PROPOSAL
TEKNISHSE
PLAN
REV. COMPANY
DATE STATUS ISSUED CHECK APPR.
STATUS APPROVAL
1 0621-JanMei- Issued for Info MDMIAR MDM NNH
IFA 2021
REVISIONS
PAGES
ATT
1 2 3 4 5
1 2 3 4 5
1 x
2 x
3 x
4 x
5 x
6 x
7 x
8 x
9 x
10 x
11 x
12 x
13 x
14 x
15 x
16 x
17 x
18 x
19 x
20 x
1. PENDAHULUANPENDAHULUAN
2.
Sumber daya energi panas bumi di Indonesia diperkirakan mencapai sekitar 28,5 Giga
Watt electrical (GWe) yang terdiri dari resources 11.073 MW dan reserves 17.453 MW,
hal ini menjadikan Indonesia menjadi salah satu negara dengan sumber daya panas
bumi terbesar di dunia. Keberadaan sumber energi ini erat kaitannya dengan posisi
Indonesia yang berada pada kerangka tektonik dunia. Sebagai salah satu sumber energi
terbarukan yang sangat potensial, Pemerintah terus berupaya mendorong peningkatan
pemanfaatan panas bumi di Indonesia.
Salah satu diantaranya adalah PTLP Patuha. PLTP patuha dioperasikan oleh PT. Geo
Dipa Energy. PLTP Patuha berada di WKP Patuha dan secara administratif termasuk ke
dalam wilayah Ciwidey, Kecamatan Pasir Jambu, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa
Barat dengan luas 36.120 Ha. Telah beroperasi sejak 22 September 2014. Kapasitas
PLTP Patuha ini ini sebesar 55 MW.
PLTP Patuha memanfaatkan energi panas bumi yang bersih dan ramah lingkungan.
Pemanfaatannya akan mampu menurunkan emisi gas rumah kaca (green house
gasses) sebesar 377 ribu ton CO2/tahun.
PLTP Patuha Unit 1 PT Geo Dipa Energi (persero) dengan kapasitas pembangkitan
listrik
terpasang sebesar 60 MW, terletak di desa Rancabolang kecamatan Pasir Jambu
KabupatenBandung Jawa Barat. PLTP Patuha Unit 1 telah selesai melaksanakan
commissioning dan beroperasi secara komersial sejak bulan September tahun 2014.
pada tahun 2021, direncanakan akan dilakukan minor Inspection/pemeliaharaan pada
peralatan di pembangkit diantaranya pemeliharaan preventif, modifikasi pada Logic
Synchronizing dan modifikasi/penambahan pada system jaringan 150 kV(CT, VT, CB,
DS & Relay 87L) dan meninjau usulan hasil koordinasi proteksi relay dengan PT PLN
pada proteksi overcurrent generator (50) sehingga proses Housload dan synchronize
pada generator 15 kV maupun jaringan 150 kV dapat dilakukan dengan baik dan aman
sesuai perencanaan.
Pengakuan dari semua pegawai dan kontraktor bahwa keselamatan kerja dan
perlindungan lingkungan merupakan persyaratan dalam bekerja, dan bertanggung
jawab atas keselamatan diri sendiri maupun orang lain yang berada di sekitarnya.
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
Hasil pengkajian tersebut dicatat atau direkam ke dalam Formulir Identifikasi dan
Evaluasi Pemenuhan Peraturan Perundangan dan standard K3LL.
Hasil pengkajian harus dengan jelas menyatakan apakah suatu peraturan dapat
dipergunakan atau tidak, dengan memberikan keterangan “A” (applicable) untuk yang
dapat dipergunakan dan “NA” (not applicable) untuk yang tidak sesuai menjadi acuan.
Seluruh peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang mempunyai status
applicable dievaluasi tingkat pemenuhannya dengan menguraikan hal-hal yang
menjadi kewajiban untuk dilaksanakan di PT SYNA TEKNIKA kemudian
mencantumkan perkiraan terhadap pemenuhannya dengan score 1 atau null,
kemudian total score tersebut dibandingkan dalam status persentase.
