Anda di halaman 1dari 8

KELOMPOK : 3

NAMA : DADAM, S.KEP.Ners

DENI FRAMULYONO, S.Pd

DENY ZULFIKAR, S.Pd

DESTI WULANDARI, S.Pd

DEVINA SRI KARLINA, S.Pd.I

DICKI SYAEFUL MUARIF, S. Pd.

ERNA ROSMANAH, S.KM.

FITRIA PEBI ANGGRAENI, S.Pd

IDA NURHALIMAH, S.Pd.I

PENGARUH KOREAN WAVE TERHADAP SOSIAL BUDAYA DI

INDONESIA

1. Sosial Budaya

Dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan (2020) karya Damri dan

Fauzi Eka Putra, dijelaskan bahwa aspek sosial berhubungan dengan

pergaulan hidup masyarakat Indonesia di mana nilai-nilai kebersamaan,

perasaan senasib, sepenanggungan, dan solidaritas merupakan unsur

pemersatu. Contoh bentuk aspek sosial adalah gotong royong yang identik

dengan semangat persatuan dan kesatuan. Sementara aspek budaya

berhubungan dengan sistem nilai yang merupakan hasil hubungan manusia

dengan cipta rasa dan karsa yang menumbuhkan gagasan-gagasan utama

serta merupakan kekuatan pendukung penggerak kehidupan. Salah bentuk


aspek kebudayaan adalah kebudayaan nasional yang terbentuk dari interaksi

berbagai kebudayaan lokal (kebudayaan suku bangsa).

Seiring berjalannya waktu, kehidupan sosial budaya masyarakat pasti

akan mengalami perubahan. Ini sudah terbukti dari zaman ke zaman, dari

peradaban kuno manusia ke era kerajaan kuno ke kolonialisasi dan hingga

saat ini. Pertama yang akan berubah adalah unsur-unsur sosial seperti fungsi

dan struktur sosial, nantinya akan menyebabkan perubahan sosial.

Selanjutnya, jika tatanan sosial berubah tentu hasil pikiran dan perilaku

manusia, yaitu budaya akan juga terpengaruh dan mengalami perubahan.

Namun ditengah era globalisasi seperti sekarang ini, kebanyakan orang lebih

mengetahui budaya asing daripada budayanya sendiri. Seperti fenomena

Korean wave atau Gelombang Budaya Korea yang hampir merambah ke

seluruh dunia tak terkecuali Indonesia.

2. Kasus

Budaya Korea berkembang pesat dan meluas secara global dalam dua

dekade terakhir. Keberadaannya cenderung diterima publik dari berbagai

kalangan sehingga menghasilkan suatu fenomena “Korean Wave” atau

disebut juga Hallyu. Fenomena ini dapat dijumpai di Indonesia dan

dampaknya sangat terasa di kehidupan sehari-hari terutama pada generasi

milenial. Perkembangan teknologi informasi yang masif akibat adanya

globalisasi menjadi faktor utama penyebab besarnya antusisme publik

tehadap Korean Wave di Indonesia.

Indonesia dikenal memiliki fanbase yang besar dan loyal dalam dunia

K-pop. Hal ini menjadikan Indonesia sebagai ‘pasar’ yang sangat potensial
untuk perekonomian Korea Selatan dengan adanya Korean Wave.

Terkadang, menjadi K-popers bukanlah sesuatu yang murah. Kpopers perlu

mengeluarkan banyak uang untuk membeli tiket konser, album, merchandise,

vote, dan produk yang diiklankan oleh artis kesukaan mereka. Selain itu,

mengunjungi Korea Selatan adalah impian bagi para K-popers di mana hal ini

tentu berdampak besar bagi sektor pariwisata Korea Selatan. Sejak

dibangunnya hubungan diplomatik antara Indonesia dengan Korea Selatan

pada 1973, Korea Selatan menjadi salah satu negara yang memiliki jumlah

investasi terbesar dan tersebar luas di berbagai macam proyek di Indonesia

(Bhaskara, 2019).

