Jawaban Rekonvensi Tony Wijaya (0319)
Jawaban Rekonvensi Tony Wijaya (0319)
Bahwa Tergugat dengan tegas menolak dalil-dalil Penggugat dalam perkara aquo,
kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas diakui dibawah ini:
DALAM KONVENSI
1. Bahwa benar antara Penggugat dan Tergugat adalah suami – isteri yang sah,
yang melangsungkan perkawinan dihadapan Pemuka Agama Budha Tuan
Sie Han Kok, Amd, pada tanggal 08 Oktober 2015, dan perkawinan
dimaksud telah dicatatkan dalam Register Perkawinan pada Dinas
Kependudukan Dan Catatan Sipil Pemerintah Kabupaten Deli Serdang sesuai
dengan Kutipan Akta Perkawinan No. : 1207-KW-27062016-0002 tanggal 27
Juni 2016.
21. CHALE ORIEL WIJAYA, jenis kelamin Laki-laki, lahir di Medan, pada
tanggal 09 Juli 2016, berdasarkan Kutipan Akta Kelahiran Nomor :
1271-LU-12082016-0056 yang dikeluarkan oleh Pejabat Pencatatan
Sipil Kota Medan pada tanggal 15 Agustus 2016.
4. Bahwa adalah kenyataan yang tidak dapat dibantah, keadaan rumah tangga
Penggugat dan Tergugat mulai tidak normal atau tidak harmonis. Hal ini
disebabkan Penggugat melakukan tindakan yang menimbulkan kecurigaan
dan menyakitkan hati Tergugat yaitu Penggugat melalui Handphone
miliknya (via sosial media/line) pada bulan September 2017 Penggugat
mengirimkan foto pribadinya yang sedang dalam pakaian bikini kepada
seorang laki-laki yang Tergugat juga kenal dan ketika Tergugat bertanya
kepada Penggugat “Mengapa dia kirim foto pribadinya kepada laki-laki
tersebut?” ternyata Penggugat tidak mau menjawab, namun sejak itu
lambat-laun Tergugat kehilangan kepercayaan kepada Penggugat.
DALAM REKONVENSI
Bahwa benar sesuai dengan ketentuan hukum kedua anak hasil perkawinan
Penggugat Dalam Rekonvensi/Tergugat Dalam Konvensi diasuh oleh
Penggugat Dalam Konvensi/Tergugat Dalam Rekonvensi, namun
Penggugat Dalam Rekonvensi/Tergugat Dalam Konvensi yang merupakan
ayah kandung kedua anak tersebut dapat diberikan hak untuk setiap saat
bertemu, berkomunikasi serta membawa kedua anak tersebut bermain
sesuai waktu yang disepakati Penggugat Dalam Rekonvensi/Tergugat
Dalam Konvensi dengan Penggugat Dalam Konvensi/Tergugat Dalam
Rekonvensi sampai kedua anak tersebut mandiri atau dewasa. Dengan
demikian Penggugat Dalam Konvensi/Tergugat Dalam Rekonvensi dengan
alasan apapun tidak berhak untuk membatasi, menghalangi Penggugat
Dalam Rekonvensi/Tergugat Dalam Konvensi untuk bertemu,
berkomunikasi dan membawa kedua anak tersebut untuk bermain sesuai
waktu yang disepakati sampai kedua anak tersebut mandiri atau dewasa.
DALAM KONVENSI
DALAM REKONVENSI