Anda di halaman 1dari 7

Nama : Moh Rafli Eksan

NIM : 20042036

Prodi : Perpajakan

Soal.

1. Jelaskan konsep masyarakat madani menurut ajaran islam?


Jawaban:
Masyarakat Madani adalah masyarakat yang beradab, menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, yang maju dalam penguasaan ilmu pengetahuan, dan teknologi. Karena
itu dalam sejarah filsafat, sejak filsafat Yunani sampai masa filsafat Islam juga
dikenal istilah Madinah atau Polis, yang berarti kota, yaitu masyarakat yang maju dan
berperadaban. Masyarakat Madani menjadi simbol idealisme yang diharapkan oleh
setiap masyarakat. Kata madani merupakan penyifatan terhadap kota Madinah, yaitu
sifat yang ditunjukkan oleh kondisi dan sistem kehidupan yang berlaku di kota
Madinah. Al-Qur'an menjadi konstitusi untuk menyelesaikan berbagai persoalan
hidup yang terjadi di antara penduduk Madinah.

2. Berikan contoh-contoh masyarakat madani yang terjadi dalam sejarah kehidupan


umat manusia !
Jawaban :
Ada dua masyarakat dalam sejarah yang terdokumentasi
sebagai masyarakat Madani, yaitu :
• Masyarakat Saba', yaitu masyarakat di masa Nabi Sulaiman. Nama Saba' yang
terdapat daiam al-Qur'an itu bahkan dijadikan nama salah satu surat al-Qur'an,
yaitu surat ke-34. Keadaan masyarakat Saba' yang dikisahkan dalam al-Qur'an
itu mendiami negeri yang baik, yang subur, dan nyaman. Negeri yang indah
itu merupakan wujud dari kasih sayang Allah yang disediakan bagi
masyarakat Saba'. Allah juga Maha Pengampun bila terjadi kealpaan pada
masyarakat tersebut" Karena itu Allah memerintahkan masyarakat Saba' untuk
bersyukur kepada Allah yang telah menyediakan kebutuhan hidup mereka.
Kisah keadaan masyarakat Saba' ini sangat populer dengan ungkapan
alQur'an: " Baldatun thayyibatun wa Rabbun Ghafur ".
• Masyarakat Madinah setelah terjadi traktat, perjanjian Madinah antara
Rasulullah saw beserta umat Islam dengan penduduk Madinah yang beragama
Yahudi dan beragama Watsani dari kaum Aus dan l(haztaj. Madinah adalah
nama kota di negara Arab Saudi, tempat yang didiami Rasulullah sampai akhir
hayat beliau sesudah hijrah. Kota itu sangat populer karena menjadi pusat
lahir dan berkembangnya agama Islam setelah Mekah. Di kota itu pertama
kali Rasulullah membangun masjid yang dikenal dengan nama Masjid
Nabawi.

3. Jelaskan karakteristik masyarakat madani !


Jawaban :

Masyarakat Madani sebagai masyarakat ideal memiliki karakteristik sebagai berikut:

• Bertuhan, artinya bahwa masyarakat tersebut adalah masyarakat yang


beragama, yang mengakui adanya Tuhan dan menempatkan hukum Tuhan
sebagai landasan yang mengatur kehidupan sosial.
• Damai artinya masing-masing elemen masyarakat, baik secara individu
maupun secara kelompok menghormati pihak lain secara adil. Kelompok
sosial mayoritas hidup berdampingan dengan kelompok minoritas sehingga
tidak muncul kecemburuan sosial.
• Tolong-menolong tanpa mencampuri urusan internal individu lain yang dapat
mengurangi kebebasannya. Prinsip tolong-menolong antar anggota
masyarakat didasarkan pada aspek kemanusiaan karena kesulitan hidup yang
dihadapi oleh sebagian anggota masyarakat tertentu.
• Toleran, artinya tidak mencampuri urusan pribadi pihak lain yang telah
diberikan oleh Allah sebagai kebebasan manusia dan tidak merasa terganggu
oleh aktivitas pihak lain yang berbeda tersebut.
• Keseimbangan antara hak dan kewajiban sosial. Setiap anggota masyarakat
memiliki hak dan kewajiban yang seimbang untuk menciptakan kedamaian,
kesejahteraan, dan keutuhan masyarakatnya sesuai dengan kondisi
masingmasing. Konsep zakat, infak, sedekah, dan hibah bagi umat Islam serta
"jizyah" dan "kharaf'bagi non Islam, merupakan salah satu wujud
keseimbangan yang adil dalam masalah tersebut.
• Ber peradaban tinggi, artinya bahwa masyarakat tersebut memiliki kecintaan
terhadap ilmu pengetahuan dan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan
untuk kemaslahatan hidup umat manusia. Ilmu pengetahuan mempunyai
peranan yang sangat penting dalam kehidupan umat manusia
• Berakhlak mulia. Sekalipun pembentukan akhlak masyarakat dapat dilakukan
berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan semata, tetapi relativitas manusia dapat
menyebabkan terjebaknya konsep akhlak yang relatif.

