Anda di halaman 1dari 187

PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN PNEUMATIK

PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR KEJURUAN MESIN

DI SMK N 3 YOGYAKARTA

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Teknik


Universitas Negeri Yogyakarta
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

DI SUSUN OLEH :

AHMAD FAISHAL

09518244022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2015

i
ii
ABSTRAK

PENGEMBANGAN E- MODUL PEMBELAJARAN PNEUMATIK


PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR KEJURUAN MESIN
DI SMK N 3 YOGYAKARTA

Oleh:
Ahmad Faishal
NIM. 09518244022

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Memperoleh model e-modul yang tepat
untuk pembelajaran pneumatik. (2) Mengetahui fungsionalitas e-modul
pembelajaran pneumatik. (3) Mengetahui kelayakan e-modul pembelajaran
pneumatik untuk mata pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian pengembangan dengan tahapan


(1) perencanaan penulisan modul, (2) pengembangan modul, pada tahapan ini
digunakan pendekatan waterfall meliputi (a) software analysis requirement, (b)
design, (c) coding , dan (d) testing. (3) review,uji coba dan revisi, dan (4)
finalisasi. Subjek penelitian meliputi dosen ahli, guru dan siswa teknik pemesinan
SMK N 3 Yogyakarta dan objek penelitian berupa elektronik modul pembelajaran.
Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara, observasi, dan
angket. Teknik analisis data yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif.

Hasil penelitian ini adalah : (1) Produk software berupa elektronik modul
yang dikemas dalam bentuk multimedia dengan model meliputi penggunaan
layout berupa frame, penggunaan media gambar berupa realistic visual dan
simbol yang disusun secara konsisten, background biru yang digunakan memiliki
sifat tenang, dan penempatan navigasi yang sistematis. (2) Hasil uji
fungsionalitas meliputi kesesuaian tujuan yang diharapkan berdasarkan menu-
menu yang dipilih dan ketepatan link yang dituju dengan menggunakan tombol
navigasi yang tersedia. (3) Hasil uji kelayakan e-modul meliputi aspek materi,
aspek media dan aspek pembelajaran modul. Penilaian aspek materi oleh ahli
materi memperoleh persentase 75% dan oleh guru 81,25 %, keduanya termasuk
kategori “Baik”. Penilaian aspek media oleh ahli media memperoleh persentase
76% dan oleh guru 79% termasuk dalam kategori “Baik” dan oleh siswa 81,28%
termasuk kategori “Sangat Baik”. , Penilaian aspek pembelajaran modul oleh
guru memperoleh persentase 82,57% termasuk kategori “Sangat Baik” dan oleh
siswa sebesar 78% termasuk kategori “Baik”.

Kata kunci: E- modul, pembelajaran pneumatik , proses dasar kejuruan mesin

iii
iv
LEMBAR PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Ahmad Faishal


NIM : 09518244022
Program Studi : Pendidikan Teknik Mekatronika – S1
Judul TAS : Pengembangan E- Modul Pembelajaran Pneumatik Pada
Mata Pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin di SMK N 3
Yogyakarta

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang

pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau

diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata

penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

Yogyakarta,12 Maret 2015

Yang menyatakan,

Ahmad Faishal

NIM. 09518244022

v
MOTTO

“ Jangan pernah kau anggap mudah semua urusan “

“ Belajarlah dimanapun kamu berada ”

“ Bersyukurlah atas apa yang telah Allah berikan kepada kalian “

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum sebelum

mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri

” (QS. Ar-Ra’d : 11)

vi
PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, terima kasih kepada ALLAH SWT

Kupersembahkan Tugas Akhir Skripsi ini kepada :

Keluarga tercinta : (Alm) Bapak dan Ibu yang dengan susah payah
membesarkan anak bodoh ini dengan penuh kasih sayang ,kebahagiaan
dan ketulusan hati. Yang tak henti hentinya mendo’akan agar selalu
dimudahkan jalannya

Adikku tersayang Halimah Nur Aisyah

Keluarga besar prodi mekatronika F 2009 yang tak henti-hentinya


memberikan semangat dan motivasi

Pasukan antrian yang selalu sabar dan semangat untuk menyelesaikan


kewajiban sebagai mahasiswa

Teman – teman seperjuangan angkatan 2009 yang sangat saya


banggakan

Segenap guru dan siswa teknik pemesinan SMK N 3 Yogyakarta yang


telah membantu selama proses penelitian

Almameter UNY tercinta

Dan semua pihak yang tak bisa saya sebut satu persatu

Terima kasih semuanya

vii
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya kepad a Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan

karunia, serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir

Skripsi dengan judul “Pengembangan E-Modul Pembelajaran Pneumatik Pada

Mata Pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin” , sebagai salah satu syarat untuk

mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penyusunan Tugas Akhir Skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

bimbingan, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini

penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Haryanto, M.Pd.,M.T. selaku Doden Pembimbing Tugas Akhir Skripsi

yang telah banyak meluangkan waktu, memberikan semangat, dorongan,

dan bimbingan selama penyusunan Tugas Akhir Skripsi.

2. Dr. Edy Supriyadi, M.Pd., dan Dr. Samsul Hadi, M.Pd., M.T., selaku validator

instrumen penelitian Tugas Akhir Skripsi, yang telah memberikan banyak

masukan dan saran perbaikan.

3. Didik Hariyanto, M.T., Deny Budi Hertanto,M.Kom., Totok Heru Tri M.,M.Pd.,

dan Yuwono Indro Hatmojo, S.Pd., M.Eng., selaku validator media

pembelajaran.

4. Dr. Samsul Hadi, M.Pd., M.T., dan Rustam Asnawi, M.T, Ph.D selaku

Penguji Utama dan Sekretaris Penguji yang memberikan koreksi perbaikan

secara komprehensif.

5. K. Ima Ismara, M.Pd, M.Kes selaku Ketua Jurusan dan Herlambang Sigit P.,

S.T.,M.Sc., selaku Kaprodi Jurusan Pendidikan Teknik Mekatronika yang

telah memberikan bantuan serta fasilitas selama proses penyusunan Tugas

Akhir Skripsi ini sampai dengan selesai.

viii
6. Drs. Sunomo.M.T., selaku Dosen Penasehat Akademik yang telah banyak

membantu serta memotivasi penulis selama menimba ilmu di bangku kuliah.

7. Dr. Moch. Bruri Triyono, M.Pd selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas

Negeri Yogyakarta, yang telah menyetujui penyusunan dan pelaksanaan

Tugas Akhir Skripsi ini.

8. Drs. Aruji Siswanto, selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Yogyakarta yang

telah memberikan ijin pelaksanaan pengambilan data Tugas Akhir Skripsi.

9. Nurkholis,S.Pd., Maryadi,S.Pd., dan Riswanto, S.Pd., selaku guru pengampu

di SMK Negeri 3 Yogyakarta yang telah banyak meluangkan waktu serta

bantuan dalam pelaksanaan penelitian Tugas Akhir Skripsi.

10. Para guru, staff dan siswa Teknik Pemesinan SMK N 3 Yogyakarta yang

telah membantu proses penelitian Tugas akhir skripsi.

11. Segenap staf dan karyawan di lingkungan fakultas, khususnya jurusan

Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta

atas bantuan dan kerjasamanya yang telah diberikan.

12. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir Skripsi ini masih perlu perbaikan

supaya lebih sempurna. Kritik dan saran yang konstruktif diharapkan penulis

sebagai perbaikan selanjutnya. Penulis berharap semoga Tugas Akhir Skripsi ini

dapat bermanfaat bagi semua pihak. Amin.

Yogyakarta, 12 Maret 2015

Ahmad Faishal
NIM. 09518244022

ix
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................. ii
ABSTRAK ...................................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................... iv
HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................... v
HALAMAN MOTTO ....................................................................................... vi
HALAMAN PERSEMBAHAN ........................................................................ vii
KATA PENGANTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................ x
DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1


A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 5
C. Batasan Masalah ................................................................................ 6
D. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 7
F. Spesifikasi Produk ................................................................................ 7
G. Manfaat Penelitian ................................................................................ 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 10


A. Kajian Teori .................................................................................................. 10
1. Media Pembelajaran ................................................................................. 10
a. Pengertian Media Pembelajaran ................................................................. 10
b. Fungsi Media Pembelajaran ........................................................................ 11
c. Media Pembelajaran Berbasis Komputer .................................................... 13
2. Sumber Belajar .......................................................................................... 15
a. Pengertian Sumber Belajar ..........................................................................15
b. Modul Pembelajaran .................................................................................... 17
3. Modul Elektronik ......................................................................................... 25
a. Pengertian Modul Elektronik ........................................................................ 25
b. Model Pengembangan Modul Elektronik ..................................................... 25
4. Pembelajaran ............................................................................................... 26
5. Tinjauan Pembelajaran Pneumatik .............................................................. 27
B. Penelitian yang Relevan ............................................................................ 28
C. Kerangka Berpikir ....................................................................................... 30
D. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 32

x
BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 34
A. Model Pengembangan ............................................................................... 34
B. Prosedur Pengembangan .......................................................................... 34
1. Perencanaan Menulis Modul ....................................................................... 35
2. Penulisan Modul .......................................................................................... 36
a. Software Analysis Requirement ..................................................................36
b. Design .......................................................................................................... 36
c. Coding ...................................................................................................... ... 37
d. Testing ......................................................................................................... 37
3. Review, Uji Coba dan Revisi ......................................................................, 38
4. Finalisasi ..................................................................................................... 38
C. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................................... 39
D. Subjek dan Objek Penelitan ....................................................................... 39
E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data .......................................................... 39
1. Teknik Pengumpulan Data.......................................................................... 39
2. Instrumen Pengumpulan Data .................................................................... 40
F. Validitas dan Reliablitias Instrumen............................................................ 44
1. Validitas Instrumen .................................................................................... 44
2. Reliabilitas Instrumen ................................................................................ 45
G. Teknik Analisis Data .................................................................................. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN ................................. 47


A. Hasil Pengembangan .................................................................................. 47
1. Perencanaan Menulis Modul ....................................................................... 47
2. Penulisan Modul .......................................................................................... 52
3. Review, Uji Coba dan Revisi ....................................................................... 69
4. Finalisasi ..................................................................................................... 70
B. Analisis Data .............................................................................................. . 71
1. Analisis Data Hasil Penilaian Ahli Materi .................................................... 71
2. Analisis Data Hasil Penilaian Ahli Media .................................................... 74
3. Analisis Data Hasil Penilaian Guru ............................................................. 75
4. Analisis Data Hasil Uji Coba Siswa ............................................................ 77
C. Kajian Produk ............................................................................................. 79
D. Pembahasan ............................................................................................... 81
1. Model E-Modul Pembelajaran Pneumatik .................................................. 81
2. Fungsionalitas E-Modul Pembelajaran Pneumatik ..................................... 82
3. Unjuk Kerja E-Modul Pembelajaran Pneumatik .......................................... 84

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...............................................................90


A. Kesimpulan .................................................................................................. 90
B. Keterbatasan Media ..................................................................................... 91
C. Saran ........................................................................................................... 92

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 94


LAMPIRAN ................................................................................................. ..... 96

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. SK dan KD Pembelajaran Pneumatik................................................ 28


Tabel 2. Kisi – Kisi Lembar Observasi ............................................................. 40
Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner Elektronik Modul Ahli Materi ........................... 41
Tabel 4. Kisi-Kisi Kuesioner Elektronik Modul Ahli Media ............................ 42
Tabel 5. Kisi-Kisi Kuesioner Elektronik Modul untuk Guru dan Siswa......... 43
Tabel 6. Validasi Instrumen ............................................................................. 44
Tabel 7. Kategori Koefisien Reliabilitas ........................................................... 45
Tabel 8. Kategori Data Hasil Penelitian ........................................................... 46
Tabel 9. Faktor Pertimbangan dari Peserta Didik ........................................... 48
Tabel 10. Hasil Rumusan Tujuan Pembelajaran........................................... 49
Tabel 11. Media yang Digunakan dalam E-Modul ....................................... 51
Tabel 12. E-Modul yang akan Dikembangkan............................................... 54
Tabel 13. Pengujian Ketepatan Fungsi Button Sesuai Menu....................... 66
Tabel 14. Pengujian Blackbox Pada Komponen Navigasi .............................. 67
Tabel 15. Pengujian Blackbox Pada Halaman Tes Mandiri ............................ 67
Tabel 16. Tabel Saran Dosen Ahli ................................................................... 68
Tabel 17. Konversi Skor Rerata Skala Empat Aspek Self Instructional ...... 71
Tabel 18. Konversi Skor Rerata Skala Empat Aspek Self Contained ......... 72
Tabel 19. Konversi Skor Rerata Skala Empat Aspek Stand Alone ............. 72
Tabel 20. Konversi Skor Rerata Skala Empat Aspek Adaptive
dan User Friendly ............................................................................ 72
Tabel 21. Konversi Nilai Skor Rerata Skala Empat Ahli Materi .................... 73
Tabel 22. Hasil Penilaian Ahli Materi ............................................................... 73
Tabel 23. Konversi Skor Rerata Skala Empat Aspek Penggunaan ............ 74
Tabel 24. Konversi Skor Rerata Skala Empat Ahli Media ............................. 75
Tabel 25. Hasil Penilaian Ahli Media ............................................................... 75
Tabel 26. Konversi Nilai Skor Rerata Skala Empat Alfa Test ........................ 76
Tabel 27. Konversi Nilai Skor Rerata Skala Empat Aspek Materi ................ 76

xii
Tabel 28. Konversi Nilai Skor Rerata Skala Empat Aspek Materi ................ 76
Tabel 29. Hasil Data Alfa Test ......................................................................... 77
Tabel 30. Konversi Nilai Skor Rerata Skala Empat Beta Test ...................... 78
Tabel 31. Hasil Penilaian Siswa ...................................................................... 78
Tabel 32. Hasil Penilaian Ahli Media ............................................................... 84
Tabel 33. Penilaian Aspek Media .................................................................... 86
Tabel 34. Hasil Penilaian Ahli Materi................................................................ 86
Tabel 35. Penilaian Aspek Materi .................................................................... 88

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Pengembangan Modul ........................................................ 24


Gambar 2. Linear Sequencial Model .................................................. 26
Gambar 3. Alur Kerangka Berpikir .................................................................. 32
Gambar 4. Prosedur Pengembangan E-Modul ................................................ 35
Gambar 5. Kurva Normal ............................................................................... 46
Gambar 6. Hasil Perencanaan Isi Materi Pembelajaran .................................. 50
Gambar 7. Rancangan Arsitektur E-Modul Pneumatik .................................... 55
Gambar 8. Blok Diagram Halaman Utama ...................................................... 55
Gambar 9. Blok Diagram Materi ..................................................................... 56
Gambar 10. Blok Diagram Latihan Soal ........................................................... 57
Gambar 11. Tampilan Storyboard E-Modul Pneumatik ....................................58
Gambar 12. Flowchart halaman utama ........................................................... 58
Gambar 13. Hasil Jadi Halaman Intro ............................................................. 60
Gambar 14. Hasil Jadi Halaman Home .......................................................... 61
Gambar 15. Petunjuk Penggunaan ................................................................ 62
Gambar 16. Tujuan Pembelajaran. ................................................................. 62
Gambar 17. Halaman Materi ........................................................................... 62
Gambar 18. Simulasi Pneumatik .................................................................... 62
Gambar 19.Video Pneumatik ......................................................................... 63
Gambar 20. Halaman Awal Evaluasi ............................................................. 64
Gambar 21. Soal Benar Salah ....................................................................... 64
Gambar 22. Soal Pilihan Ganda ...................................................................... 64
Gambar 23.Soal Menjodohkan ........................................................................ 64
Gambar 24.Tampilan Nilai Lulus ..................................................................... 65
Gambar 25. Tampilan Nilai Gagal .................................................................. 65
Gambar 26. Pemberian Fungsi pada Tombol ................................................. 65
Gambar 27. Home Sebelum Revisi ................................................................. 69
Gambar 28. Home Setelah Revisi ................................................................... 69

xiv
Gambar 29. Sebelum Revisi ............................................................................ 69
Gambar 30. Setelah Revisi .............................................................................. 69
Gambar 31. Penambahan Nilai Karakter ......................................................... 79
Gambar 32. Diagram Batang Hasil Penilaian Ahli Media ................................ 85
Gambar 33. Diagram Hasil Penilaian Aspek Media. ........................................ 86
Gambar 34. Diagram Batang Hasil Penilaian Ahli Materi .................................87
Gambar 35. Diagram Hasil Penilaian Aspek Materi.......................................... 88
Gambar 36. Diagram Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran Modul. ................ 89

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Hasil Analisis Kebutuhan ........................................................ 97


Lampiran 2. Kerangka E-Modul Pembelajaran Pneumatik .......................... 102
Lampiran 3. Instrumen Penelitian .............................................................. 112
Lampiran 4. Validasi Instrumen Penelitian ................................................. 141
Lampiran 5. Hasil Validasi Produk (validasi ahli) ................................ 144
Lampiran 6. Hasil Analisis Data .................................................................. 150
Lampiran 7. Dokumentasi Penelitian........................................................... 164
Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian ................................................................. 166
.

xvi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran merupakan proses kegiatan belajar mengajar yang juga

berperan dalam menentukan keberhasilan belajar peserta didik. Dalam hal ini

timbul interaksi antara pendidik dan peserta didik serta sumber belajar dalam

suatu lingkungan belajar. Adapun komponen yang mempengaruhi berjalannya

suatu proses pembelajaran untuk mewujudkan tujuan di atas yaitu: 1) guru, 2)

siswa, 3) materi pembelajaran, 4) metode pembelajaran, 5) media pembelajaran,

6) evaluasi pembelajaran (Zain dkk, 1997:48). Pada prosesnya pembelajaran di

sekolah ini menjadi suatu hal yang penting. Kemampuan siswa dalam

menangkap materi yang diberikan oleh pendidik adalah salah satu indikator

keberhasilan proses pembelajaran.

Perhatian siswa kepada materi sepenuhnya adalah tugas dari pendidik.

Berbagai cara dapat digunakan untuk memusatkan perhatian siswa akan materi

yang diajarkan. Salah satunya dengan menggunakan media pembelajaran.

Media pembelajaran merupakan komponen penting dalam penyampaian materi

kepada peserta didik. Karena pada dasarnya media adalah semua bentuk

perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar

ide, gagasan, atau pendapat sehingga ide, gagasan, atau pendapat yang

dikemukakan itu sampai kepada penerima yang dituju (Arsyad, 2006:4).

Perlunya media pembelajaran yang baik dan menarik ini karena pendidik zaman

sekarang dituntut untuk menciptakan pembelajaran yang menarik sekaligus

menghibur agar tidak kalah dengan teknologi informasi dan dunia hiburan yang

1
semakin canggih. Undang-undang No.20 pasal 40 ayat 2 tahun 2003 tentang

sisdiknas berbunyi “guru dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan

suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan

dialogis”.

Dunia pendidikan dewasa ini memasuki era dunia media, di mana kegiatan

pembelajaran menuntut dikuranginya metode ceramah dan diganti dengan

pemakaian banyak media. Lebih-lebih pada kegiatan pembelajaran saat ini yang

menekankan pada keterampilan proses dan active learning, maka kiranya

peranan media pembelajaran, menjadi semakin penting (Tejo Nursito ,2011:20).

Pengembangan media pendidikan yang menarik dan inovatif sangat dibutuhkan

peserta didik saat ini. Hasil observasi penulis di SMK N 3 Yogyakarta (20

november 2013) dengan salah satu guru pengampu menunjukkan bahwa

penggunaan media yang belum dimaksimalkan dalam proses pembelajaran.

Pengembangan – pengembangan media yang seharusnya bisa dilakukan oleh

pendidik belum tampak. Misalnya pemanfaatan media komputer dalam

penyampaian materi masih sangat sedikit. Namun penggunaan software dalam

pembelajaran sudah berjalan hanya saja modul atau sumber belajar yang lain

belum dikembangkan. Sehingga perhatian siswa kepada materi yang diajarkan

tidak maksimal.

Mengatasi permasalahan diatas yaitu dengan memilih media yang sesuai

dan penggunaan sumber belajar yang tepat kepada peserta didik. Pemilihan

media yang sesuai tentunya akan membantu mempermudah pendidik dalam

menyampaikan materi kepada peserta didik, sehingga akan lebih menarik dan

mudah dalam menerima materi. Pemilihan media ini tentunya disesuaikan

dengan tujuan dari pembelajaran. Misalnya dalam pembalajaran praktik

2
pneumatik perlu digunakannya media pembelajaran seperti silinder, katup udara,

trainer pneumatik dan lain – lain. Jika tidak memiliki alat – alat tersebut bisa

munggunakan software simulasi. Setidaknya tujuan dari pembelajaran itu

terpenuhi. Pengembangan media pembelajaran juga diperlukan agar lebih

menimbulkan daya tarik oleh peserta didik. Salah satu media yang dapat

dikembangkan adalah modul pembelajaran. Modul merupakan salah satu

sumber belajar. Sumber belajar ditetapkan sebagai informasi yang disajikan dan

disimpan dalam berbagai bentuk media, yang dapat membantu siswa dalam

belajar sebagai perwujudan dari kurikulum. Bentuknya tidak terbatas apakah

dalam bentuk cetakan, video, format perangkat lunak atau kombinasi dari

berbagai format yang dapat digunakan oleh siswa ataupun guru ( Liandiani

2008:7) .

Hasil observasi lain di SMK N 3 Yogyakarta ternyata mata pelajaran Proses

Dasar Kejuruan Mesin khususnya sub kompetensi pneumatik belum mempunyai

modul pembelajaran. Padahal dapat menunjang kegiatan belajar mengajar di

kelas. Pada dasarnya proses pembelajaran pneumatik ini terdiri atas teori dan

praktik. Namun dalam pembelajaran teori hanya diberikan waktu sedikit sekali

karena tidak tersedianya modul pembelajaran yang ada. Sehingga peserta didik

langsung belajar penggunaan software fluidsim sebagai simulasi dari sistem

kerja pneumatik. Siswa mampu untuk mensimulasikan tetapi kurang mengerti

dasar – dasar dari pneumatik tersebut. Hal ini sesuai dengan perolehan nilai teori

lebih rendah daripada niai praktik. Untuk itu diperlukan sebuah modul

pembelajaran yang dapat membantu siswa mendapatkan informasi dan

mengembangkan pengetahuan yang berkaitan dengan pneumatic.

Pengembangan modul pembelajaran di SMK N 3 Yogyakarta sangat dibutuhkan

3
untuk menunjang pembelajaran. Media berbasis komputer merupakan opsi yang

baik untuk pengembangan modul tersebut. Dibuat dengan tampilan yang lebih

menarik dari modul cetak dan memiliki banyak konten yang menunjang

pengetahuan siswa.

Pada saat ini perkembangan dunia teknologi khususnya komputerisasi

sangat berkembang pesat. Salah satu pemanfaatan era komputerisasi ini adalah

dalam bidang pendidikan. Komputer digunakan sebagai media dalam mengajar.

Penggunaan komputer sebagai media pengajaran dikenal denga nama

pengajaran dengan bantuan komputer ( Computer – assisted Instruction – CAI,

atau Computer-assisted Learning CAL ). Dilihat dari situasi belajar di mana

komputer digunakan untuk tujuan menyajikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk

tutorial, drills and practice, simulasi, dan permainan. (Azhar Arsyad, 2006:157).

Hal ini lebih memudahkan pendidik untuk menyajikan suatu materi, tidak hanya

itu diharapkan dari media berbasis komputer ini siswa lebih mengeksplor

pengetahuan dan informasi yang diberikan.

Pada kenyataannya seperti yang diungkapkan Bp. Maryadi,S.Pd sebagai

guru pengampu pembelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin bahwasannya

media pembelajaran berbasis komputer sangat dibutuhkan oleh peserta didik.

Penggunaan fasilitas komputer diharapkan mampu menambah motivasi peserta

didik dalam proses belajar. Baik itu kegiatan teori maupun praktik. Karena

menjadi sebuah persoalan dalam proses pembelajaran dikelas yaitu kurang

optimalnya hasil dari peserta didik untuk kompetensi pneumatik. Diketahui bahwa

nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan yaitu 75. Pada saat

ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS) kompetensi

siswa masih belum memenuhi untuk pembelajaran teori, dari 35 siswa 75 % atau

4
26 siswa memenuhi kriteria kelulusan minimal dan 25 % atau 9 siswa belum

tuntas memenuhi kriteria kelulusan minimal. Melihat fasilitas yang memungkinkan

dan menyelaraskan perkembangan jaman maka media pembelajaran berbasis

komputer merupakan opsi yang paling baik untuk dikembangkan. Salah satunya

adalah pengembangan modul. Modul tersebut bisa juga disebut elektronik modul

karena penggunaan piranti elektronik berupa komputer sebagai penyajinya.

Modul elektronik tersebut diharapkan dapat menghasilkan proses pembelajaran

yang optimal.

Keadaan di SMK juga mendukung untuk pengembangan modul tersebut.

Fasilitas yang ada, kebutuhan siswa akan ilmu yang semakin luas, tampilan yang

lebih menarik perhatian peserta didik. Harapan dari guru pengampu adalah

elektronik modul ini dapat membantu peserta didik dalam memperkaya informasi

dan pengetahuan tentang sistem pneumatik serta meningkatkan proses belajar

peserta didik. Modul elektronik ini diharapkan dapat membantu siswa untuk

mempelajari ilmu tentang pneumatic yang nantinya akan diperlukan di dunia

kerja.

Hasil wawancara dan observasi tersebut menginspirasi penulis untuk

membuat sebuah e-Modul atau electronic modul pembelajaran pneumatik yang

diharapkan dapat membantu siswa dalam belajar ilmu pneumatic. Oleh karena

itu penulis mengambil judul “ Pengembangan e-Modul Pembelajaran Pneumatic

pada Mata Pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin di SMK N 3 Yogyakarta”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat diidentifikasi

masalah – masalah sebagai berikut :

5
1. Pengembangan media pembelajaran yang belum dimaksimalkan oleh

pendidik maupun lembaga pendidikan menyebabkan kurangnya perhatian

siswa dalam proses pembelajaran.

2. SMK N 3 Yogyakarta belum memiliki modul pneumatic yang dapat

membantu mempermudah penyajian informasi dan pengetahuan kepada

peserta didik.

3. Pembelajaran pneumatic di SMK N 3 Yogyakarta belum menggunakan

elektronik modul sehingga hasil pembelajaran belum optimal.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

perlu dibuat pembatasan masalah agar penelitian menjadi fokus dan dapat

mengatasi permasalahan yang ada. Penelitian ini lebih menekankan tentang

pembuatan modul elektronik (e-Modul) pembelajaran pneumatic pada mata

pelajaran proses dasar kejuruan mesin dan diuji kelayakan apakah sudah sesuai

dengan kriteria kelayakan modul pembelajaran.

D. Rumusan Masalah

Berkaitan dengan permasalahan di atas, maka rumusan permasalahan

dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah model elektronik modul (e-Modul) yang tepat untuk

pembelajaran pneumatik pada mata pelajaran Proses Dasar Kejuruan

Mesin?

2. Bagaimanakah fungsionalitas elektronik modul (e-Modul) pembelajaran

pneumatic pada mata pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin?

