Anda di halaman 1dari 12

TUGAS UAS METLIT

Nama : Dona Fajrianti

Nim : PO.71.24.0.16.4030

DIII Kebidanan Semester V

1. Konsep Dasar Statistik


A. Pengertian

Kata statistic berasal dari kata statas yang berasal dari bahasa latin yang mempunyai
persamaan arti dengan kata stats yang berasal dari bahasa Inggris atau kata staat dari bahasa
Belanda. Pada mulanya kata “statistic” diartika sebagai kumpulan bahan keterangan (data),
baik yang berwujud angka (data kuantitatif) maupun yang tidak berwujud angka (data penting
dan kegunaannya yang besar bagi suatu Negara). Namun, pada perkembangan selajutnya
hanya dibatasi pada kumpulan bahan keterangan yang berwujud angka saja. Dalam kamus
bahasa Inggris terdapat kata statistics artinya “ilmu statistik”, sedangkan kata statistik
diartikan sebagai ukuran yang diperoleh atau yang berasal dari sampel.

Sementara dalam arti luas statistik adalah alat pengumpul data, pengolah data,
menarik kesimpulan, membuat tindakan berdasarkan analisis data yang dikumpulkan dan
hasilnya dimanfaatkan / digeneralisasi untuk populasi.

Bidang keilmuan statistika adalah sekumpulan metode untuk memperoleh dan


menganalisa data dalam pengambilan suatu kesimpulan. Meski merupakan cabang ilmu
matematika, statistika memiliki perbedaan mendasar pada logikanya. Jika matematika
menggunakan logika deduktif, sementara statistic menggunakan logika induktif.

B. Ruang Lingkup

a. Berdasarkan orientasi pembahasannya:

1. Statistika matematik: statistika teoritis yang lebih berorientasi kepada pemahaman


model dan teknik-teknik statistika secara matematis teoritis.
2. Statistika terapan: statistika yang lebih berorientasi kepada pemahaman intuitif atas
konsep dan teknik-teknik statistika serta penggunaannya di berbagai bidang

b. Berdasarkan tahapan dan tujuan analisisnya:

1. Statistika deskriptif:

a Statistika deskriptif berkaitan dengan penerapan metode statistik mengenai


pengumpulan, pengolahan, dan penyajian suatu gugus data sehingga bisa
memberikan informasi yang berguna.

b Statistika yang menggunakan data pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau
menarik kesimpulan mengenai kelompok itu saja

c Menjelaskan/menggambarkan berbagai karakteristik data melalui:

a) Ukuran Lokasi (Central Tendency): mode, mean, median, dll

b) Ukuran Variabilitas/Dispersi: varians, deviasi standar, range, dll

c) Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks

1. Statistika Inferensial:

a Statistika inferensi (inference statistics) merupakan cabang ilmu statistik yang


berkaitan dengan penerapan metode‐metode statistik untuk menaksir dan/atau
menguji karakteristik populasi yang dihipotesiskan berdasarkan data sampel.

b Statistika yang menggunakan data dari suatu sampel untuk menarik kesimpulan
mengenai populasi dari mana sampel tersebut diambil

c Membuat berbagai inferensi (penarikan kesimpulan) terhadap sekumpulan data


yang berasal dari suatu sampel. Tindakan inferensi tersebut seperti melakukan
perkiraan, peramalan, pengambilan keputusan dan sebagainya.

2. Berdasarkan asumsi distribusi yang digunakan:

a) Statistika parametrik:
1. Teknik-teknik pengukuran statistik yang didasarkan pada asumsi tertentu,
misalnya data yang diambil dari populasi yang berdistribusi normal.

2. Teknik statistik ini digunakan untuk data yang berskala interval dan rasio.

b) Statistika non-parametrik:

1. Teknik-teknik statistika yang menggunakan sedikit asumsi (atau bahkan tidak


sama sekali) terkadang juga dikenal dengan model statistika yang bebas
terhadap distribusi tertentu

2. Statistika non parametrik ini digunakan untuk menganalisis data berskala


nominal dan ordinal.

4. Berdasarkan jumlah variabel:

a Statistika Univariat: teknik analisis statistik yang hanya melibatkan satu variabel
dependent

b Statistika Multivariat: teknik analisis statistik yang melibatkan lebih dari satu
variabel dependent sekaligus.