4. Bagaimana keadaan kualitas SDM umat Islam saat ini?


Jawaban : Di antara aspek kebaikan umat Islam itu adalah keunggulan kualitas
SDM nya dibanding umat non Islam. Keunggulan kualitas umat Islam yang
dimaksud dalam al-Qur'an itu sifatnya normatif, potensial, bukan riil. Realitas dari
norma tersebut bergantung pada kemampuan umat Islam sendiri untuk
memanfaatkan norma atau potensi yang telah dimilikinya. Dalam sejarah Islam,
realisasi keunggulan normatif atau potensial umat Islam teqadi pada masa
Abbassiyah. Pada masa itu umat Islam menunjukkan kemajuan di berbagai bidang
kehidupan : ilmu pengetahuan dan teknologi, militer, ekonomi, politik, dan
kemajuan bidang-bidang lainnya. Umat Islam menjadi kelompok umat terdepan dan
terunggul.

5. Jelaskan posisi umat Islam untuk mewujudkan masyarakat madani !


Jawaban :
SDM umat Islam saat ini belum mampu menunjukkan kualitasnya yang unggul.
Karena itu dalam percaturan global, baik dalam bidang politik, ekonomi, militer, ilmu
pengetahuan dan teknologi, belum mampu menunjukkan perannya yang signifikan.
Dari segi jumlah, umat Islam cukup besar, begitu pula dari segi potensi alamnya,
wilayah negara Islam memiliki kekayaan alam yang dominan, tetapi karena kualitas
SDM nya masih rendah, eksploitasi kekayaan alamnya itu dilakukan oleh orang-orang
atau bangsa non Islam sehingga keuntungan terbesar diperoleh orang non Islam. Di
Indonesia, jumlah umat Islam lebih dari 85% ,tetapi karena kualitas SDM nya masih
rendah, juga belum mampu memberikan peran yang proporsional.

6. Jelaskan apa yang dimaksud dengan sistem ekonomi islam itu!


Jawaban :
Menurut ajaran Islam, semua kegiatan manusia termasuk kegiatan sosial dan ekonomi
haruslah berlandaskan tauhid (keesaan Allah). Setiap ikatan atau hubungan antara
seseorang dengan orang lain dan penghasilannya yang tidak sesuai dengan ajaran
tauhid adalah ikatan atau hubungan yang tidak Islami. Dengan demikian realitas dari
adanya hak milik mutlak tidak dapat diterima dalam Islam, sebab hal ini berarti
mengingkari tauhid. Dalam ajaran Islam terdapat dua prinsip utama, yakni pertama,
tidak seorang pun atau sekelompok orang pun yang berhak mengeksploitasi orang
lain; dan kedua, tidak ada sekelompok orang pun boleh memisahkan diri dari orang
lain dengan tujuan untuk membatasi kegiatan sosial ekonomi di kalangan mereka saja.
Dengan demikian seorang muslim harus mempunyai keyakinan bahwa perekonomian
suatu kelompok, bangsa maupun individu pada akhirnya kembali berada di tangan
Allah.

7. Jelaskan lembaga-lembaga Islam yang menjadi sarana pemerataan ekonomi bagi umat
yang lemah !
Jawaban :
Ada beberapa lembaga yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan harta kekayaan
seseorang, yakni infak, hibah, zakat dan wakaf. Dalam ajaran Islam ada dua dimensi
utama hubungan yang harus dipelihara, yaitu hubungan manusia dengan Allah dan
hubungan manusia dengan manusia lain dalam masyarakat. Kedua hubungan itu harus
berjalan serentak. Menurut ajaran Islam, dengan melaksanakan kedua hubungan itu
hidup manusia akan sejahtera baik di dunia maupun di akhirat kelak. Untuk mencapai
tujuan kesejahteraan dimaksud, di dalam Islam selain dari kewajiban zakat, masih
disyari'aitkan untuk memberikan sadaqah, infaq, hibah dan wakaf kepada pihak-pihak
yang memerlukan. Lembaga-lembaga tersebut dimaksudkan untuk menjembatani dan
memperdekat hubungan sesama manusia, terutama hubungan antara kelompok yang
kuat dengan kelompok yang lemah; antara yang kaya dengan yang miskin.

