ID Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kin
ID Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kin
Hal. 167-184
Tuti Sulastri
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam”45” Bekasi
(tutisulastri@gmail.com)
Abstract
Increasing competition,many universities that involved in fulfilling the needs and desires of students
cause every collag e put the orientation on satisfaction of the students as a primary goal so many
parties concern with the satisfaction and dissatisfaction of students in collage. This research aims to
determine the response of students to performance of the lecture of Unisma and determine the factors
of service (performance) that affect satisfaction or dissatisfaction of the student of Unisma. The
research method that is used is descriptive analysis by using the level of expectation and performance
that is presented using Cartesian diagram. The general performance of lecturer is not yet fully comply
with the expectation of the students because the of compliance 97,33% smaller than 100%. Students
rate the performance which is the highest is (4,15) on personal authority as lecturer and the lowest
(3,38) on the diversity of measurement way in learning outcomes. The highest of compliance level is
102,52% on “personal authority as lecturer”, and from whereas the order of compliance from the
highest to the lowest level is the aspect of personality competence (99,11%), social competence
(99,06%), professional competence (96,52%), dan pedagogic competence (95,91%).
bergerak di bidang jasa dalam memasuki misalnya tidak tepat waktu dan ingkar janji
persaingan bisnis yang semakin ketat harus dapat membuat konsumen tidak puas.
mampu memberikan kepuasan kepada Konsumen memang harus dipuaskan.
mahasiswa. Faktor kepuasan mahasiswa Kalau konsumen tidak puas, mereka akan
memiliki peranan sangat penting bagi meninggalkan perusahaan dan berpaling
perguruan tinggi untuk tetap menjaga menjadi konsumen pada perusahaan pesaing.
eksistensi dan perkembangannya. Hal ini akan menurunkan tingkat penjualan
Dalam praktiknya, tingkat kepuasan dan pada gilirannya akan menurunkan laba
mahasiswa Unisma Bekasi sifatnya relatif, bahkan akan mengakibatkan kerugian dan
yaitu bergantung pada persepsi masing- kebangkrutan perusahaan. Oleh karena itu,
masing mahasiswa terhadap kinerja dosen manajemen perusahaan harus berusaha
Unisma, Bekasi. Oleh karena itu, dosen melakukan pengukuran tingkat kepuasan
Unisma, Bekasi harus selalu berusaha secara konsumen agar segera mengetahui faktor
terus-menerus melakukan perbaikan dari suatu jasa atau produk yang membuat
pelayanan (kinerja) yang berorientasi untuk ketidakpuasan konsumen. Mengukur tingkat
memenuhi kebutuhan dan memuaskan kepuasan konsumen tidaklah mudah.
keinginan mahasiswa. Dosen Unisma harus Menurut Montgomery yang dikutip
mengetahui kebutuhan dan keinginan oleh Supranto (2006:2), “Quality is the
mahasiswa sehingga faktor-faktor yang extent to woch products meet the
dapat menyebabkan ketidakpuasan requirements of people who use them.”
mahasiswa diketahui secara dini dan Definisi tersebut dapat diartikan suatu
dilakukan antisipasi melalui berbagai produk dikatakan bermutu bagi seseorang
tindakan perbaikan pelayanan. kalau produk tersebut memenuhi
Penelitian ini bertujuan untuk kebutuhannya. Dalam praktiknya, kebutuhan
mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap setiap konsumen berbeda-beda atau bersifat
kinerja Dosen Unisma dan untuk subjektif sehingga mutu produk dan jasa
mengetahui faktor-faktor pelayanan (kinerja) sifatnya juga subjektif, yaitu sangat
yang memengaruhi kepuasan atau bergantung pada persepsi masing-masing
ketidakpuasan mahasiswa Unisma. konsumen terhadap kemampuan produk dan
Batasan ruang lingkup masalah dalam jasa pelayanan dalam memenuhi dan
penelitian ini adalah penelitian difokuskan memuaskan kebutuhannya.
