LAPORAN KASUS
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. Abdurohman
Jenis kelamin : Laki-laki
Umur : 45 tahun
Alamat : Ds. Singkup T !4"!# $e%. &urbaratu Tasikmala'a
Status : (enikah
Agama : )slam
&endidikan : SD
&eker*aan : +uruh
Tang
anggal
gal mas
masu
uk S
S : ,
, Ap
April
ril !,
!,#
#
ANAMNESIS
Keluhan Utama
1
Riwayat penyakit !ahulu
&asien tidak pernah mengalami pen'akit 'ang sama seperti ini
sebelumn'a. &asien tidak mempun'ai ri/a'at pen'akit darah tinggi dan ken%ing
manis.
Riwayat ha"ituasi
&asien *arang makan sa'ur dan buah. &asien tidak pernah berolahraga.
&asien *uga memiliki kebiasaan merokok0 dalam , hari pasien bisa menghabiskan
,," bungkus rokok. $ebiasaan minum alkohol disangkal oleh pasien.
Riwayat pen#"atan
&asien memeriksakan dirin'a ke &uskesmas dan pihak &uskesmas meru*uk
pasien untuk berobat ke poliklinik bedah di SUD Tasikmala'a. Di poliklinik
bedah pasien disarankan untuk dira/at dan dilakukan operasi.
Riwayat aleri
Tidak mempun'ai ri/a'at alergi terhadap obat dan makanan.
Riwayat Operasi
Tidak mempun'ai ri/a'at operasi sebelumn'a.
2
PEMERIKSAAN $ISIK
$eadaan umum : Tampak sakit sedang
$esadaran : 2ompos mentis
Tanda 3ital
Tekanan darah: ,,!"! mmg
Nadi : 6!7"menit
Suhu : #80,o 2
&ernapasan : !7"menit
++ : $g
Status generalis
$epala
(ata : &upil isokor0 re9lek %aha'a ;";<0 kon*ungti3a anemis
;";<0 sklera ikterik -"-<
Telinga : Dalam +atas Normal
idung : Dalam +atas Normal
(ulut : Dalam +atas Normal
Leher : $=+ dan Tiroid tidak teraba membesar
Thora7
• &aru
3
Abdomen
)nspeksi : Datar
Auskultasi : +ising usus ;<
&alpasi : Soepel0 n'eri tekan -<0 hepar dan lien tidak teraba
&erkusi : T'mpani
Status Lokalis egio Anal
)nspeksi : Tidak tampak kelainan
&alpasi : Tidak tampak kelainan
e%tal Tou%her
• Tonus s9ingter ani : Normotoni
• (ukosa re%tum : Li%in0 teraba massa ukuran 474%m arah *am pada
PEMERIKSAAN PENUN%AN&
Laboratoriumtanggal ,"!4"!,#<
Pemeriksaan 'asil Satuan Nilai n#rmal
'emat#l#y
emoglobin 505 g"dl ,#-,6
ematrokit , B 4!-5!
Leukosit 5!! "mm# 4!!!-,!!!!
Trombosit 6.!!! "mm # ,5!!!!-#5!!!!
&#l#nan Darah
+ dengan rh ;<
$aal &in(al
Ureum #6 mg"dl ,5-45
$reatinin !0! mg"dl !0-,0
$aal 'ati)%antun
S=CT ASAT< 5# u"L"# ,!-#6
S=&T ALAT< 4 u"L"# -4!
Elektr#lit
Natrium ,4 mmol"L ,#-,4
$alium 40 mmol"L #08-504
2alsium ,0#, mmol"L ,0,5-,0
4
oto thora7 &A
• Jantung tidak membesar
$esan: normal
DIA&NOSIS BANDIN&
• &olip ekti
• emoroid
DIA&NOSIS KER%A
REN*ANA PEN&OBATAN
PRO&NOSIS
5
BAB II
TIN%AUAN PUSTAKA
De+inisi
Epi!emi#l#i
6
Diseluruh dunia dilaporkan lebih dari 4!0!!! kasus baru dan ter*adi
kematian pada hampir 5!!0!!! kasus tiap tahunn'a. Iorld ealth Crgani?ation0
!!#<. (enurut data di S $anker Dharmais pada tahun ,5-!!0 kanker rektal
menempati urutan keenam dari ,! *enis kanker dari pasien 'ang dira/at di sana.