8. Jelaskan pengertian dan fungsi zakat !


Jawaban :
Dilihat dari sudut bahasa, kata zakat berasal dari kata "zaka" yang berarti berkah,
tumbuh, bersih dan baik Pendapat lain mengatakan bahwa kata dasar "zaka" berarti
bertambah dan tumbuh, sedangkan segala sesuatu yang bertambah disebut zakat.
Menurut istilah fikih zakat berarti sejumlah harta tertentu yang diwajibkan Allah
untuk diserahkan kepada yang berhak. Menurut Nawawi, jumlah yang dikeluarkan
dari kekayaan itu disebut zakat karena yang dikeluarkan itu "menambah banyak,
membuat lebih berarti dan melindungi kekayaan dari kebinasaan" (Yusuf al-Qardlawi,
1969: 37-38). Sedangkan menurut Ibnu Taimiyah, jiwa dan kekayaan orang yang
berzakat itu menjadi bersih dan kekayaannya akan bertambah (al-Jaziri: 590).

9. Jelaskan sejarah pelaksanaan zakat di Indonesia !


Jawaban :
Sejak Islam datang di Indonesia, zakat, infak, sedekah merupakan sumber dana untuk
pengembangan qaran Islam dan perjuangan bangsa Indonesia menentang penjajahan
Belanda. Di Sumatera misalnya, Belanda terlibat dalam perang berkepanjangan
melawan orang-orang Aceh yang fanatik. Pemerintah Hindia Belanda khawatir dana
tersebut akan dipergunakan untuk perlawanan terhadap mereka kalau masalah zakat
dan fitrah tidak diatur. Pada tanggal 4 Agustus 1938 Pemerintah Kolonial Belanda
mengeluarkan Bijblad Nomor 1892 yang berisi kebijaksanaan Pemerintah untuk
mengawasi pelaksanaan zakat dan fitrah yang dilakukan oleh Penghulu atau Naib
sepanjang tidak terjadi penyelewengan keuangan. Menurut Moh. Daud Ali, penghulu
atau naib yang bekerja untuk melaksanakan administrasi kekuasaan Belanda itu tidak
digaji atau tidak diberi tunjangan. Di bawah Gubernur Ali Sadikin, Pemda DKI
Jakarta mendirikan Badan Amil Zakat (BAZ) pada tanggal 5 Desember 1968 dengan
Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta No.
Cb1418118168 tentang pembentukan Badan Amil Zakat berdasarkan syariat Islam
dalam wilayah Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut
kemudian ditetapkan organisasinya mulai dari tingkat wilayah kota/kotamadya,
kecamatan, sampai ke kelurahan dengan tugas melaksanakan pengumpulan zakat
"mal" (harta) di seluruh DKI, sampai dengan melaksanakan pembagiannya untuk
yang berhak menerima zakat tersebut dengan prioritas untuk fakir miskin (DKL
Jakarta; 34). Pembentukan Badan Amrl Zakat oleh Pemda DKI Jakarta ini kemudian
diikuti oleh Provinsi-provinsi lain yang dipelopori oleh pejabat atau unsur pemerintah
dengan dukungan para ulama atau pemimpin Islam atau sebaliknya.