5. MANAJEMEN RESIKO
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
Analisa resiko merupakan suatu alat (tool) yang sangat berguna sekali untuk
melakukan perbaikan-perbaikan dalam usaha keselamatan. Analisa resiko sangat
tepat sekali apabila digunakan sebelum melakukan suatu pekerjaan yang sifatnya
baru, misalnya dalam rangka pengenalan untuk suatu mesin yang baru.
Analisa resiko dapat dilakukan melalui perorangan, namun akan lebih berhasil bila
dilakukan oleh suatu team (kelompok), dimana semua yang terlibat akan
menyumbangkan pikiran dan pengalamannya. Pengontrolan bahaya tidak hanya
dilakukan sebagai suatu reaksi terhadap suatu kecelakaan yang terjadi atau akibat dari
suatu inspeksi-inspeksi yang telah dilakukan ditempat kerja. Manajemen dan para
pekerja dapat lebih pro-aktif. Hal ini perlu untuk meyakinkan bahwa suatu hal yang
sangat penting harus dilakukan terlebih dahulu.
Risk Assessment adalah suatu proses analisa untuk menilai resiko, serta
mengidentifikasi tindakan-tindakan kontrol yang diperlukan untuk menghilangkan atau
mengurangi resiko yang ada sehinggga kondisi diatas dapat dikategorikan sebagai “
acceptable risk ” (resiko yang masih dapat diterima dalam batas-batas toleransi).
Didalam suatu aktifitas yang bersifat umum dimana mencakup beraneka ragam
kegiatan, biasanya ditemukan kesulitan-kesulitan untuk mengidentifikasi bahaya-bahaya
(hazards) dan resiko (risk) yang mungkin timbul, sehinggga pada akhirnya kita juga
mendapat kesulitan untuk melakukan atau memprioritaskan tindakan-tindakan
pencegahan dan peralatan-peralatan yang diperlukan.
Penilaian resiko harus dilakukan oleh personil kunci bagian operasional di semua
tempat kerja sebelum dimulainya pekerjaan. Penilaian resiko merupakan suatu kegiatan
yang dilakukan oleh suatu tim untuk menilai potensi bahaya dan dinyatakan melalui
Tingkat Resiko (Risk Level) dari setiap langkah-langkah tugas yang ada pada suatu
jenis pekerjaan serta dilengkapi dengan suatu rekomendasi teknik pengendalian atau
kegiatan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya suatu kecelakaan yang
disebabkan oleh pelaksanaan pekerjaan atau tugas-tugas berbahaya tersebut.
Pada bagian awal dari modul pelatihan ini kita telah membicarakan tentang bahaya
ditempat kerja dan setelah bahaya-bahaya tersebut teridentifikasi ditempat kerja,
langkah selanjutnya adalah melakukan penilaian resiko (risk assessment / RA).
Kegiatan ini perlu dilakukan untuk menilai seberapa besar “ tingkat resiko “ (risk level)
yang adaPT.dari setiap
RASICIPTA urutan langkah kerja serta untuk menentukan cara pengendalian6
CONSULTAMA
jawab
Identifikasi aktivitasi kerja dan penilaian resiko harus dilakukan sebagai praktek-prakek
kerja bersama antara Supervisor dari disiplin kerja yang ada dengan satu atau lebih
banyak karyawan yang dipekerjakan oleh perusahaan dibawah fungsi / disiplin yang
selalu di evaluasi Seluruh fungsi kerja yang relevan pada perusahaan dievaluasi
dengan menggunakan Sistim penilaian resiko (risk assessment), formulir-formulir yang
sudah dilengkapi sesuai dengan disiplin agar disediakan di tempat kerja dengan
tembusan diberikan kepada bagian keselamatan sebagai catatan. Merupakan
tanggung jawab jajaran Manager, Supervisor untuk memastikan bahwa keberadaan
penilaian resiko (risk assessment) untuk semua fungsi kerja secara langsung berada di
bawah pengaruhnya. Dalam hal ini mereka akan membantu bila diperlukan oleh
Supervisor dan bagian keselamatan Pelaksanaan risk assessment selalu diawali
dengan mengidentifikasi semua bahaya-bahaya (hazards) yang ada ditempat yang
akan dianalisa. Identifikasi bahaya merupakan hal yang sangat penting didalam
penilaian resiko (risk assessment) karena semua analisa akan berawal dari sini.