$anker rektal ter%atat sebagai pen'akit 'ang paling mematikan di dunia selain
*enis kanker lainn'a. Namun0 perkembangan teknologi dan *uga adan'a
pendeteksian dini memungkinkan untuk disembuhkan sebesar 5! persen0 bahkan
bisa di%egah. Dari selutruh pasien kanker rektal0 !B berumur lebih dari 5! tahun.
an'a 5B pasien berusia kurang dari 4! tahun. Di negara barat0 laki laki
memiliki insidensi terban'ak mengidap kanker rektal dibanding /anita dengan
rasio ber3ariasi dari 6: - :5.
)nsiden karsinoma kolon dan rektum di )ndonesia %ukup tinggi demikian
*uga angka kematiann'a. )nsiden pada pria sebanding dengan /anita0 dan lebih
ban'ak pada orang muda. Sekitar 5 B ditemukan di rektosigmoid.
7
. Ter*adi pada 5! B pasien $anker kolorektal erediter nonpol'posis
. !n"lammatory #o$el disease
. $olitis Ulserati9 resiko #! B setelah berumur 5 tahun<
,!. 2rohn disease0 berisiko 4 sampai ,! kali lipat.
Pat#enesis
Pat#l#i
Se%ara makroskopis terdapat tiga tipe karsinoma rektum: pertama0 tipe
polipoid atau 3egetati9 'ang tumbuh menon*ol ke dalam lumen usus dan
berbentuk bunga kol0 kedua tipe skirus keras< 'ang dapat mengakibatkan
pen'empitan sehingga ter*adi stenosis dan ge*ala obstruksi0 ketiga adalah bentuk
ulserati9 'ang ter*adi karena nekrosis di bagian sentral.
8
Mani+estasi klinis
Tanda dan ge*ala 'ang mungkin mun%ul pada kanker rektal antara lain
ialah :
,. &erubahan pada kebiasaan +A+ atau adan'a darah pada 9eses. Darah
ber/arna merah segar
. Diare0 konstipasi atau merasa bah/a isi perut tidak benar benar kosong
saat +A+
#. eses 'ang lebih ke%il dari biasan'a
4. $eluhan tidak n'aman pada perut seperti sering 9latus0 kembung0 rasa
penuh pada perut atau n'eri
5. &enurunan berat badan 'ang tidak diketahui sebabn'a
8. (ual dan muntah0
. =e*ala anemia seperti rasa letih dan lesu
6. &ada tahap lan*ut dapat mun%ul ge*ala pada traktus urinarius dan n'eri
pada daerah gluteus.
Metastasis
(etastase ke kelen*ar lim9a regional ditemukan pada 4!-!B kasus pada
saat direseksi. )n3asi ke pembuluh darah 3ena ditemukan pada lebih 8!B kasus.
(etastase sering ke hepar0 %a3um peritoneum0 paru-paru0 diikuti kelen*ar adrenal0
o3arium dan tulang. (etastase ke otak sangat *arang0 dikarenakan *alur lim9atik
dan 3ena dari rektum menu*u 3ena %a3a in9erior0 maka metastase kanker rektum
lebih sering mun%ul pertama kali di paru-paru
Dian#sis
Diagnosis ditegakkan dari anamnesis0 pemeriksaan 9isik dan dibantu
dengan pemeriksaan penun*ang.
,. Anamnesis
+A+ berdarah0 merah segar0 berlendir dan berbau disertai gangguan
kebiasaan +A+ diare selama beberapa hari 'ang disusul konstipasi
9
selama beberapa hari<. N'eri pada saat +A+0 tenesmus0 dan pada kasus
'ang lebih lan*ut ileus obstruksi.
