Komunikasi Massa
Sub Judul:
1. Komunikasi Massa
2. Definisi Komas
3. Karakteristik komas
Tatap Muka
ABSTRAK TUJUAN
Kemampuan dan ketepatan 14 Mampu memahami dan
dalam menjelaskan komunikasi menjelaskan Komunikasi
massa dalam perspektif teoretis massa: Perspektif teoritis
Keterangan :
A. Sumber Penerima
B. Enkoding – Dekoding
C. Pesan dan Saluran
D. Umpan balik dan Umpan Maju
E. Gangguan
Ruang atau bangsal atau taman di mana komunikasi berlangsung disebut konteks
atau lingkungan fisik yang atyonya lingkungan nyata atau berwujud (tangible).
Lingkungan fisik ini, apapun bentuknya, mempunyai pengaruh tertentu atas
kandungan pesan kita ( apa yang kita sampaikan) selain juga bentuk pesan
( bagaimana kita menyampaikannya).
Dimensi social-psikologi meliputi, misalnya tata hubungan status di antara
mereka yang terlibat, peran dan permainan yang dijalankan orang, serta atauran
budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi, Lingkungan atau konteks ini juga
mencakup rasa persahabatan atau permusushan, formalits atau informalitas, situasi
serius atau senda gurau. Komunikasi yang dibolehkan pada sautu pesta wisuda
mungkin tidak diperboleh di rumah sakit.
Dimensi temporal ( atau waktu ) mencakup waktu dalam sehari maupun waktu
dalam itungan sejarah di mana komunikasi berlangsung. Bagi banyak orang, pagi hari
2
[ CITATION Fir20 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
bukanlah waktu untuk berkomunikasil bagi orang lain, pagi hari justru waktu yang
ideal. Waktu dalam sejarah tidak kurang pentingnya, karena kelayakan dan dampak
dari suatu pesan bergantung, sebagian, pada waktu atau saat dikomunikasikan
1.1.1 Sumber Penerima
Kita menggunakan istilah sumber penerima sebagai kesatuan yang tak
terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi
adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar).
1.1.2 Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai Tindakan menghasilkan pesan misalnya,
berbicara atau menulis debagai encoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan –
gagasan kita ke dalam gelombang suara atau selembar kertas kita menjelmakan
gagasan – gasan tadi ke dalam kode tertentu yang menjadi encoding. Kita menamai
Tindakan menerima pesan misalnya dengan mendengarkan dan membaca sebagai
decoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas
kertas menjadi gagasan, Anda menguraikan kode tadi, jadi Anda melakukan decodung,
oleh karenanya, kita menamai pembicara atau penulis sebagai encoder (encoder) dan
pendengar atau pembaca sebagai decoder (Decoder).
1.1.3 Kompetensi Komunikasi
Kompetensi Komunikasi mengacu pada kemampuang Anda untuk
berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup
hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi
kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi misalnya, pengetahuan bahwa
suatu topik mungkin layaj dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan
tertentu, tetapi mungkun tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain.
Pengetahuan tentang tata cara [erilaku nonverbal misalnya keputusan sentuhan, suara
yang keras, serta kedekatan fisik juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
1.1.4 Pesan dan Saluran
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan
menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari pancaindra kita,
walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk berbal (lisan atau
tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara non
verbal (tanpa kata). sebagai contoh, berjabat tangan, tersenyum, duduk.
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi
berlangsung memlalui hanya satu saluran; kita menggunakan dua, tiga atau rmpat
saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh kita dalam berbicara harus
menatap lawan bicara serta mengeluarkan suara, jadi kita menggunakan saluran suara
dan pengelihatan.
