Anda di halaman 1dari 14

Universitas Pamulang Prodi Manajemen

PERTEMUAN 18
PERKEMBANGAN PEREKONOMIAN GLOBAL

A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari materi ini, mahasiswa mampu menjelaskan konsep
ekonomi dunia, mampu menjelaskan pertumbuhan ekonomi dunia, mampu menjelaskan
tingkat pengangguran ekonomi dunia, mampu menjelaskan tingkat inflasi dunia, mampu
menjelaskan krisis ekonomi global dan mampu menjelaskan kelompok-kelompok
ekonomi dunia.

B. Uraian Materi
Memahami ekonomi dunia pada dasarnya memahami kondisi perekonomian
suatu Negara, yang satu sisi akan mempunyai keterkaitan pengaruh kepada kondisi
ekonomi nasional. Bagi seorang ekonom, kondisi global harus menjadi perhatian agar
segala hambatan ekonomi nasional mampu diatasi dan juga pencapaian tujuan ekonomi
akan mudah terpenuhi. Selain itu juga kita akan memahami Negara-negara mana saja
yang tingkat pertumbuhan yang stabil dan bagaimana pengaruhnya kepada Negara-
negara lain. Seperti data sebagai berikut : Pada tahun 2011, ekonomi-ekonomi terbesar
di dunia di atas $2 triliun, €1,25 triliun menurut PDB nominalnya adalah Amerika Serikat,
Tiongkok, Jepang, Jerman, Perancis, Britania Raya, Brasil, dan Italia. Ekonomi-ekonomi
terbesar di dunia di atas $2 triliun, €1,25 triliun menurut PDB (PPP)-nya adalah Amerika
Serikat, Tiongkok, Jepang, India, Jerman, Rusia, Britania Raya, Brasil, dan Perancis.

18.1 Pengertian Ekonomi Dunia


Ekonomi dunia atau ekonomi global secara umum merujuk ke ekonomi
yang didasarkan pada ekonomi nasional semua negara di dunia. Ekonomi global
juga dapat dipandang sebagai ekonomi masyarakat global dan ekonomi nasional
– yaitu ekonomi masyarakat setempat, sehingga menciptakan satu ekonomi
global.Masalah makroekonomi yang menjadi landasan melihat sejauh mana
kondisi perekonomi dunia ditinjau dari perkembangan pertumbuhan ekonomi,
tingkat pengangguran dan tingkat inflasi.
Ekonomi dunia tidak terpisahkan dari geografi dan ekologi Bumi, sehingga
terdapat kesalahan penyebutan istilah karena ekonomi dunia seharusnya tidak
mencakup pertimbangan sumber daya atau nilai apapun di luar Bumi, meski
definisi dan representasi "ekonomi dunia" bermacam-macam. Misalnya, ketika ada
upaya yang bisa dilakukan untuk menghitung nilai kesempatan daerah tambang
yang belum terjamah di teritori yang belum diklaim di Antartika, kesempatan yang
sama di Mars tidak bisa dianggap sebagai bagian dari ekonomi dunia—bahkan
jika saat ini dieksploitasi dengan cara-cara tertentu—dan dapat dianggap sebagai
nilai laten saja sebagaimana properti intelektual yang belum tercipta, seperti
penemuan yang tidak terpikirkan sebelumnya. Jauh dari standar minimum nilai
produksi, pemakaian, dan tukar di planet Bumi, definisi, representasi, model, dan
penilaian ekonomi dunia beragam bentuknya.
Wajar saja membatasi pertanyaan tentang ekonomi dunia secara eksklusif
hingga aktivitas ekonomi manusia saja, dan ekonomi dunia sering diukur secara