. &emeriksaan isik
a. Dipastikan dengan pemeriksaan %olok dubur. Teraba tumor berben*ol0
rapuh0 tukak0 mudah berdarah. +ila letakn'a rendah "# ba/ah< dapat
di%apai dengan baik0 bila letakn'a tinggi ,"# atas< biasan'a tidak
dapat diraba. Dari pemeriksaan %olok dubur ditetapkan mobilitasn'a
untuk mengetahi prospek pembedahan. bila dapat digerakkan u berarti
masih terbatas pada mukosa rektum sa*a. +ila sudah ter9iksasi0
biasan'a sudah ter*adi penetrasi hingga ke struktur ekstrarektal seperti
kelen*ar prostat0 buli-buli0 dinding posterior 3agina atau dinding
anterior uterus.
#. &emeriksaan penun*ang
&roktosigmoidoskopi
Dilakukan pada setiap pasien 'ang di%urigai menderita karsinoma usus
besar. Jika tumor terletak di ba/ah0 bisa terlihat langsung. $arsinoma
kolon di bagian proksimal sering berhubungan dengan adan'a polip
pada daerah rektosigmoid.
$oloskopi
Diperiksa dengan alat 'ang sekaligus dapat digunakan untuk biopsi
tumor.
Sistoskopi
)ndikasi sistoskopi adalah adan'a ge*ala atau pemeriksaan 'ang
men%urigai in3asi keganasan ke kandung ken%ing.
+iopsi
Jika ditemukan tumor dari salah satu pemeriksaan diatas0 biopsi harus
dilakukan. Se%ara patologi anatomi0 adeno%ar%inoma merupakan *enis
'ang paling sering 'aitu sekitar ! sampai 5B dari kanker usus besar.
10
Jenis lainn'a ialah karsinoma sel skuamosa0 %ar%inoid tumors0
adenos%uamous carcinomas, dan undi""erentiated tumors.
$lasi9ikasi modi9ikasi Dukes
Dian#sis "an!in
Diagnosis banding untuk karsinoma re%tum antara lain: polip0 proktitis0
9isura anus0 hemmoroid0 dan karsinoma anus.
Terapi
&rinsip prosedur untuk karsinoma rektum antara lain
,. Lo/ anterior rese%tion " anterior rese%tion. )nsisi le/at abdomen0 kolon
kiri atau sigmoid dibuat anastomosis dengan re%tum
,. +ila letakn'a , %m diatas anus dilakukan reseksi anterior
. +ila letakn'a krang dari , %m dari anus0 T,0 di9erensiasi baik0
dilakkan eksisi lo%al
#. +ila 8-, %m diatas anus:
o Stage )) : reseksi anterior rendah
11
kolostomi
4. &ull through operation. Teknik ini sulit0 bila tidak %ermat dapat
men'ebabkan komplikasi antara lain inkontinensia al3ie.
5. ulgurasi elektrokogulasi< untuk tumor 'ang keluar dari anus dan
unresektabel.
&engobatan medis untuk karsinoma kolorektal paling sering dalam bentuk
pendukung"terapi a*u3an 'ang men%akup kemoterapi0 radiasi dan atau imunoterapi
K#mplikasi
$omplikasi 'ang mungkin ter*adi 'aitu obstruksi usus parsial atau
lengkap0 per9orasi0 perdarahan0 dan pen'ebaran keorgan lain.
Pr#n#sis
Se%ara keseluruhan &-year survival rates untuk kanker rektal adalah
sebagai berikut :
Stadium ) - B
Stadium )) - 54B
Stadium )> - B
5!B dari seluruh pasien mengalami kekambuhan 'ang dapat berupa
kekambuhan lokal0 *auh maupun keduan'a. $ekambuhan lokal lebih sering
ter*adi. &en'akit kambuh pada 5-#!B pasien0 biasan'a pada tahun pertama
setelah operasi. aktor 9aktor 'ang mempengaruhi terbentukn'a rekurensi
termasuk kemampuan ahli bedah0 stadium tumor0 lokasi0 dan kemapuan untuk
memperoleh batas - batas negati9 tumor.