4
[ CITATION Dev18 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
perhatian terhadap tema atau pesan yang dikomunikasikan. Secara personal
diantara pelaku juga dibutuhkan adanya kesamaan minat, pengetahuan masing-
masing pelaku yang memadai dan mampu sebagai pendengar atau pembicara
yang baik.
d. Komunikasi bersifat simbolis
Dalam proses komunikasi setiap pesan yang disampaikan dilakukan
dengan menggunakan lambang,symbol, bahasa verbal, dan bahasa non verbal
e. Komunikasi bersifat transaksional
Dalam rangkaian proses komunikasi tanpa kita sadari terjadi dua
Tindakan yaitu memberi dan menerima. Kita memberikan sebuah pesan dan
menerima pesan sekaligus dalam kurun waktu tertentu.
f. Komunikasi menembus fajtor ruang dan waktu
Kecanggihan teknologi informasi di era ini ternyata mengurangi
hambatan prises komunikasi terutama masalah ruang dan waktu. Kita tidak lagi
memusingkan bagaimana mengirimkan pesan dengan harus bertatap muka di
waktu yang sama. Keberadaan telepon, email, massanger dan lain-lain
menjadikan kita dapat menyampaikan pesan tanpa perlu hadir pada waktu erta
tepat yang sama5.
4. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses penciptaan makna Bersama antara
media massa dan khlayaknya. Schramm memperbaiki model imum komunikasi
yang dibuatnya dan Osgood membantu kita dalam memvisualisasikan aspek –
aspek tertentu dalam proses komunikasi massa. Model ini dan model awal
Osgood-Schramm memiliki banyak kesamaan, interpreter, encode, decode,
pesan tetapi perbedannyalah yang penting untuk pemahaman kita tentang
perbedaan komunikasi massa dengan bentu komunikasi lainnya.
Dalam model komunikasi massa Schramm, umpan balik digambarkan
dalam sebuah garis putus – putus yang diberi labelumpan balik inferensial yang
terlambat. Umpan balik ini lebih bersifat tidak langsung daripada langsung.
Komunikasi massa juga memiliki kemungkinan untuk menerima umpan balik
tambahan, biasanya dalam bentuk kritik media yang lain, seperti kritikus
televisi menulis kolom dalam surat kabar.
Perbedaan antara elemen – elemen dalam komunikasi interpersonal dan
komunikasi massa mengubah sufat alami proses komunikasi massa. Bagaimana
perubahan tersebut dapat mempengaruhi pesan itu sendiri dan bagaimana
kemungjinan keberhasilan pembentukan makna Bersama yang beragam.
4.1 Budaya
5
[ CITATION Sar171 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
Budaya adalah suatu tingkah laku yang dipejari oleh anggota suatu
kelompok social. Banyak penulis dan pemikir memberikan perluasaan defisini
ini. Berikut ini adalah empat contoh, yang semuanya berasak dari para ahli
antropologi. Definisi – definisi ini tidak hanya menyoroti mengenai apakah
budaya, namun juga apa ayang dilakukan budaya:
Budaya adalah tradisi dan gaya hidup yang dipelajari dan didapatkan secara
social oleh anggota dalam anggota suatu masyarakat, termasuk cara berpikir,
perasaan dan Tindakan yang terpola dan dilakukan berulang – ulang.
4.1.1 Budaya sebagai makna Bersama yang dikosntruksi secara social
Pendiptaan dan pemeliharaan budaya terjadi melalui komunikasi,
termasuk komunikasi massa. Ketika kita berbicara dengan teman kita ketika
orang tua membesarkan anaknya, ketika seorang nenek mewariskan resep
makanan kepada cucunya.
4.1.2 Fungsi dan Dampak Budaya
Budaya memiliki suatu tujuan. Budaya membantu kita mengkategorikan
dan mengklasifikasikan pengelaman, budaya membantu mendefinisikan diri,
dunia dan tempat kita di dalamnya. Dalam melakukannya budaya dapat
memiliki beberapa dampak yang saling bertentangan.
4.1.2.1 Dampak Membatasi dan Membebaskan Budaya
Suatu tradisi nidaya dan nilai – nilai yang dipelajari dapat dipandang
sebagai cara berfikir, berperasaan dan bertindaak yang terpola dan terus
berulang. Bidaya membatasi pilihan kita dan menyediakan petunjuk yang
berguna untuk mengambil suatu Tindakan.
