Abstrak
Di tahun 2011, pemberitaan PT. KAI cenderung ke arah negatif dalam memberikan
pelayanan. Namun di tahun 2014, hal tersebut menjadi semakin baik. Prestasi yang
diperoleh PT. KAI tersebut tidak lepas dari faktor pengelolaan informasi publik yang
disosialisasikan lewat media sosial melalui program Cyber Public Relations.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui implementasi program Cyber Public
Relations PT. Kereta Api Indonesia dalam mengelola informasi publik di media sosial
Instagram @keretaapikita. Penelitian ini menggunakan konsep pengelolaan program
Public Relations yang diinisiasi oleh Cutlip yang kemudian dikaitkan dengan konsep
Cyber PR. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis dengan
pendekatan kualitatif. Informan penelitian adalah Head Manager Web Corporate,
BUMN Portal and Social Media, Humas dan Assistant Manager Web Corporate, BUMN
Portal and Social Media, admin media sosial Instagram @keretaapikita, serta
pengguna jasa dan followers Instagram PT. Kereta Api Indonesia. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa implementasi program Cyber Public Relations PT. Kereta Api
Indonesia dalam mengelola informasi publik di media sosial Instagram meliputi
memberikan informasi tentang PT. Kereta Api Indonesia (Persero), layanan kereta
api, layanan stasiun sampai event dan inovasi yang telah dilakukan, bahkan beberapa
kali dilakukan kegiatan giveaway. Hal tersebut tidak lepas dari tujuan utamanya, yaitu
menunjang kegiatan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi, membina
hubungan harmonis antara organisasi dengan publik eksternal maupun internal,
menciptakan komunikasi dua arah secara timbal balik dengan menyebarluaskan
informasi dari perusahaan kepada publik dan menyalurkan opini publik kepada
organisasi, dan melayani publik dan menasehati pimpinan organisasi kepentingan
umum.
Kata Kunci: Cyber PR, PT. Kereta Api Indonesia, Informasi Publik
Abstract
In 2011, the news about PT. KAI tends to be negative in providing services. However, in
2014, things are getting better. Achievements obtained by PT. KAI are inseparable from
the factor of public information management that is socialized through social media by
Cyber Public Relations program. This study aimed to determine the implementation of
the Cyber Public Relations program of PT. Kereta Api Indonesia in managing public
information on social media Instagram @keretaapikita. This study uses the concept of
managing Public Relations programs initiated by Cutlip which is then associated with
the concept of Cyber PR. The research method used is descriptive analysis with a
qualitative approach. The informant of this research includes Head Manager Web
Corporate, BUMN Portal and Social Media, PR and Assistant Manager Web Corporate,
18
Volume 8 Nomor 1
ISSN: 2303-0194
BUMN Portal and Social Media, admin of @keretaapikita Instagram account, as well as
users and followers of PT. Kereta Api Indonesia’s Instagram account. The results showed
that the implementation of the Cyber Public Relations program of PT. Kereta Api
Indonesia in managing public information on social media Instagram includes
providing information about PT. Kereta Api Indonesia (Persero), train services, station
services to events and innovations that have been carried out, even a number of
giveaway activities have been carried out. This is inseparable from its main objectives,
which are supporting management activities in achieving organizational goals,
fostering harmonious relations between organizations with external and internal
public, creating reciprocal two-way communication by disseminating information from
the company to the public and channeling public opinion to the organization, and
serving the public and advising leaders of public interest organizations.
Key Words: Cyber PR, PT. Kereta Api Indonesia, Public Information
PENDAHULUAN
Internet, khususnya media sosial, saat ini tidak hanya digunakan oleh
individu, namun juga oleh perusahaan. Maka dari itu, muncul istilah baru di bidang
kehumasan, yaitu Cyber Public Relations. Secara garis besar Cyber PR merupakan
kegiatan kehumasan yang dilakukan dengan menggunakan internet untuk
membangun atau mempertahankan sebuah merek, kepercayaan, dan citra organisasi
kepada khalayak yang bersifat interaktif. Saat ini aktivitas Public Relations mayoritas
dilakukan secara online, khususnya pada perusahaan yang bergerak dalam bidang
agen perjalanan online (Susilo & Putra, Juli 2019). Salah satu perusahaan yang
mengimplementasikan aktivitas Cyber Public Relations adalah PT. Kereta Api
Indonesia yang merupakan Badan Usaha Milik Negara yang menyediakan, mengatur,
dan mengurus jasa angkutan kereta api di Indonesia.