C. Jenis Data

a Data kualitatif, yakni data yang bukan berupa angka (non-numerik) biasa disebut dengan
istilah atribut.

b Data kuantitatif data yang brupa angka (numerik). Data jenis ini dibedakan menjadi du
abagian, yaitu data sikrit dan kontinyu.

Selain pembagian tersebut, ada yag membagikan data menjadi data primer dan sekunder.

a Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya, misal melalui
wawancara, penyebaran kuisioner.

b Data sekunder adalah data yang diambil/ disadur dari pihak lain, misal diambil dari
koran, jurnal, penelitian.

D. Jenis Variabel
a Variabel Deskrit (Descrete Variable)
Merupakan variable kategorikal. Variabel kategorikal merupakan variabel yang
pemilihannya dilakukan secara kategorikal dengan memperhatikan perbedaan kualitatif.
Variabel ini tidak mempunyai angka pecahan. Jumlah kategori variabel bisa dua dan dapat
pula lebih.

b Variabel Kontinu (Continuous Variable)


Merupakan variabel yang sering disebut sebagai variabel kuantitatif, yaitu variabel
yang sinambung, yang memiliki nilai berhubungan atau ada dalam beberapa tingkatan
(degree) yang sinambung dari “kurang kepada lebih)” serta dapat menerapkan angka
(numeral) terhadap individu atau objek yang berbeda untuk menunjukkan berapa banyak
variabel yang mereka miliki. Variabel ini sekurang-kurangnya mempunyai nilai tata jenjang,
serta dapat dinyatakan dalam pecahan.

Jika ditinjau dari segi posisi dan fungsi; hubungan atau pengaruh masing-masing variabel
dalam konteks suatu penelitian, maka penelitian dapat dibedakan atas:

– Variabel Bebas

Variabel bebas atau dibeberapa buku ada yang menyebutnya stimulus/


prediktor/antecendent/ eksogen/independen Merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel
dependen (terikat)

– Variabel Terikat

Merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya
variabel bebas. Biasa juga disebut sebagai variabel dependen, output/kriteria/
konsekuen/endogen/.

– Variabel Kontrol

Merupakan variabel yang tidak dapat dimanipulasi dan digunakan sebagai salah
satu cara untuk mengontrol, meminimalkan, atau menetralkan pengaruh aspek
tersebut.
– Variabel Extraneous

Merupakan variabel di luar variabel yang diteliti dan mempengaruhi variabel


terikat. Jadi dapat disimpulkan variabel extraneous adalah variabel bebas yang
tidak dikontrol.

– Variabel Penekan

Apabila dari hasil analisa awal disimpulkan tidak ada hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat, tetapi ketika variabel ketiga dimasukkan ternyata 
hubungan itu menjadi tampak. Dalam kasus ini variabel ketiga tersebut menjadi
penekan (supprissor variable).

E. Skala Ukuran

a. Skala Nominal atau Data Diskrit

Data diskrit merupakan data yang diperoleh dari hasil menghitung atau membilang
(bukan mengukur).

Sama halnya dengan Skala nominal yang merupakan skala yang paling sederhana
disusun menurut jenis (kategorinya) atau fungsi bilangan hanya sebagai simbol untuk
membedakan sebuah karakteristik dengan karakteristik lainnya.

Ciri-ciri :

Hasil perhitungan dan tidak dijumpai bilangan pecahan Angka yang tertera hanya label
saja Tidak memiliki urutan (ranking)Tidak mempunyai ukuran baru Tidak mempunyai nol
mutlak

b. Skala Ordinal

Skala Ordinal merupakan skala yang didasarkan pada ranking/urutan atau data yang
berbentuk peringkat atau berjenjang dari jenjang yang lebih rendah sampai kejenjang yang
lebih tinggi, atau dari jenjang yang lebih tinggi kejenjang yang lebih rendah.

c. Skala Interval
Skala Interval merupakan skala yang menunjukan jarak antara satu data dengan data
yang lain dan mempunyai bobot yang sama atau data yang memiliki jarak yang sama, tetapi
tidak mempunyai nilai nol absolut (mutlak).

d. Skala Ratio

Skala Ratio merupakan skala pengukuran yang mempunyai nilai nol mutlak dan
mempunyai jarak yang sama atau data yang memiliki jarak yang sama dan mempunyai nilai
nol absolut.

2. Penyajian Data

A. Pengertian

Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil penelitian
yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.Data yang disajikan harus sederhanaan jelas agar mudau dibaca.Penyajian data
juga dimaksudkan agar para pengamatd dapat dengan mudah memahami apa yang kita
ajikan untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain.