HIGH = Tinggi (H), MEDIUM = Sedang (M) LOW = Rendah (L), dimana masing-masing
tingkatan tersebut CONSULTAMA
PT. RASICIPTA memiliki nilai : 6
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
M M H H
L L M H
L M H
1. Perencanaan
2. Menentukan sasaran yang diperlukan
3. Pelatihan
Jawaban atas pertanyaan harus berupa penyelesaian yang konkrit, jelas, terarah dan
sangat khusus.
Jawaban yang berupa kata-kata : hati-hati, agar lebih waspada atau Iain-lain yang
serupa merupakan jawaban yang tidak ada manfaatnya sama sekali.
Bila telah terjadi perubahan tentang metode, peralatan dan lingkungan kerja serta
untuk menjaga dan menyesuaikan apakah JSA tersebut masih memadai untuk waktu
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
sekarang, maka JSA yang telah ada agar dilakukan perbaikan (revisi) untuk menjaga
agar pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dan yang lebih
penting lagi adalah untuk mencegah kecelakaan sedini mungkin.
JSA yang sudah jadi adalah merupakan bahan meeting yang siap
dibawakan pada kegiatan-kegiatan seperti tersebut dibawah ini:
- Safety meeting
- Training terhadap karyawan baru
- Safety Talks/Toolbox meeting
Dalam kegiatan proyek yang akan dilakukan, Job Safety Analysis dari tahap-tahap
pekerjaan, baik kegiatan lapangan (out door) maupun studio dituangkan dalam bentuk
formulir baku yang telah disediakan.
JSA untuk kegiatan pekerjaan Studi Proteksi Dan Koordinasi Relay Proteksi PLTP
Patuha Unit 1 (55 MW) di wilayah kerja PT. Geo Dipa Energy terlampir.
HIRARC dan JSA harus diketahui dan dipahami oleh seluruh pekerja yang akan
terlibat dalam kegiatan pekerjaan, karena itu akan selalu disosialisasikan pada
pertemuan-pertemuan :
Briefing awal projek yang dihadiri oleh seluruh pekerja yang akan terlibat dan
jajaran manajemen perusahaan.
Briefing koordinasi SPK/kegiatan baru.
HSE Talk
Tool Box meeting harian.
Selain dalam bentuk pertemuan/meeting, dokumen HIRARC dan JSA akan disediakan
dalam bentuk hardcopy yang disimpan pada tempat yang mudah dijangkau.
temuan & kerangka rekomendasi oleh manajer & saran perbaikan, Implementasi,
rekomendasi dan tindak lanjut.
e. Tindak lanjut. Sampaikan hasil penyelidikan ke pihak terkait monitor pelaksanaan
rekomendasi.
f. Tahap Penanggulangan. Tindakan pengawas lapangan Panggil ambulan, tim
darurat dan rescue. Kontrol timbulnya bahaya sekunder, Kenali sumber daya yang
dapat dipakai, Amankan bukti – bukti, Ukur potensi kerugian, Beritahu manager
Area ybs.