pada mahasiswa Unisma, Bekasi dan Sebagai suatu proses kegiatan untuk
pembahasan difokuskan pada deskripsi membantu memenuhi kebutuhan dan
pelayanan (Kinerja) dosen Unisma, Bekasi kepentingan orang lain, kualitas jasa dapat
dan analisis kepuasan mahasiswa untuk dilihat dari dua sisi, yaitu kualitas jasa
mengetahui faktor-faktor pelayanan yang internal dan kualitas jasa eksternal. Kualitas
dapat memengaruhi kepuasan atau jasa internal berkaitan dengan interaksi
ketidakpuasan mahasiswa. antara pihak pemberi jasa, berbagai sarana
dan prasarana yang digunakan dalam
TINJAUAN LITERATUR mendukung proses jasa. Kualitas jasa
Dalam era perdagangan global dewasa eksternal lebih bersifat interaksi dengan
ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam hasil jasa itu sendiri. Ukuran kualitas jasa
baik pasar domestik maupun pasar global. bukan hanya ditentukan oleh pihak pemberi
Upaya memenangkan persaingan, perguruan jasa, tetapi lebih banyak ditentukan pihak
tinggi /kampus harus mampu memenangkan yang dilayani (penerima jasa) karena mereka
persaingan tersebut dengan cara dapat yang menikmati jasa. Dalam hubungannya
memuaskan mahasiswa, misalnya dengan dengan pihak yang dilayani, kualitas jasa
memberikan pelayanan yang lebih baik dapat diukur berdasarkan pemenuhan
daripada pesaing. Pelayanan yang jelek, kebutuhan dan harapan pihak yang dilayani.
Menurut Mutis dan Gaspersz (2004:1), dengan expected service, kualitas jasa yang
“Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu bersangkutan akan dipersepsikan baik
memenuhi keinginan atau kebutuhan (positif) oleh konsumen. Sebaliknya, jika
pelanggan.” Jika kualitas jasa yang diterima perceived service lebih jelek dibandingkan
konsumen di bawah kebutuhan dan dengan expected service,kualitas jasa
harapannya, mereka tidak puas dan kecewa dipersepsikan buruk (negatif) oleh
sehingga akan berhenti berhubungan dengan konsumen. Oleh karena itu, baik buruknya
perusahaan pemberi jasa. Sebaliknya, jika kualitas jasa sangat bergantung pada
kualitas jasa yang diterima konsumen dapat kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi
memenuhi kebutuhan dan harapannya, harapan konsumen secara konsisten.
mereka merasa puas sehingga akan Ada beberapa konsep kualitas jasa,
menggunakan jasa tersebut. Jika kualitas yaitu:
jasa yang diterima konsumen melebihi a. Kualitas jasa adalah kemampuan poduk
kebutuhan dan harapannya, mereka sangat jasa dalam memuaskan kebutuhan dan
puas sehingga akan selalu menggunakan jasa harapan pihak penerima jasa.
tersebut atau konsumen menjadi loyal
b. Terdapat dua faktor utama yang
terhadap perusahaan pemberi jasa.
Definisi kualitas jasa menurut Goetsch memengaruhi kualitas jasa, yaitu jasa
dan Davis yang dikutip Tjiptono dan yang diharapkan (expected service) dan
Chandra (2005: 100), “Kondisi dinamis jasa yang dirasakan (perceived service).
yang berhubungan dengan produk, jasa, c. Kualitas jasa bersifat relatif dan dinamis,
sumber daya manusia (SDM), proses, dan yaitu:
lingkungan yang memenuhi atau melebihi 1) Bersifat relatif adalah kualitas jasa
harapan.” Kualitas jasa bukan hanya
bergantung pada persepsi masing-masing
menekankan pada aspek hasil akhir saja
(produk jasa), tetap juga menyangkut penerima jasa terhadap tingkat
kualitas SDM, kualitas proses produksi pemenuhan kebutuhan dan harapan.
maupun kualitas lingkungan. Sangat 2) Bersifat dinamis adalah jasa pada saat
mustahil bagi sebuah perusahaan untuk sekarang dianggap berkualitas, tetapi
dapat menghasilkan suatu produk jasa yang mungkin kurang berkualitas di masa
berkualitas atau mampu memenuhi yang akan datang.
kebutuhan dan memuaskan harapan
Dalam praktiknya, pengukuran tingkat
konsumen tanpa melalui dukungan SDM
kepuasan konsumen sulit dilakukan karena
sebagai pelaku pemberi jasa dan proses
karakteristik unik jasa yang bersifat tidak
kegiatan jasa yang berkualitas.
