuat analisis menjadi tidak
akurat. Volume serpih sinar gamma
(Vsh_GR) dihitung menggunakan
persamaan
Normalisasi log sinar gamma 𝑮𝑹 − 𝑮𝑹𝑴𝑨
Normalisasi log sinar gamma 𝑽𝒔𝒉_𝑮𝑹 =
𝑮𝑹𝑺𝑯 − 𝑮𝑹𝑴𝑨
merupakan metode penyamaan ×𝟏𝟎𝟎%
distribusi nilai log sinar gamma yang dengan GRMA = nilai sinar gamma
berbeda-beda di setiap sumur menjadi matriks dan GRSHß= nilai sinar
nilai baru yang mewakili seluruh gamma serpih
sumur di satu lapangan.
Metode yang digunakan dalam
Dengan menentukan nilai GRSH
penelitian ini adalah metode nilai
dan GRMA dari histogram log GRN
rata-rata (mean) dan standar deviasi.
seperti yang ditampilkan oleh titik-
Proses normalisasi menyebabkan titik merah muda dalam gambar 2.
kurva log sinar gamma di seluruh
sumur akan memiliki nilai mean dan

-7-
Penentuan kandungan serpih
metode VolAn
Vsh_Vol adalah volume serpih dari
log RHOBSYN dan NPHISYN
seperti pada gambar 4.11.
Perhitungan Vsh_Vol menggunakan
chart dengan menghitung persen
volume serpih pada setiap titik data,
di mana titik SH sebagai 100% serpih
dan garis MA-W sebagai batas zona
0% yang ditampilkan pada gambar
4.12.
Gambar 2 Histogram log GRN untuk
menentukan titik GRMA dan GRSH

Nilai gamma rendah


menunjukan nilai matriks MA dan
nilai gamma tinggi menunjukan
nilai serpih SH. Nilai volume serpih
yang bertambah banyak secara
linear seiring semakin besarnya
nilai sinar gamma seperti yang
ditunjukan pada gambar 3
Meskipun demikian, tidak ada
ketentuan pasti dalam penentuan
nilai sinar gamma ini.

Gambar 4 Penentuan Vsh_Vol dengan log


RHOB_SYN dengan NPHI_SYN

Gambar 3 Peningkatan nilai volume serpih


linear terhadap nilai sinar gamma yang
meningkat Gambar 5 Penggunaan chart dalam
Metode VolAn pada sumur South Barrow
17

-8-
Perhitungan porositas total
Porositas total (ϕT_Den) dihitung
dari nilai pada log densitas dengan
densitas matriks (ρma) menggunakan
densitas kuarsa 2,65 g/cc dan densitas
fluida (ρf) menggunakan densitas air 1
g/cc. Hubungan porositas total dan
log RHOB_SYN akan menghasilkan
menghasilkan garis linear seperti
yang ditunjukan pada gambar 4.13.
Dilakukan pembatasan nilai (limit)
dari 0-1 (dalam V/V) untuk ϕT_Den
karena terdapat nilai lebih besar dari 1
(porositas lebih dari 100%) di mana Gambar 7 Perhitungan porositas total
kondisi ini tidak mungkin terjadi di dengan metode VolAn
lapangan.
Peentuan porositas efektif metode
VolAn
Penentuan porositas efektif
menggunakan log yang sama dalam
menentukan porositas total metode
VolAn yakni log RHOBSYN dengan
NPHISYN. Dalam menentukan
porositas efektif ini, digunakan batas
titik MA-W-WSH. Titik W sebagai
100% porositas, MA-WSH sebagai
batas 0% porositas efektif seperti
yang ditunjukan pada gambar 8.

Gambar 6 Hubungan linear antara


porositas total densitas dengan nilai log
densitas

Perhitungan porositas total metode


VolAn
Pada dasarnya penentuan
porositas total metode VolAn
(ϕT_Vol) mirip dengan cara
penentuan volume serpih namun
dalam menentukan porositas total,
titik W dijadikan acuan sebagai
porositas 100% dan garis DSH-MA
Gambar 8 Penentuan porositas efektif
sebagai area porositas 0% seperti dengan metode VolAn
pada gambar 7.

