Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PARASIT & DAN PENYAKIT IKAN

PARASIT & PARASITISME

DI

SUSUN OLEH:

FATMAWATI (105941100719)

BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

MAKASSAR

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI i

KATA PENGANTAR ii

BAB I 1

PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
1.4 Masalah 2
BAB II

2.1 Parasit 3
2.2 Parasitisme 5
2.3 Ruang lingkup Parasitisme 5
2.4 Istilah umum yang ada hubungannya dengan parasitology 6
2.5 Tata nama penyakit parasitis 7
BAB III
3.1 Kesimpulan 8
3.2 Saran 8
Daftar Pustaka 9

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur sya panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan
karunia-nya saya dapat menyelesaikan tugas makalah ini mengenai “Parasit dan Parasitisme” yang
merupakan bagaian dari tugas Mata kuliah parasite dan penyakit ikan. Saya mengucapka terima
kasih kepada dosen mata kuliah parasite dan penyakit ikan yang telah membantu dan membimbing
kami selama penyusunanmakalah ini,tidak lupa teman-teman dan semua pihak yang ikut
berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini. Dalam penulisan makalah ini apabila
terdapat keselahan dan kekurangan yang di temukan pembaca, penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk memperbaiki keselahan agar dapat lebih baik lagi kedepannya.

Makassar 30 maret 2021

fatmawati

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kesehatan manusia semakin hari semakin dihadapkan dengan berbagai permasalahan yang
kompleks. Berbagai macam penyakit yang diderita semakin beragam. Beberapa penyakit yang
ditimbulkan oleh parasit berupa cacing, kutu, caplak, tungau lalat dan nyamuk yang tentunya sangat
beraneka ragam dan merugikan manusia.
Hampir di setiap ruang dalam dunia ini dihidupi oleh mikroorganisme jenis ini. Mereka dapat
masuk ke dalam tubuh manusia dengan berbagai macam cara, melalui makanan, kebersihan
lingkunganyang tidak terjaga, udara, dan banyak lagi cara yang tentunya sangat berhubungan
dengan perilaku manusia itu sendiri.
Berdasarkan alasan tersebutlah saya ingin membahas mengenai beberapa parasit tersebut di
dalam makalah saya ini, supaya kita lebih paham dan mengenal berbagai macam parasit dan
akhirnya kita bisa menghindari dan mencegah parasit berkembangbiak di lingkungan sekitar kita.
Parasit adalah organisme yang menguntungkan dan merugikan organisme lain. Pemantauan
kesehatan dan penyakit pada suatu ikan merupakan hal yang penting sebab parasit memiliki peranan
penting dalam biologi perikanan. Cacing merupakan salah satu kelompok besar parasit
ikan(Chandra 2006). Menurut Noble dan Noble (1982), ikan sangat rentan terinfeksi cacing
parasitik dan beberapa ekor atau beberapa spesies cacing parasitik sering menginfeksi dalam satu
tubuh ikan. Cacing parasitik dapat menimbulkan kerugian secara ekologi, biologi, maupun
ekonomi. Selain mengakibatkan kematian, infeksi parasit juga menyebabkan penurunan tingkat
fekunditas, memengaruhi perkembangan benih ikan. Beberapa jenis cacing parasitik ikan juga dapat
menginfeksi manusia atau bersifat zoonosis, salah satunya adalah Anisakis sp. Pada ikan yang
hidup bebas di alam, cacing parasitik tidak bersifat mematikan terhadap individu ikan tersebut.
Namun, ikan tersebut berperan sebagai karier penyakit bagi ikan lainnya melalui interaksi
lingkungan akuatik yang kompleks. Parasit adalah organisme yang menguntungkan dan merugikan
organisme lain. Pemantauan kesehatan dan penyakit pada suatu ikan merupakan hal yang penting
sebab parasit memiliki peranan penting dalam biologi perikanan. Cacing merupakan salah satu
kelompok besar parasit ikan(Chandra 2006). Menurut Noble dan Noble (1982), ikan sangat rentan
terinfeksi cacing parasitik dan beberapa ekor atau beberapa spesies cacing parasitik sering
menginfeksi dalam satu tubuh ikan. Cacing parasitik dapat menimbulkan kerugian secara ekologi,
biologi, maupun ekonomi. Selain mengakibatkan kematian, infeksi parasit juga menyebabkan
penurunan tingkat fekunditas, memengaruhi perkembangan benih ikan. Beberapa jenis cacing
parasitik ikan juga dapat menginfeksi manusia atau bersifat zoonosis, salah satunya adalah Anisakis
sp. Pada ikan yang hidup bebas di alam, cacing parasitik tidak bersifat mematikan terhadap individu
ikan tersebut. Namun, ikan tersebut berperan sebagai karier penyakit bagi ikan lainnya melalui
interaksi lingkungan akuatik yang kompleks.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pembahasan tersebut, maka rumusan masalahnya adalah :
1.2.1 Apa pengertian parasit ?
1.2.2 Apa pengertian parasitisme ?
1.2.3 Bagaimana ruang lingkup parasitisme ?

