Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Sumber https://republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/10/14/oxt6kc349-
bkp-kementan-kebijakan-pangan-untuk-sejahterakan-petani
Didorong oleh keadaan tersebut dan jatuh nya harga minyak pada awal tahun 1980-an,
pemerintah mengubah strategi industtrialisasi dari ISI menjadi Industri Promosi Ekspor
(IPE)
Di era globalisasi Ketika ada tekanan dari luar untuk menghilangkan berbagai proteksi
industri besar di tanah air sedang diuji ketangguhannya. Pengahapusan proteksi yang
menimbulkan ekonomi biaya tinggi, harus dibarengi dengan berbagai persiapan
kelembagaan, infrastruktur dan suprastruktur dalam upaya meningkatkan daya saing di
pasar global.
Industry rakyat yang selama ini tidak mendapatkan fasilitas berarti dari pemerintah
terbukti Tangguh menghadapi gejolak eksternal. Industri rakyat yang berbasis koperasi
merupakan pengembangan strategi industry Indonesia.
Keunggulan yang spesifik karena berbasis pada kekuatan diri sendiri dan tidak
tergantung pada bantuan modal asing dan pemerintah. Dimasa mendatang untuk
menghadapi era globalisasi pemerintah perlu memberikan berbagai fasilitas yang dapat
mendorong pertumbuhan dan perkembangan industri rakyat.
Sejumlah tantangan masih dihadapi Indonesia dalam era Industri 4.0 ini.
Kelima, infrastruktur digital yang belum memadai dan platform digital yang belum
optimal. Teknologi seluler, misalnya, masih mengadopsi 4G dan belum siap dengan 5G.
Kecepatan rata-rata fiber optic juga masih kurang dari 10 Mbps. Selain itu,
infrastruktur cloud juga masih terbatas.
Selanjutnya, ada masalah tenaga kerja yang tidak terlatih. Indonesia memiliki angkatan
kerja terbesar ke-4 di dunia, namun sangat kekurangan talenta. Anggaran pendidikan
pemerintah saat ini hanya sekitar US$ 114/kapita.
Saat ini juga belum ada pusat litbang yang kuat yang disponsori pemerintah atau
swasta. Selain itu, hingga saat ini juga belum ada insentif fiskal yang komprehensif
untuk mengadopsi teknologi Industri 4.0.
Terakhir, persoalan peraturan dan kebijakan yang masih tumpang tindih, ditangani oleh
beberapa kementerian seperti industri hulu (upstream) migas yang dikelola oleh
Kementerian ESDM namun industri tengah (midstream) dan hilir (downstream) dikelola
oleh Kementerian Perindustrian.
Sumber : https://www.cnbcindonesia.com/news/20180417185422-4-11394/ini-10-
tantangan-ri-di-era-industri-40-menurut-menperin