Anda di halaman 1dari 18

Tuti Sulastri

Hal. 167-184

ANALISIS KEPUASAN MAHASISWA TERHADAP


KINERJA DOSEN

Tuti Sulastri
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Islam”45” Bekasi
(tutisulastri@gmail.com)

Abstract

Increasing competition,many universities that involved in fulfilling the needs and desires of students
cause every collag e put the orientation on satisfaction of the students as a primary goal so many
parties concern with the satisfaction and dissatisfaction of students in collage. This research aims to
determine the response of students to performance of the lecture of Unisma and determine the factors
of service (performance) that affect satisfaction or dissatisfaction of the student of Unisma. The
research method that is used is descriptive analysis by using the level of expectation and performance
that is presented using Cartesian diagram. The general performance of lecturer is not yet fully comply
with the expectation of the students because the of compliance 97,33% smaller than 100%. Students
rate the performance which is the highest is (4,15) on personal authority as lecturer and the lowest
(3,38) on the diversity of measurement way in learning outcomes. The highest of compliance level is
102,52% on “personal authority as lecturer”, and from whereas the order of compliance from the
highest to the lowest level is the aspect of personality competence (99,11%), social competence
(99,06%), professional competence (96,52%), dan pedagogic competence (95,91%).

Keywords: Satisfaction (expectation), Service (performance)

PENDAHULUAN perguruan tinggi. Pelayanan yang baik


Dewasa ini perhatian kepuasan atau adalah pelayanan yang sesuai aturan yang
ketidakpuasan konsumen (mahasiswa) ditentukan dan dapat memuaskan mahasiswa.
semakin besar. Semakin banyak pihak yang Perguruan tinggi perlu mengenal mahasiswa
menaruh perhatian terhadap hal ini. Salah serta mengetahui kebutuhan dan
satu pihak yang banyak berhubungan keinginannya.
langsung dengan kepuasan dan Tujuan suatu bisnis adalah menciptakan
ketidakpuasan di perguruan tinggi adalah para konsumen merasa puas. Terciptanya
mahasiswa. Persaingan yang semakin ketat, kepuasan mahasiswa dapat memberikan
banyaknya perguruan tinggi yang terlibat beberapa manfaat, diantaranya hubungan
dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan antara perguruan tinggi dengan mahasiswa
mahasiswa menyebabkan setiap perguruan yang harmonis, memberikan informasi atau
tinggi menempatkan orientasi pada kepuasan rekomendasi yang baik kepada calon
mahasiswa sebagai tujuan utama sehingga mahasiswa dari mulut ke mulut (word of
semakin banyak pihak yang menaruh mounth) yang menguntungkan bagi
perhatian terhadap kepuasan dan perguruan tinggi. Mahasiswa yang puas
ketidakpuasan mahasiswa di peguruan tinggi. secara tidak langsung dapat sebagai alat
Pelayanan merupakan topik hangat di dunia promosi yang efektif.
bisnis dan akademik. Pelayanan adalah salah Universitas Islam “45” (Unisma)
satu faktor utama yang menentukan citra Bekasi sebagai perguruan tinggi yang

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL” 167


•VOL.10, NO. 2•SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

bergerak di bidang jasa dalam memasuki misalnya tidak tepat waktu dan ingkar janji
persaingan bisnis yang semakin ketat harus dapat membuat konsumen tidak puas.
mampu memberikan kepuasan kepada Konsumen memang harus dipuaskan.
mahasiswa. Faktor kepuasan mahasiswa Kalau konsumen tidak puas, mereka akan
memiliki peranan sangat penting bagi meninggalkan perusahaan dan berpaling
perguruan tinggi untuk tetap menjaga menjadi konsumen pada perusahaan pesaing.
eksistensi dan perkembangannya. Hal ini akan menurunkan tingkat penjualan
Dalam praktiknya, tingkat kepuasan dan pada gilirannya akan menurunkan laba
mahasiswa Unisma Bekasi sifatnya relatif, bahkan akan mengakibatkan kerugian dan
yaitu bergantung pada persepsi masing- kebangkrutan perusahaan. Oleh karena itu,
masing mahasiswa terhadap kinerja dosen manajemen perusahaan harus berusaha
Unisma, Bekasi. Oleh karena itu, dosen melakukan pengukuran tingkat kepuasan
Unisma, Bekasi harus selalu berusaha secara konsumen agar segera mengetahui faktor
terus-menerus melakukan perbaikan dari suatu jasa atau produk yang membuat
pelayanan (kinerja) yang berorientasi untuk ketidakpuasan konsumen. Mengukur tingkat
memenuhi kebutuhan dan memuaskan kepuasan konsumen tidaklah mudah.
keinginan mahasiswa. Dosen Unisma harus Menurut Montgomery yang dikutip
mengetahui kebutuhan dan keinginan oleh Supranto (2006:2), “Quality is the
mahasiswa sehingga faktor-faktor yang extent to woch products meet the
dapat menyebabkan ketidakpuasan requirements of people who use them.”
mahasiswa diketahui secara dini dan Definisi tersebut dapat diartikan suatu
dilakukan antisipasi melalui berbagai produk dikatakan bermutu bagi seseorang
tindakan perbaikan pelayanan. kalau produk tersebut memenuhi
Penelitian ini bertujuan untuk kebutuhannya. Dalam praktiknya, kebutuhan
mengetahui tanggapan mahasiswa terhadap setiap konsumen berbeda-beda atau bersifat
kinerja Dosen Unisma dan untuk subjektif sehingga mutu produk dan jasa
mengetahui faktor-faktor pelayanan (kinerja) sifatnya juga subjektif, yaitu sangat
yang memengaruhi kepuasan atau bergantung pada persepsi masing-masing
ketidakpuasan mahasiswa Unisma. konsumen terhadap kemampuan produk dan
Batasan ruang lingkup masalah dalam jasa pelayanan dalam memenuhi dan
penelitian ini adalah penelitian difokuskan memuaskan kebutuhannya.
pada mahasiswa Unisma, Bekasi dan Sebagai suatu proses kegiatan untuk
pembahasan difokuskan pada deskripsi membantu memenuhi kebutuhan dan
pelayanan (Kinerja) dosen Unisma, Bekasi kepentingan orang lain, kualitas jasa dapat
dan analisis kepuasan mahasiswa untuk dilihat dari dua sisi, yaitu kualitas jasa
mengetahui faktor-faktor pelayanan yang internal dan kualitas jasa eksternal. Kualitas
dapat memengaruhi kepuasan atau jasa internal berkaitan dengan interaksi
ketidakpuasan mahasiswa. antara pihak pemberi jasa, berbagai sarana
dan prasarana yang digunakan dalam
TINJAUAN LITERATUR mendukung proses jasa. Kualitas jasa
Dalam era perdagangan global dewasa eksternal lebih bersifat interaksi dengan
ini persaingan bisnis menjadi sangat tajam hasil jasa itu sendiri. Ukuran kualitas jasa
baik pasar domestik maupun pasar global. bukan hanya ditentukan oleh pihak pemberi
Upaya memenangkan persaingan, perguruan jasa, tetapi lebih banyak ditentukan pihak
tinggi /kampus harus mampu memenangkan yang dilayani (penerima jasa) karena mereka
persaingan tersebut dengan cara dapat yang menikmati jasa. Dalam hubungannya
memuaskan mahasiswa, misalnya dengan dengan pihak yang dilayani, kualitas jasa
memberikan pelayanan yang lebih baik dapat diukur berdasarkan pemenuhan
daripada pesaing. Pelayanan yang jelek, kebutuhan dan harapan pihak yang dilayani.