B. Manfaat Penyajian Data


a Memberi gambaran yang sistematis tentang peristiwa-peristiwa yang merupakan hasil
penelitian atau observasi,
b Data lebih cepat ditangkap dan dimengerti,
c Memudahkan dalam membuat analisis data, dan
d Membuat proses pengambilan keputusan dan kesimpulan lebih tepat, cepat, dan akurat.

C. Teknik Penyajian Data


a Narasi, yaitu penyajian data hasil penelitian dalam bentuk kalimat.
b Tabel, yaitu kumpulan angka-angka yang disusun menurut kategori-kategori. Misalnya
berat badan menurut jenis kelamin, jumlah pegawai menurut pendidikan, jumlah
penjualan menurut jenis barang dan daerah penjualan, dll.
c Grafik atau Diagram, yaitu gambar-gambar yang menunjukkan secara visual data berupa
angka atau simbol-simbol yang biasanya dibuat berdasarkan data dari tabel yang telah
dibuat.
D. Jenis-jenis Penyajian Data
1. Penyajian Data Dalam Bentuk Tulisan (Textular Presentation)

Penyajian dalan bentuk tulisan sebenarnya merupakan gambaram umum tentang


kesimpulan hasil pengamatan.Dalam bidang kedokteran,penyajian dalm bentuk tulisan hanya
digunakan untuk memberikan informasi.

Penyajian dalam bentuk tulisan banyak digunakan dalam bidang


sosial,ekonomi,pssikologi dan lain laindan berperan sebagai laporan hasil penelitian
kualitatif.Misalnya,untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang suatu produk yang telah
dipasarkan atau penerimaan,pendapat serta kepercayaan masyarakat terhadap suatu program
pemerintah atau program pelayanan pada manyarakat atau keberadaan petugas kesehatan
yang terdapat didaerah.

2. Penyajian Data Dalam Bentuk Tabel (Table Persentation)

Penyajian dalam bentuk tabel merupakan penyajian data dalam bentuk angka yang
disusun secara teratur dalam bentuk kolom dan baris.Penyajian dalam bentuk tebel banyak
digunakan pada penuilsan laporan hasil penelitian dengan maksud agar orang mudah
memperoleh gambaran rinci tentang hasil penelitian yang telah dilakukan.Suatu tabel yang
lengkap terdiri dari :

a) Nomor tabel
Bila tabel yang disajikan lebih dari satu makna hendaknya diberi nomor agar
mudah untuk mencari kembali bila dibutukan.Nomor tebel biasanya ditempatkan
diatas sebelah kiri sejajar denga judul tabel.
b) Judul Tabel
Setiap tabel yang disajikan harus diberikn judul karena dari judul tabel orang
dapat mengetahui tentang apa yang disajikan.
c) Catatan Pendahuluan
Catatan pendahuluan biasanya diletakkan dibawah judul dan berfungsi sebagai
keterangan tambahan tentang tahun pembuatan tabel atau jumlah pengamatam yang
dilakukan.
d) Badan Tabel
Badan atbel terdiri dari judul kolom,judul baris,judul kompartemen dan sel.
e) Catatan kaki
Catatan kaki dimaksudkan untuk memberi keterangan terhadap singkatan atau
ukuran yang digunakan.Bisanya dengan member tanda yang sesuai dengan tanda yang
terdapat dikanan atas singkatan yang digunakan.Tanda yang biasanya dapat berupa
*x dan lain lain.Catatan kaki diletakkan dibawah kiri tabel.
f) Sumber Data

Sumber data diletakan dibagian kiri bawah(dibawah catatan kaki),sumber ini


mempunyai arti penting bila data yang sajikan berupa data sekunder.

3. Penyajian Data Dalam Bentuk Grafik ( Grafical Or Diagram Presentation)

Grafik merupakan salah satu bentuk penyajian data statistik yang banyak dilakukan
dalam berbagai bidang,termasuk bidang kedokteran karna penyajian dalam bentuk grafik
lebih menarik dan mudah dipahami.

