Disusun Oleh:
dr. Ilham Kurniawan Ritogna
Pembimbing:
dr.Yessilliana Joefen
1
BAB I
ILUSTRASI KASUS
Identitas Pasien
Umur : 2 tahun
Pendidikan :-
Pekerjaan :-
Subjective
Seorang pasien anak laki-laki dibawa oleh orang tuanya ke IGD RSUD Dr.
IBNU SUTOWO dengan keadaan kejang. Kejang berlangsung selama kurang
lebih 5 menit. Saat kejang tubuh os kelonjotan. Mata pasien melotot, tidak ada
keluar busa dari mulut. Ayah pasien mengatakan sebelum terjadinya kejang pasien
mengalami demam yang sudah dirasakan kurang lebih 2 hari, namun baru pagi ini
pasien anak tersebut kejang. Keluhan batuk kering dialami pasien selama 2 hari.
Keluhan BAK dan BAB dalam batas normal. Hal ini merupakan kejang pertama
kali pasien. Os sudah diberi obat penurun panas namun belum ada perbaikan.
Riw. Penyakit terdahulu : riw. Kejang sebelumnya disangkal
Riw. Penggunaan Obat : paracetamol sirup
Riw. Alergi : Tidak Ada Riwayat Allergi
Riw. Penyakit keluarga : Tidak Ada riwayat kejang/ epilepsi dikeluarga
Riw. Kehamilan : ibu os mengaku rutin ANC ke bidan dan dokter,
dan tidak mengkonsumi obat-obatan selain dari
dokter
2
Riw. Persalinan : os lahir secara saecar dengan berat 3600 gr
ditolong oleh dr. Syaiful Amri, SpOG dan langsung
menangis
Riw. Imunisasi : ibu os mengaku melakukan imunisasi lengkap
Riw. ASI : 0-6 bulan ASI eksklusif, selanjutnya 6 bulan-1
tahun ASI dan MPASI. 1 tahun-4 tahun: makanan
keluarga
Objective
Status generalis
Keadaan umum : Sakit sedang
Kesadaran : kompos mentis
GCS : E4M6V5
Tekanan darah :-
Frekuensi nadi : 158 x /menit
Frekuensi nafas : 28 x/ menit
Suhu : 38,9oC
SpO2 : 99%
BB : 10 kg
Pemeriksaan Sistemik :
3
Dada : Paru
Inspeksi : Normochest, pergerakan dinding dada
simetris kiri dan kanan, retraksi di epigastrium tidak
ada
Palpasi : fremitus sulit dilakukan
Perkusi : sonor dikedua lapangan paru
Auskultasi : Vesikuler, Ronkhi tidak ada, Wheezing
tidak ada
Jantung
Inspeksi: Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Iktus kordis teraba 1 jari medial linea mid
clavicularis sinistra RIC V
Perkusi : dalam batas normal
Auskultasi : irama reguler, bising tidak ada, gallop
tidak ada
Perut : Inspeksi : Distensi tidak ada
Palpasi : Supel, nyeri tekan dan nyeri lepas tidak ada, hepar
dan lien tidak teraba. Murphy (-) Hepatomegali (-)
Perkusi: Timpani
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Punggung : Inspeksi : Deformitas tidak ada
Palpasi : massa tidak ada
Anggota gerak : Akral hangat, CRT <2 detik
Motorik 5/5/5/5
Swimmer itch (-)
ROM terbatas pada kaki
Krepitasi sendi (-)
Udem (-)
Status Lokalis: -
Pemeriksaan Penunjang:
4
Assessment
Faringitis akut
Planning
Terapi:
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi
Kejang demam ialah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu
tubuh (suhu rektal di atas 380C) yang disebabkan oleh suatu proses
ekstrakranium, biasanya terjadi pada usia 3 bulan sampai 5 tahun.
Klasifikasi
2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial
6
Kejang lama adalah kejang yang berlangsung lebih dari 15 menit atau
kejang berulang lebih dari 2 kali dan di antara bangkitan kejang anak tidak sadar.
