Anda di halaman 1dari 12

e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha

Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN MENULIS


TEKS NEGOSIASI BERDASARKAN KURIKULUM 2013
DI KELAS X.B AKUNTANSI SMK NEGERI 1 SINGARAJA

Pt Novita Susiyanti Dewi1, I Nengah Suandi2, I Nyoman Yasa3

Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

e-mail: {putunovita_susiyantidewi@yahoo.com, nengah_suandi@yahoo.co.id


keswa.kayana@yahoo.com }@undiksha.ac.id

Abstrak

Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk mendeskripsikan perencanaan,


pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran menulis teks negosiasi berdasarkan kurikulum 2013 di
kelas X.B Akuntansi SMK Negeri 1 Singaraja. Subjek penelitian ini adalah guru yang mengajarkan
mata pelajaran bahasa Indonesia di kelas X.B Akuntansi SMK Negeri 1 Singaraja dan objek
penelitian ini adalah implementasi pembelajaran menulis teks negosiasi berdasarkan kurikulum
2013. Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data berupa dokumentasi, observasi, dan
wawancara serta menggunakan metode analisis data deskriptif kualitatif berupa tabulasi data,
reduksi data, penyajian data, dan penyimpulan data. Hasil penelitian ini, yaitu (1) perencanaan
pembelajaran yang dibuat oleh guru sudah sesuai dengan kurikulum 2013, hanya saja pada bagian
materi pelajaran, metode pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh peserta didik, program pengayaan serta remidi ini perlu diperbaharui; (2)
pelaksanaan pembelajaran sudah menggunakan pendekatan saintifik dan sudah sesuai dengan
langkah-langkah saintifik; (3) pelaksanaan evaluasi pembelajaran sudah sesuai dengan penilaian
autentik.

Kata kunci: menulis, teks negosiasi, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.

Abstract

This descriptive qualitative study was aimed at describing the planning, implementation, and
evaluation of writing lesson on negotiation text based on Curriculum 2013 at Grade X.B of
Accounting at SMK Negeri 1 Singaraja. The subject of this study was the teachers who were
teaching Indonesian language at Grade X.B of Accounting at SMK Negeri 1 Singaraja and the object
of this study was the implementation of negotiation text in writing based on Curriculum 2013. This
study used the methods of collecting data such as documentation, observation, and interview and
the method of analyzing descriptive qualitative data such as data tabulation, data reduction, data
presentation, and data conclusion. The findings of this study were that (1) the lesson plan made by
the teacher its appropriate with the curriculum2013, only the part of the subject matter, methods of
teaching, learning steps, activities done by learners, enrichment and remedial programa need to be
updated; (2) the learning activities already used scientific approach and its appropriate with scientific
measures; (3) the evaluation was already using authentic assessment.

Key words: writing, negotiation text, planning, implementation, and evaluation.