Sepanjang kehidupan komunikasi, kita sudah mempelajari hal – hal yang
diharapkan oleh budaya dari kita. Akan tetepi, dampak budaya yang membatasu
dapat berakibat negative, seperti ketika kita tidak mau atau tidak dapat
mengubah cara berfikir, bertindak dan berperasaan yang terpola dan ebrulang,
atau ketika kita mempercayakan “pembelajaran” kita kepada gutu yang
memiliki kepentingan yang berpusat pada diri sendiri, sempit, atau mungkin
justu tidak dengan pemikiran kita.
Budaya tidak hanya membatasi. Representasi media akan kecantikan
Wanita sering menemui perdebatan dan ketidaksepakatan. Yang merujuk pada
fakta bahwa budaya juga dapat membebaskan. Hal ini dapat terjadi karena nilai
udaya yang jugda dapat dipertentangkan.
7
[ CITATION McQ11 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
1. Diarahkan pada khalayak yang relatif lebih besar, heterogen, dan anonim.
2. Pesan-pesannya mewakili usaha banyak orang yang berbeda dan
disampaikan secara terbuka.
3. Sering dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat
sekaligus.
4. Komunikatornya cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang
kompleks, yang melibatkan biaya besar dan bekerja lewat suatu organisasi yang
rumit
Menurut Severin dan Tankard, komunikasi massa adalah sebagian
berdimensi keterampilan, sebagian seni, dan sebagian ilmu. Joseph A. DeVito
menunjukkan karakteristik komunikasi massa adalah komunikasi yang
ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya;
disalurkan melalui pemancar audio dan/atau visual.
Elizabeth N. Neumann mengidentifikasi ciri komunikasi massa sebagai
berikut:
a. Bersifat tidak langsung. Pesan-pesan komunikasi massa sampai ke khalayak
harus melalui media teknis.
b. Proses komunikasi massa bersifat satu arah. Tidak ada interaksi antara
peserta komunikasi (media dan khalayak).
c. Pesan-pesan komunikasi massa bersifat terbuka untuk publik yang tidak
terbatas dan anonim.
d. Mempunyai publik atau khalayak yang tersebar.
McQuail mengidentifikasi ciri khusus institusi media, yakni:
1) Lembaga media massa memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan
berupa informasi, pandangan, gagasan, dan budaya.
2) Media massa juga menyediakan saluran untuk hubungan orang tertentu
dengan orang lain, dari pengirim ke penerima, dari audience ke audience lain,
dari seseorang ke masyarakat, dan institusi masyarakat terkait.
3) Operasi sebagian besar kegiatan lembaga media dalam lingkungan publik,
terbuka bagi semua orang untuk peran serta sebagai penerima (atau pengirim),
mewakili kondisi publik. Media massa berperan dalam membentuk opini
publik.
4) Partisipasi khalayak media massa bersifat sukarela, tanpa ada keharusan atau
kewajiban sosial. Media tidak dapat mengandalkan otoritas sendiri dalam
masyarakat.
8
[ CITATION Hal13 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
15 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
format seperti berita, pendapat, musik, film, iklan, dan lain sebagainya.
Menurut Wright, ciri pesan komunikasi massa adalah sebagai berikut:
a. Publicly. Pesan komunikasi massa umumnya bersifat terbuka yang
dimaksudkan untuk khalayak umum atau publik.
b. Rapid. Pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai khalayak luas
dalam waktu singkat dan simultan.
c. Transient. Pesan komunikasi massa dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan yang
bersifat permanen. Pesan-pesan tersebut diproduksi lembaga media massa
dengan menyesuaikan tingkat
3. Saluran atau Media
Media massa merujuk pada sarana atau peralatan yang digunakan untuk
menyebarluaskan pesan komunikasi massa. Media massa dituntut untuk dapat
memikat perhatian khalayak secara serempak dan serentak. Saluran tersebut
berupa media cetak, seperti surat kabar dan majalah; media elektronik seperti
radio dan televisi, serta media digital.
a. Media cetak. Media cetak berupa surat kabar, majalah, dan buku. Khalayak
media cetak bersifat aktif dan melek huruf sebagai persyaratan utamanya.
Pesannya disampaikan melalu bahasa tertulis dan dukungan gambar atau foto.