Kejang lama terjadi pada 8% kejang demam.
Kejang fokal adalah kejang parsial satu sisi, atau kejang umum yang
didahului kejang parsial.Kejang berulang adalah kejang 2 kali atau lebih dalam 1
hari, di antara 2 bangkitan kejang anak sadar. Kejang berulang terjadi pada 16% di
antara anak yang mengalami kejang demam.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
Elektroensefalografi
Pungsi lumbal
7
1. Bayi kurang dari 12 bulan sangat dianjurkan dilakukan
Pencitraan
2. Paresis nervus VI
3. Papiledema
Prognosis
Kemungkinan mengalami kecacatan atau kelainan neurologis
Kejadian kecacatan sebagai komplikasi kejang demam tidak pernah
dilaporkan. Perkembangan mental dan neurologis umumnya tetap normal pada
pasien yang sebelumnya normal. Penelitian lain secara retrospektif melaporkan
kelainan neurologis pada sebagian kecil kasus, dan kelainan ini biasanya terjadi
pada kasus dengan kejang lama atau kejang berulang baik umum atau fokal.
Kejang demam akan berulang kembali pada sebagian kasus. Faktor risiko
berulangnya kejang demam adalah :
8
Bila seluruh faktor di atas ada, kemungkinan berulangnya kejang demam
adalah 80%, sedangkan bila tidak terdapat faktor tersebut kemungkinan
berulangnya kejang demam hanya 10%-15%. Kemungkinan berulangnya kejang
demam paling besar pada tahun pertama.
Obat yang praktis dan dapat diberikan oleh orang tua atau di rumah adalah
diazepam rektal. Dosis diazepam rektal adalah 0,5-0,75 mg/kg atau diazepam
rektal 5 mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 10 kg dan 10 mg untuk
berat badan lebih dari 10 kg. Atau diazepam rektal dengan dosis 5 mg untuk anak
dibawah usia 3 tahun atau dosis 7,5 mg untuk anak di atas usia 3 tahun.
9
Antipiretik
Antikonvulsan
Pemakaian diazepam oral dosis 0,3 mg/kg setiap 8 jam pada saat demam
menurunkan risiko berulangnya kejang pada 30%-60% kasus, begitu pula dengan
diazepam rektal dosis 0,5 mg/kg setiap 8 jam pada suhu > 38,5 C . Dosis tersebut
cukup tinggi dan menyebabkan ataksia, iritabel dan sedasi yang cukup berat pada
25-39% kasus.
3. Kejang fokal
10
• Kejang demam terjadi pada bayi kurang dari 12 bulan.
• kejang demam >4 kali per tahun
Penjelasan:
• Sebagian besar peneliti setuju bahwa kejang demam > 15 menit merupakan
indikasi pengobatan rumat
Pemberian obat fenobarbital atau asam valproat setiap hari efektif dalam
menurunkan risiko berulangnya kejang Berdasarkan bukti ilmiah bahwa kejang
demam tidak berbahaya dan penggunaan obat dapat menyebabkan efek samping,
maka pengobatan rumat hanya diberikan terhadap kasus selektif dan dalam jangka
pendek.
Obat pilihan saat ini adalah asam valproat. Pada sebagian kecil kasus, terutama
yang berumur kurang dari 2 tahun asam valproat dapat menyebabkan gangguan
fungsi hati. Dosis asam valproat 15-40 mg/kg/hari dalam 2-3 dosis, dan
fenobarbital 3-4 mg/kg per hari dalam 1-2 dosis.
11
Kejang selalu merupakan peristiwa yang menakutkan bagi orang tua. Pada saat
kejang sebagian besar orang tua beranggapan bahwa anaknya telah meninggal.
Kecemasan ini harus dikurangi dengan cara yang diantaranya:
6. Berikan diazepam rektal. Dan jangan diberikan bila kejang telah berhenti.
7. Bawa kedokter atau rumah sakit bila kejang berlangsung 5 menit atau lebih
12
BAB III
PEMBAHASAN
13
DAFTAR PUSTAKA
14