1.3 Tujuan Pembahasan


Berdasarkan permasalah di atas, maka tujuan pembahasan adalah :
1.3.1 Mahasiswa dapat mengetahui pengertian parasit

1
1.3.2 Mahasiswa dapat mengetahui pengertian parasitisme.
1.3.3 Mahasiswa dapat mengetahui tentang ruang lingkup parasitisme.

1.4 Manfaat
1.4.1 Agar lebih mudah mengetahui parasit,parasitisme dan ruang lingkup parasitisme
1.4.2 Menambah pengetahuan dan wawasan bagi mahasiswa

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Parasit
Parasit adalah organisme yang menguntungkan dan merugikan organisme lain. Pemantauan
kesehatan dan penyakit pada suatu ikan merupakan hal yang penting sebab parasit memiliki peranan
penting dalam biologi perikanan. Cacing merupakan salah satu kelompok besar parasit ikan(Chandra 2006).
Menurut Noble dan Noble (1982), ikan sangat rentan terinfeksi cacing parasitik dan beberapa ekor atau
beberapa spesies cacing parasitik sering menginfeksi dalam satu tubuh ikan. Cacing parasitik dapat
menimbulkan kerugian secara ekologi, biologi, maupun ekonomi. Selain mengakibatkan kematian, infeksi
parasit juga menyebabkan penurunan tingkat fekunditas, memengaruhi perkembangan benih ikan.
Beberapa jenis cacing parasitik ikan juga dapat menginfeksi manusia atau bersifat zoonosis, salah satunya
adalah Anisakis sp. Pada ikan yang hidup bebas di alam, cacing parasitik tidak bersifat mematikan terhadap
individu ikan tersebut. Namun, ikan tersebut berperan sebagai karier penyakit bagi ikan lainnya melalui
interaksi lingkungan akuatik yang kompleks.
1. Penggolongan Parasit
Secara keseluruhan definisi parasit didasarkan atas beberapa hal sebagai berikut :
 Tempat dan cara pengambilan makanan dari inangnya
 Tetap tidaknya parasit itu berada dalam tubuh inang
 Sifat patogenitasnya
 Jumlah individu spesies parasit yang mendiami inang
 Tingkatan parasitnya (parasit yang hidup di dalam tubuh parasit lainnya)

a) Tempat dan cara pengambilan makanan dari inangnya


Jika parasit itu hidup pada permukaan luar dari tubuh inang, maka parasit itu
disebut ektoparasit. Contohnya : lintah, kutu anjing, kutu kucing, kutu manusia dan kutu
kerbau .
Parasit-parasit tersebut mengambil makanan dipermukaan luar tubuh inang atau mereka
hidup pada kulit inang sekaligus mengambil makanan dari permukaan luar tubuh inang
mereka.
Jika parasit-parasit itu hidup di dalam tubuh inang, maka parasit itu
disebutendoparasit. Tempat-tempat yang didiami juga pada berbagai alat-alat dan jaringan
tubuh. Contonya :
- Parasit yang hidup didalam saluran pencernaan, antara lain: Ascaris lumbricoides,
Ancylostoma duodenale, Taenia solanum dan sebagainya.
- Parasit yang hidupnya di otot-otot, antara lain: Trichinella spiralismembuat cyste dan
hidupnya di dalam oto babi, tikus, kucing, anjing, beruang hitam dan juga di dalam otot
manusia.
- Parasit yang hidup di dalam jaringan darah, antara lain: cacing FilariaWuchereria
bancrofrti. Yang bahkan hidup di dalam sel-sel darah seperti Plasmodium (parasit
malaria).