3. Bagaimanakah kelayakan elektronik modul (e-Modul) pembelajaran

pneumatic pada mata pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin?

6
E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Memperoleh model elektronik modul ( e-Modul ) yang tepat untuk

pembelajaran pneumatic yang berfungsi untuk mendukung mata pelajaran

Proses Dasar Kejuruan Mesin.

2. Mengetahui fungsionalitas elektronik modul (e-Modul) pembelajaran

pneumatik yang berfungsi untuk pelaksanaan mata pelajaran Proses Dasar

Kejuruan Mesin.

3. Mengetahui kelayakan elektronik modul ( e-Modul ) pembelajaran pneumatic

untuk mata pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin.

F. Spesifikasi Produk

Produk yang akan diharapkan dari penelitian ini adalah sebuah modul

elektronik pembelajaran yang dapat digunakan siswa untuk pegangan ataupun

menambah informasi dan pengetahuan dibidang pneumatic. Adapun gambaran

hasil elektronik modul ini sebagai berikut :

1. Modul akan dibuat dengan menggunakan software Lectora Inspire dengan

tampilan yang mudah dioperasikan

2. Mencantumkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang ingin

dicapai.

3. Mencantumkan menu utama yang memuat keseluruhan tema materi

pembelajaran

4. Dilengkapi dengan button navigasi untuk menuju halaman yang diinginkan.

5. Dilengkapi dengan soal – soal latihan .

6. Dilengkapi dengan video simulasi pneumatic

7
7. Dibuat sesuai silabus yang digunakan di SMK N 3 Yogyakarta.

8. Dilengkapi dengan animasi proses kerja sistem pneumatik

9. Dilengkapi dengan petunjuk penggunaan.

G. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian pengembangan modul elektronik (e-Modul) ini

diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Bagi Peserta Didik :

a. Dapat menambah informasi dan pengetahuan tentang sistem pneumatic

b. Dapat memberikan motivasi untuk terus belajar dan siap untuk menghadapi

dunia kerja

c. Dapat memberikan contoh untuk mencoba membuat modul elektronik agar

belajar lebih menarik.

2. Bagi Pendidik :

a. Sebagai modul pegangan siswa dalam belajar ilmu pneumatic dimanapun

siswa belajar

b. Sebagai sumber informasi model pendidikan berbantuan elektronik modul

pada pembelajaran pneumatic

c. Dapat digunakan sebagai contoh untuk mengembangkan ilmu – imu lain

dalam bentuk elektronik

3. Bagi Peneliti :

a. Dapat menambah pengetahuan / pengalaman sebagai bekal untuk menjadi

seorang guru pneumatic yang profesional yang dapat memanfaatkan

perkembangan teknologi.

b. Dapat digunakan pijakan untuk membuat sesuatu yang lebih dari sekedar

elektronik modul yang dapat berguna untuk kelangsungan pembelajaran.

8
4. Bagi Sekolah :

a. Sekolah dapat mengoptimalkan sarana dan prasarana di sekolah yang dapat

menunjang proses pembelajaran .

b. Sarana dan prasarana berupa laboratorium komputer dapat digunakan

semaksimal mungkin untuk belajar baik simulasi maupun praktik.

5. Bagi Dunia Pendidikan :

a. Dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan modul tersebut untuk

belajar ilmu pneumatic.

b. Dapat dimaksimalkan menjadi e-Learning dan dapat disebarluaskan di

internet demi kepentingan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi.

9
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Media Pembejalaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Sukiman (2012:29) mengemukakan bahwasannya media pembelajaran

adalah:

“Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk


menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga merangsang pikiran,
perasaan, perhatian dan minat serta kemauan peserta didik sedemikian rupa
sehingga proses belajar terjadi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
efektif .”

Penjelasan dari apa yang dikemukakan sukiman bahwasannya media

pembelajaran adalah sarana pendukung yang digunakan oleh pendidik untuk

menyampaikan materi / bahan ajar kepada peserta didik dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kemudahan pendidik dalam

menyampaikan materi menjadi salah satu hal yang penting dalam meningkatkan

kualtias pendidikan.

Arsyad (2011:10) menambahkan bahwa media pembelajaran adalah segala

sesuatu yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam

proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa

dalam belajar. Hal ini menjelaskan bahwa media pembelajaran merupakan piranti

dengan segala bentuk yang dapat membantu guru dalam menyampaikan ilmu /

informasi kepada siswa. Sehingga penggunaan piranti tersebut dapat

memberikan daya tarik tersendiri dalam proses penyampaiannya.

10
Terkait dengan pengertian media pembelajaran menurut Cecep Kustiadi dan

Bambang Sutijpto (2013:8) media pembelajaran adalah alat yang dapat

membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna

pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran

dengan lebih baik dan sempurna. Selain itu media juga dapat menjadi

sarana untuk meningkatkan proses belajar mengajar.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa media

pembelajaran merupakan alat bantu dengan segala bentuk yang digunakan

untuk menyampaikan informasi / pesan sekaligus memperjelas makna dari pesan

tersebut sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

Penggunaan media juga bertujuan untuk memberikan daya tarik kepada

penerima atas informasi yang disampaikan.

Terkait dengan penelitian ini pembelajaran pneumatik memerlukan media

untuk membantu peserta didik mempelajari proses, bentuk komponen dan

penggambaran diagram sistem pneumatik. Pembelajaran diatas menuntut siswa

mengetahui sistem kerja secara riil dan jelas. Untuk itu penggunaan media

pembelajaran dapat membantu siswa dalam mempelajari sistem kerja

pneumatik, komponen – komponen pneumatik dan penggambaran diagram

pneumatik. media pembelajaran dapat berupa gambar, grafik, video dan lain –

lain.

b. Fungsi Media Pembelajaran

Media pembelajaran tentunya memiliki fungsi yang penting dalam

penyaluran informasi. Kemp & Dayton dalam Arsyad (2011: 19) menjelaskan

tiga fungsi media yaitu: (1) memotivasi minat atau tindakan, (2) menyajikan

11
informasi, dan (3) memberi instruksi. Terkait dengan penelitian ini fungsi media

dalam memotivasi minat atau tindakan dapat direalisasikan dalam bentuk video

aplikasi. Peserta didik dapat melihat proses kerja sistem pneumatik dalam proses

industri, sehingga peserta didik tertarik untuk mengembangkan maupun

mengoperasikan sistem pneumatik. Fungsi media dalam menyajikan informasi

dan pemberian instruksi direalisasikan dengan gambar , grafik mapun multimedia

dalam menyajikan materi – materi pneumatik yang disampaikan secara

sistematis.

Fungsi media pembelajaran menurut Arief S. Sadiman (2012:17), secara

umum media berguna untuk: (1) memperjelas penyajian pesan agar tidak

terlalu bersifat verbalistis, (2) mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya

indera, (3) mengatasi sikap pasif peserta didik, dan (4) menyamakan persepsi

peserta didik. Dalam proses pembelajaran, media dapat berfungsi sebagai

pembawa informasi dari sumber informasi itu sendiri yaitu guru kepada

penerima yaitu siswa. Sedangkan metode adalah prosedur ataupun langkah

untuk membantu siswa dalam mengolah dan menerima informasi guna

mencapai tujuan pembelajaran.

Fungsi – fungsi media pembelajaran di atas menjelaskan bahwa media

pembelajaran berfungsi untuk memudahkan pendidik dalam penyajian informasi,

pemberian motivasi dan intruksi agar siswa lebih berperan aktif dalam proses

belajar mengajar.

12
c. Media Pembelajaran Berbasis Komputer

1) Pengertian Media Pembelajaran Berbasis Komputer

Arsyad (2011;157) berpendapat bahwa penggunaan komputer sebagai

media pengajaran dikenal denga nama pengajaran dengan bantuan komputer (

Computer – assisted Instruction – CAI, atau Computer-assisted Learning CAL ).

Dilihat dari situasi belajar di mana komputer digunakan untuk tujuan menyajikan

isi pelajaran, CAI bisa berbentuk tutorial, drills and practice, simulasi, dan

permainan. media pembelajan berbasis komputer ini juga merupakan sarana

komputer yang digunakan untuk menyajikan isi pelajaran secara interaktif guna

meningkatkan kualitas belajar siswa .

Hick dan Hyde dalam Ismaniati (2001:22) menurutnya PBK ( Pembelajaran

Berbantuan Komputer ) adalah:

“a teaching process directly involving a computer in the presentation of


instructional materials in an interactive mode to provide and control the
individualized learning environment for each individual student” .

Pengertian tersebut menjelaskan bahwa media pembelajaran berbasis

komputer ini membantu siswa dalam memberikan penjelasan secara langsung

tentang materi yang diajarkan secara interaktif dan juga bisa mengontrol

suasana belajar siswa. Karena tampilan yang menarik bisa membuat setiap

siswa merasa ingin tahu dengan apa yang terdapat didalamnya.

2) Bentuk Penyajian Media Berbasis Komputer

Arsyad (2011:158) menyatakan, dilihat dari situasi belajar di mana komputer

digunakan untuk tujuan menyajikan isi pelajaran, CAI bisa berbentuk: (1) tutorial,

program pembelajaran tutorial dengan bantuan komputer meniru sistem tutor

yang dilakukan oleh guru atau instruktur. Informasi atau pesan berupa suatu

13
konsep disajikan di layar komputer dengan teks, gambar, atau grafik. Pada saat

yang tepat, siswa diperkirakan telah membaca, menginterpretasikan, dan

menyerap konsep itu, suatu pertanyaan atau soal diajukan. (2) Drills and

Practice, latihan untuk mempermahir keterampilan atau memperkuat

penguasaan konsep dapat dilakukan dengan modus drills and practice.

Komputer menyiapkan serangkaian soal atau pertanyaan yang serupa dengan

yang biasa ditemukan dalam buku / lembaran kerja workbook .(3) Simulasi,

program simulai dengan bantuan komputer mencoba untuk menyamai proses

dinamis yang terjadi di dunia nyata, misal siswa menggunakan komputer untuk

mensimulasikan menerbangkan pesawat terbang, menjalankan usaha kecil dll.

Program ini berusaha memberikan pengalaman masalah “dunia nyata” .

(4) Permainan, program permainan yang dirancang dengan baik dapat

memotivasi siswa dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya.

Permainan instruksional yang berhasil menggabungkan aksi – aksi permainan

video dan keterampilan penggunaan keyboard pada komputer.

Terkait dengan penelitian ini pemilihan bentuk penyajian penting dalam

mempertimbangkan model e-modul pneumatik yang akan dikembangkan. Bentuk

penyajian yang sesuai untuk e-modul pneumatik ini adalah simulasi dan tutorial,

karena dalam e-modul pneumatik terdiri dari konsep – konsep dasar pneumatik

dan simulasi rangkaian kerja pneumatik.

3) Prinsip – prinsip Rancangan Media Berbasis Komputer

Arsyad (2011:99) menjabarkan beberapa petunjuk perwajahan teks media

berbasis komputer, yaitu : (1) Layar / monitor komputer bukanlah halaman, tetapi

penayangan yang dimais yang bergerak berubah dengah perlahan – lahan. (2)

Layar tidak boleh terlalu padat, bagi ke dalam beberapa tayangan, atau mulailah

14
dengan sederhana dan pelan-pelan dan tambahkan sehingga mencapai tahapan

kompleksitias yang diinginkan. (3) Pilihlah jenis huruf normal, tak berhias.

Gunakan huruf kapitan dan huruf kecil, tidak menggunakan huruf kapital semua.

(4) Gunakan antara tujuh sampai sepuluh kata per baris karena lebih mudah

membaca kalimat pendek daripada kalimat panjang. (5) Tidak memenggal kata

pada akhir baris, tidak memulai paragraf ada baris terakhir dalam satu layar,

tidak mengakhiri paragraf pada baris pertama layar , meluruskan baris kalimat

pada sebelah kiri, namun di sebelah kanan lebih baik tidak lurus karena lebih

mudah membacanya. (6) Jarak dua spasi disarankan untuk tingkat keterbacaan

yang lebih baik. (7) Pilih karakter huruf tertentu untuk judul dan kata-kata kunci.

(8) Teks diberi kotak apabila teks itu berada bersama-sama dengan grafik atau

lainnya pada layar yang sama. (9) Konsisten dengan gaya dan format yang

dipilih.

2. Sumber Belajar

a. Pengertian Sumber Belajar

Sumber belajar (learning resources) adalah semua sumber baik berupa data,

orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan oleh peserta didik dalam belajar,

baik secara terpisah maupun secara terkombinasi sehingga mempermudah

peserta didik dalam mencapai tujuan belajar atau mencapai kompetensi tertentu,

( Depdiknas : 2004 ).Pengertian diatas menjelaskan bahwasannya sumber

belajar merupakan tuntunan yang bisa digunakan peserta didik dalam

memperoleh ilmu pengetahuan. Baik berupa data, orang atau media apapun

yang bisa digunakan dalam membantu memperoleh ilmu pengetahuan. Jika

tuntunan / sumber yang kita dapat itu benar dan baik, maka peserta didik akan

memperoleh ilmu yang benar dan baik pula, begitu pun sebaliknya.

15
Lindiani (2008 : 9) mengemukakan bahwa sumber belajar adalah semua

sumber (baik berupa data, orang atau benda) yang dapat digunakan untuk

memberi fasilitas (kemudahan) belajar bagi siswa. Sumber belajar ini

bermanfaat dalam memberikan sumbangan yang positif untuk peningkatan mutu

pendidikan dan pembelajaran. Terdapat enam macam sumber belajar yaitu

pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar / lingkungan.

Sumber belajar dapat berbentuk ( http://wijayalabs.wordpress.com

/2008/09/19/belajar-pembelajaran-dan sumber-belajar-2/ ) : (1) Pesan, meliputi

informasi, bahan ajar; cerita rakyat, dongeng, hikayat. (2) Orang, meliputi guru,

instruktur, siswa, ahli, nara sumber, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga, tokoh

karier. (3) Bahan, meliputi buku, modul, transparansi, film, slides, gambar, grafik

yang dirancang untuk pembelajaran, relief, candi, arca, komik. (4) Alat/

perlengkapan, meliputi perangkat keras, komputer, radio, televisi, VCD/DVD,

kamera, papan tulis, generator, mesin, mobil, motor, alat listrik, obeng dan

sebagainya. (5) Pendekatan/ metode/ teknik, meliputi disikusi, seminar,

pemecahan masalah, simulasi, permainan, sarasehan, percakapan biasa,

diskusi, debat, talk shaw dan sejenisnya. (6) Lingkungan, meliputi ruang kelas,

studio, perpustakaan, aula, teman, kebun, pasar, toko, museum, kantor dan

sebagainya.

Penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan modul pembelajaran

kedalam bentuk elektronik. Pembahasan diatas menjelaskan bahwa modul

termasuk sumber belajar dalam bentuk bahan / buku kemudian ditampilkan

melalui piranti elektronik berupa komputer.

16
b. Modul Pembelajaran

1) Pengertian Modul Pembelajaran

Nana Sudjana dan Ahmad Rifai (2009:132) menjelaskan bahwa modul bisa

dipandang sebagai paket program pembelajaran yang terdiri dari komponen –

komponen yang berisi tujuan belajar, bahan pelajaran, metode belajar, alat atau

media, serta sumber belajar dan sistem evaluasinya. Modul ini biasanya dalam

bentuk buku cetak yang isinya sesuai dengan komponen – komponen di

dalamnya. Setiap komponen tentunya saling berkaitan agar dapat digunakan

sebagai sumber belajar yang baik dan sesuai dengan ketentuan modul

pembelajaran yang baik.

Depdiknas (2008:3) menjelaskan modul pembelajaran sebagai bahan

ajar cetak yang dirancang untuk dapat digunakan belajar secara mandiri

oleh peserta didik. Modul disebut juga media untuk belajar mandiri karena

di dalamnya telah dilengkapi petunjuk untuk belajar sendiri.Maka dari itulah,

media ini sering disebut bahan instruksional mandiri.

Sukiman (2012:131) mengemukakan bahwa modul merupakan jenis

kesatuan kegiatan belajar yang terencana, dirancang untuk membantu para

peserta didik secara individual dalam mencapai tujuan – tujuan belajarnya. Ciri –

ciri suatu modul adalah (1) modul merupakan suatu unit bahan belajar yang

dirancang secara khusus sehingga dapat dipelajari oleh peserta didik secara

mandiri, (2) modul merupakan program pembelajaran yang utuh, disusun secara

sistematis mengacu pada tujuan pembelajaran atau kompetensi yang jelas dan

terukur, (3) modul memuat tujuan pembelajaran / kompetensi, bahan dan

kegiatan untuk mencapai tujuan serta alat evaluasi terhadap pencapaian tujuan

pembelajaran, dan (4) modul biasanya digunakan sebagai bahan belajar mandiri

17
pada sistem pendidikan jarak jauh ( PJJ ) yang dimaksudkan untuk mengatasi

kesulitan bagi para peserta didik yang tidak dapat mengikuti kegiatan

pembelajaran konvensional tatap muka di kelas.

Berdasarkan pengertian di atas maka modul bisa dikatakan suatu unit bahan

ajar yang disusun secara khusus dan terperinci dengan komponen – komponen

yang sesuai didalamnya untuk mencapai tujuan belajar yang diinginkan. Modul

juga bersifat instruksial mandiri karena didalamnya berisi materi – materi yang

digunakan peserta didik dalam mengembangkan ilmunya secara mandiri.

2) Fungsi Modul Pembelajaran

Cece Wijaya, dkk dalam Sukiman (2012:133) mengatakan bahwa melalui

sistem pengajaran modul sangat dimungkinkan : (1) Adanya peningkatan

motivasi belajar secara maksimal. (2) Adanya peningkatan kreativitas guru dalam

mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dan pelayanan individual yang

lebih mantap. (3) Dapat mewujudkan prinsip maju berkelanjutan secara tidak

terbatas. (4) Dapat mewujudkan belajar yang lebih berkonsentrasi

Daryanto (2013) menambahkan bahwa modul berfungsi sebagai sarana

belajar yang bersifat mandiri, sehingga peserta didik dapat belajar secara mandiri

sesuai dengan kecepatan masing-masing. fungsi modul tersebut menjelaskan

bahwa modul dijadikan sebagai bahan ajar mandiri. Peserta didik memiliki

kemampuan masing – masing dalam mempelajari modul.

Pemaparan di atas menjelaskan bahwa fungsi dari media pembelajaran

harus memiliki daya tarik tersendiri dengan tujuan menambah daya rangsang

18
siswa akan materi – materi yang diajarkan, menjadikan individual yang lebih

mantap dan mewujudkan belajar yang lebih berkonsentrasi.

3) Karakteristik Modul Pembelajaran

Daryanto (2013:9) berbendapat bahwa untuk menghasilkan modul yang

mampu meningkatkan motivasi belajar, pengembangan modul harus

memperhatikan karakteristik yang diperlukan sebagai modul. Karakeristik

tersebut yaitu : (1) Self Instruction, merupakan karakteristik penting dalam modul,

dengan karakter tersebut memungkinkan seseorang belajar secara mandiri dan

tidak tergantung pada pihak lain. Untuk memenuhi karakter self instruction, maka

modul harus: (a) Memenuhi tujuan pembelajaran yang jelas, dan dapat

menggambarkan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. (b)

Memuat materi pembelajaran yang dikemas dalam unit – unit kegiatan yang

spesifik, sehingga memudahkan dipelajari secara tuntas. (c) Tersedia contoh dan

ilustrasi yang mendukung kejelasan pemaparan materi pembelajaran. (d)

Terdapat soal – soal latihan, tugas dan sejenisnya yang memungkinkan untuk

mengukur penguasaan peserta didik. (e) Kontekstual, yaitu materi yang disajikan

terkait dengan suasana dan tugas atau konteks kegiatan dan lingkungan peserta

didik. (f) Menggunakan bahasa yang sederhana dan komunikatif. (g) Terdapat

rangkuman materi pembelajaran. (h) Terdapat instrumen penilaian yang

memungkinkan peserta didik melakukan penilaian mandiri (self assessment). (i)

Terdapat umpan balik atas penilaian peserta didik, sehingga peserta didik

mengetahui tingkat penguasaan materi. (2) Self Contained , modul dikatakan self

contained bila seluruh materi pembelajaran yang dibutuhkan termuat dalam

modul tersebut. Tujuan dari konsep ini adalah memberikan kesemptan peserta

didik mempelajari materi secara tuntas. (3) Berdiri Sendiri ( Stand Alone ),

19
merupakan karakteristik modul yang tidak tergantung pada bahan ajar/media

lain, dengan menggunakan modul, peserta didik tidak perlu bahan ajar yang lain

untuk mempelajari dan atau mengerjakan tugas pada modul tersebut. (4) Adaptif,

modul hendaknya memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap perkembangan

ilmu dan teknologi. (5) Bersahabat (User Friendly), setiap instruksi dan paparan

informasi yang tampil bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya,

termasuk kemudahan pemakai dalam merespon dan mengakses sesuai dengan

keinginan. Penggunaan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti, serta

menggunakan istilah yang umum digunakan, merupakan salah satu bentuk user

friendly.

Karakteristik tersebut merupakan hal yang wajib ada agar modul

pembelajaran tersebut termasuk modul yang baik. Karakteristik modul ini

digunakan sebagai penilaian untuk menentukan e-modul yang dikembangkan

sesuai dengan karakteristik modul.

4) Komponen – Komponen Modul

Menurut Vembriarto (1975), modul yang dikembangkan di Indonesia saat ini

mengandung komponen sebagai berikut : (1) Rumusan tujuan pengajaran, berisi

tujuan pengajaran yang diharapkan setelah mempelajari atau menggunakan

modul. (2) Petunjuk penggunaan modul, berisi penjelasan tentang penggunaan

modul secara efisien baik itu untuk guru maupun siswa. (3) Lembar kegiatan

siswa, memuat materi pelajaran yang harus dikuasai oleh siswa. Materi pelajaran

disusun langkah demi langkah secara teratur dan sistematis sehingga siswa

dapat mengikutinya dengan mudah dan cepat. Kegiatan yang harus dilakukan

siswa, seperti observasi dan percobaan, serta buku yang harus dipelajari sebagai

pelengkap materi dicantumkan pula dalam lembar ini. (4) Lembar kerja siswa,

20
terdiri dari pertanyaan atau masalah yang harus dijawab dan dipecahkan oleh

siswa. Pada lembar kerja siswa tidak boleh membuat coretan, karena modul

akan digunakan oleh siswa yang berbeda di lain waktu. Semua pekerjaan yang

dilakukan siswa ditulis pada lembar kerja siswa. (5) Kunci lembar kerja siswa,

memungkinkan siswa untuk mengecek ketepatan hasil pekerjaannya. Dengan

kunci lembar kerja ini akan terjadi konfirmasi dengan segera terhadap jawaban

yang benar dan koreksi terhadap jawaban yang salah. (6) Lembar evaluasi,

penilaian guru terhadap tercapai tidaknya tujuan yang dirumuskan pada modul

oleh siswa, ditentukan oleh hasil ujian akhir yang terdapat pada lembar evaluasi.

(7) Kunci lembar evaluasi ditulis oleh penyusun modul untuk mencocokkan

jawaban siswa. Jawaban siswa dapat digunakan untuk mengetahui tercapai

tidaknya tujuan (kompetensi dasar) yang dirumuskan pada modul.

Indrayanti dan Endang(2010) menambahkan bahwa komponen-komponen

modul mencakup (1) bagian pendahuluan, (2) bagian Kegiatan Belajar, dan (3)

daftar pustaka. Bagian pendahuluan mengandung (1) penjelasan umum

mengenai modul, (2) indicator pembelajaran. Bagian Kegiatan Belajar

mengandung (1) uraian isi pembelajaran, (2) rangkuman, (3) tes, (4) kunci

jawaban, dan (5) umpan balik.

Daryanto (2013) mengatakan suatu bahan ajar tersebut dapat dikatakan

modul jika modul minimal memuat tujuan pembelajaran, materi/ substansi

belajar, dan evaluasi.

Berdasarkan paparan diatas dapat dikatakan modul memiliki komponen

yang wajib ada meliputi (1) pendahuluan yang berisi penjelasan umum modul/

deskripsi singkat, indikator pembelajaran dan petunjuk penggunaan. (2) kegiatan

belajar yang meliputi materi pembelajaran, lembar kerja siswa, kunci jawaban

21
lembar kerja siswa, evaluasi ,kunci jawaban evaluasi dan umpan balik. (3) Daftar

pustaka.

5) Model Pengembangan Modul

Indriyanti dan Endang (2010) mengartikan bahwa model pengembangan

modul merupakan seperangkat prosedur yang dilakukan secara berurutan untuk

melaksanakan pengembangan sistem pembelajaran modul. Pengembangan

modul harus meliputi langkah-langkah yang sistematis. Langkah-langkah

tersebut adalah : (1) analisis tujuan dan karakteristik isi bidang studi, (2) analisis

sumber belajar, (3) analisis karakteristik pebelajar, (4) menetapkan indikator dan

isi pembelajaran, (5) menetapkan strategi pengorganisasian isi pembelajaran, (6)

menetapkan strategi penyampaian isi pembelajaran, (7) menetapkan strategi

pengelolaan pembelajaran, dan (8) pengembangan prosedur pengukuran hasil

pembelajaran.

Langkah-langkah (1), (2), (3), dan (4) merupakan langkah analisis kondisi

pembelajaran, langkah-langkah (5), (6), dan (7) merupakan langkah

pengembangan, dan langkah (8) merupakan langkah pengukuran hasil

pembelajaran.

Pendekatan sistematik dalam penyusunan desain, pengembangan dan

validasi modul menurut Vembrianto (1975) terdiri atas enam langkah yaitu: (1)

Perumusan tujuan – tujuan, kemampuan apa yang akan didapat siswa setelah

mempelajari modul tersebut perlu dirumuskan terlebih dahulu dalam

pengembangan modul. (2) Penyusunan butir – butir kriteria .untuk mengetahui

secara obyektif keberhasilan siswa dalam menguasai tujuan pembelajaran, harus

digunakan test yang valid. Criterion test/post test berfungsi ganda, yaitu dalam

22
penyusunan desain modul dan sebagai evaluasi pada waktu modul

dipergunakan. Pada saat penyusunan modul, kriteria test berfungsi membantu

penyusunan modul mengetahui bagian-bagian modul yang perlu diperbaiki

sehingga dihasilkan modul yang benar-benar baik. Setelah modul digunakan,

hasil posttest akan berfungsi diagnostik bagi siswa yang memungkinkan dia

mengetahui kelemahan-kelemahan dalam belajar. (3) Analisa sifat – sifat siswa

dan spesifikasi entry behavior , pengetahuan dan keterampilan yang telah dimiliki

siswa dan dibawa dalam situasi belajar yang baru disebut entry behavior.

Pembelajaran akan efektif jika penyusun modul mengetahui entry behavior. (4)

Urutan pengajaran dan pemilihan media sangat penting untuk menyusun dan

menyajikan bahan dan sumber-sumber pengajaran secara optimal. Fungsi

media tersebut ialah membantu siswa dalam mencapai tujuan-tujuan belajar.

(5) Tryout modul oleh siswa digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa

menguasai tujuan-tujuan yang tercantum dalam modul. Pada saat try out siswa

mempelajari modul dan memberikan feedback. Setelah modul direvisi

berdasarkan try out, maka modul di try out kan lagi pada kelompok siswa untuk

keperluan lebih lanjut. (6) Evaluasi modul digunakan untuk mengetahui

efektifitas modul.

