Anda di halaman 1dari 2

RANGKUMAN MATRIKULASI DIKPUS

NAMA :
NIM JURUSAN :

A. Materi 1 : Realita Pendidikan di Indonesia, Pendidikan yang


Berkebudayaan, dan Konsep Budaya 3T

Pendidikan di Indonesia masih berpaku pada pemerataan kemampuan para siswanya.


Padahal hal itu bertentangan dengan apa yang dikatakan oleh Bapak Pendidikan
Indonesia. Sistem pendidikan Indonesia cenderung bertujuan untuk menciptakan insan
yang memiliki kemampuan yang dapat digunakan dalam dunia industri dan
perekonomian. Sudah menjadi rahasia umum bila siswa yang pandai matematika, fisika
atau akuntansi lebih didewakan daripada siswa yang pandai menggambar atau menari
tradisional. Sistem seperti itu tidak menerapkan esensi pendidikan yang seharusnya
memanusiakan manusi,a, tidak menjadikan manusia sebagai objek, tetapi subjek. Oleh
karena itu pula, pendidikan seyogyanya tidak memisahkan manusia dari lingkungannya.
Hal itu karena manusia dan budayanya akan saling memengaruhi. Oleh karena itu
pendidikan seharusnya ditujukan untuk menciptakan insan yang dapat membentuk
kebudayaan yang baik dan mendobrak kebudayaan yang tidak sesuai. Hal itu menjadi
suatu keharusan karena budaya merupakan cara hidup. Budaya memiliki posisi sebagai
tatanan, tuntunan dan juga tontonan.
Jadi, sistem pendidikan di Indonesia harus dibenahi supaya bisa bersifat kontekstual (baik
dari dalam ataupun luar manusia) dan juga menjunjung tinggi kebudayaan dalam proses
pendidikan.

B. Materi 2 : Lingkungan dan Identitas Mahasiswa

C. Materi 3 : Identitas Mahasiswa (PoPoPe) dan Tantangan Masa Depan

Menjadi mahasiswa bukan hanya tentang belajar, praktikum, penelitian, dan melakukan
kegiatan lain di kampus. Hal tersebut merupakan salah satu posisi mahasiwa sebagai insan
akademis. Sejatinya, mahasiswa memiliki posisi, potensi dan peran yang membedakannya
dengan yang lain. Selain menjadi insan akademis, mahasiswa juga merupakan bagian dari
masyarakat. Mahasiswa memiliki ilmu dan keterampilan yang dapat diterapkan dalam mengatasi
permasalahan dalam lingkungan masyarakat. Dengan potensi dan posisinya, mahasiswa
diharapkan dapat menjadi pembantu masyaraka dengan menjadi pemimpin di masa depan dalam
menghadapi tantangan.
Sayangnya, potensi menjadi pemimpin ini sering disalahartikan. Mahasiswa terlalu
mendewakan posisinya, padahal posisinya sama seperti masyarakat lain. Karena anggapan inilah
yang membuat mahasiswa terlena dan tidak dapat menyelesaikan masalah di lingkungannya
dengan baik. Mereka menyamakan penyelesaian permasalahan di daerah satu dengan lain, terlalu
mengandalkan teori dan mengesampingkan keunikan tiap daerah.
Peran mahasiswa juga sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan masa depan.
Misalnya isu climate change yang belum usai sampai sekarang dan diperkirakan terus
meningkat. Mahasiswa dengan pengetahuan yang dimiliki diharapkan dapat menjadi agent of
change dalam mengatasi isu ini. Mahasiswa dapat melakukan penelitian untuk mengidentifikasi
volatility, uncertantly, complexibility, dan ambiguiy dalam isu ini. Setelah itu, solusi dapat
ditemukan misalnya dengan menciptakan alat seperti penghasil oksigen dan pereduksi
karbondioksida yang dapat digunakan secara individual maupun kolektif.

D. Materi 4 : Kesadaran Diri (Self Awareness) dan Urgensi Visi Hidup

Kesadaran diri sendiri sangat penting dalam menentukan pilihan hidup yang sesuai dengan
kondisi aktual diri. Banyak tools yang dapat digunakan untuk membantu mengetahui kondisi diri
kita misalnya untuk mengetahui minat, sifat dominan, dan gaya belajar. Kesadaran diri
diperlukan dalam meraih tujuan hidup. Tujuan hidup atau visi hidup merupakan sesuatu yang
ingin diraih dalam hidup seseorang. Secara sederhana, visi hidup dapat dianalogikan sebagai
alasan untuk tetap melanjutkan kehidupan. Oleh karena itu, fungsi visi hidup sangatlah penting.
Meskipun begitu, seseorang tidak dapat secara tiba-tiba menemukan visi hidup. Visi hidup bukan
ditemukan, akan tetapi dibentuk dalam jangka waktu yang cukup lama.
Penting pula bagi manusia untuk selalu berprogres. Meskipun kita berprogres hanya 1% setiap
hari, dalam 1 tahun kita mengalami kemajuan 37 kali lipat. Sebaliknya bila kita mengalami
kemunduran 1% setiap hari, dalam 1 tahun kita mengalami kemunduran 0.03 (mendekati nol).

E. Materi 5 : Kebebasan yang Bertanggung Jawab

Secara sederhana kebebasan dapat diartikan sebagai melakukan sesuatu yang diiginkan
tanpa adanya paksaan atau tekanan. Akan tetapi pengertian kebebasan seringkali
menimbulkan pertanyaan. Bagaimana bila kebebasan itu bertabrakan dengan kebebasan
orang lain? Apakah ada batasan dari kebebasan itu?
Meskipun bebas, setiap individu tidak bisa mengartikannya sebagai kebebasan yang
mutlak. Dalam menggunakan kebebasan, kita juga harus tetap memperhatikan hak
individu lain, jangan sampai kita melanggarnya.
Dalam menggunakan kebebasan, kita mungkin akan membuat beberapa pilihan dimana
kita bisa merasa bebas tanpa melanggar hak individu lain. Dengan pilihan itu, kita harus
bertanggungjawab dengan pilihan yang sudah dibuat.

Anda mungkin juga menyukai