Anda di halaman 1dari 27

 4.2.

Tujuan Mempelajari Geologi Struktur

Adapun tujuan dari mempelajari geologi struktur adalah antara lain :

1. Memberi pemahaman mengenai prinsip-prinsip dasar deformasi batuan

2. Memberi pemahaman mengenai jenis-jenis dan mekanisme pembentukan struktur


geologi dan tektonik yang terlibat dalam deformasi batuan.

3. Memperkenalkan konsep tektonik lempeng sebagai mekanisme utama asal dari


sumber gaya deformasi pada batuan.

4. Mampu menafsirkan arah gaya dari deformasi batuan pada peta topografi dan
singkapan batuan.
 Apa yang di pelajari dalam geologi struktur ?

1. Kajian mengenenai gaya yang bekerja pada batuan, termasuk asal usulnya, geometri dan
kinetiknya.

2. Memahami proses – proses geologi dan mekanisme pembentukan struktur geologi seperti
kekar, retakan, sesar dan lipatan. Semua struktur ini terbentuksebagai respon atas gaya
yang bekerja pada batuan sebagai akibat dari pergerakan dan interaksi lempeng/kerak
bumi.

 Apa pentingnya kita mempelajari geologi struktur ?

1. Dengan mengetahui jenis struktur yang ada pada batuan maka kita dapat mengetahui
kondisi batuan tersebut.

2. Memahami struktur geologi dalam suatu batuan terbentuk dan kita dapat mengetahui
jebakan sumberdaya geologi.
 Apakah ada hubungan antara geologi struktur dengan bidang ilmu lainnya ?

1. Ilmu fisika, kimia, dan matematik mempunyai hubungan yang sangat penting dengan
geologi struktur, terutama untuk mengetahui dan memahami mekanisme dan
memperkirakan arah gaya yang bekerja pada suatu batuan.

 Apakah ada hubungan antara geologi struktur dengan bidang geologi lainnya ?

1. Pengetahuan tentang petrologi dan geokimia dapat membantu dalam menjelaskan asal
usul struktur geologi, sedangkan pengetahuan geomorfologi penting untuk mengetahui
aktivitas sttruktur geologi, khususnya aktivitas yang resen.
 4.3 Prinsip Dasar Mekanika Batuan

4.3.1 Gaya (Force)

Gaya merupakan suatu vector yang dapat merubah gerak dan arah pergerakan suatu benda

4.3.2 Tekanan Litostatik

Tekanan hidrostatik suatu benda yang berada di dalam air, maka batuan yang terdapat di
dalam bumi juga mendapat tekanan yang sama seperti benda yang berada dalam air, akan
tetapi tekananya jauh lebih besar ketimbang benda yang ada di dalam air , dan hal ini
disebabkan karena batuan yang berada di bumi mendapat tekanan yang sangat besar yang
dikenal dengan tekanan litostatik. Tekanan litostatik ini menekan kesegala arah dan akan
meningkat ke arah dalam bumi.
4.3.3 Tegasan

• Tegasan adalah gaya yang bekerja pada suatu luasan permukaan dari suatu benda.

• Tegasan dapat didefinisikan sebgai gaya yang bekerja pada luasan suatu permukaan benda
dibagi dengan luas permukaan benda tersebut. Tegasan (P)= Daya (F)/luas (A).

4.3.4 Tarikan (Tensional Force)

Tarikan merupakan gaya yang dihasilkan oleh tegasan, dan melibatkan perubahan panjang
bentuk (distorition) atau isipadu (dilation) atau ketiga-tiganya.

4.3.5 Meknisme Sesar

1. Pengenalan

Sesar merupakan retakan yang mempunyai pergerakan searah dengan arah retakan.

2. Anatomi Sesar

Ada dua jenis gelinciran sesar, suatu komponen tegak (dip-slip) dan satu komponen mendatar
(strike-slip). Kombinasi kedua-dua gelinciran dikenal sebagai gelinciran oblik (oblique slip)

3. Kriteria Pensesaran
 4.4 Jenis-jenis Struktur Geologi

4.4.1 Kekar (Fracture)

Kekar adalah struktur retakan/rekahan terbentuk pada batuan akibat suatu gaya yang bekerja
pada batuan tersebut dan belum mengalami pergeseran.