STANDARDS
Standard-standard yang digunakan dalam analisa ini adalah sebagai berikut :
ABBREVIASI
Lapi ITB LAPI Institut Teknologi Bandung
VCB Vacuum Circuit Breaker
DS Disconnecting Switch
M Motorized
GPR Generator and Transformer Protection Relay
SWGR Switchgear
OHL Overhead Line
MCC Motor Control Centre
PF Power Factor
HV High voltage
LV Low Voltage
KVAR Kilo VAR
MVAR Mega VAR
KA Kilo Ampere
KV Kilo Volt
MW Mega Watt
MVA Mega Volt Ampere
KW Kilo Watt
KVA Kilo Volt Ampere
IEEE Institute of Electrical and Electronic Engineers
IEC International Electrotechnical Commission
NEC National Electrical Code
DASAR PEMIKIRAN
PT. RASICIPTA CONSULTAMA 6
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
Suatu sistem pembangkit listrik yang memasuk sistem utility dituntut bukan hanya kontinuitas operasi
dari unit pembangkitnya sendiri, namun juga dapat terintegrasi dengan baik kepada sistem utility yang
dimana pembangkit tersebut terkoneksi.
Dengan demikian terjadi operasi yang harmonis baik dari aspek dispatch maupun sistem koordinasi
proteksinya. Dengan demikian haruslah dilakukan evaluasi secara berkala untuk meninjau kondisi
operasi.
Saat ini ada rencana melakukan pengalihan reference point untuk synchron antara PLTP 1 Patuha
dan PLN. Selain itu juga adanya penambahan 1 unit CB pada level tegangan 115 KV. Jika menilik dari
posisinya merupakan CB untuk proteksi trafo GSUT. Untuk mekanisme kerja CB direncanakan
menggunakan relay proteksi diferensial 87.
Rencana perubahan yang dilakukan ini tentu saja berdampak terhadap perubahan setting relay
proteksi agar koordinasi relay tetap dapat berjalan dengan baik dan selektif.
MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud
Proposal ini dimaksudkan untuk mendapat rekomendasi atas perubahan sistem kelistrikan dari
Generator hingga ke REL 150 KV.
Tujuan
Mendapatkan rekomendasi perhitungan / kalkulasi relayao proteksi differential phase overcurrent 87 L
(new relay).
Mendapatkan rekomendasi perhitungan / kalkulasi perubahan setting relay proteksi differensial
generator transformer 87 GT (relay eksisting)
Meninjau dan merekomendasikan perhitungan / kalkulasi relay proteksi generator terutama pada
koordinasi relay over current 50 (existing) di 52G dan rele over current (50 dan 51) di outgoing
generator transformator (52T) dan incoming ke gardu induk (52L)
Mendapatkan rekomendasi implementasi terkait rencana penambahan synchronizer pada CB yang
baru (52T), terutama untuk mempercepat pemulihan saat terjadi gangguan..
Simulasi pada power systemsistem tenaga
Merekomendasikan temuan-temuan berdasarkan hasil kajian teknis.
PERUBAHAN DESIGN POWER SYSTEM PADA 150 KV
6.1 Single Lline Diagram Pembangkit kondisi eksisting dan design baru
Gambar 6.1 diatas menujukkan adanya rencana perubahan sistem pembangkit hingga 150 KV. Ada 2
hal utama yang berubah, yaitu :
Pergeseran reference point untuk synchron antara pembangkit di sistem PLN 150 KV
Penambahan 1 unit CB dengan lokasi sebelum trafo GSUT.
RUANG LINGKUP
Terkait dengan maksud dan tujuan proposal teknis pekerjaan ini, maka dilakukan deskripsi terhadapa
ruang lingkup pekerjaan. Ruang lingkup pekerjaan tersebut adalah :
Survey Data (Pengumpulan data-data dan informasi baik dokumen terkat maupun data lapangan
termasuk pengumpulan informasi yang terkait dengan pekerjaan ini).
Validasi dan verifikasi data
Pemodelan Sistem kelistrikan dalam Software Engineering
Melakuakn power system study
PT. RASICIPTA (Load Flow dan Short circuit calculation)
CONSULTAMA 6
DELIVERABLES
Keluaran pekerjaan ini adalah :
Laporan Analisis
Final report.