Model pengembangan modul lainnya dipaparkan oleh Daryanto (2010).

Pengembangan bahan ajar mandiri atau modul memiliki empat langkah yaitu (1)

perencanaan menulis modul, (2) penulisan modul, (3) review, uji coba dan revisi

modul, dan (4) tahap finalisasi modul. Pada tahap perencanaan menulis modul

perlu diketahui faktor – faktor yang melandasi diantaranya adalah (1) peserta

didik, (2) menentukan tujuan umum dan tujuan khusus, (3) menentukan isi

materi, (4) menentukan media yang digunakan, (5) menentukan strategi

23
penilaian. Perencanaan disusun secara sistematis dengan memperhatikan faktor

– faktor yang ada agar tujuan pembelajaran terpenuhi. Pada tahap penulisan

modul terdapat beberapa langkah yaitu (1) merancang outline / perancangan

penulisan, (2) memulai penulisan sesuai dengan outline yang telah dibuat, (3)

menulis penilaian hasil belajar. Pada penelitian ini hasil modul berupa elektronik

untuk itu digunakan pendekatan model waterfall dengan tahap analysis, design,

coding dan testing. Pada tahap review dilakukan oleh dosen ahli untuk menilai

modul sebelum di uji coba kan. Setelah diperoleh saran dari dosen ahli kemudian

di revisi dan di uji coba kan kepada guru dan siswa SMK yang dituju. Tahap

finalisasi berupa penggandaan modul yang telah siap digunakan untuk proses

pembelajaran.

Setelah mengkaji langkah – langkah pengembangan modul dari para ahli.

Terdapat beberapa kesamaan pada proses pengembangan modul tersebut. Oleh

karena itu peneliti mengambil kesimpulan model pengembangan yang akan

digunakan adalah model yang dikembangkan Daryanto. Alasan penggunaan

model ini karena memiliki kesamaan langkah dengan model lain dan kesesuaian

penelitian yang sebatas mengembangkan modul elektronik oleh karena itu dapat

digambarkan sebagai berikut.

Gambar 1. Model Pengembangan Modul

24
3. Modul Elektronik

a. Pengertian Modul Elektronik


Mengacu pada pengertian modul dan media pembelajaran berbasis

komputer maka modul elektronik dapat diartikan sebagai sebuah bentuk

penyajian bahan belajar mandiri yang disusun secara sistematis ke dalam unit

pembelajaran terkecil untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu, yang

disajikan dalam format elektronik berbantuan komputer. Setiap kegiatan

pembelajaran di dalamnya dihubungkan dengan link-link sebagai navigasi yang

membuat peserta didik menjadi lebih interaktif dengan aplikasi yang digunakan,

dilengkapi dengan penyajian video tutorial, animasi dan audio untuk

memperkaya pengalaman belajar.

Pada dasarnya tidak ada perbedaan antara konsep modul dengan modul

elektronik. Perbedaan hanya terletak pada penyajian fisik modul elektronik yang

membutuhkan perangkat komputer untuk menggunakannya. Komponen yang

terdapat pada modul elektronik juga sama dengan modul cetak diantaranya (1)

tujuan pembelajaran ,(2) materi pelajaran, (3) latihan untuk menguji kemampuan

peserta didik setelah mempelajarinya , dan (4) umpan balik yang menjadi

indikator tentang pencapaian hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik.

b. Model Pengembangan Modul Elektronik

Dalam mengembangkan produk- produk media pembelajaran khususnya

media pembelajaran elektronik, ada beberapa model pengembangan produk

yang bisa dijadikan acuan salah satunya linear sequencial model yang diadaptasi

dari rekayasa perangkat lunak Pressman (2001). Pada model ini terdapat empat

tahap yang disusun secara sistematis dan berurutan. Model ini juga sering

disebut model waterfall karena setiap proses nya berurutan. Setiap tahap harus

25
diselesaikan terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap berikutnya.Tahapan

tersebut terdiri dari analysis, design, coding dan testing.

Gambar 2. Linear Sequencial Model

4. Pembelajaran

Oemar Hamalik (2005:57) menyatakan bahwa pembelajaran adalah

suatu kombinasi yang tersusun meliputi unsur – unsur manusiawi, internal,

material, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yang saling mempengaruhi

untuk mencapai tujuan pembelajaran. Pengertian tersebut menjelaskan

bahwasannya pembelajaran merupakan proses interaksi antara semua unsur –

unsur yang ada dalam menentukan keberhasilan peserta didik sesuai dengan

apa yang menjadi tujuan dari pembelajaran.

Tim pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran UPI (2011:128)

menjelaskan bahwasannya pembelajaran adalah suatu upaya yang dilakukan

oleh seseorang guru atau pendidik untuk membelajarkan siswa yang belajar.

Pada pendidikan formal ( sekolah ), pembelajaran merupakan tugas yang

dibebankan kepada guru, karena guru merupakan tenaga profesional yang

dipersipkan untuk hal tersebut. Pada halaman lain juga menjabarkan

bahwasannya dalam proses pembelajaran meliputi kegiaran dari membuka

26
sampai menutup pelajaran. Kegiatan pembelajaran meliputi : (1) kegiatan awal,

yaitu : melakukan apersepsi, menyampaikan tujuan pembelajaran, dan bila

dianggap perlu memberikan pretest; (2) kegiatan inti, yaitu kegiatan utama yang

dilakukan guru dalam memberikan pengalaman belajar, melalui berbagai strategi

dan metode yang dianggap sesuai dengan tujuan dan materi yang akan

disampaikan; (3) kegiatan akhir, yaitu: menyimpulkan kegiatan pembelajaran dan

pemberian tugas atau pekerjaan rumah bila dianggap perlu.

5. Tinjauan Pembelajaran Pneumatik

Struktur kurikulum SMK N 3 Yogyakarta menyatakan bahwa Proses Dasar

Kejuruan Mesin merupakan salah satu mata pelajaran yang termasuk dalam

dasar kompetensi kejuruan pada Kompetensi Keahlian Teknik Pemesinan.

Dalam mata pelajaran tersebut terdapat 2 sub pokok materi yaitu pneumatik dan

hidrolik. Pada penelitian ini penulis hanya terfokus untuk meninjau pembelajaran

Pneumatik. Pembelajaran pneumatik memiliki standar kompetensi yang mana

siswa harus dapat mendeskripsikan dan merakit sistem kendali pneumatik.

Pneumatik didefenisikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari mengenai sistem

udara bertekanan yang dapat dimanfaatkan untuk mengasilkan tenaga dan

kecepatan.

Pada Kompetensi pembelajaran pneumatik ini siswa diajarkan untuk

merangkai sebuah sistem yang bergerak secara otomatis dengan menggunakan

pneumatik. Biasanya disesuaikan dengan kebutuhan pabrik misal cara sebuah

benda bergerak dari titik 1 ke titik 2 kemudian digeser ke titik 3 dan seterusnya.

Proses masih dilaksanakan secara simulasi dengan software pneumatik fluidsim

. Pembelajaran ini seharusnya pembelajaran ini harus dilaksanakan secara

langsung / praktik. Namun pada kenyataannya belum bisa diterapkan karena

27
kondisi dari sarana prasarana yang ada tidak memungkinkan untuk dilaksanakan

sehingga perlu adanya media lain yang bisa memberikan gambaran tentang

praktik tersebut. Minimnya alat yang ada di SMK N 3 YK membuat pendidik

harus berjuang ekstra keras agar siswa tetap terfokus dengan pembelajaran

tersebut meskipun kondisi sarana yang demikian.

Standar kompetensi dan kompetensi dasar dijelaskan dalam tabel dibawah

ini.

Tabel 1. SK dan KD Pembelajaran Pneumatik

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar


1. Mendeskripsikan proses dasar 1. Menjelaskan Proses Dasar
pneumatik. Pneumatik :
 Membedakan dan mengetahui
prinsip kerja unit tenaga
 Mengidentifikasi dan memahami
prinsip kerja bagian-bagian unit
pelayanan
 Mengetahui jenis, bagian dan
cara kerja katup pengatur
 Menunjukkan beberapa
komponen pneumatik.
2. Menginterpretasikan Proses
Sistem Kendali Pneumatik :
 Memilih dan menggunakan
jenis-jenis komponen dalam
rangkaian pneumatik
 Menerapkan gambar rangkaian
komponen pneumatik
 Mempraktikkan rangkaian
sistem kendali pneumatik

B. Penelitan yang Relevan

Penelitian Ajwar Anas Eko Prasetyo (2013) dengan judul “ Pengembangan

Media Pembelajaran Berbantuan Komputer Kompetensi Dasar Pengukuran

Sudut Pada Kelas X Program Keahlian Teknik Pemesinan di SMK N 3

Yogyakarta “ dengan jenis penelitian pengembangan (Research and

28
Development ) menggunakan model Luther. Responden dari penelitian ini adalah

ahli media, ahli materi, dan siswa kelas X Teknik Pemesinan SMK Negeri 3

Yogyakarta. Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah menggunakan

observasi,kuesioner,dan dokumentasi. Data yang diperoleh merupakan data

kualitatif yang berupa komentar dan data kuantitatif berupa skor dengan rentang

skala 5. Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis

deskriptif kuantitatif kemudian dikonversikan ke data kualitatif dengan

menggunakan skala Likert. Hasil dari penelitian tersebut ditinjau dari penilaian

ahli media mendapat rerata skor 4.25 termasuk dalam kriteria sangat baik .

Penilaian dari ahli materi yaitu rata-rata skor 4.229 dan setelah dilakukan

konversi pada skala 5 maka diperoleh kriteria sangat baik. Hasil pengujian

lapangan dengan rata-rata skor 3.847 dan setelah dilakukan konversi pada

skala 5 maka diperoleh kriteria baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Agnes Dwi Cahyani pada tahun 2013

dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Elektronika Dasar Berbasis

Pendidikan Karakter di SMK Piri 1 Yogyakarta”. Model pengembangan yang

dilakukan mengacu pada model pengembangan Borg and Gall yang telah

diringkas oleh Anik Ghufron. Hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa

berdasarkan penilaian ahli media modul pembelajaran elektronika dasar berbasis

pendidikan karakter sangat layak digunakan dalam proses pembelajaran dengan

persentase kualitas sebesar 82,25%. Berdasarkan penilaian ahli materi, modul

pembelajaran elektronika dasar berbasis pendidikan karakter layak digunakan

dalam proses pembelajaran dengan persentase sebesar 79,00%. Penilaian

siswa terhadap tingkat keterbacaan modul memperoleh rerata skor 3,41 (kategori

“sangat layak”) dengan persentase kualitas sebesar 85,25% . Penilaian siswa

29
terhadap penggunaan modul dalam proses pembelajaran meperoleh rerata skor

3,15 (kategori “layak”) dengan persentase kualitas 78,75%.

Penelitian yang dilakukan Muhammad Sholeh (2011) dengan judul “

Pengembangan Multimedia Pembelajaran Pada Mata Pelajaran Dasar

Elektronika Digital dan Komputer. “ menggunakan jenis penelitian

pengembangan ( Research and Development ) dengan model pengembangan

multimedia yang dikembangkan oleh Alessi dan Trollip (2001:409). Subjek

penelitian kelas XE2 SMK Negeri 2Pati berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan

data dalam peneltian ini menggunakan interview (wawancara), kuesioner, dan

lembar observasi.hasil penilaian kelayakan multimedia dilakukan oleh ahli media,

ahli materi, dan siswa. Tingkat validitas multimedia pembelajaran dasar

elektronika digital dan komputer yang diberikan oleh ahli materi menunjukkan

skor rata-rata 4,27 dengan kategori ”sangat baik”, hasil penilaian ahli media

dengan skor rata-rata 4,275 dengan kategori ”sangat baik” dan hasil penilaian

siswa diperoleh skor rata-rata 4,279 dengan kategori ”sangat baik”.

C. Kerangka Berpikir

Proses pembelajaran merupakan sebuah proses terjadinya interaksi antara

pendidik, peserta didik dan sumber belajar dalam suatu lingkungan belajar.

Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik ketika siswa dapat mengerti apa

yang diajarkan oleh pendidik. Penggunaan media pembelajaran yang tepat

sangat dibutuhkan agar pendidik dapat menyampaikan materi dengan sebaik

mungkin dan siswa mampu mengerti apa yang diajarkan.

Salah satunya adalah modul pembelajaran. SMK N 3 Yogyakarta belum

memiliki modul pembelajaran pneumatik, padahal dengan modul pembelajaran

mampu mendukung dan motivasi siswa untuk memaksimalkan kemampuan

30
dan pengetahuannya.Penggunaan modul ini diarahkan kepada penyampaian

materi yang sesuai dengan target waktu yang disediakan dan sesuai dengan

kondisi peserta didik.

Perkembangan teknologi saat ini menjadi hal yang harus bisa dimanfaatkan

oleh SMK N 3 Yogyakarta. Salah satunya adalah penggunaan media komputer

sebagai sarana dalam menyampaikan materi. Ketidakadaan modul pembelajaran

dalam bentuk cetak tentunya menjadi kewajiban dari seorang pendidik untuk

dapat mengembangkan modul pembelajaran dengan menggunakan komputer.

Modul pembelajaran ini bisa disebut juga dengan modul elektronik.

Perlunya modul pembelajaran pneumatik

Standar Kompetensi Proses Dasar Kejuruan Mesin

Kompetensi Dasar Indikator Tujuan pembelajaran yang akan dikembangkan

Perencanaan Penulisan E-modul Analysis

Design

Pengembangan E-Modul
Coding

Testing
Validasi ahli materi dan media + Revisi Produk

Uji Coba + Revisi

Modul elektronik pembelajaran pneumatik

Gambar 3. Alur Kerangka Berpikir

31
Penggunaan modul elektronik pembelajaran pneumatik ini diharapkan dapat

membantu peserta didik dalam memanfaatkan perkembangan teknologi dan

mengembangkan ilmu pengetahuan yang berkaitan tentang pneumatik. Modul

elektronik pembelajaran yang telah dihasilkan akan melaui proses validasi

dan ujicoba terlebih dahulu sebelum dimanfaatkan. Uji coba dilakukan agar

memperoleh masukan- masukan maupun koreksi sehingga produk yang

dihasilkan sesuai dengan keinginan dari penulis maupun lembaga pendidikan.

Kelompok penting yang dijadikan subyek uji coba produk yaitu para siswa

Program keahlian Teknik Pemesinan SMK N 3 Yogyakarta sebagai pengguna

modul elektronik pembelajaran ini. Sedangkan yang memvalidasi dari produk ini

adalah para guru dan dosen ahli di bidang media dan materi.

D. Pertanyaan Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, maka kaitannya dengan penelitian ini

dapat dirumuskan pertanyaan penelitiannya sebagai berikut :

4. Bagaimanakah model elektronik modul ( e-Modul) pembelajaran pneumatik

yang tepat pada standar kompetensi mendeskripsikan proses dasar

pneumatik yang meliputi

a. Rancangan

b. Layout

c. Tampilan

5. Bagaimanakah fungsionalitas elektronik modul ( e-Modul) pembelajaran

pneumatik pada standar kompetensi mendeskripsikan proses dasar

pneumatik ditinjau dari

a. Ketepatan proses pemilihan tujuan berdasarkan menu

b. Ketepatan link sesuai navigasi

32
6. Bagaimanakah kelayakan elektronik modul ( e-Modul) pembelajaran

pneumatik pada standar kompetensi mendeskripsikan proses dasar

pneumatik ditinjau dari

a. Aspek media

b. Aspek materi

c. Aspek pembelajaran modul

33
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Model Pengembangan

Model pengembangan yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu

model pengembangan modul dan model pengembangan dalam bentuk

perangkat lunak. Pada model pengembangan modul digunakan model Daryanto

dengan pertimbangan sesuai dengan penelitian ini dan dapat dilihat pada

Gambar 1 halaman 28 yang memiliki empat tahap yaitu perencanaan menulis

modul, penulisan modul, review, uji coba dan revisi, yang terakhir adalah

finalisasi.

Pada proses penulisan, modul akan dibuat dalam bentuk elektronik. Proses

ini dilakukan dengan pendekatan model waterfall yang diadaptasi dari kaidah

rekayasa perangkat lunak Pressman (2001: 28-30) yang memiliki empat

langkah pendekatan sistematis dan berurutan yaitu Analysis, Design, Coding,

dan Test. Produk yang dikembangakan adalah berupa modul elektronik

pneumatik yang dikemas dalam bentuk software pembelajaran untuk mata

pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin program keahlian teknik pemesinan.

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan elektronik modul ini melalui dua tahap. Pertama

adalah proses pengembangan modul dan kedua adalah proses pengembangan

ke dalam bentuk software. Dua tahap model pengembangan ini disusun menjadi

sebuah prosedur pengembangan yang saling berkaitan. Prosedur

pengembangan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

34
Gambar 4. Prosedur Pengembangan E-Modul

1. Perencanaan Menulis Modul

Tahapan perencanaan merupakan tahap awal yang harus dilakukan untuk

menghasilkan modul yang lebih baik. Perencanaan dalam mempersiapkan

penulisan modul sangat penting, karena perencanaan yang baik dalam penulisan

modul maka modul yang dihasilkan akan memiliki tingkat keterbacaan yang

tinggi, serta kedalaman materi yang sesuai dengan tingkat kemampuan peserta

didik.

Adapun faktor – faktor yang melandasi proses perencanaan menulis modul

ini yaitu.

a) Peserta Didik

Penulisan modul ini akan digunakan oleh peserta didik oleh karena itu kita

harus memperoleh informasi yang berkaitan mengenai peserta didik tersebut.

Antara lain keadaan peserta didik, motivasi dan kemampuan belajar.

b) Menentukan Tujuan Pembelajaran

Perencanaan ini diperlukan agar tujuan pembelajaran yang akan

disampaikan dalam modul tersebut jelas. Kompetensi apa yang akan didapatkan

peserta didik setelah mempelajari modul tersebut.

35
c) Menentukan Isi Materi Pembelajaran

Langkah ini tentunya tak luput dari tahapan sebelumnya. Materi yang akan

disajikan tentu harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan.

d) Menentukan Media

Faktor ini mencakup jenis media apa yang akan digunakan dalam

penyampaian. Perlu tidaknya media pendukung yang digunakan dalam modul

tersebut harus dijelaskan pada tahap ini.

e) Menentukan Strategi Penilaian

Penentuan strategi penilaian hasil belajar peserta didik juga harus

dipertimbangkan. Mengenai siapa yang akan menilai, kapan penilaian dilakukan

,mengapa mereka perlu dinilai dan bagaimana cara penilaiannya.

2. Pengembangan Modul

Tahap ini merupakan pendekatan model daryanto mengenai proses

penulisan modul. Pada tahap ini modul akan dibuat dalam bentuk perangkat

lunak. Untuk itu tahapan penulisan modul digabung dengan pendekatan model

waterfall Pressman (2001) dengan tahapan yang disusun secara sistematis dan

linier. Tahapan tersebut yaitu.

a. Software Analysis Requirement

Analisis ini dilaksanakan dengan mencari dan mengkaji informasi mengenai

perangkat yang akan dikembangkan. Pada tahap ini akan dibagi menjadi tiga

yaitu observasi, studi literatur dan model e-modul. Sehingga media dapat

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan.

b. Design

Tahapan selanjutnya adalah mendesain modul elektronik sesuai dengan

konsep dan tujuan pengembangan media tersebut. Proses ini penting agar

36
dalam pembuatannya lebih terarah dan sesuai. Desain e-modul terdiri dari empat

proses perancangan yaitu (1) struktur data, (2) arsitektur e-modul, (3) antarmuka

dan (4) algoritma. Proses desain menerjemahkan kebutuhan ke dalam

representasi bentuk software yang bisa dilihat kualitasnya sebelum masuk ke

tahapan coding

1) Perancangan Arsitektur.

Perancangan arsitektur dilakukan untuk membuat gambaran keseluruhan

tentang aplikasi yang akan digunakan. Penelitian ini menggunakan software

authoring tool lectora inspire versi demo.

2) Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka menggambarkan secara rinci spesifikasi dari

aplikasi yang akan dibuat. Pada tahap ini akan dijelaskan bagan antarmuka e-

modul yang akan dikembangkan dengan diagram blok dan storyboard.

3) Perancangan Flowchart

Perancangan flowchart lebih spesifik daripada perancangan antarmuka.

Perancangan flowchart menggambarkan secara rinci komponen-komponen

perangkat lunak yang ada .

c. Coding

Tahapan ini merupakan proses kerja pembuatan media yang telah di

konsep, di desain. Pembuatan media pembelajaran berupa modul elektronik

pneumatik ini menggunakan software Lectora Inspire versi demo . Software ini

merupakan authoring tool yang dapat memudahkan pendidik dalam pembuatan

multimedia pembelajaran berbasis komputer . Proses pembuatannya tentu

diperlukan software – software lain sebagai pendukung, seperti Corel Draw,

Macromedia flash, Snipping tool dll.

37
d. Testing

Proses testing termasuk dalam pengujian internal. Uji internal merupakan

pengujian yang dilakukan oleh admin dan ahli di lingkungan pengembang.

Pengujian ini meliputi pengujian perangkat lunak mengenai ketepatan instruksi

(syntax error), ketepatan proses (run time error), ketepatan hasil (logic error)

serta verifikasi ,validasi produk ( Black Box Testing) dan uji validasi ahli yang

terdiri dari 2 ahli media dan 2 ahl materi,

3. Review, Uji Coba dan Revisi

Suatu modul yang telah selesai disusun tentu tetap diperlukan perbaikan

baik yang menyangkut isi materi maupun bentuk media yang digunakan. Proses

review ini sama dengan proses testing halaman 36 pada pengembangan ke

bentuk elektroniknya yaitu dilakukan oleh admin dan dosen ahli dari segi materi

dan media. Layak tidaknya modul untuk di uji cobakan kepada peserta didik

diperoleh dari hasil pengujian dosen ahli setelah melakukan perbaikan. Proses

uji coba dilakukan di SMK N 3 Yogyakarta dengan uji alfa dan uji beta. Setelah

proses uji coba didapatkan saran – saran yang digunakan untuk memperbaiki

elektronik modul yang dihasilkan agar lebih baik.

4. Finalisasi

Pada tahap ini, elektronik modul yang dihasilkan akan disimpan dalam suatu

media penyimpanan. Tahap ini juga dapat disebut tahap evaluasi untuk

pengembangan produk yang sudah jadi supaya menjadi lebih baik. Hasil

evaluasi ini dapat digunakan sebagai masukan untuk tahap pengembangan

produk selanjutnya.

Hasil elektronik modul yang telah di evaluasi dan diperbaiki akan dikemas

dalam bentuk CD yang nantinya siap untuk dipergunakan di SMK N 3

38
Yogyakarta. Sesuai dengan tujuan dari penelitian tersebut diharapkan media

tersebut dapat digunakan dengan sebaik mungkin untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran dan meningkatkan kualitas peserta didik khususnya pelajaran

pneumatik.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian elektronik modul pneumatik ini dilaksanakan di SMK N

3 Yogyakarta yang beralamatkan di Jl. W,Monginsidi No.2 Yogyakarta 55233

pada bulan september sampai desember 2014.

D. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek yang terlibat dalam penelitian ini yaitu ahli media dan ahli materi

yang merupakan dosen jurusan elektro UNY, guru pneumatik dan siswa Teknik

Pemesinan SMK N 3 Yogyakarta. Alasan dipilihnya sekolah diatas dengan

pertimbangan kemudahan peneliti dalam melakukan uji coba.

Objek yang diteliti dalam penelitian ini adalah elektronik modul

pembelajaran yang akan digunakan dalam pembelajaran pneumatik pada

matapelajaran proses dasar kejuruan mesin.

E. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah

observasi, wawancara, black-box testing dan kuesioner. Observasi digunakan

pada tahap pengamatan untuk memperoleh gambaran seperti apa produk yang

akan dibuat. Wawancara digunakan untuk menggali informasi apa yang menjadi

permasalahan pada pembelajaran pneumatik. Black-box testing digunakan untuk

menguji fungsionalitas dari aplikasi. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data dengan menggunakan angket dalam prosesnya. Teknik ini digunakan untuk

39
mengetahui pendapat responden atau siswa terhadap media pembelajaran yang

dibuat sekaligus mengetahui kelayakan e-modul pneumatik.

2. Instrumen Pengumpulan Data

a. Instrumen Observasi

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan jalan pengamatan dan

pecatatan secara sistematis, objektif, logis, dan rasional mengenai berbagai hal

untuk mencapai tujuan tertentu. Instrumen observasi yang berupa pedoman

pengamatan digunakan dalam observasi sistematis sesuai dengan pedoman

yang telah dibuat untuk memperoleh data saat studi pendahuluan. Lembar

observasi berisi aspek – aspek pembelajaran, bahan ajar, dan kompetensi yang

harus dicapai.

Tabel 2. Kisi Kisi Lembar Observasi

No Aspek Indikator

- Penggunaaan waktu
1 Pembelajaran - Penyampaian materi
- Karakteristik Siswa
- Bentuk bahan ajar
2 Bahan ajar
- Penggunaan bahan ajar
Kompetensi yang harus - Standar kompetensi
3
dicapai - Kompetensi dasar

b. Instrumen Kelayakan

Kuesioner atau angket merupakan instrumen yang berisi serangkaian

pernyataan atau pertanyaan untuk mengumpulkan informasi yang harus dijawab

oleh responden secara bebas sesuai dengan pendapatnya. Angket disini

digunakan untuk mengetahui kelayakan dari elektronik modul pembelajaran

pneumatik. Jenis data yang diperoleh angket ini berupa interval dengan skala

pengukuran menggunakan skala model empat pilihan. Skala model empat pilihan

dipilih karena mempunyai pilihan yang lebih mudah bagi responden. Kisi-kisi

40
kuesioner kelayakan elektronik modul pembelajaran Pneumatik diperuntukkan

bagi ahli materi, ahli media,guru dan siswa.

