PERUSAHAAN KELUARGA
Kata Pengantar
Prof. Dr. I Nengah Dasi Astawa, MSi.
Cetakan I
Pebruari 2018
Hak Cipta dilindungi Undang-undang
ISBN : 978-602-6740-07-6
Puji syukur penulis sampaikan kehadapan Ida Hyang Widi Wasa atas
terbitnya buku ini bertepatan pada saat ulang tahun penulis yang ke-43
tahun (22 Maret 1975-2018). Tiada kata yang sanggup untuk dilontarkan,
karena meringkas menjadi sebuah buku dari hasil penelitian disertasi doktor,
gampang-gampang susah. Gampangnya, karena materinya sudah ada,
susahnya adalah meringkas dan membuat menjadi pas agar terangkai
seluruh alinea sehingga layak menjadi sebuah buku. Tentu dalam meringkas
ini banyak materi yang terbuang, dan yang terbuang tersebut bisa saja
adalah bagian penting bagi sebuah bahasan yang tertuang dalam buku.
Buku ini merupakan kompilasi dan ringkasan hasil dari sebuah
penelitian lapangan, di mana hal-hal substansial dicoba untuk diungkapkan,
serta keterkaitan antar variabel yang berhubungan dengan perusahaan
keluarga dipaparkan secara ilmiah. Ada 4 variabel utama yang terungkap
dalam buku ini, yakni nilai-nilai, perencanaan suksesi, karakteristik suksesor
dan kinerja suksesor. Semua variabel itu diuji keterkaitannya di dalam
penelitian yang dilakukan sekitar 6 bulan pada perusahaan keluarga yang
ada di Bali.
Semoga buku ini bermanfaat, terutama bagi para peneliti yang akan
mencari rujukan dalam penelitian yang berkaitan dengan perushaan
keluarga (family business / family corporate). Tentu penulis merasakan
banyak sekali kekurangan dalam buku ini, dan untuk itu penulis mohon
maaf atas kekurangan tersebut.
Terima Kasih
Bagian 1
Fenomena Perusahaan Keluarga .................................................. 1
Bagian 2
Definisi dan Karakteristik Perusahaan Keluarga ............................ 16
Bagian 3
Teori dan Suksesi Perusahaan Keluarga ....................................... 23
- Teori Perusahan Keluaraga ........................................................ 23
- Suksesi Perusahaan Keluarga .................................................... 24
Bagian 4
Perencanaan Suksesi Perusahaan Keluarga .................................. 35
- Perencanaan Suksesi ................................................................. 35
- Indikator Perencanaan Suksesi Perusahaan Keluarga ................. 40
Bagian 5
NiLai-nilai Perusahaan Keluarga .................................................. 44
- Pengertian Nilai-nilai (Values) .................................................... 44
Bagian 7
Keterkaitan antara Nilai-nilai, Karakteristik Suksesor,
Perencanaan Suksesi dan Kinerja Suksesor .................................. 55
- Keterkaitan Antara Nilai-nilai Terhadap Karakteristik
Suksesor ................................................................................... 55
- Keterkaitan Antara Nilai-Nilai dengan Perencanaan Suksesi ....... 58
- Keterkaitan Antara Karakteristik Suksesor dengan
Perencanaan Suksesi ................................................................ 59
- Keterkaitan Antara Nilai-Nilai dengan Kinerja Suksesor ............ 62
- Keterkaitan Antara Karakteristik Suksesor dengan
Kinerja Suksesor ....................................................................... 65
- Keterkaitan Antara Perencanaan Suksesi dengan
Kinerja Suksesor ....................................................................... 66
Bagian 8
Penutup ....................................................................................... 68
Daftar Pustaka ............................................................................. 70
Lampiran ..................................................................................... 87
KELUARGA BISNIS
KEPEMILIKAN
Gambar 2.1
The Three-Circle Model (Gersick et al. 1999: 287)
Gambar 3.1..
Model Teori Sistem Peursahaan Keluarga (Poza, 2007,p.9)
Gambar 3.2.
Continuity Planning Triangle (Ward, 2004)
Perencanaan Suksesi
Suksesi merupakan hal yang sangat krusial dalam mempertahankan
kelanggengan atau kesinambungan perusahaan keluarga. Suksesi sering
diartikan sebagai peralihan pimpinan puncak saja, karena kepemimpinannya
akan menjangkau berbagai lapisan manajerial. Pola suksesi manajemen
puncak di antaranya adalah: Planned Succesion yaitu perencanaan suksesi
yang terfokus pada calon yang telah dipersiapkan untuk menduduki posisi
kunci. Sementara itu, Informal Planned Succession, merupakan
perencanaan suksesi yang lebih mengarah pada pemberian pengalaman
dengan cara memberikan posisi di bawah “orang nomor satu” dan secara
langsung menerima perintah dan petunjuk dari orang tersebut, dan
Unplanned Succesion, yaitu peralihan pimpinan puncak kepada
penerusnya berdasarkan keputusan pemilik dengan mengutamakan
pertimbangan-pertimbangan pribadi.