Korean Wave sendiri diawali dan sangat identik dengan dunia hiburan

seperti musik, drama, dan variety shows yang dikemas secara apik

menyajikan budaya-budaya Korea. Sering berjalannya waktu, budaya Korea

banyak diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari para pecinta budaya

Korea, yaitu:

a. Korean drama

Drama Korea adalah salah satu konten dari Korea Selatan yang

berhasil mendapatkan tempat di hati para penggemar industri hiburan

Negeri Ginseng tersebut. Drama Korea saat ini biasanya memiliki 16

episode per musimnya. Drama Korea sendiri memiliki daya tarik tersendiri

bagi para remaja, bukan hanya menyajikan alur cerita yang menarik, tidak

seperti kebanyakan sinetron Indonesia yang menyajikan alur cerita yang

bertele-tele dan bisa mencapai ratusan episode sehingga membuat para

remaja Indonesia sendiri bosan, berbeda dengan drama Korea yang

membuat alur cerita yang tidak bertele-tele dan hanya mempunyai


episode yang standar yaitu enam belas episode. Para pemain drama

Korea juga merupakan salah satu daya tarik tersendiri bagi para

penggemarnya terutama dikalangan remaja wanita, seperti Lee Jong Suk,

Park Seo Joon, Park Bo Gum, dan masih banyak para pemain drama

Korea yang bisa membuat para penontonnya betah menghabiskan waktu

berjam-jam hingga menjadi penonton yang fanatik dan seharusnya drama

Korea ini hanya untuk pengisi waktu luang. Drama Korea ini juga menjadi

kiblat fashion bagi para pecinta nya karena menampilkan pakaian dan

aksesoris yang up to date, serta drama Korea ini juga membuat para

penontonnya tanpa sengaja mempelajari bahasa Korea melalui

dramanya.

b. K-Pop

K-pop adalah kepanjangan dari korean pop (musik pop korea).

Banyak artis dan kelompok musik pop Korea sudah menembus batas

dalam negeri dan populer di mancanegara. Seiring dengan drama korea

yang semakin diterima di indonesia, muncul pula kegemaran akan grup k-

pop ini.

K-Pop asal Korea disukai oleh banyak remaja mulai dari personilnya yang

keren, ganteng, cantik dengan wajah oriental mereka kemudian lagu, aksi

dance, gaya rambut, sampai style fashion mereka yang unik dianggap

sebagai trendsetter masa kini. K-Pop yang booming banget di berbagai

negara, termasuk Indonesia, seperti : DBSK, Super Junior, SHINee, EXO,

BTS, BigBang, iKON, dan masih banyak lainnya ini memberikan efek

yang cukup besar di Indonesia. Apalagi yang sedang paling booming di

Indonesia ini yaitu BTS Meal di McD.


c. Variety Show

suatu acara yang menunjukkan keragaman hiburan sesuai dengan

tema yang diangkat oleh acara tersebut.Karena kedua jenis acara

tersebut menjadi salah satu tontonan favorit, sehingga stasiun televisi

saling berlomba untuk menarik perhatian para pemirsa dengan cara

menayangkan berbagai Reality Show dan Variety Show sebagai program

andalan.

variety show Korea jadi salah satu pilihan tontonan yang menarik dan

menghibur untukmu. Alasannya karena variety show memiliki alur cerita yang

ringan, lucu dan pastinya membuatmu lebih mengenal idolamu lebih dekat

karena dilakukan secara real. Variety show Korea juga hadir dengan

pengemasan yang beragam seperti, games, talk show, survival show, music

dan lain sebagainya. Adapun contoh acara Variety Show korea yang sangat

digemari oleh masyarakat Indonesia antara lain: Running Man, The Return Of

Superman, Knowing Brother, Weekly Idol, 2 Days 1 Night, Law of Jungle.

3. Faktor Penyebab

Perubahan kebudayaan ini dapat disebabkan oleh faktor dari dalam

(internal) masyarakat itu sendiri dan dapat pula oleh faktor yang berasal dari

luar (eksternal) masyarakat itu sendiri.

