Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS TINGKAT PENDAPATAN UMKM TOKO SEMBAKO DIMASA

PANDEMI COVID-19

Nama : Dina Ranvica

Email : dinaranvica15@gmail.com

Akuntasi syariah. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam,Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi.2021

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Di Indonesia, UMKM merupakan salah satu bidang usaha yang memiliki
peranan cukup penting bagi pertumbuhan ekonomi, selain itu UMKM juga memiliki
andil dalam penyerapan tenaga kerja dan distribusi hasil-hasil pembangunan.Karena
itulah UMKM menjadi salah satu sektor usaha yang diunggulkan oleh Bank Indonesia
untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, di sektor jasa karena memiliki kontribusi
yang meningkat terhadap perekonomian serta perdagangan indonesia.
Selain itu dalam pembangunan perekonomian di Indonesia, selain UMKM
terdapat UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang selalu digambarkan sebagai sektor
yang memiliki peranan penting. Hal ini dikarenakan sebagian besar jumlah
penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam kegiatan usaha kecil baik di
sektor tradisional maupun modern. Disamping itu usaha kecil mikro dan menengah
(UMKM) merupakan jenis usaha yang memiliki peran penting dalam peningkatan
PDB (PendapatanDomestikBruto) suatu negara khususnya diindonesia dengan
menghadapi Era Industri 4.0.
Persaingan usaha yang semakin ketat di era Globalisasi harus di sikapi oleh
para pelaku bisnis/usaha dengan menerapkan langkah-langkah strategis bagi
kelangsungan usahanya. Munculnya pandemi covid-19 yang melanda hampir di
seluruh dunia mengakibatkansendi-sendi kehidupan seperti pendidikan dan
perekonomian mengalami kelumpuhan yang berakibat sekolah-sekolah ditutup serta
perusahaan-perusahaan banyak yang mengurangi aktivitas produksi dan bahkan tidak
sedikit yang melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Usaha Mikro level kecil, yang dikenal sebagai UKM seperti toko sembako
merupakan bentuk bisnis yang tergolong masih dikelola secara tradisional, yang
keberadaannya sejak jaman pertengahan hingga sekarang terus ada. yang keberadaan
toko kecil sembako tersebut memberikan gambaran perilaku kolektif yang menjadi
kebiasaan masyarakat. Dari segi harga juga relatif stabil meskipun $ US naik
mencapai nilai Rp. 14.600,- di tahun 2018, keberadaan usaha toko sembako ini tidak
terpengaruh sama sekali terhadap omset penjualan. Artinya bisnis di sektor ini tidak
tersentuh oleh hiruk pikuk kondisi perekonomian dan naiknya dolar, maupun krisis
moneter.
Disamping itu, keberadaan usaha toko sembako yang merupakan salah satu
jenis UKM dibidang jasa yang memiliki karakter berbeda dengan usaha mikro
lainnya, baik di kelas menengah dan usaha besar. Namun demikian, pengelolaan
usaha baik dari SDM maupun tata laksana usahanya relatif masih belum termanaj
dengan baik, dan sebagian besar pemilik toko sembako mengambil keputusan
berdasarkan intuisi atau persepsi terhadap lingkungan bisnis. Demikian pula dalam
proses pengambilan keputusan strategis, pengelola toko sembako seringkali tanpa
melalui perencanaan yang terstruktur, tidak mengembangkan sebuah perencana
an formal dan terhanyut dalam situasi yang ada dan relatif mengikuti mode serta
pemenuhan kebutuhan pasarnya. Selain itu pada saat ini UKM yang lebih berkembang
lagi yang semula hanya usaha kecili-kecilan menjadi industri yang dalam tahapan
kecil menengah, yang dikenal dengan sebutan IKM (industri kecil menengah).
Tahun 2020 ketika di berbagai negara di dunia mengalami pandemi, musibah
akibat penyebaran virus Corona (Covid 19) yang sangat mematikan memaksa hampir
semua negara memberikan tindakan mengamankan masyarakatnya dari penyebaran
virus yang mematikan, jumlah korban yang terus bertambah setiap hari hingga ratusan
orang meninggal. Indonesia sebagai salah satu negara yang juga terkena dampak
penyebaran virus Corona Covid 19 segera melakukan berbagai tindakan antisipasi
dengan cara menyarankan untuk melakukan social pandemi Covid-19 memiliki
dampak besar pada keberlangsungan bisnis Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM).
Setahun terakhir ini menjadi tahun yang berbeda dari tahun sebelumnya dan
sangat berat bagi kita untuk menerimanya. Bukan hanya berdampak pada kesehatan
tetapi juga pada usaha kecil menengah seperti toko sembako yang memiliki
penurunan pendapatan serta banyak kesulitan dan dan rintangan yang harus dilewati
dan tentunya menjadi pelajaran untuk mendapatkan ilmu baru.Dalam hal penelitian
ini yang saya ambil yaitu usaha mikro kecil seperti toko sembako, dalam usaha
penjualan seperti toko sembako bahkan memiliki peluang keuntungan seperti
menjajahkan penjualan nya di aplikasi online lainnya dan bisa memberikan
keuntungan yang besar.
Namun dalam kondisi kritis seperti ini pedagang harus banyak sabar karena
tidak semua yang kita jajahkan bisa memberi keuntungan seperti apa yang kita
inginkan harus memperbanyak sabar ditengah mencari rezeki pada masa pandemi
seperti sekarang ini yang entah kapan harus usai dan mereka harus tetap berjualan
seperti biasa mesti akan takut pada terkena virus covid19 dan tidak boleh adanya
pantang menyerah. Dalam Alquran Allah SWT berfirman(Q.S Ali Imran:159) :
Artinya: “Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah
kepada Allah.Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-
Nya”.
Berdasarkan wawancara dan observasi yang saya lakukan pada tanggal 7 mei
2021, didapatkan informasi bahwa salah satu toko sembako kabupaten lahat sematera
selatan mengalami dampak penurunan di masa pandemi covid-19 serta usaha yang
mereka lakukan harus bertatap muka dengan pembeli serta menerima uang yang dari
mana pun asalnya dan mengikuti protokol kesehatan covid-19.
Perubahan yang tampak dari perubahan tersebut yaitu pengasilan sebelum dan
sesudah pandemi covid-19 yang sangat berbeda drastis dari penghasilan sebelumnya.