242
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

moneter, bahkan dalam beberapa hal yang tidak memiliki pasar efisien untuk
membantu menilai barang atau jasa tertentu, atau beberapa hal yang memiliki
sedikit penelitian independen atau kerja sama pemerintah membuat pengukuran
sulit dilakukan. Contoh yang umum adalah obat-obatan ilegal dan barang
selundupan, yang dalam standar apapun termasuk bagian dari ekonomi dunia,
namun tidak ada definisi pasar legal semacam itu.
Akan tetapi, bahkan dalam beberapa hal yang memiliki pasar yang jelas
dan efisien untuk menetapkan nilai moneter, para ekonom jarang memakai nilai
tukar saat ini atau resmi untuk menerjemahkan satuan moneter pasar ini menjadi
satuan tunggal untuk ekonomi dunia, sejak nilai tukar cenderung tidak
merefleksikan nilai dunia, misalnya dalam beberapa hal ketika volume atau harga
transaksi diatur oleh pemerintah.
Nilai pasar dalam mata uang lokal biasanya diterjemahkan menjadi satu
satuan moneter tunggal menggunakan ide kemampuan berbelanja. Ini adalah
metode yang dipakai untuk menghitung aktivitas ekonomi dunia dalam mata
uang dolar AS atau euro asli. Meski begitu, ekonomi dunia dapat dinilai dan
diekspresikan dalam berbagai cara. Tidak jelas seberapa banyak penduduk
dunia yang sebagian besar aktivitas ekonominya terefleksikan pada nilai-nilai ini.
Pada tahun 2011, ekonomi-ekonomi terbesar di dunia di atas $2 triliun,
€1,25 triliun menurut PDB nominalnya adalah Amerika Serikat ,Tiongkok ,Jepang
,Jerman, Perancis, Britania Raya, Brasil, dan Italia. Ekonomi-ekonomi terbesar di
dunia di atas $2 triliun, €1,25 triliun menurut PDB (PPP)-nya adalah Amerika
Serikat ,Tiongkok, Jepang, India, Jerman, Rusia, Britania Raya , Brasil dan
Perancis

18.2 Pertumbuhan Ekonomi Dunia


Ekonomi Amerika Serikat (AS) pada triwulan I tahun 2018 tumbuh 2,3
persen(YoY). Pertumbuhan ini didorong oleh investasi yang tumbuh 7,3 persen
(YoY) dan konsumsi rumah tangga yang tumbuh 1,1 persen (YoY). Pertumbuhan
konsumsi rumah tangga didukung oleh konsumsi untuk jasa yang tumbuh 2,1
persen (YoY). Selain itu,ekspor AS pada triwulan I tahun 2018 mampu
tumbuh 4,8 persen (YoY) dan impor tumbuh 2,6 persen (YoY) dengan
pertumbuhan impor jasa mencapai 4,6 persen (YoY).

Gambar 50. Pertumbuhan Ekonomi Dunia

243
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

Pertumbuhan ekonomi Kawasan Eropa pada triwulan I tahun 2018


mencapai 2,4 persen (YoY), melambat dari triwulan IV tahun 2017, sebesar 2,7
persen (YoY). Hal ini didorong oleh pelemahan sentimen ekonomi dan apresiasi
nilai tukar Euro terhadap Dolar.Pertumbuhan Kawasan Eropa pada triwulan I tahun
2018 didukung oleh pertumbuhan negara-negara seperti Belgia, Austria, dan
Perancis.
Perekonomian Tiongkok tumbuh sebesar 6,8 persen (YoY) pada triwulan I
tahun 2018. Pertumbuhan konsumsi menjadi pendorong utama seiring dengan
peningkatan keyakinan konsumen dan upah tenaga kerja.Investasi juga
mendorong pertumbuhan pada triwulan I tahun 2018, terutama investasi pada aset
tetap.Selain itu, pertumbuhan sektor industri dan jasa juga mendorong
pertumbuhan ekonomi dari sisi lapangan usaha.
Perekonomian Jepang pada triwulan I tahun 2018 tumbuh sebesar 0,9
persen (YoY). Hal ini didorong oleh pertumbuhan konsumsi yang tumbuh 0,7
persen (YoY). ekspor yang tumbuh sebesar 4,8 persen (YoY). Impor Jepang
tumbuh 3,7 persen(YoY). Namun demikian, pertumbuhan konsumsi menurun dari
triwulan I tahun 2017 maupun triwulan IV tahun 2017.Penurunan ini disebabkan
oleh kondisi cuaca yang buruk.Ekspor juga tumbuh lebih rendah dari triwulan I
tahun 2017 dan triwulan IV tahun 2017 disebabkan oleh penurunan permintaan
eksternal terutama telepon genggam.

18.3 Tingkat Pengangguran Dunia


Secara umum, tingkat pengangguran beberapa negara tidak terlalu
berbeda dengan kondisi pada triwulan IV tahun 2017. Namun tingkat
pengangguran di Brazil dan Singapura mengalami peningkatan pada triwulan I
tahun 2018 masing-masing 13,1 persen dan 2,7 persen. Pengangguran di Brazil
meningkat pada triwulan I tahun 2018 sebagai dampak musiman untuk para
pekerja informal yang memiliki kontrak sementara dimana pada awal tahun kontrak
ini berakhir dan perpanjangan kontrak pekerja dilakukan.
Tingkat pengangguran Jepang dan Amerika Serikat mengalami tren yang
menurun pada triwulan I tahun 2018 masing-masing sebesar 2,5 persen dan 3,9
persen. Tingkat pengangguran AS menurun seiring dengan peningkatan
penyerapan tenaga kerja pada sektor manufaktur.Jumlah orang yang bekerja di
Jepang semakin membaik seiring dengan dorongan dari Perdana Menteri untuk
meningkatkan jumlah perempuan masuk ke dalam angkatan kerja karena penuaan
populasi (aging population) yang semakin tinggi.Selain itu, penyediaan lapangan
pekerjaan yang semakin meningkat pada triwulan I tahun 2018 juga mendorong
penurunan tingkat pengangguran di Jepang.