Executive summary.
Analisis ini meliputi hal-hal berikut ini :
Load Flow Analysis
Short Circuit Analysis
Perhitungan setting relay proteksi
Evaluasi Setting relay proteksi
Evaluasi koordinasi Relay Proteksi Arus lebih
Kebutuhan peralatan terkait dengan rencana pemasangan CB baru yang akan dilokasikan di depan
trafo GSUT.
Rekomendasi
Hasil-hasil perhitungan software engineering
Tidak dilakukan individual test pada relay proteksi secara berkala, sehingga tidak diketahui
performance relay proteksi yang terpasang.
Terdapat setting proteksi pada peralatan tertentu (contoh generator) tidak diperkenankan untuk diubah
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
sehubungan masih adanya garansi dari manufacturer (terkait long time service agreement). Padahal
secara koordinasi, setting yang terpasang ini cukup tipis dengan setting relay proteksi di sisi down
streamnya.
Adanya batasan setting relay yang terbatas dari penyedia supply tenaga listrik (umumnya jika disupply
dari PLN) atau sebagai penyedia tenagan listrik (IPP atau pembangkit PLN sendiri).
Terdapat penggantian peralatan proteksi dengan kurang mempertimbangkan kesesuaian kebutuhan
dan kondisi peralatan proteksi yang sudah terpasang sebelumnya.
METODE PELAKSANAAN
PERSIAPAN
Dalam tahap ini dilakukan hal berikut ini :
Persiapan
Persiapan yang dimaksud adalah mobilisasi personil dan fasilitas pendukung kerja. ng Pada tahap ini,
konsultan akan menyiapkan personil yang akan melakukan survey, modeling sistem dan Analisa.
Pembuatan basic communication
Pembuatan basic communication dilakukan untuk membuat alur komunikasi terkait pekerjaan. Hal ini
akan menempatkan personil konsultan dan Pertamina dalam hal komunikasi rutin dan juga untuk alur
lalu llintas data dan dokumen.
PENGUMPULAN DATA
Pada tahap ini dilakukan beberapa aktivitas sebagai berikut :
Pengumpulan data sekunder (dokumen project, log book)
Survey kelapangan
Diskusi dan wawancara terhadap engineer atau operator operasi untuk mendapatkan pola operasi
dan kondisi operasi.
KOMPILASI DATA KE SOFTWARE ENGINEERING
Pada tahap ini dilakukan beberapa aktivitas sebagai berikut :
Melakukan kompilasi data-data terkait kebutuhan data dalam software engineering
Melakukan validasi data terhadap data-data yang dianggap meragukan.
uji model juga sebelum melanutkan ke simulasi short circuit.
SHORT CIRCUIT CALCULATION
Pada tahap ini dilakukan beberapa aktivitas sebagai berikut :
Melakukan kompilasi data-data terkait kebutuhan data dalam software engineering
Melakukan validasi data terhadap data-data yang dianggap meragukan.
Melakukan simulasi.
EVALUASI KOORDINASI SETTING RELE PROTEKSI ARUS LEBIH
Dalam evaluasi ini dilakukan hal-hal berikut ini :
Pembuatan skenario konfigurasi operasi jaringan
Running simulasi software
Kompilasi hasil running simulasi software
Pembuatan plot kurva relay
Analisis hasil plotting setting
Menghitung ulang setting relay yang baru jika setting relay yang digunakan saat ini kurang tepat.
TINJAUAN PERALATAN
PT. RASICIPTAYANG DIBUTUHKAN TERKAIT PENAMBAHAN CB DAN RELAY
CONSULTAMA 6
New CB
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
PEMBUATAN REKOMENDASI
Berdasarkan hasil analisa sistem proteksi, jika terdapat hal-hal yang harus dilakukan untuk mencapai
tujuan dari pekerjaan ini, maka pembuatan rekomendasi akan diberikan dalam dalam laporan akhir
(bukan implementasi)
PEMBUATAN LAPORAN
Sebagai kelengkapan pekerjaan dilakukan dokumentasi hasil pekerjaan dalam bentuk laporan.
