STANDAR KOMPETENSI
4. Membiasakan perilaku terpuji
KOMPETENSI DASAR
4.1. Menjelaskan pengertian tawadhu’, taat, qonaah dan sabar.
4.2. Menampilkan contoh-contoh perilaku tawadhu’, taat, qonaah
dan sabar.
4.3. Membiasakan perilaku tawadhu’, taat, qonaah dan sabar.
Kelas/Semester : VII (tujuh) / gasal
Alokasi Waktu : 4 jam pelajaran
A. RINGKASAN MATERI
1. TAWADHU’
Tawadhu’ adalah sikap rendah hati, dengan tawadhu’ seseorang akan menjadi indah budi
pekertinya baik terhadap sesama maupun terhadap Allah SWT.
Sabda Rosul SAW :
Dengan demikian tawadhu’ berarti bersikap rela untuk melenyapkan kesombongan yang
ada dalam dirinya dan merasa rendah hati di hadapan orang lain. Karena itu Islam sangat
menganjurkan kepada pemeluknya untuk menjauhi sifat sombong dan memerintahkan untuk
menghiasi diri dengan sifat tawaddlu’.
Contoh perilaku Tawadhu’ antara lain:
a. Seseorang yang mempersilakan duduk untuk orang ‘alim terlebih dahulu.
b. Seseorang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi, tetapi tidak segan untuk mengunjungi
orang-orang yang menjadi bawahannya
2. TAAT
Taat artinya tunduk, patuh atau setia. Taat berarti tunduk dan patuh terhadap perintah
ataupun larangan seseorang atau peraturan yang berlaku. Taat kepada Allah merupakan iman
dalam bentuk perbuatan yang berarti tunduk dan melaksanakan segala perintahNya serta
menjauhi larangan Nya.
Firman Allah SWT:
Artinya: “Hai orang – orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah rosulNya, dan ulil amri
(Pemerintah) diantara kamu”. (Q.S. An-Nisa’ : 59)
Dari ayat di atas dijelaskan bahwa dalam menjalankan ketaatan kepada Allah, ada
persyaratan yang harus kita penuhi yaitu ikhlas, dengan ikhlas mengerjakan perintahNya tanpa
mengharap imbalan materi melainkan karena ridho Allah dan dengan menjauhi larangan berarti
tanpa merasa berat dan paksaan.
3. QONA’AH
Qona’ah artinya rela menerima apa adanya dan menjauhkan diri dari sifat tidak puas
terhadap ketentuan Allah. Jadi qona’ah dapat diartikan merasa cukup dalam menerima hasil
dengan rasa syukur dan lapang dada.
Sabda Rosul SAW :
ákfAp u~fQufeãûfIéçneãdä] unQufeãéM<
Õ=}=s)ãoQ
kfBi pú<ä6çeãrãp< Á CZneãûnUûnVeãobep L=Reã
Õ=*a oQûnVeãC~e
Artinya: “Dari abu Hurairoh ra. bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:”Bukankah kekayaan itu
banyaknya harta benda, tetapi kekayaan yang sebenarnya adalah kaya hati”.
4. SABAR
Sabar berarti menahan diri dalam menanggung penderitaan, baik saat menghadapi
sesuatu yang tidak diingini ataupun kehilangan sesuatu yang disenangi. Sabar berarti juga tahan
uji, kuat menderita, tidak mudah putus asa, pantang menyerah dan berusaha sekuat tenaga dalam
menyelesaikan masalah sambil berserah diri kepada Allah SWT.
Sifat sabar perlu ditanamkan pada diri kita masing-masing, bersabar hakekatnya adalah
bahwa semua cobaan, ujian dan musibah yang dihadapi merupakan ketentuan dari Allah. Sabar
ada 3 macam, yaitu sabar dalam berbuat, sabar dalam menderita dan sabar dalam menahan
marah.
1. Sabar dalam menghadapi musibah (…………………………………………….)
Sabar dalam menderita berarti sabar dalam menghadapi cobaan. Ia tidak akan
mengeluh dan putus asa, tetapi menyerahkan semuanya itu kepada Allah SWT. Kita
harus berusaha jangan sampai melanggar ketentuan agama dan tetap sabar dalam
menerima musibah. Karena kita yakin bahwa yang memberikan musibah adalah Allah
SWT sebagai cobaan.
Allah SWT berfirman sebagai berikut :
Artinya : “ Dan sesungguhnya akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit
ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Berikanlah
berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang
apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Innalillahi wa inna ilaihi
rajiun’.” (Q.S. Al-Baqarah : 155-156)
“Siapa sabar dalam manghadapi musibah, ditingkatkan kedudukannya 300 derajat, jarak
antara derajat yang satu dengan lainnya, sejauh langit dan bumi”. (Zubdatul Wa’idziin)
b. Sabar ketika menjalankan puasa Ramadhan, meskipun tidak makan dan minum
mulai terbit fajar sampai terbenam matahari.
Rasulullah SAW bersabda dalam hadistnya :
c. Sabar ketika dinasihati orang tua dan guru, diam dan tidak melawan (Bahasa
Jawa; meweli)
“Siapa sabar dalam menahan diri berlaku maksiat, ditingkatkan kedudukannya 900
derajat, jarak antara derajat yang satu dengan lainnya, sejauh ‘Arasy dan bumi”. (Zubdatul
Wa’idziin)
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Membaca ayat-ayat pilihan kurang lebih 5 sampai 10 menit.
2. Guru memberikan penjelasan pokok-pokok materi yang akan diajarkan.
3. Kelas dibagi menjadi 5 kelompok, dan mendapatkan tugas yang berbeda.
4. Masing-masing kelompok membahas topik yang diberikan.
5. Selesai kerja kelompok, hasilnya dipresentasikan didepan kelas, oleh perwakilan
kelompok.
6. Guru menjadi fasilitator dan memberikan penilaian terhadap kinerja siswa.
C. UJI KOMPETENSI
I. Pilihlah jawaban yang paling benar
1. Sebagai anak sulung, Arman selalu giat, rajin sekolah dan belajar. Padahal
setiba dari sekolah ia selalu membantu orang tuanya bekerja. Sikap Arman yang demikian ini
menunjukkan bahwa ia sabar dalam….
a. Mengadapi musibah c. Menjalanka perintah
Allah
b. Bertindak d. menahan diri tidak
melakukan maksiat
2. Walaupun dicemooh oleh teman sekelasnya, amin tidak meladeninya, karena ia sadar, bila
diladeni, permasalahannya akan semakin berkepanjangan. Sikap Amin mewujudkan bahwa ia
sabar ….
a. Mengadapi musibah c. Menjalanka perintah Allah
b. Bertindak d. menahan diri tidak melakukan maksiat
5. Tulislah dalil Al-Qur’an beserta artinya yang mewajibkan kita taat kepada Allah, Rasul,
dan Pemerintah (ulil Amri) !
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………
Skala Sikap
No. Permasalahan Alasan
SS S N TS STS
Saya senang mengikuti
1. pelajaran ini
Catatan:
Untuk pilihan yang paling benar mendapat skor 5, kemudian berurut-urut 4,3,2,1
Rumus penilaian :
Jumlah Perolehan skor
x100% =
Skor maksimal