b) Tetap tidaknya parasit itu berada dalam tubuh inang


Berdasarkan sifatnya, parasit terbagi menjadi 5, yaitu :

1) Parasit Fakultatif
Parasit fakultatif adalah organisme yang sebenarnya organisme hidup bebas, tetapi
karena kondisi tertentu mengharuskan organisme tersebut hidup sebagai parasit sehingga

1
sifat hidup keparasitannya tidak mutlak. Contoh : lalat-lalat Sarcophaga, Chrysomyia,
Caeophara, dan lain-lain.
Stadium larvanya normal hidup di dalam kotoran ternak, tetapi karena tidak ada kotoran
ternak terpaksa lalat bertelur didalam tubuh yang luka sehingga waktu menetas larva
menimbulkan miasis yang dijumpai pada sela-sela teracak, bagian kuku atau telinga luar.

2) Parasit Obligat
Parasit obligat adalah semua organisme yang hidupnya berada di dalam tubuh inang, dan
akan mati bila berada di luar inang. Contoh : semua organisme patogen.
3) Parasit Insidentil
Parasit insidentil atau parasit sporadis adalah suatu parasit yang karena sesuatu sebab
berada pada hospes yang tidak sewajarnya. Contoh : Gongylonema scutum, cacing nematoda
pada mulut sapi-mulut manusia.

4) Parasit Eratika
Parasit eratika adalah parasit yang terdapat pada hospes yang wajar tetapi lokasinya pada
daerah yang tidak sewajarnya. Contoh : Ascaris lumbricoides, nematoda duodenum manusia
dan babi---akibat kelaparan/gerakan antiperistaltik dinding usus---masuk ke lambung atau
kantung empedu.

5) Parasit Spuriosa
Adalah parasit yang masuk ke dalam tubuh hospes tanpa menimbulkan keluhan/penyakit
pada hospes dan keluar dari tubuh hospes tanpa perubahan apapun. Terjadi saat diagnose
pascamati, misal sebelum mati anjing makan feses sapi mengandung telur cacing Moniezia
expansa.
c) Sifat patogenitasnya
Parasit Patogen Jika parasit itu menyebabkan kerusakan pada inang karena pengaruh
mekanik, tranmekanik atau toksik.Parasit Semu atau Koprozoik jika suatu spesies asing
melewati alat pencernaan (tractus digestivus) tanpa menyebabkan infeksi pada manusia.
d) Jumlah individu spesies parasit yang mendiami inang
Multyparasitisme adalah hidup antara banyak individu dari 2 spesies atau lebih dengan satu
inangnya. Contohnya : Lalat Angitia dan larva Tawon Apauteles yang hidupnya parasit pada
larva Plutella.
Superparasitisme adalah hidup bersama antara banyak parasit dari satu spesies dan satu
inangnya. Contohnya : pada penyakit malaria, spesies Plasmodium vivax, dalam jumlah yang
sangat banyak menginfeksi darah manusia.
e) Tingkatan parasitnya (parasit yang hidup di dalam tubuh parasit lainnya)
Tingkatan disini maksudnya maksudnya, bahwa ada parasit hidup pada parasit lain sampai
1-3 tingkatan atau lebih. Yang mana parasit pertama diinfeksi parasit kedua, parasit kedua
diinfeksi parasit ketiga dan demikian seterusnya. Parasit itu disebut Hyperparasitisme. Jadi
pengertian Hyperparasitisme adalah hidup bersama di mana makhlukmakhluk parasit hidup
dalam parasit lainnya.
Contohnya :
- Banyak burung diinfeksi parasit serangga tertentu, lalu serangga ini diinfeksi bakteri dan
selanjutnya bakteri ini diinfeksi virus(4 tingkatan)
- Kutu-kutu besar mempunyai parasit kutu-kutu kecil dan kutu-kutu kecil ini mempunyai
kutu-kutu yang lebih kecil.

