Anda di halaman 1dari 23

MODUL PERKULIAHAN

Komunikasi Massa
Sub Judul:
1. Komunikasi Massa

2. Definisi Komas

3. Karakteristik komas

4. Karakteristik isi pesan media massa

Tatap Muka
ABSTRAK TUJUAN
Kemampuan dan ketepatan 14 Mampu memahami dan
dalam menjelaskan komunikasi menjelaskan Komunikasi
massa dalam perspektif teoretis massa: Perspektif teoritis

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


2 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
PEMBAHASAN
1. 1. Komunikasi
Istilah Komunikasi dari bahasa latin yaitu “communicates” Artinya “berbagi”
atau “milik Bersama”. Banyak pakar komunikasi yang berupaya mendefinisikan
komunikasi. Salah satunya definisi komunikasi yang bpopuler Harold Lasswell yang
memandang komunikasi sebagai suatu proses “siapa” mengatakan “apa” “dengan
saluran apa”, “kepada siapa” dan “dengan akibat apa” atau “hasil apa” (who says what
in which channel to whom and with what effect)1
Komunikasi adalah salah satu cara kita bertahan hidup, selain makan dan
berkerja. Dengan adanya komunikasi kehidupan kita menjadi lebih bermakna dan
lebih terorganisir. Komunikasi dalam kehidupan lalu dan sekarang adalah kemampuan
kita untuk menerima dan mengirim pesan naik melalui media atau non-media.
Kehidupan manusia tanpa adanya komunikasi akan seperti biasa saja dan akan
menimbulkan kesalahpahaman. Komunikasi yang baik dan efektif adalah pada saat,
pesan atau informasi yang disampaikan dapat dengan baik diserap dan di terima
dengan baik oleh si penerima pesan.
Dalam komunikasi kita mengenal 2 komponen utama yaitu, komunikator
( pemberi pesan ) dan komunikan ( penerima pesan ). Selain itu tidak hanya hal
tersebut yang mendukung terjalinnya komunikasi secara jelas, ada komponen yang
dinamakan informasi, gangguan serta factor pendukung lingkungan.
Komunikasi yang efektif juga dilihat seberapa besar respon yang di timbulkan
oleh komunikan dengan efek informasi yang diberikan dan efek berita yang di
timbulkan. Tujuan dari komunikasi adalah sebenarnya melihat seberapa luas efek yang
ditimbulkan.
Orang yang tidak pernah berkomunikasi dengan manusia bisa di pastikan akan
“tersesat”, karena ia tidak sempat menata dirinya dalam seuatu lingkungan sosial.
Komunikasilah yang memungkinkannya sebagai panduang untuk menafsirkan situasi
apa pun yang ia hadapi. Komunikasi pula yang memungkinkannya mempelajari situasi
problematic yang ia masuki. Tanpa melibatkan diri dalam komunikasi, seseorang tidak
akan tahu bagaimana makan, minum secara beradab, karena cara – cara berperilaku
tersebut harus dipelajari lewat pengasuhan kelaurga dan pergaulan dengan orang lain
yang hanya bisa di pelajari dengan komunikasi.
Komunikasi terdapat unsur-unsur yang mendukung terjadinya komunikasi.
Proses komunikasi terjadi kalau didukung oleh adanya sumber, pesan, saluran

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


3 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
komunikasi dan penerima. Unsur tersebut disimpulkan dari beberapa model
komunikasi para ahli kemudian yang menjadi unsur utama dalam proses komunikasi 2.
1.2 Lingkungan Komunikasi
DeVito menegaskan bahwa lingkungan (konteks) komunikasi setidak tidaknya
memiliki 3 dimensi, yaitu dimensi fisik, dimensi sosial-psikologis, dan dimensi
temporal. Berikut ini merupakan penjabaran dari apa yang dimaksudkan DeVito
tersebut.
Beberapa komponen komunikasi yang berperan penting di bawah ini adalah :

Keterangan :
A. Sumber Penerima
B. Enkoding – Dekoding
C. Pesan dan Saluran
D. Umpan balik dan Umpan Maju
E. Gangguan
Ruang atau bangsal atau taman di mana komunikasi berlangsung disebut konteks
atau lingkungan fisik yang atyonya lingkungan nyata atau berwujud (tangible).
Lingkungan fisik ini, apapun bentuknya, mempunyai pengaruh tertentu atas
kandungan pesan kita ( apa yang kita sampaikan) selain juga bentuk pesan
( bagaimana kita menyampaikannya).
Dimensi social-psikologi meliputi, misalnya tata hubungan status di antara
mereka yang terlibat, peran dan permainan yang dijalankan orang, serta atauran
budaya masyarakat di mana mereka berkomunikasi, Lingkungan atau konteks ini juga
mencakup rasa persahabatan atau permusushan, formalits atau informalitas, situasi
serius atau senda gurau. Komunikasi yang dibolehkan pada sautu pesta wisuda
mungkin tidak diperboleh di rumah sakit.
Dimensi temporal ( atau waktu ) mencakup waktu dalam sehari maupun waktu
dalam itungan sejarah di mana komunikasi berlangsung. Bagi banyak orang, pagi hari

2
[ CITATION Fir20 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
bukanlah waktu untuk berkomunikasil bagi orang lain, pagi hari justru waktu yang
ideal. Waktu dalam sejarah tidak kurang pentingnya, karena kelayakan dan dampak
dari suatu pesan bergantung, sebagian, pada waktu atau saat dikomunikasikan
1.1.1 Sumber Penerima
Kita menggunakan istilah sumber penerima sebagai kesatuan yang tak
terpisahkan untuk menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat dalam komunikasi
adalah sumber (atau pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar).
1.1.2 Enkoding-Dekoding
Dalam ilmu komunikasi kita menamai Tindakan menghasilkan pesan misalnya,
berbicara atau menulis debagai encoding (encoding). Dengan menuangkan gagasan –
gagasan kita ke dalam gelombang suara atau selembar kertas kita menjelmakan
gagasan – gasan tadi ke dalam kode tertentu yang menjadi encoding. Kita menamai
Tindakan menerima pesan misalnya dengan mendengarkan dan membaca sebagai
decoding (decoding). Dengan menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata di atas
kertas menjadi gagasan, Anda menguraikan kode tadi, jadi Anda melakukan decodung,
oleh karenanya, kita menamai pembicara atau penulis sebagai encoder (encoder) dan
pendengar atau pembaca sebagai decoder (Decoder).
1.1.3 Kompetensi Komunikasi
Kompetensi Komunikasi mengacu pada kemampuang Anda untuk
berkomunikasi secara efektif (Spitzberg dan Cupach, 1989). Kompetensi ini mencakup
hal-hal seperti pengetahuan tentang peran lingkungan (konteks) dalam mempengaruhi
kandungan (content) dan bentuk pesan komunikasi misalnya, pengetahuan bahwa
suatu topik mungkin layaj dikomunikasikan kepada pendengar tertentu di lingkungan
tertentu, tetapi mungkun tidak layak bagi pendengar dan lingkungan yang lain.
Pengetahuan tentang tata cara [erilaku nonverbal misalnya keputusan sentuhan, suara
yang keras, serta kedekatan fisik juga merupakan bagian dari kompetensi komunikasi.
1.1.4 Pesan dan Saluran
Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak bentuk. Kita mengirimkan dan
menerima pesan ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari pancaindra kita,
walaupun biasanya kita menganggap pesan selalu dalam bentuk berbal (lisan atau
tertulis), ini bukanlah satu-satunya jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara non
verbal (tanpa kata). sebagai contoh, berjabat tangan, tersenyum, duduk.
Saluran komunikasi adalah media yang dilalui pesan. Jarang sekali komunikasi
berlangsung memlalui hanya satu saluran; kita menggunakan dua, tiga atau rmpat
saluran yang berbeda secara simultan. Sebagai contoh kita dalam berbicara harus
menatap lawan bicara serta mengeluarkan suara, jadi kita menggunakan saluran suara
dan pengelihatan.