wujud (intangible). Parasuraman, et al yang
Seperti pendapat Lewis dan Booms
dikutip Jasfar (2005:51) dan Zeithaml dan
dalam Tjiptono dan Chandra (2005: 121)
Bitner yang dikutip Tjiptono dan Chandra
bahwa kualitas jasa sebagai ukuran bagus
(2005:133) menjelaskan bahwa dalam
tidaknya jasa yang diberikan sesuai dengan
mengevaluasi jasa yang bersifat intangible,
ekspektasi pelanggan. Kualitas jasa dapat
konsumen umumnya menggunakan lima
diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan
dimensi mutu jasa, yaitu:
dan keinginan konsumen serta
penyampaiannya untuk mengimbangi
1. Keandalan (reliability)
harapan konsumen. Dengan demikian,
Berkaitan dengan kemampuan
terdapat dua faktor utama yang
perusahaan (dosen) untuk memberikan
memengaruhi kualitas jasa, yaitu jasa yang
layanan yang akurat sejak pertama kali
diharapkan (expected service) dan jasa yang
tanpa membuat kesalahan apa pun dan
dirasakan atau dipersepsikan (perceived
service). Jika perceived service sesuai
Diagram 1
Alur Pikir Pelayanan (Kinerja) Dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa Unisma
X adalah rerata skor tingkat kinerja dan yang diperoleh dari rerata total hasil
y adalah rerata skor tingkat harapan (y) jawaban responden.
Diagram 2 Diagram Kartesius
Harapan
A B
Prioritas utama Prioritas prestasi
Sangat penting dan tidak puas Sangat penting dan sangat puas
Y C D
Prioritas rendah Berlebihan
Kurang penting dan kurang puas Kurang penting dan sangat puas
X Kinerja
Sumber: Nasution, 2001: 59.
Keterangan: kepuasannya terhadap kinerja dosen
a. Daerah A menunjukkan faktor atau berdasarkan kelayakan sebagai berikut:
atribut yang dianggap memengaruhi 1. Pertanyaan dalam kuesioner dijawab
kepuasan pelanggan termasuk unsur- seluruhnya (terisi penuh).
unsur yang diangap penting. Namun, 2. Pertanyaan dijawab dengan benar (tidak
Unisma belum melaksanakannya ada pertanyaan yang berisi dua jawaban
sesuai dengan keinginan mahasiswa. atau lebih.
Daerah ini mencerminkan kondisi Kepuasan mahasiswa dapat diketahui
mengecewakan atau tidak memuaskan. dari selisih antara kinerja pelayanan dengan
b. Daerah B menunjukkan unsur jasa harapan (tingkat kepentingan/kebutuhan).
pokok telah berhasil dilaksanakan oleh Apabila kinerja melampaui harapan,
Unisma Bekasi dan sesuai dengan mahasiswa puas, sedangkan jika kinerja
kepentingan mahasiswa. Daerah ini lebih rendah dari harapan maka kepuasannya
mencerminkan kondisi sangat penting rendah. Tingkat kepuasan dapat juga diukur
dan sangat memuaskan. dengan menghitung Tingkat Kesesuaian
c. Daerah C menunjukkan beberapa dengan cara membagi tingkat kinerja dengan
faktor yang kurang penting tingkat harapan dikali 100%. Apabila tingkat
pengaruhnya bagi mahasiswa dan kesesuaian lebih dari 100%, dikatakan puas,
pelaksanaannya oleh Unisma Bekasi sedangkan jika kurang dari 100% dikatakan
biasa-biasa saja. Daerah ini belum puas.
mencerminkan kondisi yang kurang Secara keseluruhan rerata tingkat kesesuaian
penting dan kurang memuaskan. kinerja dosen adalah 97,33%. Hal ini berarti
d. Daerah D menunjukkan faktor yang kinerja tersebut belum memenuhi harapan
memengaruhi mahasiswa kurang mahasiswa karena kurang dari 100%.
penting, tetapi pelaksanaannya Tingkat kesesuaian yang paling tinggi telah
berlebihan. Daerah ini mencerminkan memenuhi harapan mahasiswa sebesar
kondisi kurang penting, tetapi sangat 102,52% yaitu perihal Kewibawaan sebagai
memuaskan. pribadi dosen. Hal ini karena dosen-dosen di
e. Membuat interpretasi secara rasional Unisma tegas dalam peraturan/janji dengan
terhadap hasil pengolahan dan analisis mahasiswa. Sementara, tingkat kesesuaian
data sebagai simpulan atas temuan hasil yang paling rendah sebesar 92,10% yaitu
penelitian. Kemampuan menghidupkan suasana kelas.
Jadi, mahasiswa menganggap bahwa
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN sebagian dosen di Unisma belum dapat
Data primer melalui kuesioner terhadap menghidupkan suasana kelas.