Penelitian yang dilakukan oleh (Januarti, 2014) menyatakan bahwa 39%
pemberitaan PT. KAI di tahun 2011 cenderung ke arah negatif dalam memberikan
pelayanan. Namun di tahun 2014, hal tersebut menjadi semakin baik dibawah
kepemimpinan Ignasius Jonan sebagai Direktur Utama PT. KAI. Angkutan lebaran
2014 adalah puncak gunung es dari sebuah proses perubahan yang berlangsung
evolusioner di seluruh lini korporasi PT. Kereta Api Indonesia. Setelah itu, jumlah
penumpang kereta api pun meningkat dengan cukup pesat. Prestasi PT. KAI tidak
hanya berhenti sampai hal tersebut (Djuraid, 2013). Pada tahun 2017, PT. KAI
kembali meraih penghargaan dalam ajang Apresiasi Indonesia untuk BUMN 2017
yang digelar oleh majalah Warta Ekonomi untuk mengapresiasikan perusahaan
BUMN yang memiliki kinerja baik dalam 3 Tahun terakhir dan berdasarkan total
pemberitaan dengan tone positif pada media sosial.
Prestasi yang diperoleh PT. KAI tersebut tidak lepas dari faktor pengelolaan
informasi publik yang disosialisasikan lewat media sosial melalui program Cyber
Public Relations. Pemanfaatan media sosial diharapkan dapat memudahkan akses
pengguna kereta api dalam mendapatkan informasi. Salah satu akun media sosial
yang dimiliki PT. Kereta Api Indonesia adalah Instagram @keretaapikita yang resmi
dibuat pada tanggal 10 April 2012. Di tiga tahun pertama, akun Instagram PT. Kereta
Api Indonesia belum begitu banyak pengikutnya, yaitu hanya sekitar 2.636 orang dan
550 post. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, akun Instagram tersebut
mengalami kenaikan yang cukup drastis yaitu 342.000 orang, dengan jumlah
postingan sebanyak 1,888 post. Jika dibandingkan dengan media sosial lain yang
19
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Riau
dimiliki oleh PT. Kereta Api Indonesia, Instagram nya bersifat lebih aktif dan lebih
banyak pengikutnya. Dari data mengenai penetrasi penggunaan Instagram PT. KAI,
dapat disimpulkan bahwa masyarakat lebih banyak menggunakan Instagram dalam
melihat informasi PT. KAI.
Perkembangan teknologi informasi pada era globalisasi ini memberikan
dampak yang sangat besar pada berbagai aspek, salah satunya adalah kehadiran
jaringan internet yang pada akhirnya melahirkan beragam jenis media sosial. Saat ini,
media sosial telah menjadi kebutuhan utama bagi manusia untuk pemenuhan
kebutuhan informasi maupun kepuasan pribadi. Berdasarkan data yang dirilis oleh
We Are Social, pengguna media sosial secara total Indonesia tumbuh sebanyak 17%
dari tahun 2019 ke tahun 2020. Tercatat ada 175,4 juta pengguna internet di
Indonesia pada bulan Januari 2020, dimana 160 juta diantaranya adalah pengguna
media sosial (Kemp, 2020).
Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, maka yang menjadi fokus
dalam riset ini adalah: “Bagaimana Implementasi Program Cyber Public Relations PT.
Kereta Api Indonesia dalam Mengelola Informasi Publik di Media Sosial Instagram?”
Sesuai dengan permasalahan dan fokus penelitian, maka tujuan penelitian yang ingin
dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui implementasi program Cyber
Public Relations PT. Kereta Api Indonesia dalam mengelola informasi publik di media
sosial Instagram.