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


5 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
1.1.5 Umpan Balik dan Umpan Maju
Umpan balik adalah informasi yang dikirimkan balik kesumbernya (Clement
dan Frandsen 1976). Umpan balik dapat berasal dari Anda sendiri atau dari orang lain.
Dalam diagram universal komunikasi, tanda panah dari satu sumber penerima yang
lain dalam kedua arah adalah umpan balik, bila anda menyampaikan pesan misalnya,
dengan cara berbicara kepada orang lain Anda juga mendengear di Anda sendiri.
Artinya, Anda menerima umpan balik dari pesan Anda sendfiri; yang artinya Anda
mendengar, merasakan, dan melihat apa yang Anda rasakan.
Umpan balik sendiri ini, dalapat datang dalam berbagai bentuk: kerutan dahi,
senyuman atau gelengan kepala. Sedangkan Umpan maju adalah informasi yang
berupa respon dari penerima pesan terhadap pesan yang di terima.
1.1.6 Gangguan
Gangguan (noise) adalah gangguan dalam komunikasi yang mendistorsi pesan.
Gangguan mengahalangi penerima dalam menerima oesan dan sumber dalam
mengirimkan pesan. Gangguan (noise) dapat dikatakan ada dalam suatu system
komunikasi bila ini membuat pesan yang disampaikan berbeda dengan pesan yang
diterima. Gangguan ini dapat berupa gangguan fisik (ada orang lain berbicara _
psikologis (pemikiran yang sudah ada di kepala kita), atau semantic ( salah
mengartikan makna)3.
2. Tujuan Komunikasi
Tujuan komunikasi adalah satu atau beberapa target dalam mengkomunikasikan
data, pengetahuan (wawasan), dan emosi. Tujuan komunikasi menurut para ahli dapat
berupa target yang dimiliki individu dalam meningkatkan kemampuan berbicara di
depan umum atau target yang dipegang oleh kelompok untuk meraih tingkatan
komunikasi yang lebih baik dengan klien. Tujuan komunikasi juga dapat membawa
beberapa manfaat komunikasi lainnya. Sebagai contoh, tujuan komunikasi dapat
menjadi tujuan bisnis di beberapa bidang.
1.2.1 Menemukan
Salah satu tujauan komunikasi menyangkut penemuan diri (personaly
discovery). Bilan anda berkomunikasi dengan orang lain, Anda belajar mengenai diri
sendiri selain juga tentang orang lain. Kenyatannya, persepsi-diri Anda sebagian besar
dihasilkan dari apa yang telah Anda pelajari tentang diri sednriri dari orang lain
selama komunikasi, khususnya dalam perjumpaan-perjumpaan antar-pribadi.
Dengan berbicara tentang diri kota sendiri dengan orang lain kita memperoleh
umpan balik yang berharga mengenai perasaan, pemikiran, dan perilaku kita.
1.2.2 Untuk Berhubungan
3
[ CITATION Dev18 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
Salah satu motivasi kita yang paling kuat adalah berhubungan dengan orang
lain membina dan memelihara hubungan dengan orang lain, Kita ingin dicintai dan
disukai, dan kemudian kita juga ingun mencintai dan mengukai orang lain. Anda
berkomunikasi dengan teman dekat di sekolah, di kantor dan melalui telepon.
1.2.3 Untuk Meyakinkan
Media massa ada sebagian besar untuk meyakinkan kita agar mengubah sikap
dan perilaki. Media dapat hidupppp karena adanya dana dari iklan, yang di arahkan
untuk mendodorng kita membeli berbagai produksi. Sekarang ini anda mungkin lebih
banyak bertindak sebagai konsumen dari[ada sebagai penyampai pesan melalui media,
tetapi tidak lama lahi barangkali Andalah yang akan merancang pesan-pesan itu
disuatu surat kabar.
1.2.4 Untuk bermain
Kita menggunakan banyak perilaki komunikasi kiya untuk bermain dan
menghibur diri. Kita mendengarkan pelawak,pembicara, music dan film. Demikian
pula, banyak dari perilaki kita dirancang untuk menghibur orang lain menceritakan
lelucon, mengutarakan sesuatu yang baru dan mengaitkan cerita-cerita yang menarik.
Adakalanya hiburan ini merupakan tujuan akhir, tetapi adalakalanya ini merupakan
tujuan akhir, tetapi adakalanya ini merupakan untuk meningkatkan perhatian orang
lain sehingga kita dapat mencapai tujuan-tujuan lain 4.
3.Karakteristik Komunikasi
Sebagaimana definisi komunikasi yang telah disampaikan sebelumnya, kita
dapat melihat bahwa komunikasi memiliki karakteristik yaitu:
a. Komunikasi suatu proses
Komunikasi merupakan serangkaian tondakan atau peristowa yang
terjadi secara berurutan serta berkaitan satu sama lainnya dalam kurun waktu
tertentu. Dalam melakukan sebuah proses komunikasi melibatkan banyak
factor antara lain pelaku komunikasi, pesan (isi, cara penyajian), media yang
digunakan, waktu, tempat, hasil atau akibat yang terjadi setelah proses
komunikasi.
b. Komunikasi mempunyai tujuan
Proses kegiatan komunikasi sebenarnya adalah kegiatan yang dilakukan
secara sadar, disengaja, dan disesuaikan dengan keinginan para pelakunya.
Sadar artinya kita tahu dengan siapa, waktu terjadinya, dan apa yang
dibicarakan. Para pelaku juga secara sengaja melakukan komunikasi untuk
menyampaikan keinginan, emosi, ataupun pemikiran para pelakunya.
c. Komunikasi adanya kerja sama dari para pelku yang terlibat
Suatu proses akan berjalan dengan baik apabila setiap bagian dalam
proses berjalan dengan baik. Demikian juga dengan komunikasi yang akan
berjalan baik apabila pelaku-pelaku di dalamnya ikut terlibat, memberi

