Disusun Oleh :
RAHAYU HASIBUAN
1921118
LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Ny. N
I. Latar Belakang
a. Karakteristik Keluarga
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian keluarga yang diberikan
melalui praktek keperawatan yang dilakukan pada keluarga. asuhan keperawatan keluarga
digunakan untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan. agar pelayanan kesehatan dapat
diterima oleh keluarga, maka perawat harus mengerti, memahami tipe dan struktur
keluarga dalam melakukan fungsinya. Didalam menentukan masalah pada suatu keluarga
maka diperlukan beberapa unsur yang sangat terkait dalam melakukan proses
keperawatan. Unsur-unsur yang dimaksudkan dalam proses keperawatan ini meliputi
pengkajian, penetapan diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.
Keluarga berperan dalam menentukan cara pemberian asuhan yang dibutuhkan
oleh anggota keluarga yang sakit. Keberhasilan perawat di rumah sakit atau tempat
pelayanan kesehatan dapat menjadi sia- sia bila tidak didukung atau ditindak lanjuti oleh
keluarga yang merawat klien dirumah, sehingga dapat dikatakan bahwa kesehatan
anggota keluarga dan kualitas kehidupan keluarga sangat berhubungan. dalam
keperawatan keluarga dituntut untuk membina hubungan binatras atau saling percaya
antara perawat dan keluarga yang akan dirawat.
Setelah itu perawat menjelaskan tujuan dari kunjungan pertama ini yaitu untuk
mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada didalam keluarga baik yang dirasakan
secara pasti/disadari maupun masalah kesehatan yang masih beresiko ataupun
masalah yang akan berpotensial terjadi. Kemudian perawat juga membuat kontrak
waktu yang telah disepakati bersama antara perawat dan anggota keluarga untuk
melakukan pengkajian keluarga. Pada kunjungan ini diketahui anggota keluarga ada yang
memiliki penyakit dispepsia.
Dispepsia merupakan keluhan umum yang dalam waktu tertentu dapat dialami
seseorang. Keluhan dispepsia merupakan keadaan klinis yang sering dijumpai dalam
praktek sehari-hari. Diperkirakan hampir 30% kasus pada praktek umum dan 60% pada
praktek gastroenterologist merupakan kasus dispepsia ini. Istilah dispepsia mulai gencar
dikemukakan sejak akhir tahun 80-an yang menggambarkan keluhan atau kumpulan gejala
Program Pendidikan Profesi Ners STIKes TENGKU MAHARATU
3
(sindrom) yang terdiri dari nyeri atau rasa tidak nyaman di epigastrium, mual, muntah,
kembung, cepat kenyang, rasa perut penuh, sendawa, regurgitasi, dan rasa panas yang
menjalar di dada.1,3,4 Secara umum, dispepsia terdiri dari dispepsia organik (40%), dimana
sindrom ini dapat didasari oleh berbagai penyakit diantaranya penyakit esofago-gastro-
duodenal, hepato-pankreato-bilier, dan gangguan kardiak, dan dispepsia fungsional (60%),
biasanya tidak ditemukan lesi struktural mukosa gastroduodenum.
Berdasarkan penelitian pada populasi umum didapatkan bahwa 15-30% orang
dewasa pernah mengalami hal ini dalam beberapa hari. Hanya sebagian kecil
terdokumentasi penyebab organiknya, sehingga diasumsikan sebagian besar adalah
dispepsia fungsional. Data di negara barat menunjukkan angka prevalensi dispepsia
berkisar 7-41%, tapi hanya 10-20% yang mencari pertolongan medis. Angka insidens
dispepsia diperkirakan antara 1-8%. Data Depkes tahun 2004 menempatkan dispepsia di
urutan ke 15 dari daftar 50 penyakit dengan pasien rawat inap terbanyak di Indonesia
dengan proporsi 1,3%. Pada dispepsia fungsional, umur penderita dijadikan pertimbangan
sering ditemukan pada usia diatas 20 tahun sedangkan dispepsia organik seperti kasus
keganasan sering ditemukan pada usia diatas 45 tahun. Wanita lebih sering daripada laki-
laki.