e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

PENDAHULUAN keputusan hasil berpikir secara rasional


Pendidikan adalah usaha sadar untuk tentang sasaran dan tujuan pembelajaran
menyiapkan peserta didik melalui kegiatan Sanjaya (2008:28). Pelaksanaan
bimbingan, pengajaran, dan/atau latihan, pembelajaran merupakan peristiwa
bagi peranannya di masa yang akan transformaasi sosial yang bermuatan nilai,
datang Hamalik (2005:1). Hal ini sesuai kebiasaan, pengetahuan, bahkan juga
dengan apa yang tertuang dalam Undang- dapat dimaknai sebagai proses
Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang pembentukan sikap dari guru kepada
Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 peserta didik Midiastini (2014:27). Setelah
angka 1 yang menyatakan bahwa pelaksanaan pembelajaran terlaksana
pendidikan adalah usaha sadar dan proses berikutnya yaitu mengadakan
terencana untuk mewujudkan suasana evaluasi. Sudijono (2012:5), evaluasi
belajar dan proses pembelajaran agar adalah kegiatan atau proses untuk menilai
peserta didik secara aktif sesuatu.
mengembangkan potensi dirinya untuk Perencanaan, pelaksanaan, dan
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, evaluasi pembelajaran merupakan satu
pengendalian diri, kepribadian, kesatuan yang sangat erat dalam
kecerdasan, akhlak mulia, serta kegaiatan pembelajaran. Oleh sebab itu,
keterampilan yang diperlukan dirinya, ketiga hal pokok tersebut harus saling
masyarakat, bangsa, dan negara. Untuk melengkapi dalam kegiatan pembelajaran.
mencapai itu semua, proses pembelajaran Sebelum melaksanakan proses
memiliki peranan yang sangat penting pembelajaran, seorang guru harus benar-
dalam proses membentuk peserta didik benar merencanakan program
menjadi manusia yang seutuhnya. perencanaan, seperti menyusun RPP.
Secara prinsip, pembelajaran Langkah selanjutnya yang harus
merupakan proses pendidikan yang diperhatikan adalah pelaksanaan
memberikan kesempatan kepada peserta pembelajaran, karena dalam pelaksanaan
didik untuk mengembangkan potensi pembelajaran harus sesuai dengan
mereka menjadi kemampuan yang program perencanaan yang telah dibuat.
semakin lama semakin meningkat dalam Tahap terakhir yang terpenting adalah
sikap, pengetahuan, dan keterampilan mengevaluasi hasil pelaksanaan
yang diperlukan dirinya untuk hidup dan pembelajaran yang telah dilaksanakan
untuk bermasyarakat, berbangsa, serta untuk mengukur ketercapaian hasil belajar
berkontribusi pada kesejahteraan hidup siswa.
umat manusia. Oleh karena itu, kegiatan Dalam usaha mencapai tujuan
pembelajaran diarahkan untuk pembangunan nasional, pemerintah telah
memberdayakan semua potensi peserta mengambil langkah-langkah
didik menjadi kompetensi yang diharapkan kebijaksanaan, terutama dalam bidang
(Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 pendidikan. Dalam bidang pendidikan,
Tentang Implementasi Kurikulum pemerintah telah merencanakan untuk
Pedoman Umum Pembelajaran). Sebagai meningkatkan mutu pendidikan melalui
pendidik dan pengajar di sekolah, guru sistem pendidikan yang sesuai dengan
tidak cukup hanya menguasai cara tuntutan pembangunan di segala bidang
mengajar saja , akan tetapi masih banyak yang memerlukan jenis-jenis keahlian dan
tuntutan lain yang harus dikuasai oleh keterampilan serta sekaligus dapat
setiap guru, yaitu mengelola seluruh unsur meningkatkan produktivitas, mutu, dan
pembelajaran. efisiensi kerja seperti yang dicanangkan
Pembelajaran salah satunya dalam Garis-Garis Besar Haluan Negara
berpedoman pada standar proses. (GBHN) Republik Indonesia. Untuk
Standar proses yang mencakup mencapai mutu pendidikan yang memadai
perencanaan proses pembelajaran, pemerintah telah mengambil langkah-
pelaksanaan proses pembelajaran, dan langkah ke arah pembaharuan seperti
evaluasi hasil pembelajaran. Perencanaan perubahan kurikulum. Kurikulum adalah
pembelajaran adalah proses pengambilan seperangkat rencana dan pengaturan
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, dengan pengetahuan dan kemampuan,
serta cara yang digunakan sebagai serta tugas yang ia emban.
pedoman penyelenggaraan kegiatan Di Kabupaten Buleleng, ada tiga
pembelajaran untuk mencapai tujuan SMK Negeri yang ditunjuk untuk
pendidikan tertentu UU No. 20 Tahun menerapkan kurikulum 2013, yaitu SMK
2003 tentang SPN (dalam Kurinasih dkk, Negeri 1 Singaraja, SMK Negeri 2
2014:3). Singaraja, dan SMK Negeri 3 Singaraja.
Banyaknya permasalahan pendidikan Penelitian ini akan diadakan di SMK
yang terjadi di Indonesia. Salah satunya Negeri 1 Singaraja. Sekolah ini peneliti
adalah permasalahan dalam peningkatan pilih karena 1) SMK Negeri 1 Singaraja
mutu pendidikan. Hal tersebut mendapat predikat akreditasi A, 2) SMK
seharusnya menjadi perhatian lebih dalam Negeri 1 Singaraja merupakan salah satu
meningkatkan mutu pendidikan bangsa sekolah yang ditunjuk sebagai pilot projek
Indonesia. Peningkatan mutu pendidikan dalam penerapan kurikulum 2013,
bisa dimulai dari suatu pembaharuan dan khususnya di Kabupaten Buleleng, 3)
penyempurnaan sistem pendidikan secara SMK Negeri 1 Singaraja merupakan
menyeluruh agar bangsa ini dapat sekolah favorit tentunya guru-guru yang
bersaing di era global yang semakin mengajar di sekolah tersebut
kompetitif. Dalam rangka melakukan berkompeten dan siswa-siswi di sekolah
pembaharuan sistem pendidikan tersebut, tersebut pilihan dan kualitasnya
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan cenderung bagus. Dalam penelitian ini,
(Kemendikbud) sedang melakukan peneliti khusus meneliti tentang
penyempurnaan kurikulum nasional untuk pembelajaran pada mata pelajaran
jenjang pendidikan dasar dan menengah bahasa Indonesia.
yang diberlakukan mulai tahun pelajaran Pembelajaran bahasa di Indonesia,
2013/2014. Kurikulum yang dimaksud khususnya pembelajaran bahasa (dan
adalah kurikulum 2013. Kurikulum 2013 sastra) Indonesia tidak lepas dari
dikembangkan atas teori “pendidikan pengaruh pembelajaran bahasa yang
berdasarkan standar” (standard-based berlangsung di dunia. Berbagai metode
education) dan teori kurikulum berbasis dan pendekatan pembelajaran bahasa
kompetensi (competency-based yang berkembang di dunia diadopsi ke
curriculum). dalam pembelajaran bahasa Indonesia.
Dalam hal ini sekolah sebagai Secara garis besar, ada dua pola
pelaksana pendidikan sangat penataan materi pembelajaran bahasa di
berkepentingan dan tentu saja menjadi dunia yang ikut mewarnai materi
lahan utama yang akan terkena imbasnya. pembelajaran bahasa di Indonesia, yaitu
Dan semua pihak, baik itu orang tua, pembelajaran dengan fokus utamanya
masyarakat dan semua jajaran biograsi pada bentuk (form) bahasa dan
juga mendapatkan dampak langsung dari pembelajaran dengan fokus utama pada
perubahan-perubahan kurikulum itu. Oleh fungsi (function) bahasa. Apabila
karena itu, perubahan kurikulum ini harus pembelajaran dengan penekanan pada
disikapi secara positif dengan mengkaji bentuk bahasa lebih difokuskan pada
dan memahami implementasinya di penguasaan struktur (tata bahasa),
sekolah. Dan yang menjadi ujung tombak pembelajaran dengan penekanan pada
pelaksanaan tentu saja semua civitas fungsi bahasa lebih difokuskan pada
akademika di sekolah, dan semua itu penguasaan penggunaan bahasa Purwo
tergantung pada guru dan kepala sekolah (dalam Kemendikbud, 2013:9).
yang dijadikan sebagai kunci dalam Pembelajaran bahasa Indonesia
menentukan serta menggerakkan dalam kurikulum 2013 yang berbasis teks
berbagai komponen dan dimensi sekolah juga mengarahkan siswa untuk cakap
lainnya. Keberhasilan implementasi pada keempat keterampilan berbahasa,
kurikulum ini juga dipengaruhi oleh yaitu keterampilan menyimak, berbicara,
kemampuan guru terutama berkaitan membaca, dan menulis. Penggunaan
aspek kebahasaan dalam proses
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