244
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

Gambar 51. Tingkat Pengangguran Ekonomi dunia

18.4 Inflasi Dunia


Laju inflasi di negara maju secara umum mulai mengalami peningkatan,
misalnya inflasi Amerika Serikat yang meningkat dari sebelumnya mencapai 2,5
persen (YoY) pada bulan April tahun 2018. Hal ini didorong oleh peningkatan harga
makanan yang meningkat sebesar 0,3 persen. Selain itu harga bahan bakar juga
mengalami peningkatan sebesar 3,0 persen pada bulan April 2018. Namun, di
Jepang penurunan harga komoditas energi dan alat elektronik, seperti telepon
seluler, menjadi pendorong terbesar menurunnya inflasi. Inflasi Jepang pada bulan
April 2018 mencapai 0,6 persen, dibawah target bank sentral sebesar 2,0 persen.
Inflasi di beberapa negara berkembang juga mengalami peningkatan. Inflasi di
India mengalami peningkatan pada bulan April tahun 2018 mencapai 3,2 persen
(YoY). Peningkatan tertinggi terjadi pada harga buah-buahan, pendidikan, dan
barang perawatan pribadi. Hal yang sama juga terjadi di Filipina, inflasi meningkat
mencapai 4,5 persen (YoY) pada bulan April 2018 didorong oleh peningkatan
harga barang bergejolak seperti barang kebutuhan pokok seperti beras, ikan,
jagung, dan sayuran.Inflasi di Brazil mengalami peningkatan pada bulan April
tahun 2018 sebesar 2,8 persen (YoY) dari bulan sebelumnya sebesar 2,7 persen
(YoY). Peningkatan ini didorong oleh peningkatan harga barang-barang untuk
kesehatan dan perawatan pribadi, terutama peningkatan harga obat-obatan.
Namun demikian, tingkat inflasi pada bulan April tahun 2018 masih dibawah
rentang target bank sentral ±4,5 persen.

Tabel 24. Tingkat Inflasi Global Triwulan I Tahun 2018 (% YoY)

245
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

18.5 Suku Bunga Kebijakan


The Fed menaikkan tingkat suku bunga pada bulan Maret 2018 pada
rentang 1,5-1,75 persen seiring tingkat inflasi yang masih terus meningkat pada
bulan tersebut. Outlook perekonomian yang menguat dan kondisi pasar tenaga
kerja yang masih terus membaik mendorong keputusan The Fed menaikkan
tingkat suku bunga pada bulan Maret 2018. Diperkirakan The Fed akan menaikkan
tingkat suku bunganya sebanyak tiga kali pada tahun 2018.
Bank Sentral Malaysia menaikkan tingkat suku bunga pada bulan Maret
tahun 2018 menjadi 3,25 persen dari sebelumnya 3,0 persen. Hal ini dalam rangka
kebijakan normalisasi kebijakan moneter. Selain itu, kondisi ekonomi yang
menguat dengan nilai tukar Ringgit yang terapresiasi, inflasi yang masih dalam
rentang target, dan pertumbuhan eknomi yang stabil memberikan ruang untuk
meningkatkan tingkat suku bunga Malaysia pada triwulan I tahun 2018.
Sedangkan Bank Indonesia, ditengah peningkatan suku bunga acuan The
Fed, masih menahan suku bunganya pada tingkat 4,25 persen. Kebijakan tersebut
sejalan dengan upaya menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan
serta turut mendukung pemulihan perekonomian domestik. Perkiraan
pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2018 yang lebih tinggi dari tahun
sebelumnya, inflasi yang tetap terkendali, dan kondisi sistem keuangan yang
masih stabil menjadi landasan Bank Indonesia masih tetap mempertahankan suku
bunga acuan sepanjang triwulan I tahun 2018. Namun demikian, pada bulan Mei
tahun 2018, Bank Indonesia menaikkan suku bunga sebesar 0,25 basis poin
menjadi 4,50 persen sebagai salah satu upaya untuk menstabilkan nilai tukar
rupiah yang terdepresiasi sepanjang triwulan I tahun 2018 dan menjaga inflasi
masih dalam rentang target pada tahun 2018.