Penelitian tentang Cyber Public Relations tentunya sudah banyak dilakukan
oleh peneliti lain, mulai dari strategi, pola, implementasi, sampai dengan evaluasi
kegiatan. Berikut ini adalah beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh
peneliti lain:
Penelitian pertama berjudul “Activities of Cyber PR of O Channel TV in
Promoting Their Company on Instagram” dilakukan oleh Kurniastuti Kusuma dan
dipublikasikan di American Journal of Humanities and Social Sciences Research
(AJHSSR). Penelitian yang menggunakan metode deskriptif kualitatif ini bertujuan
untuk menjelaskan dan menganalisa aktivitas cyber PR di O’Channel TV. Hasil dari
penelitian menunjukkan bahwa Instagram digunakan sebagai media untuk
mempromosikan berbagai program dan aktivitas cyber PR yang dilakukan meliputi
penjadwalan, monitoring, merespon, membuat pesan dan melakukan evaluasi
(Kusuma, 2018). Penelitian kedua dilakukan oleh Inez Gabrina dan Suharyanti
dengan judul Analisis Strategi Cyber PR PT. Pertamina (Persero) untuk Sosialisasi
Penyesuaian Harga LPG 12 kg (Studi Kasus pada Kompetisi Blog Kompasiana oleh
Pertamina). Penelitian ini menggunakan metode studi kasus untuk mengetahui latar
belakang dipilihnya cyber PR sebagai salah satu strategi sosialisasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa sosialisasi LPG 12 kg melalui strategi cyber PR sudah cukup
strategis dan memicu respon positif masyarakat, terbukti dari intensitas gejolak pada
publik yang jauh berkurang (Gabrina, 2013).
Penelitian selanjutnya berjudul Strategi Cyber PR dalam Pembentukan Citra
Institusi Pendidikan Tinggi Swasta yang dilakukan oleh Gita Aprinta. Dalam
penelitian ini dapat disimpulkan bahwa cyber PR memberikan arti baru untuk
praktisi PR khususnya dalam membentuk image positif universitas swasta. Melalui
cyber PR, komunikasi antara PTS dan publik dapat dijembatani dengan lebih cepat
dan lebih mudah (E.B, 2014). Sebelum melaksanakan penelitian ini, peneliti pernah
melakukan penelitian yang berjudul Strategi Cyber PR pada perusahaan Start-Up
dalam Membangun Brand Awareness (Studi pada Perusahaan Start-Up Jendela 360).
20
Volume 8 Nomor 1
ISSN: 2303-0194
KERANGKA TEORI
Public Relations. Dalam suatu organisasi diperlukan suatu wadah yang
khusus untuk menangani masalah yang berkaitan dengan komunikasi baik untuk
publik internal maupun eksternal. Wadah tersebut adalah public relations yang
bertujuan untuk menegakan dan mengembangkan suatu citra yang menguntungkan
bagi organisasi atau instansi, terhadap sasaran publik internal dan eksternal.
Public Relations adalah seni dan ilmu berbagi hasil diskusi, melindungi dan
menjaga berita dan informasi yang relevan tumbuh melekat pada citra, dalam
kesadaran membangun reputasi. Maka dari itu Public Relations masa kini lebih
mementingkan adanya komunikasi dua arah. Berbeda dengan Public Relations di
masa lampau yang berkomunikasi satu arah, saat ini seorang Public Relations juga
membuka diri untuk menerima masukan dan saran, berdiskusi untuk mencapai
pemahaman yang optimal terhadap suatu permasalahan.
Menurut (Cutlip, 2013) kegiatan Public Relations dapat berjalan dengan baik
dan mencapai tujuannya, maka diperlukan suatu metode tahapan atau langkah proses
Public Relations yang menjadi dasar, adalah:
1. Mendefinisikan Masalah (fact finding)
Pada tahapan ini, merupakan kegiatan pendapatan data dan fakta. Dalam tahap
penelitian bias bersifat “opinion research” ialah penelitian terhadap pendapatan
khalayak mengenai suatu hal atau suatu masalah. Setelah itu baru dilakukan
pengevaluasi fakta-fakta dan informasi yang masuk untuk menentukan
keputusan berikutnya.
2. Perencanaan (planning)
Dari tahap penelitian meningkatkan ke tahap perencanaan. Dalam tahap ini
melakukan penyusunan daftar masalah. Dengan adanya daftar tersebut akan
dapat dilakukan pemikiran dengan cepat untukmengatasinya dan sekaligus
21
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Riau
22
Volume 8 Nomor 1
ISSN: 2303-0194
Cyber PR. Perkembangan Public Relations (PR) baik di Amerika Serikat ilmu
atau profesi tidak bisa terlepas dari perkembangan teknologi komunikasi. Pengaruh
teknologi komunikasi terhadap PR dapat dibentuk sebagai alat / media atau bentuk
baru dari kegiatan PR, yang memunculkan istilah Cyber PR, PR Net dan aktivitas
bentuk nama PR lain atau bidang studi di Cyber World (Soemirat & Ardianto, 2010)
Internet adalah jaringan longgar dari ribuan jaringan komputer yang
menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah untuk menyediakan
sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari komputer, namun sekarang
internet telah berkembang menjadi sebuah kontes komunikasi yang sangat cepat dan
efektif, sehingga telah berkembang jauh dari misi pertama.
