Anda di halaman 1dari 4

Makna Hablum Minallah, Hablum Minannas,

dan Hablum Minal 'Alam

Dalam menjalani kehidupan, seorang Muslim harus


memperhatikan hablum minallah, hablum minannas,
dan hablum minal 'alam. Tiga perkara ini bernilai
ibadah dan merupakan misi kehidupan manusia sebagai
khalifah di muka bumi.

Selain itu, tiga kategori tersebut juga harus diamalkan


secara seimbang, meskipun pada hakikatnya hablum
minannas dan hablum minal ‘alam memiliki tujuan
vertikal, yakni mendapat ridha Allah SWT. Agar lebih
paham, simak penjelasan lengkapnya berikut ini:

Hablum Minallah
Hablum minallah adalah bagaimana manusia
berhubungan dengan Sang Pencipta dengan mengikuti
segala perintah-Nya dan menjauhi larangannya.

Makna hablum minallah dalam tafsir At-Thabari, Al-


Baghawi, dan tafsir Ibnu Katsir adalah "Perjanjian dari
Allah, maksudnya adalah masuk Islam atau beriman
dengan Islam sebagai jaminan keselamatan bagi mereka
di dunia dan di akhirat".

1
Hablum minallah dilaksanakan dengan ubudiyah atau
ibadah. Hidup manusia di dunia pada hakikatnya adalah
hanya untuk beribadah kepada Allah SWT. Allah
berfirman, "Dan aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-
Ku.” (Qs. Ad-Dzuriat : 56).

Menurut Imam Ghazali, ubudiyah terdiri dari tiga hal,


yakni:

 Menunaikan perintah syariat


 Rela dengan ketentuan dan takdir serta pembagian
rezeki dari Allah SWT
 Meninggalkan kehendak nafsunya untuk mencari
keridhaan Allah SWT.

Hablum Minannas
Jika hablum minallah dikenal sebagai kesalehan
individu atau ibadah mahdhah, hablum minannas
merupakan kesalehan sosial atau ibadah ghair
mahdhah. Sebab hablum minannas adalah konsep di
mana manusia menjaga hubungan baik dengan manusia
lainnya.

2
Pada hakikatnya, manusia merupakan makhluk sosial.
Allah SWT menekankan hal ini dalam surat Al Hujurat
ayat 13 yang artinya:

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu


dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-
suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara
kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di
antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
lagi Maha Mengenal.”

Dalam ayat tersebut, Allah SWT mengingatkan bahwa


keberagaman merupakan suatu keniscayaan, namun
umat manusia diperintahkan untuk saling mengenal dan
berbuat baik kepada sesama. Ini juga ditekankan dalam
surat An-Nisa ayat 36 yang berbunyi:

“Sembahlah Allah SWT dan janganlah kamu


mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan
berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-
kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin,
tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan
teman sejawat, Ibnu sabil dan hamba sahayamu.
3
Sesungguhnya Allah SWT tidak menyukai orang-
orang yang sombong dan membangga-banggakan
diri.” (QS. An-Nisa Ayat: 36).

Hablum Minal 'Alam


Arti hablum minal alam adalah hubungan manusia
dengan alam. Selain ditugaskan untuk beribadah dan
menjaga persaudaraan, manusia juga diberi tugas untuk
memakmurkan bumi. Allah SWT bahkan secara tegas
mengancam manusia yang berbuat kerusakan di muka
bumi.

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut


disebabkan karena perbuatan tangan manusia,
supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian
dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar)” (Q.S. Ar Rum:41).

Sebagian ciri dari perusak bumi yaitu mereka yang


bersikap sombong, mengingkari adanya Tuhan, merusak
tanaman, membunuh binatang ternak, mencemari
lingkungan, dan lain sebagainya. (Al-Baqarah ayat 11,
12, 205 serta At-taubah ayat 47).

Anda mungkin juga menyukai