-9-
Perhitungan saturasi air Penentuan nilai Rsh
Saturasi air merupakan Penentuan nilai Rsh didapakan
banyaknya air formasi yang mengisi melalui nilai resistivitas shale pada
pori-pori batuan. Perhitungan saturasi zona bersih sehingga menggunakan
air dilakukan untuk mengetahui log LLD. Dari analisis histogram log
banyaknya hidrokarbon yang terdapat LLD akan diperoleh nilai Rsh seperti
pada reservoir. Pada formasi yang yang ditampilkan pada gambar 9
mengandung serpih, perhitungan
saturasi air digunakan persamaan
yang diturunkan secara empirik oleh
Simandoux yang ditunjukkan pada
persamaan (7). Untuk melakukan
perhitungan menggunakan persamaan
Simandoux termodifikasi, harus
ditentukan beberapa parameter
terlebih dahulu, yakni nilai Rw dan
Rsh.

Penentuan nilai Rw
Gambar 9 Penentuan nilai Rsh dengan
Resistivitas air formasi yang histogram log LLD
digunakan pada perhitungan bukanlah
resistivitas yang sebenarnya, tetapi Penentuan zona prospek
merupakan resistivitas semu. Hal ini
disebabkan karena tidak adanya data Penentuan zona prospek dalam
resistivitas air formasi yang diambil penelitian ini dilakukan dengan
tiap kedalaman (Kristianto, 2007). membagi ketebalan formasi pada
sumur menjadi menjadi gross
Penentuan resistivitas semu air thickness, net thickness, dan net pay
formasi digunakan rumus Archie thickness. Pembagian tersebut
dengan mengasumsikan saturasi air bertujuan untuk memperoleh zona
100% untuk semua formasi, prospek dalam suatu sumur
dituliskan sebagai berikut menggunakan parameter-parameter
reservoir yang kemudian diplotkan ke
dalam log untuk mengetahui
𝑆): ; ×∅;.>? ×𝑅@ ketebalan dan kedalaman zona
𝑅):$$ =
0.62 prospek.
Gross thickness adalah ketebalan
dengan Rwapp = resistivitas semu air total formasi dalam sumur, termasuk
formasi ( m Ω ), Swa = saturasi air batuan berpori dan tidak berpori.
(%), sama dengan 100% φ, Φ = Gross thickness ini meliputi net
porositas terkoreksi (%), Rt = thickness dan net pay thickness yang
resistivitas formasi, pembacaan log mengindikasi zona prospek
LLd ( m Ω ). hidrokarbon.

-10-
Net thickness dibedakan menjadi ditampilkan dalam gambar 5.8. Hal
sand thickness dan reservoir ini menghasilkan interpretasi yang
thickness. Sand thickness diperoleh lebih optimis mengacu bahwa
dengan menentukan nilai cut-off kandungan mineral glaukonit pada
volume serpih terlebih dahulu. Dalam suatu lapisan menyebabkan nilai
penelitian ini diperoleh nilai cut-off kandungan serpih yang lebih tinggi
volume serpih sebesar 0,65. Zona daripada yang seharusnya.
volume serpih lebih kecil dari 0,65
dikategorikan sebagai zona sand.
Reservoir thickness diperoleh dengan
menggunakan nilai cut-off volume
serpih dan cut-off porositas efektif
yang kemudian digunakan untuk
menentukan net pay thickness.
Penentuan zona produksi (net pay
thickness) dilakukan pada zona
Gambar 10 Perbandingan nilai kandungan
reservoar yang terindikasi
serpih rata-rata pada Sumur South
hidrokarbon dan diberikan cut-off Barrow dengan metode konvensional dan
nilai saturasi air efektif batupasir metode VolAn
sama dengan 0,8. Zona reservoir
dengan nilai saturasi air efektif
batupasir lebih kecil dari 0,8 Nilai Porositas Efektif
dikategorikan sebagai zona produksi, Dari hasil perhitungan
sedangkan zona reservoir dengan nilai menggunakan dua metode, diperoleh
saturasi air efektif batupasir lebih nilai porositas total rata-rata pada
besar dari 0,8 dikategorikan sebagai semua sumur melalui metode VolAn
zona non-produksi (Mastoadji, 2014). lebih tinggi 20% dibandingan dengan
metode konvensional seperti yang
ditunjukan pada gambar 5.11. Hal ini
HASIL DAN menghasilkan interpretasi yang lebih
baik untuk menentukan porositas
PEMBAHASAN efektif.
Nilai Kandungan Serpih
Dari hasil evaluasi kandungan
sepih dengan menggunakan dua
metode, dapat diamati bahwa hasil
yang diperoleh menggunakan metode
VolAn memiliki respon yang lebih
baik dibandingkan dengan metode
konvensional. Perhitungan kandungan
Gambar 11 Perbandingan nilai porositas
serpih dengan metode VolAn total rata-rata pada Sumur South Barrow
menghasilkan nilai kandungan serpih dengan metode konvensional dan metode
rata-rata seluruh sumur 10% lebih VolAn
rendah dari perhitungan dengan
metode konvensional seperti yang