98 responden/mahasiswa tentang
Tabel 1
Tingkat Kesesuaian Kinerja Dosen Unisma
Kine Tingkat
Harapan
Nomor dan Pernyataan rja Kesesuaian
(Y)
(X) X:Yx100%
A. Kopentensi Pedagogik
1. Kesiapan memberikan kuliah
373 379 98,42% 3,81 3,87
dan/atau praktik/praktikum
2. Keteraturan dan ketertiban
339 360 94,17% 3,46 3,67
penyelenggaraan perkuliahan
3. Kemampuan menghidupkan
338 367 92,10% 3,45 3,74
suasana kelas
4. Kejelasan penyampaian materi dan
357 369 96,75% 3,64 3,77
jawaban terhadap pertanyaan di kelas
5. Pemanfaatan media dan teknologi
358 372 96,24% 3,65 3,80
pembelajaran
6. Keanekaragaman cara pengukuran
331 351 94,30% 3,38 3,58
hasil belajar
7. Pemberian umpan balik terhadap
353 367 96,19% 3,60 3.74
tugas
8. Kesesuaian materi ujian dan/atau
389 384 101,30% 3,97 3,92
tugas dengan tujuan mata kuliah
9. Kesesuaian nilai yang diberikan
356 380 93,69% 3,63 3,88
dengan hasil belajar
B. Kompetensi Profesional
10. Kemampuan menjelaskan pokok
366 370 98,92% 3,73 3,78
bahasan/topik secara tepat
11. Kemampuan memberi contoh
355 369 96,21% 3,62 3,77
relevan dari konsep yang diajarkan
12. Kemampuan menjelaskan
keterkaitan bidang/topik yang 354 374 94,65% 3,61 3,82
diajarkan dengan bidang/topik lain
13. Kemampuan menjelaskan
keterkaitan bidang/topik yang 369 384 96,09% 3,77 3,92
diajarkan dengan konteks kehidupan
Kine Tingkat
Harapan
Nomor dan Pernyataan rja Kesesuaian
(Y)
(X) X:Yx100%
14. Penguasaan akan isu-isu mutakhir
349 372 93,82% 3,56 3,80
dalam bidang yang diajarkan
15. Penggunaan hasil-hasil penelitian
untuk meningkatkan kualitas 353 366 96,45% 3,60 3,73
perkuliahan
16. Pelibatan mahasiswa dalam
penelitian/kajian dan/atau
340 357 95,24% 3,47 3,64
pengembangan/rekayasa/desain yang
dilakukan dosen
17. Kemampuan menggunakan
374 371 100,81% 3,82 3,79
beragam teknologi komunikasi
C. Kompetensi Kepribadian
18. Kewibawaan sebagai pribadi
407 397 102,52% 4,15 4,05
dosen
19. Kearifan dalam mengambil
376 384 97,92% 3,84 3,92
keputusan
20. Menjadi contoh dalam bersikap
378 379 99,74% 3,86 3,87
dan berperilaku
21. Satunya kata dan tindakan 370 375 98,67% 3,78 3,83
22. Kemampuan mengendalikan diri
368 369 99,73% 3,76 3.77
dalam berbagai situasi dan kondisi
23. Adil dalam memperlakukan
346 360 96,11% 3,53 3,67
mahasiswa
D. Kompetensi Sosial
24.Kemampuan menyampaikan
395 390 101,28% 4,03 3,98
pendapat
dari 98 responden diperoleh hasil tingkat hasil tingkat kesesuaian sebesar 94,30%
kesesuaian sebesar 98,42%, masih belum berarti mahasiswa masih belum puas dengan
memuaskan mahasiswa karena masih ada cara pengukuran hasil belajar, danggapnya
dosen yang tidak memberitahukan SAP. masih kurang beragam.
Atribut 2. Keteraturan dan ketertiban Atribut 7. Pemberian umpan balik terhadap
penyelenggaraan kuliah, dosen diharapkan tugas. Dosen harus memeriksa hasil tugas
mengajar sesuai dengan aturan dan jadwal yang diberikan kepada mahasiswa dan
yang sudah disediakan oleh ketua program memberikan umpan balik agar mahasiswa
studi. Dari 98 responden yang diteliti tahu tugas yang betul dan yang salah
diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar sehingga mahasiswa dapat memperbaikinya.
94,17%, mahasiswa masih belum puas Dari 98 responden yang diteliti diperoleh
karena masih banyak jadwal kuliah yang hasil tingkat kesesuaian sebesar 96,19%
beubah-ubah baik ruangan maupun mahasiswa masih belum puas karena masih
waktunya. Demikian juga dosen kadang ada dosen yang tidak memeriksa dan
mengubah jadwal yang sudah ditetapkan. mengembalikan ugas mahasiswa.