4
[ CITATION Dev18 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
perhatian terhadap tema atau pesan yang dikomunikasikan. Secara personal
diantara pelaku juga dibutuhkan adanya kesamaan minat, pengetahuan masing-
masing pelaku yang memadai dan mampu sebagai pendengar atau pembicara
yang baik.
d. Komunikasi bersifat simbolis
Dalam proses komunikasi setiap pesan yang disampaikan dilakukan
dengan menggunakan lambang,symbol, bahasa verbal, dan bahasa non verbal
e. Komunikasi bersifat transaksional
Dalam rangkaian proses komunikasi tanpa kita sadari terjadi dua
Tindakan yaitu memberi dan menerima. Kita memberikan sebuah pesan dan
menerima pesan sekaligus dalam kurun waktu tertentu.
f. Komunikasi menembus fajtor ruang dan waktu
Kecanggihan teknologi informasi di era ini ternyata mengurangi
hambatan prises komunikasi terutama masalah ruang dan waktu. Kita tidak lagi
memusingkan bagaimana mengirimkan pesan dengan harus bertatap muka di
waktu yang sama. Keberadaan telepon, email, massanger dan lain-lain
menjadikan kita dapat menyampaikan pesan tanpa perlu hadir pada waktu erta
tepat yang sama5.

4. Komunikasi Massa
Komunikasi massa adalah proses penciptaan makna Bersama antara
media massa dan khlayaknya. Schramm memperbaiki model imum komunikasi
yang dibuatnya dan Osgood membantu kita dalam memvisualisasikan aspek –
aspek tertentu dalam proses komunikasi massa. Model ini dan model awal
Osgood-Schramm memiliki banyak kesamaan, interpreter, encode, decode,
pesan tetapi perbedannyalah yang penting untuk pemahaman kita tentang
perbedaan komunikasi massa dengan bentu komunikasi lainnya.
Dalam model komunikasi massa Schramm, umpan balik digambarkan
dalam sebuah garis putus – putus yang diberi labelumpan balik inferensial yang
terlambat. Umpan balik ini lebih bersifat tidak langsung daripada langsung.
Komunikasi massa juga memiliki kemungkinan untuk menerima umpan balik
tambahan, biasanya dalam bentuk kritik media yang lain, seperti kritikus
televisi menulis kolom dalam surat kabar.
Perbedaan antara elemen – elemen dalam komunikasi interpersonal dan
komunikasi massa mengubah sufat alami proses komunikasi massa. Bagaimana
perubahan tersebut dapat mempengaruhi pesan itu sendiri dan bagaimana
kemungjinan keberhasilan pembentukan makna Bersama yang beragam.

4.1 Budaya

5
[ CITATION Sar171 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
Budaya adalah suatu tingkah laku yang dipejari oleh anggota suatu
kelompok social. Banyak penulis dan pemikir memberikan perluasaan defisini
ini. Berikut ini adalah empat contoh, yang semuanya berasak dari para ahli
antropologi. Definisi – definisi ini tidak hanya menyoroti mengenai apakah
budaya, namun juga apa ayang dilakukan budaya:
Budaya adalah tradisi dan gaya hidup yang dipelajari dan didapatkan secara
social oleh anggota dalam anggota suatu masyarakat, termasuk cara berpikir,
perasaan dan Tindakan yang terpola dan dilakukan berulang – ulang.
4.1.1 Budaya sebagai makna Bersama yang dikosntruksi secara social
Pendiptaan dan pemeliharaan budaya terjadi melalui komunikasi,
termasuk komunikasi massa. Ketika kita berbicara dengan teman kita ketika
orang tua membesarkan anaknya, ketika seorang nenek mewariskan resep
makanan kepada cucunya.
4.1.2 Fungsi dan Dampak Budaya
Budaya memiliki suatu tujuan. Budaya membantu kita mengkategorikan
dan mengklasifikasikan pengelaman, budaya membantu mendefinisikan diri,
dunia dan tempat kita di dalamnya. Dalam melakukannya budaya dapat
memiliki beberapa dampak yang saling bertentangan.
4.1.2.1 Dampak Membatasi dan Membebaskan Budaya
Suatu tradisi nidaya dan nilai – nilai yang dipelajari dapat dipandang
sebagai cara berfikir, berperasaan dan bertindaak yang terpola dan terus
berulang. Bidaya membatasi pilihan kita dan menyediakan petunjuk yang
berguna untuk mengambil suatu Tindakan.
Sepanjang kehidupan komunikasi, kita sudah mempelajari hal – hal yang
diharapkan oleh budaya dari kita. Akan tetepi, dampak budaya yang membatasu
dapat berakibat negative, seperti ketika kita tidak mau atau tidak dapat
mengubah cara berfikir, bertindak dan berperasaan yang terpola dan ebrulang,
atau ketika kita mempercayakan “pembelajaran” kita kepada gutu yang
memiliki kepentingan yang berpusat pada diri sendiri, sempit, atau mungkin
justu tidak dengan pemikiran kita.
Budaya tidak hanya membatasi. Representasi media akan kecantikan
Wanita sering menemui perdebatan dan ketidaksepakatan. Yang merujuk pada
fakta bahwa budaya juga dapat membebaskan. Hal ini dapat terjadi karena nilai
udaya yang jugda dapat dipertentangkan.