246
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

Tabel 25. Suku Bunga Kebijakan Beberapa Negara, Tahun 2018 (persen)

18.6 Nilai Tukar Mata Uang Terhadap USD


Sepanjang triwulan I tahun 2018, mata uang beberapa negara di dunia
mengalami depresiasi terhadap Dolar AS. Peso Filipina, Lira Turki, Real Brazil,
dan Rupiah Indonesia termasuk yang mengalami depresiasi nilai tukar terhadap
Dolar AS pada triwulan I tahun 2018. Depresiasi Peso disebabkan oleh kenaikan
impor bahan bakar seiring dengan percepatan pembangunan infrastruktur di
Filipina. Selain itu, tingkat inflasi yang meningkat juga menjadi pendorong
depresiasi Peso.
Lira Turki mengalami depresiasi sepanjang triwulan I tahun 2018 yang
mencapai 5,2 persen terhadap Dolar AS. Hal ini merupakan kondisi terburuk
sepanjang triwulan I dimana sampai bulan Maret tahun 2018 Lira Turki masih terus
mengalami depresiasi. Hal ini didorong oleh kombinasi beberapa faktor seperti
penguatan Dolar AS, defisit transaksi berjalan Turki yang memburuk, pemilihan
umum presiden di Turki, dan tingkat suku bunga yang ditahan untuk tidak
meningkat menjadi salah satu pendorong melemahnya nilai tukar Lira terhadap
Dolar AS.

247
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

18.7 Perkembangan Harga Komoditas


Peningkatan harga komoditas internasional masih dalam tren meningkat
sepanjang triwulan I tahun 2018, terutama komoditas energi dan pangan
pertanian. Berdasarkan data Pink Sheet Bank Dunia, pada triwulan I tahun 2018,
peningkatan terjadi pada komoditas batu bara Australia (25,6 persen, (YoY)),
minyak mentah WTI (21,4 persen, (YoY)). Komoditas pertanian kakao juga
mengalami peningkatan sebesar 4,8 persen, (YoY). Komoditas logam dan mineral
seperti tembaga meningkat 19,1 persen (YoY), Nikel meningkat 29,3 persen (YoY),
timah dan seng masing-masing meningkat 5,9 persen (YoY) dan 22,9 persen
(YoY).
Harga batu bara meningkat cukup tinggi pada triwulan I tahun 2018
didorong oleh peningkatan permintaan yang tinggi di Tiongkok. Peningkatan harga
batu bara dipicu juga oleh kondisi produksi yang terbatas dan rendahnya
persediaan batu bara. Ke depan, konsumsi batu bara diperkirakan akan berkurang
sebagai dampak kebijakan berbagai negara untuk menggunakan sumber energi
yang lebih bersih. Harga batu bara sepanjang triwulan I tahun 2018 rata-rata
mencapai USD102,4 per mt.
Sementara itu, harga logam dan mineral juga mengalami tren yang
meningkat pada awal tahun 2018 didorong kombinasi permintaan yang meningkat
dan terbatasnya produksi pada beberapa jenis logam atau mineral. Harga logam
kemudian menurun pada bulan Februari 2018 disebabkan salah satunya oleh
kebijakan perdagangan AS yang meningkatkan tarif untuk baja.

Tabel 26. Perkembangan Harga untuk Komoditas Terpilih, Tahun 2018

Sumber : LCMO Pinksheet, World Bank

248
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

18.8 Harga Minyak Dunia dan Gas Alam


Harga minyak mentah dunia pada triwulan I tahun 2018 masih mengalami
peningkatan yang mencapai USD64,6 per barel. Pembatasan produksi oleh
negara-negara OPEC dan non OPEC pada akhir November 2017, penurunan
produksi minyak oleh negara-negara OPEC pada bulan Desember 2017,
penurunan jumlah rig di Amerika Serikat, peningkatan permintaan di India dan
Korea Selatan, serta alasan geopolitik di Timur Tengah menjadi faktor pendorong
meningkatnya harga minyak mentah dunia.
Seiring dengan peningkatan harga minyak pada pasar global, harga minyak
mentah Indonesia juga mengalami peningkatan pada triwulan I tahun 2018. Harga
minyak mentah Indonesia mencapai USD63,1 per barel. Hal ini disebabkan oleh
meningkatnya permintaan minyak terutama dari Vietnam, India, dan Korea
Selatan. Hal ini disebabkan menurunnya suplai minyak di negara tersebut dan
pembangunan infrastruktur yang sedang dilakukan.