1) Kisi-Kisi Kuesioner Elektronik Modul Untuk Ahli Materi

Aspek-aspek yang dinilai oleh ahli materi yaitu Self-Insructional, Self

Contained, Stand Alone, Adaptive, dan User Friendly. Penialaian oleh ahli materi

bertujuan untuk menilai elektronik modul yang dihasilkan layak digunakan

sebagai modul dalam proses pembelajaran. Aspek – aspek yang digunakan

dikaji berdasarkan karakteristik modul. Kisi – kisi kuesioner tersebut dapat dilihat

pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Kisi-Kisi Kuesioner Elektronik Modul untuk Ahli Materi

No Aspek Indikator Nomor Butir

1 Self Insructional
Tujuan pembelajaran jelas 1, 2, 3, 4

Materi pembelajaran spesifik 5,6,7


Contoh dan ilustrasi pendukung
8, 9,10
kejelasan pemaparan materi
Soal-soal latihan, dan sejenisnya
untuk mengukur penguasaan materi 11,12,13,14
peserta didik
Bahasa sederhana dan komunikatif 15,16,17,18,19,20
Instrumen penilaian untuk peserta
21,22
didik melakukan penilaian sendiri
Umpan balik atas penilaian peserta
didik untuk mengetahui tingkat 23,24
penguasaan materi
Informasi rujukan yang mendukung 25,26
materi pembelajaran
Modul memuat seluruh materi
2 Self Contained 27,28,29,30
sesuai SK dan KD
Tidak tergantung dengan bahan ajar
3 Stand Alone 31,32
lain dalam menyelesaikan persoalan
Menyesuaikan perkembangan ilmu
4 Adaptive 33,34,35
pengetahuan dan teknologi
Instruksi dan paparan informasi
5 User Friendly 36,37,38
bersifat membantu

41
2) Kisi-Kisi Kuesioner Elektronik Modul Untuk Ahli Media

Angket untuk ahli media, digunakan untuk memperoleh data tentang aspek

tampilan dan aspek pemrograman, instrumen penelitian berupa angket

berdasarkan kisi-kisi yang telah dikembangkan yaitu :

Tabel 4. Kisi-Kisi Kuesioner Elektronik Modul Ahli Media

Nomor
No Aspek Indikator
Butir
Desain Slide 1,2,3
1 Aspek Tampilan
Pemilihan warna pada tulisan, gambar
4,5,6
dan bagan
Pemilihan background 7,8
Ukuran huruf 9,10,11

Pilihan button dan penempatannya 12,13,14,15

Tampilan gambar dan penempatannya 16,17,18

Tata letak ( Layout ) 19,20,21

Musik pendukung 22,23

Penempatan dan posisi video 24,25,26

Kemudahan Penggunaan 27
2 Aspek Penggunaan

Kemudahan navigasi 28

Tingkat interaktifitas pengguna


29,30
terhadap media

Komposisi setiap slide 31

Kejelasan petunjuk penggunaan 32

Kemudahan memilih menu 33

Ketepatan penggunaan tombol 34

Kualitas tampilan gambar, video dan


35,36,37
kejelasan suara

42
3) Kisi-Kisi Kuesioner Elektronik Modul Untuk Guru Dan Siswa

Aspek-aspek yang dinilai oleh guru sebagai alfa test dan siswa sebagai beta

test yaitu materi, media, dan pembelajaran elektronik modul.

Tabel 5. Kisi-Kisi Kuesioner Elektronik Modul untuk Guru dan Siswa

Nomor Butir
No Aspek Indikator
Guru Siswa
1 Materi Relevansi materi
1, 2, 3, 4, 5 1, 2, 3, 4
modul

Bahasa dalam
6,7,8 5,6,7
penyampaian materi

Soal-soal latihan atau


9,10,11,12 8,9,10,11
tugas
2 Media
Slide Desain 13,14,15,16 12,13,14

Teks 17,18,19,20,21 15,16,17,18,19

Gambar dan ilustrasi 22,23,24,25 20,21,22,23

Komposisi warna 26,27,28,29,30 24,25,26,27,28

Kesesuaian video 31,32,33 29,30,31

Kemudahan
34,35,36,37 32,33,34,35
Pengoperasian
3 Pembelajaran Kesesuaian media
Modul dengan harapan 38,39,40 36,37,38
siswa
Ketertarikan pada
41,42,43 39,40,41
elektronik modul

Kegunaan dalam
proses belajar 44,45,46,47,48 42,43,44
mengajar.

43
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Validitas Instrumen

Uji coba instrumen merupakan suatu langkah yang harus dilakukan agar

instrumen memiliki validitas yang tinggi. Validitas sendiri berarti ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat ketepatan suatu instrumen untuk mengukur suatu

hal yang akan diukur. Validitas dilakukan dengan menunjukkan alat pengumpul

data kepada para expert judgment yaitu Bapak Dr.Edy Supriyadi,M.Pd. dan

Bapak Dr.Samsul Hadi,M.T . Penelitian ini menggunakan instrumen kuesioner

yang diujikan kepada beliau. Hasil dari validitas ini merupakan alat pengumpul

data yang layak digunakan untuk mengetahui kelayakan e-modul pembelajaran.

Hasil validasi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

Tabel 6. Validasi Instrumen

No Expert Judgment Validasi / Saran


1 Dr. Edy Supriyadi, M.Pd. 1.Penjabaran Aspek ke indikator yang kurang
definitif.
2.Tiap aspek harus jelas mana indikatornya.
3.Aspek media memadai namun perlu
diperhatikan, terdapat butir yang hampir
sama
4.Penulisan yang salah perlu diperbaiki
2 Dr. Samsul Hadi, M.Pd., Perlu kejelasan kalimat yang digunakan.
M.T. Apakah untuk menyatakan persetujuan atau
penilaian.

Saran tersebut kemudian digunakan untuk memperbaiki angket agar dapat

digunakan untuk penelitian. Hasil revisi angket berupa (1) perbaikan beberapa kata yang

masih salah dalam penulisan. (2) memperbaiki bentuk kalimat untuk menanyakan

persetujuan dan menanyakan penilaian . (3) kesesuaian indikator yang akan diteliti

44
dengan aspek. (4) penghilangan butir yang memiliki maksud yang sama. Setelah

melakukan revisi angket dapat digunakan untuk proses penelitian.

2. Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah ketetapan dari suatu instrumen yang bersangkutan.

Reliabilitas menyangkut instrumen yang dapat dipercaya sesuai dengan kriteria

yang telah ditetapkan dan dapat dikatakan konsisten jika selalu memberikan

hasil yang sama jika diujikan pada kelompok yang sama dengan waktu yang

berbeda

Tabel 7. Kategori Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Tingkat reliabilitas


0,00 s.d. 0,20 Kurang Reliabel
>0,20 s.d. 0,40 Agak Reliabel
>0,40 s.d. 0,60 Cukup Reliabel
>0,60 s.d. 0,80 Reliabel
>0,80 s.d. 1,00 Sangat Reliabel

( Sumber: Triton Prawira Budi, 2006: 248)

Penelitian ini menggunakan teknik pengujian reliabilitas menggunakan

rumus Alpha Cronbach. Penilaian reliabilitas diberikan kepada ahli materi dan

ahli media karena mengamati benda diam, yaitu elektronik modul pembelajaran.

Keterangan :

r = Realibilitas instrumen ( Cronbach alpha )


k = Banyaknya butir pertanyaan
∑σb2 = Jumlah varians butir
Σt2 = Varians total

Hasil perhitungan pada Lampiran 6.e halaman 154 bahwa nilai reliablitas yang

diperoleh adalah 0,91 atau dapat dikatakan sangat reliabel.

45
G. Teknik Analisis Data

Penelitian dan pengembangan ini menggunakan teknik analisis deskriptif

kuantitatif. Data hasil penelitian dijabarkan menggunakan statistik deskriptif

dengan mengukur nilai median, mean, dan simpangan baku.

Kategori data hasil penelitian diolah menggunakan rumus seperti dalam

tabel dibawah ini:

Tabel 8. Kategori Data Hasil Penelitian

Interval Skor Kategori


Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi Sangat Layak
Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi Layak
Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi Cukup Layak
Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi Kurang Layak

Keterangan:
Mi : Rata-rata ideal
SDi : Simpangan baku ideal
Mi : ℎ + ℎ
SDi : ℎ − ℎ

Gambar 5. Kurva Normal

Skor penilaian tingkat kelayakan pada tabel di atas akan dijadikan acuan

terhadap hasil uji coba oleh ahli materi, guru dan siswa. Hasil dari skor yang

diperoleh dari angket akan menunjukkan kelayakan elektronik modul

pneumatik sebagai media pembelajaran.

46
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengembangan

Penelitian yang dilakukan betujuan untuk menghasilkan produk berupa

elektronik modul pembelajaran pneumatik untuk siswa kelas X Teknik Pemesinan

di SMK Negeri 3 Yogyakarta. Media ini diharapkan dapat membantu proses

belajar mengajar agar lebih menarik. Media ini dikembangkan dengan

menggabungkan dua model yaitu model pengembangan modul dan model

pengembangan perangkat lunak. Prosedur pengembangan modul yang

digunakan memiliki empat tahap. Tahap tersebut yaitu perencanaan menulis

modul, pengembangan modul, review ,ujicoba dan revisi yang terakhir adalah

finalisasi. Pada proses pengembangan modul digunakan pendekatan model

waterfall yang diadaptasi dari rekayasa perangkat lunak Pressman (2001)

dengan tahapan analysis, design, coding dan testing.

1. Perencanaan Menulis Modul

Tahapan ini merupakan tahapan pertama yang harus dilakukan penulis /

peneliti dalam pengembangan e-modul pneumatik. Proses perencanaan ini

didapat berdasarkan hasil wawancara dan observasi di SMK N 3

Yogyakarta.Proses perencanaan memiliki faktor-faktor yang melandasi proses

tersebut. Faktor – faktor tersebut dijabarkan sebagai berikut.

a. Peserta Didik

Hasil pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui calon pengguna e-

modul dan aplikasinya pada media yang dikembangkan dapat dilihat pada tabel

berikut.

47
Tabel 9. Faktor Pertimbangan dari Peserta Didik

No. Pengamatan Keterangan


1 Rata-rata siswa yang akan Rentang umur tersebut masih
menggunakan modul ini berkisar 15- dikategorikan remaja . Emosi remaja
17 tahun. dengan rentang umur tersebut masih
dikatakan labil, untuk itu warna yang
digunakan dalam e-modul adalah biru
yang memiliki karakteristik tenang. Warna
dengan karakteristik tenang diharapkan
dapat membantu peserta didik dalam
belajar dengan tenang dan nyaman. Hasil
pewarnaan dapat dilihat pada Gambar 12
halaman 59.
2 Peserta didik belum pernah mengikuti Materi yang disajikan masih bersifat
mata pelajaran ini dijenjang dasar. Penjabaran materi sesuai dengan
sebelumnya. Gambar 6 halaman 50.
3 Semua peserta didik dapat Modul disusun secara elektronik
mengoperasikan komputer dengan
baik
4 Peserta didik memiliki gaya belajar E-modul dikemas dalam bentuk
yang berbeda – beda.
multimedia interaktif. E-modul berisi

gambar- gambar yang menunjang

pembelajaran , simulasi proses kerja

pneumatik dan video aplikasi pneumatik

sesuai Gambar.16,17 halaman 62 dan

Gambar 18 halaman 62.

b. Menentukan Tujuan Pembelajaran

Menentukan tujuan pembelajaran sangat penting dilakukan agar arah dari

pengembangan modul ini jelas. Wawancara dengan guru pneumatik SMK N 3

Yogyakarta dilakukan dalam menentukan tujuan pembelajaran. Mengacu pada

silabus yang ada pembelajaran ini terdiri dari satu kompetensi dasar yaitu

48
mendeskripsikan proses dasar pneumatik. Pada kompetensi tersebut terdapat

dua materi pokok yang meliputi menjelaskan proses dasar pneumatik dan

menginterpretasikan proses sistem kendali pneumatik.

Tabel 10. Hasil Rumusan Tujuan Pembelajaran.

Kompetensi Dasar Tujuan pembelajaran


3. Menjelaskan Proses Dasar 1. Menjelaskan pengertian dari sistem
Pneumatik : kendali pneumatik.
 Membedakan dan mengetahui 2. Menjelaskan kelebihan dan kekurangan
prinsip kerja unit tenaga dari sistem kendali pneumatik.
 Mengidentifikasi dan memahami 3. Menjelaskan klasifikasi sistem pneumatic.
prinsip kerja bagian-bagian unit 4. Menjelaskan beberapa komponen-
pelayanan komponen pneumatik dan cara kerjanya.
 Mengetahui jenis, bagian dan cara 5. Mengidentifikasi jenis dan prinsip kerja
kerja katup pengatur bagian katup
 Menunjukkan beberapa komponen 6. Mengidentifikasi jenis-jenis komponen
pneumatik. penggerak.
7. Menyusun rangkaian komponen
4. Menginterpretasikan Proses Sistem pneumatik.
Kendali Pneumatik : 8. Mengidentifikasi prinsip kerja kontrol
langsung dan kontrol tak langsung.
 Memilih dan menggunakan jenis- 9. Mengidentifikasi prinsip kerja kontrol
jenis komponen dalam rangkaian dengan katup logika DAN & ATAU.
pneumatik 10.Menerapkan dalam kehidupan sehari –hari
 Menerapkan gambar rangkaian ( dalam kelas praktik maupun dunia kerja ).
komponen pneumatik
 Mempraktikkan rangkaian sistem
kendali pneumatik

Hasil perumusan tujuan disajikan dalam e-modul sesuai Gambar 15 halaman

61. Melalui pengetahuan kognitif yang diperoleh siswa setelah mempelajari

materi dalam modul yang dikembangkan ini, maka diharapkan akan

mempermudah siswa dalam mencapai ketrampilan psikomotorik pada saat

praktik maupun dunia kerja. Selain itu penggunaan e-modul ini sebagai sumber

belajar mandiri juga dapat digunakan untuk mengatasi keterbatasan waktu

pertemuan tatap muka serta minim nya sumber belajar yang tersedia.

49
c. Menentukan Isi Materi Pembelajaran

Setelah menentukan tujuan pembelajaran, maka langkah selanjutnya adalah

menentukan isi materi yang akan disampaikan. Materi tersebut harus relevan dan

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah dibuat. Materi yang akan

disampaikan guna memenuhi tujuan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

 Pengertian Pneumatik
 Klasifikasi Sistem pneumatik
Dasar Teori  Kelebihan dan kekurangan nya
Pneumatik
 Fungsi dan Cara Kerja Komponen
 Jenis – Jenis Katup, bagian katup
Komponen dan penomoran katup
Sistem Kendali
Pneumatik  Jenis – jenis komponen penggerak
Pneumatik  Gambar Rangkaian Pneumatik
Cara Kerja  Prinsip kerja kontrol langsung dan
Rangkaian tak langsung
Pneumatik  Prinsip kerja kontrol dengan katup
DAN & ATAU
 Video pneumatik

Gambar 6. Perencanaan Isi Materi Pembelajaran

d. Menentukan Media

Modul ini dikembangkan ke dalam bentuk elektronik. Berdasarkan

pengamatan terhadap peserta didik , multimedia interaktif lebih menarik

perhatian siswa dibanding dengan media dalam bentuk cetak. Usia pengguna

modul yang bisa dikatakan remaja dan dapat mengoperasikan komputer tersebut

dinilai cocok untuk mengembangkan modul dalam bentuk penyajian multimedia

interaktif. Beberapa media yang digunakan dapat dilihat pada tabel berikut.

50
Tabel 11. Media yang Digunakan dalam E-Modul

No. Media Keterangan


1 Media gambar Media berupa gambar yang digunakan dalam e-modul
termasuk dalam realistic visual (gambar sebenarnya).
Gambar yang diperoleh kemudian di edit menggunakan
software pengolah gambar agar hasil yang diperoleh lebih
maksimal dan sesuai penggunaan. Gambar penunjang
materi yang digunakan dapat dilihat pada Gambar 17
halaman 62.
2 Media simulasi. Media ini dibuat menggunakan software pengolah gambar
menjadi animasi. Hasil animasi berupa simulasi proses kerja
pneumatik. animasi tersebut digunakan untuk membantu
siswa dalam mempelajari pneumatik. salah satu hasil
tampilan animasi dapat dilihat pada Gambar 18 halaman 62
3 Media Video Media ini digunakan untuk menambah gambaran proses
kerja sistem pneumatik. video ini diambil dari sebuah situs
kemudian di inputkan kedalam e-modul menggunakan menu
yang tersedia. Salah satu hasil tampilan video dapat dilihat
pada Gambar 19 halaman 63

e. Menentukan strategi penilaian

Pengembangan modul dalam bentuk elektronik ini tentunya terdapat sistem

penilaian apakah peserta didik tersebut telah mencapai tujuan pembelajarannya.

Penilaian akan dilakukan oleh guru dan program e-modul tersebut. Penilaian

oleh guru merupakan pengamatan terhadap kegiatan lembar kerja siswa berupa

pembuatan diagram sistem pneumatik yang disediakan. Walaupun terdapat kunci

jawaban peserta didik harus mencoba mengerjakan kegiatan tersebut dan

menanyakan kepada guru jika pembelajaran berlangsung di kelas. Penilaian

yang dilakukan oleh program e-modul sendiri adalah evaluasi yang telah

disediakan di akhir pembelajaran. Soal akan muncul satu per satu dalam tiga

varian soal yaitu soal benar salah, soal pilihan ganda dan soal

menjodohkan.Penilaian akan dilakukan secara otomatis oleh program . Perlunya

51
penilaian ini agar mengetahui peserta didik telah memenuhi kompetensi yang

diharapkan. Hasil perencanaan ini menentukan pembuatan halaman evaluasi

dan dapat dilihat pada Gambar 20-25 halaman 64.

2. Pengembangan Modul

Proses pengembangan modul adalah tahap realisasi dari perencanaan yang

telah dibuat. Modul yang dikembangkan berbentuk elektronik , oleh karena itu

proses pengembangan modul mengacu pada model pengembangan elektronik /

rekayasa perangkat lunak. Model tersebut menggunakan pendekatan model

waterfall yang dikemukakan oleh Pressman (2011). Model ini memiliki empat

tahapan yang disusun secara sistematis dan berurutan oleh karena itu model ini

juga sering disebut linear sequencial modeldengan tahapan yaitu analysis,

design, coding, testing. Secara rinci tahapan pengembangan e-modul pneumatik

adalah sebagai berikut.

a. Software Analysis Requirement

Analisis dilakukan untuk membantu proses perancangan aplikasi meliputi

analisis masukan (input), proses dan keluaran (output). Masukan atau input dari

aplikasi yang dibangun adalah gambar digital yang kemudian diolah dengan

aplikasi lectora . Proses yang terjadi dalam sistem adalah gambar digital yang

diubah menjadi fungsi – fungsi yang dibutuhkan. Keluaran atau output dari

sistem adalah aksi yang telah diprogram oleh aplikasi menuju ke halaman target

yang telah di tentukan .

Tahap analisis perangkat lunak dilaksanakan dengan mencari dan mengkaji

informasi mengenai perangkat yang dikembangkan. Analisis yang dilakukan oleh

penulis antara lain:

52
1) Observasi

Observasi dilakukan terhadap authoring tool lectora inspire versi demo yang

digunakan dalam pengembangan ini. Observasi meliputi komponen – komponen

yang terdapat pada software tersebut. Kemampuan software dalam membuat

media pembelajaran. File output yang dihasilkan dapat berupa file executable

(.exe) sehingga memudahkan siswa dalam proses penggunaannya.

2) Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk mendukung landasan pembuatan aplikasi e-

modul pembelajaran pneumatik. Tinjauan pembelajaran pneumatik dapat dilihat

pada halaman29. Studi literatur digunakan untuk mencari data mengenai

konsep-konsep dan teori yang sudah ada untuk mendukung perangkat lunak

tersebut.

Stud iliteratur yang dilakukan antara lain mendapat konsep teori mengenai

(1) Aplikasi e-modul untuk pembelajaran. (2) Aplikasi yang dikembangkan

menggunakan authoring tool lectora inspire.

3) Model E-Modul

E-modul dikembangkan sesuai dengan kebutuhan. Model yang

dikembangkan tentunya sesuai dengan hasil perencanaan yang telah disusun.

Model yang digunakan adalah frame layout . Model ini dikemas dalam bentuk

frame dan setiap komponennya tersusun didalamnya. Model ini lebih cocok

digunakan dalam media pembelajaran. Konsep ini diperoleh berdasarkan hasil

wawancara dengan guru pneumatik SMK N 3 Yogyakarta dan observasi yang

telah dilakukan. Hasil tersebut dapat dilihat pada tabel berikut

53
Tabel 12. E-Modul yang akan Dikembangkan.

Judul : Elektronik Modul (E-Modul) Pneumatik


Pengguna : Guru mata pelajaran pneumatik dan siswa kelas X
Tujuan : Meningkatkan kualitas pembelajaran pneumatik dan menambah
wawasan.
Jenis Aplikasi : Presentasi dan Interaktif
Bentuk Penyajian : Simulasi dan tutorial
Tujuan Aplikasi : Pembelajaran
Konsep Materi : Disesuaikan dengan Standar Kompetensi dan didiskusikan
dengan guru pengampu
Media gambar : Realistic visual (sesuai dengan bentuk aslinya)
Warna Latar : Biru
Media animasi : Simulasi rangkaian sistem pneumatik
Media Video : Video pembelajaran sistem pneumatic
Media audio : Musik instrumental
Saran dari guru :
1. Modul harus dikemas dengan baik dan tidak membingungkan
siswa
2. Teks jelas dan tidak menggunakan font aneh
3. Video disesuaikan dengan isi materi
4. Animasi yang dimasukkan dalam modul tidak berlebihan
5. Pemilihan musik pengiring yang sesuai

b. Design

Proses desain merupakan tahapan penerjemahan analisis kebutuhan

menjadi gambaran produk yang dikembangkan. Tahapan ini melalui beberapa

proses perancangan .

1) Perancangan Data

Hasil perancangan data pada e-modul ini meliputi materi yang telah

dirancang pada tahap perencanaan penulisan. Materi yang disampaikan sesuai

dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai. Hasil perancangan materi

sesuai dengan Gambar 6 halaman 50. Data berupa gambar alat dan komponen

pneumatik serta animasi proses kerja sistem pneumatik .

2) Perancangan Arsitektur

Perancangan ini merupakan gambaran umum dari e-modul pneumatik yang

akan dikembangkan. Rancangan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.

54
Gambar 7. Rancangan Arsitektur E-Modul Pneumatik.

3) Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka menggambarkan secara rinci spesifikasi dari

aplikasi yang akan dibuat. Pada tahap ini dijelaskan bagan antarmuka e-modul

yang akan dikembangkan dengan diagram blok dan storyboard. Diagram blok

merupakan gambaran alur aplikasi media pembelajaran secara ringkas. Berikut

adalah gambaran diagram blok e-modul pneumatik yang terdiri dari:

a) Halaman Utama

Halaman utama atau home merupakan halaman awal yang tampak dari e-

modul. Halaman ini terdiri dari beberapa menu utama yang tersedia pada e-

modul. Berikut gambar diagram blok menu utama.

Gambar 8. Blok Diagram Halaman Utama

55
b) Halaman Materi

Halaman materi menggambarkan menu pokok bahasan materi yang

ditampilkan pada e-modul pembelajaran pneumatik. Materi tersebut telah di

rancang pada tahapan sebelumnya dan sesuai dengan tujuan pembelajaran

yang harus dicapai. Berikut gambar diagram blok halaman materi.

Gambar 9. Blok Diagram Materi

c) Halaman Latihan Soal

Bagian latihan soal juga memiliki rancangan blok diagram tersendiri. Blok

tersebut terdiri dari proses awal evaluasi yang berupa pengantar sebelum

melakukan evaluasi dan diakhiri dengan hasil yang diperoleh . blok latihan soal /

evaluasi dapat digambarkan sebagai berikut.

56
Gambar 10. Blok Diagram Latihan Soal

Setelah perancangan diagram blok tahapan selanjutnya adalah pembuatan

storyboard. Hasil perancangan desain digunakan sebagai pedoman dalam

mengembangkan tampilan e-modul agar proses pengerjaannya terstruktur

dengan baik. Storyboard merupakan rincian yang akan dilihat dalam tampilan

dan merupakan representasi visual dari desain program. Untuk lebih jelasnya

salah satu tampilan storyboard disajikan pada Gambar 11 dan lebih lengkapnya

dapat dilihat pada Lampiran 2 halaman 102.

d) Perancangan Flowchart
Hasil perancangan antarmuka kemudian diterjemahkan menjadi serangkaian

alur perintah program. Kemudian alur program tersebut dijabarkan menjadi

flowchart. Dalam membuat flowchart menggunakan simbol-simbol yang

menggambarkan komponen program dan anak panah yang menggambarkan

urutan atau squensial dari program. Hasil desain flowchart e-modul pembelajaran

pneumatik dapat dilihat pada Gambar 12 dibawah ini dan selengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 2 halaman 102 .

57
Scene : Home

Scene ini akan muncul saat pertama kali


aplikasi dijalankan. Pada scene ini
muncul beberapa menu pilihan yang
disajikan. 5 6
No Scene ascii 10
pendahuluan MODUL ELEKTRONIK
0 3
2 Tombol Petunjuk 1
penggunaan, 2 PEMBELAJARAN
kompetensi, E-Modul Pneumatik (1)
PNEUMATIK
materi,pustaka,
profil,
5,6,10 Tombol Help, exit , Home 8 9
Navigasi
8,9 Gambar Logo UNY, Logo
SMK N 3
1 Teks “teks pengantar
dan header teks “
7 Animasi Animasi running
text 4
3 Content Tampilan awal 7
4 Music instrumental

Gambar 11. Tampilan Storyboard e-modul pneumatik

Gambar 12. Flowchart halaman utama

58
c. Coding

Pada tahap pembuatan e-modul coding ini bisa diartikan proses pembuatan.

Proses ini adalah tahap realisasi dari tahapan analisis dan perancangan. Media

ini dibuat menggunakan software Lectora Inspire versi demo . Proses coding

pada software ini berupa menempatkan komponen – komponen sesuai desain

yang telah dirancang dengan menggunakan menu yang disediakan oleh

lectora.Pada tahap ini berisi langkah-langkah pembuatan sesuai dengan

algoritma.

1) Intro

Halaman ini adalah halaman pembuka dari e-modul pneumatik. Langkah –

langkah pembuatan halaman intro meliputi: (1) Pemasanganbackgrounddengan

warna dasar biru berdasarkan pertimbangan karakter siswa. Warna biru yang

memiliki karakteristik tenang diharapkan dapat memberikan suasana nyaman

dan tenang dalam belajar. (2) Pemberian Teks “ Selamat datng di elektronik

modul pembelajaran pneumatik” sebagai judul pada halaman intro. (3)

Pemberian logo UNY untuk menjelaskan bahwa elektronik modul dikembangkan

oleh mahasiswa UNY . (4) Menambahkan teks yang berisi deskripsi singkat

mengenai isi elektronik modul. Deskripsi tersebut merupakan salah satu

komponen yang harus ada pada sebuah modul. (5) Pemberian tombol “skip”

untuk melanjutkan ke halaman selanjutnya dan tombol exit untuk keluar dari

aplikasi elektronik modul. Hasil dari halaman intro dapat dilihat pada gambar

berikut.

59
Gambar 13. Hasil Jadi Halaman Intro

2) Halaman utama ( Home )

Home merupakan halaman utama dari e – modul pembelajaran pneumatik.

Pembuatan halaman ini memiliki langkah – langkah berikut : (1) Pemberian teks “

E-Modul Pneumatik” sebagai judul utama pada halaman home. (2) Pemberian

logo UNY dan logo SMK N 3 Yogyakarta. Hal ini menjelaskan bahwa penelitian

dilakukan berdasarkan kerja sama antara mahasiswa UNY dengan sekolah yang

memberikan ijin untuk dilakukan penelitian. (3) Pemberian teks “ SMK N 3

Yogyakarta “ menjelaskan bahwa penelitian dilaksanakan di sekolah tersebut. (4)

Menambahkan tombol menu yang terdiri dari petunjuk penggunaan, kompetensi,

materi , latihan soal / evaluasi, pustaka dan profil. Setiap tombol memiliki

penjelasan masing – masing. (5) Menambahkan tombol navigasi berupa exit

untuk keluar dari aplikasi, tombol help untuk membantu user dalam

menggunakan aplikasi tersebut, tombol sound untuk navigasi musik pengiring.

