Anda di halaman 1dari 4

Nama : Berlian Rambe

Nim : 825859521
Kode/MK : PDGK4502/Pengemb. Kur. & Pembel. di SD
Kode/Nama UPBJJ : 16/Pekanbaru
Tugas :2

Jawaban :

1. KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efe
ktif, produktif, dan berprestasi. KTSP merupakan paradigma baru pengembangan kurikul
um, yang memberikan otonomi luas pada setiap satuan pendidikan, dan pelibatan masyar
akat dalam rangka mengefektifkan proses belajar-mengajar di sekolah. (Mulyasa, 2006: 2
1). Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk memandirikan dan memberda
yakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi) kepada lembaga pen
didikan dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara partisip
atif dalam pengembangan kurikulum. Maka diperlukan untuk mengembangkan kurikulu
m sekolahnya masing-masing Secara khusus dengan tujuan untuk:
 Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengembangkan kurikulum, mengelola dan memberdayakan sumber daya yang t
ersedia.
 Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan k
urikulum melalui pengambilan keputusan bersama.
 Meningkatkan kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pen
didikan yang akan dicapai. (Mulyasa, 2006: 22)

2. Ada beberapa peran dan tugas guru dalam proses pembelajaran yaitu:
 Guru sebagai sumber belajar
Peran sebagai sumber belajar berkaitan erat dengan penguasaan materi pelajaran. Dikata
kan guru yang baik manakala ia dapat menguasai materi pelajaran dengan baik, sehingga
ia benar – benar berperan sebagai sumber belajar bagi peserta didik. Apapun yang ditanya
kan siswa berkaitan dengan materi pelajaran yang sedang diajarkannya, ia akan bisa menj
awab dengan penuh keyakinan. Ketidakpahaman guru tentang materi pelajaran biasanya
ditunjukkan oleh perilaku – perilaku tertentu, misalnya teknis penyampaian materi yang
monoton, ia lebih sering duduk dikursi sambil membaca, suaranya lemah, tidak berani ko
ntak mata dengan siswa, miskin dengan ilustrasi, dll. Perilaku yang demikian dapat meny
ebabkan hilangnya kepercayaa pada diri siswa, sehingga guru akan sulit mengendalikan k
elas.

Sebagai sumber belajar dalam proses pembelajaran hendaknya guru melakukan tiga hal yaitu;

 Guru memiliki bahan referensi yang lebih banyak daripada siswa. Hal ini untuk menjaga
agar guru memiliki pemahaman yang lebih baik tentang materi yang akan dikaji bersama
siswa, karena dalam perkembangan teknologis informasi yang sangat cepat bisa terjadi si
swa lebih “pintar” dibandingkan guru dalam hal penguasaan informasi.
 Guru dapat menunjukkan sumber belajar yang dapat dipelajari oleh siswa.
 Guru perlu melakukan pemetaan tentang materi pelajaran, misalnya dengan menentukan
materi inti (core) yang wajib dipelajari oleh siswa, mana materi tambahan. Melalui pemet
aan semacam ini akan memudahkan bagi guru dalam melaksanakan tugasnya sebagai su
mber belajar.