-11-
Nilai Porositas Efektif dalam gambar 5.13 Hubungan
umumnya adalah semakin banyak
Porositas efektif adalah porositas volume serpih, maka semakin banyak
yang dapat diperoleh setelah pula kandungan air yang terikat dalam
menghilangkan pengaruh dari lempung pada serpih. Kondisi ini
keberadaan air yang terikat pada dikarenakan struktur lempung yang
lempung (clay bound water) karena mudah mengikat air.
air tidak dapat mengalir dan tidak
dapat digantikan oleh minyak bumi
(tidak dapat dihitung sebagai bagian
reservoir). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa porositas efektif
merupakan salah satu parameter yang
vital dalam menunjukan kehadiran
hidrokarbon.
Dari gambar 5.12 dapat diamati
bahwa hasil yang diperoleh
menggunakan metode VolAn
memiliki nilai yang lebih tinggi
dibandingkan dengan metode
konvensional. Perhitungan porositas
efektif dengan metode VolAn
menghasilkan nilai 3% lebih tinggi
dari perhitungan dengan metode
konvensional. Gambar 13 Crossplot antara PHIE_VOL
dengan VSH_VOL

Nilai Saturasi Air


Saturasi air dalam penelitian ini
ditentukan dengan menggunakan
persamaan Simandoux dengan
parameter Vsh yang diperoleh dari
analisis crossplot dan Rsh yang
ditentukan dari histogram. Hasil yang
diperoleh berupa nilai saturasi air
Gambar 12 Perbandingan nilai porositas yang kemudian ditampilkan dalam
efektif rata-rata pada Sumur South
Barrow dengan metode konvensional dan
layout wireline log seperti gambar
metode VolAn 5.14.

Porositas efektif adalah porositas


tanpa efek clay bound water. Nilai
Vcbw sebanding dengan volume
serpih, sehingga semakin besar
porositas efektifnya maka nilai
kandungan serpih akan semakin kecil.
Gambar 14 Saturasi air pada sumur-
Pola hubungan tersebut ditunjukan sumur South Barrow

-12-
Zona Prospek
Zona net pay mengindikasikan
zona prospek ditandai dengan garis
berwarna merah muda menunjukan
daerah prospek dengan porositas Zona prospek hidrokarbon diketahui
efektif yang relatif tinggi dan saturasi dengan menerapkan cut-off dari setiap
air yang relatif rendah seperti yang parameter sehingga diperoleh zona
ditampilkan pada gambar 5.15. Zona prospek sebagai berikut:
net pay hadir di seluruh formasi
dengan luas zona yang berbeda-beda.
Zona net pay yang telah diperoleh
kemudian dicocokan dengan log lain
seperti RHOB dengan NPHI untuk
memperoleh hasil yang lebih akurat
karena pada dasarnya kalkulasi zona
net pay dilakukan untuk
mengeliminasi interval batuan yang
tidak produktif.