(6) Menambahkan teks berjalan agar layout lebih menarik. (7) Penggunaan

layout model frame dan atur seluruh komponen halaman utama agar nyaman

digunakan. Hasil jadi halaman home dapat dilihat pada gambar berikut.

60
Gambar 14. Hasil Jadi Halaman Home

3) Halaman Isi

Halaman isi merupakan halaman tujuan dari menu – menu yang disediakan

melalui tombol pada home. Halaman isi meliputi petunjuk penggunaan,

kompetensi, materi ajar, evaluasi, pustaka dan profil. Pembuatan halaman ini

didasari komponen – komponen yang harus ada pada modul. Langkah – langkah

pembuatan halaman tersebut meliputi (1) Penggunaan latar belakang warna biru

agar user lebih tenang dan nyaman dalam menggunakan elektronik modul. (2)

Tambahkan teks sesuai menu sebagai headerpada setiap halaman . Pada

Gambar 15 teks “ Petunjuk Penggunaan” merupakan header. (3) Tambahkan

teks sebagai judul utama dari setiap halaman. Pada Gambar 16 teks “Indikator

dan Tujuan Pembelajaran” merupakan judul utama pada halaman kompetensi.

(4) Pemberian teks sebagai isi yang akan disampaikan kepada user. (5) Tombol

menu tetap dimunculkan di bagian kiri sama seperti halaman home. (6)

Pemberian tombol navigasi berupa tombol exit ,help, next, back dan home. (7)

Pemberian logo UNY di setiap halaman isi. (8) Pemberian gambar untuk

memperjelas materi yang disampaikan. Sesuai dengan prinsip layout yaitu

emphasis . Hasil dari beberapa halaman isi dapat dilihat pada gambar berikut.

61
Gambar 15. Petunjuk Penggunaan Gambar 16. Tujuan Pembelajaran.

Gambar 17. Halaman Materi Gambar 18. Simulasi Pneumatik

4) Halaman Video

Halaman ini berisi media video yang digunakan untuk memperjelas dan

memberikan gambaran aplikasi dari sistem pneumatik. Pembuatan halaman ini

memiliki langkah – langkah berikut. (1) Halaman video terpisah dari halaman

utama / berdiri sendiri. (2) Tambahkan teks “video pneumatik” yang digunakan

sebagai header. (3) Tambahkan file video dengan format .mpeg, .avi, .mp4 dan

atur ukuran video agar nyaman dilihat. (4) Pemberian tombol navigasi exit untuk

keluar dari halaman video. Hasil jadi halaman ini dapat dilihat pada gambar

berikut.

62
Gambar 19.Video Pneumatik

5) Halaman Evaluasi

Halaman ini berisi evaluasi dari materi yang telah disampaikan. Tersedia

beberapa soal yang bervariasi seperti pilihan ganda, benar salah dan

menjodohkan. Soal disajikan secara satu per dan akan menampilkan feedback

setelah pengerjaan soal. Evaluasi ini diharapkan dapat mengukur kemampuan

siswa dalam mempelajari sistem pneumatik. Setelah penyelesaian soal, nilai

muncul pada halaman lain dan dikategorikan lulus atau gagal. Tombol untuk

latihan ulang disediakan oleh penulis pada halaman nilai. Halaman awal latihan

soal terdapat sedikit pengantar penggunaan halaman latihan soal.

Langkah – langkah pembuatan soal meliputi : (1) Mempersiapkan halaman

khusus evaluasi karena fungsi yang disediakan pada lectora berbeda dengan

halaman sebelumnya. (2) Tambahkan teks sebagai header berupa “Latihan

Soal”. (3) Tambahkan teks berupa pengantar dalam mengerjakan soal. (4)

Pemberian tombol “mulai” untuk masuk ke dalam halaman soal dan tombol

“reset” untuk mengulang. (5) Tambahkan teks dengan warna merah yang berarti

hal yang harus diperhatikan.(6) Pilih soal berupa benar salah, pilihan ganda dan

mencocokkan. (7) Pemberian bobot nilai “ 1 “ pada setiap soal. (8) Atur soal agar

63
tampak lebih nyaman digunakan. (9) Pemberian tombol “selesai” untuk

mengakhiri evaluasi sekaligus mengetahui hasil . (10) Pada halaman hasil

tambahkan tombol “ulangi” apabila user masih gagal dalam evaluasi.

Hasil tampilan mulai dari pengantar soal sampai penilaian dapat dilihat

dibawah ini.

Gambar 20. Halaman Awal Evaluasi Gambar 21. Soal Benar Salah

Gambar 22. Soal Pilihan Ganda Gambar 23.Soal Menjodohkan

64
Gambar 24.Tampilan Nilai Lulus Gambar 25. Tampilan Nilai Gagal

d. Testing

Pengujian awal media ini dilakukan oleh peneliti dan dosen ahli. Pengujian

ini meliputi pengujian perangkat lunak mengenai ketepatan instruksi (syntax

error), ketepatan proses (run time error), ketepatan hasil (logic error) serta

verifikasi dan validasi produk ( Black Box Testing).

Proses pengujian ketepatan instruksi (syntax error), ketepatan proses (run

time error), ketepatan hasil (logic error) dapat dilihat dari pemberian fungsi dari

setiap komponen e-modul yang digunakan pada software. Bagian software yang

memberikan fungsi dari komponen seperti tombol terdapat pada

bagianproperties.

Gambar 26. Pemberian Fungsi pada Tombol

65
Sebagai contoh Gambar 26 yang memberikan fungsi button untuk menjalani

proses “ Go To ” jika di klick menuju target ” Kompetensi”. Tombol ini digunakan

untuk menuju ke halaman kompetensi pada bagian awal halaman. Lebih rinci

dari serangkaian proses ini dapat kita lihat pada Tabel 13 di bawah ini.

Tabel 13. Pengujian Ketepatan Fungsi Button Sesuai Menu.

Ketepatan
Perlakuan Reaksi Sistem
Hasil
Tombol Kompetensi
On Click Pemberian action, Pengkodean Sesuai
oleh aplikasi mentapkan target ke
halaman kompetensi
Tombol Materi
On Click Pemberian action, Pengkodean Sesuai
oleh aplikasi menetapkan target
kehalaman materi
Tombol Home
On Click Pemberian action, Pengkodean Sesuai
oleh aplikasi menetapkan target
halaman awal / halaman utama
Tombol Latihan Soal
On Click Pemberian action, Pengkodean Sesuai
oleh aplikasi menetapkan target
halaman evaluasi / latihan soal
Tombol Petunjuk Penggunaan
On Click Pemberian action, Pengkodean Sesuai
oleh aplikasi menetapkan target
halaman petunjuk penggunaan
Tombol Exit
On Click Pemberian action, Pengkodean Sesuai
oleh aplikasi menetapkan target
keluar dari aplikasi e-modul

Pengujian selanjutnya dari segi internal adalah blackbox testing yang

dilakukan oleh ahli di lingkungan peneliti sekaligus untuk menilai kelayakan e-

modul pneumatik. pengujian ini merupakan proses pengujian perangkat lunak

dari segi spesifikasi fungsional program. Pengujian ini dilakukan tanpa menguji

desain dan kode program. Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah

fungsi masukan dan keluaran perangkat lunak sudah sesuai dengan spesifikasi

66
yang diperlukan. Pada tahap pengujian black box dibagi menjadi 2 bagian.

Setelah mengalami pengujian didapatkan hasil uji Black Box seperti berikut.

Tabel 14. Pengujian Blackbox Pada Komponen Navigasi


Aksi Aktor Hasil
No Reaksi Sistem
(Skenario Normal) Pengujian
1 Ahli memilih fungsi Menampilkan halaman Sesuai
tombol next selanjutnya
2 Ahli memilih fungsi Menampilkan halaman Sesuai
tombol back sebelumnya
3 Ahli memilih fungsi Menampilkan halaman awal Sesuai
tombol home atau cover e-modul
4 Ahli memilih fungsi Menampilkan halaman daftar Sesuai
tombol help isi
5 Ahli memeilih fungsi Keluar dari aplikasi e-modul Sesuai
tombol exit
6 Ahli memeilih fungsi Keluar dari halaman video dan Tidak
tombol exit pada video kembali ke halaman materi Sesuai

Pada Tabel 14 pengujian pada tombol terdapat satu ketidak sesuaian fungsi

tombol. Fungsi exit pada halaman video saat diputar yang seharusnya reaksinya

hanya keluar pada halaman video justru keluar dari program. Hal ini menjadikan

saran bagi pengembang untuk memperbaiki fungsi dari tombol tersebut.

Tabel 15. Pengujian Blackbox Pada Halaman Tes Mandiri

Aksi Aktor Hasil


No Reaksi Sistem
(Skenario Normal) Pengujian
1 Ahli memilih fungsi Menampilkanpilihan tombol Sesuai
tombol pilihan ganda hitam sebagai pilihan jawaban
pada salah satu siswa
jawaban setiap soal
2 Ahli melakukan fungsi Menampilkan garis pada Sesuai
garis pada soal jawaban yang dipilih
menjodohkan
3 Ahli memilih fungsi Menampilkan parameter Sesuai
tombol selesai sebagai penilaian hasil skor siswa
telah menyelasikan tes
mengerjakan soal

Uji validasi dilakukan oleh dosen ahli yang semuanya merupakan dosen

elektro. Validasi oleh ahli akan menghasilkan data serta saran yang digunakan

untuk perbaikan software. Pada penelitian ini dosen ahli dibagi menjadi 2 yaitu

67
dosen ahli materi dan dosen ahli media. Dosen ahli materi yang ditunjuk adalah

Bp. Totok Heru Tri Maryadi,M.Pd. dan Bp. Yuwono Indro Hatmojo,S.Pd.,M.Eng.,

yang berkompeten di bidang pneumatik. Sedangkan untuk dosen ahli yang

ditunjuk adalah Bp. Didik Haryanto, M.Pd., dan Bp. Deny Budi Hertanto,M.Kom.,

yang berkompeten dibidang media komputer. Saran yang diterima penulis dari

keempat dosen ahli tersebut dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Tabel Saran Dosen Ahli


No. Nama Dosen Selaku Keterangan / Saran
1 Bp.Totok Heru Ahli Materi - Penambahan soal untuk setiap materi
Tri M.,M.Pd. - Perlu adanya umpan balik setiap
jawaban soal
2 Bp. Yuwono Ahli Materi - Pemberian tombol home disetiap
Indro H. S.Pd.,M.Eng. halaman
- Kurangnya animasi
3 Bp. Didik Ahli Media - Terlalu banyak gambar per halaman
Haryanto,M.Pd. - Kurangnya animasi
- Tidak adanya tombol kembali
- Terdapat kesalahan tombol navigasi
4 Bp. Deny Ahli Media - Terdapat kesalahan fungsi tombol
Budi H.M.Kom. navigasi exit pada halaman video

Saran – saran yang telah diberikan oleh dosen ahli menjadi bahan

evaluasi bagi penulis untuk memperbaiki e-modul pneumatik. Penambahan soal

dan pemberian umpan balik telah disisipkan dalam latihan soal. Perbaikan

tombol navigasi dan fungsinya juga telah dilakukan oleh penulis, sehingga media

sudah dapat digunakan dengan nyaman. Tampilan awal juga terdapat banyak

revisi dari ahli media. Terlalu banyak gambar yang menutupi tulisan perlu diganti

menjadi latar yang polos.

68
Gambar 27. Home Sebelum Revisi Gambar 28. Home Setelah Revisi

Gambar 29. Sebelum Revisi Gambar 30. Setelah Revisi

3. Review , Uji coba dan Revisi

Proses review dilakukan oleh admin dan dosen ahli yaitu dosen elektro UNY.

Hasil review sesuai dengan tahap testing diatas pada pengembangan ke bentuk

elektronik. Setelah melalui revisi tahap pertama kemudian e-modul diuji cobakan

kepada guru dan siswa. Pada tahap ini dihasilkan uji alfa dan uji beta.

a. Alfa Test

Proses pengujian selanjutnya adalah uji alfa kepada guru SMK N 3

Yogyakarta selaku first user .Tiga orang guru ditunjuk sebagai responden dari

alfa test tersebut diantaranya Bp. Nurkholis,S.Pd., Bp. Maryadi.S.Pd., dan Bp.

Ruswanto,S.Pd. Hasil uji alfa test tersebut dapat dilihat pada Tabel 26 halaman

79. Hasil uji alfa ini digunakan untuk mengetahui kelayakan e-modul pneumatik

yang dikembangkan ditinjau dari aspek materi, aspek media dan aspek

69
pembelajaran modul. Setelah melakukan pengujian ini guru memberikan saran

untuk pengembangan e-modul pneumatik.

b. Beta Test

Proses pengujian terakhir adalah uji beta yang dilakukan pada end user yaitu

siswa SMK N 3 Yogyakarta kelas X teknik pemesinan yang berjumlah 30 orang.

Hasil yang diperoleh dari tes ini dapat dilihat pada Tabel 28 halaman 80.

Pengujian yang dilakukan adalah pengujian pengamatan yang ditinjau dari

as:pek materi, aspek media dan aspek pembelajaran modul. Pada tahap ini

siswa : (1) dijelaskan tujuan dari pengembangan e-modul pneumatik. (2)

mengamati penjelasan singkat mengenai e-modul yang disampaikan oleh

peneliti. (3) mencoba menggunakan e-modul dan menilai melalui angket yang

disediakan.

Setelah melalui proses uji alfa dan beta kemudian e-modul direvisi sesuai

saran yang diberikan untuk mendapatkan hasi e-modul yang lebih baik.Hasil

revisi dapat dilihat pada kajian produk halaman

4. Finalisasi

E-modul yang telah direvisi kemudian menjadi produk akhir dan siap

digunakan dalam proses pembelajaran.Hasil e-modul pembelajaran pneumatik

ini dikemas dalam bentuk CD pembelajaran yang diberikan kepada guru

pneumatik di SMK N 3 Yogyakarta. Harapan penulis agar e-modul pneumatik ini

dapat dibagikan kepada siswa melalui flashdisk . CD yang diberikan kepada guru

tidak hanya berisi e-modul pneumatik , peneliti menambahkan software lectora

inspire versi demo sekaligus contoh program dan tutorial penggunaan. Peneliti

berharap guru tertarik untuk mengembangkan media pembelajaran agar

pembelajaran lebih menarik.

70
B. Analisis Data

Tahapan ini dilakukan untuk menganalisis data hasil validasi produk oleh

ahli ( ahli materi dan ahli media ) , uji alfa dan uji beta. Analisis data hasil

penilaian ini digunakan untuk mengetahui kelayakan dari e-modul pembelajaran

pneumatik yang dikembangkan.

1. Analisis Data Hasil Penilaian Ahli Materi

Ahli materi menilai beberapa aspek, antara lain aspek self instructional,

aspek self contained, aspek stand alone, aspek adaptive, dan aspek user

friendly. Nilai darimasing – masing aspek dikonversi ke dalam skala 4 sesuai

dengan Tabel8. Penilaian ini dilakukan dengan cara mengisi angket penilaian

yang telah disediakan.

Aspek self instructional memiliki 26 butir indikator penilaian. Sehingga

diketahui bahwa skor tertinggi ideal adalah 104, skor terendah ideal adalah 26,

dan nilai simpangan baku ideal adalah 13. Maka konversi nilai ke skala empat

dari aspek self instrucional dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Konversi Skor Rerata Skala Empat Aspek Self Instructional

Interval Skor Kategori


84,5 < X ≤ 104 Sangat Baik
65 < X ≤ 84,5 Baik
45,5 < X ≤ 65 Kurang
26 < X ≤ 45,5 Sangat Kurang

Penilaian aspek self contained dinilai dari 4 butir indikator penilaian.

Sehingga diketahui bahwa skor tertinggi ideal adalah 16, skor terendah ideal

adalah 4, dan nilai simpangan baku ideal adalah 2. Maka konversi nilai ke skala

empat dari aspek self contained dapat dilihat pada Tabel 18 dibawah ini.

71
Tabel 18. Konversi Skor Rerata Skala Empat Aspek Self Contained

Interval Skor Kategori


13 < X ≤ 16 Sangat Baik
10 < X ≤ 13 Baik
7 < X ≤ 10 Kurang
4 <X≤ 7 Sangat Kurang

Penilaian aspek stand alone dinilai dari 2 butir indikator penilaian.

Sehingga diketahui bahwa skor tertinggi ideal adalah 8, skor terendah ideal

adalah 2, dan simpangan baku ideal adalah 1. Maka konversi nilai ke skala

empat dari aspek stand alone dapat dilihat pada Tabel 19 dibawah ini.

Tabel 19. Konversi Skor Rerata Skala Empat Aspek Stand Alone

Interval Skor Kategori


6,5 < X ≤ 8 Sangat Baik
5 < X ≤ 3,5 Baik
3,5 < X ≤ 5 Kurang
2 < X ≤ 3,5 Sangat Kurang

Penilaian aspek adaptive dan user friendly sama – sama dinilai dari 3

butir indikator penilaian. Sehingga diketahui bawha skor tertinggi ideal adalah 12,

skor terendah adalah 3, dan simpangan baku ideal adalah 1,5. Maka konversi

nilai ke skala empat dari tersebutdapat dilihat pada Tabel 20 dibawah ini.

Tabel 20. Konversi Skor Rerata Skala Empat Aspek Adaptive dan User Friendly

Interval Skor Kategori


9,75 < X ≤ 12 Sangat Baik
7,5 < X ≤ 9,75 Baik
5,25 < X ≤ 7,5 Kurang
3 < X ≤ 5,25 Sangat Kurang

72
Berdasarkan data penilaian oleh ahli dapat diketahui bahwa skor tertinggi

ideal adalah 152, skor terendah ideal adalah 38, dan simpangan baku ideal

adalah 19. Hasil konversinilai skor rerata skala empat untuk keseluruhan data

dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21. Konversi Nilai Skor Rerata Skala Empat Ahli Materi

Interval Skor Kategori


123,5 < X ≤ 152 Sangat Baik
95 < X ≤ 123,5 Baik
66,5 < X ≤ 95 Kurang
38 < X ≤ 66,5 Sangat Kurang

Hasil penilaian yang telah dilakukan oleh ahli materi secara keseluruhan

dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22. Hasil Penilaian Ahli Materi

No Aspek Ahli Ahli Rerata Kategori


Materi 1 Materi 2 ∑
1 Self instructional 79 78 78,5 Baik
2 Self contained 12 13 12,5 Baik
3 Stand alone 5 6 5,5 Baik
4 Adaptive 7 9 8 Baik
5 User friendly 9 10 9,5 Baik
Total skor 114 Baik

Berdasarkan Tabel 22 dapat dijelaskan bahwa penilaian ahli materi dari

aspekself instructional diperoleh rerata 78,5 termasuk kategori baik, aspek self

contained diperoleh rerata 12,5 termasuk kategori baik, aspek stand alone

diperoleh rerata 5,5 termasuk kategori baik, aspek adaptive diperoleh rerata 8

termasuk kategori baik dan aspek user friendly diperoleh rerata 9,5 termasuk

dalam kategori baik. Total skor rerata penilaian oleh ahli materi adalah 114

termasuk kategori baik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa e-modul

73
pembelajaran pneumatik yang dikembangkan berdasarkan penilaian ahli materi

termasuk dalam kategori “ Baik” . Hasil ini dimaksudkan bahwa e-modul

pneumatik yang dikembangkan berfungsi dengan baik sebagai media

pembelajaran ditinjau dari segi materi.

2. Analisis Data Hasil Penilaian Ahli Media

Ahli media menilai beberapa aspek yaitu, aspek tampilan dan aspek

penggunaan. Nilai dari masing – masing aspek dikonversi ke dalam skala 4

sesuai dengan Tabel 8. Penilaian ini dilakukan dengan cara mengisi angket

penilaian yang telah disediakan oleh penulis.

Pengkategorian dari aspek tampilan dinilai dari 26 butir indikator

penilaian. Sehingga diketahui bahwa skor tertinggi ideal adalah 104, skor

terendah ideal adalah 26, dan nilai simpangan baku ideal adalah 13. Maka

konversi nilai ke skala empat dari aspek tampilan dapat dilihat pada Tabel 15

karena memiliki kesamaan pada butir indikator soal. Sedangkan aspek

penggunaan dinilai dari 11 butir indikator soal. Sehingga dikethaui bahwa skor

tertinggi ideal adalah 44, skor terendah ideal adalah 11, dan nilai simpangan

baku ideal adalah 5,5. Maka konversi nilai ke skala empat dari aspek

penggunaan dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Konversi Skor Rerata Skala Empat Aspek Penggunaan

Interval Skor Kategori


35,75 < X ≤ 44 Sangat Baik
27,5 < X ≤ 35,75 Baik
19,25 < X ≤ 27,5 Kurang
11 < X ≤ 19,25 Sangat Kurang

Data keseluruhan hasil penilaian oleh ahli media memiliki skor tertinggi

ideal 148, skor terendah ideal adalah 37, dan simpangan baku ideal adalah 18,5.

74
Hasil konversi nilai skor rerata sekala empat untuk keseluruhan butir dapat dilihat

pada Tabel 24.

Tabel 24. Konversi Skor Rerata Skala Empat Ahli Media

Interval Skor Kategori


120,35 < X ≤ 148 Sangat Baik
92,5 < X ≤ 120,35 Baik
64,75 < X ≤ 92,5 Kurang
37 < X ≤ 64,75 Sangat Kurang

Hasil penilaian yang dilakukan oleh ahli media secara keseluruhan dapat

dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25. Hasil Penilaian Ahli Media

No Aspek Ahli Ahli Rerata Kategori


Media 1 Media 2 ∑
1 Tampilan 84 77 80,5 Baik
2 Penggunaan 31 33 32 Baik
Total skor 112,5 Baik

Berdasarkan Tabel 25 dapat dijelaskan bahwa penilaian ahli media dari

aspek tampilan diperoleh rerata 80,5 termasuk kategori baik, dan aspek

penggunaan diperoleh rerata 32 termasuk dalam kategori baik. Total skor rerata

penilaian oleh ahli media adalah 112,5 termasuk kategori baik. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa e-modul pembelajaran pneumatik yang dikembangkan

berdasarkan penilaian ahli media termasuk dalam kategori “ Baik” . Hasil ini

dimaksudkan bahwa e-modul pneumatik yang dikembangkan berfungsi dan

dapat digunakan sebagai media pembelajaran ditinjau dari segi media.

3. Analisis Data Hasil Penilaian Guru

Penelitian ini melibatkan guru pengampu mata pelajaran pneumatik

sebagai alfa test . Lembar penilaian yang diberikan sebagai alfa tes tberjumlah

75
48 butir indikator dengan skor tertinggi ideal adalah 192, skor terendah ideal

adalah 48, dan simpangan baku ideal adalah 24. Maka konversi nilai skor rerata

skala empat untuk penilaian alfa testdapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26. Konversi Nilai Skor Rerata Skala Empat Alfa Test

Interval Skor Kategori


156 < X ≤ 192 Sangat Baik
120 < X ≤ 156 Baik
84 < X ≤ 120 Kurang
48 < X ≤ 84 Sangat Kurang

Uji alfa atau alfa test ini terdiri dari 3 aspek yaitu, aspek materi, aspek

media, dan aspek pembelajaran modul. Aspek materi dinilai dari 12 butir

penilaian dengan skor tertinggi ideal adalah 48, skor terendah ideal adalah 12

dan simpangan baku ideal adalah 6. Maka konversi nilai skor rerata skala empat

untuk aspek materi dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 27. Konversi Nilai Skor Rerata Skala Empat Aspek Materi

Interval Skor Kategori


39< X ≤ 48 Sangat Baik
30 < X ≤ 39 Baik
21< X ≤ 30 Kurang
12< X ≤ 21 Sangat Kurang

Aspek media terdiri dari 25 indikator penilaian dengan skor tertinggi ideal

adalah 100, skor terendah ideal adalah 25 dan simpangan baku ideal adalah

12,5. Maka konversi nilai skor rerata skala empat untuk aspek media dapat dilihat

pada tabel berikut.

Tabel 28. Konversi Nilai Skor Rerata Skala Empat Aspek Materi

Interval Skor Kategori


81,25< X ≤ 100 Sangat Baik
62,5< X ≤ 81,25 Baik
43,75< X ≤ 62,5 Kurang
25< X ≤ 43,75 Sangat Kurang

76
Aspek pembelajaran modul terdiri dari 11 indikator penilaian dengan skor

tertinggi ideal adalah 44, skor terendah ideal adalah 11 dan simpangan baku

ideal adalah 5,5. Maka konversi nilai skor rerata skala empat untuk aspek

pembelajaran dapat dilihat pada Tabel 20 halaman 77.

Penilaian berdasarkan aspek materi, aspek media dan aspek pembelajaran

modul dilakukan oleh 3 guru mata pelajaran pneumatik SMK N 3 Yogyakarta.

Hasil yang diperoleh dari uji alfa keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 29.

Tabel 29. Hasil Data Alfa Test

No. Responden Aspek Aspek Aspek Total Kategori


Materi Media Pembelajaran
Modul
1 Guru 1 34 74 33 141 Baik
2 Guru 2 43 77 38 158 Sangat Baik
3 Guru 3 40 86 38 164 Sangat Baik
Jumlah Skor 117 237 109 463
Rerata Skor 39 79 36,33 154,33 Baik

Berdasarkan Tabel 29 dapat disimpulkan bahwa e-modul pembelajaran

pneumatik menurut uji alfa termasuk dalam kategori “Baik”.

4. Analis Data Hasil Uji Coba Kepada Siswa

Uji coba yang dilakukan oleh siswa termasuk dalam uji beta atau beta

test. Hasil ini digunakan untuk mengukur unjuk kerja dari media e-modul

pembelajaran pneumatik yang dikembangkan. Beta tester adalah pengguna

terakhir dari produk yang dikembangkan tersebut. Data yang diujikan kepada

siswa berjumlah 44 butir indikator penilaian dengan skor tertinggi ideal adalah

176, skor terendah ideal adalah 44, dan simpangan baku ideal adalah 22. Maka

konversi nilai skor rerata skala empat untuk beta test dapat dilihat pada Tabel 30.

77
Tabel 30. Konversi Nilai Skor Rerata Skala Empat Beta Test

Interval Skor Kategori


143 < X ≤ 176 Sangat Baik
110 < X ≤ 143 Baik
77 < X ≤ 110 Kurang
44 < X ≤ 77 Sangat Kurang

Beta test dilakukan oleh 30 siswa SMK N 3 Yogyakarta kelas X TP3. Hasil

yang diperoleh dari uji tersebut dapat dilihat pada Tabel 31.