1
2.2 Parasitisme

Parasitisme adalah suatu organisme yang menguntungkan dan merugikan pada organisme
lainnya. Parasitisme mencakup setiap hubungan timbal balik antara suatu spesies dengan spesies
lain untuk kelangsungan hidupnya. Hubungan ini dapat berlangsung sementara atau permanen.
Meskipun penyakit sering dinyatakan sebagai manifestasi dari parasitisme, kita harus hati-hati dan
definisi parasitisme harus ditekankan pada batasan-batasan ekologi. Jadi parasitisme adalah suatu
cara kehidupan suatu makhluk hidup lain dari spesies yang berbeda sebagai inang baik sebagai
habitatnya maupun sumber makanannya. Dalam kategori ekologi secara luas dikenal sebagai
simbiosis.
Parasitisme sebagai sutu kategori simbiosis memperlihatkan cirri utama yaitu parasit itu tumbuh
dan berbiak di dalam tubuh atas pemberian inangnya. Dalam piramida biomass kedudukan parasit
berada pada puncak piramida

Gambar 1. Kedudukan parasit dalam piramida biomassa

Istilah parasitisme mencakup baik inangnya maupun makhluk hidup parasit tersebut. Inang
sebagai habitat parasit itu bersifat responsif tidak hanya terhadap lingkungan eksternal tetapi juga
terhadap perubahan-perubahan lingkungan internal yang dihasilkan parasit-parasit tersebut.
Pengertian yang lebih dalam mengenai parasitisme memerlukan pengertian yang khusus
tentang fisiologi inangnya dan fisiologi parasit tersebut karena penyesuaian fisiologis dari parasit itu
terhadao inangnya, sehingga terjadi hubungan yang obligat. Seperti pada Cacing pita, Taenia
solium  mengadakan penyesuaian fisiologis kepada manusia sebagai berikut :
1) Memiliki kutikula yang berfungsi untuk melindungi terhadap pencernaan enzim usus
manusia yang bersifat alkalis.
2) Tekanan asmotik internalnya lebih rendah daripada cairan usus inangnya (manusia)
3) Cacing pita ini mempunyai toleransi pH yag tinggi (pH4 -11).
4) Jaringan cacing pita ini kadar glikogennya tinggi (60% dari berat kering) dan banyak lipid,
tetapi sedikit protein.
5) Dapat bernafas tanpa 02 (anaerobic respiration).

2.3 Ruang lingkup Parasitisme


Dalam mempelajari parasitologi diperlukan pengertian dan pendekatan ekologi serta
memahami ekologi parasit yang merupakan dasar pembahasan berbagai masalah antara lain
masuknya parasit ke dalam hospes, kepadatan parasit, inang dan sebagainya. Demikian juga untuk
memahami penyebarannya perlu dipelajari mikro distribusi parasit. Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap kehidupan parasit antara lain air, temperatur, sinar matahari, waktu, flora dan fauna.

1
Semua makhluk hidup itu bereaksi terhadap banyak faktor-faktor tersebut secara bersama-sama,
tidak terhadap faktor satu demi satu. Selanjutnya dalam mencegah dan mengobati penyakit secara
umum dengan tindakan praktis, khususnya dalam pencegahan serta pemberantasannya.