4.1.2.2 Dampak mendefinisikan, membedakan, membagi, dan


menyatukan budaya

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


9 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
Kita pun didefinisikan oleh budaya kita. Misalnya kita adalah warga
negara Indonesia, kita adalah orang Indonesia (Indonesian). Jika kita
melakukan perjalanan ke negara kaun, diri kita akan diberi label “orang
Indonesia”, dan label ini akan menciptakan bayangan stereotip dan ekspektasi
dalam pikiran orang – orang yang menggunakan atau mendengarnya.
Akan tetapi, dalam budaya bangsa yang luas ini, terdapat banyak budaya
yang lebih kecul, budaya yang lebih terbatas (atau subbudaya). Sebagai contoh,
kita berbicara dengan nyaman yenyang lingkungan orang Italia, serikat
persaudaraan, daerah Selatan, dan daerah pinggiran kota. Karena kita
memahami budaya kelompok – kelompol ini, setiap ekspresi kita
mengkomunikasikan sesuatu tentang harapan kita akan tempat – tempat ini 6.
4.2 Pengertian Massa
Campuran antara prasangka (prejudice) popular dan pembentukan teori
social mengenai media telah membentuk dasar untuk melawan penelitian yang
yelah dilakukan, hipotesis yang telah diformulasikan dan diuji, dan teori yang
lebih akurat mengenai komunikasi massa yang telah dibangun, sementara
interpretasi mengenai arah pengaruh media massa (positif maupun negative)
menunjukkan banyak perbedaan, elemen paling tetap dalam perkiraan public
terhadap media merupakan persetujuan sederhana akan pengaruhnya yang
besar. Sebaliknya, persepsi ini beruntung banyak pada berbagai makna dari
istilah ‘massa’. Walaupun konsep ‘masyarakat massa’ (mass society) tidak
terbrntuk pasca-perang Dunia II. Ide pokoknya beredar sejak sebelum akhir
abad ke-19. Istilah kunci ‘massa’ ini sebetulnya adalah penyatuan dari sejumlah
konsep yang penting untuk memahami bagaimana proses komunikasi biasanya
dipahami hingga saat ini.
Terlepas dari referensi politisnya, istilah ‘massa’ ketika diterapkan
kepada sekumpulan orang memiliki dampak yang kurang menyenangkan.
Istilah tersebut menyiratkan sekumpulan individu tidak jelas yang tidak
memiliki kepribadian, satu arti dalam kamus standar mendefinisikan kata
tersebut sebagau ‘kesatuan di mana individualitasnya hilaing’. Definisi ini dekat
dengan makna yang diberikan para ahli sosiologi awal terhadap istilah khalayak
(audience). Khalayak media popular yang besar fan terlihat serupa yang
menjadi contoh paling jelas dari konsep ini.

4.3 Proses Komunikasi Massa


Ciri paling utama dari media massa adalah bahwa mereka dirancang
untuk menjangkau orang. Khalayak potensial dipandang sebagai sekumpulan
6
[ CITATION Bar02 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
besar dari konsumen yang kurang lebih anoni, dan hubungan antara pengirim
dan penerima dipengaruhi olehnya. Pengirim sering jail merupakan Lembaga
itu sendiri atau seorang komunikator professional. Hubungan tersebut secara
tidak terhdindarkan bersifat satu arah,satu sis, dan tidak personal dan terfapat
jarak social dan fisik antara pengirim dan penerima. Pengirim biasanya
memiliki kekuasaan yang lebih besa, kehormatan. Atau keahlian daripada
penerima. Hubungan ini tidak hanya asimetris, tetapi juga tujuannya sudah
diperhitungkan dan manipulative. Biasanya jomunikasi ini tidak standar moral,
berdasarkan layanan yang dijanjikan atau diminta untuk beberapa kontrak
tidak tertulis dengan tanpa kewajiban timbal balik.
Satu definisis awal (Janowitz, 1968) berbunyi seperti ini: Komunikasi
massa terdiri atas Lembaga dan Teknik dari kelompok tertentu yang
menggunakan alat teknologi yntuk menyebarkan konten simbolis kepada
khalayak yang besar, heterogeny, dan sangat tersebar. Dalam definisi ini dann
serupa dengan ini, kata ‘komunikasi sering disamakan dengan transmisi, seperti
pandangan pengirim daripada makna utuh yang mencakup pengertian respons,
berbagi dan interaksi. Definisi ini juga dibatasi oleh penyamaan dari proses
komunikasi massa dengan alat penyiaran.

4.4 Khalayak Massa


Herbert Blumer (1939) adalah yang pertana mendefinisikan massa secara
formall sebagai jenis baru dari bentukan sosial dalam masyarakat modern, dan
membandingkannya dengan bentu lain, terutama kelompok, kerumunan dan
public. Dalam kelompok kecil, semua anggota saling mengenali satu sama lain,
sadar akan keanggotaan mereka, berbagi nilai yang sama, emmiliki struktur
hubungan tertentu yang selalu jumlahnya lebih besar, yeyapi terbatas dalam
lingkup yang dapat diamati dalam ruang tertentu. Kerumumnan umumnya
jumlah lebih besar, tetapi terbatas dalam lingkup yang dapat diamati dalam
ruang tertentu. Bagaimanapun, kerumumnan ini bersifat semenetara dan jarang
sekali terbentuk Kembali dengan komposisi yang sama. Kerumunan mungkin
memiliki derajat identitas yang tinggi dan berbagai ‘rasa’ yang sama, tetapi
biasanya tidak ada struktur atau tatanana mpral serta komposisi sosial.
Bentuk ketiga yang dinamai Blumer sebagai public biasanya relative
besar, sangat tersebar dan tahan lama. Public cenderung terbentuk sekitaran isu
atau masalah dalam kehidupan umum, dan tujuan utamanya adalah untuk
membangun kepentingan atau opini dan untuk mencapai perubahan politik.
Istilah Massa mengebil beberapa ciri dari kahalayk baru film dan radio yang
tidak dicakup oleh ketiga konsep tersebut. Khalauak baru biasanya lebih besar
daripada kelompok, kerumumnan, maupun public.

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


11 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
Khalayak ini sangat teersebarm dan anggotanya biasanya tidak dikenal
satu sama lain maupun tidak dikenali oleh siapa pun yang menghadirkan
khalayak ini, khalayak ini kurang memiliki kesadaran diri dan tidak ada
identitas pribadi, serta tidak mampu bertindak Bersama dengan cara yang
teratur untuk mengamankan tujuan. Hal ini fitandai dengan komposisi yang
berubah di dalam Batasan yang juga berubah. Khalayak tidak bergerak dengan
sendirinya, tetapi lebih kepada ‘bertindak karena’. Khalayak umumnya
heterogeny dalam hak yang terdiri atas sejumlah besar orang dari berbagai
strata sosial dan kelompok demografi, tetapi juga homogen dalam pilihan objek
ketertarikan tertenti dan menurut persepsi mereka yang ingin melkukan
manipulasi7.