3. Tahun ajaran baru ini menjadi momentum pengelola sekolah dan orangtua untuk memban
tu siswa beradaptasi memasuki era " kenormalan baru" belajar di masa pandemi. " Kenor
malan baru" atau "new normal" ini bukan berarti siswa dipersiapkan kembali bersekolah,
namun membantu menyiapkan siswa agar mampu beradaptasi dengan situasi belajar di te
ngah wabahCovid-19.
Esensi belajar sesungguhnya memberi tantangan dan pengalaman pada anak. Hanya bila
beban tantangan tugasnya hanya mencatat ulang buku paket atau menyelesaikan soal-soal
maka siswa hanya belajar pada level rendah. Mereka hanya belajar untuk menghafal atau
mengulang gagasan yang ada di buku. Sekarang banyak guru yang mulai terbiasa meman
faatkan berbagai aplikasi untuk pembelajaran, seperti Google Classroom, Edmodo, Quizz
es, Zoom, Webex, atau sejenisnya.
Yang terpenting dari belajar jarak jauh ini bukan hanya pada penggunaan teknologi. Jang
an sampai penggunaan teknologi hanya menggantikan tempat ceramah guru dari ruang ke
las berpindah tempat melalui teknologivirtual. Banyak unsur yang lebih penting dalam m
enyiapkan proses belajar sekalipun dalam jarak jauh. Yang terutama adalah upaya menye
diakan pengalaman belajar yang mendorong siswa lebih banyak mengalami (berbuat atau
mengamati), melakukan interaksi, komunikasi, dan ada umpan balik dalam mengkonstruk
si pengetahuan sehingga siswa dapat belajar secara bermakna. Belajar bermakna menguti
p teori Ausubel (1963). Jadi untuk menghadapi sikap tersebut maka bu bertha melakukan :
 Membuka diskusi dengan anak , Penting untuk berkomunikasi tentang situasi yan
g berubah ini dengan anak. Guru dan orangtua perlu mendengar suara anak. Tany
akan kepada mereka, apa yang membuatnya bersemangat belajar? Apa yang berm
anfaat dan dapat dikembangkan dalam proses belajar mereka yang berubah? Suara
anak bisa menjadi bagian desain pembaruan penyusunan rencana pelaksanaan pe
mbelajaran yang dirancang oleh guru.
 Terapkan pembelajaran bauran, Guru juga perlu dilatih merancang pembelajaran
bauran (blended learning) yang mengkombinasikan tatap muka di kelas dan pemb
elajaran daring. Model pembelajaran bauran ini bisa menjadi bagian dari kenorma
lan baru belajar. Dan perlu partisipasi aktif keluarga,dan pergeseran ruang belajar.

4. Kehidupan pada masa depan membutuhkan kualitas sumber daya manusia yang memiliki
tiga ciri utama yaitu :

 Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.


 Memiliki kreativitas, dan
 Memiliki solidaritas social.

Oleh karena itu ,pendidikan masa depan harus menumbuhkan kemampuan-kemampu


an dasar,kemampuan belajar sepanjang hayat,pemanfaatan teknologi, dan pendidikan
moral. Kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa dalam pendidikan masa dep
an,yaitu kompetensi keagamaan,kompetensi akademik,kompetensi ekonomik, dan ko
mpetensi social-pribadi

5. Fokus muatan kurikulum SD masa depan adalah meletakkan dasar kecerdasan,pengetahu


an,kepribadian,akhlak mulia,serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendi
dikan lebih lanjut. Fokus tersebut dirumuskan ke dalam standar kompetensi lulusan SD d
engan tujuan membentuk peserta didik menjadi :
 Manusia yang beriman dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa serta berakhlak
mulia.
 Memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air.
 Mengembangkan logika, kemampuan berikir,dan analisis peserta didik.
 Membentuk karakter peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa seni dan
pemahaman budaya,serta
 Membentuk karakter peserta didik agar sehat jasmani dan rohani, dan menumbuh
kan rasa sportivitas.
6. Program pembelajaran semester dari salah satu muatan kurikulum yang terdapat dalam sil
abus
Penjelasan:
Rencana pembelajaran semester (RPS) atau istilah lain paling sedikit memuat :
 Nama program studi, nama dan kode mata kuliah, semester, sks, nama dosen pengampu.
 Capaian pembelajaran lulusan yang dibebankan pada mata kuliah;.
 Kemampuan akhir yang direncanakan pada tiap tahap pembelajaran untuk memenuhi capaia
n pembelajaran lulusan;
 Bahan kajian yang terkait dengan kemampuan yang akan dicapai;
 Metode pembelajaran;
 Waktu yang disediakan untuk mencapai kemampuan pada tiap tahap pembelajaran;
 Pengalaman belajar mahasiswa yang diwujudkan dalam deskripsi tugas yang harus dikerjaka
n oleh mahasiswa selama satu semester;
 Kriteria, indikator, dan bobot penilaian; dan
 Daftar referensi yang digunakan.

Anda mungkin juga menyukai