Kunjungan ke-1
Tanggal 12 April 2021
1. Data Demografi
Nama Kepala Keluarga dan Anggota Keluarga
No. Nama Hub kel L/P Umur Pendidikan PEKERJAAN
1. Suroso Suami L 55 Th Petani SD
2. Narsiem Istri P 53 Th IRT SD
3. Aan Aditiya Anak L 24 Th Pelajar SMA
4. Indah Sukmarani Anak P 22 Th Pelajar SMP
2. Waktu dan tempat yang disepakati keluarga untuk pertemuan-pertemuan
berikutnya: Di rumah sendiri
3. Komposisi keluarga
4. Masalah kesehatan yang dialami setiap anggota keluarga : Ada pada Ny. N
c. Masalah Keperawatan
Belum Ada
Program Pendidikan Profesi Ners STIKes TENGKU MAHARATU
4
II. Proses Keperawatan
a. Diagnosa Keperawatan
Belum ada
b. Tujuan Umum
Setelah melakukan interaksi dan bertatap muka dengan keluarga selama 30 menit
diharapkan keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan mahasiswa
secara teurapetik.
c. Tujuan Khusus
Keluarga diharapkan dapat membina saling percaya dengan cara:
1. Mampu menyebutkan nama kepala keluarga dan anggota keluarga lainnya
2. Mampu menyebutkan kembali nama mahasiswa
3. Menerima jabat tangan mahasiswa
4. Mampu menyebutkan masalah kesehatan yang sering dialami anggota keluarga
5. Mampu menyebutkan komposisi keluarga
6. Menunjukkan sikap terbuka kepada mahasiswa, ditandai dengan menatap mata
mahasiswa dan menunjukkan respon menerima mahasiswa secara verbal dan non
verbal.
7. Mampu menetapkan waktu kunjungan yang tepat untuk pertemuan berikutnya.
5
- Mahasiswa dan keluarga dapat saling mengenal dan sudah terbina hubungan
saling percaya
- Dengan kesepakatan bersama dapat menentukan pertemuan selanjutnya.
A. Pengkajian
1. Identitas Klien
a. Nama : Ny.N
b. Usia : 53 tahun
g. Suku/bangsa : Jawa
h. Agama : Islam
1. Keadaan umum
Program Pendidikan Profesi Ners STIKes TENGKU MAHARATU
6
Kesadaran : compos mentis
Tanda-tanda vital :
TD : 110/70
RR: 20x/menit
HR:80/menit
T :37,5 C
2. Aktivitas, latihan dan istirahat
d. Kesulitan : tidak
3. Perawatan diri
Ketergantungan sedang
4. Sistem Pernapasan
c. RR : 20 x/menit
d. Sesak : tidak
e. Sianosis : tidak
5. Sistem kardiovaskular
b. Edema :Tidak
6. Sisten pesarafan
a. Kesadaran : composmentis
b. Koma gcs xv
7
d. Pemeriksaan saraf cranial : Normal
7. Sistem penglihatan
a. Mata : Simetris
b. Pupil : Isokor
d. Konjungtiva : Pucat
f. Strasbismus : Tidak
1. Penghidup
b. Mulkosa :Lembab
c. Secret : Jernih
d. Massa :Tidak
2. Pendengaran
b. Massa :Tidak
d. Secret :Tidak
9. Sistem pencernaan
a. Mulut : Bersih
b. Mulkosa : lembab
c. Mual : Ya
d. Muntah : Ya
8
g. Secret :Tidak
h. Ulkus :Tidak
a. Hipoglikemia : tidak
b. Hipoglikemia : tidak
No Kegiatan Di Di Puskesmas
rumah
1 Nutrisi
d. makanan kesukaan
Setiap haus Setiap haus
e. makanan pantangan 1000 800 ml/
Cairan ( minum ) ml/hari Air hari Air
Frekuensi putih putih
2 volume
minuman yang disukai
Eliminasi
BAB
>10
2 x sehari
Frekuensi kali cair
Lunak
Konsisten Coklat
Kuning
Warna Khas makanan
Khas makanan
bau
3 BAK
3 – 4 x sehari