Hingga kini PR menggunakan internet sebagai sarana untuk berkomunikasi,
dan banyak komunikasi dilakukan dengan menggunakan internet lebih efisien dalam
waktu dan jarak tempuh. Banyak ahli menyebutkan bahwa penggunaan internet
terutama pada saat krisis komunikasi, mengidentifikasi masalah, manajemen dan
komunikasi interaktif. Tujuan lainnya adalah untuk memproduksi (buletin publikasi
periodik), pengiriman pesan elektronik kepada kelompok sasaran dan aplikasi
internet dan web 1-1 dalam kegiatan pemasaran dan komunikasi. Sebagian besar
kegiatan Public Relations di internet masih terbatas pada penggunaan media dalam
satu arah, dar atas ke bawah untuk informasi penegakan masih menggunakan rumus
komunikasi massa tradisional. Ditambah lagi banyak perusahaan yang belum
diadopsi sebagai media PR atau perusahaan.
Saat ini banyak praktisi PR, berbicara atas nama perusahaan telah
mempertimbangkan penggunaan internet sebagai salah satu strategi komunikasi PR.
mereka tidak punya pilihan lain dan membuat internet menjadi bagian dari budaya
perusahaan. Melalui internet itu juga setiap individu bisa menjadi publisher, atau
kampanye konsumen untuk mempengaruhi perilaku konsumen, khusus dalam
bidang membuka perspektif baru. Teknologi telah mengubah pola komunikasi PR
sebelumnya yang masih seperti komunikasi konvensional dari atas ke bawah, bawah
ke atas, horizontal, atau pola komunikasi massa. Semua itu mereka meninggalkan
pola lebih aktual setelah lahirnya internet. Adapun tugas atau fokus utama E-PR
(Onggo, 2009) antara lain:
1. Memaksimalkan media onlineuntuk menggunakan penyampaian pesan
secara elektronik kepada publik atau organisasi media lokal, nasional,
regional dan internasional. Dalam hal ini juga termasuk penyampaian data-
data penunjang di media sosial.
2. Membuat produk atau bisnis perusahaan terpublikasi, sehingga seorang E-PR
dituntut untuk kreatif dan cakap dalam mengolah data menjadi informasi
yang di input ke dalam website. Karena sudah terpublikasi di dunia maya, E-
PR memiliki tanggung jawab untuk mengoperasikan peran media sosial
perusahaan semaksimal mungkin. Semua itu agar para pengunjung tertarik
saat mengaksesnya.
23
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Riau
METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan paradigma postpositivistik. Peneliti beranggapan
bahwa paradigma ini adalah yang paling tepat digunakan karena penelitian ini
mencoba menganalisis realita sosial yang ada dan menggambarkan serta
mendeskripsikan bagaimana suatu komunikasi dapat terjalin dengan baik dalam
sebuah organisasi. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis
dengan pendekatan kualitatif. Dalam metode penelitian deskriptif analisis, peneliti
mencoba untuk menggambarkan suatu fenomena lalu melakukan analisis dan
menyajikan data secara sistematik sehingga mudah dipahami (Moleong, 2007).
Fenomena atau kondisi yang akan digambarkan pada penelitian ini adalah Program
Cyber Public Relations PT. Kereta Api Indonesia pada Media Sosial Instagram
@keretaapikita dalam Meningkatkan Layanan dan Informasi Publik.
Subjek dari penelitian ini terdiri dari: 1) Head Manager Web Corporate, BUMN
Portal and Social Media PT. Kereta Api Indonesia (Persero); 2) Humas dan Assistant
Manager Web Corporate, BUMN Portal dan Social Media PT. Kereta Api Indonesia
(Persero); 3) admin media sosial Instagram PT. Kereta Api Indonesia @keretaapikita.
Teknik pengumpulan data adalah metode yang akan digunakan untuk
mengumpulkan dan menganalisis data. Teknik pengumpulan data tergantung pada
data yang ingin dikumpulkan. Dalam penelitian ini ada dua, yaitu data primer yang
dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara mendalam (in-depth
interview), dan data sekunder didapatkan dengan cara observasi dan pencarian data
atau berbagai macam tulisan yang dapat dikaitkan dengan penelitian dan
permasalahan yang bersumber dari surat kabar, majalah, jurnal, internet, buku-buku
yang dapat menunjang data penelitian ini dan untuk menganalisa penelitian ini.