Tumor poorl' di99erentiated mempun'ai prognosis lebih buruk
dibandingkan dengan /ell di99erentiated. +ila di*umpai gambaran agresi9 berupa
Msignet ring %ellM dan karsinoma musinus prognosis *uga buruk.
ekurensi lokal setelah operasi reseksi dilaporkan men%apai #-#B penderita.
+eberapa 9aktor seperti letak tumor0 penetrasi dinding usus0 keterlibatan kelen*ar
12
lim9a0 per9orasi rektum pada saat diseksi dan di9erensiasi tumor diduga sebagai
9aktor 'ang mempengaruhi rekurensi lo%al.
K#l#st#mi
$olostomi %olostom'< berasal dari kata H%olonM dan Hstom'M. 2olon
kolon< merupakan bagian dari usus besar 'ang meman*ang dari sekum sampai
rektum dan Hstom'M dalam bahasa unani HstomaM berarti mulut<. $olostomi
dapat diartikan sebagai suatu pembedahan dimana suatu pembukaan dilakukan
dari kolon atau usus besar< ke luar dari abdomen. eses keluar melalui saluran
usus 'ang akan keluar di sebuah kantung 'ang diletakkan pada abdomen.
&embedahan kolostomi biasan'a memakan /aktu dua hingga empat *am0
tergantung dari tingkat kesulitan0 adan'a in9eksi0 atau beratn'a trauma misaln'a
apabila pen'ebabn'a adalah trauma kolon.
$olostomi dapat dibuat sementara ataupun permanen. $olostomi
sementara dapat digunakan ketika bagian kolon perlu diperbaiki"disembuhkan0
misaln'a setelah trauma atau pembedahan. Setelah kolon membaik"sembuh0
kolostomi dapat ditutup0 dan 9ungsi usus dapat kembali normal. $olostomi
permanen disebut *uga end %olostom'< biasan'a diperlukan pada beberapa
kondisi tertentu0 termasuk sekitar ,5B kasus kanker kolon. Jenis kolostomi ini
biasan'a digunakan saat rektum perlu diangkat akibat suatu pen'akit ataupun
kanker. Sebagian besar 9eses akan lebih lunak dan lebih en%er dibandingkan 9eses
'ang keluar se%ara normal le/at anus. $onsistensi 9eses tergantung dari letak
segmen usus 'ang dipakai pada tindakan kolostomi. Letak kolostomi pada
abdomen bisa dimana sa*a sepan*ang letak kolon0 namun biasan'a dilakukan pada
bagian kiri ba/ah0 di daerah kolon sigmoid. Namun dapat pula dibuat dilokasi
kolon asendens0 trans3ersum0 dan desendens. Letak kolostomi sebaikn'a dipilih
dengan hati-hati sebelum tindakan operasi. Sebaikn'a hindari lokasi 'ang
memiliki *aringan lemak 'ang tebal dan terdapat skar.
Tu*uan $olostomi
Umumn'a kolostomi dilakukan pada pembedahan kanker0 namun kadang-
kadang diperlukan pada pen'akit in9eksi usus dan pen'akit di3ertikulum0 dan
13
pada pembedahan 'ang darurat untuk per9orasi atau obstruksi pada usus. )ndikasi
kolostomi ialah dekompresi usus pada obstruksi0 stoma sementara untuk bedah
reseksi usus pada radang0 atau per9orasi0 dan sebagai anus setelah reseksi usus
distal untuk melindungi anastomosis distal.
Pem"aian K#l#st#mi
A. +erdasarkan &enggunaann'a
,. $olostomi &ermanen
$olostomi permanen diperlukan ketika tidak terdapat lagi segmen usus bagian
distal setelah dilakukan reseksi atau untuk alasan tertentu usus tidak dapat
disambung lagi. $olostomi dibuat untuk menggantikan 9ungsi anus bila anus
dan re%tum harus diangkat. $olostomi permanen harus hati-hati ditempatkan
untuk memudahkan dalam penganganan *angka pan*ang. $olostomi permanen
biasan'a dibuat pada kolon kiri pada 9ossa iliaka kiri. $olostomi permanen
dilakukan pada beberapa kondisi tertentu0 termasuk sekitar ,5B oleh karena
kasus kanker kolon. $olostomi ini biasan'a digunakan saat rektum perlu
diangkat akibat suatu pen'akit ataupun kanker.