3. Cara Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data (pengolahan data statistik), ada beberapa langkah


ilmiah yang perlu dilakukan untuk memudahkan proses pengolahan data. Dari beberapa
referensi tentang metode penelitian ilmiah, ada  langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam
proses pengolahan data antara lain adalah:
1. Editing
2. Mengkode data atau kodefikasi data
3. Membuat tabulasi data.
Berikut adalah penjelasan singkat untuk ketiga langkah-langkah dalam pengolahan
data. Semoga dapat membantu Anda dalam penelitian yang sedang anda kerjakan saati ini.
1. Editing
Sebelum data diolah, data tersebut perlu diedit lebih dahulu. Apa itu editing? Editing
disini dapat dikatakan sebagai memanipulasi data sehingga menjadi lebih baik sesuai harapan
peneliti. Arti kata memanipulasi jangan ditafsirkan sebagai kata yang negatif. Memanipulasi
disini bisa seperti merubah tata letak, cara penulisan, susunan paragraf, maupun merubah
kata-kata yang kurang baik menjadi baik.
Dengan perkataan lain, data atau keterangan yang telah dikumpulkan dalam buku
catatan (record book), daftar pertanyaan ataupun pada interview guide (pedoman wawancara)
perlu dibaca sekali lagi dan diperbaiki penulisannya.  Jika di beberapa tempat masih terdapat
hal-hal yang salah atau yang masih meragukan, peneliti wajib memperbaiki atau
menggantinya dengan data yang lebih sesuai. Kerja memperbaiki kualitas data serta
menghilangkan keragu-raguan data dinamakan mengedit data. Beberapa hal perlu
diperhatikan dalam mengedit data, yaitu:
 Apakah data sudah cukup lengkap dan sempurna?
 Apakah data sudah jelas maksud penulisan dan mudah untuk dibaca?
 Apakah catatan-catatan yang ada mudah untuk dipahami?
 Apakah semua data sudah konsisten?
 Apakah data cukup uniform?
 Apakah ada responden yang tidak sesuai dengan penelitian?
Catatan peneliti harus sempurna dalam pengertian bahwa semua kolom atau
pertanyaan harus terjawab atau terisi. Jangan ada satu pun dari jawaban dibiarkan kosong.
Peneliti harus bisa mengenal dan mengetahui data yang kosong, apakah responden tidak mau
menjawab, atau pertanyaanya yang kurang dipahami responden. Dalam mengedit data, hal-
hal di atas harus diperjelas, dan jangan sampai ada satupun pertanyaan ataupun pernyataan
atau catatan yang kosong tidak terjawab. Jawaban atau catatan yang kosong harus
disempurnakan dalam mengedit data.
2. Kodefikasi Data
Data yang dikumpulkan dapat berupa angka, kalimat pendek atau panjang, ataupun
hanya “ya” atau “tidak”. Untuk memudahkan pengolahan, maka jawaban-jawaban tersebut
perlu diberi kode. Pemberian kode kepada jawaban sangat penting artinya, jika pengolahan
data dilakukan dengan komputer. Mengkode jawaban adalah menaruh angka pada tiap
jawaban.
1. Kode dan Jenis Pertanyaan/Pernyataan. Pemberian kode dapat dilakukan dengan
melihat jenis pertanyaan, jawaban, atau pernyataan. Dalam hal ini dapat dibedakan
atas Jawaban yang berupa angka, Jawaban dari pertanyaan tertutup, Jawaban dari
pertanyaan semiterbuka, Jawaban pertanyaan terbuka, dan Jawaban pertanyaan
kombinasi.
2. Tempat Kode. Kode dapat dibuat pada IBM coding sheet, pada kartu tabulasi ataupun
pada daftar pertanyaan itu sendiri. Jika data ingin diolah dengan komputer, maka kode
harus dibuat pada coding sheet.
3. Tabulasi Data
Membuat tabulasi termasuk dalam kerja memproses data. Membuat tabulasi tidak lain
dari memasukkan data ke dalam tabel-tabel, dan mengatur angka-angka sehingga dapat
dihitung jumlah kasus dalam berbagai kategori. Tabel terdiri dari kolom dan baris (jajar).
Tabel yang sederhana mempunyai 4 bagian penting. Ke empat bagian penting itu antara lain :
1. Nomor dan judul tabel
2. Stub
3. Box head
4. Body (badan).
Nomor atau judul tabel terletak di bagian paling atas dari tabel. Judul harus jelas,
lengkap, sesuai dengan isi tabel dan tidak terlalu panjang. Isi tabel harus menyatakan; apa,
dimana, dan bagaimana dari hal-hal yang dinyatakan dalam tabel. Stub adalah bagian paling
kiri dari tabel, termasuk kepala kolom, tetapi tidak termasuk jajar (baris) total. Dalam stub,
terdapat keterangan-keterangan yang menjelaskan secara terperinci tentang hal-hal dan
gambaran yang terdapat pada tiap kolom badan tabel (body). Body (badan tabel) terdiri atas
kolom-kolom yang berisi angka-angka.
Dalam pengolahan data, ada tiga jenis tabel yang sering digunakan, antara lain:
 Tabel induk (master tabel)
 Tabel teks (text tabel)
 Tabel frekuensi
Tabel induk  adalah tabel yang berisi semua data yang tersedia secara terperinci. Tabel
ini biasa dibuat untuk melihat kategori data secara keseluruhan. Tabel teks adalah tabel yang
telah diringkaskan untuk suatu keperluan tertentu. Tabel ini biasanya diletakkan dalam teks
keterangan yang dibuat. Tabel frekuensi adalah tabel yang menyajikan berapa kali sesuatu hal
terjadi.

4. Nilai Rata-Rata
A. Pengertian
Dalam statistika, rata-rata atau rataan (Bahasa Inggris: mean) memiliki dua arti:
rata-rata dalam pengertian sehari-hari, lebih tepatnya disebut rataan aritmetik, untuk
membedakan dengan rataan geometrik atau rataan harmonik. Rata-rata juga disebut dengan
rataan sampel. nilai ekspektasi dari sebuah peubah acak, yang juga disebut dengan rataan
populasi.
Selain dalam statistika, rata-rata juga dipakai dalam geometri dan analisis, dan rata-
rata memiliki berbagai konsep dan definisi untuk keperluan tertentu.

B. Sifat-Sifat
1. Nilai rata-rata hitung atau mean di pengaruhi oleh pengamatan atau observasi.
2. Nilai rata-rata atau mean dapat menyimpang terlalu jauh , dikarenakan rata-rata hitung
di pengaruhi oleh bilangan-bilangan ekstream(nilai sangat besar atau nilai sangat
kecil) , sehingga untuk distribusi dengan kecondongan yang jelek , rata- rata hitung
atau mean dapat kehilangan makna.
3. Nilai rata-rata atau mean tidak dapat dihitung dari distribusi yang memiliki kelas
terbuka.
4. Nilai rata-rata atau mean iyalah rata-rata yang paling populer , sehingga penjelasan
mengenai arti rata-rata hitung tidak di perlukan.
5. Jumlah dari penyimpangan semua nilai pengamatan dengan nilai-nilai rata-rata hitung
sama dengan nol.
6. Jika selisih semua nilai pengamatan dengan nilai rata-rata hitung dikuadratkan maka
jumlah lebih kecil dari pada jumlah penyimpangan kuadrat semua nilai pengamatan
dari titik lain selai rata-rata hitung.
7. Nilai rata-rata atau mean dapat dimanipulasi secara aljabar.

C. Cara Menghitung Rata-rata

Penghitungan rata-rata dilakukan dengan menjumlahkan seluruh nilai data suatu


kelompok sampel, kemudian dibagi dengan jumlah sampel tersebut. Jadi jika suatu kelompok
sampel acak dengan jumlah sampel n, maka bisa dihitung rata-rata dari sampel tersebut
dengan rumus sebagai berikut.

1
xˉ= ¿ x1+x2+⋯+xn)
n

Keterangan:
xˉ = rata-rata hitung

xi = nilai sampel ke-i

n = jumlah sampel

D. Jenis Nilai Penyebaran


Nilai Penyebaran ada 2 macam yaitu:
1. Dispersi Absolut
2. Dispersi Relatif
1. Ukuran Penyebaran Dispersi Absolut yaitu :
a Range
Range merupakan selisih antara nilai data terbesar dengan data terkecil dari
sekelompok data.
R = Xn – X1
b Deviasi Kuartil/Quartil Deviation
Deviasi Kuartil atau juga disebut Simpangan Kuartil
Qd = Q3 – Q1

2. Dispersi relative
a Koefisien Variasi
KV = s X 100

Dimana : X = Rata-rata Hitung


S = Standar Deviasi
Makin tinggi Nilai Koefisien Variasi, makin besar pencaran/dispersi/variasi
dari suatu data.
b Nilai Standar
Nilai standar digunakan untuk mencari melihat posisi suatu data dihubungkan
dengan selompoknya secara relatif.
Z=x-X

Dimana : Z = Nilai Standar


x = Nilai dari suatu data yang akan dicari posisi / kedudukannya.
X = Nilai Rata-rata Hitung dan s adalah Standar Deviasi

Anda mungkin juga menyukai