Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
STROKE HEMORAGIK
Disusun oleh :
(P1337420217039)
2020
STROKE HEMORAGIK
A. PENGERTIAN
Menurut WHO stroke adalah adanya tanda-tanda klinik yang
berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (global) dengan gejala-
gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih yang menyebabkan
kematian tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskular (Arif, 2018).
Stroke hemoragik adalah stroke yang terjadi karena pembuluh darah
di otak pecah sehingga timbul iskhemik dan hipoksia di hilir. Penyebab stroke
hemoragi antara lain: hipertensi, pecahnya aneurisma, malformasi arteri
venosa. Biasanya kejadiannya saat melakukan aktivitas atau saat aktif, namun
bisa juga terjadi saat istirahat. Kesadaran pasien umumnya menurun (Ria
Artiani, 2014).
Stroke hemoragik adalah pembuluh darah otak yang pecah sehingga
menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu
daerah di otak dan kemudian merusaknya (M. Adib, 2015).
Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa stroke hemoragik adalah salah
satu jenis stroke yang disebabkan karena pecahnya pembuluh darah di otak
sehingga darah tidak dapat mengalir secara semestinya yang menyebabkan
otak mengalami hipoksia dan berakhir dengan kelumpuhan.
B. ETIOLOGI
Penyebab perdarahan otak yang paling lazim terjadi
1. Aneurisma Berry, biasanya defek kongenital.
2. Aneurisma fusiformis dari atherosklerosis. Atherosklerosis adalah
mengerasnya pembuluh darah serta berkurangnya kelenturan atau elastisitas
dinding pembuluh darah. Dinding arteri menjadi lemah dan terjadi
aneurisma kemudian robek dan terjadi perdarahan
3. Aneurisma myocotik dari vaskulitis nekrose dan emboli septis.
4. Malformasi arteriovenous, adalah pembuluh darah yang mempunyai
bentuk abnormal, terjadi hubungan persambungan pembuluh darah arteri,
sehingga darah arteri langsung masuk vena, menyebabkan mudah pecah dan
menimbulkan perdarahan otak.
5. Ruptur arteriol serebral, akibat hipertensi yang menimbulkan penebalan
dan degenerasi pembuluh darah.
C. PATOFISIOLOGI
Ada dua bentuk CVA bleeding
1. Perdarahan intra cerebra
Pecahnya pembuluh darah otak terutama karena hipertensi
mengakibatkan darah masuk ke dalam jaringan otak, membentuk
massa atau hematom yang menekan jaringan otak dan menimbulkan
oedema di sekitar otak. Peningkatan TIK yang terjadi dengan cepat
dapat mengakibatkan kematian yang mendadak karena herniasi otak.
Perdarahan intra cerebral sering dijumpai di daerah putamen, talamus,
sub kortikal, nukleus kaudatus, pon, dan cerebellum. Hipertensi kronis
mengakibatkan perubahan struktur dinding permbuluh darah berupa
lipohyalinosis atau nekrosis fibrinoid.
4. Penatalaksanaan Pembedahan
Endarterektomi karotis dilakukan untuk memeperbaiki peredaran
darahotak. Penderita yang menjalani tindakan ini seringkali juga menderita
beberapa penyulit seperti hipertensi, diabetes dan penyakit kardiovaskular
yang luas. Tindakan ini dilakukan dengan anestesi umum sehingga saluran
pernafasan dan kontrol ventilasi yang baik dapat dipertahankan.
Diagnosa
No Tujuan Intervensi
Keperawatan
1. Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Monitor neurologis
Perfusi jaringan diharapkan suplai aliran darah keotak lancar
1. Monitor ukuran, kesimetrisan, reaksi dan bentuk pupil
perifer b.d
Dengan kriteria hasil
hipertensi. 2. Monitor tingkat kesadaran klien
Indikator awal Tujuan
Nyeri kepala / 3 5
3. Monitir tanda-tanda vital
vertigo berkurang
4. Monitor keluhan nyeri kepala, mual, muntah
sampai de-ngan
hilang Keterangan :
5. Monitor respon klien terhadap pengobatan
Berfungsinya saraf 3 5
1 = sangat terganggu
dengan baik 6. Hindari aktivitas jika TIK meningkat
Tanda-tanda vital 3 5 2 = banyak terganggu
7. Observasi kondisi fisik klien
stabil
3 = cukup terganggu
4 = sedikit terganggu
5 = tidak terganggu
Resiko Aspirasi Setelah dilakukan tindakan perawatan, Aspiration Control Management :
berhubungan diharapkan tidak terjadi aspirasi pada pasien
- Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan
dengan penurunan dengan kriteria hasil :
kemampuan menelan
tingkat kesadaran
- Pelihara jalan nafas
Indikator Awal Tujuan
- Lakukan saction bila diperlukan
Dapat bernafas 3 5
dengan - Haluskan makanan yang akan diberikan
mudah,frekuensi
- Haluskan obat sebelum pemberian
pernafasan normal
Mampu 3 5
menelan,menguny
ah tanpa terjadi
aspirasi Terapi oksigen
3. Merancang untuk pelayanan rehabilitasi lanjut atau tindakan lainnya di rumah
(misal kunjungan rumah oleh tim kesehatan)
4. Penunjukkan health care provider yang akan memonitor status kesehatan
pasien
5. Menentukan pemberi bantuan yang akan bekerja sebagai partner dengan
pasien untuk memberikan perawatan dan bantuan harian di rumah, dan
mengajarkan tindakan yang dibutuhkan.
DAFTAR PUSTAKA
Adib, M. 2015. Cara Mudah Memahami Dan Menghindari Hipertensi, Jantung,
dan Stroke. Yogyakarta: Dianloka.
Artiani, Ria. 2014. Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Ganguan Sistem
Persyarafan. Jakarta: EGC.