4.4.2 Lipatan (Fold)

Lipatan adalah suatu deformasi batuan yang berbentuk gelombang sinusoidal dimana gaya
yang bekerja pada batuan tidak melampui batas elastisitasnya, sehingga batuan tidak
mengalami pensesaran.

Kemiringan sayap-sayap suatu lipatan 3 (tiga) jenis.

1. Lipatan Simetri adalah lipatan yang kemiringan lapisan batuan kedua sayap-sayap memiliki
sudut yang sama besarnya.

2. Lipatan Asimetri adalah lipatan yang kemiringan lapisan batuan pada kedua sasyapnya
tidak sama besar

3. Lipatan Rebah (Overtune fold/recumbent fold) adalah lipatan yang kedua sayapnya telah
mengalami pembalikan arah kemiringan lapisan bantuannya.
4.4.3 Patahan/Sesar (Fault)

Patahan/sesar adalah pergeseran sebagian masa/tubuh batuan dari


kedudukan semula yang diakibatkan oleh gaya yang bekerja pada batuan
tersebut.
1. Sesar Mendatar
2. Sesar Naik
3. Sesar Turun
4.5. Teori Tektonik Lempeng

Teori Tektonik Lempeng adalah terpisahnya bagian daratan dari asalnya dapat membentuk
suatu lautan yang baru dan dapat juga berakibat pada terjadinya proses daur ulang lantai
samudra kedalam interior bumi.
4.5.1 Hipotesa Pengapungan Benua (Continental Drift)

Hipotesa pengapungan benua adalah suatu hipotesa yang menganggap bahwa benua-benua
yang ada saat ini dahulunya bersatu yang dikenall sebagai super-kontinen yang bernama
Pangea.

Super-kontinea Pangea ini diduga terbentuk pada 200 juta tahun yang lalu yang kemudian
terpecah-pecah menjadi bagian-bagian yang lebih kecil yang kemudian berimgrasi (drifted)
ke posisi seperti saat ini

.
Bukti-bukti tengtang adanya super-konten Pangea pada 200 juta tahun yang lalu didukung
oleh fakta-fakta sebagai berikut :

1. Kecocokan/Kesamaan Garis Pantai

Adanya kecocokan gaaris pantai yang ada di benua Amerika Selatan bagian timur
dangan garis pantai benua Afrika bagian barat. kedua garis pantai ini apabila di
cocokan atau di himpitkan satu dengan lainnya akan berhimpit
2. Persebaran Fosil

Cynognathus

Mesosaurus

Clossopteris
Lystrosaurus
3. Kesamaan Jenis Batuan

Jalur pegunungan appalachian yang berada di bagian timur benua Amerika Utara dengan
sebaran berarah timur laut secara tiba – tiba menghilang di pantai Newfoundlands.
Pengunungan yang umurnya sama dengan pegunungan appalachian juga di jumpai di
British Isles dan Scandinavia. Kedua pegunungan apabila di letakkan pada lokasi sebelum
terjadinya pemisahan/pengapungan, kedua pegunungan ini akan membentuk suatu jalur
pegunungan yang menerus.

4. Bukti Paleoclimatic ( iklim purba )

Para ahli kebumian juga telah mempelajarimengenai iklim purba, dimana pada 250 juta
tahun yang lalu diketahui bahwa belahan bumi bagian selatan pada zaman itu terjadi iklim
dingin, dimana belahan bumi bagian selatan ditutupi oleh lapisan es sangat tebal

5. Pengapungan Benua dan Paleomagnetisme

Data Paleomagnetisme dari batuan –batuan yang berumur 200 juta tahun di Amerika Utara

dan Eurasia menunjukkan adanya 2 kutub magnet utara yang terletak pada jarak beberapa

ribu kilometer dari kutub geografi saat ini.