. $olostomi Sementara
$olostomi sementara sering dilakukan untuk mengalihkan aliran 9eses dari
daerah distal usus. Setelah masalah pada usus bagian distal telah teratasi0 maka
kolostomi dapat ditutup kembali.
$olostomi sementara berguna untuk:
a. (engatasi obstruksi pada operasi elekti9 maupun tindakan darurat.
$olostomi dilakukan untuk men%egah obstruksi komplit usus besar bagian
distal 'ang men'ebabkan dilatasi bagian proksimal.
b. (elakukan proteksi terhadap anastomosis kolon setelah reseksi.
$olostomi sementara dibuat0 misaln'a pada penderita ga/at abdomen
dengan peritonitis 'ang telah dilakukan reseksi sebagian kolon. &ada
keadaan demikian0 membebani anastomosis baru dengan pasase 9eses
14
merupakan tindakan 'ang tidak dapat dipertanggung*a/abkan. Cleh
karena itu0 untuk pengamanan anastomosis0 aliran 9eses dialihkan
sementara melalui kolostomi dua stoma 'ang disebut stoma double barrel.
Dengan %ara artman0 pembuatan anastomosis ditunda sampai radang di
perut telah reda.
%. $olostomi sementara dapat berguna untuk mengistirahatkan segmen usus
bagian distal 'ang terlibat pada proses in9lamasi misaln'a abses perikolik0
9istula anorektal.
+. Tipe $olostomi
,. $olostomi loop
Jenis kolostomi ini didesain sehingga baik segmen distal maupun
proksimal usus terdapat pada permukaan kulit.
#. $olostomi de3ided
$olostomi ini sering dibuat pada sigmoid pada karsinoma rektum 'ang tak
dapat diangkat0 sehingga karsinoma tersebut tidak teriritasi oleh tin*a.
4. $olostomi terminal
Tipe ini dilakukan bila diperlukan untuk membuang kolon karena terlalu
membaha'akan bila dilakukan anastomosis 'ang memudahkan timbuln'a
sepsis. $ontinuitas dapat diperbaiki kemudian hari bila sepsis telah dapat
diatasi dan kondisi penderita lebih baik.
15
$omplikasi
,. Nekrosis kolostomi.
al ini diakibatkan tidak adekuatn'a suplai darah. $omplikasi ini
biasan'a terlihat ,-4 *am setelah pembedahan dan biasa diperlukan
pembedahan tambahan untuk menanganin'a.
. $olostomi retraksi.
Disebabkan karena tidak %ukupn'a pan*ang stoma. $omplikasi ini
dapat ditangani dengan men'ediakan kantong khusus. (emperbaiki
stoma dapat pula men*adi pilihan penanganan.
#. &arastomal hernia.
$eadaan ini dapat timbul akibat letak stoma pada dinding abdomen
'ang lemah atau dibuat terbuka terlalu besar pada dinding abdomen.
4. &rolaps
$eadaan ini sering diakibatkan pembukaan 'ang terlalu besar pada
dinding abdomen atau 9iksasi usus 'ang tidak %ukup kuat pada dinding
abdomen. &embedahan ulang untuk mengatasi prolaps dengan
mengambil 3askularisasi 'ang melampaui segmen usus 'ang disuplai.
5. Cbstruksi
Cbstruksi dapat ter*adi akibat udem ataupun timbunan 9eses.
16
tran3ersum mengeluarkan isi usus beberapa kali sehari karena isi kolon
trans3ersum tidak padat0 sehingga lebih sulit diatur.
17
DA$TAR PUSTAKA
dan anore(tum. Dalam +uku a*ar ilmu bedeah. Edisi . Jakarta: E=2. al 848-
5#.
http:""health.'ahoo.%om"topi%"other"other"arti%le"ma'o%lini%"
18