Sehubungan pekerjaan yang dilakukan ini dalam waktu 3 bulan, maka laporan yang dikeluarkan
hanya ada 2, yaitu:
Draft Laporan Akhir.
Laporan Akhir dan Executive Summary.
Draft Laporan Akhir merupakan penjabaran terhadap hasil analisa setting rele proteksi arus lebih dan
rekomendasi setting perbaikan.
Sedangkan pada laporan akhir, kandungannya lebih pada hasil kajian keseluruhan dan rekomendasi-
rekomendasi terkait hasil analisa sistem proteksi.
PRESENTASI
Dalam melaksanakan pekerjaan ini akan dilakukan beberapa kali presentasi dengan rencana berikut
ini :
Presentasi awal
Presentasi Draft Laporan Akhir
Presentasi Akhir
MODELLING SISTEM
Sehubungan Analisa ini menggunakan software engineering, maka dilakukan modeling sistem.
Modeling sistem ini berbasis kepada pekerjaan terdahulu. Hal yang harus dilakukan adalah
melakukan updating konfigurasi dan validasi data.
Pada modeling sistem akan dilakukan pengujian hasil agar dapat mendekati dengan kesesuaian
lapangan. Pemodelan ini tidak akan persis sama dikarenakan adanya kemungkinan perbedaan data
yang diperoleh dengan kondisi lapangan yang sebenarnya seperti impedansi jaringan atau peralatan,
koneksi peralatan dan atau pola secara keseluruhan.
Pemodelan system merupakan basis untuk melakukan simulasi-simulasi perhitungan sebagai dasar
analisis. Pemodelan system ini mempertmbangkan ketersediaan data, data operasi, dan diskusi
dengan Refinery Unit VI Balongan.
Konfigurasi jaringan
Pembangkit
Beban
SHORT CIRCUIT ANALYSIS
Analisa hubung singkat dilakukan untuk mengevaluasi kemampuan kapasitas circuit breaker yang
terpasang dalam sistem, terutama
PT. RASICIPTA pada power plant switchgear. Lokasi lain juga dipertimbangkan
CONSULTAMA 6
Evaluasi kemampuan circuit breaker dilakukan dengan cara membandingkan hasil perhitungan arus
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
hubung singkat berbasis standar IEC dengan kapasitas circuit breaker terpasang.
SIMULASI PERHITUNGAN
Simulasi-simulasi perhitungan terkait dengan analisa-analisa yang dilakukan. Simulasi perhitungan
menggunakan software engineering. Kasus simulasi perhitungan berdasarkan scenario dan kasus
simulasi yang didefinisikan sebagai berikut ini :
Kondisi eksisting
Simulasi kondisi eksisting menggambarkan bagaimana kondisi operasi saat ini dengan simulasi
perhitungan dan analisanya yang dikatikan dengan kondisi real di lapangan.
Kondisi yang akan datang
Simulasi kondisi yang akan dating ini merupakan antisipasi dan persiapan yang dilakukan jika
terdapat pengembangan di kemudian hari. Karena dengan adanya pengembangan, maka akan
dampaknya terhadap operasi kelistrikan lapangan Sungai gelam. Dari hasil analisa ini akan menjadi
dasar untuk pembuatan rekomendasi peningkatan kemampuan yang akan dating.
Dalam melakukan evaluasi sistem proteksi dan koordinasi relay proteksi arus lebih dilakukan
beberapa simulasi. Simulasi ini menggunakan software Engineering untuk mengetahui apakah setting
relay proteksi yang digunakan saat ini sudah baik atau perlu dilakukan perbaikan (improvement).