168 JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL”


VOL. 10, NO. 2• SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

Menurut Mutis dan Gaspersz (2004:1), dengan expected service, kualitas jasa yang
“Kualitas adalah segala sesuatu yang mampu bersangkutan akan dipersepsikan baik
memenuhi keinginan atau kebutuhan (positif) oleh konsumen. Sebaliknya, jika
pelanggan.” Jika kualitas jasa yang diterima perceived service lebih jelek dibandingkan
konsumen di bawah kebutuhan dan dengan expected service,kualitas jasa
harapannya, mereka tidak puas dan kecewa dipersepsikan buruk (negatif) oleh
sehingga akan berhenti berhubungan dengan konsumen. Oleh karena itu, baik buruknya
perusahaan pemberi jasa. Sebaliknya, jika kualitas jasa sangat bergantung pada
kualitas jasa yang diterima konsumen dapat kemampuan penyedia jasa dalam memenuhi
memenuhi kebutuhan dan harapannya, harapan konsumen secara konsisten.
mereka merasa puas sehingga akan Ada beberapa konsep kualitas jasa,
menggunakan jasa tersebut. Jika kualitas yaitu:
jasa yang diterima konsumen melebihi a. Kualitas jasa adalah kemampuan poduk
kebutuhan dan harapannya, mereka sangat jasa dalam memuaskan kebutuhan dan
puas sehingga akan selalu menggunakan jasa harapan pihak penerima jasa.
tersebut atau konsumen menjadi loyal
b. Terdapat dua faktor utama yang
terhadap perusahaan pemberi jasa.
Definisi kualitas jasa menurut Goetsch memengaruhi kualitas jasa, yaitu jasa
dan Davis yang dikutip Tjiptono dan yang diharapkan (expected service) dan
Chandra (2005: 100), “Kondisi dinamis jasa yang dirasakan (perceived service).
yang berhubungan dengan produk, jasa, c. Kualitas jasa bersifat relatif dan dinamis,
sumber daya manusia (SDM), proses, dan yaitu:
lingkungan yang memenuhi atau melebihi 1) Bersifat relatif adalah kualitas jasa
harapan.” Kualitas jasa bukan hanya
bergantung pada persepsi masing-masing
menekankan pada aspek hasil akhir saja
(produk jasa), tetap juga menyangkut penerima jasa terhadap tingkat
kualitas SDM, kualitas proses produksi pemenuhan kebutuhan dan harapan.
maupun kualitas lingkungan. Sangat 2) Bersifat dinamis adalah jasa pada saat
mustahil bagi sebuah perusahaan untuk sekarang dianggap berkualitas, tetapi
dapat menghasilkan suatu produk jasa yang mungkin kurang berkualitas di masa
berkualitas atau mampu memenuhi yang akan datang.
kebutuhan dan memuaskan harapan
Dalam praktiknya, pengukuran tingkat
konsumen tanpa melalui dukungan SDM
kepuasan konsumen sulit dilakukan karena
sebagai pelaku pemberi jasa dan proses
karakteristik unik jasa yang bersifat tidak
kegiatan jasa yang berkualitas.
wujud (intangible). Parasuraman, et al yang
Seperti pendapat Lewis dan Booms
dikutip Jasfar (2005:51) dan Zeithaml dan
dalam Tjiptono dan Chandra (2005: 121)
Bitner yang dikutip Tjiptono dan Chandra
bahwa kualitas jasa sebagai ukuran bagus
(2005:133) menjelaskan bahwa dalam
tidaknya jasa yang diberikan sesuai dengan
mengevaluasi jasa yang bersifat intangible,
ekspektasi pelanggan. Kualitas jasa dapat
konsumen umumnya menggunakan lima
diwujudkan melalui pemenuhan kebutuhan
dimensi mutu jasa, yaitu:
dan keinginan konsumen serta
penyampaiannya untuk mengimbangi
1. Keandalan (reliability)
harapan konsumen. Dengan demikian,
Berkaitan dengan kemampuan
terdapat dua faktor utama yang
perusahaan (dosen) untuk memberikan
memengaruhi kualitas jasa, yaitu jasa yang
layanan yang akurat sejak pertama kali
diharapkan (expected service) dan jasa yang
tanpa membuat kesalahan apa pun dan
dirasakan atau dipersepsikan (perceived
service). Jika perceived service sesuai

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL” 169


•VOL.10, NO. 2•SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

menyampaikan jasanya sesuai dengan penampilan petugas pelayanan. Apabila


waktu yang disepakati. dibandingkan antara tingkat kesesuaian di
Direktorat Layanan Akademik (DALA) dan
2. Daya tanggap (responsiveness) Fakultas maka tingkat kesesuaian di
Berkaitan dengan kesediaan dan Fakultas (85,26%) lebih besar dari DALA
kemampuan para karyawan untuk (78,43%). Hal ini berarti pelayanan di
membantu para pelanggan dan Fakultas lebih baik daripada DALA.
merespon permintaan mereka, serta Penelitian yang pernah dilakukan
menginformasikan waktu jasa diberikan, berkaitan dengan pelayanan dosen belum
kemudian memberikan jasa secara sepenuhnya sesuai dengan harapan
cepat. mahasiswa karena tingkat kesesuaiannya
masih 97,33%. Mahasiswa menilai kinerja
3. Jaminan (assurance) yang terendah 3,38 pada keanekaragaman
Yaitu sikap dan perilaku para dosen cara pengukuran hasil belajar. Tingkat
mampu menumbuhkan kepercayaan kesesuaian yang terendah adalah
pelanggan terhadap kemampuan menghidupkan suasana kelas
perusahaan/perguruan tinggi dapat (92,10%).
menciptakan rasa aman bagi Sementara itu, kompetensi yang
pelanggannya. Jaminan juga berarti terendah adalah Kompetensi Pedagogik
para karyawan selalu bersikap sopan (95,91%). (Sulastri, 2015:33). Selain atasan
dan menguasai pengetahuan dan dan teman sejawat, mahasiswa dapat juga
keterampilan yang dibutuhkan untuk menilai kinerja dosen dari segi
menangani setiap pertanyaan atau a. Kompetensi pedagogik
masalah pelanggan. b. Kompetensi profesional
c. Kopetensi kepribadian
4. Empati (empathy) d. Kompetensi sosial
Berarti perusahaan (dosen) memahami Hal tersebut dapat membuat mahasiswa
masalah para pelanggan dan bertindak merasa puas atau tidak puas. (Zaenudin,
demi kepentingn pelanggan serta 2011: 15-16). Pada kesempatan ini akan
memberikan perhatian personal kepada dianalisis kepuasan mahasiswa atas
para pelanggan dan memiliki jam pelayanan (kinerja) dosen Unisma (penilaian
opeasi yang nyaman. terhadap dosen). Berdasarkan uraian tersebut,
kerangka pemikiran penelitian yang
5. Bukti Fisik (tangible) menunjukkan alur pikir pelayanan (kinerja)
Berkaitan dengan daya tarik fasilitas dosen terhadap kepuasan mahasiswa Unisma
fisik, perlengkapan, dan material yang disusun dalam bentuk diagram sebagai
digunakan perusahaan, serta berikut:
penampilan karyawan.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh


Setyawasih dan Widjanarko (2008: 44),
secara umum pelayanan Unit DALA dan
Fakultas belum sepenuhnya sesuai dengan
yang diharapkan oleh pengguna layanan
karena tingkat kesesuaiannya lebih kecil dari
100%. Mahasiswa menilai kinerja yang
terendah pada Kecepatan prosedur
pelayanan (tidak berbelit-belit) dan nilai
tertinggi pada Kebersihan dan kerapihan

170 JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL”


VOL. 10, NO. 2• SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

Diagram 1
Alur Pikir Pelayanan (Kinerja) Dosen terhadap Kepuasan Mahasiswa Unisma

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL” 171


•VOL.10, NO. 2•SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

METODE PENELITIAN Jumlah sampel dapat ditentukan sebagai


Penelitian dilaksanakan di Universitas berikut:
Islam “45” Bekasi yang beralamat di Jalan 4.244
Cut Meutia No. 83, Bekasi 17113, Provinsi n
1  4.224(0,1) 2
Jawa Barat, Indonesia. Telepon/faks.
8808852. Pelaksanaan penelitian selama = 97,70
empat bulan, mulai 1 April sampai dengan 1
= 98
Agustus 2015 dengan menggunakan metode
penelitian yang digunakan adalah metode Berdasarkan perhitungan tersebut,
deskriptif analisis yang bertujuan untuk penulis mendapatkan jumlah sampel
memberikan gambaran atau menjelaskan sebanyak 98 responden (mahasiswa) Unisma,
keadaan objek penelitian yang sebenarnya Bekasi. Sampel diambil dari populasi
berdasarkan data dan fakta yang ada saat menggunakan sampel nonprobabilitas
penelitian dilakukan dan memberikan dengan purposive sampling.
interpretasi secara rasional tentang tingkat Teknik pengumpulan data primer
pelayanan (kinerja) dosen Unisma dan menggunakan kuesioner, yaitu
tingkat kepuasan mahasiswa. mengumpulkan data dengan cara
Jenis data yang digunakan dalam mengajukan pernyataan kepada responden
analisis pengaruh pelayanan terhadap (mahasiswa Unisma). Kuesioner yang
kepuasan mahasiswa Unisma adalah data digunakan sifatnya tertutup, yaitu setiap
primer. Sumber data primer diperoleh butir pernyataan yang diajukan kepada
penulis secara langsung dari mahasiswa responden sudah disediakan pilihan
Unisma (objek penelitian), yaitu berupa skor jawabannya.
jawaban responden atas penyebaran Berdasarkan definisi operasional bahwa
kuesioner. kepuasan mahasiswa dapat diidentifikasi
Populasi penelitian ini adalah berdasarkan tingkat kinerja dosen Unisma
mahasiswa aktif Unisma yang terdiri dari dan harapan mahasiswa dengan indikator
tujuh Fakultas: Fakultas Komunikasi, sebagai berikut:
Bahasa, dan Sastra (FKSB) 158 orang, a. Kompetensi Pedagogik
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) 1. Kesiapan memberikan kuliah dan/atau
309 orang, Fakultas Pertanian (Faperta) 44 praktik/praktikum
orang, Fakultas Ekonomi (FE) 691 0rang, 2. Keteraturan dan ketertiban
Fakultas Teknik (FT) 764 orang, Fakultas penyelenggaraan perkuliahan
Agama Islam (FAI) 377 orang, dan Fakultas 3. Kemampuan menghidupkan suasana
Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 1901 kelas
orang sehingga populasinya sebanyak 4.244 4. Kejelasan penyampaian materi dan
orang (data akhir tahun akademik 2013/2014, jawaban terhadap pertanyaan di kelas
September 2014). Sampel penelitian 5. Pemanfaatan media dan teknologi
diambil dari populasi menggunakan rumus pembelajaran
Slovin yang dikutip Umar (2005: 146) 6. Keanekaragaman cara pengukuran hasil
sebagai berikut: belajar
N 7. Pemberian umpan balik terhadap tugas
n 8. Kesesuaian materi ujian dan/atau tugas
1  N (e) 2 dengan tujuan mata kuliah
di mana :
9. Kesesuaian nilai yang diberikan dengan
N = jumlah populasi hasil belajar
n = sampel responden
e = tingkat error, ditetapkan 10% (0,1)

172 JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL”


VOL. 10, NO. 2• SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

b. Kompetensi Profesional pernyataan tentang sikap seseorang terhadap


1. Kemampuan menjelaskan pokok sesuatu.” Berdasarkan skala Likert tersebut,
bahasan/topik secara tepat pilihan jawaban yang digunakan memiliki
2. Kemampuan memberi contoh relevan gradasi skor tertinggi lima dan skor terendah
dari konsep yang diajarkan satu sebagai berikut:
3. Kemampuan menjelaskan keterkaitan Sangat baik/sangat puas : skor 5
bidang/topik yang diajarkan dengan Baik/puas : skor 4
bidang/topik lain Cukup baik/cukup puas : skor 3
4. Kemampuan menjelaskan keterkaitan Kurang baik/kurang puas : skor 2
bidang/topik yang diajarkan dengan Tidak baik/tidak puas : skor 1
konteks kehidupan Langkah pengolahan data yang dilakukan
5. Penguasaaan akan isu-isu mutakhir penulis sebagai berikut:
dalam bidang yang diajarkan 1. Membuat tabulasi data skor jawaban
6. Penggunaan hasil-hasil penelitian untuk responden tentang tingkat kinerja
meningkatkan kualitas perkuliahan dan tingkat harapan
7. Pelibatan mahasiswa dalam 2. Melakukan perhitungan skor
penelitian/kajian dan atau maupun persentase jawaban
pengembangan/rekayasa/desain yang responden dan memberi interpretasi
dilakukan dosen secara rasional.
8. Kemampuan menggunakan beragam Untuk mengukur tingkat kepuasan menurut
teknologi komunikasi Nasution (2001:57) menggunakan analisis
tingkat harapan dan tingkat kinerja
c. Kompetensi Kepribadian (informance—performance analysis) dengan
cara:
1. Kewibawaan sebagai pribadi dosen
a. Menghitung tingkat kesesuaian yang
2. Kearifan dalam mengambil keputusan
menentukan urutan prioritas
3. Menjadi contoh dalam bersikap dan
peningkatan faktor-faktor (indikator)
berperilaku
yang memengaruhi kepuasan mahasiswa
4. Satunya kata dan tindakan
dengan rumus sebagai berikut:
5. Kemampuan mengendalikan diri dalam
X1
berbagai situasi dan kondisi
Tk1 = ---------- x 100%
6. Adil dalam memperlakukan mahasiswa
Y1
Di mana:
d. Kompetensi Sosial Tk1 = tingkat kesesuaian responden
1. Kemampuan menyampaikan pendapat X1 = skor penilaian kinerja
2. Kemampuan menerima kritik, saran, Y1 = skor penilaian harapan
dan pendapat orang lain b. Menghitung setiap faktor (indikator)
3. Mengenal dengan baik mahasiswa yang yang memengaruhi kepuasan mahasiswa
mengikuti kuliahnya
4. Mudah bergaul di kalangan sejawat, 1) Membandingkan hasil analisis tingkat
karyawan, dan mahasiswa kesesuaian (informance—performance
5. Toleransi terhadap keberagaman analysis) dan memberikan interprestasi
mahasiswa secara rasional.
Selanjutnya, dibuat suatu daftar 2) Menganalisis hasil informance—
pernyataan dalam bentuk kuesioner. performance analysis dengan diagram
Pengukuran bobot jawaban kuesioner Kartesius. Diagram Kartesius adalah
menggunakan skala Likert. Kinner yang bagan yang dibagi atas empat bagian
dikutip Umar (2005: 137) menyatakan dengan dibatasi dua garis yang
“Skala Likert berhubungan dengan berpotongan tegak lurus pada titik (x,y).