Tabel 27. Perkembangan Harga Minyak dan Gas Dunia, Tahun 2017 - 2018

Harga gas alam AS mengalami peningkatan pada triwulan I tahun 2018.


Rata-rata harga gas alam pada triwulan I tahun 2018 mencapai USD3,1 per
mmbtu. Hal ini disebabkan oleh suhu udara yang lebih dingin yang mendorong
peningkatan permintaan gas alam. Selain itu, penurunan cadangan gas alam juga
memicu peningkatan harga. Namun pada triwulan II tahun 2018 diperkirakan harga
gas alam akan menurun seiring dengan perkiraan peningkatan produksi.

18.9 Cadangan Devisa


Sepanjang triwulan I tahun 2018, beberapa negara mengalami
peningkatan cadangan devisa seperti Tiongkok yang mengalami pertumbuhan
devisa sebesar 4,4 persen (YoY) dibandingkan posisi Maret 2017. Total cadangan
devisa Tiongkok pada bulan Maret tahun 2018 mencapai USD3.240,2 miliar. Hal
ini seiring dengan menguatnya Yuan terhadap Dolar AS.

249
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

Cadangan devisa Indonesia pada triwulan I tahun 2018 cenderung


mengalami penurunan. Total cadangan devisa Indonesia pada bulan Maret tahun
2018 mencapai USD126 miliar. Hal ini disebabkan oleh surplus neraca transaksi
finansial modal yang menurun signifikan dibandingkan dengan triwulan I tahun
2017 maupun triwulan sebelumnya. Penurunan surplus tersebut disebabkan oleh
investasi portofolio yang mengalami arus keluar neto.
Cadangan devisa Jepang mengalami peningkatan pada bulan Maret pada
tahun 2018. Peningkatan sebesar 6,8 persen (YoY) dibandingkan dengan posisi
bulan Maret tahun 2017 mencapai USD1268,1 miliar pada bulan Maret tahun
2018. Sedangkan cadangan devisa Filipina mengalami penurunan bila
dibandingkan dengan posisi cadangan devisa pada bulan Maret tahun 2017,
mencapai sebesar USD80,5 pada bulan Maret tahun 2018. Hal ini seiring dengan
pembayaran utang oleh pemerintah serta bank sentral yang berupaya
menstabilkan nilai tukar Peso terhadap Dolar AS.

Tabel 28. Posisi Cadangan Devisa Beberapa Bank Sentral, Tahun 2018

18.10 Pengertian Krisis Ekonomi Global


Krisis ekonomi Global merupakan peristiwa di mana seluruh sektor
ekonomi pasar dunia mengalami keruntuhan dan mempengaruhi sektor lainnya di
seluruh dunia. Ini dapat kita lihat bahwa negara adidaya yang memegang kendali
ekonomi pasar dunia yang mengalami keruntuhan besar dari sektor ekonominya.
Bencana pasar keuangan akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank
besar di Negeri Paman Sam satu per satu, tinggal menunggu waktu saja.
Bangkrutnya Lehman Brothers langsung mengguncang bursa saham di seluruh
dunia. Bursa saham di kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China,
Asutralia, Singapura, India, Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan

250
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

drastis 7 s.d. 10 persen. Termasuk bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia,
Eropa, Amerika Selatan dan Amerika Utara. Tak terkecuali di AS sendiri, Para
investor di Bursa Wall Street mengalami kerugian besar.
Pada tahun 1907 krisis perbankan Internasional dimulai di New York,
setelah beberapa decade sebelumnya yakni mulai tahun 1860-1921 terjadi
peningkatan hebat jumlah bank di Amerika s/d 19 kali lipat. Selanjutnya, tahun
1920 terjadi depresi ekonomi di Jepang. Kemudian pada tahun 1922 – 1923
German mengalami krisis dengan hyper inflasi yang tinggi. Karena takut mata
uang menurun nilainya, gaji dibayar sampai dua kali dalam sehari. Selanjutnya,
pada tahun 1927 krisis keuangan melanda Jepang (37 Bank tutup); akibat krisis
yang terjadi pada bank-bank Taiwan
Pada tahun 1929 – 30 The Great Crash (di pasar modal NY) & Great
Depression (Kegagalan Perbankan); di US, hingga net national product-nya
terbangkas lebih dari setengahnya. Selanjutnya, pada tahun 1931 Austria
mengalami krisis perbankan, akibatnya kejatuhan perbankan di German, yang
kemudian mengakibatkan berfluktuasinya mata uang internasional. Hal ini
membuat UK meninggalkan standard emas. Kemudian1944 – 66 Prancis
mengalami hyper inflasi akibat dari kebijakan yang mulai meliberalkan
perekonomiannya. Berikutnya, pada tahun 1944 – 46 Hungaria mengalami hyper
inflasi dan krisis moneter. Ini merupakan krisis terburuk eropa. Note issues
Hungaria meningkat dari 12000 million (11 digits) hingga 27 digits.
Pada tahun 1945 – 48 Jerman mengalami hyper inflasi akibat perang dunia
kedua.. Selanjutnya tahun 1945 – 55 Krisis Perbankan di Nigeria Akibat
pertumbuhan bank yang tidak teregulasi dengan baik pada tahun 1945. Pada saat
yang sama, Perancis mengalami hyperinflasi sejak tahun 1944 sampai 1966. Pada
tahun (1950-1972) ekonomi dunia terasa lebih stabil sementara, karena pada
periode ini tidak terjadi krisis untuk masa tertentu. Hal ini disebabkan karena
Bretton Woods Agreements, yang mengeluarkan regulasi di sektor moneter relatif
lebih ketat (Fixed Exchange Rate Regime). Disamping itu IMF memainkan
perannya dalam mengatasi anomali-anomali keuangan di dunia. Jadi regulasi
khususnya di perbankan dan umumnya di sektor keuangan, serta penerapan rezim
nilai tukar yang stabil membuat sektor keuangan dunia (untuk sementara)
"tenang".
Namun ketika tahun 1971 Kesepakatan Breton Woods runtuh (collapsed). Pada
hakikatnya perjanjian ini runtuh akibat sistem dengan mekanisme bunganya tak
dapat dibendung untuk tetap mempertahankan rezim nilai tukar yang fixed
exchange rate. Selanjutnya pada tahun 1971-73 terjadi kesepakatan Smithsonian
(di mana saat itu nilai 1 Ons emas = 38 USD). Pada fase ini dicoba untuk
menenangkan kembali sektor keuangan dengan perjanjian baru. Namun hanya
bertahan 2-3 tahun saja.
Pada tahun 1973 Amerika meninggalkan standar emas. Akibat hukum
"uang buruk (foreign exchange) menggantikan uang bagus (dollar yang di-back-
up dengan emas)-(Gresham Law)". Pada tahun 1973 dan sesudahnya
mengglobalnya aktifitas spekulasi sebagai dinamika baru di pasar moneter
konvensional akibat penerapan floating exchange rate sistem. Periode Spekulasi;
di pasar modal, uang, obligasi dan derivative. Maka tak aneh jika pada tahun 1973
– 1874 krisis perbankan kedua di Inggris; akibat Bank of England meningkatkan
kompetisi pada supply of credit.

251
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

Pada tahun 1974 Krisis pada Eurodollar Market; akibat west German
Bankhaus ID Herstatt gagal mengantisipasi international crisis. Selanjutnya tahun
1978-80 Deep recession di negara-negara industri akibat boikot minyak oleh
OPEC, yang kemudian membuat melambung tingginya interest rate negara-
negara industri. Selanjutnya sejarah mencatat bahwa pada tahun 1980 krisis dunia
ketiga; banyaknya hutang dari negara dunia ketiga disebabkan oleh oil booming
pada th 1974, tapi ketika negara maju meningkatkan interest rate untuk menekan
inflasi, hutang negara ketiga meningkat melebihi kemampuan bayarnya. Pada
tahun 1980 itulah terjadi krisis hutang di Polandia; akibat terpengaruh dampak
negatif dari krisis hutang dunia ketiga. Banyak bank di eropa barat yang menarik
dananya dari bank di eropa timur.
Pada saat yang hampir bersamaan yakni di tahun 1982 terjadi krisis hutang
di Mexico; disebabkan outflow kapital yang massive ke US, kemudian di-
treatments dengan hutang dari US, IMF, BIS. Krisis ini juga menarik Argentina,
Brazil dan Venezuela untuk masuk dalam lingkaran krisis.
Perkembangan berikutnya, pada tahun 1987 The Great Crash (Stock
Exchange), 16 Oct 1987 di pasar modal US & UK. Mengakibatkan otoritas moneter
dunia meningkatkan money supply. Selanjutnya pada tahun 1994 terjadi krisis
keuangan di Mexico; kembali akibat kebijakan finansial yang tidak tepat. Pada
tahun 1997-2002 krisis keuangan melanda Asia Tenggara; krisis yang dimulai di
Thailand, Malaysia kemudian Indonesia, akibat kebijakan hutang yang tidak
transparan. Krisis Keuangan di Korea; memiliki sebab yang sama dengan Asteng.
Kemudian, pada tahun 1998 terjadi krisis keuangan di Rusia; dengan
jatuhnya nilai Rubel Rusia (akibat spekulasi) Selanjutnya krisis keuangan melanda
Brazil di tahun 1998. pad saat yang hamper bersamaan krisis keuangan melanda
Argentina di tahun 1999. Terakhir, pada tahun 2007-hingga saat ini, krisis
keuangan melanda Amerika Serikat. Dari data dan fakta historis tersebut terlihat
bahwa dunia tidak pernah sepi dari krisis yang sangat membayakan kehidupan
ekonomi umat manusia di muka bumi ini.

