Anda di halaman 1dari 4

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Terpurifikasi Daun Sirih Hijau (Piper betle L.

) Terhadap Bakteri
Propionibacterium acnes (Widyaningtias, N. M. S. R., Yustiantara, P. S., Paramita, N. L. P.V.)

Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Terpurifikasi Daun sirih hijau (Piper betle L.) Terhadap Bakteri
Propionibacterium acnes
Widyaningtias, N. M. S. R.1, Yustiantara, P. S.1, Paramita, N. L. P.V.1
1
Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana

Korespondensi: Ni Made Sendi Roosvalin Widyaningtias


Jurusan Farmasi Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Udayana
Jalan Kampus Unud-Jimbaran, Jimbaran-Bali, Indonesia 80364 Telp/Fax: 0361-703837
Email : sendi_rusva@yahoo.com

ABSTRAK

Daun sirih hijau (Piper betle L.) merupakan tanaman yang telah terbukti secara ilmiah memiliki
aktivitas sebagai antibakteri. Ekstrak terpurifikasi merupakan ekstrak yang telah terbebas dari komponen
zat ballast yang dapat mengganggu suatu matriks bahan alam dalam menghasilkan aktivitas biologi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri dari ekstrak terpurifikasi daun sirih hijau
hijau (EPS) terhadap bakteri Propionibacterium acnes (P. acnes).
Uji aktivitas antibakteri menggunakann metode difusi disk. Sampel uji adalah empat variasi
konsentrasi EPS (2,5 mg/mL; 5 mg/mL; 10 mg/mL; 20 mg/mL), kontrol negatif (CMC-Na 0,5% b/v),
kontrol positif(Doksisiklin 30 μg/disk). Berdasarkan penelitian ini, EPS memiliki kemampuan
menghambat pertumbuhan bakteri P. acnes. Berdasarkan kategori kekuatan, EPS memiliki aktivitas
antibakteri yang kuat terhadap P. acnes pada konsentrasi 20 mg/mL. Sehingga, proses purifikasi terhadap
daun sirih hijau hijau tidak menghilangkan kemampuannya dalam menghasilkan aktivitas antibakteri

Kata kunci : daun sirih hijau, ekstrak terpurifikasi, P. acnes, antibakteri

1. PENDAHULUAN Pengembangan Pasca Panen, tt). Namun, dalam


Sirih hijau (Piper betle L.) merupakan sistem pengobatan tradisional seperti ayurveda
tumbuhan yang telah lama digunakan dalam atau pengobatan tradisional cina (Traditional
pengobatan dan telah terbukti memiliki aktivitas Chinese Medicine) sinergisme dari seluruh
sebagai antibakteri ( Hoque et al., 2011; kandungan kimia yang terdapat dalam suatu
Hermawan dkk., 2007; Putri, 2010). Ekstrak tanaman dapat menghasilkan efek terapetik yang
etanol daun sirih hijau memiliki aktivitas maksimal (Ulrich-Merzenich et al., 2010).
sebagai antibakteri terhadap P. acnes dan Sehingga, keberadaan zat ballast dalam daun
Staphylococcus aureus multiresisten dengan sirih hijau secara tidak langsung akan dapat
KBM (Kadar Bunuh Minimum) masing-masing mempengaruhi kemampuannya sebagai
sebesar 0,25% b/v dan 0,5% b/v (Putri, 2010). antibakterinya.
P. acnes merupakan bakteri penyebab Daun sirih hijau memiliki komponen zat
jerawat dan berperan penting dalam ballast yang sangat tinggi terutama klorofil dan
menghasilkan inflamasi melalui kemampuannya lemak. Keduanya cenderung bersifat non polar
dalam memecah trigliserida menjadi asam lemak dalam hal kelarutannya pada pelarut organik.
bebas (Zaenglein et al., 2008) Sehingga pada proses purifikasi akan digunakan
Suatu tanaman memiliki berbagai jenis pelarut n-heksan dengan tujuan untuk dapat
kandungan kimia baik komponen senyawa aktif menarik komponen non polar. Oleh karena itu,
yang menghasilkan efek terapi maupun zat penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
ballast (karbohidrat, protein, lemak, resin, kemampuan EPS sebagai antibakteri terhadap
klorofil) yang tidak dapat menghasilkan efek bakteri P. acnes.
terapi (Balai Besar Penelitian dan

50
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Terpurifikasi Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Bakteri
Propionibacterium acnes (Widyaningtias, N. M. S. R., Yustiantara, P. S., Paramita, N. L. P.V.)