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL” 173


•VOL.10, NO. 2•SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

X adalah rerata skor tingkat kinerja dan yang diperoleh dari rerata total hasil
y adalah rerata skor tingkat harapan (y) jawaban responden.
Diagram 2 Diagram Kartesius
Harapan
A B
Prioritas utama Prioritas prestasi
Sangat penting dan tidak puas Sangat penting dan sangat puas
Y C D
Prioritas rendah Berlebihan
Kurang penting dan kurang puas Kurang penting dan sangat puas
X Kinerja
Sumber: Nasution, 2001: 59.
Keterangan: kepuasannya terhadap kinerja dosen
a. Daerah A menunjukkan faktor atau berdasarkan kelayakan sebagai berikut:
atribut yang dianggap memengaruhi 1. Pertanyaan dalam kuesioner dijawab
kepuasan pelanggan termasuk unsur- seluruhnya (terisi penuh).
unsur yang diangap penting. Namun, 2. Pertanyaan dijawab dengan benar (tidak
Unisma belum melaksanakannya ada pertanyaan yang berisi dua jawaban
sesuai dengan keinginan mahasiswa. atau lebih.
Daerah ini mencerminkan kondisi Kepuasan mahasiswa dapat diketahui
mengecewakan atau tidak memuaskan. dari selisih antara kinerja pelayanan dengan
b. Daerah B menunjukkan unsur jasa harapan (tingkat kepentingan/kebutuhan).
pokok telah berhasil dilaksanakan oleh Apabila kinerja melampaui harapan,
Unisma Bekasi dan sesuai dengan mahasiswa puas, sedangkan jika kinerja
kepentingan mahasiswa. Daerah ini lebih rendah dari harapan maka kepuasannya
mencerminkan kondisi sangat penting rendah. Tingkat kepuasan dapat juga diukur
dan sangat memuaskan. dengan menghitung Tingkat Kesesuaian
c. Daerah C menunjukkan beberapa dengan cara membagi tingkat kinerja dengan
faktor yang kurang penting tingkat harapan dikali 100%. Apabila tingkat
pengaruhnya bagi mahasiswa dan kesesuaian lebih dari 100%, dikatakan puas,
pelaksanaannya oleh Unisma Bekasi sedangkan jika kurang dari 100% dikatakan
biasa-biasa saja. Daerah ini belum puas.
mencerminkan kondisi yang kurang Secara keseluruhan rerata tingkat kesesuaian
penting dan kurang memuaskan. kinerja dosen adalah 97,33%. Hal ini berarti
d. Daerah D menunjukkan faktor yang kinerja tersebut belum memenuhi harapan
memengaruhi mahasiswa kurang mahasiswa karena kurang dari 100%.
penting, tetapi pelaksanaannya Tingkat kesesuaian yang paling tinggi telah
berlebihan. Daerah ini mencerminkan memenuhi harapan mahasiswa sebesar
kondisi kurang penting, tetapi sangat 102,52% yaitu perihal Kewibawaan sebagai
memuaskan. pribadi dosen. Hal ini karena dosen-dosen di
e. Membuat interpretasi secara rasional Unisma tegas dalam peraturan/janji dengan
terhadap hasil pengolahan dan analisis mahasiswa. Sementara, tingkat kesesuaian
data sebagai simpulan atas temuan hasil yang paling rendah sebesar 92,10% yaitu
penelitian. Kemampuan menghidupkan suasana kelas.
Jadi, mahasiswa menganggap bahwa
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN sebagian dosen di Unisma belum dapat
Data primer melalui kuesioner terhadap menghidupkan suasana kelas.
98 responden/mahasiswa tentang

174 JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL”


VOL. 10, NO. 2• SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

Secara umum kinerja dosen di Unisma kuliah” (101,30%), “Kemampuan


belum sepenuhnya sesuai dengan yang menyampaikan pendapat” (101,28%),
diharapkan mahasiswa karena dari 28 atribut “Kemampuan menggunakan beragam
ada 23 atribut yang nilai kesesuaiannya lebih teknologi komunikasi” (100,81%), dan
kecil dari 100%. Sementara 5 atribut telah “Mudah bergaul di kalangan sejawat,
memenuhi harapan mahasiswa karena karyawan, dan mahasiswa (100%).
tingkat kesesuaiannya lebih/sama dengan Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel
100% yaitu “Kewibawaan sebagai pribadi berikut ini
dosen” (102,52%), “Kesesuaian materi
ujian dan/atau tugas dengan tujuan mata

Tabel 1
Tingkat Kesesuaian Kinerja Dosen Unisma
Kine Tingkat
Harapan
Nomor dan Pernyataan rja Kesesuaian
(Y)
(X) X:Yx100%
A. Kopentensi Pedagogik
1. Kesiapan memberikan kuliah
373 379 98,42% 3,81 3,87
dan/atau praktik/praktikum
2. Keteraturan dan ketertiban
339 360 94,17% 3,46 3,67
penyelenggaraan perkuliahan
3. Kemampuan menghidupkan
338 367 92,10% 3,45 3,74
suasana kelas
4. Kejelasan penyampaian materi dan
357 369 96,75% 3,64 3,77
jawaban terhadap pertanyaan di kelas
5. Pemanfaatan media dan teknologi
358 372 96,24% 3,65 3,80
pembelajaran
6. Keanekaragaman cara pengukuran
331 351 94,30% 3,38 3,58
hasil belajar
7. Pemberian umpan balik terhadap
353 367 96,19% 3,60 3.74
tugas
8. Kesesuaian materi ujian dan/atau
389 384 101,30% 3,97 3,92
tugas dengan tujuan mata kuliah
9. Kesesuaian nilai yang diberikan
356 380 93,69% 3,63 3,88
dengan hasil belajar
B. Kompetensi Profesional
10. Kemampuan menjelaskan pokok
366 370 98,92% 3,73 3,78
bahasan/topik secara tepat
11. Kemampuan memberi contoh
355 369 96,21% 3,62 3,77
relevan dari konsep yang diajarkan
12. Kemampuan menjelaskan
keterkaitan bidang/topik yang 354 374 94,65% 3,61 3,82
diajarkan dengan bidang/topik lain
13. Kemampuan menjelaskan
keterkaitan bidang/topik yang 369 384 96,09% 3,77 3,92
diajarkan dengan konteks kehidupan