Dalam melakukan simulasi proteksi ini akan dilakukan berikut ini :
Gangguan Hubung Singkat Arus 3 fasa seimbang
Gangguan Hubung Singkat ke tanah.
Evaluasi ini akan menggunakan hasil yang ditunjukkan pada Time Characteristic Curve (TCC) yang
ditampilkan dari software Engineering.
Model Electric Utility
IMPROVEMENT
System Contribution
Improvement yang dimaksud adalah rekomendasi setting relay yang harus dilakukan terkait dengan
adanya perubahan konfigurasi sistem pembangkit. Dengan demikian koordinasi relay dapat
berlangsung selektif dan efektif.
Protective Maintenance,
METODE ANALISIS Short Circuit
Simulasi Device Coordination Testing,
Tujuan proteksi system kelistrikanCalculation
dan koordinasinya untuk mencegah kecelakaan pada personil,
Selection Calibration
minimalisir kerusakan pada peralatan, dan mempersingkat durasi service interruption kapanpun terjadi
equipment failure, human error atau adverse natural event pada bagian manapun dalam system.
Penyebab malfunction seringkali tidak dapat diprediksi, meskipun desain yang baik dan preventive
Protective
maintenance dapat mereduksi kemungkinan hal tersebut.
Device Tindak Lanjut Recommendation
Tujuan lain studi proteksi adalah untuk merekomendasikan setting proteksi yang tepat, yang
Selection
meningkatkan tingkat selektivitas operasi rele, dimana hanya incoming breaker pada lokasi gangguan
saja yang bekerja (Trip to CB).
Pendekatan untuk mendapatkan kesesuaian proteksi sistem adalah kepastian kegagalan komponen
Generator Utility
proteksi tidak mengakibatkan keseluruhan sistem
Contribution jatuh (black out).
Contribution
Tahapan studi proteksi system kelistrikan dan koordinasi ditunjukkan pada gambar alur berikut ini :
Pada kasus studi proteksi dan koordinasi ini, perhitungan relay proteksi lebih ditekankan pada
perhitungan arus hubung singkat.
Grading Time
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
STUDI PROTEKSI DAN KOORDINASI RELAY PROTEKSI
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PLTP PATUHA UNIT 1 (55 MW) PT. GEO DIPA ENERGY
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
Grading rele harus dapat meyakinkan rele yang terdekat dengan gangguan bekerja terlebih dahulu
untuk melokalisir gangguan dari sistem dan sistem yang tidak terganggu tetap dapat beroperasi.
Pertimbangan yang digunakan :
Margin untuk solid state relay berkisar 0.3 Second antara downstream ke upstream.
Margin untuk digital relay microprocessor based berkisar 0.1 – 0.12 second antara downstream ke
upstream.
Pemodelan
Dalam melakukan evaluasi setting relay ini, dilakukan pemodelan jaringan menjadi konfigurasi
jaringan radial mulai dari downstream terbawah (yang terdapat relay proteksinya) hingga ke upstream
(power source/power generation).
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
3
4
5
6
SURVEY TOPOGRAFI LOKASI BOR DAN FASILITAS PRODUKSI SECARA CALL OF ORDER (COO)
PT. PERTAMINA EP ASSET 2 - TAHUN 2019
7
8
SKEDUL PELAKSANAAN
Skedul
9 pelaksanaan ditunjukkan pada tabel dibawah ini :
10 Presentation
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo
Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03
TEAM LEADER /
SENIOR ELECTRICAL
ENGINEER
STRUKTUR ORGANISASI
ASISTEN
Struktur ENGINEER
organisasi ditunjukkan pada DRAFTER
bagan dibawah ini :
This document is the property of PT. Pertamina (Persero) and LAPI ITB Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy. It must not be stored, reproduced or disclosed to others
without written authorization from PT Syna Teknika and PT. Geo Dipa Energy PT. Geo Dipa Energy) and LAPI ITB.
Doc. No.: PLN-PTH-RPS-03