2. BAHAN DAN METODE sebaliknya kontrol negatif tidak mampu


2.1 Bahan menghasilkan diameter zona hambatan.
Ekstrak terpurifikasi sirih hijau dengan 4
variasi konsentrasi (2,5 mg/mL; 5 mg/mL; 10 4. PEMBAHASAN
mg/mL; 20 mg/mL), n-heksan (teknis, Brataco), Penentuan aktivitas antibakteri dengan
etanol 96% (teknis, Brataco), isolat bakteri P. metode difusi disk berdasarkan pada nilai
acnes yang diperoleh dari Laboratorium diameter zona hambatan yang dihasilkan. EPS
Mikrobiologi, Sekolah Farmasi, Institut dikatakan memiliki kemampuan menghambat
Teknologi Bandung (ITB) yang telah diuji pertumbuhan bakteri karena menghasilkan zona
konfirmasi sebelum digunakan, media Mueller bening disekitar kertas cakram. Berdasarkan
Hinton Agar (MHA) (Oxoid®), Doksisiklin disk hasil yang diperoleh, keempat variasi
(Oxoid®), suspending agent (CMC-Na 0,5% konsentrasi uji mampu menghasilkan zona
b/v), standar 0.5 Mc. Farland, akuades. bening, dimana semakin tinggi konsentrasi maka
diameter zona hambatan yang dihasilkan juga
2.2 Metode semakin besar. Hal ini menandakan bahwa
2.2.1 Pembuatan Ekstrak Terpurifikasi Daun proses purifikasi dengan menghilangkan
Sirih Hijau ( EPS) komponen zat ballast tidak mempengaruhi
Ekstrak terurifikasi daun sirih hijau dibuat aktivitas antibakteri dari daun sirih hijau.
dengan metode ekstraksi cair-cair menggunakan Adanya aktivitas antibakteri yang dihasilkan
dua pelarut yang tidak saling bercampur yaitu n- oleh kontrol positif menandakan metode
heksan dan etanol. Proses purifikasi dihentikan penelitian yang digunakan valid, karena
hingga menghasilkan fase n-heksan yang doksisiklin merupakan turunan tetrasiklin yang
berwarna jernih. Fase etanol yang sudah dapat menggantikan tetrasiklin sebagai terapi
terbebas dari komponen non polar selanjutnya antibiotik oral lini pertama untuk pengobatan
disebut sebagai EPS. jerawat (Harper, 2004). Tidak adanya respon
hambatan dari kontrol negatif menandakan
2.2.2. Uji Aktivitas Antibakteri bahwa aktivitas antibakteri yang dihasilkan oleh
Uji aktivitas antibakteri EPS menggunakan EPS bukan disebabkan oleh pelarut yang
metode difusi disk. Suspensi bakteri P. acnes digunakan dalam pembuatan ekstrak uji.
(108 CFU/mL) disebar merata pada media MHA Mengacu pada tabel kategori kekuatan
dengan teknik swab (Goldman dan Green, aktivitas antibakteri berdasarkan diameter zona
2009). Kertas cakram (paper disk) dibuat hambatan (Tabel 1) (Greenwood, 1995)
menggunakan kertas whatmann no.1 menunjukkan bahwa konsentrasi tertinggi yang
berdiameter 6 mm. Selanjutnya, kertas cakram diujikan (20 mg/mL) menunjukkan aktivitas
ditetesi dengan 4 variasi konsentrasi EPS, antibakteri yang kuat.
kontrol negatif (CMC-Na 0,5% b/v), dan kontrol
positif (Doksisiklin 30 μg/disk) (masing-masing Tabel 1. Kategori kekuatan aktivitas antibakteri
sebanyak 10µL). Cawan petri kemudian Kode Diameter Zona Hambat
diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24 jam (mm)
(Raihana, 2011).
(-) ≤10
3. HASIL (+) 11-15
Ekstrak terpurifikasi daun sirih hijau (EPS) (++) 16-20
memiliki kemampuan dalam menghambat (+++) >20
pertumbuhan bakteri P. acnes. Masing-masing
variasi konsentrasi dari EPS menghasilkan Keterangan: (-) tidak beraktivitas, (+) aktivitas
diameter zona hambatan sebesar 7,01; 8,92; lemah, (++) aktivitas sedang, (+++) aktivitas
13,28; dan 21,08 mm. Kontrol positif mampu kuat.
menghasilkan diameter zona hambatan,

51
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Terpurifikasi Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Bakteri
Propionibacterium acnes (Widyaningtias, N. M. S. R., Yustiantara, P. S., Paramita, N. L. P.V.)