18.11 Kerjasama Ekonomi Internasional

 World Bank
Bank Dunia (World Bank) didirikan pada tahun 1944 yang berkedudukan di
Washington, DC Amerika Serikat. Lembaga ini bertugas memberikan bantuan
ekonomi untuk perbaikan usaha-usaha dalam bidang pertanian, industri, jalan
raya, dan pembangunan negara-negara di dunia. Biasanya dengan memberikan
bantuan kredit jangka panjang untuk negara-negara berkembang dengan bunga
yang rendah.

 WTO (World Trade Organization)


WTO adalah organisasi yang dibentuk di Genewa, Swiss tahun 1947
bergerak di bidang perdagangan internasional untuk mempertahankan tata
niaga internasional dan mengatur perdagangan secara umum. Tujuan
pembentukan WTO adalah menghilangkan atau mengurangi tarif bea yang
menghambat perdagangan antarnegara dan menyelesaikan sengketa dagang di
antara anggotanya.

252
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

18.12 Kerjasama Ekonomi Regional


Bentuk kerjasama yang dilakukan oleh negara-negara yang berada dalam
satu kawasan tertentu. Contohnya adalah ASEAN (Association of South East
Asian Nation). ASEAN merupakan lembaga kerja sama regional negara-negara
Asia Tenggara di bidang seperti ekonomi, sosial, budaya dan politik yang didirikan
pada tanggal 8 agustus 1967 di Bangkok, Thailand. ASEAN terdiri dari 10 negara
yakni Indonesia, Thailand, Filipina, Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam,
Vietnam, Kamboja, Laos, dan Myanmar. Contoh lain adalah AFTA, AFTA
adalah kesepakatan perdagangan bebas antar negara-negara yang tergabung di
dalam ASEAN. Tujuan berdirinya AFTA adalah sebagai berikut meningkatkan
pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkesinambungan, meningkatkan ekspor
dan impor dan meningkatkan investasi bagi negara ASEAN.

18.13 Kerjasama Ekonomi antarregional


Kerjasama ekonomi ini dijalankan oleh dua lembaga ekonomi atau lebih antar
wilayah regional. Contohnya adalah
ASEM (Asian-European Meeting); ASEM dibentuk untuk membicarakan
permasalahan-permasalahan yang melibatkan negara-negara Eropa dan Asia.
Forum ini membahas berbagai hal yang tidak dibatasi tetapi selama ini
membicarakan aspek ekonomi, politik, startegi pertahanan, pendidikan,
kebudayaan dan lingkungan hidup.
APEC (Asia-Pasific Economic Coorporation); APEC merupakan forum ekonomi
untuk meningkatkan kerja sama dan liberalisasi perdagangan yang meliputi semua
ekonomi besar di wilayah Asia Pasifik. Pertama kali dibentuk pada tahun 1989,
saat pertemuan tingkat menteri Negara-negara Asia Pasifik diadakan di Canberra,
Australia.

18.14 Kelompok Kebangkitan Ekonomi


 BRICS
BRICS (singkatan dari Brasil, Rusia, India, China, South Africa) saat ini
menjadi titik sentral portofolio investasi global. Istilah BRIC muncul pertama kali
pada awal dekade ini. Ekonom Goldman Sachs, Jim O’ Neil merupakan pencetus
lahirnya BRICs di tahun 2001. Kemudian, baru pada tahun 2010 China sebagai
pemegang kendali BRICs mengundang Afsel untuk bergabung. BRICs lahir
ditengah melambatnya pertumbuhan ekonomi yang dialami oleh negara- negara
anggota G-8.
Menurut Goldman Sachs, pada tahun 2050, gabungan ekonomi kelima
negara itu akan mengalahkan negara-negara terkaya di dunia saat ini. Negara-
negara anggota BRICS mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang pesat. Hampir
setengah pertumbuhan ekonomi global dikuasai BRIC antara tahun 2000-2008.
Diramalkan oleh Dana Moneter Internasional (IMF, International Monetary Fund),
kehadiran Afsel di tubuh BRICs nantinya di tahun 2014 akan mendorong
pertumbuhan ekonomi global, serta menguasai perdagangan global sebesar 61
persen. Data IMF menjelaskan bahwa volume perdagangan BRICS meningkat
rata-rata per tahun 28 persen dari 2001 ke 2010. BRICS juga mencatatkan total
volume perdagangan yang mencapai 230 miliar dollar AS pada tahun 2010.