Tabel 31. Hasil Penilaian Siswa

No. Responden Aspek Aspek Aspek Total Kategori


Materi Media Pembelajaran
Modul
1 Siswa 1 34 71 28 133 Baik
2 Siswa 2 34 71 28 133 Baik
3 Siswa 3 33 72 27 132 Baik
4 Siswa 4 43 81 22 146 Sangat Baik
5 Siswa 5 36 85 33 154 Sangat Baik
6 Siswa 6 36 81 29 146 Sangat Baik
7 Siswa 7 43 82 22 147 Sangat Baik
8 Siswa 8 30 69 25 124 Baik
9 Siswa 9 27 69 22 118 Baik
10 Siswa 10 43 90 35 168 Sangat Baik
11 Siswa 11 33 78 31 142 Baik
12 Siswa 12 38 85 30 153 Sangat Baik
13 Siswa 13 29 67 23 119 Baik
14 Siswa 14 36 79 29 144 Sangat Baik
15 Siswa 15 33 76 27 136 Baik
16 Siswa 16 38 78 27 143 Baik
17 Siswa 17 32 74 25 131 Baik
18 Siswa 18 34 74 26 134 Baik
19 Siswa 19 32 82 33 147 Sangat Baik
20 Siswa 20 36 75 26 137 Baik
21 Siswa 21 35 70 27 132 Baik
22 Siswa 22 38 78 27 143 Baik
23 Siswa 23 37 78 29 144 Sangat Baik
24 Siswa 24 35 76 27 138 Baik
25 Siswa 25 38 83 33 154 Sangat Baik
26 Siswa 26 36 84 31 151 Sangat Baik
27 Siswa 27 38 86 28 152 Sangat Baik
28 Siswa 28 35 85 32 152 Sangat Baik
29 Siswa 29 41 83 33 157 Sangat Baik
30 Siswa 30 36 79 27 142 Baik
Jumlah Skor 1069 2431 842 4252
Rerata Skor 35,63 78,03 28,067 141,73 Baik

78
Berdasarkan data uji beta atau beta test pada Tabel 29 diatas dapat

disimpulkan bahwa media e-modul pembelajaran pneumatik termasuk kategori

“Baik”.

C. Kajian Produk

Pada kajian produk ini membahas tentang revisi produk yang diambil dari

saran dosen ahli dan guru sebagai first usersampai dengan produk akhir. Revisi

pertama media ini dilakukan setelah uji validasi. Saran – saran dan perbaikan

yang telah dilakukan dapat dilihat pada proses testing halaman 65 Hasil dari

proses uji coba didapatkan beberapa saran diantaranya (1) Bp. Nurkholis

mengharapkan adanya penambahan nilai karakter pada e-modul pneumatik. (2)

Bp. Maryadi menambahkan saran agar tampilan e-modul fullscreen. (3) Bp.

Riswanto memberikan saran agar penambahan soal berkaitan tentang

penggambaran sistem pneumatik. Saran tersebut kemudian ditindaklanjuti agar

e-modul pembelajaran pneumatik lebih baik. Perbaikan pada e-modul dapat

dilihat pada kajian produk.

Perbaikan – perbaikan yang telah dilakukan antara lain (1) penambahan

nilai-nilai karakter. Salah satunya adalah membiasakan berdoa sebelum belajar.

Gambar 31. Penambahan Nilai Karakter

79
(2) perubahan resolusi menjadi 1024x600 agar terlihat fullscreen. (3)

penambahan simulasi rangkaian sistem pneumatik. (4) Penambahan lembar

kerja siswa yang berisikan tugas untuk menggambar rangkaian pneumatik serta

pemberian kunci jawabannya. Namun pengerjaannya menggunakan software

lain yaitu festo fluidsim. e-modul ini mengalami kesulitan dalam proses

pengoreksiannya. Untuk itu guru diharapkan membantu proses pengoreksian /

penilaian terhadap hasil pekerjaan siswa, tetapi siswa dapat mengoreksi sendiri

sesuai dengan kunci jawaban yang telah diberikan.

Produk akhir dari e-modul pembelajaran pneumatik adalah aplikasi bersifat

executable(langsung dapat dijalankan tanpa software apapun) dengan hardware

yang digunakan untuk pengembangan yaitunotebookdengan spesifikasi

processor intel(R) atom CPU N550 1,5GHz, RAM 2 GB menggunakan OS

Windows 7. Media ini juga dapat dijalankan dengan perangkat komputer yang

memiliki spesifikasi minimum Intel(R) Pentium III dengan RAM 128 MB. Resolusi

yang digunakan adalah 1024X600 sehingga resolusi layar komputer yang

berbeda akan mempengaruhi tampilan dari e-modul tersebut.

Hasil e-modul pembelajaran pneumatik ini dikemas dalam bentuk CD yang

akan diberikan kepada guru pneumatik di SMK N 3 Yogyakarta. Harapan penulis

agar e-modul pneumatik ini dapat dibagikan kepada siswa melalui flashdisk . CD

yang diberikan kepada guru tidak hanya berisi e-modul pneumatik , peneliti

menambahkan software lectora inspire versi demo sekaligus contoh program

dan tutorial penggunaan. Peneliti berharap guru tertarik untuk mengembangkan

media pembelajaran agar pembelajaran lebih menarik.

80
D. Pembahasan

1. Model E- Modul Pembelajaran Pneumatik

Model e-modul pneumatik yang dikembangkan menganut metode

pengembangan waterfall yang diadaptasi dari rekayasa perangkat lunak

Pressman (2001). Model ini merupakan model linear sequencial yang bentuk

penyajiannya fokus pada model tutorial dan simulasi. Model ini dikembangkan

karena kebutuhan guru agar siswa dapat meningkatkan kualitas belajar mandiri

baik itu di sekolah maupun dirumah masing – masing. Penggunaan media

berbasis komputer yang didalam penyajiannya sesuai dengan komponen -

komponen modul ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar siswa.

Perangkat komputer digunakan sebagai alat bantu dalam proses

pembelajaran. Perkembangan penggunaan piranti tersebut dapat menghasilkan

media pembelajaran yang baik dan lebih menarik. Oleh karena itu penulis ingin

menerapkan penggunaan modul yang dibutuhkan dalam pembelajaran

pneumatik dalam bentuk elektronik dengan menggunakan piranti komputer

dengan fokus penyajian model tutorial dan simulasi. Modul tersebut juga dapat

disebut elektronik modul atau e-modul.

Fokus pada penyajian simulasi dan tutorial e-modul yang dikembangkan

menggunakan tata letak jenis frame atau disebut frame layout. Setiap

penyajiannya elemen – elemen layout yang meliputi teks , gambar ataupun video

dikemas dalam suatu frame agar tersusun rapi. Pada halaman materi yang

terdapat gambar yang termasuk dalam realistic visual (gambar yang

sesungguhnya ) seperti Gambar 17 halaman 62 sesuai dengan prinsip layout

yaitu emphasis . Gambar dan simbol pneumatik disusun secara sistematis dan

konstan. Prinsip layout tersebut memberikan penekanan terhadap tampilan

81
dengan menggunakan gambar . Frame layout sangat tepat digunakan untuk

menampilkan materi pembelajaran interaktif dengan bentuk penyajian simulasi

dan tutorial.

Warna latar pada e-modul pneumatik ini menggunakan warna biru.

Penggunaan warna tersebut didasari pada karakteristik siswa yang masih remaja

dan warna tersebut memiliki karakteristik tenang. Sehingga penyajian warna biru

memberikan rasa tenang dan nyaman dalam mempelajari e-modul pneumatik

tersebut. Penggunaan media gambar berupa realistic visual didasarkan kepada

gaya belajar siswa yang berbeda- beda. Gambar yang sebenarnya memberikan

gambaran lebih tentang materi yang dipelajari. Penggunaan gambar ini dapat

membantu siswa dalam proses pembelajaran selanjutnya berupa pembelajaran

praktik.

Media simulasi dan video pneumatik yang terdapat pada e-modul juga

termasuk salah satu elemen layout. Pemberian media tersebut diharapkan lebih

membantu siswa dalam mempelajari proses kerja pneumatik. Sehingga siswa

dengan gaya belajar khusus / membutuhkan contoh langsung dapat terbantu

berkat adanya video dan simulasi yang diberikan. Penggunaan font yang tepat

dengan pewarnaan yang tepat digunakan agar tidak mengganggu siswa dalam

mempelajari pneumatik. semua elemen layout disusun secara rapi agar nyaman

digunakan untuk pembelajaran sehingga dihasilkannya model e-modul

pembelajaran pneumatik yang tepat.

2. Fungsionalitas E-Modul Pembelajaran Pneumatik

Fungsionalitas e-modul pembelajaran pneumatik dibagi menjadi dua pokok

bahasan , yaitu :

82
a) Ketepatan Proses Pemilihan Tujuan Berdasarkan Menu

Pengujian ketepatan proses pemilihan tujuan berdasarkan menu dilakukan

oleh peneliti beserta ahli . Pengujian ini berupa kesesuaian pemberian fungsi

pada button menu . Halaman menu yang dituju harus sama dengan button yang

di klik. Tabel 13 halaman 66 menunjukkan bahwa pemberian fungsi pada setiap

button untuk menuju halaman menu sesuai dengan yang diinginkan. Para ahli

tidak memberikan saran atas proses pemilihan menu tersebut. Oleh karenaitu

proses pemilihan tujuan berdasarkan menu sudah tepat dan berfungsi sesuai

tujuan. Menu – menu yang tersedia merupakan komponen penting dalam sebuah

modul. Sesuai dengan kajian mengenai komponen yang harus tersedia pada

modul maka elektronik modul yang dikembangkan disesuaikan dengan

komponen tersebut. Untuk itu pengujian terkait ketepatan proses pemilihan

tujuan berdasarkan menu perlu dilakukan agar tidak ada menu yang terlewatkan

saat mempelajari elektronik modul pneumatik.

b) Ketepatan Link Sesuai Navigasi .

Navigasi merupakan hal yang paling penting dalam media tersebut yang

harus di uji. Proses pengujian internal yang meliputi ketepatan instruksi sampai

dengan hasil dan juga uji black box tersebut telah dibahas pada halaman 67.

Hasil yang dapat dilihat pada Tabel 14 dan Tabel 15 pada halaman 67

menunjukkan bahwa sistem e-modul yang telah dikembangkan berfungsi dengan

baik. Meskipun terdapat beberapa komponen yang belum tepat sasaran seperti

fungsi navigasi “exit” pada halaman video. Fungsi button tersebut seharusnya

menutup halaman video saja namun menutup keseluruhan e-modul pneumatik.

Oleh karena itu saran ahli digunakan untuk proses perbaikan fungsi pada

83
komponen tersebut sehingga e-modul sesuai dengan yang

diharapkan.Ketepatan fungsi navigasi berperan penting dalam elektronik modul

pneumatik. Kesalahan navigasi dapat menyebabkan gangguan saat digunakan

dalam pembelajaran. Alur pembelajaran menjadi kacau apabila fungsi navigas

tidak sesuai dengan yang diharapkan. Sehingga kesalahan tersebut segera

diperbaiki agar navigasi berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.

E-modul pneumatik telah diuji dengan perangkat notebook dengan

spesifikasi processor intel(R) atom CPU N550 1,5GHz, RAM 2 GB menggunakan

OS Windows 7. Media ini juga dapat dijalankan dengan perangkat komputer

yang memiliki spesifikasi minimum Intel(R) Pentium III dengan RAM 128 MB.

Resolusi yang digunakan adalah 1024X600 sehingga layar komputer yang

berbeda akan mempengaruhi tampilan dari e-modul tersebut.

3. Kelayakan E-Modul Pembelajaran Pneumatik

Penilaian untuk mengetahui kelayakan dari e-modul pnematik ini ditinjau dari

aspek media, aspek materi dan aspek pembelajaran modul

a. Aspek Media

Aspek media ini meliputi penilaian ahli media , guru dan siswa terhadap e-

modul pembelajaran pneumatik. Penilaian ahli media terdiri dari 2 aspek meliputi

aspek tampilan dan aspek penggunaan. Data hasil penilaian ahli media dapat

dilihat pada Tabel 32.

Tabel 32. Hasil Penilaian Ahli Media

No Dosen Ahli Aspek Aspek Total Kategori


Tampilan Penggunaan
1 Ahli Media 1 84 31 115 Baik
2 Ahli Media 2 77 33 110 Baik

Rerata ∑ 80,5 32 112,5 Baik

84
Tabel diatas menjelaskan bahwa hasil penilaian dari 2 ahli media memiliki

skor rerata 112,5 dari skor maksimal 148 dan termasuk dalam kategori

”Baik”.Jika diubah dalam persentase maka sebesar 76%. Data penilaian ahli

media tersebut jikaditampilkan dalam bentuk diagram batang tampak seperti

dibawah ini.

148 148

120,25 115 112,5


110

92,5

64,75

37
Ahli Media 1 Ahli Media 2 Total Rerata Skor Maksimal

Gambar 32. Diagram Batang Hasil Penilaian Ahli Media

Grafik diatas menjelaskan bahwa penelitian pengembangan e-modul

pneumatik ini termasuk dalam kategori baik namun belum maksimal. Sehingga

hanya diperoleh persentase 76% menurut para ahli media.

Penilaian aspek media ditinjau dari guru memperoleh skor rerata 79 dari skor

maksimal 100 dan termasuk dalam kategori “Baik”. Jika diubah dalam persentase

maka sebesar 79%. Penilaian aspek media oleh siswa memperoleh skor 78,03

dari skor maksimal 96 dan termasuk dalam kategori “ Sangat Baik”. Jika diubah

dalam persentase maka sebesar 81,28% .

Penilaian yang dilakukan oleh guru dan siswa memperoleh hasil yang

berbeda. Persentase penilaian oleh siswa lebih besar dari pada guru . Hal ini

disebabkan karena media ini dirancang khusus untuk meningkatkan

pembelajaran siswa. Proses perancanganpun didesain dengan

85
mempertimbangkan karakteristik siswa. Oleh karena itu penelitian ini terbukti

dengan tingginya persentase penilaian aspek media oleh siswa lebih besar dari

pada hasil penilaian guru. Hasil tersebut disajikan dalam bentuk Tabel 33 berikut.

Tabel 33. Penilaian Aspek Media

No Penilai Jumlah Rerata Skor Maksimal


1 Guru 79 100
2 Siswa 78,03 96

100 100 96
79 78,03
80
60
Skor Rerata
40
Skor Maksimal
20
0
Guru Siswa

Gambar 33. Diagram Hasil Penilaian Aspek Media.

Penilaian aspek media dari penilaian ahli, guru dan siswa termasuk dalam

kategori baik sehingga e-modul pneumatik ditinjau dari aspek media dikatakan

layak.

b. Aspek Materi

Penilaian aspek materi diperoleh dari hasil penilaian ahli materi dan guru.

Penilaian oleh ahli materi dinilai berdasarkan 5 aspek yang meliputi aspek self

instructional, aspek self contained, aspek stand alone, aspek adaptive, aspek

user friendly. hasil penilaian tersebut dapat dilihat pada Tabel 34.

Tabel 34. Hasil Penilaian Ahli Materi

Total
No Dosen Ahli Kategori
Skor
1 Ahli Materi 1 112 Baik
2 Ahli Materi 2 116 Baik
Rerata ∑ 114 Baik

86
Berdasarkan Tabel 34 penilaian oleh ahli materi mendapatkan total skor

rerata 114 dari skor maksimal 152 dan termasuk kategori “Baik”. Jika diubah

dalam persentase maka sebesar 75%, Data hasil penilaian ahli materi dalam

bentuk diagram batang dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

152 152

123,5 112 116 114

95

66,5

38
Ahli Materi 1 Ahli Materi 2 Total Rerata Skor Maksimal

Gambar 34. Diagram Batang Hasil Penilaian Ahli Materi

Pengembangan e-modul pneumatik ini dirasa belum maksimal karena

persentase yang diperoleh hanya 75%, namun penelitian ini termasuk kedalam

kategori baik. Sehingga e-modul yang dikembangkan dapat digunakan untuk

proses pembelajaran.

Penilaian aspek materi ditinjau dari guru memperoleh skor rerata 39 dari

skor maksimal 48 dan termasuk dalam kategori “Baik”. Jika diubah dalam

persentase maka sebesar 81,25%. Konteks materi yang dikembangkan

didalamnya tergolong dasar namun guru memberikan hasil baik untuk elektronik

pneumatik. Guru merasa terbantu dengan isi pembelajaran yang disampaikan

oleh karena itu persentase yang diperoleh lebih besar dari ahli materi dan

termasuk dalam kategori baik digunakan untuk pembelajran. Hasil tersebut

disajikan dalam bentuk diagram batang sebagai berikut.

87
50 48
39
40

30
Skor Rerata
20
Skor Maksimal
10

0
Guru

Gambar 35. Diagram Hasil Penilaian Aspek Materi.

Penilaian aspek materi dari penilaian ahli dan guru termasuk dalam kategori

baik sehingga e-modul pneumatik ditinjau dari aspek materi dikatakan layak.

c. Aspek Pembelajaran Modul

Aspek pembelajaran modul dinilai oleh guru dan siswa. aspek pembelajaran

modul dinilai oleh guru sebagai first user memperoleh skor rerata 36,33 dari skor

maksimal 44 dan termasuk dalam kategori “Sangat Baik”. Jika diubah dalam

persentase maka sebesar 82,57%. Sedangkan penilaian aspek pembelajaran

modul dinilai oleh siswa memperoleh skor rerata 28,067 dari skor maksimal 36

dan termasuk dalam kategori “Baik”. Jika diubah dalam persentase maka

sebesar 78% . Hasil tersebut disajikan dalam bentuk Tabel 35 berikut.

Tabel 35. Penilaian Aspek Materi

No Penilai Jumlah Rerata Skor Maksimal


1 Guru 36,33 44
2 Siswa 28,067 36

88
50
44

40 36,33 36

30 28,07

Skor Rerata
20
Skor Maksimal

10

0
Guru Siswa

Gambar 36. Diagram Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran Modul.

Hasil persentase yang diperoleh guru lebih besar dari pada siswa . hal ini

dikarenakan guru merasa terbantu oleh elektronik modul tersebut. Media

pendukung tersebut diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran

pneumatik, untuk itu guru memberikan harapan lebih dengan adanya elektronik

modul tersebut.

89
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengembangan e-

modul pembelajaran pneumatik dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Model yang tepat untuk e-modul pembelajaran pneumatik adalah linear

sequential model dengan bentuk penyajian tutorial dan simulasi. Media ini

berisi tentang dasar – dasar pneumatik seperti pengertian pneumatik,

kelebihan dan kelemahan sistem pneumatik, klasifikasi sistem pneuimatik,

komponen pengolah udara dan komponen pneumatik serta penggambaran

diagram pneumatik sesuai dengan tujuan pembelajaran yang harus dicapai.

E-modul menggunakan tata letak jenis frame atau frame layout sesuai

dengan bentuk penyajian tutorial dan simulasi.Warna latar biru memberikan

rasa tenang dan nyaman ketika mempelajari e-modul pneumatik. Media

gambar yang digunakan berupa realistic visual . Media simulasi dan video

didalamnya memberikan penjelasan lebih tentang pembelajaran pneumatik.

Elemen – elemen layout disusun secara rapi agar nyaman digunakan

sehingga dihasilkannya model e-modul pembelajaran pneumatik yang tepat.

2. Fungsionalitas e-modul pneumatik dlihasilkan dari uji internal yang meliputi

ketepatan instruksi , ketepatan proses dan ketepatan hasil serta di uji

dengan tes black box. Hasil uji diatas membuktikan bahwa e-modul

pembelajaran pneumatik dapat berjalan dengan baik sesuai fungsinya.

Meskipun terdapat kesalahan fungsi pada beberapa komponen yang

kemudian diperbaiki agar e-modul lebih baik dan berfungsi sesuai harapan.

90
3. Uji kelayakan e-modul pneumatik dilakukan oleh dosen ahli, guru dan siswa..

Penilaian ahli materi yang meliputi aspek self instructional, aspek self

contained, aspek stand alone, aspek adaptive dan aspek user friendly

sebesar 75% termasuk kategori “Baik”. Penilaian aspek materi oleh guru

sebesar 81,25% temasuk dalam kategori “Baik”. Oleh karena itu aspek

materi e-modul pneumatik dikatakan layak . Sedangkan penilaian ahli media

yang meliputi aspek tampilan dan penggunaan sebesar 76% termasuk

kategori “Baik”. Penilaian aspek media oleh guru memperoleh sebesar 79%

termasuk kategori “Baik”. Penilaian aspek media oleh siswa sebesar 81,28%

termasuk “Sangat Baik”. Oleh karena itu aspek media e-modul pneumatik

dikatakan layak. Aspek pembelajaran modul dinilai oleh guru sebesar

82,57% termasuk kategori “Sangat Baik”. Sedangkan penilaian aspek

pembelajaran modul dinilai oleh siswa sebesar 78% termasuk dalam

kategori “Baik”. Sehingga e-modul pneumatik dikatakan layak sebagai

pembelajaran modul.

B. Keterbatasan Modul

Pengembangan e-modul pembelajaran pneumatik ini tidak luput dari

kekurangan dan keterbatasan. Kekurangan dari e-modul ini antara lain :

1. Penggunaan animasi belum 3D pada e-modul.

2. Video yang ditampilkan tidak terdapat narasi.

3. Tidak mencantumkan asal media yang diambil dari sumber lain

4. Syarat untuk melanjutkan ke bagian modul selanjutnya

5. Penyebaran produk masih terbatas yaitu hanya di SMK N 3 Yogyakarta

91
6. Penelitian hanya sebatas pengembangan e-modul, belum diuji efektivitasnya

di pembelajaran sehari-hari

C. Saran

Saran dari peneliti guna pengembangan produk selanjutnya adalah :

1. Bagi Siswa

Penggunaan komputer bisa lebih dimaksimalkan untuk proses belajar.

Adanya e-modul ini diharapkan siswa lebih giat belajar tanpa harus dipaksa

khususnya dalam pembelajaran pneumatik. Pastikan siswa meminta file e-modul

pembelajaran pneumatik kepada guru setelah didistribusikan,

2. Bagi Guru

Pengembangan e-modul pneumatik ini diharapkan dapat memicu guru

dalam mengembangkan atau membuat media pembelajaran yang menarik.

Sehingga proses belajar mengajar akan lebih hidup dari pada yang biasanya.

Penggunaan software lectora inspire versi demo memberikan kemudahan user

dalam membuat media pembelajaran dari pada software lainnya untuk itu guru

harus lebih semangat dalam mengkreasikan ilmu nya dalam media pembelajaran

yang menarik dan interaktif.

3. Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah bertugas memberikan semangat kepada guru untuk

berprestasi dan mengoptimalkan fasilitas yang ada. Salah satunya dengan

membuat media pembelajaran yang menarik dengan berbantuan komputer.

Kemajuan sekolah yang di binanya akan tampak jika proses belajar mengajar

didalamnya berjalan dengan baik dengan bantuan media pembelajaran yang

dikembangkan oleh para guru.

92
4. Bagi Peneliti Lain / Selanjutnya

Penelitian ini masih perlu dikembangkan lagi oleh para peneliti selanjutnya

agar media yang dihasilkan nantinya lebih baik dari berbagai segi. Kedepannya

diharapkan peneliti selanjutnya dapat memberikan lebih banyak animasi proses

kerja sistem pneumatik guna menambah pengetahuan dari peserta didik.

Penggunaan software yang mudah digunakan sangat diharapkan untuk peneliti

selanjutnya sehingga guru akan tertarik dalam proses pengembangan dan lebih

semangat dalam mempelajari software tersebut .

Perlu pengembangan lain dari aplikasi ini agar dapat dioperasikan secara

luas pada smartphone, tidak terbatas pada PersonalComputer (PC),

93
DAFTAR PUSTAKA

Arief S. Sadiman, dkk. (2011). Media pendidikan: pengertian, pengembangan,


dan pemanfaatannya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Anas, Ajwar . (2013). Pengembangan media pembelajaran berbantuan komputer
kompetensi dasar pengukuran sudut pada Kelas X Program Keahlian
Teknik Pemesinan di SMK N 3 Yogyakarta. Yogyakarta : UNY.

Arsyad, Azhar. (2011). Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Budi, Triton Prawira. 2006. SPSS 13.0 Terapan, riset statistik parametrik.
Yogyakarta : Andi

Cahyani, Agnes D. (2013). Pengembangan modul pembelajaran elektronika


dasar berbasis pendidikan karakter di SMK Piri 1 Yogyakarta .
Yogyakarta : UNY.
Cecep Kustandi & Bambang Sutjipto. (2013). Media pembelajaran. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Daryanto.(2013). Menyusun Modul : bahan ajar untuk persiapan guru dalam
mengajar. Yogyakarta : Gava Media

Depdiknas. 2004. Pedoman merancang sumber belajar. Jakarta : Depdiknas

Depdiknas. 2008. Pengembangan bahan ajar. Jakarta : Depdiknas.

Hamalik, Oemar. (2005). Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Indriyanti, Nurma Yunita. (2010). Pengembangan modul. Universitas Sebelas


Maret.

Ismaniati. (2001). Pengembangan program pembelajaran berbantuan komputer.


Yogyakarta : UNY.

Kusumah, Wijaya. (2008). Belajar, pembelajaran dan sumber belajar. Diakses


dari https://wijayalabs.wordpress.com/2008/09/19/belajar-pembelajaran-
dan-sumber-belajar-2/. Pada tanggal 9 April 2014, jam 20.20 WIB.

94
Lindiani. (2008). Pengembangan sumber belajar. Http://www.sumsel.kemenag.
Go.id/file/dokumen/lindiani-pengembangan-sumber-belajar.Di Download
9 Aprill 2011.

Nana Sudjana & Ahmad Rivai. (2009). Media pengajaran. Yogyakarta: Sinar
Baru Algensindo.

Nurseto, Tejo. (2011). Membuat Media Pembelajaran yang menarik. Jurnal


Ekonomi dan Pendidikan Volume 8 Nomor 1. Halaman 20.

Pressman, Roger S. (2001). Software engineering a practitioner’s approach fifth


edition. New York: Mc Graw Hill Higer Education.

Sukiman. (2012). Pengembangan media pembelajaran. Yogyakarta : Pedagogia.

Sholeh, Muhammad (2011). Pengembangan multimedia pembelajaran pada


mata pelajaran dasar elektronika digital dan komputer. Yogyakarta:
UNY.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum dan


pemebelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.

Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003. Sistem pendidikan


nasional. Jakarta.

Vembrianto. (1975). Pengantar pengajaran modul. Yogyakarta: Yayasan


Pendidikan Paramita.