2.4 Istilah umum yang ada hubungannya dengan parasitologi


 Carrier, yaitu hospes yang mengandung parasit tetapi tidak menunjukkan gejala-gejala sakit,
tetapi merupakan sumber penular penyakit.
 Ektoparasit, yaitu parasit yang hidup pada permukaan tubuh hospes.
 Endoparasit, yaitu parasit yang hidup didalam tubuh hospes.
 Ekologi, yaitu hubungan  antar berbagai bentuk kehidupan  serta hubungan timbal balik
dengan lingkungannya.
 Habitat, yaitu tempat tinggal alami suatu spesies parasit.
 Hospes, yaitu organisme tempat hidupa parasit ( host = tuan rumah ).
 Hospes  definitis, yaitu menunjukkan suatu parasit pada hospes , tumbuh menjadi dewasa
dan berkembang biak secara seksual.
 Hospes perantara, yaitu menunjukkan suatu pada hospes, tumbuh menjadi infektif dan
berkembang biak secara aseksual.
 Hospes reservoar, yaitu hewan yang mengandung parasit dan merupakan sumber infeksi
pada manusia.
 Hospes paratenik, yaitu hewan yang parasit stadium infektif, tanpa menjadi dewasa dan
stadium infektif ini dapat ditularkan dan menjadi dewasa pada hospes definitif.
 Infeksi, yaitu masuknya parasit kedalam tubuh hospes, hidup dan berkembang biak dengan
menimbulkan gejala  atau dapat juga tanpa gejala sakit.
 Parasit obligat, yaitu parasit dalam menjalankan kelangsungan hidup, seluruhnya sangat
bergantung pada hospes.
 Parasit fakultatif, yaitu parasit yang dapat hidup sebagai parasit ( mengambil makanan pada
hospes ), tetapi juga dapat hidup bebas ( tidak mengambil makanan pada hospes ).
 Parasit insidentil, yaitu parasit yang seara kebetulan bersarang dalam suatu hospes yang
biasanya tidak di hinggapinya.
 Parasit monoksen, yaitu parasit yang hanya ditemukan pada satu jenis hospes.
 Parasit poliksen, yaitu parasit yang dapat ditemukan pada lebih dari satu jenis hospes.
 Parasit permanen, yaitu parasit yang menetap secara terus menerus pada hospesnya.
 Parasit temporer, yaitu parasit yang hidup bebas dan sewaktu-waktu menghinggapi hospes
untuk mendapat makanan.

1
 Parasitisme mencakup setiap hubungan timbal balik yang dapat berlangsung sementara atau
permanen dari suatu spesies dengan spesies lain untuk kelangsungan hidupnya.
 Patogen, yaitu parasit yang mampu merusak jaringan hospes.
 Populasi, yaitu kelompok individu yang mempunyai sifat-sifat yang sama dan hidup pada
tempat yang sama.
 Prevalensi, yaitu jumlah seluruh kasus penyakit yang terjadi pada suatu waktu disuatu
daerah tertentu.
 Simbiosis, yaitu hubungan hidup bersama antara dua bentuk kehidupan organisme,
berlangsung lama atau sebentar dan memerlukan kontak fisik.
 Simbiosis mutualisme, adalah bentuk hubungan dua organisme yang saling menguntungkan
pada  kedua belah pihak.
 Simbiosis komensalisme, adalah bentuk hubungan dua organisme yang satu pihak
memperoleh keuntungan dan dipihak lain tidak dirugikan.
 Simbiosis parasitisme, adalah bentuk hubungan dua organisme yang satu pihak memperoleh
keuntungan dan dipihak lain dirugikan.
 Vektor, yaitu benda/alat atau organisme hidup yang bertindak sebagai vector dan berperan
pada daur hidup parasit.Vektor biologik, yaitu organisme hidup yang bertindak sebagai
vector dan berperan pada daur hidup parasit.

2.5 Tata nama penyakit parasitis


Penyakit parasitis adalah penyakit yang timbul sebagai akibat adanya serangan hewan parasit
(zooparasit). Pemberian namanya disesuaikan dengan nama dari genus parasit yang bersangkutan,
ditambah akhiran asis. Sebagai contoh:
1. "Ascariasis" untuk nama penyakit yang disebabkan oleh cacing Ascaris sp., misalnya oleh
Ascaris lumbricoides.
2. "Enterobiasis" untuk nama penyakit yang disebabkan oleh cacing Enterobius sp., misalnya
oleh Enterobius vermicularis.
3. "Taeniasis" untuk nama penyakit yang disebabkan oleh cacing Taenia sp., misalnya oleh
Taenia saginata.