Khalayak media cetak yakni pembaca surat kabar dan majalah cenderung
merupakan golongan orang-orang terdidik dan dewasa.
b. Radio. Radio merupakan medium yang dapat digunakan melalui indera
pendengaran. Khalayak radio cenderung bersifat pasif. Substansi siaran radio
menggunakan musik dengan dominan sebagai ilustrasi dan efek suara sehingga
dapat mendramatisir pesan yang disampaikan. Untuk menikmati siaran radio,
khalayak lebih santai dan mudah.
c. Televisi. Televisi merupakan media audio-visual dan paling populer di antara
jenis-jenis komunikasi massa lainnya. Banyaknya jumlah penonton televisi
membuatnya menjadi pilihan utama bagi pemasang iklan sehingga televisi
banyak meraup pendapatan dari penayangan iklan. Televisi merupakan media
yang sangat dekat dengan khalayaknya karena kemudahannya diakses dan sifat
tampilannya yang audio-visual.
d. Film. Film memiliki karakter tersendiri jika dibandingkan dengan media
massa lainnya. Untuk menikmati film, seseorang harus datang ke bioskop dan
membayar tiket masuk. Produksi film tidak berkala dan bersifat fiktif. Namun
pesan-pesan dalam film tidak saja berfungsi menghibur penontonnya, tetapi
juga dapat dijadikan sarana sosialisasi program tertentu. Dewasa ini, film tidak
lagi hanya bisa dinikmati di bioskop, tetapi juga melalui televisi dan internet.
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
16 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
e. Media online. Kehadiran internet membuat konvergensi antara komunikasi,
informasi, dan teknologi yang melahirkan multimedia. Keunggulan utama
media online, tidak saja pada aspek kecepatan informasinya, tetapi juga pada
sifat interaktif, dan multimedianya. Pengguna internet dapat terlayani
kebutuhannya dalam bentuk apa saja. Seseorang dapat mengakses surat kabar
digital, majalah digital, jurnal, buku, mendengar musik, menonton televisi,
mendengar radio, atau menonton film melalui internet.
4. Khalayak
Khalayak media massa merupakan sasaran penyebaran pesan-pesan
komunikasi massa. Khalayak media massa adalah orang-orang yang membaca
surat kabar, mendengarkan radio, menonton televisi dan film, serta yang
menggunakan internet. Khalayak media massa tidak berada dalam suatu tempat
tertentu, tetapi tersebar secara luas dan dalam jumlah yang sangat banyak.
Khalayak media massa tidak memiliki struktur dan organisasi yang formal dan
tidak memiliki pemimpin. Charles Wright mengidentifikasi beberapa ciri dari
khalayak komunikasi massa, yakni:
a. Large. Jumlah khalayak komunikasi massa sangat banyak dan tersebar dalam
berbagai lokasi.
b. Heterogen. Khalayak komunikasi massa berasal dari berbagai lapisan
masyarakat, memiliki aktivitas atau pekerjaan, umur, jenis kelamin, latar
belakang pendidikan, kemampuan ekonomi, pilihan politik, agama, kelompok
etnik,dan standar etis yang beragam.
c. Anonim. Khalayak komunikasi massa umumnya tidak saling kenal secara
pribadi dengan komunikatornya. Mereka terpisah satu sama lain (tidak
mengumpul) serta tidak berinteraksi satu sama lainnya.
5. Gatekeepers
Gatekeepers berfungsi menyaring pesan-pesan yang diproduksi media
massa. mereka adalah parta editor, wartawan, penyunting, dan sebagainya. Para
gatekeepers dalam menjalankan tugasnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor,
yakni ekonomi, pembatasan hukum, batas waktu (deadline), etika pribadi dan
profesionalisme, kompetisi antarmedia, nilai berita, dan reaksi terhadap
feedback yang tertunda. Di samping itu, proses seleksi atau penyaringan
tersebut memperhatikan hal-hal yang bersifat teknis dan situasional untuk
menyesuaikan produksi isi pesan dengan kebutuhan khalayaknya.
6. Efek
Devito, J. A. (2018). Komunikasi Antar Manusia Edisi Ke lima. Pondok Gede: Karisma Publishing Group .
West, T., & Turner, L. H. (2009). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
Humanika.