5. Karakteristik Komunikasi Massa


Pesan-pesan media massa yang diproduksi oleh suatu tim tertentu, dan
terkadang sulit secara pasti ditentukan siapa yang bertanggung jawab. Pekerjaan
media melibatkan banyak unsur dan bidang. Media elektronik sifatnya lebih
kompleks dalam mekanisme dan proses produksinya dibandingkan dengan media
cetak. Dalam suatu produksi televisi misalnya, melibatkan penulis script, sejumlah
aktor, seorang produser, seorang sutradara, operator kamera dan kru lainnya, serta
host dan yang lainnya. Pertunjukkan melalui televisi merupakan hasil kerjasama di
antara sejumlah pihak yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Dengan
demikian, komunikasi massa dicirikan oleh sejumlah faktor, yakni: (1) Pesan-pesan
komunikasi massa diproduksi oleh suatu organisasi yang kompleks, (2) Media bagi
pesan-pesan duplikasi yang akurat, dan (3) Pesan-pesan didistribusikan untuk
sejumlah besar audience dalam waktu bersamaan.
Studi komunikasi massa meliputi prinsip-prinsip organisasi produksi,
hubungan sosial, politik, dan ekonomi yang eksis di antara organisasi media dan
audience. Komunikasi massa, dengan demikian, diproduksi dan dikonsumsi oleh
manusia. Organisasi media massa memiliki suatu produk untuk dijual dan
audience adalah kostumernya.
Fokus penelitian komunikasi massa dapat diidentifikasi dalam sejumlah isu
seperti sejarah komunikasi massa, praktek jurnalisme, hukum media, dan efek
media. Penelitian komunikasi massa meliputi institusi media dan prosesnya,
seperti difusi informasi dan efek media seperti persuasi dan manipulasi pendapat
umum.

Menurut Wright, komunikasi massa memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

7
[ CITATION McQ11 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
1. Diarahkan pada khalayak yang relatif lebih besar, heterogen, dan anonim.
2. Pesan-pesannya mewakili usaha banyak orang yang berbeda dan
disampaikan secara terbuka.
3. Sering dapat mencapai kebanyakan khalayak secara serentak, bersifat
sekaligus.
4. Komunikatornya cenderung berada atau bergerak dalam organisasi yang
kompleks, yang melibatkan biaya besar dan bekerja lewat suatu organisasi yang
rumit
Menurut Severin dan Tankard, komunikasi massa adalah sebagian
berdimensi keterampilan, sebagian seni, dan sebagian ilmu. Joseph A. DeVito
menunjukkan karakteristik komunikasi massa adalah komunikasi yang
ditujukan kepada massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya;
disalurkan melalui pemancar audio dan/atau visual.
Elizabeth N. Neumann mengidentifikasi ciri komunikasi massa sebagai
berikut:
a. Bersifat tidak langsung. Pesan-pesan komunikasi massa sampai ke khalayak
harus melalui media teknis.
b. Proses komunikasi massa bersifat satu arah. Tidak ada interaksi antara
peserta komunikasi (media dan khalayak).
c. Pesan-pesan komunikasi massa bersifat terbuka untuk publik yang tidak
terbatas dan anonim.
d. Mempunyai publik atau khalayak yang tersebar.
McQuail mengidentifikasi ciri khusus institusi media, yakni:
1) Lembaga media massa memproduksi dan mendistribusikan pengetahuan
berupa informasi, pandangan, gagasan, dan budaya.
2) Media massa juga menyediakan saluran untuk hubungan orang tertentu
dengan orang lain, dari pengirim ke penerima, dari audience ke audience lain,
dari seseorang ke masyarakat, dan institusi masyarakat terkait.
3) Operasi sebagian besar kegiatan lembaga media dalam lingkungan publik,
terbuka bagi semua orang untuk peran serta sebagai penerima (atau pengirim),
mewakili kondisi publik. Media massa berperan dalam membentuk opini
publik.
4) Partisipasi khalayak media massa bersifat sukarela, tanpa ada keharusan atau
kewajiban sosial. Media tidak dapat mengandalkan otoritas sendiri dalam
masyarakat.

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


13 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
5) Industri media dikaitkan dengan industri dan pasar. Sebagaimana halnya
dengan industri lainnya, industri media banyak tergantung pada imbalan kerja,
teknologi, dan kebutuhan pembiayaan.
6) Lembaga media selalu berkaitan dengan kekuasaan negara. Kesinambungan
pemakaian media, mekanisme hukum, dan pandangan-pandangan berbagai hal
seperti kebebasan, tanggung jawab, dan etika media massa berbeda dalam
penerapannya di setiap negara.
7) Selain sebagai sumber pesan, komunikator dalam komunikasi massa juga
melakukan fungsi penyeleksian (gate keeper) yang dapat menambah,
mengurangi, menyederhanakan, mengemas pesan-pesan yang hendak
disampaikan agar audience lebih mudah memahaminya. Di samping itu, proses
seleksi redaksi juga menyesuaikan konteks teknik dan artistik dari produk
media. Menurut Bittner, peran gate keeper dipengaruhi oleh aspek-aspek kuat
berupa ekonomi, pembatasan hukum, batas waktu, etika pribadi dan
profesionalitas, kompetisi media, dan nilai berita
Dari sejumlah penjelasan di atas, disimpulkan bahwa karakteristik komunikasi
massa dapat diidentifikasi seperti berikut:
a) Komunikator terlembagakan. Komunikasi massa melibatkan lembaga,
komunikatornya bergerak dalam organisasi yang kompleks, bukan kerja
perorangan. Kegiatan komunikasi lebih terencana, terjadwal, dan terorganisasi.
b) Pesan komunikasi massa bersifat umum dan terbuka. Pesan komunikasi
massa ditujukan untuk semua orang, tidak untuk sekelompok orang tertentu.
Pesan komunikasi massa tidak dimaksudkan untuk kebutuhan perorangan atau
pribadi. Proses produksi dan reproduksi pesan melibatkan orang banyak dan
terorganisasi dengan rapi dan profesional.
c) Komunikan bersifat anonim dan heterogen. Anonim berarti pengirim dan
penerima tidak saling kenal. Heterogen merujuk pada kemajemukan khalayak
yang datang dari berbagai latar belakang sosial, demografis, ekonomis, dan
kepentingan yang beragam. Khalayak komunikasi massa tersebar luas dan tidak
mengenal batas geografis dan kultural.
d) Media massa menimbulkan keserempakan. Pesan-pesan media masa
diterima dan dikonsumsi oleh khalayak secara serempak dan sama.
e) Komunikasi massa lebih mengutamakan isi (apa yang dikatakan) daripada
hubungan (cara mengatakan). Isi pesan meliputi berbagai aspek kehidupan
manusia, seperti bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, dan lainnya.
f) Pola penyampaian pesan komunikasi massa bersifat cepat dan tidak
terkendala waktu dalam menjangkau khalayak luas. Di samping itu,