Penghasilan sebelum pandemi covid-19 : perharinya toko sembako tersebut bisa


mengasilkan sebesar 2.500.000-3.000.000.

Pengasilan setelah pandemi covid-19 : perharinya toko sembako tersebut


menghasilkan sebesar 800.000-1.500.000 dan ini termasuk penurunan yang sangat
drastis yang tengah dialami toko sembako tersebut.
Dan juga terkadang harga sembako yang melonjak naik dari harga sebelumnya
sehingga penjual harus memutar otak agar penghasilan bisa melebihi dari yang
biasanya perhari didapatkan. Dan pemilik toko sembako tersebut harus bertahan
ditengah pandemi seperti dengan cara ini : memberikan kenyamanan berbelanja yang
terjamin kualitasnya serta mengecek apa itu barang sudah kadaluarsa atau bagaimana
dan menerapkan usaha berjualan online mengantarkan belanja apa yang konsumen
inginkan supaya mengurangi tatap muka langsung kepada pembeli.
Berkenaan dengan pandemi virus Corona Covid 19 serta dampaknya terhadap
perekonomian nasional, khsusnya para pelaku usaha sektor mikro kecil dan menengah
yang hampir sebagian besar lumpuh dan diambang kebangkrutan. Maka dalam
penelitian ini penulis merasa tertarik dan memandang perlu untuk mengkaji beberapa
aspek pengelolaan UMKM dan cara-cara pelaku usaha mempertahankan usahanya di
tengah pandemi Covid 19, serta solusi alternatif untuk bertahan di masa sulit. Upaya
yang dilakukan pemerintah adalah menganggarkan dana ratusan triliun demi
menopang industri. Sejumlah insentif dan subsidi disiapkan guna menopang UMKM,
dan korporasi swasta agar mampu bertahan menghadapi pandemi Covid-19. Salah
satu anggaran digelontorkan untuk penjaminan kredit modal kerja baru guna
mendorong pertumbuhan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UKM).
DOKUMENTASI
DAFTAR RUJUKAN

Jokowi Umumkan Dua WNI Positif Corona di Indonesia. CNN Indonesia. Diarsipkan
dari versi asli tanggal 2020- 03-19. Diakses tanggal 2 Maret 2020.

Pransuamitra, Putu Agus (2020). Penutupan Pasar: Rupiah Melemah ke Rp


13.870/US$". CNBC Indonesia. Diakses tanggal 25 Februari 2020.

Rahmi Rosita Oktober 2020 PENGARUH PANDEMI COVID-19 TERHADAP


UMKM DI INDONESIA Volume 8 No 2,A

Maskarto Lucky Nara Rosmadi, Penerapan Strategi Bisnis di Masa Pandemi


Covid-19

https://www.sirclo.com/strategi-mempertahankan-bisnis-ditengah-pandemi-covid-19/

Anda mungkin juga menyukai