1. – menimbulkan jumlah tingkatan manajemen (kompleksitas vertical)
- Menambah jumlah jabatan maupun bagian dalam organisasi (kompleksitas horizontal) - Memperbesar tingkat spesialisasi, baik yang menyangkut keahlian karyawan maupun spesialisasi fungsional. - Memperbesar tingkat formalisasi - Memperbesar tingkat desentralisasi (dapat juga dikatakan memperkecil tingkat sentralisasi). - Memperkecil presentase pimpinan dalam organisasi. - Memperbesar presentase staf teknis dan professional. 2. Kompleksitas menunjukkan derajat diferensiasi (perbedaan) yang terjadi dalam sebuah organisasi, baik ke arah horizontal, vertical, maupun social (menurut ruang atau daerah). Deferensiasi horizontal menggambarkan derajat perbedaan antara untik-unit atau fungsi- fungsi organisasi sehingga setiap unit atau fungsi perlu ditangani oleh tenaga kerja dengan pengetahuan dan keterampilan khusus (spesialisasi). 3. Sebagai contoh, definisi sederhana sebelumnya mengartikan formalisasi sebagai banyaknya peraturan, prosedur, instruksi, dan komunikasi yang diwujudkan dokumen tertulis. Dengan demikian, menurut pandangan seperti itu, derajat formalisasi suatu organisasi bisa diukur dengan memeriksa kelengkapan dokumen tertulis yang dimiiki ataupun digunakan dalam organisasi tersebut. Perlu diperiksa apakah organisasi memiliki buku petujuk atau manual yang memuat seluruh peraturan dan prosedur kerja yang digunakan didalam kegiatan organisasi, selanjutnya diperiksa jumlah dan ke khususan masing-masing peraturan, tingkat kedalaman dan ketelitian uraian jabatan (job description), maupun berbagi jenis dokumen lain yang bisa digunakan dalam kegiatan organisasi. Sumber : BMP Organisasi