Zain, dkk. 1997. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

95
LAMPIRAN

96
LAMPIRAN 1

HASIL ANALISIS KEBUTUHAN

97
Lampiran 1.a. Silabus
SILABUS

SATUAN PENDIDIKAN : SMK N 3 YOGYAKARTA


BIDANG STUDI KEAHLIAN : TEKNOLOGI DAN REKAYASA
PROGRAM STUDI KEAHLIAN : TEKNIK MESIN
KOMPETENSI KEAHLIAN : TEKNIK PEMESINAN
MATA PELAJARAN : MENJELASKAN PROSES DASAR KEJURUAN MESIN (PNEUMATIK HIDROLIK)
KELAS/SEMESTER : XI/1
STANDAR KOMPETENSI : MENJELASKAN PROSES DASAR KEJURUAN MESIN
KODE KOMPETENSI : 014.DKK.4
ALOKASI WAKTU : 19 X 45 MENIT
KKM : 70
KOMPETENSI NILAI MATERI KEGIATAN Alokasi Waktu
INDIKATOR PENILAIAN SUMBER BELAJAR
DASAR KARAKTER PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI
1. Mendeskripsikan Menjelaskan proses dasar Akademik : 19 4(8)  Modul Pengantar Sistem
proses dasar pneumatik :  Menjelaskan  Tes tertulis Pneumatik, Suyanto,
pneumatik. pengertian dari sistem  Penugasan M.Pd.,M.T., 2008
 Membedakan dan  Rasa ingin  Pengertian kendali pneumatik.  Kumpulan Modul Latihan
mengetahui prinsip tahu, Pneumatik  Menjelaskan kelebihan Non Akademik: Pneumatik, Suyanto,
kerja unit tenaga mandiri,  Komponen- dan kekurangan dari  Berkomunikasi M.Pd.,M.T., 2008
 Mengidentifikasi dan gemar komponen sistem kendali  Beradaptasi sesma  Peter Croser, Pneumatics,
memahami prinsip kerja membaca Pneumatik pneumatik. teman Basic Level Textbook, Festo
bagian-bagian unit  Teliti, rasa  Cara Kerja  Menjelaskan beberapa  Berani Didactic, Esslingen 2002.
pelayanan ingin tahu Komponen komponen-komponen mengungkap
pneumatik dan cara pendapat
 Fungsi dan cara kerjanya.  Modul Pengantar Sistem
 Mengetahui jenis,  Rasa ingin kerja unit pelayanan  Mengidentiifikasi cara Pneumatik, Suyanto,
bagian dan cara kerja tahu, udara kerja unit pelayanan M.Pd.,M.T., 2008
katup pengatur mandiri,  Jenis-jenis katup, udara  Kumpulan Modul Latihan
 Menunjukkan beberapa gemar bagian katup dan  Mengidentifikasi jenis Pneumatik, Suyanto,
komponen pneumatik. membaca penomoran katup. dan prinsip kerja M.Pd.,M.T., 2008
 Teliti,  Gambar rangkaian bagian katup  Peter Croser, Pneumatics,
komunikatif, komponen  Mengidentiifikasi cara Basic Level Textbook, Festo
bersahabat pneumatik kerja katup pengatur Didactic, Esslingen 2002.

98
KOMPETENSI NILAI MATERI KEGIATAN Alokasi Waktu
INDIKATOR PENILAIAN SUMBER BELAJAR
DASAR KARAKTER PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI
Meninterpretasi proses
sistem kendali pneumatik :

 Memilih dan  Rasa ingin  Cara kerja dan  Mengidentifikasi jenis- Akademik :
menggunakan jenis- tahu, mandiri, penggunaan jenis komponen  Tes tertulis
jenis komponen dalam teliti peralatan kendali penggerak.  Penugasan 19 4(8)
rangkaian pneumatik  Teliti, gemar pneumatik.  Memilih katup
 Menerapkan gambar membaca,  Jenis, fungsi dan pengatur aliran. Non Akademik:
rangkaian komponen komunikatif, prinsip kerja sistem  Menyusun rangkaian  Berkomunikasi
pneumatik bersahabat kendali pneumatik komponen pneumatik.  Beradaptasi sesma
 Mempraktikkan teman
rangkaian sistem  Berani
pneumatik. mengungkap
pendapat
 Mempraktikkan  Rasa ingin  Cara kerja dan  Menggambar
rangkaian sistem tahu, mandiri, penggunaan rangkaian sistem
kendali pneumatik teliti peralatan kendali kendali pneumatik
 Teliti, gemar pneumatik.  Memilih katup
membaca,  Jenis, fungsi dan pengatur aliran
komunikatif, prinsip kerja sistem  Menyusun rangkaian
bersahabat kendali pneumatik komponen pneumatik
 Mempraktikkan
rangkaian sistem
pneumatik

2. Menjelaskan  Membedakan dan  Teliti, gemar  Bagian utama unit Akademik :


 Mengidentifikasi jenis
proses dasar mengetahui prinsip membaca, tenaga  Tes tertulis
dan bagian unit tenaga
hidrolik kerja unit tenaga rasa ingin tahu  Jenis pompa hidrolik  Penugasan
 Mengidentifikasi
 Mengetahui jenis,  Jenis dan bagian macam-macam dan
bagian dan cara kerja silinder dan motor cara kerja pompa Non Akademik:
silinder dan motor hidrolik hidrolik  Berkomunikasi
hidrolik  Cara kerja silinder  Mengidentifikasi jenis,  Beradaptasi sesma
dan motor hidrolik bagian dan prinsip teman
19 4(8)
kerja silinder dan  Berani
motor hidrolik mengungkap
pendapat

99
KOMPETENSI NILAI MATERI KEGIATAN Alokasi Waktu
INDIKATOR PENILAIAN SUMBER BELAJAR
DASAR KARAKTER PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN TM PS PI
 Mengidentifikasi dan  Rasa ingin  Fungsi dan cara  Mengidentifikasi jenis
memahami prinsip kerja tahu, kerja unit pelayanan dan bagian katup,
jenis-jenis pompa mandiri, udara penomoran katup dan
hidrolik gemar  Jenis-jenis katup, cara kerja masing-
 Membedakan silinder membaca bagian katup dan masing jenis katup
dan motor hidrolik  Teliti, penomoran katup. aliranhidra.
 Mengetahui jenis, komunikatif, Gambar rangkaian  Mengidentifikasi jenis
bagian dan cara kerja bersahabat komponen pneumatik dan bagian katup,
katup pengatur penomoran katup dan
cara kerja masing-
masing jenis katup
pengatur kecepatan
 Menggambar diagram
hidrolik

Keterangan :
TM : Tatap Muka
PS : Praktik di Sekolah (2 jam praktik di sekolah setara dengan 1 jam tatap muka)
PI : Praktek di Industri (4 jam praktik di Du/Di setara dengan 1 jam tatap muka)
Yogyakarta, September 2012
Guru Pembimbing,

M. Sofyan, S.Pd

NIP : 19710613 200012 1 003

100
Lampiran 1.b. Hasil Observasi

No Aspek Hasil Pengamatan

1. Penggunaan waktu untuk pembelajaran


pneumatik cukup baik. siswa antusias
dengan materi pelajaran baru.
2. Penyampaian materi yang dilakukan oleh
guru berupa ceramah dan demonstrasi.
Untuk pembelajaran teori guru lebih
cenderung ceramah karena belum memiliki
media pendukung . sedangkan praktik
tersedia komputer yang digunakan guru
1 Pembelajaran
untuk mendemonstrasikan software yang
digunakan sebelum menggunakan peralatan
sesungguhnya.
3. Siswa yang mempelajari pneumatik memiliki
rentang umur 15 - 17 , siswa belum pernah
mengikuti mata pelajaran ini dijenjang
sebelumnya, siswa dapat mengoperasikan
komputer dengan baik dan siswa memiliki
gaya belajar yang berbeda- beda
1. Bahan ajar yang digunakan jobsheet khusus
pembelajaran praktik
2. Software festo fluidsim yang digunakan untuk
2 Bahan ajar mensimulasikan proses kerja pneumatik
3. Siswa belum memiliki modul khusus
pembelajaran teori

Standar kompetensi dan kompetensi yang


Kompetensi yang
3 harus dicapai disesuaikan dengan silabus yang
harus dicapai
digunakan. (lampiran 1.a)

Mengetahui,
Guru Pneumatik

Maryadi, S.Pd
NBM.

101
LAMPIRAN 2

KERANGKA E-MODUL PEMBELAJARAN


PNEUMATIK

102
Lampiran 2.a. Flowchart

Flowchart E – Modul Pembelajaran Pneumatik

103
Flowchart Materi E-Modul Pneumatik

104
Flowchart Evaluasi Pada E-Modul Pneumatik

105
Lampiran 2.b. Storyboard

Storyboard E-Modul Pembelajaran Pneumatik

cene : Home

Scene ini akan muncul saat pertama kali


aplikasi dijalankan. Pada scene ini muncul
beberapa menu pilihan yang disajikan.
No Scene ascii pendahuluan 5 6
2 Tombol Kompetensi, materi,
10
pustaka, profil, 1
3 MODUL ELEKTRONIK
keluar
2
5,6,10 Tombol Help, exit , Home 1 PEMBELAJARAN
Navigasi PNEUMATIK
8,9 Gambar Logo UNY, Logo 8 9
SMK N 3
1 Teks “teks pengantar
dan header teks “
7 Animasi Slide animasi,
animasi garis, 4
running teks
3 Content Tampilan awal 7
4 Music Music pengiring
02jam. Mp3

106
Scene : Kompetensi

Scene ini akan muncul ketika tombol


kompetensi ditekan. Halaman ini berisi
kompetensi yang harus dicapai oleh peserta 11 5 6
9
didik .
3

No Scene ascii pendahuluan


4 Tombol Kompetensi,
materi, pustaka, 4 1
profil, keluar
5,6,7,8,9 Tombol Help, exit , back , 2
Navigasi next,home
10,11 Gambar Logo UNY,
background atas
1,2,3 Teks Judul halaman ,
isi halaman,
pokok bahasan 10
7 8

Scene : Pemilihan Materi

Scene ini akan muncul ketika tombol materi


ditekan. Halaman awal materi adalah
pemilihan materi yang akan dipelajari. 11
9 5 6
Terdapat 4 pilihan materi yang tersedia.
3
No Scene ascii pendahuluan
4 Tombol Kompetensi,
materi, pustaka, 4 1
profil, keluar
5,6,7,8,9 Tombol Help, exit , back ,
2
Navigasi next,home
10,11 Gambar Logo UNY,
backgroun atas
1,3 Teks Judul halaman ,
pokok bahasan
2 Tombol Dasar, komponen, 10
pilihan penggambaran 7 8
materi diagram dan video
Musik Kitaro- mirage.mp3
pengiring

107
Scene : Isi materi

Scene isi materi muncul saat user telah


memilih materi yang akan dipelajari. Materi
merupakan hal paling pokok pada media
tersebut. 11
9 5 6
No Scene ascii pendahuluan 3
4 Tombol Dasar,komponen,
penggambaran
4 1
diagram, video
5,6,7,8,9 Tombol Help, exit , back , 2
Navigasi next,home
10,11 Gambar Logo UNY,
background atas
1,2,3 Teks Judul materi, isi
materi, pokok
bahasan 10
Musik Kitaro – 7 8
pengiring mirage.mp3

Scene : Isi materi penggambaran


diagram

Pada materi penggambaran diagram 12


terdapat tombol tambahan untuk melihat 9 5 6
gambar penunjang materi. 3

No Scene ascii pendahuluan


4 Tombol Dasar,komponen,
penggambaran 4 1
diagram, video
5,6,7,8,9 Tombol Help, exit , back , 2
Navigasi next,home
11,12 Gambar Logo UNY,
background atas
1,2,3 Teks Judul materi, isi
materi, pokok 10
bahasan 11
10 Tombol Tombol untuk 7 8
melihat gambar
penunjang materi.
Musik Kitaro –
pengiring Mirage.mp3

108
Scene : Tampilan video

Scene ini muncul ketika video penunjang


4 3
akan diputar dan scene ini berdiri sendiri.

No Scene ascii pendahuluan 1

1 Teks Judul halaman


2
1
2 Tampilan Tempat yang MODUL ELEKTRONIK
video digunakan untuk PEMBELAJARAN
menampilkan PNEUMATIK
video
3 Tombol Exit, untuk keluar
navigasi dari video
4 Gambar Gambar
background atas

Scene : Latihan soal (pengantar)

Scene ini merupakan tampilan untuk latihan


soal atau evaluasi. Halaman awal dari 3
evaluasi adalah pengantar
1
No Scene ascii pendahuluan
1 Teks Judul halaman 2
1
MODUL ELEKTRONIK
2 Teks Teks pengantar PEMBELAJARAN
evaluasi mulai PNEUMATIK
dari nilai yang
harus dicapai dan
tata cara evaluasi
3,4 Tombol Exit, untuk keluar 4
navigasi dari evaluasi,
Mulai, untuk
memulai sesi
latihan

109
Scene : Latihan soal / evaluasi

Scene ini merupakan tampilan untuk latihan


soal atau evaluasi. Halaman isi evaluasi 3
berisi bermacam – macam soal.
1
No Scene ascii pendahuluan
1 Teks Judul halaman
2 1
MODUL ELEKTRONIK
2 Teks Teks soal latihan PEMBELAJARAN
mulai benar salah, PNEUMATIK
pilihan ganda dan
menjodohkan
3,4 Tombol Exit, untuk keluar
navigasi dari evaluasi, 4
Next, untuk
menuju soal
selanjutnya

Scene : Skoring / Nilai Evaluasi

Scene ini muncul ketika user telah selesai 4


9 5 6
menyelesaikan latihan soal. Terdapat 2
3
scene yaitu berhasil dan gagal sesuai
dengan skor yang didapat.

No Scene ascii pendahuluan


11 2 1
1,3 Teks Teks hasil evaluasi,
pokok bahasan
2,4 Gambar Gambar sesuai
hasil lulus atau
gagal, background
atas
5,6,7,8, Tombol Help, Exit, Back, 10
9 navigasi Next, Home 12
10 Tombol Ulang, jika ingin 7 8
mengulangi latihan
11 Tombol Kompetensi, materi
ajar, latihan soal,
profil, pustaka
12 Logo Logo UNY

110
Scene : Pustaka

Scene ini berisi penggunaan pustaka yang 4


7 5 6
dijadikan acuan dalam pembuatan e-modul
3
pneumatik.

No Scene ascii pendahuluan


1,2,3 Teks Judul halaman, 1
8
daftar pustaka
yang digunakan, 2
pokok bahasan
4 Gambar Background atas
5,6,7 Tombol Help, Exit, Home
navigasi
8 Tombol Kompetensi,
materi ajar, 9
latihan soal,
profil, pustaka
9 Logo Logo UNY

Scene : Profil

Scene ini berisi profil penulis sebagai 4


7 5 6
pembuat media e-modul pneumatik.
3

No Scene ascii pendahuluan


1, 3 Teks Prakata dari
penulis, pokok
8
bahasan 1
2,4 Gambar Foto penulis,
Background atas
5,6,7 Tombol Help, Exit, Home
navigasi
8 Tombol Kompetensi, 2
materi ajar,
latihan soal, 9
profil, pustaka
9 Logo Logo UNY
Musik Kitaro – Heaven
pengiring and earth.

111
LAMPIRAN 3

INSTRUMEN PENELITIAN

112
Lampiran.3.a.Validasi ahli materi

LEMBAR EVALUASI MODUL UNTUK

AHLI MATERI

PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN PNEUMATIC

PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR KEJURUAN MESIN

DI SMK N 3 YOGYAKARTA

IDENTITAS RESPONDEN

NAMA : ……………………………….

INSTANSI : ……………………………….

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

113
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN FUNGSIONALITAS ELEKTRONIK MODUL
PEMBELAJARAN PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR
KEJURUAN MESIN

(AHLI MATERI)

No Aspek Indikator NomorButir


1 Self Insructional
Tujuan pembelajaran jelas 1, 2, 3, 4

Materi pembelajaran spesifik 5,6,7

Contoh dan ilustrasi pendukung


8, 9,10
kejelasan pemaparan materi
Soal-soal latihan, tugas, dan
sejenisnya untuk mengukur 11,12,13,14
penguasaan materi peserta didik
Bahasa sederhana dan komunikatif 15,16,17,18,19,20

Instrumen penilaian untuk peserta


21,22
didik melakukan penilaian sendiri
Umpan balik atas penilaian peserta
didik untuk mengetahui tingkat 23,24
penguasaan materi
Informasi rujukan yang mendukung
25,26
materi pembelajaran
Modul memuat seluruh materi
2 Self Contained 27,28,29,30
sesuai SK dan KD
Tidak tergantung dengan bahan ajar
3 Stand Alone 31,32
lain
Menyesuaikan perkembangan ilmu
4 Adaptive 33,34,35
pengetahuan dan teknologi
Instruksi dan paparan informasi
5 User Friendly 36,37,38
bersifat membantu

114
LEMBAR EVALUASI FUNGSIONALITAS ELEKTRONIK MODUL
PEMBELAJARAN PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR
KEJURUAN MESIN

Judul Skripsi : PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN


PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES
DASAR KEJURUAN MESIN DI SMK N 3 YOGYAKARTA

Materi : Pneumatik

Sasaran Program : Siswa kelas XI semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014

Pengembang : Ahmad Faishal

Bapak/Ibu yang terhormat,

Saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini. Angket ini

bertujuan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu tentang “Elektronik modul ( E-

Modul) pembelajaran pneumatik “. Aspek penilaian materi elektronik modul

antara lain self instructional, self contained, stand alone, adaptive, dan user

friendly. Kritik dan saran dari Bapak/Ibu dibutuhkan dalam perbaikan dan

peningkatan kualitas elektronik modul pembelajaran ini.

Atas perhatian dan ketersedian Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini saya

ucapkan terimakasih.

115
A. PetunjukPengisian

1. Berikan tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.

2. Kriteria penilaian:

SS = Sangat Setuju TS = Tidak Setuju

S = Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

Aspek Penilaian

AlternatifPilihan
No Pernyataan
SS S TS STS
1. Tujuan belajar sesuai dengan standar kompetensi
2. Tujuan belajar sesuai dengan kompetensi dasar
3. Tujuan belajar sesuai dengan indikator
4. Tujuan belajar sesuai dengan materi
pembelajaran
5. Materi sesuai dengan KI & KD
6. Materi mudah dipahami
7. Gambar yang digunakan sesuai dengan materi
8. Terdapat gambar yang membantu memperjelas
materi
9. Terdapat diagram / bagan yang membantu
penjelasan materi
10. Terdapat animasi atau video yang membantu
penjelasan materi
11. Soal-soal latihan / tugas sesuai dengan materi
yang dipelajari
12. Soal-soal latihan / tugas mencakup semua materi
dalam modul pembelajaran
13. Soal-soal latihan / tugas mendorong siswa untuk
mandiri
14. Soal-soal latihan / tugas mendorong siswa untuk
bekerja keras
15. Bahasa yang digunakan dalam materi tepat
16. Setiap paragraf hanya terdiri dari atas satu ide
pokok
17. Gaya bahasa yang digunakan mudah dipahami
18. Kalimat yang digunakan sederhana
19. Kalimat dalam penyampaian materi jelas

116
AlternatifPilihan
No Pernyataan
SS S TS STS
20. Penulisan istilah asing ditulis miring
21. Soal-soal latihan setiap bab berfungsi
memperdalam materi
22. Soal – soal mencakup tujuan pembelajaran
23. Pembahasan jawaban pertanyaan memberikan
penjelasan lebih
24. Kisi-kisi materi pembelajaran yang harus dikuasai
terdapat pada isi
25. Pustaka yang digunakan jelas
26. Pustaka yang digunakan terpercaya
27. Isi materi sesuai dengan standar kompetensi pada
silabus
28. Isi materi sesuai dengan kompetensi dasar pada
silabus
29. Seluruh materi yang dibutuhkan termuat dalam
modul
30. Pembagian materi disesuaikan dengan KI/KD
31. E-Modul pembelajaran dapat digunakan tanpa
media cetak lain
32. Penyelesaian soal – soal dalam E-Modul dapat
diselesaikan tanpa menggunakan media lain
33. Referensi dari internet mempunyai sumber pustaka
yang jelas
34. E- Modul pembelajaran mengacu pada IPTEK
yang sedang berkembang saat ini
35. Materi yang dipelajari merupakan teknologi dan
ilmu pengetahuan baru bagi siswa
36. Istilah yang digunakan mudah dipahami
37. Gambar / bagan – bagan yang ada memberikan
penjelasan lebih mengenai materi
38. Contoh aplikasi yang diberikan bersifat
memberikan gambaran kepada siswa

117
B. Kritik dan Saran

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

C. Kesimpulan

Elektronik modul (E-Modul) pembelajaran pneumatik ini dinyatakan *):

1. Layak digunakan di lapangan tanpa revisi.

2. Layak digunakan di lapangan dengan revisi.

3. Tidak layak digunakan di lapangan.

*) Lingkari salah satu

Yogyakarta, September 2014

Ahli Materi

..................................................

118
Lampiran 3.b. Validasi Ahli Media

LEMBAR EVALUASI MODUL UNTUK

AHLI MEDIA

PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN PNEUMATIC

PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR KEJURUAN MESIN

DI SMK N 3 YOGYAKARTA

IDENTITAS RESPONDEN

NAMA : ……………………………….

INSTANSI : ……………………………….

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

119
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN FUNGSIONALITAS ELEKTRONIK MODUL
PEMBELAJARAN PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR
KEJURUAN MESIN

(AHLI MEDIA)

Nomor
No Aspek Indikator
Butir

1 Aspek Tampilan Desain Slide 1,2,3

Pemilihan warna pada tulisan,


4,5,6
gambar dan bagan

Pemilihan background 7,8

Ukuran huruf 9,10,11

Pilihan button dan penempatannya 12,13,14,15

Tampilan gambar dan


16,17,18
penempatannya

Tata letak ( Layout ) 19,20,21

Musik pendukung 22,23

Penempatan dan posisi video 24,25,26

2 Aspek Pemrograman Kemudahan Penggunaan 27

Kemudahan navigasi 28

Tingkat interaktifitas pengguna


29,30
terhadap media

Komposisi setiap slide 31

Kejelasan petunjuk penggunaan 32

Kemudahan memilih menu 33

Ketepatan penggunaan tombol 34

Kualitas tampilan gambar, video


35,36,37
dan kejelasan suara

120
LEMBAR EVALUASI FUNGSIONALITAS ELEKTRONIK MODUL
PEMBELAJARAN PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR
KEJURUAN MESIN

Judul Skripsi : PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN


PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES
DASAR KEJURUAN MESIN DI SMK N 3 YOGYAKARTA

Materi : Pneumatik

Sasaran Program : Siswa kelas XI semester 2 Tahun Ajaran 2013/2014

Pengembang : Ahmad Faishal

Bapak/Ibu yang terhormat,

Saya mohon bantuan Bapak/Ibu untuk mengisi angket ini. Angket ini

bertujuan untuk mengetahui pendapat Bapak/Ibu tentang “Elektronik modul ( E-

Modul) pembelajaran pneumatik “ dengan aspek tampilan dan aspek

pemrograman. Kritik dan saran dari Bapak/Ibu dibutuhkan dalam perbaikan dan

peningkatan kualitas modul pembelajaran ini.

Atas perhatian dan ketersedian Bapak/Ibu untuk mengisi untuk mengisi

angket ini saya ucapkan terima kasih.

121
D. Petunjuk Pengisian

3. Berikan tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia.

4. Kriteria penilaian:

SB = Sangat Baik KB = Kurang Baik

B = Baik SKB = Sangat Kurang Baik

Aspek Penilain

Alternatif Pilihan
No Pernyataan
SB B KB SKB
1. Desain halaman awal elektronik modul
2. Konsep desain dengan mata pelajaran
3. Animasi pada tulisan
4. Pemilihan warna pada tulisan
5. Warna pada tulisan tidak contrast dengan
background
6. Pemilihan warna pada gambar / bagan
7. Pemilihan background pada elektronik modul
8. Pemilihan warna pada background
9. Pemilihan ukuran huruf
10. Pemilihan font huruf
11. Kesesuaian spasi antar kalimat
12. Kesesuaian ukuran button
13. Pemilihan warna pada button
14. Kejelasan tanda / tulisan pada button
15. Penempatan button pada setiap halaman
16. Tampilan gambar pada modul
17. Kesesuaian ukuran gambar
18. Penempatan gambar pada modul
19. Kesesuaian tata letak tulisan
20. Layout keseluruhan isi modul
21. Tata letak komponen pendukung modul

122
22. Kesesuaian musik pengiring modul
23. Kesesuaian icon musik pendukung
24. Penempatan video dalam modul
25. Kesesuaian tampilan video
26. Penempatan icon untuk video
27. Kemudahan Penggunaan elektronik modul
28. Kemudahan navigasi
29. Tingkat interaktifitas pengguna terhadap materi
30. Tingkat interaktifitas pengguna terhadap soal
latihan
31. Komposisi setiap slide
32. Kejelasan petunjuk penggunaan
33. Kemudahan memilih menu
34. Ketepatan penggunaan tombol / button
35. Kualitas tampilan gambar pada elektronik
modul
36. Kualitas tampilan video pada elektronik modul
37. Kualitas audio / musik pendukung

123
E. Kritik dan Saran

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

…………………………………………………………………………………………

F. Kesimpulan

Elektronik modul (E-Modul) pembelajaran pneumatik ini dinyatakan *):

4. Layak digunakan di lapangan tanpa revisi.

5. Layak digunakan di lapangan dengan revisi.

6. Tidak layak digunakan di lapangan.

*) Lingkari salah satu

Yogyakarta, September 2014

Ahli Media

.................................................

124
Lampiran 3.c. Instrumen Penilaian Guru

LEMBAR EVALUASI MODUL

PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN PNEUMATIC

PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR KEJURUAN MESIN

DI SMK N 3 YOGYAKARTA

IDENTITAS GURU

NAMA : ……………………………….

INSTANSI : ……………………………….

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

125
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN UNJUK KERJA ELEKTRONIK MODUL
PEMBELAJARAN PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR
KEJURUAN MESIN

(GURU)

No Aspek Indikator Nomor Butir


1 Materi
Relevansi materi modul 1, 2, 3, 4, 5

Bahasa dalam penyampaian


6,7,8
materi

Soal-soal latihan atau tugas 9,10,11,12


2 Media
Slide Desain 13,14,15,16

Teks 17,18,19,20,21

Gambar dan ilustrasi 22,23,24,25

Komposisi warna 26,27,28,29,30

Kesesuaian video 31,32,33

Kemudahan Pengoperasian 34,35,36,37


3 Pembelajaran Kesesuaian media dengan
Modul 38,39,40
harapan guru

Ketertarikan pada modul 41,42,43

Kegunaan dalam proses


44,45,46,47,48
belajar mengajar

126
LEMBAR EVALUASI UNJUK KERJA ELEKTRONIK MODUL
PEMBELAJARAN PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR
KEJURUAN MESIN

Judul Skripsi : PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN


PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES
DASAR KEJURUAN MESIN DI SMK N 3 YOGYAKARTA

Materi : Pneumatik

Sasaran Program : Siswa kelas X semester 1 Tahun Ajaran 2014/2015

Pengembang : Ahmad Faishal

Dengan hormat,

Saya mohon bantuan Bapak/ibu guru untuk mengisi angket ini. Angket ini

bertujuan untuk mengetahui pendapat Bapak/ibu guru i tentang “Elektronik modul

( E-Modul) pembelajaran pneumatik” . Aspek penilaian materi modul antara lain

materi, media, dan pembelajaran modul. Pengisian angket ditujukan kepada

pengguna pertama ( first user ) sebagai alpha test untuk menguji unjuk kerja dari

elektronik modul sebelum diberikan kepada siswa. Kritik dan saran dari

Bapak/ibu guru dibutuhkan dalam perbaikan dan peningkatan kualitas modul

pembelajaran ini.

Atas perhatian dan ketersedian Bapak/ibu guru untuk mengisi angket ini

saya ucapkan terima kasih.

127
G. Petunjuk Pengisian

1. Petunjuk Umum

1. Sebelum mengisi angket ini, Bapak/ibu guru telah membaca dan

menggunakan Elektronik modul ( E-Modul) pembelajaran pneumatik.

2. Tulis identitas Bapak/ibu guru pada tempat yang sudah disediakan.

3. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan angket ini sebelum Bapak/ibu guru

memilih jawaban.