Hollinger (2013) menyatakan hal penting perencannan suksesi
adalah keberlanjutan dari pengembangan kepemimpinan. Saan (2013)
menyampaikan model tentang kerangka konsepsual perencanaan suksesi
dan kesinambungan perusahaan keluarga (conceptual framework of
succession planning and FOB continuity) yang mengkaitkan antara
pendiri (pemilik) dengan suksesor dan lingkungan, yang mempengaruhi
proses suksesi dan keberhasilan suksesi perusahaan keluarga. Model Saan
(2013) dapat dilihat Gambar 4.1:
Gambar 4.2
Management Succession: An Integrative Framework
(Chittoor & Das, 2007)
Karakteristik Suksesor
Karakteristik suksesor berperan dalam proses suksesi terutama
pada kemauan dari suksesor untuk melanjutkan perusahaan dan hubungan
antara suksesor dengan pemilik perusahaan. Marpa (2010) menggunakan
beberapa tolok ukur untuk melihat karakteristik suksesor yakni: (1) usia;
(2) tingkat pendidikan (3) lama waktu bergabung dalam perusahaan; dan
(4) pengalaman bekerja di luar perusahaan keluarga
Berhubungan dengan profil atau motivasi individu yakni: (1) faktor
yang berhubungan dengan suksesor: kurangnya kemampuan, kurang atau
ketidakpuasan motivasi, masalah yang tidak terduga (meninggal, sakit dll);
dan (2) faktor yang berhubungan dengan Incumbent: keterikatan
incumbent terhadap bisnis, masalah yang tidak terduga (meninggal, sakit
dan lain-lain), kemungkinan incumbet menikah lagi, bercerai atau memiliki
anak lagi. Dalam beberapa literatur, ada banyak ukuran dari karakteristik
pribadi seorang suksesor, diantaranya dikemukakan oleh Malone dan
Jenster (2008) dan Levinson (2001) yang meninjau karakteristik seorang
suksesor dari sisi agresivitas, integritas dan kreativitas yang dimiliki.
Berkaitan dengan karakteristik suksesor, beberapa penelitian
sebelumnya menemukan bahwa:
1. Faktor-faktor individu yang merupakan karakteristik dari seorang
suksesor dengan menggunakan variabel motivasi, kemampuan, tingkat
pendidikan, pengalaman di luar perusahaan serta lama waktu magang
di perusahaan menghasilkan temuan bahwa tingkat pendidikan yang
Kinerja Suksesor
Kinerja merupakan capaian atau hasil akhir dari suatu proses dan
sistem manajemen. Sebuah sistem pengukuran kinerja dapat didefinisikan
sebagai suatu yang formal, prosedur dan rutinitas yang berbasis pada
informasi yang digunakan manajer untuk mempertahankan atau mengubah
pola di dalam aktivitas perusahaan (Royer et al., 2008). Hal senada
diungkapkan Nurlaila (2010) yang menyatakan performance atau kinerja
merupakan hasil atau keluaran dari suatu proses. Berdasarkan pendekatan
perilaku dalam manajemen, kinerja adalah kuantitas atau kualitas sesuatu
yang dihasilkan atau jasa yang diberikan oleh seseorang yang melakukan
pekerjaan (Luthans, 2005). Salah satu dari karakter dari sistem pengukuran
kinerja yang efektif, yang dapat meningkatkan tujuan perusahaan adalah
harus dihubungkan dengan tujuan dan strategi perusahaan (Ittner & Larcker,
2001; Otley, 1999) dan juga karakter dari perusahaan (Chenhall, 2003).
Sebuah sistem pengukuran kinerja seharusnya memberikan sebuah
pengukuran yang komprehensif dan praktis, terhubung dengan tujuan dan
strategi perusahaan dan juga pengukuran kinerja tersebut seharusnya efektif
Allouche, J,, Amann B., Jaussaud J, and Kurashina T., (2008). The Impact
of Family Control on the Performance and Financial
Characteristics of Family Versus Nonfamily Businesses in Japan:
A Matched-Pair Investigation. Family Business Review, XXI
(4): pp. 315-329
Armstrong, M. (2009). Armstrong’s Handbook of Human Resource
Management Practice: 11th ed. Kogan Page, London
Amstrong, M. (1998). Manajemen Sumber Daya Manusia. Elex Media
Kompotindo, Jakarta.
Amstrong, M. and Baron, A. (1998). Performance Management. Institute
of Personel dan Development, London
Anderson, R.C., and Reeb, D.M. (2003). Founding-family ownership and
firm performance: evidence from the S&P 500. Journal of
Finance (58): pp. 1301–1328.
Aronoff R.C., (2003). Business Succession: The Final Test of Greatness.
Family Enterprise Publisher, Marietta.
Aronoff, C.E., & Ward, J.L. (2000). More than family: Non-family
executives in the family business. Family Enterprise Publishers,
Marietta
Aronoff, C. E., and Ward, J. L. (1995). Family-Owned Businesses: A
thing of the past or a model of the future? Family Business
Review, 8(2): pp. 121–130
Astrachan ,J.H. and M.C. Shanker, (2003). Family Businesses’
Contribution to the U.S. Economy: A Closer Look. Family
Business Review (2): pp 211-219
Sumber: http://www.jakartaconsulting.com/publications/articles/family-
business