Data dan informasi yang diperoleh dari hasil wawancara akan dikumpulkan
dan dianalisis berdasarkan metode tertentu. Pada mulanya peneliti akan
menggunakan metode reduksi yang secara garis besar akan mereduksi seluruh
pernyataan hasil wawancara dan dirumuskan menjadi esensi pengalaman. Setelah
proses reduksi, penelitian akan menyajikan data dengan langkah- langkah atau
tahapan mengorganisasikan data yaitu menjalin data yang satu dengan kelompok
data yang lain sehingga seluruh data yang dianalisis benar- benar dilibatkan dalam
satu kesatuan karena dalam penelitian kualitatif data sangat mungkin bertumpuk.
Data kemudian tersaji berupa kelompok-kelompok atau gugusan gugusan yang
kemudian saling dikait-kaitkan sesuai dengan kerangka teori yang digunakan. Setelah
itu dilakukan penarikan serta pengujian kesimpulan (Sugiyono, 2015).
PEMBAHASAN
Setelah melakukan pengumpulan data melalui wawancara, peneliti
mendapatkan informasi terkait implementasi program Cyber Public Relations yang
dilakukan oleh PT. Kereta Api Indonesia dalam mengelola informasi publik di media
sosial Instagram. Media sosial Instagram PT. Kereta Api Indonesia (Persero) telah
digunakan sejak tahun 2012, dan sampai saat ini peminatnya semakin tinggi karena
internet semakin dekat dengan masyarakat. Tujuan penggunaan Instagram utamanya
adalah untuk menerima dan memberikan informasi dari dan untuk masyarakat,
maupun menyampaikan pendapat atau keluhan kepada PT. Kereta Api Indonesia
(Persero). Divisi Humas PT. Kereta Api Indonesia (Persero) sengaja membuat
24
Volume 8 Nomor 1
ISSN: 2303-0194
25
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Riau
26
Volume 8 Nomor 1
ISSN: 2303-0194
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
implementasi program Cyber Public Relations PT. Kereta Api Indonesia dalam
mengelola informasi publik di media sosial Instagram meliputi memberikan
informasi tentang PT. Kereta Api Indonesia (Persero), layanan kereta api, layanan
stasiun sampai event dan inovasi yang telah dilakukan, bahkan beberapa kali
dilakukan kegiatan giveaway agar menarik perhatian masyarakat untuk memfollow
akun tersebut.
Implementasi Cyber Public Relations PT. Kereta Api Indonesia tidak lepas dari
tujuan utamanya, yang diantaranya adalah menunjang kegiatan manajemen dalam
mencapai tujuan organisasi, membina hubungan harmonis antara organisasi dengan
publik eksternal maupun internal, menciptakan komunikasi dua arah secara timbal
balik dengan menyebarluaskan informasi dari perusahaan atau organisasi kepada
27
Fakultas Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Riau
publik dan menyalurkan opini publik kepada organisasi, dan melayani publik dan
menasehati pimpinan organisasi kepentingan umum.
Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan oleh peneliti
untuk perusahaan adalah menambahkan admin untuk mengelola media sosial agar
tidak hanya aktif di Instagram saja tetapi juga di media sosial lain. Selain itu, dengan
penambahan admin diharapkan respon yang diberikan kepada masyarakat lebih
cepat sehingga pelayanan menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Cutlip, S. M. (2013). Effective Public Relations Edisi ke-11. Jakarta: Kencana Media
Group.
Djuraid, H. M. (2013). Jonan dan Evolusi Kereta Api Indonesia. Jakarta: BUMN Track.
E.B, G. A. (2014). Strategi Cyber Public Relations dalam Pembentukan Citra Institusi
Pendidikan Tinggi Swasta. THE MESSENGER, Volume VI, Nomor 1, 1-7.
Kemp, S. (2020, February 18). Digital 2020: Indonesia. Retrieved March 20, 2020, from
datareportal.com: https://datareportal.com/reports/digital-2020-indonesia
Onggo, B. J. (2009). Cyber Public Relations. Jakarta: PT. Media Elex Komputindo
(Gramedia Group).
28
Volume 8 Nomor 1
ISSN: 2303-0194
Soemirat, S., & Ardianto, E. (2010). Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Susilo, A., & Putra, R. K. (Juli 2019). Membangun Brand Awareness Menggunakan
Strategi Cyber PR. Communicology Vol. 7 No. 1, 32-46.
29