4.5.2 Hipotesa Pemekaran Lantai Samudra (Sea Floor Spreading)
Hipotesa permukaan lantai samudra dikemukakan pertamam kalinya oleh Harry Hess
(1960) dalam tulisannya yang berjudul “Essay in geopoetry describing evidence for sea-floor
spreading”

Hipotesa permukaan lantai samudera pada dasarnya adalah suatu hipotesa yang
menganggap bahwa bagian kulit bumi yang ada didasar samudra atlantik tepatnya di
Pematang Tengah Samudra mengalami pemekaran yang diakibatkan oleh gaya tarikan
(tensional force) yang digerakkan oleh arus konveksi yang berada di bagian mantel bumi
(astenosfir).
4.5.3 Teori Tektonik Lempeng
Teori tektonik lempeng adalah suatu teori yang menjelaskan mengenai sifat bumi yang
mobil/dinamis. Kerak-bumi (litosfir) terdiri dari 13 lempeng besar dan kecil

1. Lempeng Pasific Serta beberapa lempeng kecil seperti:

2. Lempeng Euroasia 1. Lempeng Nasca

3. Lempeng India-Australia 2. Lempeng Arab

4. Lempeng Afrika 3. Lempeng Karbia

5. Lempeng Amerik Utara 4. Lempeng Philippines

6. Lempeng Amerika Selatan 5. Lempeng Scotia

7. Lempeng Antartika 6. Lempeng Cocos


1. Batas Konvergen
2. Batas divergen
3. Batas Transform
 4.5.4 Tatanan Tektonik (Tectonic Setting)

Tatanan tektonik yang ada disuatu wilayah sangat dipengaruhi oleh posisi tektonik yang
bekerja di wilayah tersebut.

 4.5.5 Orogenesa

Kata orogonesa sendiri berasaal dari bahasa latin, yaitu Oros = Pegunungan dan
Gennao = menghasilkan. Orogonesa berarti pembentukan pegunungan.

 4.5.6 Vulkanisme

Iatilah vulkanisme berasal dari kata latin vulkanismus nama dari sebuah pulau yang
legrendaris. Sebab-sebab terjadinya vulkanisme adalah diawali dengan proses pembentukan
magma dalam litosfir akibat peleburan dari batuan yang sudah ada, kemudian magma naik
kepermukaan melalui rekahan, patahan dan bukan lainnya dalam litosfir menuju dan
mencapai permukaan bumi. Gejala vulkanisme juga dapatterjadi di tempat - tempat dimana
astenosfir melalui pola rekahan dalam litosfir naik dengan cepat dan mencapai permukaan.
4.5.6.1 Erupsi gunung api

Erupsi atau erupsi gunung berapi merupakan gejala geologi yang berupa keluarnya
bahan- bahan yang bersumber dari magma, baik itu yang berwujud sebagai gas, lelehan
maupun benda padat berupa fragmen-fragmen batuan ke permukaan bumi.

4.5.6.2 Gerak dari bahan - bahan piroklastika

a) Tipe pele’e : LACROAIX (orang yang memberi nama “nue ardente”), melihat adanya bukti
bahwa semburan awal dari bahan dari awan panas itu arahnya horisontal yang juga
memberikan tekanan terhadap awan panans yang terjadi.

b) Tipe Soufriere : Letusan yang terjadi padagunung-berapiSoufriere yang melanda St.Vincent


sifatnya agak berbeda dengan yang terlihat di gunung-berapi Pe’lee

c) Tipe merapi : Para pakar gunung berapi telah menunjukkan adanya jenis mekanisma
pembentukan awan panas lainnya selain dari dua yang dua diatas.
 4.5.6.3 Tipe – tipe erupsi gunung berapi

1. Erupsi efusif

Erupsi efusip berjalan tenang, tidak disertai letusan – letusan yang dahsyat dan
melibatkan lava yang bersifat basaltis.

2. Erupsi sentral

Erupsi – erupsi yang terjadi berulang kali kemudian akan membangun sebuah
gunungapi yang berbentuk perisai.

3. Erupsi rekahan

Rekahan terjadi sebagai akibat dari proses pemisahan pada litosfir, atau interaksi
divergen lempeng litosfir, dengan ukuran panjang hingga beberapa puluh
kilometer.
4. Erupsi dibawah permukaan laut

Erupsi efusip yang terjadi 300 – 1000 meter dibawah permukaan laut atau disebut juga
“submarine”,lava yang dikeluarkan akan membeku dan membentuk lava bantal.

5. Erupsi piroklastik atau erupsi eksplosif

Erupsi piroklastik terjadi pada magma yang kental,mengandung banyak gas dan
mempunyai sifat letusan bekisar antara sedang dan sangat dahsyat.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai