Anda di halaman 1dari 8

RESUME KEPERAWATAN GAWAT DARURAT

Nama : Elsa Dian Widyati

NIM : P1337420217039

Tanggal Pengkajian : 20 Februari 2020

Jam : 18.30

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
a. Nama Pasien : Tn. H
b. Umur : 58 tahun
c. Jenis kelamin : Laki - laki
d. Alamat : Banjarnegara.
e. Diagnosa Medis : istemi
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Ny. S
b. Umur : 52 tahun
c. Hub. Dengan pasien : Istri
3. Pengkajian
a. Airway : Tidak ada sumbatan jalan nafas.
b. Breathing :
- Pola nafas sesak.
- RR : 32 x/menit.
- SpO2 99%
- Tidak ada penggunaan otot bantu nafas.
c. Circulation
- TD : 120/80 mmHg.
- N : 108 x/menit.
- Pengisian kapiler/CRT < 3 detik.
- Akral hangat.
d. Disability
- Kesadaran Composmentis, GCS 15 E4M6V5
- Pupil isokor.
- Reflek terhadap cahaya ada.
e. Eksposure
- Tidak ada luka.
- Tidak ada pendarahan.
- Tidak ada fraktur.
4. Keluhan Utama
Sesak nafas.
5. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pasien datang ke IGD Rumah sakit Emanuel pada tanggal 20 februari 2020 pukul
18.30. Pasien mengatakan sesak, dada terasa nyeri dan berat, mata kabur.
6. Riwayat Kesehatan Dahulu
Pasien mengatakan mempunyai riwayat penyakit jantung.
7. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal 20 februari 2020
8. Pemeriksaan Hasil Nilai Satuan Terapi
Rujukan
HEMATOLOGI
Darah lengkap
Hemoglobin 13,9 L 14 - 18 g/dL
Leukosit 7.84 4.8 – 10.8 ribu/mm3
Eritrosit 5,25 4.7 – 6.1 juta/mm3
Hematokrit 43 42 – 52 %
MCV 81,9 79.0 – 99.0 fl
MCH 26,5 L 27.0 – 31.0 pg
MCHC 32,3 L 33.0 – 37.0 g/dl
RDW 49,8 H 35 – 47 fl
Trombosit 208 150 – 450 ribu/mm3
ribu
PDW 12 9.0 – 13.0 fl
P-LCR 26,9 15.0 – 25.0 %
MPV 10,1 7.2 – 11.1 fl
Neutrofil Segmen% 58,7 50 – 70 %
Eosinofil% 0,9 L 2–4 %
Basofil% 0,5 0–1 %
Limfosit% 29,7 25 – 40 %
Monosit% 10,2 H 2–8 %
KIMIA KLINIK
Glukosa Sewaktu 139 H 70 - 115 mg/dl
CKMB 13,00 6 - 25
Creatinin Darah 1,45 H 0,9 – 1,3
Troponin I Positif Negatif
KIMIA KLINIK
Elektrolit
NA+ 138 135 - 147
K+ 4,4 3,6 – 5,4
CI- 106 H 95 - 105
- Inf. Asering 8 tpm.
- Inj. Ranitidine 2x 50 mg
- Inj. Furosemide 1x 10 mg.
B. Analisa Data

DATA ETIOLOGI PROBLEM


DS : Pasien mengatakan nyeri pada dada Agen cidera biologis. Nyeri Akut.
dan terasa berat.
DO : Pasien tampak mengernyitkan
dahi.
P : dada
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : dibagian dada.
S : Skala 6.
T : Hilang timbul.
TD : 120/840 mmHg.
N : 108/menit.
RR : 32/menit.
S : 36,8ᵒC
DS : Pasien mengatakan sesak. hiperventilasi Ketidakefektifan
DO : Pasien tampak memegangi pola nafas
dadanya.
N : 108/menit.
RR : 32/menit.

C. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut b.d agen cidera biologi
2. Ketidakefektifan pola nafas b.d hiperventilasi

D. Intervensi Keperawatan

No Dx NOC NIC
1. Nyeri akut b.d Setelah dilakukan asuhan NIC : Manajemen
agen cidera keperawatan selama 1x 2 jam Nyeri (1400)
biologis. diharapakan nyeri berkurang 1. Monitor TTV
dengan kriteria hasil : 2. Lakukan
NOC :Tingkat Nyeri (2102) pengkajian
nyeri
Indikator Awal Tuju
komprehensif
an
Nyeri yang 2 4 yang meliputi

dilaporkan lokasi,
Ekspresi 2 4 karakteristik,
nyeri wajah onset/durasi,
Mengeri 2 4
frekuensi,
nyit
Berkeri 5 4 kualitas,

ngat intensitas atau


Keterangan : beratnya nyeri
1 : Berat dan faktor
2 : Cukup Berat pencetus
3 : Sedang 3. Kolaborasi
4 : Ringan dokter dengan
5 : Tidak ada di berikan
penurun nyeri
berupa
peresepan
analgesic.
2. Ketidakefektifan Setelah dilakukan asuhan NIC : monitor
pola nafas b.d keperawatan selama 1x 2 jam pernafasan- 3350
hiperventilasi diharapakan batuk berkurang - Kaji KU dan
berkurang dengan kriteria hasil : TTV pasien
NOC : Kepatenan Jalan Nafas - Posisikan
Indikator Skala pasien untuk
Awal Tujuan
memaksimalk
Frekuensi 3 4
an ventilasi.
pernafasan
Irama 3 4 - Kolaborasikan
pernafasan dengan dokter
Kemampuan 3 4
untuk
mengeluarka
pemberian
n sekret
obat.
Keterangan :
- Auskultasi
1. Deviasi berat dari kisaran
suara nafas.
normal.
2. Deviasi cukup dari kisaran
normal.
3. Deviasi sedang dari kisaran
normal.
4. Deviasi ringan dari kisaran
normal.
5. Tidak ada deviasi dari
kisaran normal

E. Implementasi

Waktu Dx Implementasi Respon Paraf


Hari/tanggal

kamis - TD: 120/84mmHg


20 Februari - N : 108x/menit
18.30 I,II - Mengkaji TTV
2020 - RR : 32x/menit
- S : 36,8ᵒC

19.00 II - Memposisikan posisi tidur - Pasien tampak 20.30


pasien lebih tinggi (semi lebih nyaman.
fowler) - Pasien mengatakan
tidak terlalu
sesak.
- Melakukan tindakan
pemasangan infus asering 8
19.30 I,II tpm. - Pasien kooperatif

- Kolaborasi pemberian
injeksi ranitidine 2x 50 mg

-Kolaborasi pemberian injeksi


20.30 I - Pasien kooperatif.
furosemide 1x10 mg.

- Mengevaluasi pasien
- TD: 124/85
sebelum dipindahkan ke ICU.
- Nadi: 103x/m.
21.00 I,II
- Mengkaji TTV - RR: 30x/m.
- Suhu: 36ᵒC

F. Evaluasi

Dx Catatan Perkembangan Paraf


I S : Pasien mengatakan masih nyeri dadanya.
O : Pasien tampak masih lemas dan sering meringis dan mengernyitkan
dahi.
- TD: 124/85
- Nadi: 10x/m.
- RR: 30x/m.
- Suhu: 36ᵒC
A : Masalah belum teratasi
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
Nyeri yang dilaporkan 2 4 2
Ekspresi nyeri wajah 2 4 2
Mengerinyit 2 4 2
Berkeringat 5 4 2
P : Lanjutkan intervensi
- Kaji KU dan TTV pasien.
- Lakukan pengkajian nyeri komprehensif yang meliputi lokasi,
karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas atau
beratnya nyeri dan faktor pencetus
- Kolaborasi dokter dengan di berikan penurun nyeri berupa peresepan
analgesic.
II S: Pasien mengatakan sudah tidak terlalu sesak
O: Pasien tampak lebih tenang.
- Nadi: 103x/m.
- RR: 30x/m.
A: Masalah teratasi sebagian
NOC : Kepatenan Jalan Nafas
Indikator Skala
Awal Tujuan Akhir
Frekuensi 3 4 3
pernafasan
Irama 3 4 4
pernafasan
Kemampuan 3 4 3
mengeluarka
n sekret
P: Lanjutkan Intervensi
- Kaji KU dan TTV pasien
- Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi.
- Kolaborasikan dengan dokter untuk pemberian obat.
- Auskultasi suara nafas.

Anda mungkin juga menyukai