Dalam ilmu parasit, taksonomi dapat didefinisikan sebagai suatu ilmu yang mencakup masalah
identifikasi dan tata nama berbagai hewan yang hidupnya bersifat parasitis. Hampir semua filum
dalam dunia hewan mengandung bentuk-bentuk parasit walaupun sebagian besar hidup mandiri.
Filum Echinodermata mungkin satu-satunya yang tidak mengandung bentuk parasitis, sedang filum
Porifera, Coelenterata, Mollusca, dan Vertebrata, masing-masing hanya mengandung beberapa jenis
bentuk parasit. Hewan-hewan parasit yang penting, terutama terdapat di antara filum Protozoa,
Platyhelmines (klasis Cestoda dan Trematoda), filum Nemathelmines, dan Arthropoda (klasis
Insecta dan Arachnida). Dengan demikian, morfologi masing-masing jenis parasit dengan
sendirinya akan berbeda tergantung pada jenis (spesies) parasit yang bersangkutan, yaitu termasuk
filum atau klasis yang mana. Pada modul berikutnya akan diutarakan tentang kehidupan masing-
masing spesies parasit.

1
Berdasarkan kamus kedokteran, yang dimaksud dengan patologi adalah pengetahuan tentang
perubahan fisik dan fungsional tubuh sebagai akibat adanya penyakit. Aktivitas hidup parasit di
dalam tubuh inangnya, di antaranya cara hidup, pemilihan habitat di dalam tubuh inang, toksin yang
dikeluarkannya, ikut menentukan perubahan fisik dan fungsional tubuh inang yang bersangkutan.
Telah dijelaskan sebelumnya bahwa parasit mempunyai kisaran parasitisme yang beraneka ragam.
Coba Anda ingat kembali apa saja yang meliputi kisaran parasitisme? Betul, kisaran tersebut
meliputi parasit obligat, parasit temporer, parasit fakultatif, dan parasit adaptif. Coba Anda pahami
kembali istilah-istilah tersebut karena merupakan dasar untuk memahami mengapa organisme
parasit tertentu teradaptasi selalu pada bagian-bagian tubuh tertentu inang atau dalam bahasa
evolusi mempunyai hubungan parasit-inang yang stabil dan telah berlangsung lama. Sebaliknya,
apabila parasit melakukan migrasi di dalam tubuh inang (tidak menuju ke tempat pilihannya) maka
dapat dikatakan bahwa parasit menginfeksi inang yang salah atau merupakan petunjuk bahwa
hubungan parasit-inang merupakan hubungan yang baru terbentuk. Hubungan yang baru terbentuk
umumnya ditandai oleh tanggap inang yang kuat terhadap kehadiran parasit sehingga parasit
berusaha menghindari tanggap kebal inang tersebut dengan migrasi dalam tubuh inang. Dengan
demikian, kelulushidupan parasit bergantung pada kemampuan dalam menjaga keseimbangan
dengan inangnya.

1
BAB III
PENUTUP

3.1Kesimpulan
Parasitologi adalah suatu ilmu cabang Biologi yang mempelajari tentang semua organisme
parasit.
Parasit adalah organisme hidup yang mendapatkan makanan dari organisme hidup  yang lain
dan hidupnya tergantung pada organisme tersebut.
Parasitisme adalah hubungan timbal balik antara dua organisme, organisme yang satu mendapat
keuntungan sedangkan organisme yang lain mendapat kerugian.
Berdasarkan cara hidupnya, parasit terbagi menjadi 2, yaitu : Ektoparasit  (ectozoa) dan
Endoparasit (entozoa).
Berdasarkan sifatnya, parasit terbagi menjadi 5, yaitu :
-          Parasit Fakultatif
-          Parasit Obligat
-          Parasit Insidentil
-          Parasit Eratika
-          Parasit Spuriosa

3.2 Saran
            Setelah membaca makalah ini kita sudah tahu penyakit-penyakit yang dapat ditimbulkan
oleh parasit tersebut. Dengan demikian, kita harus rajin membersihkan rumah dan lingkungan
tempat tinggal kita, jangan biarkan ada ruangan yang lembab di rumah kita. Dan pada hewan
peliharaan agar lebih rajin lagi dimandikan dan dirawat.

DAFTAR PUSTAKA

http://anawinarni.blogspot.com/2011/09/parasitologi-sesi-2-pengantar.html
http://jayaardi.blogspot.com/2012/10/pengertian-parasitologi_7205.html
http://warnetorbit.blogspot.com/2011/07/resume-parasitologi.html
http://zaifbio.wordpress.com/category/parasitologi/

Anda mungkin juga menyukai