Faktor yang berasal dari dalam:

- Adanya kejenuhan individu terhadap sistem nilai yang berlaku dalam

masyarakat.
- Adanya individu yang menyimpang dari sistem yang berlaku, bila

penyimpangan ini dibiarkan maka akan diikuti oleh individu-individu

lainnya.

- Adanya penemuan baru yang diterima oleh anggota masyarakat dan

membawa perubahan kebudayaan

- Adanya perubahan dalam jumlah dan komposisi penduduk.

Faktor yang berasal dari luar masyarakat misalnya:

- Faktor Perkembangan Teknologi

- Kontak dengan masyarakat lain yang berbeda dengan budayanya

- Pengaruh dari berbagai media luar.

4. Dampak kasus

a. dampak negatif

1) Adanya kesenjangan sosial di masyarakat. Perkembangan teknologi

yang semakin canggih membuat masyarakat menjadi individu atau

sudah tidak lagi butuh pertolongan antar masyarakat. Hal ini memacu

adanya individualisme.

2) Berkembangnya gaya hidup ke barat-baratan, menjadikan hidup

bebas. Hal ini yang menyebabkan sudah hilangnya moral atau perilaku

yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan malah menjadikan

masyarakat menganut gaya hidup hedonis.

3) perubahan standar kecantikan akibat pengaruh budaya korea,

standard kecantikan Korea Selatan membawa pengaruh ke negara-

negara tetangganya tak terkecuali Indonesia. Banyak sekali orang

Indonesia yang cukup bangga bila memenuhi standard tersebut. Tak


hanya para artis, orang-orang biasa juga mengindam-idamkan bentuk

tubuh dan wajah mirip orang Korea.

b. Perilaku hidup boros Para remaja yang begitu terobsesi kepada musik

K-pop, drama Korea, bahkan produk-produk yang berasal dari Korea,

membuat mereka mengeluarkan banyak uang hanya untuk sekadar

membeli DVD, menonton konser, dan pergi ke Korea hanya untuk

berburu barangbarang asli Korea.

c. Lebih mencintai budaya korea dibandingkan budaya negeri sendiri

Rasa fanatisme para remaja Indonesia terhadap budaya korea

menyebabkan remaja indonesia lebih lebih tertarik untuk mempelajari

kebudayaan korea seperti dance, bahasa korea, dan sebagainya

dibandingkan mempelajari kebudayaan Indonesia seperti tari-tari

tradisional Indonesia dan sebagainya. Masyarakat Indonesia

cenderung lebih menyukai produk korea. Seperti lagu korea, musik

korea, boyband/ girlband korea.

b. Dampak positif

1) Pola pikir dan sikap masyarakat yang berubah seiringnya dengan

globalisasi dan modernisasi yang berkembang di Barat. Mengubah

masyarakat menjadi berpikir rasional yang sebelumnya berpikir

irasional

2) Belajar menabung Para remaja Indonesia yang begitu mencintai

kebudayaan Korea pasti akan senang berburu segala hal yang berbau

Korea, bahkan tak jarang mereka rela pergi ke Korea hanya sekadar

untuk membeli barang asli dari negara tersebut.


3) Belajar berbisnis Bagi para remaja yang pandai berbisnis, pasti mereka

tidaklah menyia-nyiakan demam Korea ini. Mereka menyediakan

barangbarang yang biasanya berhubungan dengan para penyanyi,

boyband dangirlband dari Korea, seperti mug bergambar, tas lukis,

sepatu lukis, jaket dan bahkan T-shirt by request. Selain bisa

mendapatkan informasi tentang Korea, mereka juga bisa belajar

berbisnis.

4) Menambah teman dan pengalaman Para remaja yang mencintai musik

Korea akan membentuk komunitas yang bernama Kpopers. Biasanya

mereka akan membentuk beberapa kelompok sesuai dengan nama

boyband atau girlband yang mereka sukai, kelompok ini dinamakan

fandom. Mereka bisa saling bertukar informasi, membuat suatu acara

pertemuan sesama para Kpopers (fanmeeting), mereka bisa belajar

bahasa Korea bersama-sama dan bahkan belajar dance dalam acara

fanmeeting tersebut. (Dhiya: 2018)

Anda mungkin juga menyukai