2. Petunjuk Khusus

1. Isilah dengan tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai

dengan aspek penilaian yang ada.

2. Kriteria penilaian:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

3. Atas kesediaan Bapak/ibu guru untuk mengisi angket ini, saya ucapkan

terimakasih.

128
H. Aspek Penilaian

Alternatif Pilihan
No. Pernyataan
SS S TS STS
1. Modul ini menjelaskan materi tentang sistem
pneumatik
2. Isi materi sesuai dengan Standar Kompetensi
3. Isi materi sesuai dengan Kompetensi Dasar
4. Isi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
5. Penjelasan materi di dalam elektronik modul
mudah dipahami
6. Terdapat kalimat-kalimat yang memotivasi
untuk semangat belajar
7. Kalimat dalam modul mudah dipahami
8. Penulisan kata asing diberikan penjelasan
sehingga menambah pengetahuan
9. Latihan soal yang diberikan menimbulkan
daya tarik siswa untuk menyelesaikan
10. Latihan soal mencakup semua materi yang
ada pada elektronik modul
11. Ada umpan balik siswa dalam penilaian
latihan soal
12. Soal latihan mudah dipahami
13. Tampilan desain elektronik modul sesuai
dengan mata pelajaran
14. Penggunaan animasi didalamnya tidak
berlebihan
15. Tata letak layout sudah tepat
16. Seluruh komponen elektronik modul memliki
ukuran yang sesuai
17. Teks mudah dibaca
18. Jenis teks yang digunakan tidak aneh-aneh
19. Teks miring, garis bawah, atau tebal untuk
kata asing
20. Ukuran huruf pada teks sudah tepat
21. Huruf kapital digunakan untuk huruf di awal
kalimat
22. Tersedia gambar / ilustrasi dalam modul
sehingga memudahkan saya memahami
materi pembelajaran
23. Gambar / ilustrasi yang disediakan jelas
24. Gambar / ilustrasi menarik

129
25. Gambar / ilustrasi yang disajikan sesuai
materi pembelajaran
26. Terdapat tulisan / gambar yang berwarna
dalam modul
27. Warna-warna yang digunakan bermacam-
macam
28. Warna-warna yang digunakan serasi
29. Warna pada tulisan tidak mencolok agar
mudah dibaca
30. Warna pada background sudah tepat
31. Video pada elektronik modul sesuai dengan
materi pembelajaran
32. Video terlihat jelas saat di putar
33. Ukuran video sudah tepat
34. Pengguna merasakan kemudahan dalam
pengoperasian elektronik modul
35. Tombol navigasi terlihat jelas
36. Tombol berfungsi sesuai tujuan
37. Fungsi “help“ atau bantuan berfungsi
membantu pengoperasian elektronik modul
38. Elektronik modul yang dikembangkan lebih
menarik dari modul cetak
39. Elektronik modul yang dikembangkan sesuai
dengan harapan guru
40. Elektronik modul yang dikembangkan dapat
menambah semangat belajar
41. Elektronik modul memberikan daya tarik
kepada siswa
42. Ketertarikan siswa akan materi pneumatik
bertambah
43. Mulai menggunakan media elektronik modul
dalam proses belajar mengajar
44. Mempermudah proses pembelajaran
45. Memberikan kejelasan tentang materi
kepada siswa
46. Guru merasa terbantu dengan adanya
elektronik modul
47. Guru tertarik untuk mengembangkan media
elektronik modul
48. Pembelajaran menjadi lebih menarik

130
I. Komentar dan Saran

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

J. Kesimpulan

Pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang pada pilihan

jawaban yang tersedia.

1. Apakah Bapak / Ibu Guru tertarik menggunakan Elektronik modul (E- Modul)

Pembelajaran Pneumatik ini ?

a. Ya

b. Tidak

2. Menurut Bapak / Ibu Guru Elektronik modul (E-Modul) pembelajaran

Pneumatik ini?

a. Sangat baik digunakan dalam pembelajaran Pneumatik pada Mata

pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin (tanpa perbaikan)

131
b. Baik digunakan dalam pembelajaran Pneumatik pada Mata pelajaran

Proses Dasar Kejuruan Mesin, namun masih perlu adanya perbaikan.

c. Kurang baik digunakan dalam pembelajaran Pneumatik pada Mata

pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin

Yogyakarta, Oktober 2014

Guru Pengampu

..................................................

132
Lampiran 3.d.Instrumen Penilaian untuk Siswa

LEMBAR EVALUASI MODUL

PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN PNEUMATIC

PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR KEJURUAN MESIN

DI SMK N 3 YOGYAKARTA

IDENTITAS SISWA

NAMA : ……………………………….

KELAS : ……………………………….

NIS : ……………………………….

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MEKATRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2014

133
KISI-KISI INSTRUMEN PENILAIAN UNJUK KERJA ELEKTRONIK MODUL
PEMBELAJARAN PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR
KEJURUAN MESIN

(SISWA)

No Aspek Indikator Nomor Butir


1 Materi
Relevansi materi modul 1, 2, 3, 4

Bahasa dalam penyampaian


5,6,7
materi

Soal-soal latihan atau tugas 8,9,10,11


2 Media
Slide Desain 12,13,14

Teks 15,16,17,18,19

Gambar dan ilustrasi 20,21,22,23

Komposisi warna 24,25,26,27,28

Kesesuaian video 29,30,31

Kemudahan Pengoperasian 32,33,34,35


3 Pembelajaran Kesesuaian media dengan
Modul 36,37,38
harapan siswa

Ketertarikan pada modul 39,40,41

Kegunaan dalam proses


42,43,44
belajar mengajar

134
LEMBAR EVALUASI UNJUK KERJA ELEKTRONIK MODUL
PEMBELAJARAN PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES DASAR
KEJURUAN MESIN

Judul Skripsi : PENGEMBANGAN E-MODUL PEMBELAJARAN


PNEUMATIK PADA MATA PELAJARAN PROSES
DASAR KEJURUAN MESIN DI SMK N 3 YOGYAKARTA

Materi : Pneumatik

Sasaran Program : Siswa kelas X semester 1 Tahun Ajaran 2014 / 2015

Pengembang : Ahmad Faishal

Dengan hormat,

Saya mohon bantuan Saudara/i untuk mengisi angket ini. Angket ini

bertujuan untuk mengetahui pendapat Saudara/i tentang “Elektronik modul ( E-

Modul) pembelajaran pneumatik” . Aspek penilaian materi modul antara lain

materi, media, dan pembelajaran modul. Pengisian angket ini tidak berhubungan

dan mempengaruhi nilai pelajaran apapun sehingga jawaban yang Saudara/i

berikan hendaklah dengan kejujuran dan sesuai kenyataan.Kritik dan saran dari

Saudara/i dibutuhkan dalam perbaikan dan peningkatan kualitas modul

pembelajaran ini.

Atas perhatian dan ketersedian Saudara/i untuk mengisi untuk angket ini

saya ucapkan terima kasih.

135
K. Petunjuk Pengisian

3. Petunjuk Umum

4. Sebelum mengisi angket ini, Saudara/i telah membaca dan menggunakan

Elektronik modul ( E-Modul) pembelajaran pneumatik.

5. Tulis identitas Saudara/i pada tempat yang sudah disediakan.

6. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan angket ini sebelum Saudara/i memilih

jawaban.

4. Petunjuk Khusus

4. Isilah dengan tanda centang (√) pada kolom jawaban yang tersedia sesuai

dengan aspek penilaian yang ada.

5. Kriteria penilaian:

SS = Sangat Setuju

S = Setuju

TS = Tidak Setuju

STS = Sangat Tidak Setuju

6. Atas kesediaan Saudara/i untuk mengisi angket ini, saya ucapkan

terimakasih.

136
L. Aspek Penilaian

Alternatif Pilihan
No. Pernyataan
SS S TS STS
49. Modul ini menjelaskan materi tentang sistem
pneumatik
50. Materi menjadi lebih menarik saat dikemas
dalam elektronik modul
51. Isi materi sesuai dengan tujuan pembelajaran
52. Penjelasan materi di dalam elektronik modul
mudah dipahami
53. Terdapat kalimat-kalimat yang memotivasi
untuk semangat belajar
54. Kalimat dalam modul mudah dipahami
55. Penulisan kata asing diberikan penjelasan
sehingga menambah pengetahuan
56. Latihan soal yang diberikan menimbulkan
daya tarik kepada saya untuk menyelesaikan
57. Latihan soal mencakup semua materi yang
ada pada elektronik modul
58. Ada umpan balik siswa dalam penilaian
latihan soal
59. Soal latihan menggunakan kalimat yang
mudah dipahami sehingga tidak
membingungkan saya
60. Tampilan desain elektronik modul sesuai
dengan mata pelajaran
61. Penggunaan animasi didalamnya tidak
berlebihan
62. Tata letak layout sudah tepat
63. Teks mudah dibaca
64. Jenis teks yang digunakan tidak aneh-aneh
65. Teks miring, garis bawah, atau tebal untuk
kata asing
66. Ukuran teks sudah sesuai
67. Huruf kapital digunakan untuk huruf di awal
kalimat
68. Tersedia gambar / ilustrasi dalam modul
sehingga memudahkan saya memahami
materi pembelajaran
69. Gambar / ilustrasi yang disediakan jelas
dilihat
70.
Gambar / ilustrasi menarik

137
71. Gambar / ilustrasi yang disajikan sesuai
materi pembelajaran
72. Terdapat tulisan / gambar yang berwarna
dalam modul
73. Warna-warna yang digunakan bermacam-
macam
74. Warna-warna yang digunakan serasi
75. Warna pada tulisan tidak mencolok agar
mudah dibaca
76. Warna pada background sudah tepat
77. Video pada elektronik modul sesuai dengan
materi pembelajaran
78. Video terlihat jelas saat di putar
79. Adanya video membuat elektronik modul
lebih menarik
80. Saya merasakan kemudahan dalam
pengoperasian elektronik modul
81. Tombol navigasi terlihat jelas
82. Tombol berfungsi dengan baik dan sesuai
tujuan
83. Fungsi “help“ atau bantuan sangat membantu
saya dalam pengoperasian elektronik modul
84. Elektronik modul yang diberikan lebih
menarik dari modul cetak
85. Elektronik modul yang diberikan sesuai
dengan harapan saya
86. Semangat belajar saya bertambah setelah
menggunakan elektronik modul
87. Saya tertarik dengan pembelajaran
menggunakan elektronik modul
88. Pembelajaran pneumatik lebih menarik
dengan menggunakan elektronik modul
89. Saya mulai menggunakan media elektronik
modul dalam proses belajar mengajar
90. Elektronik modul memberikan kejelasan lebih
tentang materi kepada saya
91. Saya merasa terbantu dengan adanya
elektronik modul
92. Pembelajaran menjadi lebih menarik

138
M. Komentar dan Saran

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

...........................................................................................................................

N. Kesimpulan

Pilih salah satu jawaban dengan memberi tanda silang pada pilihan

jawaban yang tersedia.

3. Apakah Anda tertarik menggunakan Elektronik modul (E- Modul)

Pembelajaran Pneumatik ini ?

c. Ya

d. Tidak

4. Menurut Anda Elektronik modul (E-Modul) pembelajaran Pneumatik ini?

d. Sangat baik digunakan dalam pembelajaran Pneumatik pada Mata

pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin (tanpa perbaikan)

e. Baik digunakan dalam pembelajaran Pneumatik pada Mata pelajaran

Proses Dasar Kejuruan Mesin, namun masih perlu adanya perbaikan.

139
f. Kurang baik digunakan dalam pembelajaran Pneumatik pada Mata

pelajaran Proses Dasar Kejuruan Mesin

Yogyakarta, Oktober 2014

Siswa

..................................................

140
LAMPIRAN 4
VALIDASI INSTRUMEN PENELITIAN

141
Lampiran 4.a. Hasil Validasi Instrumen

142
143
LAMPIRAN 5
HASIL VALIDASI PRODUK
(VALIDASI AHLI)

144
Lampiran 5.a. Validasi Ahli Materi

145
146
Lampiran 5.b. Validasi Ahli Media

147
148
Komentar Setelah di Revisi

149
LAMPIRAN 6
ANALISIS DATA

150
Lampiran 6.a. Data Hasil Validasi Ahli Materi

Self Instructional
No Ahli Materi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Jumlah Kategori
1 Ahli Materi 1 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 79 B
2 Ahli Materi 2 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 78 B
Total 157
Rerata Skor 78,50 B

self contained stand alone adaptive user friendly


No. AhliMateri
27 28 29 30 Jumlah Kategori 31 32 Jumlah Kategori 33 34 35 Jumlah Kategori 36 37 38 Jumlah Kategori
1 Ahli Materi 1 3 3 3 3 12 B 3 2 5 K 2 2 3 7 K 3 3 3 9 B
2 Ahli Materi 2 3 3 3 4 13 B 3 3 6 B 3 3 3 9 B 3 4 3 10 SB
Total 25 Total 11 Total 16 Total 19
Rerata
Rerata Skor 12,5 B Skor 5,5 B Rerata Skor 8 B Rerata Skor 9,5 B

Skor Total 228


Rerata Skor Total 114
Kategori B

151
Lampiran 6.b. Data Hasil Validasi Ahli Media

Aspek Tampilan
No Ahli Media
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 Jumlah Kategori
1 Ahli Media 1 3 3 2 3 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 84 B
2 Ahli Media 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 B
Total 161
Rerata Skor 80,5 B

No Ahli Media Aspek Penggunaan


27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Jumlah Kategori
1 Ahli Media 1 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 31 B
2 Ahli Media 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 B
Total 64
Rerata Skor 32 B

Skor Total 225


Rerata Skor Total 112,5
Kategori B

152
Lampiran 6.c. Data Hasil Penilaian Guru

Aspek Materi
No. Guru
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 Jumlah Kategori
1 Guru 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 34 B
2 Guru2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 43 SB
3 Guru 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 40 SB
Total 117
Rerata Skor 39,00 B

Aspek Media
No Guru
13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 Jumlah Kategori
1 Guru 1 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74 B
2 Guru 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 77 B
3 Guru 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 86 SB
Total 237
Rerata Skor 79,00 B
Aspek Pembelajaran Modul
No Guru
38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 Jumlah Kategori
1 Guru 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 B
2 Guru 2 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 38 SB
3 Guru 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 38 SB
Total 109
Rerata Skor 36,33 SB

Skor Total 463


Rerata Skor Total 154,33
Kategori B

153
Lampiran 6.d. Data Hasil Penilaian Siswa

Aspek Materi Aspek Pembelajaran Modul


Siswa
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 jumlah Kategori 36 37 38 39 40 41 42 43 44 jumlah Kategori
1 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 34 B 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28 B
2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 34 B 4 3 3 3 3 3 3 3 3 28 B
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 B 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 B
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43 SB 3 2 2 3 3 2 3 2 2 22 C
5 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 36 SB 4 4 3 3 4 3 4 4 4 33 SB
6 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 36 SB 3 3 3 4 3 3 3 3 4 29 B
7 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43 SB 3 2 2 3 3 2 3 2 2 22 C
8 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 30 B 2 2 2 3 3 3 3 3 4 25 B
9 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 27 C 3 2 2 3 3 2 3 2 2 22 C
10 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 43 SB 3 4 4 4 4 4 4 4 4 35 SB
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 B 4 4 3 4 3 3 4 3 3 31 SB
12 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 38 SB 3 3 3 4 3 3 3 4 4 30 SB
13 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 29 B 3 3 2 3 3 2 3 2 2 23 SB
14 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 36 B 3 3 3 3 4 3 3 3 4 29 B
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 33 B 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 B
16 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 38 SB 3 3 3 2 4 3 2 3 4 27 B
17 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 32 B 3 3 3 2 3 2 3 3 3 25 B
18 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 34 B 3 3 3 3 3 2 3 3 3 26 B
19 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 32 B 4 4 4 4 4 3 3 3 4 33 SB
20 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 36 SB 3 3 3 3 3 2 3 3 3 26 B
21 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 35 B 3 3 3 3 3 2 3 3 4 27 B
22 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 38 SB 3 3 3 2 4 3 2 3 4 27 B
23 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 37 SB 3 3 3 3 3 3 4 3 4 29 B
24 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 35 B 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 B
25 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 38 SB 4 3 4 4 4 3 4 3 4 33 SB
26 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 36 SB 3 3 3 3 4 3 4 4 4 31 SB
27 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 38 SB 3 3 3 3 3 3 3 4 3 28 B
28 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 35 B 3 3 4 3 4 3 4 4 4 32 SB
29 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 41 SB 3 4 4 4 4 3 3 4 4 33 SB
30 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 36 SB 2 2 3 3 3 4 3 3 4 27 B
Total 1069 Total 842
Rerata Skor 35,633 B Rerata Skor 28,07 B

154
Aspek Media
Siswa
12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 jumlah Kategori
1 2 2 1 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 71 B
2 3 1 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 4 3 4 4 4 3 3 71 B
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 72 B
4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 81 SB
3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 4 4 85 SB
3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 4 81 SB
2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 4 4 4 82 SB
3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 69 B
3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 69 B
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 2 4 4 4 4 4 4 90 SB
3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 78 B
3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 85 SB
3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 67 B
4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 79 SB
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 76 B
3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 78 B
4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 74 B
3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 74 B
3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 82 SB
2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 75 B
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 70 B
3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 2 4 2 3 78 B
3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 78 B
3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 76 B
4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 83 SB
4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 84 SB
3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 86 SB
4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 85 SB
4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 83 SB
3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 79 SB
Total 2341
Rerata Skor 78,033 SB

155
Lampiran. 6.e. Hasil Uji Reliabilitas pada pengujian oleh siswa

SKOR ITEM
SISWA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 4 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 2 1 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 2
2 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 1 3 3 3 3 2 3 4 4 3 3 2 3
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3
5 4 3 3 3 4 3 4 2 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 4
6 4 3 3 3 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 2 3
7 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3
8 4 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3
9 3 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3
10 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 2
11 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3
12 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 4 4 3 3 4 4
13 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3
14 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3
15 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
16 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3
17 4 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4
18 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3
19 3 4 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4
20 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 2 3
21 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
22 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3
23 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3
24 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3
25 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4
26 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3
27 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4
28 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4
29 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3
30 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 4 3 2 2
∑x 112 102 99 92 93 92 98 95 96 93 97 94 95 93 101 101 95 96 100 105 102 106 99 97 88 94
∑x² 424 354 333 292 305 288 330 311 316 297 323 306 309 305 351 347 309 312 346 375 356 384 333 321 274 304
 i
2

0,20 0,24 0,21 0,33 0,56 0,20 0,33 0,34 0,29 0,29 0,31 0,38 0,27 0,56 0,37 0,23 0,27 0,16 0,42 0,25 0,31 0,32 0,21 0,25 0,53 0,32

156
Skor Kuadrat
Skor
SISWA 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 Total Total
1 3 2 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 133 17689
2 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 133 17689
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 132 17424
4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 146 21316
5 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 154 23716
6 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 146 21316
7 3 3 3 3 3 2 4 4 4 3 2 2 3 3 2 3 2 2 147 21609
8 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 4 124 15376
9 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 118 13924
10 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 168 28224
11 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 142 20164
12 3 3 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 4 4 153 23409
13 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 2 119 14161
14 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 144 20736
15 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 136 18496
16 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 143 20449
17 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 131 17161
18 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 134 17956
19 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 147 21609
20 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 137 18769
21 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 132 17424
22 3 3 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 2 4 3 2 3 4 143 20449
23 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 144 20736
24 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 138 19044
25 3 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 154 23716
26 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 151 22801
27 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 152 23104
28 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 152 23104
29 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 157 24649
30 3 3 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 3 3 4 3 3 4 142 20164
∑x 97 91 104 100 100 87 98 97 101 94 90 90 94 100 84 95 93 102 4252 606384
∑x² 321 283 370 344 344 261 328 323 349 302 280 280 304 340 244 309 299 362
 i2
0,25 0,23 0,32 0,36 0,36 0,29 0,26 0,31 0,30 0,25 0,33 0,33 0,32 0,22 0,29 0,27 0,36 0,51 13,68 124,46

157
Lampiran 6. f. Konversi Skor Rerata Skala Empat

1. Konversi Skor Rerata Skala Empat untuk Ahli Materi

 Konversi Skor Total untuk Ahli Materi

Jumlah Butir = 38 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (38x4) = 152 = x ( 152 + 38 ) = 95

Skor Ideal Terendah = (38x1) = 38 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 152-38) = 19

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 123,5 < X ≤ 152 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 95 < X ≤ 123,5 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 66,5 < X ≤ 95 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 38 < X ≤ 66,5 Sangat Kurang

 Konversi Skor Aspek Self Instructional

Jumlah Butir = 26 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (26x4) = 104 = x ( 104 + 26 ) = 65

Skor Ideal Terendah = (26x1) = 26 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 104-26) = 13

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 84,5 < X ≤ 104 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 65 < X ≤ 84,5 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 45,5 < X ≤ 65 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 26 < X ≤ 45,5 Sangat Kurang

 Konversi Skor Aspek Self Contained

Jumlah Butir =4 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (4x4) = 16 = x ( 16 + 4 ) = 10

Skor Ideal Terendah = (4x1) = 4 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 16-4) = 2

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 13 < X ≤ 16 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 10 < X ≤ 13 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 7 < X ≤ 10 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 4 <X≤ 7 Sangat Kurang

158
 Konversi Skor Aspek Stand Alone

Jumlah Butir =2 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (2x4) = 8 = x(8+2) =5

Skor Ideal Terendah = (2x1) = 2 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 8-2) = 1

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 6,5 < X ≤ 8 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 5 < X ≤ 3,5 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 3,5 < X ≤ 5 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 2 < X ≤ 3,5 Sangat Kurang

 Konversi Skor Aspek Adaptive dan User Friendly

Jumlah Butir =3 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (3x4) = 12 = x ( 12 + 3 ) = 7,5

Skor Ideal Terendah = (3x1) = 3 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 12-3) = 1,5

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 9,75 < X ≤ 12 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 7,5 < X ≤ 9,75 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 5,25 < X ≤ 7,5 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 3 < X ≤ 5,25 Sangat Kurang

2. Konversi Skor Rerata Skala Empat untuk Ahli Media

 Konversi Skor Total untuk Ahli Media

Jumlah Butir = 37 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (37x4) = 148 = x ( 148 + 37 ) = 92,5

Skor Ideal Terendah = (37x1) = 37 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 148-37) = 18,5

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 120,35 < X ≤ 148 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 92,5 < X ≤ 120,35 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 64,75 < X ≤ 92,5 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 37 < X ≤ 64,75 Sangat Kurang

159
 Konversi Skor Aspek Tampilan

Jumlah Butir = 26 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (26x4) = 104 = x ( 104 + 26 ) = 65

Skor Ideal Terendah = (26x1) = 26 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 104-26) = 13

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 84,5 < X ≤ 104 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 65 < X ≤ 84,5 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 45,5 < X ≤ 65 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 26 < X ≤ 45,5 Sangat Kurang

 Konversi Skor Aspek Penggunaan

Jumlah Butir = 11 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (11x4) = 44 = x ( 44 + 11 ) = 27,5

Skor Ideal Terendah = (11x1) = 11 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 44-11) = 5,5

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 35,75 < X ≤ 44 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 27,5 < X ≤ 35,75 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 19,25 < X ≤ 27,5 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 11 < X ≤ 19,25 Sangat Kurang

3. Konversi Skor Rerata Skala Empat untuk Guru

 Konversi Skor Total untuk Guru

Jumlah Butir = 48 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (48x4) = 192 = x ( 192 + 48 ) = 120

Skor Ideal Terendah = (48x1) = 48 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 192-48 ) = 24

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 156 < X ≤ 192 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 120 < X ≤ 156 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 84 < X ≤ 120 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 48 < X ≤ 84 Sangat Kurang

160
 Konversi Skor Aspek Materi

Jumlah Butir = 12 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (12x4) = 48 = x ( 48 + 12 ) = 30

Skor Ideal Terendah = (12x1) = 12 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 48-12 ) = 6

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 39< X ≤ 48 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 30 < X ≤ 39 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 21< X ≤ 30 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 12< X ≤ 21 Sangat Kurang

 Konversi Skor Aspek Media

Jumlah Butir = 25 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (25x4) = 100 = x ( 100 + 25 ) = 62,5

Skor Ideal Terendah = (25x1) = 25 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x (100 - 25) = 12,5

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 81,25< X ≤ 100 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 62,5< X ≤ 81,25 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 43,75< X ≤ 62,5 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 25< X ≤ 43,75 Sangat Kurang

 Konversi Skor Aspek Media

Jumlah Butir = 11 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (11x4) = 44 = x ( 44 + 11 ) = 27,5

Skor Ideal Terendah = (11x1) = 11 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 44-11) = 5,5

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 35,75 < X ≤ 44 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 27,5 < X ≤ 35,75 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 19,25 < X ≤ 27,5 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 11 < X ≤ 19,25 Sangat Kurang

161
4. Konversi Skor Rerata Skala Empat untuk Siswa

 Konversi Skor Total untuk Siswa

Jumlah Butir = 44 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (44x4) = 176 = x ( 176 + 44) = 110

Skor Ideal Terendah = (44x1) = 44 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x (176 - 44) = 22

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 143 < X ≤ 176 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 110 < X ≤ 143 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 77 < X ≤ 110 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 44 < X ≤ 77 Sangat Kurang

 Konversi Skor Aspek Materi

Jumlah Butir = 11 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (11x4) = 44 = x ( 44 + 11 ) = 27,5

Skor Ideal Terendah = (11x1) = 11 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 44-11) = 5,5

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 35,75 < X ≤ 44 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 27,5 < X ≤ 35,75 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 19,25 < X ≤ 27,5 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 11 < X ≤ 19,25 Sangat Kurang

 Konversi Skor Aspek Media

Jumlah Butir = 24 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (24x4) = 96 = x ( 96 + 24 ) = 60

Skor Ideal Terendah = (24x1) = 24 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 96-24) = 12

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 78 < X ≤ 96 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 60 < X ≤ 78 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 42 < X ≤ 60 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 24 < X ≤ 42 Sangat Kurang

162
 Konversi Skor Aspek Pembelajaran Modul

Jumlah Butir =9 Mi = x ( Skor Ideal Tertinggi + Skor ideal terendah)

Skor Ideal Tertinggi = (9x4) = 36 = x ( 36 + 9 ) = 22,5

Skor Ideal Terendah = (9x1) = 9 Sdi = x ( Skor Ideal Tertinggi - Skor ideal terendah)

= x ( 36-9) = 4,5

Interval Skor Kategori

Mi + 1,50 SDi< X ≤ Mi + 3 SDi 29,25 < X ≤ 36 Sangat Baik

Mi<X ≤ Mi + 1,50 SDi 22,5 < X ≤ 29,25 Baik

Mi – 1,50 SDi<X ≤ Mi 15,75 < X ≤ 22,5 Kurang

Mi - 3 SDi< X ≤ Mi - 1,50 SDi 9 < X ≤ 15,75 Sangat Kurang

163
LAMPIRAN 7
DOKUMENTASI

164
Lampiran 7. Dokumentasi Uji Coba oleh Siswa

165
LAMPIRAN 8
SURAT IJIN

166
Lampiran 8. Surat – Surat Ijin

167
168
169
170
171

Anda mungkin juga menyukai