10. Apa yang dimaksud dengan zakat produktif dan bagaimana manajemen
pengelolaannya !
Jawaban :
Sehubungan dengan pengelolaan zakat yang kurang optimal, ada sebagian masyarakat
yang tergerak hatinya untuk memikirkan pengelolaan zakat itu secara produktif,
sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan umat Islam khususnya dan masyarakat
pada umumnya. Oleh karena itu pada tahun 1990-an, beberapa perusahaan dan
masyarakat membentuk Baitul Mal atau lembaga zakat yang bertugas mengelola dana
ZIS (Zakat, Infak dan Sedekah) dari karyawan perusahaan yang bersangkutan, dari
masyarakat seperti misalnya Dompet Dhu'afa Republika (DDR). Pada waktu itu
dengan kekuatan Media Republika, DDR secara terang-terangan mempersuasi
masyarakat untuk menyalurkan ZIS nya ke DDR. Dengan himbauan terbuka ini,
kompetisi diam-diam antar Lembaga Pengumpul Zakat menjadi lebih terbuka dan
transparan untuk diketahui masyarakat. Pada tahun 1997, DDR menggelar seminar
zakat perusahaan di Jakarta yang pesertanya lebih dari seratus orang, dan 70 %
mewakili Baitul Mal lembaga zakat dari berbagai perusahaan. Setelah berakhirnya
seminar tersebut, atas keinginan peserta, maka lahirlah suatu asosiasi yang menangani
masalah zakat yakni Forum Zakat (FOZ). FOZ ini memayungi keberadaan LPZ dan
asosiasi ini sangat diperlukan saat ini karena ia merupakan lembaga konsultatif,
koordinatif dan informatif tentang zakat.

11. Jelaskan pengertian wakaf dan bagaimana implementasinya di Indonesia !


Jawaban :
Wakaf adalah salah satu bentuk dari lembaga ekonomi Islam. Ia merupakan lembaga
Islam yang satu sisi berfungsi sebagai ibadah kepada Allah, sedangkan di sisi lain
wakaf juga berfungsi sosial. Wakaf muncul dari suatu pernyataan dan perasaan iman
yang mantap dan solidaritas yang tinggi antara sesama manusia. Oleh karenanya
wakaf adalah salah satu lembaga Islam yang dapat dipergunakan bagi seorang muslim
untuk mewujudkan dan memelihara hubungan manusia dengan Allah dan hubungan
manusia dengan manusia lain dalam masyarakat. Dalam fungsinya sebagai ibadah ia
diharapkan akan menjadi bekal bagi kehidupan si wakif di hari kemudian, karena ia
merupakan suatu bentuk amalan yang pahalanya akan terus menerus mengalir selama
harta wakaf itu dimanfaatkan. Sedangkan dalam fungsi sosialnya, wakaf merupakan
aset amat bernilai dalam pembangunan umat.

12. Jelaskan manajemen pengelolaan wakaf di Indonesia !


Jawaban :
Kalau kita berbicara tentang pengelolaan wakaf, kita juga harus membicarakan
masalah "nadzir" wakaf. Hal ini disebabkan karena berkembang tidaknya harta wakaf,
salah satu di antaranya sangat tergantung pada "nadzir" wakaf. Walaupun para
"mujtahit' tidak menjadikan "nadzir" sebagai salah satu rukun wakaf, namun para
ulama sepakat bahwa "wakif' harus menunjuk "nadzir" wakaf. Mengingat pentingnya
"nadzir" dalam pengelolaan wakaf, maka di lndonesia "nadzir" ditetapkan sebagai
unsur perwakafan. Pengangkatan "nadzir" ini tampaknya ditujukan agar harta wakaf
tetap tedaga dan terpelihara sehingga harta wakaf itu tidak sia-sia. "Nadzir)' adalah
orang yang diserahi tugas untuk mengurus dan memelihara benda wakaf.

13. Apa yang dimaksud dengan wakaf tunai dan bagaimana prospek serta aplikasinya !
Jawaban :
Wakaf tunai diharapkan dapat menjadi sarana bagi rekonstruksi sosial dan
pembangunan, di mana mayoritas penduduk dapat ikut berpartisipasi. Untuk
mewujudkan partisipasi tersebut, maka berbagai upaya pengenalan tentang arti
penting wakaf termasuk wakaf tunai sebagai sarana mentransfer tabungan si kaya
kepada para usahawan (entrepreneurs) dan anggota masyarakat dalam mendanai
berbagai kegiatan di negara-negara Islam perlu dilakukan secara intensif. Menurut
M.A. Mannan, wakaf tunai dapat berperan sebagai suplemen bagi pendanaan berbagai
macam proyek investasi sosial yang dikelola oleh bank-bank Islam, sehingga dapat
berubah menjadi bank wakaf (sebuah bank yang menampung dana-dana wakaf). Di
Bangladesh wakaf tunai memiliki arti yang sangat penting dalam memobilisasi dana
bagi pengembangan wakaf properti. Social Investment Bank Ltd (SILB)
mengintroduksi Sertifikat Wakaf Tunai, suatu produk baru dalam sejarah perbankan
sector voluntary.

Anda mungkin juga menyukai