Zona prospek antarsumur berkorelasi


dengan baik pada Formasi Pebble,
Upper Barrow Sand, Lower Barrow
Sand dan Sag River.
Gambar 15 Zona prospek pada Formasi
Sag River di Sumur South Barrow 17
SARAN
Beberapa saran yang
KESIMPULAN diberikan untuk evaluasi formasi
Kehadiran mineral glaukonit selanjutnya adalah:
pada lapisan menyebabkan sedikit 1. Melakukan penentuan nilai
penyimpangan dalam perhitungan saturasi air sisa dengan
menggunakan metode konvensional menggunakan metode
sehingga dilakukan perhitungan perhitungan lainnya.
dengan metode VolAn yang 2. Mencoba mencari nilai
memberikan hasil yang lebih optimis volume serpih dari sinar
karena metode VolAn dapat gamma bukan dengan
mengakomodasi keberadaan mineral metode linear untuk
glaukonit dengan lebih baik. mengakomodir adanya
glaukonit dan disesuaikan
dengan umur formasi.

-13-
REFERENSI Metode Volumetric Analysis
(VolAn) dalam Analisis
Anonim, 1989, Schlumberger: Log Petrofisika Batupasir
Interpretation Principles or Glaukonitik Reservoir “FA”
Applications, Schlumberger, Kelompok Sihapas Cekungan
Texas. Sumatera Tengah, Skripsi,
Fakultas Matematika dan Ilmu
Asquith, G., dan Krygowski, D., Pengetahuan Alam,
2004, Basic Well Log Analysis Universitas Gadjah Mada,
Second Edition, The American Yogyakarta.
Association of Petroleum
Geologists, Tulsa. Kristianto, A., 2007, Analisis
Petrofisika Data Log untuk
Bally, A. W., and S. Snelson, 1980, Menentukan Titik Perforasi
Realms of Subsidence, in A. D. pada Sumur South Barrow 17,
Miall, ed., Facts and Skripsi, Fakultas Matematika
principles of world petroleum dan Ilmu Pengetahuan Alam,
occurrence: Canadian Society Universitas Gadjah Mada,
of Petroleum Geologists, Yogyakarta.
Memoir 6, p.9-94.
Legg, G.W., 1983, Geological Report
Bird, 2000, Ellesmerian(!)Petroleum South Barrow Well no.17,
System, North Slope of Alaska, Husky Oil NPR Operations,
U.S.A, U.S. Geological Inc.
Survey, Menlo Park,
California, U.S.A. Mastoadji, E., 2014, Personal
Communication, PT. Chevron
Grantz, A., S. D. May, and D. A. Pasific Indonesia Kantor
Dinter, 1988, Geologic Distrik Rumbai, Riau.
framework, petroleum
potentiall, and environmental Moore, T.E., W. K. Wallace, K. J.
geology of United States Bird, S. M. Karl, G. G. Mull,
Beaufort and and J. T. Dillon, 1992,
northeasternmost Chukchi Stratigraphy, structure, and
Seas, in G. Gryc, ed., Geology geologic synthesis of northen
and exploration of the Alaska: USGS Open-File
National Petroleum Reverse in Report 92-330, 183p.
Alaska, 1974 to 1982: USGS
Professional Paper 1399, p. Nurijan, T., 2007, Evaluasi Reservoar
231-255. Formasi Kingak di Daerah
Alaska Utara, Skripsi,
Harsono, A., 1997, Evaluasi Formasi Fakultas Matematika dan Ilmu
dan Aplikasi Log Edisi-8, Pengetahuan Alam,
Schlumberger Oilfield Service, Universitas Gadjah Mada,
Jakarta. Yogyakarta.
Indriyani, F.A., 2015, Penggunaan Rider, M., 2002, The Geological

-14-
Interpretation of Well Logs,
Rider French Consulting Ltd,
Scotland.

Serra, O., dan Serra, L., 2004, Well


Logging Data Acquisition and
Applications, Serralog
Editions, Mary Corbon,
France.

Thurston and Theiss, 1987, Geologic


report for the Chukchi Se
planning area, Alaska:
Minerals Management Service
OCS Report MMS 87 -0046,
193p.

USGS Open File Report 00-200,


http://energy.cr.usgs.gov/OF0
0- 200/WORKSHOP.HTM.

Werner, M.R., 1987, West Sak and


Ugnu sands; low gravity oil
zones of the Kuparuk River
area, Alaskan North Slope in
I. Tailleur and P. Weimer,
eds., Alaskan North Slope
Geology: Bakersfield, CA,
Pasific Section SEPM, Book
50, p.109-118.

-15-

Anda mungkin juga menyukai