Frekuensi Putih 3 – 4 kali/sehari
Warna Putih
Bau Pesing Pesing
4 Personal hygiene
Mandi
Cuci rambut
2 x sehari Hanya dilap
Memotong
Tidak perna
kuku
1 minggu 3x Tidak perna
Penampilan
Kusut. Tidak
Pola istrahat tidur
1 kali seminggu rapi
Tidur siang
Tidur malam Cukup bersih
11.00 – 12.00
5 Tidak pernah
20.00 – 12.00 21.00 – 08.00
Kebiasaan
menahan kencing
Sering terbangun
pada saat mau
BAB
a. Data psikologis
b. Data social
c. Data spiritual
1. Pemeriksaan laboratorium
a. Darah lengkap
b. KGD
c. Elektrolit
d. Fungsi hati
2. Terapi
a. Injeksi ranitidine
b. Injeksi ketrolac
c. Injeksi ondasentron
Program Pendidikan Profesi Ners STIKes TENGKU MAHARATU
3 cm3 cm 10
1. Analisa Data
-s : 37,5 C
-RR :20x/menit
-Tampah mual
3 DS: Klien menyatakan susah Perubahan Status Ansietas
tidur Kesehatan
DO:
- K/u lemah
gelisah
Program Pendidikan Profesi Ners STIKes TENGKU MAHARATU
3 cm3 cm 11
B. Diagnosa keperawatan
A : masalah
sebagian
teratasi
P : Lanjutkan
intervensi
3 cm3 cm
1. Mengkaji
3 Ansietas S : pasien mengatakan
tingkat
berhubungan mengerti dengan
kecemasan
dengan penyakit yang dialami
2. Memberikan
perubahan O : Pasien tampak
dorongan dan
kesehatan tenang
memberikan waktu
A : Masalah teratasi
untuk mengunkapkan
perasaanya P : Intervensi dihentikan
3. Memberi penjelasan
tentang penyakit yang
dialami pasien.
1. Diet hati
Gangguan 2. Ivfd RL 20 gh/i S : nyeri ulu
rasa nyaman hati,muntah,mual
3. Injeksi O: Skala nyeri
1 nyeri
ranitidine,ondansent 4,mual,muntah
berhubungan
rone A : nyeri akut
dengan iritasi
4. Berikan curcuma Perubahan pemenuhan
pada mukosa
dan sukralfat kurang dari kebutuhan
lambung.
5. Memberikan tubuh
injeksi cefotaxim 1 P:
gr
6. Memberikan beri posisi
injeksi ranitidine 1 senyaman
amp/12 jam mungkin
7. Memberikan injeksi ajarkan pasien
ondansentrone 4mg tehnik relaksasi
Program Pendidikan Profesi Ners STIKes TENGKU
MAHARATU
8. Memberikan obat anjurkan pasien
oral sucralfat sirup 3 makan sedikit
x 1 ,curcuma tablet tapi sering
3x1 sehari
1. Memberikan
injeksi cefotaxim 1 S: pasien mengatakan
2 Gangguan gr ingin muntah
pemenuhan 2. Memberikan O: hepatitis: dengan
nutrisi kurang injeksi ranitidine 1 SGOT,SGPT meninggi
dari kebutuhan amp/12 jam I : dengan pemberian
tubuh 3. Memberikan injeksi diit agar SGOT,SGPT
berhubungan ondansentrone 4mg dibatas normal TD
dengan 4. Memberikan obat 110/100 Diit DH
peningkatan oral sucralfat sirup 3 diberikan teratur
asam x 1 ,curcuma tablet A: Masalah belum
lambunng 3x1 sehari teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Memberikan
2 Gangguan injeksi cefotaxim 1 S:pasien mengatakan
pemenuhan gr nafsu makan
nutsi kurang 2. Memberikan bertambah
dari kebutuhan injeksi ranitidine 1 O: wajah tampak
tubuh amp/12 jam tenang
berhubungan 3. Memberikan injeksi A : Masalah teratasi
dengan ondansentrone 4mg P : Intervensi di
peningkatan 4. Memberikan obat pertahankan
asam lambung oral sucralfat sirup 3
x 1 ,curcuma tablet
3x1 sehari