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


14 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
penyampaian pesan juga bersifat berkala, tidak bersifat temporer dan
permanen.
g) Stimulasi alat indera terbatas. Stimulasi alat indera tergantung pada jenis
media. Indera penglihatan digunakan untuk menggunakan media cetak, seperti
ketika membaca surat kabar, majalah, atau buku; indera pendengaran
dimanfaatkan untuk mendengar radio; dan indera penglihatan dan
pendengaran jika menikmati siaran televisi.
h) Umpan balik dalam komunikasi massa bersifat tertunda (delayed) dan tidak
langsung (indirect). Komunikator tidak dapat dengan segera tahu bagaimana
reaksi khalayak terhadap pesan yang disampaikan 8
6. Komponen Komunikasi Massa.
Komponen-komponen utama komunikasi massa dapat dibedakan atas
sumber, pesan, media, khalayak, gatekeepers, dan efek.
1.Sumber (Komunikator)
Sumber utama dalam komunikasi massa berupa lembaga atau organisasi
atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi. Lembaga
media yang dimaksud dapat berupa perusahaan penerbitan surat kabar atau
majalah, stasiun radio dan televisi, dan lain sebagainya. Komunikator dalam
sistem komunikasi masa mengandalkan peralatan modern untuk menyebarkan
atau memancarkan pesan secara cepat kepada khalayak luas. Lembaga media
massa merupakan organisasi formal seperti perusahaan yang berorientasi
keuntungan, bukan organisasi sukarela atau nirlaba. Meskipun demikian,
komunikator dalam sistem komunikasi massa perlu memperhatikan dua hal
penting, yakni:
a. Kepercayaan pada komunikator (source credibility), menyangkut keahlian
dan tingkat kepercayaan sumber.
b. Daya tarik komunikator (source attractiveness). Sebagai komunikator,
diupayakan mencapai kesamaan-kesamaan dengan khalayak agar ada daya tarik
yang ditimbulkan bagi khalayak. Kesamaan-kesamaan tersebut dapat bersifat
ideologis dan demografis
2. Pesan
Pesan komunikasi massa berkaitan dengan materi yang disebarkan
kepada khalayak melalui media massa. Pesan media massa dapat diproduksi
dalam jumlah yang sangat besar sehingga dapat menjangkau audience yang
sangat banyak. Materi pesan komunikasi massa dapat diidentifikasi dalam

8
[ CITATION Hal13 \l 14345 ]
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
15 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
format seperti berita, pendapat, musik, film, iklan, dan lain sebagainya.
Menurut Wright, ciri pesan komunikasi massa adalah sebagai berikut:
a. Publicly. Pesan komunikasi massa umumnya bersifat terbuka yang
dimaksudkan untuk khalayak umum atau publik.
b. Rapid. Pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai khalayak luas
dalam waktu singkat dan simultan.
c. Transient. Pesan komunikasi massa dimaksudkan untuk memenuhi
kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan yang
bersifat permanen. Pesan-pesan tersebut diproduksi lembaga media massa
dengan menyesuaikan tingkat
3. Saluran atau Media
Media massa merujuk pada sarana atau peralatan yang digunakan untuk
menyebarluaskan pesan komunikasi massa. Media massa dituntut untuk dapat
memikat perhatian khalayak secara serempak dan serentak. Saluran tersebut
berupa media cetak, seperti surat kabar dan majalah; media elektronik seperti
radio dan televisi, serta media digital.
a. Media cetak. Media cetak berupa surat kabar, majalah, dan buku. Khalayak
media cetak bersifat aktif dan melek huruf sebagai persyaratan utamanya.
Pesannya disampaikan melalu bahasa tertulis dan dukungan gambar atau foto.
Khalayak media cetak yakni pembaca surat kabar dan majalah cenderung
merupakan golongan orang-orang terdidik dan dewasa.
b. Radio. Radio merupakan medium yang dapat digunakan melalui indera
pendengaran. Khalayak radio cenderung bersifat pasif. Substansi siaran radio
menggunakan musik dengan dominan sebagai ilustrasi dan efek suara sehingga
dapat mendramatisir pesan yang disampaikan. Untuk menikmati siaran radio,
khalayak lebih santai dan mudah.
c. Televisi. Televisi merupakan media audio-visual dan paling populer di antara
jenis-jenis komunikasi massa lainnya. Banyaknya jumlah penonton televisi
membuatnya menjadi pilihan utama bagi pemasang iklan sehingga televisi
banyak meraup pendapatan dari penayangan iklan. Televisi merupakan media
yang sangat dekat dengan khalayaknya karena kemudahannya diakses dan sifat
tampilannya yang audio-visual.
d. Film. Film memiliki karakter tersendiri jika dibandingkan dengan media
massa lainnya. Untuk menikmati film, seseorang harus datang ke bioskop dan
membayar tiket masuk. Produksi film tidak berkala dan bersifat fiktif. Namun
pesan-pesan dalam film tidak saja berfungsi menghibur penontonnya, tetapi
juga dapat dijadikan sarana sosialisasi program tertentu. Dewasa ini, film tidak
lagi hanya bisa dinikmati di bioskop, tetapi juga melalui televisi dan internet.
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
16 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
e. Media online. Kehadiran internet membuat konvergensi antara komunikasi,
informasi, dan teknologi yang melahirkan multimedia. Keunggulan utama
media online, tidak saja pada aspek kecepatan informasinya, tetapi juga pada
sifat interaktif, dan multimedianya. Pengguna internet dapat terlayani
kebutuhannya dalam bentuk apa saja. Seseorang dapat mengakses surat kabar
digital, majalah digital, jurnal, buku, mendengar musik, menonton televisi,
mendengar radio, atau menonton film melalui internet.
4. Khalayak
Khalayak media massa merupakan sasaran penyebaran pesan-pesan
komunikasi massa. Khalayak media massa adalah orang-orang yang membaca
surat kabar, mendengarkan radio, menonton televisi dan film, serta yang
menggunakan internet. Khalayak media massa tidak berada dalam suatu tempat
tertentu, tetapi tersebar secara luas dan dalam jumlah yang sangat banyak.
Khalayak media massa tidak memiliki struktur dan organisasi yang formal dan
tidak memiliki pemimpin. Charles Wright mengidentifikasi beberapa ciri dari
khalayak komunikasi massa, yakni:
a. Large. Jumlah khalayak komunikasi massa sangat banyak dan tersebar dalam
berbagai lokasi.
b. Heterogen. Khalayak komunikasi massa berasal dari berbagai lapisan
masyarakat, memiliki aktivitas atau pekerjaan, umur, jenis kelamin, latar
belakang pendidikan, kemampuan ekonomi, pilihan politik, agama, kelompok
etnik,dan standar etis yang beragam.
c. Anonim. Khalayak komunikasi massa umumnya tidak saling kenal secara
pribadi dengan komunikatornya. Mereka terpisah satu sama lain (tidak
mengumpul) serta tidak berinteraksi satu sama lainnya.
5. Gatekeepers
Gatekeepers berfungsi menyaring pesan-pesan yang diproduksi media
massa. mereka adalah parta editor, wartawan, penyunting, dan sebagainya. Para
gatekeepers dalam menjalankan tugasnya dipengaruhi oleh sejumlah faktor,
yakni ekonomi, pembatasan hukum, batas waktu (deadline), etika pribadi dan
profesionalisme, kompetisi antarmedia, nilai berita, dan reaksi terhadap
feedback yang tertunda. Di samping itu, proses seleksi atau penyaringan
tersebut memperhatikan hal-hal yang bersifat teknis dan situasional untuk
menyesuaikan produksi isi pesan dengan kebutuhan khalayaknya.
6. Efek

Efek komunikasi massa berkaitan dengan dampak atau hasil yang


diperoleh dari mengkonsumsi media massa. Dampak tersebut berkaitan dengan

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


17 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
perubahan yang terjadi dalam diri khalayak sebagai akibat terpaan pesan-pesan
media massa. Menurut Berlo, klasifikasi dampak perubahan yang dialami
audience setelah mengikuti pesan-pesan media massa dapat dibedakan atas
ranah pengetahuan, sikap, dan perilaku nyata

7. Fungsi Komunikasi Massa


Harold D. Lasswell (1948) mengidentifikasi fungsi dasar komunikasi,
yakni pengawasan lingkungan; pertalian (korelasi) bagian-bagian masyarakat
dalam memberikan respon terhadap lingkungannya; dan transmisi warisan
budaya. Fungsi pengawasan sosial merujuk pada upaya penyebaran informasi
dan interpretasi yang obyektif mengenai berbagai peristiwa yang terjadi di
dalam dan di luar lingkungan sosial dengan tujuan kontrol sosial agar tidak
terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Fungsi korelasi sosial merujuk pada
upaya pemberian interpretasi dan informasi yang menghubungkan satu
kelompok sosial dengan kelompok sosial lainnya atau antara satu pandangan
dengan pandangan lainnya dengan tujuan mencapai konsensus.
Para ahli komunikasi massa telah membuat pemetaan yang beragam
mengenai fungsi penting komunikasi massa dalam masyarakat modern.
McQuail (1987) membedakan fungsi komunikasi massa bagi masyarakat dan
fungsi komunikasi massa untuk individu, yakni:
1. Fungsi komunikasi massa bagi masyarakat:
a. Informasi
- Menyediakan informasi tentang peristiwa dan kondisi dalam masyarakat
dan dunia.
- Menunjukkan hubungan kekuasaan.
- Memudahkan inovasi, adaptasi, dan kemajuan
b. Korelasi
- Menjelaskan, menafsirkan, mengomentari makna peristiwa dan informasi. -
Menunjang otoritas dan norma-norma yang mapan.
- Melakukan sosialisasi. - Mengkoordinasi beberapa kegiatan. - Bentuk
kesepakatan.
- Menentukan urutan prioritas dan memberikan status relatif. c.
Kesinambungan
- Mengekspresikan budaya dominan dan mengakui keberadaan kebudayaan
khusus (subculture) serta perkembangan budaya baru.
- Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai.

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


18 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
d. Hiburan
- Menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi.
- Meredakan ketegangan sosial.
e. Mobilisasi. Mengkampanyekan tujuan masyarakat dalam bidang politik,
perang, pembangunan ekonomi, pekerjaan, dan kadang juga dalam bidang
agama
Fungsi komunikasi massa dalam masyarakat menurut Dominick, dapat
dibedakan sebagai berikut:
1. Surveillance (pengawasan):
a. Warning or beware surveillance (pengawasan peringatan). Media
menginformasikan hal-hal yang sangat urgen bagi keselamatan manusia,
seperti ancaman bencana alam, dampak inflasi, serangan militer,
peperangan, dan seterusnya
b. Instrumental surveillance. Media menyampaikan atau menyebarkan
informasi yang berguna atau dapat membantu khalayak dalam kehidupan
sehari-hari.
2. Interpretation. Media memberi fakta dan data. Media bahkan tidak saja
mengungkapkan realitas yang terjadi di masyarakat, tetapi juga berikut
penafsirannya. Dalam melaporkan peristiwa misalnya, media massa
memberikan posisi-posisi tertentu dalam isu yang disampaikannya dalam
bentuk interpretasi-interpretasi. Dengan demikian, media memiliki potensi
untuk mengarahkan, membentuk, dan mengalihkan pendapat dan penilaian
khalayak mengenai hal-hal tertentu dalam masyarakat.
3. Linkage (keterkaitan). Media dapat menyatukan anggota masyarakat yang
beragam. Bentuk linkage (pertalian) yang dilakukan media massa berdasar
kepentingan dan minat yang sama. Media massa dapat mengikatkan bagian-
bagian masyarakat dalam memberi respon terhadap lingkungan. Pemberian
interpretasi dan informasi yang menghubungkan satu kelompok sosial
dengan kelompok sosial lainnya atau antara satu pandangan dengan
pandangan lainnya untuk memperoleh konsensus.
4. Transmission of values (penyebaran nilai). Media massa tidak saja
menyampaikan informasi kepada khalayak, tetapi juga sekaligus
menyebarkan nilai-nilai tertentu kepada masyarakat. Hal ini berkaitan
dengan cara individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media dapat
berfungsi sebagai pemelihara nilai-nilai sosial budaya tertentu yang
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya, atau dari satu kelompok
ke kelompok lainnya.