pembelajaran sering berhubungan satu yang menyenangkan. Mengingat


sama lainnya. Menyimak dan pentingnya keterampilan menulis,
membaca erat hubungan dalam hal pengembangan pembelajaran menulis
bahwa keduanya merupakan alat untuk perlu ditingkatkan, maka diperlukan
menerima komunikasi. Berbicara dan motivasi dan upaya-upaya untuk
menulis erat hubungan dalam hal bahwa mengembangkan keterampilan menulis.
keduanya merupakan cara untuk Menulis itu butuh pengalaman, waktu,
mengekspresikan makna. Keempat kesempatan, pelatihan, keterampilan-
keterampilan berbahasa tersebut harus keterampilan khusus dan pengajaran
dikuasai oleh siswa untuk dapat langsung. Keterampilan menulis itu tidak
berkomunikasi dengan baik secara lisan akan datang dengan sendirinya. Hal itu
maupun tertulis. membutuhkan latihan yang cukup dan
Berkomunikasi secara lisan sudah teratur. Latihan dapat membuat orang
sering dilakukan oleh siswa dalam memahami dan mengekspresikan diri
berinteraksi sehari-hari untuk menunjang mereka secara bebas dalam tulisan.
kecakapan dalam keterampilan menyimak Keterampilan menulis bukan hanya dimiliki
dan berbicara. Namun yang perlu oleh seorang jurnalis, akan tetapi bisa
diperhatikan adalah kurangnya minat dimiliki oleh setiap orang yang mempunyai
siswa dalam mengembangkan potensinya bakat dibidang menulis.. Dengan bakat
dalam keterampilan membaca dan yang menulis yang dimiliki bisa dijadikan
paling memprihatinkan adalah kurangnya manfaat yang baik bagi orang yang aktif
minat siswa dalam menulis. dan kreatif dalam menulis.
Menurut Sutarno (2008:10), Peneliti melakukan penelitian
menulis adalah suatu cara yang tepat tentang pembelajaran menulis karena
untuk mewujudkan, menjabarkan, dan ingin mendapatkan gambaran
menuangkan ide, konsep, gagasan dan /pengetahuan mengenai pembelajaran
pikiran ke dalam sebuah tulisan. Oleh keterampilan menulis teks negosiasi yang
karenanya tulisan seseorang pada baik dan benar sesuai dengan struktur
dasarnya merupakan rekaman atas dan kaidah kebahasaan. Adapun tujuan
pengelihatan, pengamatan, pembelajaran, peneliti melakukan penelitian mengenai
pengalaman, penghayatan, pemaknaan, pembelajaran menulis teks negosiasi
dan pengolahan daya pikir seorang adalah untuk membekali siswa
penulis. Hal itu penulis membuat tulisan pengetahuan tentang teori menulis teks
dengan baik untuk dijadikan bahan negosiasi dan agar siswa bisa terampil
pembelajaran dan penelitian bagi generasi dalam menulis teks negosiasi. Selain itu,
yang akan datang. Tulisan tersebut adalah pembelajaran menulis teks negosiasi
dokumen yang kongret dari sesuatu memiliki manfaat yang cukup signifikan
fenomena yang berada atau ditemukan untuk diketahui oleh siswa, yaitu untuk
disekitarnya, yang disusun secara teratur, mengetahui pengertian teks negosiasi,
kronologis, dan lengkap sehingga tujuan teks negosiasi, struktur teks
mengandung nilai dan makna serta negosiasi, kaidah teks negosiasi, proses
berguna bagi kehidupan. negosiasi, keterampilan-keterampilan
Manfaat yang bisa diperoleh dalam dasar dalam bernegosiasi, ciri negosiasi,
mengembangkan keterampilan menulis dan contoh-contoh teks negosiasi.
yaitu bisa meningkatkan karier, citra diri Pengetahuan dasar yang telah dipaparkan
dan bisa menambah penghasilan. Selain diatas dapat dijadikan acuan dalam
itu, bagi tenaga pendidik/guru bisa menulis teks negosiasi
mempermudah naik pangkat/jabatan serta Maka dari itu, penelitian ini khusus
bagi kalangan siswa dan mahasiswa bisa meneliti tentang pembelajaran
mempermudah dalam menyelesaikan keterampilan menulis siswa dalam
tugas-tugas akademik. Banyak orang membuat teks negosiasi.
merasa bahwa kegiatan menulis Didalam kehidupan sehari-hari kita
merupakan hal yang sulit, namun jika ada sering melakukan negosiasi, baik secara
keinginan menulis dapat menjadi kegiatan sadar maupun tidak. Negosiasi kita
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

lakukan dari hal-hal yang kecil, misalnya, mempunyai kepentingan yang berbeda.
negosiasi di pasar ketika berbelanja Dalam negosiasi, pihak-pihak tersebut
barang kebutuhan sehari-hari sampai, berusaha menyelesaikan perbedaan itu
kepada negosiasi yang sifatnya lebih dengan berdialog. Diantaranya bidang-
formal dalam mewakili kepentingan bidang yang menggunakan teks negosiasi
organisasi, atau perusahaan tempat kita yaitu bidang politik, pendidikan,
bekerja. Negosiasi yang formal lazimnya perdagangan, pariwisata, dan lain-lain.
kita lakukan dalam kapasitas kita sebagai Berdasarkan fenomena di atas,
profesional yang mewakili organisasi atau peneliti tertarik melakukan penelitian yang
perusahaan kita di meja perundingan. berjudul “Implementasi Pembelajaran
Misalnya sebagai pengusaha, manajer, Menulis Teks Negosiasi Berdasarkan
atau tenaga profesional lainnya yang Kurikulum 2013 di Kelas X.B Akuntansi
berunding secara formal dengan calon SMK Negeri 1 Singaraja”.
mitra bisnis kita. Namun negosiasi Berdasarkan latar belakang masalah
informal yang berkembang dalam diatas, maka rumusan masalah dalam
pembicaraan yang bersifat tak resmi, penelitian ini sebagai berikut: 1)
dalam bentuk lobi-lobi tertentu, sering juga Bagaimanakah perencanaan
diperlukan untuk membuka jalan atau pembelajaran menulis teks negosiasi
menunjang kelancaran proses negosiasi berdasarkan kurikulum 2013 di kelas X.B
formal yang berlangsung di meja Akuntansi SMK Negeri 1 Singaraja?, 2)
perundingan resmi. Sebagian besar Bagaimanakah pelaksanaan
proses pengambilan keputusan di seluruh pembelajaran menulis teks negosiasi
bidang pekerjaan baik di dalam internal berdasarkan kurikulum 2013 di kelas X.B
organisasi maupun dengan pihak luar, Akuntansi SMK Negeri 1 Singaraja?, 3)
dapat diperlancar melalui proses Bagaimanakah evaluasi pembelajaran
negosiasi baik formal maupun informal menulis teks negosiasi berdasarkan
yang efektif. kurikulum 2013 di kelas X.B Akuntansi
Teks negosiasi adalah suatu teks SMK Negeri 1 Singaraja?
yang memuat tentang bentuk interaksi Penelitian ini bertujuan untuk
sosial yang berfungsi untuk mencapai mendeskripsikan perencanaan,
kesepakatan di antara pihak-pihak yang pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran
mempunyai kepentingan yang berbeda menulis teks negosiasi berdasarkan
Kemendikbud (2013:134). Dalam kurikulum 2013 di kelas X.B Akuntansi
negosiasi, pihak-pihak tersebut berusaha SMK Negeri 1 Singaraja.
menyelesaikan perbedaan itu dengan Adapun manfaat yang bisa diperoleh
berdialog. Negosiasi dilakukan karena dari penelitian ini dapat dibedakan menja-
pihak-pihak yang berkepentingan perlu di dua, yakni manfaat teoretis dan praktis.
membuat kesepakatan mengenai 1. Manfaat Teoretis
persoalan yang menuntut penyelesaian Secara teoretis, hasil penelitian ini
bersama. Teks negosiasi memiliki struktur dapat memberikan sumbangan pemikiran
secara garis besar itu hanya pembuka, isi tentang implementasi pembelajaran
dan penutup. Sedangkan struktur Teks menulis teks negosiasi berdasarkan
negosiasi secara terperinci dan lebih kurikulum 2013 di kelas X.B Akuntansi
detailnya mulai dari penjual – pembeli SMK Negeri 1 Singaraja. Hasil penelitian
beserta strukturnya yaitu orientasi, ini akan memberikan konfirmasi teoretis
permintaan, pemenuhan, penawaran, terhadap proses implementasi
persetujuan, pembelian, penutup dan pembelajaran menulis teks negosiasi
karyawan dengan pengusaha beserta berdasarkan kurikulum 2013 di kelas X.B
strukturnya yaitu orientasi, pengajuan, Akuntansi SMK Negeri 1 Singaraja. Hasil
penawaran, persetujuan, dan penutup. penelitian ini juga dapat digunakan
Menurut Nahari Sabalala (2014:4), sebagai acuan oleh peneliti lain dalam
negosiasi adalah bentuk interaksi sosial melaksanakan penelitian lanjutan yang
yang berfungsi untuk mencapai relevan dengan penelitian ini.
kesepakatan diantara pihak-pihak yang 2.Manfaat Praktis
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

Bagi Siswa, melalui penerapan dilakukan untuk mendapatkan data berupa


kurikulum 2013 ini, siswa mendapat perencanaan pembelajaran dan evaluasi
pengalaman secara langsung dalam pembelajaran. Metode observasi
proses belajar mengajar yang berkaitan dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan
dengan penulisan teks negosiasi. pembelajaran dan evaluasi pembelajaran,
Pembelajaran pada kurikulum 2013 ini dan metode wawancara dijadikan sebagai
akan mendorong siswa untuk menjadi metode pelengkap, apabila selama
siswa yang lebih aktif, kreatif, dan inovatif, penelitian peneliti tidak menemukan data
karena pembelajaran berorientasi pada yang diinginkan.
kegiatan siswa dalam penulisan teks Jenis data yang diperlukan dalam
negosiasi. Bagi Guru, guru dapat metode pengumpulan data adalah 1) Data
menggunakan penelitian ini sebagai tentang perencanaan pembelajaran
bahan perbandingan dalam upaya menulis teks negosiasi berdasarkan
mencari dan menentukan langkah yang kurikulum 2013 yang meliputi: (a) teknis
tepat dalam melakukan proses penyusunan RPP; (b) penjabaran KI, KD
pembelajaran khususnya dalam yang terdapat dalam silabus ke dalam
pembelajaran bahasa Indonesia pada RPP; (c) Perumusan indikator dan tujuan
keterampilan menulis teks negosiasi pembelajaran; (d) pengorganisasian
siswa. Bagi Sekolah, memberikan materi pembelajaran keterampilan menulis
sumbangan yang positif terhadap teks negosiasi yang berbasis kurikulum
kemajuan sekolah, yang tercermin dari 2013; (e) pengalokasian waktu
peningkatan kemampuan profesional pembelajaran; (f) pemilihan pendekatan
guru, perbaikan proses dan dan metode pembelajaran; (g) penentuan
kebermaknaan hasil belajar siswa dalam sumber dan media pembelajaran; (h)
keterampilan menulis teks negosiasi. Bagi rancangan langkah-langkah
Peneliti Lain, sebagai bahan referensi pembelajaran; (i) penilaian hasil belajar, 2)
kepustakaan bagi mahasiswa yang Data tentang pelaksanaan pembelajaran
memerlukan hasil dari penelitian ini menulis teks negosiasi berdasarkan
sebagai bahan perbandingan untuk kurikulum 2013 yang meliputi: (a)
melakukan penelitian sejenis demi penyiapan awal kondisi pembelajaran; (b)
peningkatan proses serta hasil membuka pembelajaran, (c)
pembelajaran menulis teks negosiasi di pengorganisasian materi pembelajaran
sekolah guna mewujudkan tujuan yang pada kegiatan inti; (d) pendekatan dan
diidealkan dalam pendidikan. metode dalam pembelajaran; (e)
penggunaaan sumber dan media
METODE PENELITIAN pembelajaran; (f) penilaian hasil belajar;
Rancangan penelitian ini adalah (g) menutup pembelajaran, dan 3) Data
deskriptif kualitatif. Rancangan ini tentang evaluasi pembelajaran menulis
digunakan sebagai prosedur untuk teks negosiasi berdasarkan kurikulum
mengidentifikasi dan mendeskripsikan 2013 yang meliputi: (a) penyusunan
fenomena yang terjadi di lapangan instrumen atau perangkat penilaian; (b)
dengan apa adanya, tanpa unsur perencanaan evaluasi; (c) pelaksanaan
rekayasa, dan secara ilmiah. Subjek evaluasi; (d) pemeriksaan hasil; (e)
dalam penelitian ini adalah guru yang pemberian skor/penentu kriteria unjuk
mengajar mata pelajaran bahasa kerja; (f) pengolahan hasil penilaian; (g)
Indonesia di kelas X.B Akuntansi SMK identifikasi kebutuhan tindak lanjut hasil
Negeri 1 Singaraja. Objek penelitian ini penilaian; (h) penyusunan program tindak
adalah implementasi pembelajaran lanjut; (i) pelaksanaan tindak lanjut.
menulis teks negosiasi berdasarkan Instrumen penelitian yang peneliti
kurikulum 2013 di kelas X.B Akuntansi gunakan adalah 1) format pencatatan
SMK Negeri 1 Singaraja. Metode dokumentasi , 2) lembar observasi, 3)
pengumpulan data yang digunakan dalam pedoman wawancara.
penelitian ini adalah metode dokumentasi, Teknik analisis data dalam penelitian
observasi, dan wawancara. Dokumentasi ini menggunakan prosedur teknik analisis
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

data deskriptif kualitatif yang mencakup kelas X.B Akuntansi SMK Negeri 1
empat tahap, yaitu1) tabulasi data, 2) Singaraja, dan (3) evaluasi pembelajaran
reduksi data, 3) penyajian data, dan 4) menulis teks negosiasi berdasarkan
penarikan kesimpulan. Semua tahap kurikulum 2013 di kelas X.B Akuntansi
tersebut memiliki keterkaitan proses SMK Negeri 1 Singaraja.
antara satu dan lainnya. Untuk hasil presentase keberadaan
komponen dan kesesuaian komponen dari
Tabel 01 Metode Pengumpulan Data Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP), Pelaksanaan Pembelajaran dan
Meto-de Evaluasi Pembelajaran sebagian besar
Pe- sudah dinyatakan “ada” dan “sesuai”.
Analisis
Rumusan masalah ngum-
pulan
Data Untuk hasil presentase keberadaan
Data komponen dan kesesuaian komponen
RPP yang dinyatakan “ada” 91% dan
Wawanc Deskriptif
1. Bagaimanakah
ara dan kualitatif
“sesuai” 87%. Selanjuntynya, hasil
perencanaan presentase keberadaan komponen dan
doku-
pembelajaran kesesuaian komponen dari Pelaksanaan
mentasi
menulis teks Pembelajaran yang dinyatakan “ada”
negosiasi
100% dan “sesuai” 94%. Yang terakhir,
berdasarkan
kurikulum 2013 di
hasil presentase keberadaan komponen
kelas X.B dan kesesuaian komponen dari Evaluasi
Akuntansi SMK Pembelajaran yang dinyatakan “ada”
Negeri 1 100% dan “sesuai” 80%. Berdasarkan
Singaraja? hasil wawancara dengan guru yang
Obser-
2. Bagaimanakah
vasi dan Deskriptif
mengajar mata pelajaran bahasa
pelaksanaan Indonesia di kelas X.B Akuntansi SMK
wawanc kualitatif
pembelajaran m- Negeri 1 Singaraja dilihat dari besarnya
ara
enulis teks hasil presentase keberadaan dan
negosiasi
kesesuaian komponen dari ketigal hal di
berdasarkan
kurikulum 2013 di
atas, disebabkan oleh faktor guru yang
kelas X.B mengajar di kelas X.B SMK Negeri 1
Akuntansi SMK Singaraja sudah mengikuti beberapa kali
Negeri 1 pelatihan implementasi kurikulum 2013,
Singaraja? dan dalam masa kerja guru, guru yang
Obser-
3. Bagaimanakah
vasi
mengajar di kelas X.B Akuntansi SMK
evaluasi Negeri 1 Singaraja sudah merupakan
wawanc Deskriptif
pembelajaran salah satu guru senior sehingga memiliki
ara dan kualitatif
menulis teks banyak pengalaman.
doku-
negosiasi
mentasi Berdasarkan hasil dokumentasi yang
berdasarkan
kurikulum 2013 di
peneliti lakukan, ditemukan bahwa
kelas X.B sebelum melaksanakan pembelajaran di
Akuntansi SMK kelas terlebih dahulu guru membuat
Negeri 1 perencanaan pembelajaran. Perencanaan
Singaraja? pembelajaran yang dibuat oleh guru
terangkum dalam Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP). RPP disusun
berdasarkan silabus, dengan kata lain
HASIL DAN PEMBAHASAN
silabus merupakan dasar pembuatan
Hasil penelitian ini mencakup data-
RPP. Dalam kurikulum 2013, silabus
data tentang (1) perencanaan
sudah disiapkan oleh pemerintah, baik
pembelajaran menulis teks negosiasi
kurikulum nasional maupun untuk
berdasarkan kurikulum 2013 di kelas X.B
kurikulum wilayah sehingga guru tinggal
Akuntansi SMK Negeri 1 Singaraja, (2)
mengembangkan rencana pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran menulis teks
negosiasi berdasarkan kurikulum 2013 di
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

yang tidak terlalu jelimet (Mulyasa, mengidentifikasi materi pembelajaran


2013:181). untuk menunjang pencapaian kompetensi
Walaupun demikian, perencanaan dasar. Pertimbangan-pertimbangan
pembelajaran yang dibuat oleh guru, tersebut meliputi (1) potensi peserta didik,
masih memiliki beberapa kelemahan, (2) relevansi dengan karakteristik daerah,
meliputi (1) materi pelajaran tidak diperinci (3) tingkat perkembangan fisik, (4)
dengan mecantumkan sub-sub materi kebermanfaatan bagi peserta didik, (5)
yang berkaitan dengan materi-materi struktur keilmuan, (6) aktualitas,
pokok, (2) metode yang digunakan dalam kedalaman, dan keluasan materi
pembelajaran tidak disesuaikan dengan pembelajaran, (7) relevansi kebutuhan
metode yang tertuang dalam kurikulum peserta didik dan tuntutan lingkungan, dan
2013, (3) pada identitas RPP dicantumkan (8) alokasi waktu. Kedelapan
dua kali pertemuan, akan tetapi guru tidak pertimbangan tersebut setidaknya bisa
merinci langkah-langkah pembelajaran dijadikan acuan/patokan bagi guru untuk
pada masing-masing pertemuan jadi guru mengambil keputusan dalam menentukan
perlu merinci langkah-langkah materi pembelajaran.
pembelajaran pada tiap pertemuan, (4) Kelemahan lain yang terdapat dalam
pada bagian pendahuluan guru tidak RPP buatan guru, yaitu terkait dengan
merumuskan kegiatan-kegiatan yang pencantuman metode pembelajaran.
dilakukan oleh peserta didik dan (5) pada Untuk pencantuman metode pembelajaran
kegiatan penutup guru tidak dalam RPP buatan guru belum sesuai
mencantumkan program pengayaan dan dengan kurikulum 2013. Dalam kurikulum
remidi dalam RPP. 2013 terdapat beberapa metode yang
Materi pelajaran yang dicantumkan digunakan dalam pembelajaran, di
oleh guru dalam RPP berupa garis-garis antaranya adalah discovery learning,
besarnya saja. Materi itu meliputi 1) project based learning, dan problem
pengertian teks negosiasi, 2) struktur teks based learning. Sementara itu, dalam
negosiasi informal dan formal, 3) RPP yang di buat oleh guru metode
karakteristik teks negosiasi, 4) teknik pembelajaran yang digunakan adalah
penulisan teks negosiasi, 5) kaidah metode inkuiry, penugasan, pengamatan,
bahasa Indonesia, 6) contoh teks tanya jawab, dan diskusi. Dalam RPP
negosiasi informal dan formal. Dalam buatan guru, hendaknya dicantumkan
penelitian ini, materi pembelajaran metode pembelajaran yang sesuai dengan
dituliskan dalam bentuk lima garis besar kurikulum 2013 seperti yang sudah
materi pelajaran seperti tercantum di atas. dipaparkan di atas. Dalam hal memilih
Materi tersebut tidak dirinci dalam RPP metode yang akan digunakan, guru masih
maupun dalam lampiran RPP. Materi memiliki peluang untuk menyesuaikan
pembelajaran yang belum cukup metode yang pas dipakai dalam
diterangkan secara terperinci dalam RPP pembelajaran untuk mencapai tujuan
belumlah cukup pula menggambarkan pembelajaran. Hal itu disebabkan oleh
materi pelajaran yang dipersiapkan atau metode yang digunakan oleh guru agar
direncanakan oleh guru dan sulit diketahui dapat mewujudkan suasana belajar dan
keluasan materi ataupun kedalaman proses pembelajaran agar peserta didik
materi yang direncanakan sekaligus mencapai kompetensi dasar. Untuk itu,
dikuasai oleh guru itu sendiri. metode akan disesuaikan lagi dalam
Materi pembelajaran juga harus pembelajaran sesuai dengan situasi dan
dipersiapkan melalui serangkaian kondisi siswa di dalam kelas. Dalam
pertimbangan tertentu untuk menunjang Standar Proses Pendidikan Dasar dan
pencapaian kompetensi dasar. Dalam Menengah Kurikulum 2013, menyatakan
Permendikbud (2013:40), teori “Metode pembelajaran digunakan oleh
perkembangan RPP khususnya yang guru untuk mewujudkan suasana belajar
terkait dengan materi pembelajaran dan proses pembelajaran agar peserta
dinyatakan bahwa setidaknya ada delapan didik mencapai kompetensi dasar yang
dasar pertimbangan dalam disesuaikan dengan karakteristik peserta
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

didik dan kompetensi dasar yang akan yang digunakan sebagai pedoman
dicapai”. pembelajaran sudah sesuai dengan
Kelemahan selanjutnya, dilihat pada komponen dalam lampiran IV
identitas RPP yang dibuat oleh guru Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013
dicantumkan dua kali pertemuan, tetapi tentang Implementasi Kurikulum Pedoman
guru tidak merinci langkah-langkah Umum Pembelajaran, khususnya pada
pembelajaran pada masing-masing bagian kegiatan penutup. Hal yang belum
pertemuan jadi guru perlu merinci tercantum, yakni program pengayaan dan
langkah-langkah pembelajaran pada tiap remidi. Kemendikbud (dalam
pertemuan. Pada langkah-langkah Widyastono,2014:206) menyatakan
pembelajaran yang dibuat oleh guru bahwa kegiatan penutup yang menjadi
dalam RPP masih bersifat menyeluruh bagian dari proses pelaksanaan
dan tidak dituangkan pada tiap-tiap pembelajaran diukur dengan indikator
pertemuan sehingga bingung untuk berupa serangkaian kegiatan yang
membedakan mana sebenarnya langkah- meliputi, guru bersama-sama dengan
langkah pembelajaran yang pertama peserta didik dan/atau sendiri membuat
dilakukan oleh guru kepada peserta didik rangkuman/simpulan pelajaran;
serta langkah-langkah pembelajaran melakukan penilaian dan/atau refleksi
selanjutnya yang akan dilakukan. Padahal terhadap kegiatan yang sudah
sudah ada format dan sistematika RPP dilaksanakan secara konsisten dan
dalam kurikulum 2013 yang tertuang terprogram; memberikan umpan balik
dalam Kemendikbud 2013e (dalam terhadap proses dan hasil pembelajaran;
Widyastono, 2014:202). merencanakan kegiatan tindak lanjut
Pembahasan berikutnya, yakni terkait dalam bentuk pembelajaran remidi,
dengan kegiatan pembelajaran. Pada program pengayaan, layanan konseling;
bagian pendahuluan guru perlu memberikan tugas baik tugas individu
merumuskan kegiatan-kegiatan yang maupun kelompok sesuai dengan hasil
dilakukan oleh peserta didik/merumuskan belajar peserta didik; dan menyampaikan
rencana kegiatan pembelajaran. Dalam rencana pembelajaran pada pertemuan
Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013 berikutnya.
disebutkan bahwa dalam kegiatan Strategi pelaksanaan kegiatan belajar
pendahuluan, guru: menyiapkan peserta siswa SMA/SMK yang dikehendaki sesuai
didik secara psikis dan fisik untuk kurikulum 2013 adalah dengan
mengikuti proses pembelajaran; menerapkan pendekatan saintifik
mengajukan pertanyaan-pertanyaan (scientific approach). Pendekatan saintifik
tentang materi yang sudah dipelajari dan adalah pembelajaran yang mendorong
terkait dengan materi yang akan dipelajari; anak untuk melakukan keterampilan
mengantarkan peserta didik kepada suatu mengamati, menanya, mengumpulkan
permasalahan dan tugas yang akan informasi, mengasosiasi, dan
dilakukan untuk mempelajari suatu materi mengkomunikasikan (Kemendikbud,
dan menjelaskan tujuan pembelajaran 2013:9).
atau kompetensi dasar yang akan Dilihat dari segi pelaksanaan
dicapai;dan menyampaikan garis besar pembelajaran, secara umum guru sudah
cakupan materi dan penjelasan tentang melaksanakan pembelajaran sesuai
kegiatan yang akan dilakukan oleh dengan Permendikbud Nomor 81A Tahun
peserta didik untuk menyelesaikan 2013, namun masih terdapat beberapa
permasalahan atau tugas. ketidaksesuaian antara RPP yang
Selain kelemahan-kelemahan yang dirancang oleh guru terhadap
telah disebutkan di atas, kelemahan pelaksanaan pembelajaran di dalam
lainnya, yaitu pada bagian penutup kelas. Ketidaksesuaian tersebut salah
pembelajaran guru tidak mencantumkan satunya adalah rencana kegiatan
program pengayaan dan remidi. Namun pembelajaran yang disampaikan oleh guru
bila diamati secara keseluruhan isi rincian saat pelaksanaan pembelajaran tidak
kegiatan penutup dalam RPP buatan guru dicantumkan dalam RPP. Kunandar
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

(2007:263) mengungkapkan fungsi RPP dilakukan oleh guru karena dari tes lisan
adalah sebagai acuan guru untuk itulah guru akan melihat keaktifan peserta
melaksanakan kegiatan pembelajaran didik pada saat mengikuti pembelajaran.
agar pembelajaran berlangsung secara Pada saat peserta didik menjawab
lebih terarah dan berjalan efektif serta pertanyaan, guru akan mengetahui secara
efisien. Dalam RPP buatan guru, langsung jawaban dari peserta didik,
khusunya pada bagian pendahuluan guru sehingga guru dapat mengetahui konsep
tidak mencantumkan kegiatan yang sudah tertanam dalam diri peserta
menyampaikan rencana kegiatan didik. Tes lisan adalah tes soal dan
pembelajaran kepada siswa, padahal jawabannya menggunakan bahasa lisan,
dalam Permendikbud Nomor 81A Tahun siswa akan menjawab dengan kata-kata
2013 disebutkan bahwa salah satu sendiri sesuai dengan pertanyaan perintah
kegiatan yang harus dilakukan oleh guru yang diberikan (Sutikno, 2007:88).
pada bagian pendahuluan, yaitu Dengan evaluasi dapat diperoleh
menyampaikan garis besar cakupan informasi yang akurat tentang
materi dan penjelasan tentang kegiatan penyelenggaraan pembelajaran dan
yang akan dilakukan peserta didik untuk keberhasilan belajar siswa Hamalik
menyelesaikan permasalahan atau tugas. (2005:29). Ralph Tyler (dalam Arikunto,
Ketidaksesuaian antara RPP dan 2012:3), mengemukakan bahwa
pelaksanaan pembelajaran juga tampak evaluasi merupakan sebuah proses
pada program pengayaan dan remidi yang pengumpulan data untuk menentukan
diberikan oleh guru kepada peserta didik. sejauh mana, dalam hal apa, dan
Dalam RPP yang dibuat oleh guru tidak bagaimana tujuan pendidikan sudah
tercantum program pengayaan dan remidi, tercapai. Evaluasi merupakan kegiatan
akan tetapi di dalam pelaksanaan yang terencana untuk mengetahui
pembelajaran guru memberikan program keadaan suatu objek dengan
pengayaan dan remidi kepada peserta menggunakan instrument dan
didik. Hal tersebut sesuai dengan yang membandingkan hasil dengan tolok ukur
tertuang dalam Permendikbud Nomor 81A untuk memperoleh kesimpulan (Sutikno,
Tahun 2013, menyatakan bahwa program 2007:73).
remidi bagi peserta didik yang pencapaian Mengenai evaluasi yang guru lakukan
kompetensinya di bawah ketuntasan, dan untuk mengetahui perkembangan perserta
program pengayaan bagi peserta didik didik, yaitu penilaian kompetensi sikap,
yang telah memenuhi ketuntasan penilaian kompetensi pengetahuan, dan
sehingga kegiatan remidi dan pengayaan penilaian kompetensi keterampilan.
akan lebih terarah apabila materinya Secara umum, ketiga penilaian tersebut
dicantumkan dalam RPP. Jadi, perlu sudah dilaksanakan oleh guru dan sudah
adanya kesesuaian antara RPP yang sesuai dengan Permendikbud Nomor 81A
telah dirancang dengan pelaksanaan Tahun 2013. Secara lebih mengkhusus,
pembelajaran serta hal seperti ini bisa evaluasi yang dilakukan oleh guru
dijadikan suatu pengalaman bagi guru memiliki beberapa kelemahan, salah
agar nantinya bisa merancang RPP satunya adalah tidak disediakannya rubrik
dengan baik dan lebih lengkap sesuai tes lisan dan tulis serta tidak
dengan kurikulum 2013. disediakannya daftar pertanyaan untuk tes
Kelemahan pada kegiatan penutup lisan. Rubrik penilaian untuk tes lisan dan
yang dilakukan oleh guru pada tulis juga tidak dibuat oleh guru karena
pelaksanaan pembelajaran, yaitu tes lisan guru memberikan penilaian secara
yang diberikan oleh guru belum bisa langsung kepada peserta didik pada saat
memberikan gambaran yang akurat menjawab soal yang diberikan. Untuk
terhadap kemampuan peserta didik dalam dapat mengevaluasi hasil belajar peserta
memahami materi mengenai teks didik, guru seharusnya berpedoman pada
negosiasi, karena tidak semua peserta rubrik penilaian agar evaluasi bisa lebih
didik bisa menjawab pertanyaan yang terarah. Apabila rubrik tidak ada, maka
diajukan oleh guru. Hal itu sengaja guru akan kesulitan untuk mengetahui
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