Atribut 3. Kemampuan menghidupkan Atribut 8. Kesesuaian materi ujian dan/atau
suasana kelas, dosen diharapkan dapat tugas dengan tujuan mata kuliah. Dosen
membangkitkan kegairahan mahasiswa harus dapat memberikan tugas dan materi
belajar agar kelas terasa hidup. Dari 98 ujian sesuai dengan tujuan mata kuliah itu
responden yang diteliti diperoleh hasil diberikan. Dari 98 responden yang diteliti
tingkat kesesuaian sebesar 92,10% masih diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar
belum memuaskan karena masih ada dosen 101,30%. Mahasiswa merasa puas atas tugas
yang hanya mengajar saja kurang dan materi ujian yang diberikan dosen
memperhatikan keadaan/suasana kelas. karena sesuai dengan tujuan mata kuliah.
Atribut 4. Kejelasan penyampaian materi Atribut 9. Kesesuaian nilai yang diberikan
dan jawaban terhadap pertanyaan di kelas. dengan hasil belajar. Dosen harus dapat
Dosen harus dapat menyampaikan materi memberi nilai yang adil dan tepat sesuai
dan menjawab pertanyaan dosen dengan dengan komposisi sebagai berikut 10%
jelas, tidak berbelit-belit. Dari 98 responden kehadiran, 20% tugas, 30% ujian tengah
yang diteliti diperoleh hasil tingkat semester (UTS), dan ujian akhir semester
kesesuaian sebesar 96,75%, mahasiswa (UAS) dengan skala 0—49 E, 50—59 D,
masih belum puas terhadap jawaban yang 60—69 C, 70-79 B, dan 80 –100 A. Dari 98
diberikan dosen. responden yang diteliti diperoleh hasil
Atribut 5. Pemanfaatan media dan teknologi tingkat kesesuaian sebesar 93,69%,
pembelajaran. Dosen harus dapat mahasiswa masih belum puas terhadap nilai
memanfaatkan baik media cetak maupun yang diberikan dosen karena kadang-kadang
elektonika seperti jurnal, majalah, buku, dosen masih salah menjumlahkan atau bagi
internet, e-book, dan lain-lain. Dari 98 mahasiswa shif, nilai kehadiran di kelas lain
responden yang diteliti diperoleh hasil belum dimasukkan ke dalam nilai.
tingkat kesesuaian sebesar 96,24% Kompetensi pedagogik rerata 95,91%,
mahasiswa masih belum puas karena masih persentase yang tertinggi pada Kesesuaian
ada yang belum memanfaatkan media dan materi ujian dan/atau tugas dengan tujuan
teknologi pembelajaran yang sesuai/tepat. mata kuliah (101,30%), sedangkan yang
Atribut 6. Keanekaragaman cara pengukuran terendah pada atribut Kemampuan
hasil belajar. Dosen harus dapat mengukur menghidupkan suasana kelas (92,10%).
hasil belajar dengan berbagai cara, teori Dalam konteks ini, untuk perbaikan di masa
maupun praktik, baik menggunakan soal yang akan datang, dosen Unisma disarankan
pilihan ganda maupun essay, dan lain-lain. lebih memperhatikan dan membangkitkan
Dari 98 responden yang diteliti diperoleh suasana kelas.
Jumlah responden 98
98 responden yang diteliti diperoleh hasil ada dosen yang belum melibatkan
tingkat kesesuaian sebesar 93,82%. mahasiswa dalam penelitian dan lain-lain.
Mahasiswa masih belum puas karena masih Atribut 17. Kemampuan menggunakan
ada dosen yang belum menguasai isu-isu beragam teknologi lomunikasi. Dari 98
mutakhir dalam bidang yang diajarkan. responden yang diteliti diperoleh hasil
Atribut 15. Penggunaan hasil-hasil tingkat kesesuaian sebesar 100,81%.
penelitian untuk meningkatkan kualitas Mahasiswa merasa puas karena dosen-dosen
perkuliahan. Dari 98 responden yang diteliti di Unisma dapat menggunakan beragam
diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar teknologi komunikasi.
96,45%. Mahasiswa masih belum puas Kompetensi profesional rerata 96,52%,
karena masih ada dosen yang belum persentase yang tertinggi pada Kemampuan
menggunakan hasil-hasil penelitian untuk menggunakan beragam teknologi
meningkatkan kualitas perkuliahan. komunikasi (100,81%), sedangkan yang
Atribut 16. Pelibatan mahasiswa dalam terendah pada atribut Penguasaaan akan isu-
penelitian/kajian dan/atau pengembangan isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan
/rekayasa/ desain yang dilakukan dosen. (93,82%).Untuk perbaikan di masa yang
Dari 98 responden yang diteliti diperoleh akan datang, dosen Unisma disarankan lebih
hasil tingkat kesesuaian sebesar 95,24%. menguasai isu-isu mutakhir khususnya
Mahasiswa masih belum puas karena masih dalam bidang ilmu yang diajarkan.
Jumlah responden 98
bersedia menerima kritik, saran, dan bentuk yang lebih mudah. Dari 98 responden
pendapat orang lain untuk memperbaiki diri. yang diteliti, nilai rerata harapan
Diagram Kartesius digunakan untuk (kebutuhan/kepentingan) adalah 3,82,
mengetahui atau melihat posisi penempatan sedangkan nilai rerata kinerja adalah 3,72.
data kinerja dosen Unisma yang telah
dianaliasis pada bagian sebelumnya dalam
Tabel 4
Kompetensi Kepribadian Dosen Unisma
Tingkat
Pernyataan/atribut Kompetensi Kepribadian Kinerja Harapan
No. Kesesuaian
Dosen Unisma (X) (Y)
X:Yx100%
Jumlah responden 98
Diagram 3
Diagram Kartesius dari Faktor-faktor yang Memengaruhi
Kepuasan Mahasiswa atas Kinerja Dosen Unisma
4.10
18
28
4.00 24
26
13 19 8
25
3.90 9
1 20
27
21
12
Harapan
14 5
17
3.80 10
4 22
3 7 11
15
3.70
2 23
16
3.60 6
3.50
Kinerja
Faktor-faktor atau atribut yang berada di 4. Atribut 20: Menjadi contoh dalam
kuadran A (prioritas utama) adalah atribut 9. bersikap dan berperilaku (3,86 : 3,87)
Untuk memperbaiki kinerja pelayanan, 5. Atribut 28: Toleransi terhadap
dosen sebaiknya mengutamakan pelayanan keberagaman mahasiswa (4,00 : 4,03)
di kuadran A karena pada kuadran ini 6. Atribut21: Satunya kata dan tindakan
mahasiswa menganggap penting (di atas (3,78 : 3,83)
3,82), sedangkan pelaksanaannya masih 7. Atribut 1 : Kesiapan memberikan
belum memuaskan. (di bawah 3,72). Faktor kuliah dan/atau praktik/praktikum
yang perlu diperhatikan adalah atribut 9: (3,81 : 3,87)
Kesesuaian nilai yang diberikan dengan 8. Atribut 19: Kearifan dalam mengambil
hasil belajar (3,63 : 3,88). keputusan (3,84 : 3,92)
Kuadran B menunjukkan tingkat pelayanan 9. Atribut 26: Mengenal dengan baik
yang perlu dipertahankan (di atas 3,82) oleh mahasiswa yang mengikuti kuliahnya
dosen Unisma karena telah sesuai dengan (3,86 : 3,962
yang diharapkan/dibutuhkan mahasiswa (di 10. Atribut 27: Mudah bergaul di kalangan
atas 3,72). Atribut yang berada pada kuadran sejawat, karyawan dan mahasiswa
B yang harus dipertahankan (prioritas (3,84 : 3,94)
prestasi) karena sudah memuaskan 11. Atribut 25: Kemampuan menerima
mahasiswa, yaitu: kritik, saran dan pendapat orang lain
1. Atribut 18: Kewibawaan sebagai (3,79 : 3,89)
pribadi dosen (4,15 : 4,05) 12. Atribut 13: Kemampuan menjelaskan
2. Atribut 24: Kemampuan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan
menyampaikan pendapat (4,03 : 3,98) dengan konteks kehidupan (3,77 : 3,92)
3. Atribut 8 : Kesesuaian materi ujian Atribut pada kuadran ini tidak menjadi
dan/tugas dengan tujuan mata kuliah prioritas karena mahasiswa menganggap
(3,97 : 3,92)
kurang butuh/penting. Kinerja dosen juga 1. Atribut 4 : Kejelasan penyampaian
biasa-biasa saja. Faktor-faktor yang berada materi dan jawaban terhadap
pada kuadran C (prioritas rendah), yaitu: pertanyaan di kelas (3,64 : 3,77)