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL” 175


•VOL.10, NO. 2•SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

Kine Tingkat
Harapan
Nomor dan Pernyataan rja Kesesuaian
(Y)
(X) X:Yx100%
14. Penguasaan akan isu-isu mutakhir
349 372 93,82% 3,56 3,80
dalam bidang yang diajarkan
15. Penggunaan hasil-hasil penelitian
untuk meningkatkan kualitas 353 366 96,45% 3,60 3,73
perkuliahan
16. Pelibatan mahasiswa dalam
penelitian/kajian dan/atau
340 357 95,24% 3,47 3,64
pengembangan/rekayasa/desain yang
dilakukan dosen
17. Kemampuan menggunakan
374 371 100,81% 3,82 3,79
beragam teknologi komunikasi
C. Kompetensi Kepribadian
18. Kewibawaan sebagai pribadi
407 397 102,52% 4,15 4,05
dosen
19. Kearifan dalam mengambil
376 384 97,92% 3,84 3,92
keputusan
20. Menjadi contoh dalam bersikap
378 379 99,74% 3,86 3,87
dan berperilaku
21. Satunya kata dan tindakan 370 375 98,67% 3,78 3,83
22. Kemampuan mengendalikan diri
368 369 99,73% 3,76 3.77
dalam berbagai situasi dan kondisi
23. Adil dalam memperlakukan
346 360 96,11% 3,53 3,67
mahasiswa
D. Kompetensi Sosial
24.Kemampuan menyampaikan
395 390 101,28% 4,03 3,98
pendapat

25. Kemampuan menerima kritik,


371 381 97,38% 3,79 3,89
saran, dan pendapat orang lain

26. Mengenal dengan baik


378 388 97,42% 3,86 3,96
mahasiswa yang mengikuti kuliahnya
27. Mudah bergaul di kalangan
376 376 100% 3,84 3,84
sejawat, karyawan, dan mahasiswa
28. Toleransi terhadap keberagaman
392 395 99,24% 4,00 4,03
mahasiswa
Rerata 97,33% 3,72 3,82

Kompetensi Pedagogik dalam kinerja diharapkan mempersiapkan diri untuk


dosen dicerminkan oleh sembilan atribut memberikan kuliah dengan Satuan Acara
yaitu atribut 1 sampai dengan 9. Perkuliahan (SAP), modul, dan peralatan
Atribut 1. Kesiapan memberikan kuliah seperti laptop, spidol, dan lain-lain.
dan/atau prkatik/praktikum. Setiap dosen Tanggapan mahasiswa terhadap hal tersebut

176 JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL”


VOL. 10, NO. 2• SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

dari 98 responden diperoleh hasil tingkat hasil tingkat kesesuaian sebesar 94,30%
kesesuaian sebesar 98,42%, masih belum berarti mahasiswa masih belum puas dengan
memuaskan mahasiswa karena masih ada cara pengukuran hasil belajar, danggapnya
dosen yang tidak memberitahukan SAP. masih kurang beragam.
Atribut 2. Keteraturan dan ketertiban Atribut 7. Pemberian umpan balik terhadap
penyelenggaraan kuliah, dosen diharapkan tugas. Dosen harus memeriksa hasil tugas
mengajar sesuai dengan aturan dan jadwal yang diberikan kepada mahasiswa dan
yang sudah disediakan oleh ketua program memberikan umpan balik agar mahasiswa
studi. Dari 98 responden yang diteliti tahu tugas yang betul dan yang salah
diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar sehingga mahasiswa dapat memperbaikinya.
94,17%, mahasiswa masih belum puas Dari 98 responden yang diteliti diperoleh
karena masih banyak jadwal kuliah yang hasil tingkat kesesuaian sebesar 96,19%
beubah-ubah baik ruangan maupun mahasiswa masih belum puas karena masih
waktunya. Demikian juga dosen kadang ada dosen yang tidak memeriksa dan
mengubah jadwal yang sudah ditetapkan. mengembalikan ugas mahasiswa.
Atribut 3. Kemampuan menghidupkan Atribut 8. Kesesuaian materi ujian dan/atau
suasana kelas, dosen diharapkan dapat tugas dengan tujuan mata kuliah. Dosen
membangkitkan kegairahan mahasiswa harus dapat memberikan tugas dan materi
belajar agar kelas terasa hidup. Dari 98 ujian sesuai dengan tujuan mata kuliah itu
responden yang diteliti diperoleh hasil diberikan. Dari 98 responden yang diteliti
tingkat kesesuaian sebesar 92,10% masih diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar
belum memuaskan karena masih ada dosen 101,30%. Mahasiswa merasa puas atas tugas
yang hanya mengajar saja kurang dan materi ujian yang diberikan dosen
memperhatikan keadaan/suasana kelas. karena sesuai dengan tujuan mata kuliah.
Atribut 4. Kejelasan penyampaian materi Atribut 9. Kesesuaian nilai yang diberikan
dan jawaban terhadap pertanyaan di kelas. dengan hasil belajar. Dosen harus dapat
Dosen harus dapat menyampaikan materi memberi nilai yang adil dan tepat sesuai
dan menjawab pertanyaan dosen dengan dengan komposisi sebagai berikut 10%
jelas, tidak berbelit-belit. Dari 98 responden kehadiran, 20% tugas, 30% ujian tengah
yang diteliti diperoleh hasil tingkat semester (UTS), dan ujian akhir semester
kesesuaian sebesar 96,75%, mahasiswa (UAS) dengan skala 0—49 E, 50—59 D,
masih belum puas terhadap jawaban yang 60—69 C, 70-79 B, dan 80 –100 A. Dari 98
diberikan dosen. responden yang diteliti diperoleh hasil
Atribut 5. Pemanfaatan media dan teknologi tingkat kesesuaian sebesar 93,69%,
pembelajaran. Dosen harus dapat mahasiswa masih belum puas terhadap nilai
memanfaatkan baik media cetak maupun yang diberikan dosen karena kadang-kadang
elektonika seperti jurnal, majalah, buku, dosen masih salah menjumlahkan atau bagi
internet, e-book, dan lain-lain. Dari 98 mahasiswa shif, nilai kehadiran di kelas lain
responden yang diteliti diperoleh hasil belum dimasukkan ke dalam nilai.
tingkat kesesuaian sebesar 96,24% Kompetensi pedagogik rerata 95,91%,
mahasiswa masih belum puas karena masih persentase yang tertinggi pada Kesesuaian
ada yang belum memanfaatkan media dan materi ujian dan/atau tugas dengan tujuan
teknologi pembelajaran yang sesuai/tepat. mata kuliah (101,30%), sedangkan yang
Atribut 6. Keanekaragaman cara pengukuran terendah pada atribut Kemampuan
hasil belajar. Dosen harus dapat mengukur menghidupkan suasana kelas (92,10%).
hasil belajar dengan berbagai cara, teori Dalam konteks ini, untuk perbaikan di masa
maupun praktik, baik menggunakan soal yang akan datang, dosen Unisma disarankan
pilihan ganda maupun essay, dan lain-lain. lebih memperhatikan dan membangkitkan
Dari 98 responden yang diteliti diperoleh suasana kelas.