253
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

Negara-negara anggota BRICS telah mengadakan KTT ketiga pada 14 April


2011 di Sanya-Hainan, China. Pertemuan ini menitikberatkan pada perkembangan
ekonomi dan keuangan global. Secara umum, negara-negara BRICS berpendapat
bahwa negara-negara Barat telah mendominasi proses pembuatan peraturan di
berbagai lembaga penting keuangan dan perdagangan internasional. Mereka ingin
mengubah itu sekarang dan dapat berperan lebih efektif dalam proses pembuatan
aturan.
Negara-negara BRICS menginginkan diri mereka sebagai juru bicara
negara-negara berkembang. Hal itu ditekankan oleh Wakil Menteri
Pengembangan Industri dan Perdagangan Luar Negeri Brazil, Alessandro
Teixeira. “Tahun 2013, diperkirakan negara-negara berkembang akan melampaui
negara-negara maju dalam hal PDB (Produk Domestik Bruto) di dunia. Jadi, saya
kira setiap pertemuan yang diadakan oleh BRICS adalah pertemuan penting,
karena kita sedang berbicara dengan negara-negara ekonomi terbesar di dunia.”
Negara-negara BRICS secara bersama-sama saat ini mewakili hampir seperlima
dari perekonomian global. Adapun total PDB (Produk Domestic Bruto) BRICS saat
ini dikisaran 11 triliun dollar AS. Angka tersebut masih dapat terus tumbuh bahkan
diperkirakan secara pasti dapat melampaui PDB Negeri Paman Sam dikisaran 15
triliun dollar AS.

 THE NEXT Eleven (N-11)


The Next Eleven (atau N-11) adalah kelompok 11 negara yang dibuat oleh
Bank Investasi Goldman Sachs pada 12 Desember 2005. Negara-negara tersebut
dianggap memiliki masa depan yang menjanjikan untuk investasi dan
pertumbuhan setelah empat negara anggota BRIC (Brazil, Rusia, India, China).
Negara-negara yang termasuk dalam N-11 adalah Bangladesh, Filipina,
Indonesia,Iran, Korea Selatan, Meksiko, Mesir, Nigeria, Pakistan, Turki dan
Vietnam

 BRIMC, BRICK, dan BRIIC


Kelompok negara ini meliputi Meksiko, Korea Selatan, dan Indonesia saat ini
menduduki peringkat 13, 15, dan 19 dalam daftar negara dengan ekonomi
terbesar. PDB Meksiko dan Korea Selatan tumbuh 5% per tahun, sementara
Indonesia tumbuh 6,5%. Bila ketiga Negara tersebut ikut bergabung dengan
kelompok BRIC, maka akan terbentuk kelompok BRIMC (Brazil, Rusia, India,
Meksiko, China), atau BRICK (Brazil, Rusia, India, China, Korea Selatan) dan/ atau
BRIIC (Brazil, Rusia, India, Indonesia, China).

254
Teori Ekonomi Makro
Universitas Pamulang Prodi Manajemen

C. Soal Latihan dan Tugas


Untuk mengetahui apakah anda telah memahami perekonomian ekonomi global,
kerjakan latihan soal dibawah ini :
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan perkembangan ekonomi dunia ?
2. Jelaskan bagaimana pertumbuhan ekonomi dunia ?
3. Jelaskan bagaimana tingkat pengangguran ekonomi dunia ?
4. Jelaskan bagaimana tingkat inflasi ekonomi dunia ?
5. Bagaimana dampak perkembangan ekonomi dunia kepada ekonomi suatu negara
?

D. Referensi
Kedeputian Bidang Ekonomi Kementerian PPN/Bapenas. (2018). Perkembangan
Ekonomi Indonesia dan Dunia Triwulan I Tahun 2018. Edisi Vol.2,No.1. Mei 2018.
Bapenas. Jakarta.

255
Teori Ekonomi Makro

Anda mungkin juga menyukai