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


19 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
5. Entertainment (hiburan). Media massa dapat berfungsi sebagai sarana
untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak agar lebih segar. Media
massa melayani kebutuhan khalayak dalam informasi yang menghibur serta
melalui kemasan-kemasan atau program yang berdimensi seni, seperti film,
musik, tari, dan seterusnya.
Menurut DeVito, komunikasi massa memiliki fungsi-fungsi khusus
sebagai berikut:
1. Meyakinkan (to persuade)
a. Mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan atau nilai seseorang.
b. Mengubah sikap, kepercayaan atau nilai seseorang.
c. Menggerakkan seseorang to melakukan sesuatu.
d. Memperkenalkan etika atau menawarkan sistem nilai tertentu.
2. Menganugerahkan status. Informasi atau berita melaporkan kegiatan
individu tertentu sehingga dapat meningkatkan prestise (gengsi) seseorang.
3. Membius (narcitization). Media menyajikan informasi tentang sesuatu dan
penerima percaya bahwa tindakan-tindakan tertentu harus diambil.
4. Menciptakan rasa kebersatuan. Melalui program-programnya, televisi
misalnya berpotensi membuat individu memiliki kesadaran sosial dan
merasa menjadi anggota suatu kelompok.
5. Privatisasi. Kecenderungan bagi seseorang untuk menarik diri dari
kelompok sosial dan mengucilkan diri ke dalam dunianya sendiri.
8. Karakteristik Isi Pesan Media Massa
Isi pesan dalam setiap jenis komunikasi juga dibedakan oleh ciri – ciri tertentu,
demikian halnya dengan komunikasi massa. Adapun karakteristik isi pesan komunikasi
massa antara lain, yaitu : (Vera, 2008)
1. Novelty (Sesuatu Yang Baru)
Kerkaitan dengan aktualitas, bahwa suatu berita akan menarik khalayak jika
merupakan hal – hal yang baru. Baru bukan berarti selalu baru terjadi,
melainkan sesuatu yang belum diketahui khalayak atau khalayak untuk pertama
kalinya mengetahui adanya fakta baru.
Karena pada dasarnya khalayak selalu ingin mengetahui tentang
suatu informasi atau peristiwa secepat mungkin, jadi jangan sampai kelewatan
atau terlambat dalam memberitakannya karena mereka akan mencari dari
sumber lain yang dapat memenuhi kebutuhannya.
2. Proximity (Kedekatan/ Jarak)
Artinya adalah kedekatan atau jarak terjadinya suatu peristiwa dengan tempat
2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning
20 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
di publikasikannya peristiwa itu mempunyai arti penting. Khalayak akan
tertarik untuk mengetahui hal – hal yang berhubungan langsung dengan
kehidupan dan lingkungannya.
Kedekatan di sini bisa berarti kedekatan secara psikologis atau fisik. Dekat
secara fisik adalah peristiwa yang terjadi di wilayah lain, misalnya peristiwa
kecelakaan pesawat atau kereta api yang menelan korban jiwa yang terjadi di
Indonesia dengan di luar negeri tentu akan lebih menarik yang terjadi di dalam
negeri. Sedangkan kedekatan secara psikologis menjadi daya tarik khalayak
karena adanya pertalian etnis, agama yang sama antara khalayak dan
obyek berita.
3. Popularitas
Peliputan tentang tokoh, organisasi, tempat dan waktu yang penting dan
terkenal selalu menarik perhatian khalayak. Semakin seorang popular maka ia
selalu menjadi bahan berita yang menarik. Apapun yang dilakukan oleh bintang
film, penyanyi, presiden, menteri, wakil rakyat, atlet, semuanya yang menarik
untuk diberitakan baik yang berkaitan dengan profesinya maupun
urusan pribadi.
4. Pertentangan/ Konflik
Hal – hal yang mengungkapkan pertentangan selalu menjadi bahan berita,
peristiwa perang, pemilu, konflik peorangan, konflik antar organisasi, dan lain –
lain. Konflik memiliki nilai berita yang tinggi karena konflik selalu menjadi
bagian dari kehidupan manusia dan berita merupakan peristiwa tentang
kehidupan.
Yang perlu menjadi perhatian dalam meliput tentang konflik, seorang wartawan
tidak boleh memihak atau berat sebelah dengan pihak lain, ia tetap harus
memberitakan secara objektif dan netral.
5. Komedi/ Humor
Acara – acara yang menjadi bahan perhatian para khalayak adalah hal – hal
yang menghilangkan kejenuhan. Setelah beraktivitas seharian khalayak pastinya
sangat lelah, dan membutuhkan hiburan untuk pikiran yang jenuh.
6. Seks dan Keindahan
Kedua unsur di atas sifatnya universal dan menarik perhatian khalayak. Tidak
heran jika media massa baik cetak maupun elektronik selalu menyelipkan
sesuatu yang mengandung unsur seks dan keindahan tersebut. Seperti perihal
cerita – cerita romantic, artis/ aktor seksi yang berpenampilan menarik selalu
menjadi daya tarik tersendiri. Dalam media film unsur ini sangat terasa dalam
hampir semua jenis film.

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


21 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
7. Bencana dan Kriminal
Hal – hal yang berkaitan dan menyentuh kebutuhan dasar manusia seringkali
bisa menimbulkan emosi dan simpati khalayak, misalnya; berita bencana alam,
pembataian, kelaparan, dan lain – lain yang menyangkut keselamatan hidup
manusia menjadi daya tarik khalayak karena keselamatan merupakan prioritas
utama manusia.
8. Nostalgia
Hal – hal yang mengungkapkan pengalaman masa lalu. Kenangan seseorang
baik yang berkesan atau yang tidak menyenangkan di masa lalu biasanya selalu
diingat. Acara – acara yang memutar lagu – lagu nostalgia dapat menjadi
pelipur lara bagi khalayak.
9. Human Interest
Menyangkut kehiudupan orang lain terutama terutama yang menyentuh
perasaan, peristiwa yang membangkitkan emosi manusia seperti sedih, lucu,
dramatis, hal – hal yang aneh semuanya menarik jika dilihat dari segi human
interest.

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


22 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id
DAFTAR PUSTAKA

Devito, J. A. (2018). Komunikasi Antar Manusia Edisi Ke lima. Pondok Gede: Karisma Publishing Group .

Djuarsa, S. (2010). Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Salemba Humanika.

Sari, A. A. (2017). Komunikasi Antarpribadi. Sleman: CV Budi Utama.

Sikumbang, A. T. (2017). TEORI KOMUNIKASI (Pendekatan, Kerangka Analisis dan Perspektif).


ANALYTICA ISLAMICA, 77.

West, T., & Turner, L. H. (2009). Pengantar Teori Komunikasi Analisis dan Aplikasi. Jakarta: Salemba
Humanika.

Wiryanto. (2004). Pengantar Ilmu Komunikasi. Indonesia: Grasindo.

2021 Teori Komunikasi Pusat Bahan Ajar dan eLearning


23 May Rizdiana M.I.Kom. http://www.undira.ac.id

Anda mungkin juga menyukai