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL” 177


•VOL.10, NO. 2•SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

Tabel 2 Kompetensi Pedagogik Dosen Unisma


Tingkat
Pernyataan/atribut Kompetensi Pedagogik Kinerja Harapan
No. Kesesuaian
Dosen Unisma (X) (Y)
X:Yx100%
Kesesuaian materi ujian dan/atau tugas
8 389 384 101,30%
dengan tujuan mata kuliah
Kesiapan memberikan kuliah dan/atau
1 373 379 98,42%
praktik/praktikum
Kejelasan penyampaian materi dan
4 357 369 96,75%
jawaban terhadap pertanyaan di kelas
Pemanfaatan media dan teknologi
5 358 372 96,24%
pembelajaran
7 Pemberian umpan balik terhadap tugas 353 367 96,19%
Keanekaragaman cara pengukuran hasil
6 331 351 94,30%
belajar
Keteraturan dan ketertiban
2 339 360 94,17%
penyelenggaraan perkuliahan
Kesesuaian nilai yang diberikan dengan
9 356 380 93,69%
hasil belajar
3 Kemampuan menghidupkan suasana kelas 338 367 92,10%

Rerata Kopentensi Pedagogik 95,91%

Jumlah responden 98

Kompetensi Profesional dosen dicerminkan Atribut 12. Kemampuan menjelaskan


oleh delapan atribut yaitu atribut 10 sampai keterkaitan bidang/topik yang diajarkan
dengan 17. dengan bidang/topik lain. Dari 98 responden
Atribut 10. Kemampuan menjelaskan pokok yang diteliti diperoleh hasil tingkat
bahasan/topik secara tepat. Dosen harus kesesuaian sebesar 94,65%. Mahasiswa
dapat memberikan materi/pokok bahasan masih belum puas karena masih ada dosen
secara tepat sesuai dengan tujuan mata yang belum dapat menjelaskan keterkaitan
kuliah yang diberikan. Dari 98 responden bidang yang diajarkan dengan bidang lain.
yang diteliti diperoleh hasil tingkat Atribut 13. Kemampuan menjelaskan
kesesuaian sebesar 98,92%. Mahasiswa keterkaitan bidang/topic yang diajarkan
masih belum puas karena masih ada dosen dengan konteks kehidupan. Dari 98
yang agak menyimpang dari pokok bahasan. responden yang diteliti diperoleh hasil
Atribut 11. Kemampuan memberi contoh tingkat kesesuaian sebesar 96,09%.
relevan dari konsep yang diajarkan. Dari 98 Mahasiswa masih belum puas karena masih
responden yang diteliti diperoleh hasil ada dosen yang belum dapat menjelaskan
tingkat kesesuaian sebesar 96,21%. keterkaitan bidang yang diajarkan dengan
Mahasiswa masih belum puas karena masih konteks kehidupan.
ada dosen yang belum dapat memberikan Atribut 14. Penguasaan akan isu-isu
contoh relevan yang diajarkan. mutakhir dalam bidang yang diajarkan. Dari

178 JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL”


VOL. 10, NO. 2• SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

98 responden yang diteliti diperoleh hasil ada dosen yang belum melibatkan
tingkat kesesuaian sebesar 93,82%. mahasiswa dalam penelitian dan lain-lain.
Mahasiswa masih belum puas karena masih Atribut 17. Kemampuan menggunakan
ada dosen yang belum menguasai isu-isu beragam teknologi lomunikasi. Dari 98
mutakhir dalam bidang yang diajarkan. responden yang diteliti diperoleh hasil
Atribut 15. Penggunaan hasil-hasil tingkat kesesuaian sebesar 100,81%.
penelitian untuk meningkatkan kualitas Mahasiswa merasa puas karena dosen-dosen
perkuliahan. Dari 98 responden yang diteliti di Unisma dapat menggunakan beragam
diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar teknologi komunikasi.
96,45%. Mahasiswa masih belum puas Kompetensi profesional rerata 96,52%,
karena masih ada dosen yang belum persentase yang tertinggi pada Kemampuan
menggunakan hasil-hasil penelitian untuk menggunakan beragam teknologi
meningkatkan kualitas perkuliahan. komunikasi (100,81%), sedangkan yang
Atribut 16. Pelibatan mahasiswa dalam terendah pada atribut Penguasaaan akan isu-
penelitian/kajian dan/atau pengembangan isu mutakhir dalam bidang yang diajarkan
/rekayasa/ desain yang dilakukan dosen. (93,82%).Untuk perbaikan di masa yang
Dari 98 responden yang diteliti diperoleh akan datang, dosen Unisma disarankan lebih
hasil tingkat kesesuaian sebesar 95,24%. menguasai isu-isu mutakhir khususnya
Mahasiswa masih belum puas karena masih dalam bidang ilmu yang diajarkan.

Tabel 3 Kompetensi Profesional Dosen Unisma


Tingkat
Pernyataan/atribut Kompetensi Profesional Dosen Kinerja Harapan
No. Kesesuaian
Unisma (X) (Y)
X:Yx100%
Kemampuan menggunakan beragam teknologi
17 374 371 100,81%
komunikasi
Kemampuan menjelaskan pokok bahasan/topik
10 366 370 98,92%
secara tepat
Penggunaan hasil-hasil penelitian untuk
15 353 366 96,45%
meningkatkan kualitas perkuliahan
Kemampuan memberi contoh relevan dari konsep
11 355 369 96,21%
yang diajarkan
Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik
13 369 384 96,09%
yang diajarkan dengan konteks kehidupan
Pelibatan mahasiswa dalam penelitian/kajian dan
16 atau pengembangan/rekayasa/desain yang dilakukan 340 357 95,25%
dosen
Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik
12 354 374 94,65%
yang diajarkan dengan bidang/topik lain
Penguasaaan akan isu-isu mutakhir dalam bidang
14 349 372 93,82%
yang diajarkan
Rerata Daya Tanggap 96,52%