Daun sirih hijau mengandung berbagai Depkes RI. 1980. Materia Medika Indonesia,
macam kandungan kimia yaitu minyak atsiri Jilid IV. Jakarta: Departemen Kesehatan
terpinen, seskuiterpen, fenilpropan, dan terpen Republik Indonesia
(Depkes RI, 1980). Terdapat pula katekin dan Goldman, E., dan L.H. Green. 2004. Practical
tannin yang termasuk senyawa polifenol Handbook of Microbiology Second
(Damayanti, 2005). Selain itu, terkandung juga Edition. New York: CRC Press. Hal:
alkaloid, flavonoid, fenol dan steroid (Srisadono, 171
2008 ). Greenwood. 1995. Antibiotics Susceptibility
Tidak semua kandungan kimia yang terdapat (Sensitivity) Test Antimicrobial And
pada daun sirih hijau akan terdapat juga didalam Chemotherapy. USA: Mc Graw Hill
ekstrak terpurifikasi. Kandungan kimia yang Company.
diduga terdapat dalam ekstrak terpurifikasi yang Harper, J. C. 2004. An Update On The
memiliki aktivitas antibakteri yaitu kandungan Pathogenesis And Management Of Acne
kimia yang bersifat polar seperti flavonoid, Vulgaris. Journal of American
tanin, dan polifenol. Tanin merupakan polifenol Academy Dermatology. 51 (1):36
yang larut dalam air. Mekanisme antibakteri Hermawan, A. 2007 Pengaruh Ekstrak Daun
tanin antara lain menghambat enzim sirih hijau (Piper betle L.) Terhadap
ekstraseluler mikroba, mengambil alih substrat Staphylococcus aureus dan Escherichia
yang dibutuhkan pada pertumbuhan mikroba, coli degan Metode Difusi Disk. (Artikel
atau bekerja langsung pada metabolisme dengan Ilmiah). Surabaya: Fakultas Kedokteran
cara menghambat fosforilasi oksidasi (Scalbert, Hewan Universitas Airlangga.
1991). Flavonoid juga memiliki sifat antibakteri Hoque, M.M., S. Rattila, M.A. Shishir, M.L.
karena dapat menyebabkan terganggunya fungsi Bari, Y. Inatsu, dan S. Kawamoto. 2011.
dinding sel bakteri melalui mekanisme Antibacterial Activity of Ethanol Extract
pembentukan kompleks dengan protein of Betel Leaf (Piper betle L.) Against
ekstraseluler (Tsuchiya,1996). Selain kandungan Some Food Borne Pathogens.
kimia tersebut, daun sirih hijau mengandung Bangladesh Journal of Microbiology.
juga kavikol dan kavibetol yang merupakan 28(2):58
turunan dari fenol yang mempunyai aktivitas Pelczar, M.J., dan E. S. Chan. 1988. Dasar-
antibakteri dengan cara mendenaturasi protein dasar Mikrobiologi. Edisi kedua.
sel sehingga mengakibatkan terbunuhnya Jakarta: Universitas Indonesia
mikroorganisme (Pelczar dan Chan, 1981). Putri, Z.F. 2010. Uji aktivitas antibakteri ekstrak
etanol daun sirih hijau (Piper betle L.)
5. KESIMPULAN terhadap Propionibacterium acne dan
Ekstrak terpurifikasi pada konsentrasi 20 Staphylococcus aureus multiresisten.
mg/mL memiliki aktivitas antibakteri terhadap (Skripsi). Surakarta: Universitas
bakteri P. acnes yang sangat kuat. Muhammadiyah Surakarta
Raihana, N. 2011. Profil Kultur Dan Uji
DAFTAR PUSTAKA Sensitivitas Bakteri Aerob Dari Infeksi
Balai Besar Penelitian Dan Pengembangan Luka Operasi Laparatomi Di Bangsal
Pascapanen Pertanian. Tt. Tanaman Bedah RSUP DR. M. Djamil Padang.
Obat. Bogor: Teknologi Pascapanen (Artikel Ilmiah). Padang: Program Pasca
Tanaman Obat. Sarjana Universitas Andalas
Damayanti, R.M. 2005. Khasiat dan Manfaat Scalbert, A. 1991. Antimicrobial Properties of
Daun sirih hijau : Obat Mujarab dari Tannins. Phytochemistry. 30(12): 3875
Masa ke Masa. Jakarta : Agro Media Srisadono A. 2008. Skrinning Awal Ekstrak
Pustaka Etanol Daun sirih hijau (Piper betle
Linn) Sebagai Antikanker Dengan
Metode Brine Shrimp Lethality Test

52
Uji Aktivitas Antibakteri Ekstrak Terpurifikasi Daun Sirih Hijau (Piper betle L.) Terhadap Bakteri
Propionibacterium acnes (Widyaningtias, N. M. S. R., Yustiantara, P. S., Paramita, N. L. P.V.)

(BLT). (Artikel Karya Tulis Ilmiah).


Semarang: Fakultas Kedokteran
Universitas Diponegoro
Tsuchiya H., M.Sato, T. Miyazaki, S. Fujiwara,
S. Tanigaki, M. Ohyama, T. Tanaka, M.
Linuma. 1996. Comparative tudy on the
antibacterial activity of phytochemical
flavanones against methicilin-resistant
Staphylococcus aureus. Journal of
Ethnopharmacology.50: 27-34
Ulrich-Merzenich, G., Panek, D., Zeitler, H.,
Vetter, H., and Wagner, H. 2010. Drug
Development From Natural Products:
Exploiting Synergistics Effects. Indian
Journal of Experimental Biology. 48:
208-219
Zaenglein A.L., E.M. Graber, D.M. Thiboutot,
dan J.S. Strauss. 2008. Acne Vulgaris
and Acneiform Eruption. New York:
McGraw Hill. Hal: 690

53

Anda mungkin juga menyukai