hasil belajar peserta didik. Seperti yang memberikan gambaran yang akurat
diungkapkan oleh Kunandar (2007:355) terhadap kemapuan peserta didik dalam
bahwa evaluasi hasil belajar adalah suatu memahami materi tentang teks negosiasi,
tindakan atau suatu proses untuk dan program pengayaan dan remidi yang
menentukan nilai keberhasilan belajar diberikan oleh guru kepada peserta didik
peserta didik setelah mengalami proses perlu dicantumkan di dalam RPP.
belajar selama satu periode tertentu. Ketiga, Evaluasi Pembelajaran
Selain itu, daftar pertanyaan untuk tes menulis teks negosiasi berdasarkan
lisan tidak disediakannya oleh guru. Hal ini kurikulum 2013 di kelas X.B Akuntansi
disebabkan karena tes lisan yang SMK Negeri 1 Singaraja sudah sesuai
diberikan guru pada saat pembelajaran dengan penilaian autentik. Namun,
berlangsung merupakan pertanyaan yang terdapat beberapa kelemahan, yaitu rubrik
muncul secara spontanitas saja. Maka penilaian untuk tes tulis dan tes lisan
dari itu, guru tidak membuat daftar belum disediakan, dan daftar pertanyaan
pertanyaan untuk tes lisan yang untuk tes lisan juga belum disediakan
dilaksanakan dalam pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian dan
simpulan di atas, saran-saran yang dapat
SIMPULAN DAN SARAN disampaikan dalam penelitian ini adalah
Berdasarkan hasil dan pembahasan, sebagai berikut.
dapat disimpulkan beberapa hal mengenai Saran Praktis, Bagi Guru, guru
penelitian ini. hendaknya melakukan peningkatan
Pertama,Perencanaan pembelajaran pembelajaran baik pada aspek
menulis teks negosiasi berdasarkan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi
kurikulum 2013 di kelas X.B Akuntansi pembelajaran sehingga mutu pendidikan
SMK Negeri 1 Singaraja sudah sesuai dapat tercapai lebih optimal. Bagi
dengan kurikulum 2013. Namun, Sekolah, Untuk menunjang pelaksanaan
perencanaan pembelajaran yang dibuat pembelajaran yang berbasis kurikulum
oleh guru masih memiliki beberapa 2013, hendaknya sekolah melakukan
kelemahan, yaitu materi pelajaran tidak pelatihan secara berkelanjutan tentang
diperinci, metode yang digunakan tidak implementasi kurikulum 2013 kepada guru
disesuaikan dengan metode yang tertuang yang bertugas menerapkan kurikulum
dalam kurikulum 2013, guru tidak merinci 2013 di kelas sehingga pelaksanaan
langkah-langkah pembelajaran pada tiap pembelajaran yang berbasis kurikulum
pertemuan, pada bagian pendahuluan 2013 secepat mungkin dapat terealisasi
guru tidak merumuskan kegiatan-kegiatan dengan baik. Bagi Pemerintah,
yang dilakukan oleh peserta didik, dan Pemerintah hendaknya melakukan
pada bagian penutup guru tidak pelatihan secara berkelanjutan kepada
mencantumkan program pengayaan serta guru dalam penerapan kurikulum 2013
remidi dalam RPP. sehingga guru dapat menerapkan
Kedua, Pelaksanaan pembelajaran pembelajaran yang berbasis kurikulum
menulis teks negosiasi berdasarkan 2013 dengan baik dan selalu melakukan
kurikulum 2013 di kelas X.B Akuntansi supervisi ke sekolah-sekolah yang telah
SMK Negeri 1 Singaraja sudah menerapkan kurikulum 2013 agar dapat
menggunakan pendekatan saintifik dan mengetahui sejauh mana penerapan
sudah sesuai dengan langkah-langkah kurikulum sudah terlaksana dan dapat
saintifik. Dalam pelaksanaan dengan cepat mengetahui penyimpangan
pembelajaran terdapat ketidaksesuaian yang ada dalam penerapan kurikulum
antara RPP yang dirancang oleh guru 2013.
dengan pelaksanaan pembelajaran di
kelas, yaitu: rencana kegiatan DAFTAR PUSTAKA
pembelajaran yang disampaikan oleh guru Arikunto, Suharsimi. 2012. Dasar-Dasar
saat pelaksanaan pembelajaran tidak Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT
dicantumkan dalam RPP, tes lisan yang Bumi Aksara.
diberikan oleh guru belum dapat
e-Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Undiksha
Volume : Vol: 3 No: 1 Tahun:2015

Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Suandi, I Nengah. 1998. Pengantar


Pembelajaran. Jakarta:PT Bumi Metodologi Penelitian Bahasa.
Aksara Singaraja: FKIP Universitas
Kemendikbud. 2013. Buku Guru: Bahasa Udayana.
Indonesia Ekspresi Diri dan
Akademik untuk Kelas X. Jakarta: Sutikno, M. Sobry. 2007. Menggagas
Kementerian Pendidikan dan Pembelajaran Efektif dan
Kebudayaan. Bermakna. Mataran: NTP Press.
-------. 2013. Buku Siswa: Bahasa Widyastono, Herry. 2014. Pengembangan
Indonesia Ekspresi Diri dan Kurikulum di Era Otonomi Daerah:
Akademik untuk Kelas X. Jakarta: dari Kurikulum 2004, 2006, ke
Kementerian Pendidikan dan kurikulum 2013. Jakarta: Bumi
kebudayaan. Aksara.
-------. 2013c. Salinan Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Sabalala, Nahari. 2014. Artikel:
Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Mengabstraksi Teks Negosiasi.
Pedoman Implementasi Kurikulum Tersedia:
2013. Jakarta: Kementerian http://naharisabalala.blogspot.com
Pendidikan dan Kebudayaan. /2014/05/mengabstraksi teks
Kunandar. 2007. Guru Profesional negosiasi.html. Diakses pada
Implementasi Kurikulum Tingkat tanggal 20 November 2014.
Satuan Pendidikan (KTSP) dan
Persiapan Guru Menghadapi
Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja
Grapindo Persada.

Midiastini, Ni Ketut. 2014. Pelaksanaan


Pembelajaran Bahasa Indonesia
dengan Pendekatan Tematik
Berdasarkan Kurikulum 2013 pada
Kelas IV SD Saraswati Denpasar.
Tesis (tidak diterbitkan). Singaraja:
PPS UNDIKSHA.

Mulyasa, H. E. 2013. Pengembangan dan


Implementasi Kurikulum 2013.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sutarno. 2008. Menulis Yang Efektif.


Jakarta: Sagung Seto.

Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan


Desain Sistem Pembelajaran.
Jakarta: Kencana Prenada
Media Group.
Sudijono, Anas. 2012. Pengantar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai