Anda di halaman 1dari 2

BAB 1 .

RANGKAIAN ARUS SEARAH


A. PENDAHULUAN Peneyelesaian:
Arus listrik searah (DC) memiliki Dik : IA = 10 mA
nilai dan arus yang tetap. I = 100 mA
Arus listrik bolak balik (AC) RA = 2,7 kΩ
memiliki nilai dan arus berubah-ubah Dit : Rsh = …?
B. HUKUM-HUKUM DASAR LISTRIK Jawab:
1. Hukum Ohm I 100 mA
n= = =10
Arah arus listrik yaitu serah dengan I A 10 mA
aliran muatan negative sehingga arah
arus listrik berlawanan dengan arah RA 2,7 k Ω 2,7 k Ω
gerak electron. Rsh= = = =0,3 k Ω
(n−1) (10−1) 9
Kuat arus listrik yang mengalir pada
Jadi resistansi shunt yang harus dipasang
kawat adalah jumlah muatan listrik
sebesar 0,3 kΩ.
yang melewati kawat persatuan
Tegangan listrik atau beda potensial
waktu pada suatu titik.
timbul karena dua benda yang memiliki
I = kuat arus (A)
Q n q Q = muatan listrik (C) potemsial listrik berbeda dihubungkan
I= = e e t = waktu (s) oleh suatu penghantar.
t t
ne = jumlah electron Alat menukur tegangan listrik disebut
qe = nilai muatan
voltmeter.
electron (1,6 x 10-19 C)
V = tegangan listrik atau beda
Jika arus listrik tersebut mengalair W potensial (V)
V=
pada luasan tertentu, muncul istilah Q W = usaha/energy (J)
Q = muatan listrik (C)
Rapat arus listrik dirumuskan:
J = rapat arus (A/m2) Contoh :
I I = Kuat arus (A) Usaha sebesar 10 joule digunakan untuk
J=
A A= luasan (m2)
memindahkan muatan sebesar 4 C dari
titik A ke B. tentukan potensial antara
kuat arus listrik diukur titik A dan B !
mengguanakan AmpereMeter, Penyelesaian:
sedangakan tegangan lsitrik diukur Dik : Q = 4 C
mengguanakan Voltmeter. W = 10 J
Amperemeter memiliki nilai batas Dit : V = …?
tertentu. Batas ukur (jangkauan)ini Jawab :
menentukan kemampuan maksimum W 10 J
V= = =2,5V
alat dalam mengukur arus lsitrik. Q 4C
Jika besar arus yang diukur lebih Jadi beda potensial dianta titik A dan B
dari kemampuan alat, diperlukan adalah 2,5 Volt.
tambahan hambatan (hambatan Agar dapat digunakan untuk mengukur
shunt) yang dipasang pada tegangan yang melebihi jangkauan,
amperemeter sehingga dapat dibutuhkan hambatan yang dipasang pada
berfungsi tanpa merusak alat. voltmeter. Hambatan ini dinamakan
hambatan muka (Rf).
RA I
Rsh = ; n= V
(n−1) IA Rf =(n−1)R v ;n=
Vv
Ket : I = Batas ukur akhir (A)
IA = batas ukur awal (A)
Rsh = Hambatan shunt, ohm (Ω) Ket:
Contoh : Rf = hambatan muka (Ω)
Amperemeter memiliki batas ukur 10 mA Rv = hambatan voltmeter (Ω)
V = batas ukur akhir (V)
dan memiliki hambatan dalam 2,7 kΩ. jika
Vv = batas ukur awal (V)
batas ukur ingin dinaikkan menjadi 100 mA,
Contoh :
berapa resistansi shunt yang harus
Sebuah voltmeter memiliki hambatan dalam
dipasang?
3 kΩ dan batas ukurnya 50 V. Voltmeter
hendak dinaikkan batas ukurnya menjadi Nilai hambatan suatu penghantar
1,8 kV. berapakah nilai hambatan muka yang ditentukan oleh panjang penghantar,
harus dipasangkan pada voltemeter? luas penampang penghantar, serta
Peneyelesaian: hambatan jenis penghantar. Persamaan
Dik : Rv = 3 kΩ hubungan besaran-besaran tersebut
Vv = 50 V sebagai berikut:
V = 1, kV = 1.800 V R = hambatan penghantar (Ω)
ℓ Ρ = hambatan jenis
Dit : Rf =…? R= ρ
A penghantar (Ωm)
Jawab : ℓ = panjang penghantar (m)
V 1 . 800 V A = luas penampang
n= = =36
V v 50 V penghantar (m2)

Rf = (n-1)Rv = (36 – 1)(3 kΩ) = 105 kΩ


Jadi hambatan muka yang ahrus dipasang Hambatan jenis setiap benda berbeda-
adalah 105 kΩ. beda. Nilai hambatan jeni (relativitas)
ini salah satunya dipenaruhi oleh suhu
2. Hubungan Kuat Arus dan tegangan benda.
R = hambatan bahan (Ω)
listrik ρ= ρo (1+αΔT ) Ro = hambatan awal
bahan (Ω)
Hukum Ohm berbunyi “kuat arus yang ∆T = perubahan suhu
mengalr pada suatu pengantar R=R o (1+αΔT ) (oC)
α = koefisien suhu (/oC)
sebnading dngan beda potensial dan
bebanding terbalik dengan hambatan.
Contoh:
I = kuat arus listrik (A)
V V = tegangan (V) Hambatan kawat pijar pada suhu 0 oC
I=
R R = hambatan (Ω) adalah 6 Ω. Berapakah hambatan pada
suhu 1.000 oC, jika koefisien suhu α =
Contoh: 0,004/oC
Baterai 3 V dipasangkan pada suatu Penyelesaian:
lampu senter. Ketika diukur, arus lsitrik Dik : T1 = 0 oC
yang mengalir sebesar 0,15 mA. Apabila T2 = 1.000 oC
baterai diganti menjadi 4,5 V, Ro = 6 Ω
perkirakan besar arus listrik yang α = 0,004 / oC
mengalir pada rangkaian! Dit : R = …?
Penyelesaian: Jawab :
Dik : V1 = 3 V R = Ro (1 + α ∆T)
I1 = 0,15 mA = (6)(1 + (0,004)(1.000 – 0)
V2 = 4,5 V = 30 Ω
Dit : I2 = …? Jadi, hambatan kawat pada suhu 1.000
Jawab:
o
C adalah 30 Ω
Oleh karena lampu yang digunakan sama b. Resistor
maka R1 = R2 Resistor merupakan benda elektronik
V1 V 2 yang berfungsi khusus sebagai
= hembatan.
I1 I2
1. Resistor tetap mempunyai nilai
4,5 V
I2= ( )
3V
( 0 ,15 mA ) hambatan ang tetap, dikeluarkan
(dibuat) oleh pabrik dengan nilai
= 0,225 mA
hambatan tertentu.
3. Hambatan Listrik
2. Resistor variable disebut juga
Hambatan listrik berfungsi
resistor tidak tetapnmempuanyai
membatasi arus listrik yang mengalir.
nilai hambatan yang dapat diubah-
a. Hambatan penghantar
ubah (di stel). Secara umum resistor
Hambatan penghantar berfungsi
variable dikenal dengan 2 tipa, yaitu
menyalurkan arus listrik pada
resistor variable tipe dputar dan
komponen-komponen rangkaian listrik.
bergeser (rheostat).

Anda mungkin juga menyukai