Jumlah responden 98

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL” 179


•VOL.10, NO. 2•SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

Kompetensi Kepribadian dosen Unisma Tampak bahwa mahasiswa mengharapkan


yang tercermin dalam enam atribut (dari dosen adil dalam memperlakukan
atribut 18 sampai dengan 23). mahasiswa.
Atribut 18. Kewibawaan sebagai pribadi. Kompetensi Sosial dari Kinerja Dosen
Dari 98 responden yang diteliti diperoleh Unisma dicerminkan oleh lima atribut yaitu
hasil tingkat kesesuaian sebesar 102,52%. atribut 24 sampai dengan 28.
Mahasiswa merasa puas karena dosen-dosen Atribut 24. Kemampuan menyampaikan
di Unisma memiliki kepribadian yang baik pendapat. Dari 98 responden yang diteliti
(berwibawa). diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar
Atribut 19. Kearifan dalam mengambil 101,28%. Mahasiswa merasa puas karena
keputusan. Dari 98 responden yang diteliti dosen-dosen di Unisma mampu
diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar menyampaikan pendapat.
97,92%. Mahasiswa merasa belum puas Atribut 25. Kemampuan menerima kritik,
karena dosen-dosen di Unisma masih ada saran, dan pendapat orang lain. Dari 98
yang belum arif dalam mengambil responden yang diteliti diperoleh hasil
keputusan. tingkat kesesuaian sebesar 97,38%.
Atribut 20. Menjadi contoh dalam bersikap Mahasiswa merasa belum puas karena masih
dan berperilaku. Dari 98 responden yang ada dosen yang belum mampu menerima
diteliti diperoleh hasil tingkat kesesuaian kritik, saran, dan pendapat orang lain.
sebesar 99,74%. Mahasiswa merasa belum Atribut 26. Mengenal dengan baik
puas karena mahasiswa merasa masih ada mahasiswa yang mengikuti kuliahnya. Dari
dosen di Unisma yang belum dapat dipakai 98 responden yang diteliti diperoleh hasil
sebagai contoh dalam bersikap dan tingkat kesesuaian sebesar 97,42%.
berperilaku. Mahasiswa merasa belum puas karena
Atribut 21. Satunya kata dan tindakan. Dari merasa masih ada dosen yang kurang
98 responden yang diteliti diperoleh hasil mengenal dengan baik mahasiswa yang
tingkat kesesuaian sebesar 98,67%. mengikuti kuliahnya.
Mahasiswa merasa belum puas karena masih Atribut 27. Mudah bergaul di kalangan
ada dosen yang kadang tindakannya tidak sejawat, karyawan, dan mahasiswa. Dari 98
sesuai dengan yang dikatakannya. responden yang diteliti diperoleh hasil
Atribut 22. Kemampuan mengendalikan diri. tingkat kesesuaian sebesar 100%.
Dari 98 responden yang diteliti diperoleh Mahasiswa merasa puas karena dosen-dosen
hasil tingkat kesesuaian sebesar 99,73%. di Unisma mudah bergaul di kalangan
Mahasiswa merasa belum puas karena maih sejawat, karyawan, dan mahasiswa.
ada dosen di Unisma yang belum dapat Atribut 28. Toleransi terhadap keberagaman
mengendalikan diri dalam berbagai situasi mahasiswa. Dari 98 responden yang diteliti
dan kondisi. diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar
Atribut 23. Adil dalam memperlakukan 99,24%. Mahasiswa merasa belum puas
mahasiswa. Dari 98 responden yang diteliti karena merasa masih ada dosen yang kurang
diperoleh hasil tingkat kesesuaian sebesar toleransi terhadap keberagaman mahasiswa.
96,11%. Mahasiswa merasa belum puas Dari 98 responden yang diteliti, secara
karena merasa masih ada dosen yang kurang keseluruhan dapat dilihat bahwa tingkat
adil dalam memperlakukan mahasiswa. sesesuaian Kompetensi Sosial Dosen
Rerata tingkat kesesuaian 99,11%. Unisma rerata 99,06%, persentase yang
Sementara tingkat kesesuaian tertinggi pada tertinggi pada Kemampuan menyampaikan
atribut 18, yaitu Kewibawaan sebagai pendapat (101,28%). Sementara, atribut
pribadi dosen (102,52%) dan atribut yang yang terendah pada atribut Kemampuan
terendah pada atribut 23 yaitu Adil dalam menerima kritik, saran, dan pendapat orang
memperlakukan mahasiswa (96,11%). lain (97,38%). Diharapkan dosen-dosen

180 JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL”


VOL. 10, NO. 2• SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

bersedia menerima kritik, saran, dan bentuk yang lebih mudah. Dari 98 responden
pendapat orang lain untuk memperbaiki diri. yang diteliti, nilai rerata harapan
Diagram Kartesius digunakan untuk (kebutuhan/kepentingan) adalah 3,82,
mengetahui atau melihat posisi penempatan sedangkan nilai rerata kinerja adalah 3,72.
data kinerja dosen Unisma yang telah
dianaliasis pada bagian sebelumnya dalam

Tabel 4
Kompetensi Kepribadian Dosen Unisma
Tingkat
Pernyataan/atribut Kompetensi Kepribadian Kinerja Harapan
No. Kesesuaian
Dosen Unisma (X) (Y)
X:Yx100%

18 Kewibawaan sebagai pribadi dosen 407 397 102,52%

Menjadi contoh dalam bersikap dan


20 378 379 99,74%
berperilaku
Kemampuan mengendalikan diri dalam
22 368 369 99.73%
berbagai situasi dan kondisi
21 Satunya kata dan tindakan 370 375 98,67%

19 Kearifan dalam mengambil keputusan 376 384 97,92%

23 Adil dalam memperlakukan mahasiswa 346 360 96,11%

Rerata Keyakinan/Jaminan 99,11%

Jumlah responden 98

Tabel 5 Kompetensi Sosial Dosen Unisma


Tingkat
Pernyataan/atribut Kompetensi Sosial Kinerja Harapan
No. Kesesuaian
Dosen Unisma (X) (Y)
X:Yx100%
24 Kemampuan menyampaikan pendapat 395 390 101,28%
Mudah bergaul di kalangan sejawat,
27 376 376 100%
karyawan, dan mahasiswa
Toleransi terhadap keberagaman
28 392 395 99,24%
mahasiswa
Mengenal dengan baik mahasiswa yang
26 378 388 97,42%
mengikuti kuliahnya
Kemampuan menerima kritik, saran, dan
25 371 381 97,38%
pendapat orang lain
Rerata 99,06%
Jumlah responden 98

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL” 181


•VOL.10, NO. 2•SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

Diagram 3
Diagram Kartesius dari Faktor-faktor yang Memengaruhi
Kepuasan Mahasiswa atas Kinerja Dosen Unisma
4.10

18

28

4.00 24

26

13 19 8

25
3.90 9
1 20

27
21
12
Harapan

14 5
17
3.80 10
4 22

3 7 11

15
3.70
2 23

16

3.60 6

3.50

3.20 3.40 3.60 3.80 4.00 4.20

Kinerja

Faktor-faktor atau atribut yang berada di 4. Atribut 20: Menjadi contoh dalam
kuadran A (prioritas utama) adalah atribut 9. bersikap dan berperilaku (3,86 : 3,87)
Untuk memperbaiki kinerja pelayanan, 5. Atribut 28: Toleransi terhadap
dosen sebaiknya mengutamakan pelayanan keberagaman mahasiswa (4,00 : 4,03)
di kuadran A karena pada kuadran ini 6. Atribut21: Satunya kata dan tindakan
mahasiswa menganggap penting (di atas (3,78 : 3,83)
3,82), sedangkan pelaksanaannya masih 7. Atribut 1 : Kesiapan memberikan
belum memuaskan. (di bawah 3,72). Faktor kuliah dan/atau praktik/praktikum
yang perlu diperhatikan adalah atribut 9: (3,81 : 3,87)
Kesesuaian nilai yang diberikan dengan 8. Atribut 19: Kearifan dalam mengambil
hasil belajar (3,63 : 3,88). keputusan (3,84 : 3,92)
Kuadran B menunjukkan tingkat pelayanan 9. Atribut 26: Mengenal dengan baik
yang perlu dipertahankan (di atas 3,82) oleh mahasiswa yang mengikuti kuliahnya
dosen Unisma karena telah sesuai dengan (3,86 : 3,962
yang diharapkan/dibutuhkan mahasiswa (di 10. Atribut 27: Mudah bergaul di kalangan
atas 3,72). Atribut yang berada pada kuadran sejawat, karyawan dan mahasiswa
B yang harus dipertahankan (prioritas (3,84 : 3,94)
prestasi) karena sudah memuaskan 11. Atribut 25: Kemampuan menerima
mahasiswa, yaitu: kritik, saran dan pendapat orang lain
1. Atribut 18: Kewibawaan sebagai (3,79 : 3,89)
pribadi dosen (4,15 : 4,05) 12. Atribut 13: Kemampuan menjelaskan
2. Atribut 24: Kemampuan keterkaitan bidang/topik yang diajarkan
menyampaikan pendapat (4,03 : 3,98) dengan konteks kehidupan (3,77 : 3,92)
3. Atribut 8 : Kesesuaian materi ujian Atribut pada kuadran ini tidak menjadi
dan/tugas dengan tujuan mata kuliah prioritas karena mahasiswa menganggap
(3,97 : 3,92)
kurang butuh/penting. Kinerja dosen juga 1. Atribut 4 : Kejelasan penyampaian
biasa-biasa saja. Faktor-faktor yang berada materi dan jawaban terhadap
pada kuadran C (prioritas rendah), yaitu: pertanyaan di kelas (3,64 : 3,77)

182 JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL”


VOL. 10, NO. 2• SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

2. Atribut 7 : Pemberian umpan balik SIMPULAN DAN SARAN


terhadap tugas (3,60 : 3,74) Berdasarkan uraian pada hasil penelitian
3. Atribut 23: Adil dalam memperlakukan dan pembahasan disimpulkan beberapa hal
mahasiswa (2,53 : 3,67) sebagai berikut:
4. Atribut 5 : Pemanfaatan media dan a. Secara umum kinerja dosen belum
teknologi pembelajaran (3,65 : 3,80) sepenuhnya sesuai dengan harapan
5. Atribut 11: Kemampuan topik contoh mahasiswa karena nilai tingkat
relevan dari konsep yang diajarkan kesesuaiannya 97,33% lebih kecil dari
(3,62 : 3,77) 100%.
6. Atribut 16: Pelibatan mahasiswa dalam b. Mahasiswa menilai kinerja yang
penelitian/kajian dan/atau tertinggi (4,15) pada “kewibawaan
pengembangan/rekayasa/desain yang sebagai pribadi dosen”, sedangkan yang
dilakukan dosen (3,47 : 3,64) terendah (3,38) pada “keaneragaman
7. Atribut 6 : Keanekaragaman cara cara pengukuran hasil belajar”.
pengukuran hasil belajar (3,38 : 3,58) c. Nilai tingkat kesesuaian yang tertinggi
8. Atribut 12: Kemampuan menjelaskan 102,52% pada “kewibawaan sebagai
keterkaitan bidang/topik yang diajarkan pribadi dosen”, sedangkan tingkat
dengan bidang/topik lain (3,61 : 3,82) kesesuaian yang terendah 92,10% pada
9. Atribut 2 : Keteraturan dan ketertiban “kemampuan menghidupkan suasana
penyelenggaraan perkuliahan (3,46 : kelas”.
3,67) d. Urutan tingkat kesesuaian dari yang
10. Atribut 15: Penggunaan hasil-hasil tertinggi sampai dengan yang terendah
penelitian untuk meningkatkan kualitas adalah aspek Kompetensi Kepribadian
perkuliahan (3,60 :3,73) (99,11%), Kompetensi Sosial (99,06%),
11. Atribut 14 : Penguasaan akan isu-isu Kompetensi Profesional (96,52%), dan
mutakhir dalam bidang yang diajarkan Kompetensi Pedagogik (95,91%).
(3,56 : 3,80) e. Berdasarkan analisis
12. Atribut 3 : Kemampuan Importance+Performance (Diagram
menghidupkan suasana kelas (3,45 : Kartesius) atribut yang masuk dalam
3,74) tiap-tiap kuadran sebagai berikut:
Atribut yang berada pada kuadran D Kuadran A (atribut 9); Kuadran B
(berlebihan) kurang dibutuhkan karena (atribut 18, 24, 8, 20, 28, 21, 1, 19, 26,
dianggap tidak penting bagi mahasiswa. 27, 25, dan 13); Kuadran C (atribut 4, 7,
Namun, pelaksanaannya dilakukan dengan 23, 5, 11, 16, 6, 12, 2, 15, 14, dan 3);
baik oleh dosen Unismai. Atribut tersebut dan Kuadran D (atribut 17, 22, dan 10).
adalah
1. Atribut 17 : Kemampuan menggunakan SARAN
beragam teknologi komunikasi (3,82 : Berdasarkan urutan tingkat kesesuaian
3,79) yang paling rendah adalah Kompetensi
2. Atribut 22: Kemampuan Pedagogik (95,91%), berarti dosen Unisma
mengendalikan diri dalam berbagai sebaiknya mengutamakan kinerja yang
situasi dan kondisi (3,76 : 3,77) berada pada aspek Kompetensi Pedagogik
3. Atribut 10 : Kemampuan menjelaskan tersebut seperti:
pokok bahasan/topik secara tepat a. Kemampuan menghidupkan suasana
(3,73 : 3,78) kelas (92,10%)
b. Kesesuaian nilai yang diberikan dengan
dengan hasil belajar ( 93,69%)
c. Keteraturan dan ketertban
penyelenggaraan perkuliahan (94,17%)

JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL” 183


•VOL.10, NO. 2•SEPTEMBER 2016
Tuti Sulastri
Hal. 167-184

d. Keanekaragaman cara pengukuran hasil


belajar (94,20%)
REFERENSI
e. Pemberian umpan balik terhadap tugas
(96,19%) Ariani, Dorothea W. 1999. Manajemen
Kualitas. Yogyakarta: Andi Offset.
f. Pemanfaatan media dan teknologi
Jasfar, Farida. 2005. Manajemen Jasa
pembelajaran (96,24) Pendekatan Terpadu. Bogor: Ghalia
g. Kejelasan penyampaian materi dan Indonesia.
jawaban terhadap pertanyaan di kelas Mutis dan Vincent Gaspersz. 2004.
(96,75) Manajemen Kualitas: Penerapan
Konsep-konsep Kualitas dalam
h. Kesiapan memberikan kuliah dan/atau Manajemen Bisnis. Jakarta: PT
praktik/praktikum (98,42) Gramedia Utama.
i. Kesesuaian materi ujian dan/atau tugas Nasution, M.N. 2001. Manajemen Kualitas
dengan tujuan mata kuliah (101,30) Terpadu. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Setiadi, dkk. 2011. “Pedoman Sertifikasi
Berdasarkan analisis Importance-
Pendidikan untuk Dosen, Penilaian
Performance (Diagram Kartesius), dosen Portofolio”. Buku II. Jakarta:
Unisma sebaiknya mengutamakan Kementerian Pendidikan Nasional.
kinerja/pelayanan yang berada pada Supranto, J. 2006. Pengukuran Tingkat
Kuadran A karena pada kuadran tersebut Kepuasan Pelanggan untuk Menaikkan
Pangsa Pasar. Jakarta: Rineka Cipta.
mahasiswa menganggap pelayanan tersebut Tjiptono, Fandy. 1997. Strategi Pemasaran.
penting/dibutuhkan (di atas 3,82), sedangkan Yogyakarta: Penerbit Andi.
tingkat pelaksanaannya masih belum Tjiptono, Fandy dan Gregorius Chandra.
memuaskan di bawah (3,72). Faktor yang 2005. Service, Quality & Satisfaction.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
perlu diperhatikan adalah atribut 9:
Umar, Husein. 2005. Riset Pemasaran dan
Kesesuaian nilai yang diberikan dengan Perilaku Konsumen. Jakarta: PT
hasil belajar (3,63 : 3,88) Gramedia Pustaka Utama.

184 JURNAL ILMIAH EKONOMI MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN “OPTIMAL”


VOL. 10, NO. 2• SEPTEMBER 2016

Anda mungkin juga menyukai